Anda di halaman 1dari 8

Sistem monitoring ketinggian serta pengisian air otomatis pada reservoir PDAM menggunakan

water level sensor


Nida Rihadatul Aisy Nahdah
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
Email : nidanahdah@gmail.com

ABSTRAK
Air PDAM memiliki peran yang sangat vital baik dalam skala kecil maupun skala besar di
segala sektor kehidupan masyarakat. Namun pengontrolan air masih saja berpacu pada
pengendalian manual menyebabkan distribusi aliran kurang merata. Maka dari itu, pengendalian
pada proses pengisian air reservoir perlu dilakukan secara otomatis dengan bantuan Arduino dan
sensor. Sistem monitoring dan pengisian air ini menggunakan water level sensor untuk mendeteksi
ketinggian air kemudian hasil pembacaan ketinggian air dari sensor tersebut akan diproses oleh
Arduino kemudian memberikan output keadaan untuk LED, motor servo dan relay sesuai dengan
program. Sistem ini bekerja dengan sensor yang mendeteksi ketinggian air pada dua keadaan yaiitu
LOW dan High. Keadaan LOW adalah saat ketinggian air reservoir kurang dari batas maka Arduino
akan memberikan output berupa LED menyala berwarna hijau, motor servo serta relay membuka
pompa air untuk pengisian reservoir. Keadaan HIGH, saat ketinggian air reservoir lebih dari batas
maka Arduino akan memberikan output berupa LED menyala berwarna merah, motor servo serta
relay menutup pompa air maka pengisian berhenti

1. PENDAHULUAN
Memasuki era dimana semuanya serba termodernisasi, aspek teknologi-pun ikut
berkembang dengan pesat. Segala hal yang melibatkan manusia di dalamnya dapat tergantikan
secara otomatis melalui kerja mesin sehingga terasa lebih ringan untuk dilakukan. Bahkan dari
aspek yang terlihat sepele di mata orang lain dapat ter-upgrade dengan bantuan teknologi.
Kemajuan teknologi yang pesat dapat menunjang produktivitas terutama di bidang perindustrian
sehingga meminimalisir terjadinya galat atau kegagalan dalam proses produksi(Putra & Stefanus,
2019).
Air memiliki peran yang sangat vital baik dalam skala kecil maupun skala besar. Segala
sektor kegiatan perindustrian khususnya mengandalkan air sebagai bahan baku utama untuk di
distribusikan ke masyarakat (Rofiq, 2016). Sayangnya kemajuan teknologi belum dapat
sepenuhnya dimanfaatkan oleh industri tersebut dalam memonitoring pendistribusian air secara
merata. Padahal kebutuhan air bersih semakin meningkat namun pengontrolan air masih saja
berpacu pada pengendalian manual sehingga antara pemasukan dan pengeluaran air dari bak
penampungan tidaklah sebanding menyebabkan fungsinya bekerja kurang optimal(Zainal, 2010).
Aliran air PDAM yang terkontrol kurang baik menyulitkan aktivitas individu maupun
masyarakat Tegal dan Jember. Sistem pendistribusian air yang dilakukan secara manual
membutuhkan manusia dalam pengawasan untuk proses pengisian air. Sistem buka tutup keran bak
penampungan air PDAM sepenuhnya di awasi oleh manusia yang tentunya sangat merepotkan dan
tidak efisien sebab kepresisisan manusia kurang dibanding mesin.(Bukhari, Fitria Brilianti, &
Katrina Sari, 2019)(Agustine, 2016)
Masalah - masalah tersebut dapat terselesaikan apabila PDAM memilih sistem pengaturan
air secara pengendalian otomatis melalui perangkat mikrokontroler seperti Arduino dengan bantuan
sensor. Beberapa penelitian menggunakan sensor ultrasonic sebagai pendeteksi ketinggian air
dikarenakan sensor tersebut mendeteksi objek melalui gelombang suara dengan frekuensi di atas
pendengaran manusia(Sidik & Ghani, 2017). Prinsip kerja dari sensor dengan memantulkan
gelombang ultrasonic dari transmitter pada objek kemudian pantulan tersebut diterima oleh receiver
dengan begitu sensor dapat mendeteksi keberadaan objek tersebut (Hermawan et al., 2020).
Penelitian mengenai pendeteksian ketinggian air menggunakan sensor ultrasonik telah banyak
dilakukan diantaranya adalah penelitian yang dilakukan Ahmadil Amin (Amin, 2018). Selain itu,
ada penelitian ketinggian air dengan pengaplikasian pada dispenser(Azzari et al., 2019)
Selain sensor ultrasonic terdapat sensor yang tak kalah unggulnya serta memiliki kelebihan
tersendiri dalam mendeteksi ketinggian air yaitu water level sensor. Water level sensor adalah
sebuah sensor yang dirancang untuk mendeteksi fluida. Sensor ini termasuk ke dalam tipe sensor
konduktif dimana perubahan resistansi yang terjadi akan mempengaruhi keluaran tegangan.
Perubahan nilai resistansi tergantung pada ketinggian air yang menutupi permukaan sensor.
Semakin tinggi air yang mengenai permukaan modul sensor, maka resistansinya akan semakin kecil
begitu juga sebaliknya (Abdillah, Faqihan, 2021). Namun belum banyak dijumpai penelitian yang
menggunakan water level sensor dalam mendeteksi ketinggian air.
Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari pembuatan artikel ini adalah untuk
mengetahui cara kerja sistem monitoring ketinggian air dalam proses pengisian air di reservoir atau
tangka air pada industri PDAM dengan menggunakan water level sensor berbasis Arduino
2. METODE PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan Penelitian
Komponen hardware yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah Arduino, LED (Merah
dan hijau), Motor servo, pompa air, relay, water level sensor sedangkan software yang
dibutuhkan adalah aplikasi Arduino IDE
2.2 Flowchart system

