Anda di halaman 1dari 153

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN ISI DOKUMEN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama : XXXX

Bertindak sebagai : Pimpinan Perusahaan


Pada : Perusahan Angkutan Umum PT X

Menyatakan dengan sesungguhnya:


1. Segala dokumen yang kami lampirkan sebagai kelengkapan administrasi dalam permohonan
Sistem Manajemen Keselamatan adalah benar;
2. Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa dokumen yang kami lampirkan ada
ketidakbenaran (palsu atau dipalsukan baik sebagian maupun seluruhnya), maka kami
sanggup menerima sanksi apapun termasuk sanksi secara hukum sebagaimana aturan yang
berlaku serta pembatalan permohonan atau pencabutan rekomendasi dokumen Sistem
Manajemen Keselamatan yang telah diterbitkan (apabila diperlukan);
3. Kami sanggup untuk mentaati dan melaksanakan segala ketentuan yang dipersyaratkan
dalam dokumen Sistem Manajemen Keselamatan yang telah diterbitkan rekomendasinya;

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Pemohon,

Materai

6000
(……………………………………………….)

Nama Jelas dan tanda tangan


DOKUMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM
(NAMA PERUSAHAAN PT……)

DOCUMENT STATUS MASTER COPY

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

SENIOR MANAGER DIREKTUR …….. DIREKTUR UTAMA


KESELAMATAN
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

KATA PENGANTAR

Manajemen menyadari bahwa keselamatan merupakan prioritas utama dan akan


selalu memperhatikan keselamatan dalam setiap operasinya. Oleh karenanya kami
selalu berupaya untuk menjadikan PERUSAHAAN .... sebagai perusahaan
transportasi dengan keselamatan kelas dunia.

Dalam upaya untuk meningkatkan keselamatan tersebut, perusahaan menerapkan


Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) untuk memastikan bahwa semua program
keselamatan dalam perusahaan telah dijalankan dan dipenuhi dengan baik.

Keselamatan adalah kebutuhan semua pihak, mulai dari manajemen, awak


angkutan, pekerja, pelanggan dan masyarakat umum. Oleh karena itu, kami
mengharapkan agar semua pihak dapat mendukung pelaksanaan program
keselamatan dalam beroperasi.

Keselamatan transportasi adalah kebutuhan dan untuk kita bersama.

Selamat bekerja

Jakarta, ……../……../20
DIREKTUR UTAMA PERUSAHAAN ....

NAMA DIREKTUR UTAMA


LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

KEBIJAKAN KESELAMATAN
PERUSAHAAN ....

PERUSAHAAN .... sebagai perusahaan jasa transportasi menempatkan aspek


keselamatan sebagai perioritas untuk menjamin keselamatan awak angkutan,
pelanggan, aset perusahaan dan masyarakat luas sekaligus untuk mencapai
kepuasan pelanggan.

Untuk itu perusahaan menerapkan sistem manajemen keselamatan dengan pokok-


pokok sebagai berikut :
 Keselamatan transportasi merupakan komitmen dan kebijakan manajamen
perusahaan.
 Perusahaan akan menerapkan keselamatan dalam beroperasi sejak tahap
persiapan, pemberangkatan, perjalanan sampai ke tempat tujuan.
 Perusahaan akan memenuhi semua persyaratan perundangan yang berlaku
mengenai keselamatan lalu lintas jalan dan perundangan lainnya.
 Perusahaan akan senantiasa berupaya menyediakan sumberdaya yang
diperlukan untuk keberhasilan program keselamatan transportasi.

Untuk mencapai keberhasilan keselamatan, perusahaan akan melibatkan semua


unsur dalam perusahaan termasuk pengguna jasa agar senantiasa mengutamakan
keselamatan.

Jakarta, 20..

PERUSAHAAN ....

NAMA DIREKTUR UTAMA


LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

DAFTAR ISI

Hal
Lembar Pengesahan 2
Kata Pengantar 3
Kebijakan Keselamatan Perusahaan 4
Daftar isi 5
1. Pendahuluan 6
2. Dasar 6
3. Tujuan dan Sasaran 6
4. Profil Perusahaan 7
5. Struktur Sistem Manajemen Keselamatan 8
6. Elemen dan Ekspektasi 9
6.1. Komitmen dan Kebijakan 10
6.2. Pengorganisasian 11
6.3. Manajemen Bahaya dan Risiko 12
6.4. Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kendaraan Bermotor 13
6.5. Dokumentasi dan Data 14
6.6. Peningkatan Kompetensi dan Pelatihan 15
6.7. Tanggap Darurat 16
6.8. Pelaporan Kecelakaan Internal 16
6.9. Monitoring dan Evaluasi 18
6.10 Pengukuran Kinerja 18
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN TRANSPORTASI


PERUSAHAAN ....