MULAI

INISIALISASI
PERANGKAT

DETEKSI LEVEL AIR


DI RESERVOIR

MENETAPKAN BATAS
LEVEL AIR LOW DAN
HIGH

LEVEL AIR TIDAK LEVEL AIR


<BATAS > BATAS
LOW HIGH

YA YA
LED HIJAU MENYALA, LED MERAH MENYALA,
MOTOR SERVO MEMBUKA MOTOR SERVO MENUTUP
POMPA AIR POMPA AIR

MULAI PENGISIAN AIR PENGISIAN AIR


BERHENTI

SELESAI
Berdasarkan flowchart sistem diatas pada saat mulai, sistem akan menuju pada pengecekan
sensor K-1035 (water level sensor). Selanjutnya, water level sensor akan mendeteksi
ketinggian air pada tangki/bak penampungan sesuai dengan batas level air saat keadaan
LOW atau HIGH. Apabila ketinggian air kurang dari batas level air LOW, LED akan
menyala berwarna hijau, motor servo akan membuka pompa air kemudian reservoir akan
terisi sedangkan jika ketinggian air lebih dari batas HIGH, LED akan menyala berwarna
merah, motor servo akan menutup pompa air kemudian pengisian air pada reservoir akan
berhenti.

2.3 Blok diagram system

LED

WATER LEVEL
SENSOR
ARDUINO UNO MOTOR SERVO

POMPA AIR

RELAY

Diagram ini menjelaskan tentang bagian bagian dari keseluruhan sistem monitoring
ketinggian air menggunakan water level sensor serta beberapa komponen lainnya dengan
Arduino sebagai pusat kendali. Pada bagian input terdapat water level sensor yang
berfungsi untuk mengukur dan mendeteksi ketinggian air pada bak penampungan
kemudian bagian output terdiri dari LED yang berfungsi sebagai indikator keadaan
ketinggian air, motor servo sebagai penggerak atau aktuator dari pompa air dalam
membuka dan menutup, dan relay digunakan sebagai alat pengendali ON/OFF arus dari
peralatan listrik
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Perakitan seluruh komponen hardware

Gambar 1.1 Sistem monitoring yang telah dirakit


Sumber : Agustine, 2019

Perakitan dimulai dengan menghubungkan pin dari seluruh komponen hardware seperti
water level sensor, LED, motor servo dan relay pada pin Arduino. Kutub positif LED Hijau
disambungkan dengan pin Digital A2 dan Kutub negatif disambungkan dengan GND.
Kutub positif LED merah disambungkan dengan pin Arduino A1 dan kutub negative
disambungkan dengan GND. Untuk water level sensor, kutub positif disambungkan dengan
3,3 v, kutub negatif disambungkan GND, dan yang terakhir kutub S disambungkan dengan
pin A0 Arduino. Setelah selesai menyambungkan semua pin kemudian dilanjutkan dengan
membuat program pada software Arduino IDE.

3.2 Cara kerja sistem


Berdasarkan rangkaian yang telah dibuat, maka ditentukan sensor K-0135 untuk mengukur
level ketinggian air, led warna hijau dan merah sebagai indikator, Arduino sebagai
pengontrol seluruh sistem dari komponen , motor servo sebagai penggerak dari pompa dan
relay sebagai alat pengendali ON/OFF arus listrik. Cara kerja alat ini dimulai dari water
level sensor mendeteksi ketinggian air pada tangki air atau reservoir, lalu hasil pembacaan
sensor diproses oleh Arduino dan menggunakan indikator lampu led. Saat reservoir dalam
keadaan dimana ketinggian air kurang dari batas LOW (hampir kosong) maka lampu LED
warna hijau menyala kemudian relay akan menyalakan lampu berwarna hijau (ON)
kemudian motor servo akan menyalakan pompa air hingga reservoir mulai terisi. Namun,
apabila reservoir dalam keadaan dimana ketinggian air lebih dari batas HIGH (hampir
penuh) maka lampu LED warna merah menyala kemudian relay akan menyalakan lampu
berwarna merah (OFF) kemudian motor servo akan mematikan pompa air sehingga
reservoir mulai berhenti untuk terisi.

4. SIMPULAN
Sensor water level mendeteksi ketinggian air pada dua keadaan yaitu LOW dan HIGH. Saat
ketinggian air reservoir dalam keadaan kurang dari batas LOW (hampir habis), hasil pembacaan
tersebut diproses oleh Arduino dan akan memberikan output berupa LED hijau menyala serta motor
servo dan relay membuka pompa air untuk pengisian reservoir. Selain itu, saat ketinggian air
reservoir dalam keadaan lebih dari batas HIGH (hampir penuh), hasil pembacaan tersebut diproses
oleh Arduino dan akan memberikan output berupa LED merah menyala serta motor servo dan relay
menutup pompa air untuk berhenti melakukan pengisian reservoir
5. DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Faqihan. 2021. Sistem Monitoring dan Controlling pada Pengairan Sawah Menggunakan
Pompa Submersible berbasis Arduino Uno. Yogyakarta : Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia.

Agustine, N. S. S. (2016). Sistem Monitoring Air Pada Reservoir PDAM JEMBER Menggunakan
Sensor Ultrasonik dan Water Flow. Universitas Jember.

Amin, A. (2018). Jurnal EEICT https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict. Jurnal Ilmiah Teknik


Elektro, 1(2), 41–52.

Azzari Aldaf, H., Hartami Santi, I., & Primasari, Y. (2019). Design of Tandon and Automatic
Filling Tools on Dispensers With Ultrasonic Sensors. JARES (Journal of Academic Research
and Sciences), 4(1), 55–64. https://doi.org/10.35457/jares.v4i1.690

Bukhari, I., Fitria Brilianti, D., & Katrina Sari, M. (2019). Prototype Automatic Hight Water
Surface Detection Pada Bak Penampungan Air Pdam Menggunakan Ultrasonic Sensor
Berbasis Mikrokontroler. Smart Comp :Jurnalnya Orang Pintar Komputer, 8(1), 31–37.
https://doi.org/10.30591/smartcomp.v8i1.1315

Hermawan, P. C., Notosudjono, D., Belakang, L., Menggunakan, O., Nano, A., Studi, P., &
Elektro, T. (2020). Perancangan Miniatur Mesin Pengisian Air Otomatis Menggunakan
Arduino Nano Berbasis Internet of Things ( Iot ).

Putra, D. F. A., & Stefanus, S. (2019). Kajian Literatur –Penggunaan Sensor Waterflow pada
Proses Pencampuran Cairan Dalam Industri. Ultima Computing : Jurnal Sistem Komputer,
11(1), 20–23. https://doi.org/10.31937/sk.v11i1.1098

Rofiq, A. (2016). Kontrol Otomatis Pengisian Air Minum pada Gelas. Universitas Negeri
Semarang.

Sidik, M. H. M., & Ghani, S. A. C. (2017). Volume measuring system using arduino for automatic
liquid filling machine. International Journal of Applied Engineering Research, 12(24),
14505–14509.

ZAINAL, N. R. (2010). PROTOTYPE SISTEM PENGATURAN LEVEL AIR MENGGUNAKAN


SENSOR ULTRASONIK PADA INDUSTRI MINUMAN. UNIVERSITAS JEMBER.

Anda mungkin juga menyukai