1. Pendahuluan

PERUSAHAAN .... adalah perusahaan transportasi umum yang berdiri sejak tahun …. .
Perusahaan mengoperasikan ….. armada bus dengan jumlah awak sebanyak …..
orang.
Sejalan dengan kebijakan manajemen, perusahaan menjalankan Sistem Manajemen
Keselamatan untuk meningkatkan dan menjamin keselamatan dalam operasi layanan
angkutan untuk melindungi aset perusahaan, awak angkutan, penumpang dan
masyarakat umum.
(Disesuaikan dengan kondisi internal perusahaan)

2. Dasar

1) Undang Undang No. 1 tahun 1970 mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2) Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 86 yang menyebutkan
setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja serta Pasal 87 bahwa setiap perusahaan wajib
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi
dengan manajemen perusahaan.
3) Undang-undang no. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal
204 Perusahaan Angkutan Umum wajib membuat, melaksanakan, dan
menyempurnakan Sistem Manajemen Keselamatan dengan berpedoman pada
rencana umum nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
4) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
5) Peraturan Menteri Perhubungan RI, No. 85 Tahun 2018, Tentang Sistem
Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.

3. Tujuan & Sasaran

3.1. Tujuan
Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan adalah sebagai berikut :
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

• Untuk menyediakan instrumen atau perangkat yang dapat dijadikan acuan


oleh stakeholders dalam rangka meningkatkan keselamatan moda angkutan.
• Sebagai wujud komitmen manajemen terhadap keselamatan operasi
angkutan untuk melindungi awak angkutan, penumpang, masyarakat umum
dan aset perusahaan.
• Mencegah kecelakaan dan kerugian yang timbul untuk meningkatkan
efisiensi perusahaan.

3.2. Sasaran
Sasaran Manajemen Keselamatan adalah mencakup seluruh kegiatan operasi
angkutan meliputi pekerja, pengemudi, penumpang, aset serta mitra kerja dan
sarana pendukungnya.

4. Profil Perusahaan

Berisikan tentang profil perusahan, yang didalamnya memuat keterangan mengenai :


a. Kapan perusahaan berdiri dan sejarah perusahaan;
b. Kedudukan/Lokasi Perusahaan;
c. Jumlah dan jenis pelayanan/rute yang dilayani;
d. Jumlah armada yang dioperasikan;
e. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan;
f. Dsb.
(Disesuaikan dengan kondisi internal perusahaan)
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

5. Struktur Sistem Manajemen Keselamatan

Sistem Manajemen Keselamatan PERUSAHAAN .... disusun secara sistematis


dengan menggunakan pendekatan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) yang
terdiri atas 10 elemen pokok yang di lengkapi dengan ekspektasi penerapan yang
diinginkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Gambar No.1: Struktur Sistem Manajemen Keselamatan

Proses Sistem Manajemen Keselamatan sebagai berikut :


• Sistem Manajemen Keselamatan dimulai dengan penetapan Kebijakan
Keselamatan tertulis sebagai wujud komitmen dan kepemimpinan
manajemen.
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

• Proses berikutnya adalah proses perencanaan yang dimulai dengan


identifikasi bahaya yang ada dalam Perusahaan, yang harus dikendalikan dan
dikelola sehingga kejadian yang tidak diinginkan dapat dihindarkan.
• Selanjutnya ditetapkan pengorganisasian semua sumberdaya yang
diperlukan.
• Selanjutnya masuk ke tahap implementasi yang mencakup pembinaan
sumber daya manusia dan kompetensi, komunikasi dan konsultasi serta
pengendalian operasi angkutan termasuk tanggap darurat.
• Hasil pelaksanaan tersebut selanjutnya dipantau dan diukur secara berkala
guna memastikan bahwa sasaran telah tercapai.
• Jika terjadi penyimpangan, manajemen segera melakukan peninjauan ulang
untuk kemudian menetapkan langkah perbaikan.

6. ELEMEN DAN EKSPEKTASI

Elemen pokok Sistem Manajemen Keselamatan PERUSAHAAN .... adalah


sebagai berikut:
1. Komitmen dan Kebijakan
2. Pengorganisasian
3. Manajemen Bahaya dan Risiko
4. Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kendaraan Bermotor
5. Dokumentasi dan Data
6. Peningkatan Kompetensi dan Pelatihan
7. Tanggap Darurat
8. Pelaporan Kecelakaan Internal
9. Monitoring dan Evaluasi
10. Pengukuran Kinerja

Berdasarkan elemen tersebut ditetapkan harapan atau ekspektasi yang


diinginkan dalam menerapkan sistem manajemen yang kemudian dituangkan
dalam program implementasi.
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

6.1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN


Komitemen dan Kebijakan merupakan landasan penerapan keselamatan
dalam perusahaan. Tanpa dukungan manajemen maka program
keselamatan tidak akan berhasil dengan baik. Karena itu untuk menunjukkan
komitmen dan dukungan tersebut manajemen perlu menetapkan kebijakan
keselamatan perusahaan.

6.1.1. Persyaratan
Manajemen harus menunjukkan komitmen yang kuat terhadap
Keselamatan dengan menetapkan kebijakan Keselamatan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja Keselamatan, memenuhi
persyaratan perundangan yang berlaku serta peningkatan
berkelanjutan.
6.1.2. Ekspektasi
a. Adanya komitmen yang kuat dari Manajemen terhadap aspek
keselamatan yang ditunjukkan dalam sikap sehari-hari.
b. Adanya kebijakan keselamatan tertulis dari manajemen yang
memuat visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai.
c. Adanya sasaran keselamatan untuk mendukung perwujudan
kebijakan Keselamatan perusahaan menuju peningkatan
berkelanjutan.
d. Adanya peran serta dan keterlibatan aktif seluruh pemegang
kepentingan dalam meningkatkan kinerja keselamatan.
6.1.3. Implementasi
a. Menetapkan dan mensosialisasikan kebijakan Keselamatan
Direksi diseluruh jajaran operasi perusahaan.
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

b. Memperbanyak, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan


kebijakan Keselamatan kepada seluruh pekerja melalui sarana
tertulis , poster atau buku saku.
c. Menetapkan sasaran dan program kerja Keselamatan.
6.1.4. Prosedur Terkait
a. SK Direksi tentang Sistem Manajemen Keselamatan No. …..
b. Kebijakan Keselamatan Perusahaan.
c. Visi dan Misi Perusahaan yang ditandatangani oleh Pimpinan
Perusahaan Tertinggi
d. Komitmen Perusahaan Terhadap Keselamatan
e. Program Kerja Tahunan
(Disesuaikan dengan kondisi internal perusahaan)

6.2. PENGORGANISASIAN
Keberhasilan penerapan Keselamatan dalam perusahaan memerlukan
pengorganisasian dan penyediaan sumber daya yang memadai.
6.2.1. Persyaratan
Program keselamatan harus dikelola dan diorganisir dengan baik,
yang menyangkut peran dan tanggung jawab semua unsur dalam
perusahaan.
Perusahaan harus menyediakan sumberdaya yang cukup untuk
mencapai sasaran Keselamatan yang telah ditetapkan yang
mencakup manusia, dana, waktu, dan prasarana yang diperlukan.
6.2.2. Ekspektasi
a. Adanya struktur organisasi pengelolaan Keselamatan yang
memuat hubungan antar jabatan, bagian, tugas, wewenang dan
tanggungjawab masing-masing.
b. Tersedianya tenaga yang bertanggung jawab terhadap aspek
keselamatan dalam operasi perusahaan.
c. Tersedianya sumberdaya untuk mendukung keberhasilan dan
peningkatan Keselamatan dalam perusahaan.
6.2.3. Implementasi
a. Membentuk dan menjalankan Komite Keselamatan dengan
anggota dari berbagai fungsi.
b. Menetapkan salah seorang anggota manajemen sebagai
Penanggungjawab Keselamatan.
c. Menunjuk dan menetapkan Petugas Keselamatan (Safety
Officer) untuk mengorganisir kegiatan dan program keselamatan
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

6.2.4. Prosedur Terkait


Struktur Organisasi Keselamatan.

6.3. MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO


Kegiatan pengangkutan mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat
mengakibatkan kecelakaan atau kerusakan materi.
Sebelum menerapkan sistem manajemen Keselamatan dilakukan Kajian awal
untuk mengidentifikasi potensi risiko dan bahaya dari setiap kegiatan operasi
angkutan di seluruh lokasi kegiatan dan fungsi dalam perusahaan yang
meliputi bahaya kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja, kebakaran, bencana alam dan lainnya.

6.3.1. Persyaratan
Perusahaan pengangkutan harus menerapkan manajemen risiko
untuk mengendalikan bahaya yang ada atau timbul dari operasi
perusahaan mulai dari perencanaan, pengangkutan dan
pemeliharaan yang mencakup identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko yang ada dalam kegiatan operasi
pengangkutan.
6.3.2. Ekspektasi
a. Perusahaan telah memiliki prosedur identifikasi bahaya,
penilaian dan pengendalian risiko secara komprehensif baik
terhadap personel, sarana angkutan, penumpang maupun
lingkungan untuk setiap tahapan operasi pengangkutan.
b. Perusahaan telah melakukan identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendaliannya dengan metode yang sesuai dengan
karakteristik bahaya yang ada.
c. Semua potensi bahaya telah dicatat, dilaporkan dan
dikomunikasikan kepada semua pihak yang berhubungan
dengan keselamatan.
6.3.3. Implementasi
a. Menetapkan dan mengembangkan prosedur Identifikasi Bahaya,
Penilaian dan Pengendalian Risiko untuk kegiatan operasi
perusahaan dengan proses sebagai berikut :
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

b. Melakukan identifikasi bahaya diseluruh kegiatan dan aktivitas


perusahaan oleh tim identifikasi.
c. Membuat daftar bahaya (risk register) untuk seluruh kegiatan
perusahaan.
6.3.4. Prosedur Terkait
Prosedur Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko;

6.4. FASILITAS PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN


Untuk mendukung keselamatan operasi angkutan diperlukan dukungan
fasilitas pemeliharaan dan perbaikan yang baik dan memadai yang mencakup
armada angkutan, sarana pemeliharaan, administrasi dan lainnya.

6.4.1. Persyaratan
Sesuai dengan Pasal 48 (1) Undang-undang No. 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, setiap kendaraan bermotor
yang dioperasikan di jalan harus memenuhi persyaratan teknis dan
laik jalan. Perusahaan menjamin kelaikan dan keselamatan semua
sarana yang terkait dengan operasi angkutan umum.
6.4.2. Ekspektasi
a. Perusahaan melengkapi kegiatan operasional angkutan dengan
menyediakan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kendaraan
bermotor sebagai syarat utama keselamatan dan perbaikan
kerndaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan
perusahaan.
b. Fasilitas Pemeliharaan dan perbaikan kendaraan meliputi:
- Fasilitas pemeriksaan, perawatan dan pemantauan fisik
kendaraan bermotor.
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

- Fasilitas penyediaan sarana dan prasarana pendukung yang


memadai untuk mendukung keselamatan, seperti bengkel,
klinik, ruang pengemudi, ruang parkir.
- Fasilitas penyimpanan suku cadang
6.4.3. Implementasi
a. Menetapkan prosedur pemeliharan dan perbaikan kendaraan
yang ditetapkan oleh pemimpin perusahaan.
b. Melengkapi tenaga pengemudi dan mekanik yang kompeten.
c. Pemeriksanaan terhadap pemeliharaan dan perbaikan
kendaraan bermotor menggunakan formulir baku.
6.4.4. Prosedur Terkait
Prosedur Keselamatan Operasi
Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan

6.5. DOKUMENTASI DAN DATA


Semua dokumentasi dan data harus dikendalikan dengan baik. Dokumen
SMK, seperti data kecelakaan, kebakaran, pelatihan, inspeksi, dan pengujian
peralatan, serta pemeriksaan kesehatan, sangat berguna untuk mengukur
kinerja keselamatan, keperluan analisa, dan untuk pencegahan dikemudian
hari jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan..

6.5.1. Persyaratan
Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum adalah dokumen yang memuat rincian elemen sistem
manejemen keselamatan perusahaan angkutan umum.

6.5.2. Ekspektasi
a. Memiliki prosedur terkait dokumentasi dan data.
b. Memahami fungsi keselamatan utama dan prosesnya dalam
mengembangkan dokumentasi standar. Dilakukan dengan cara
mengidentifikasi sumber daya yang berpotensi digunakan.
c. Hasil identifikasi berupa data yang senantiasa diperbaharui.

6.5.3. Implementasi
a. Tersedianya dokumentasi dan data terkait dengan
penyelenggaraan kegiatan operasional perusahaan dalam
mendukung pencapaian kinerja keselamatan.
b. Pendokumentasian diberlakukan pada setiap elemen Sistem
Manajemen Keselamatan
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

c. Dokumentasi dan data dilakukan denga membnetuk database baik


secara manual ataupun elektronik untuk memudahkan dalam
penyimpanan, pengambilan analisis, dan sebaran data yang
efektif
6.5.4. Prosedur Terkait
Prosedur Pengendalian Dokumen

6.6. PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN


Pelatihan merupakan unsur penting dalam mendukung keselamatan
angkutan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta kompetensi
pekerja khususnya pengemudi untuk menjalankan tugas dengan aman dan
selamat.

6.6.1. Persyaratan
Keberhasilan program keselamatan ditentukan oleh unsur manusia
yang terkait dalam proses pengangkutan. Kegiatan operasi
pengangkutan harus dilakukan oleh personil yang kompeten dengan
bidang tugasnya masing-masing.
Perusahaan harus melakukan program pembinaan untuk
meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kepedulian seluruh
pihak yang terlibat dengan operasi pengangkutan.

6.6.2. Ekspektasi
a. Perusahaan telah memiliki standar kompetensi untuk setiap jenis
pekerjaan, terutama pengemudi sarana pengangkutan sesuai
dengan persyaratan.
b. Perusahaan melakukan program pembinaan dan pelatihan bagi
tenaga kerjanya secara berkala sesuai dengan kebutuhan
khususnya yang mengandung risiko tinggi.

6.6.3. Implementasi
a. Membuat dan menetapan Training Need Analysis dan Training
matrik untuk semua pekerja khususnya pengemudi.
b. Menyelenggarakan pelatihan secara berkala sesuai hasil
Training Need.
c. Membuat dan menetapkan standar Kompetensi untuk pekerja
yang terlibat dalam operasi angkutan.
6.6.4. Prosedur Terkait
Prosedur Pelatihan
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

6.7. TANGGAP DARURAT


Membuat dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi potensi dan respon
terhadap insiden / situasi darurat dan untuk mencegah dan mengurangi
kemungkinan sakit dan luka yang berhubungan dengan hal tersebut diatas :

6.7.1. Persyaratan
Perusahaan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap
keadaan darurat seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran, dan
lainnya untuk menghindarkan kerugian, kerusakan dan korban yang
lebih besar.
Perusahaan harus mengembangkan, menetapkan dan
menerapkan manajemen krisis dan tanggap darurat.
6.7.2. Ekspektasi
a. Perusahaan telah melakukan identifikasi semua potensi
keadaan darurat yang mungkin timbul dalam kegiatan operasi
perusahaan.
b. Sistem manajemen krisis dan tanggap darurat telah berjalan
dengan baik.
6.7.3. Implementasi
a. Membentuk tim tanggap darurat di kantor pusat dan unit
kegiatan.
b. Menyiapkan sarana dan fasilitas tanggap darurat untuk setiap
armada angkutan dan diperkantoran.
c. Mengadakan pelatihan tanggap darurat berkala.
6.7.4. Prosedur Terkait
. Prosedur tanggap darurat

6.8. PELAPORAN KECELAKAN INTERNAL


Setiap kejadian harus diselidiki untuk mengetahui faktor penyebab sehingga
dapat dilakukan langkah dan upaya perbaikan sehingga tidak terulang kembali.

6.8.1. Persyaratan
Setiap kecelakaan harus diselidiki untuk mengetahui faktor
penyebab sehingga kecelakaan serupa dapat dicegah.
Perusahaan harus mengembangkan dan menjalankan prosedur
penanganan kecelakaan dan insiden yang mencakup penyelidikan
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

kejadian, analisa, pelaporan dan tindak lanjut sebagai bahan


pembelajaran dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
6.8.2. Ekspektasi
a. Adanya suatu sistem pelaporan, penyelidikan, analisa, dan tindak
lanjut insiden untuk mencari akar penyebab (root causes).
b. Perusahaan telah memiliki dan mengembangkan sistem
pencatatan dan pelaporan kejadian ke instansi berwenang.
6.6.3. Implementasi
a. Menetapkan Prosedur dan Pedoman Penyelidikan Kecelakaan
dan Membentuk tim investigasi kecelakaan di kantor pusat.
b. Melaksanakan pelaporan setiap kecelakaan yang terjadi mulai
kecelakaan ringan sampai kecelakaan berat.
6.6.4. Prosedur Terkait
Prosedur Penyelidikan dan Pelaporan Kecelakaan dan kejadian

6.9. MONITORING DAN EVALUASI


Audit Keselamatan dilakukan secara berkala untuk mengetahui kelebihan dan
kelemahan dalam pelaksanaan sistem Manajemen Keselamatan. Perusahaan
menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengadakan Audit SMK secara
berkala dengan tujuan :
• Apakah pelaksanaan SMK sudah memenuhi peraturan yang
direncanakan dan dilaksanakan secara effektif.
• Meninjau ulang hasil audit terdahulu.
• Memberi informasi hasilnya ke pimpinan puncak.

6.10.1. Persyaratan
Audit dan tinjau ulang perlu dilakukan secara berkala untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan keselamatan
dalam perusahaan.
Manajemen harus melakukan tinjau ulang terhadap penerapan
sistem manajemen untuk memastikan kebijakan dan sasaran
yang ditetapkan telah berjalan sesuai harapan.
6.10.2. Ekspektasi
a. Perusahaan telah mengembangkan, menetapkan dan
melakukan audit dan tinjau ulang Manajemen secara berkala.
b. Hasil tinjau ulang dijadikan masukan peningkatan
berkelanjutan (continual improvement) melalui perbaikan
Sistem Mananajemen Keselamatan, kebijakan dan sasaran
LOGO P.O Nomor :
Tgl Terbit :
NAMA PERUSAHAAN/ P.O
Status Revisi :

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM

Keselamatan.
6.10.3. Implementasi
a. Membentuk tim audit internal untuk melakukan audit.
b. Menyusun rencana audit dan melaksanakan audit secara
berkala diseluruh aktivitas perusahaan.
6.10.4. Prosedur Terkait
Prosedur Audit Internal

6.10. PENGUKURAN KINERJA


Perusahaan mengembangkan sistem untuk mengukur dan memantau kinerja
Keselamatan secara berkala untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan
sehingga dapat diambil tindakan dan langkah perbaikan.

6.10.1. Persyaratan
Hasil pelaksanaan Keselamatan harus dipantau dan diukur secara
berkala untuk mengetahui kemajuan dan kinerja sehinngga dapat
dilakuikan tindakan perbaikan.
Perusahaan harus mengembangkan, menetapkan dan
melaksanakan prosedur pemantauan dan pengukuran kinerja
keselamatan secara berkala dan mendokumentasikan hasilnya.
6.10.2. Ekspektasi
a. Perusahaan telah mengembangkan dan menetapkan sistem
pengukuran kinerja keselamatan.
b. Perusahaan telah mengembangkan sistem, prosedur analisis
dan evaluasi kejadian.
c. Rasio antara jumlah kejadian kecelakaan dengan kendaraan
bermotor kilometer
d. Rasio antara korban kecelakaan dengan kejadian kecelakaan

6.10.3. Implementasi
a. Mengembangkan dan membuat sistem pengukuran kinerja
(statistik kecelakaan, hari hilang, angka kejadian) dan
mendistribusikannya.
b. Melakukan pengukuran dan pemantauan semua aspek
Keselamatan seperti kebisingan, penerangan, alat kebakaran
dan lain-lain.
6.10.4. Prosedur Terkait
Prosedur pengukuran dan pemantauan
Statistik Kecelakaan
ELEMEN 1
KOMITMEN DAN KEBIJAKAN
ELEMEN 1
KOMITMEN DAN KEBIJAKAN

A. Komitmen
Komitmen dan Kebijakan merupakan landasan penerapan keselamatan dalam perusahaan.
Tanpa dukungan manajemen maka program keselamatan tidak akan berhasil dengan baik.
Dalam rangka menunjukkan komitmen dan dukungan tersebut manajemen perlu menetapkan
komitmen dan kebijakan keselamatan perusahaan.
Selain komitmen perusahaan, Perusahaan Angkutan Umum PO ....juga mewajibkan para
pengemudi untuk berkomitmen terhadap keselamatan sekaligus untuk membentuk budaya
keselamatan pengemudi. Hal ini ditandai dengan pernyataan komitmen para pengemudi.
B. Kebijakan
Perusahaan Angkutan Umum PO...................... sebagai perusahaan jasa angkutan .....
menempatkan aspek keselamatan sebagai prioritas untuk menjamin keselamatan awak
angkutan, penumpang, aset perusahaan, dan masyarakat luas sekaligus untuk mencapai
kepuasan pelanggan. Untuk itu perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
dengan pokok-pokok sebagai berikut :

a. Keselamatan transportasi merupakan komitmen dan kebijakan manajamen perusahaan;


b. Perusahaan akan menerapkan keselamatan dalam operasi sejak tahap persiapan,
pemberangkatan, perjalanan sampai ke tempat tujuan;
c. Perusahaan akan memenuhi semua persyaratan peraturan perundang-undangan
mengenai keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan; dan
d. Perusahaan akan senantiasa berupaya menyediakan sumberdaya yang diperlukan untuk
keberhasilan program Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.

Untuk mencapai keberhasilan keselamatan, perusahaan akan melibatkan semua unsur dalam
perusahaan termasuk pengguna . jasa agar senantiasa mengutamakan keselamatan.
LOGO PERUSAHAAN/KOP PERUSAHAAN

Contoh komitmen

Kualitas pelayanan prima merupakan bentuk komitmen kami terhadap aspek keselamatan yang
juga merupakan tujuan Perusahaan Angkutan Umum

1. Perusahaan Angkutan Umum ....bersedia mematuhi seluruh peraturan lalu lintas yang
berlaku dan melakukan tindakan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan.
2. Perusahaan Angkutan Umum ....akan selalu proaktif dalam meminimalisir bahaya dan risiko
apabil aterjadi kecelakaan.
3. Perusahaan Angkutan Umum ....berkomitmen dalam memberikan pelatihan secara rutin
kepada pengemudi dan mekanik.
4. Perusahaan Angkutan Umum ....berkomitmen dalam memberikan pelatihan tanggap
darurat dalam mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan.
5. Perusahaan Angkutan Umum ....akan membuat sistem informulirasi dan komunikasi
sebagai wadah informulirasi dan konsultasi antara seluruh karyawan dan penumpang serta
pihak lainnya.

Pengawasan terhadap keselamatan merupakan tanggung jawab seluruh personil dan


manajemen untuk memastikan bahwa keselamatan merupakan hal terpenting

Tangal, _, bulan,_ tahun,

Ttd
Direktur Utama

“ DIREKSI PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM ...

MEMILIKI KOMITMEN YANG TINGGI UNTUK MELAKSANAKAN SISTEM


MANAJEMEN KESELAMATAN DAN MENGUTAMAKAN SHOLAT DALAM
MENJALANKAN OPERASIONAL PERUSAHAAN INI

Tempat, Tanggal-bulan-tahun

ttd

Direksi Perusahaan…
LOGO PERUSAHAAN/KOP PERUSAHAAN

KEBIJAKAN
LARANGAN PENGGUNAAN OBAT, OBAT TERLARANG
DAN ALKOHOL
Contoh

PERUSAHAAN .... melarang penyalahgunaan obat, obat terlarang dan alkohol di tempat kerja
selama dalam Perusahaan atau bertugas di luar tempat kerja (termasuk di client, di lapangan,
dan atau di dalam kendaraan Perusahaan) untuk menjaga dan memelihara lingkungan kerja
yang aman, sehat dan produktif pada semua karyawan-karyawati dan pihak terkait lainnya.

PERUSAHAAN .... dengan tegas melarang seluruh karyawan-karyawati dan pihak-pihak


terkait dalam hal:
a. Memakai obat umum yang dijual bebas yang dapat menyebabkan mengantuk selama
masih dalam jam kerja, dan dalam perjalanan, kecuali jika diberikan oleh dokter yang
ditunjuk oleh Perusahaan.
b. …dst
Pelanggaran terhadap hal-hal tersebut akan dikenakan tindakan pemberhentian dari
Perusahaan dan/atau diajukan ke pengadilan.
Kebijakan ini berlaku saat ini dan harus disadari, dipahami, dan dilaksanakan oleh seluruh
pimpinan manajemen, karyawan-karyawati, dan pihak-pihak terkait PERUSAHAAN .... .

Tempat, tgl /bulan/tahun


PERUSAHAAN ....

NAMA PIMPINAN
TERTINGGI
LOGO PERUSAHAAN

KEBIJAKAN KESELAMATAN
PERUSAHAAN ....

Contoh
PERUSAHAAN .... sebagai perusahaan jasa transportasi menempatkan aspek keselamatan
sebagai perioritas untuk menjamin keselamatan awak angkutan, pelanggan, aset
perusahaan dan masyarakat luas sekaligus untuk mencapai kepuasan pelanggan.

Untuk itu perusahaan menerapkan sistem manajemen keselamatan dengan pokok -pokok
sebagai berikut :
 Keselamatan transportasi merupakan komitmen dan kebijakan manajamen perusahaan .
 Perusahaan akan menerapkan keselamatan dalam beroperasi sejak tahap persiapan,
pemberangkatan, perjalanan sampai ke tempat tujuan.
 … dst

Untuk mencapai keberhasilan keselamatan, perusahaan akan melibatkan semua unsur


dalam perusahaan termasuk pengguna jasa agar senantiasa mengutamakan keselamatan .

Jakarta, tgl /bulan/tahun


PERUSAHAAN ....

NAMA PIMPINAN
TERTINGGI
Contoh komitmen

Kualitas pelayanan prima merupakan bentuk komitmen kami terhadap aspek keselamatan yang
juga merupakan tujuan Perusahaan Angkutan Umum

1. Perusahaan Angkutan Umum ....bersedia mematuhi seluruh peraturan lalu lintas yang berlaku
dan melakukan tindakan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan.
2. Perusahaan Angkutan Umum ....akan selalu proaktif dalam meminimalisir bahaya dan risiko
apabil aterjadi kecelakaan.
3. Perusahaan Angkutan Umum ....berkomitmen dalam memberikan pelatihan secara
rutin kepada pengemudi dan mekanik.
4. Perusahaan Angkutan Umum ....berkomitmen dalam memberikan pelatihan tanggap darurat
dalam mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan.
5. Perusahaan Angkutan Umum ....akan membuat sistem informulirasi dan komunikasi sebagai
wadah informulirasi dan konsultasi antara seluruh karyawan dan penumpang serta pihak lainnya.

Pengawasan terhadap keselamatan merupakan tanggung jawab seluruh personil dan


manajemen untuk memastikan bahwa keselamatan merupakan hal terpenting

Tangal, _, bulan,_ tahun,

Ttd
Direktur Utama

“ DIREKSI PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM ...

MEMILIKI KOMITMEN YANG TINGGI UNTUK MELAKSANAKAN SISTEM


MANAJEMEN KESELAMATAN DAN MENGUTAMAKAN SHOLAT DALAM
MENJALANKAN OPERASIONAL PERUSAHAAN INI

Tempat, Tanggal-bulan-tahun

ttd

Direksi Perusahaan…
LOGO No. Dokumen : No. Dokumen
Isi sesuai dengan nama perusahaan
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN

Visi
Perusahaan menempatkan visi atau pandangan yang jauh kedepan tentang apa yang hendak dicapai
khususnya terkait aspek keselamatan dan merupakan bagian dari kebijakan perusahaan secara umum.

Contoh Visi

Perusahaan Angkutan Umum… mempunyai visi sebagai berikut:


Menjadikan perusahaan Angkutan Umum… sebagai layanan angkutan yang menghubungkan antara
propinsi dengan kualitas prima, handal dan selamat.

Misi
Misi merupakanpernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan angkutan dalam usaha
mewujudkanvisi tersebut.

Contoh Misi
Dalam menjalankanvisi dan mencapai sasaran yang hendak dicapai Perusahaan Angkutan Umum…
melaksanakan misi paling sedikit:
a. Memberikan jasa layanan angkutan jalan dengan kualitas terbaik;
b. Mengutamakan aspek keselamatan dalam segala aspek;
c. Membangun layanan angkutan yang nyaman, tepat waktu dan kompetitif untuk kepuasan
pelanggan.

Tempat, tanggal, bulan, tahun


Nama Perusahaan

NAMA PIMPINAN
TERTINGGI
LOGO No. Dokumen : No. Dokumen
Isi sesuai dengan nama perusahaan
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI

Agenda : Sosialisasi Kebijakan Keselamatan dan Kebijakan Larangan Penggunaan Obat,


Obat Terlarang dan Alkohol
Hari/Tanggal :
Lokasi :
Peserta :
1.
2.
3.
4. ..dst

FOTO KEGIATAN SOSIALISASI TERKAIT AGENDA


DIATAS

KETERANGAN FOTO
LOGO No. Dokumen : No. Dokumen
Isi sesuai dengan nama perusahaan
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN

…dst
Keterangan Foto

CONTOH DOKUMENTASI KOMITMEN DAN KEBIJAKAN


YANG SUDAH DI TANDATANGANI OLEH PIMPINAN
PERUSAHAAN YANG BERISI VISI MISI Keterangan Foto
LOGO No. Dokumen : No. Dokumen
Isi sesuai dengan nama perusahaan
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN

Keterangan Foto
KEGIATAN RAPAT YANG LAIN JIKA ADA
ELEMEN 2
PENGORGANISASIAN
LOGO No. Dokumen : No. Dokumen
Isi sesuai dengan nama perusahaan
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku

PENGORGANISASIAN

ELEMEN 2
PENGORGANISASIAN

Keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dalam perusahaan memerlukan


pengorganisasian dan penyediaan sumber daya yang memadai. Manajemen dan
pengorganisasian dalam Sistem Manajemen Keselamatan diwujudkan dalam pembagian
tanggung jawab yang jelas untuk semua posisi jabatan yang terdapat dalam perusahaan. Untuk
mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum
membentuk unit/petugas keselamatan yang bertanggung jawab dalam Sistem Manajemen
Keselamatan. Unit ini juga bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan semua aspek
keselamatan kepada seluruh personil perusahaan terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen
Keselamatan. Dengan adanya unit yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Sistem
Manajemen Keselamatan maka struktur organisasi Perusahaan Angkutan Umum PT....
mengalami penyempurnaan
LOGO No. Dokumen : No. Dokumen
Isi sesuai dengan nama perusahaan
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku

PROSEDUR PENGORGANISASIAN

PROSEDUR PENGORGANISASIAN
Contoh Prosedur Pengorganisasian

PENGORGANISASIAN DAN SUMBERDAYA


NO LANGKAH-LANGKAH KETERANGAN
1. UMUM
1.1 Kegiatan Keselamatan dalam perusahaan seperti keuangan,operasi, Sumber Daya
Manusia
1.2 Untuk Mengelola keselamatan dengan baik, perusahaan menetapkan system
pengorganisasian, tugas dan tanggung jawab serta kompetensi
2. PENGORGANISASIAN
2.1 Untuk Menangani aspek keselamatan perusahaan membentuk petugas keselamatan
atau unit manajemen keselamatan dengan anggota sebagai berikut :
Ketua : Manajer Keselamatan
Sekretaris : Ahli Keselamatan
Anggota : Kepala Bagian Manajemen Keselamatan
Kepala Bagian Manajemen Bahaya dan Resiko
Dan lain lain(disesuaikan dengan kebutuhan organisasi)
2.2 Unit Manajemen Keselamatan atau Petugas Keselamatan Melapor kepadda pimpinan
tertinggi (Direktur Utama) dalam perusahaan
3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
3.1 Pimpinan Perusahaan bertanggungjawab terhadap terlaksananya keselamatan
transportasi dalam perusahaan dan memberikan dukungan dan komitmennya terhadap
penerapan keselamatan transportasi.
3.2 Unit manajemen Keselamatan atau Petugas Keselamatan bertanggung jawab untuk
mengelola aspek keselamatan dalam operasi dengan melakukan hal-hal sebagai berikut
:
a. Melakukan pemantauan pelaksanaan keselamatan dalam perusahaan;
b. Memberikan pembinaan dan pelatihan kepada semua pekerja dan pengemudi
untuk meningkatkan kesadaran keselamatan.
c. Melakukan pemeriksaan tempat kerja dan armada bus secara berkala;
d. Memastikan bahwa semua prosedur keselamatan telah dijalankan;
e. Melakukan penyelidikan kecelakaan;
f. Mengadakan pertemuan berkala sekurangnya setiap bulan untuk membahas
isu-isu keselamatan yang ada dalam perusahaan; dan
g. Memberikan laporan secara berkala kepada manajemen mengenai
pelaksanaan keselamatan dalam perusahaan.
3.3 Ahli keselamatan atau pekerja yang ditunjuk bertanggung jawab mengelola aspek
keselamatan sehari-hari
3.4 Pekerja bertanggung jawab untuk melaksanakan keselamatan dalam menjalankan
pekerjaan masing-masing untuk keselamatan dirinya, asset perusahaan dan pelanggan

Diketahui: Dibuat: Dilaporkan:


Ttd Ttd Ttd
Pimpinan Perusahaan Unit Manajemen Keselamatan Unit Manajemen Keselamatan
LOGO No. Dokumen : No. Dokumen
Isi sesuai dengan nama perusahaan
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku

PROSEDUR PENERIMAAN PENGEMUDI

Contoh
1. TUJUAN :
Prosedur ini memberikan pedoman dalam proses merekrut yaitu untuk mendapatkan
pelamar yang sesuai dengan kriteria perusahaan sebanyak mungkin.

2. RUANG LINGKUP :
Prosedur ini berlaku untuk persiapan dan pelaksanaan dalam melakukan perekrutan
pengemudi baru yaitu dengan pemasangan lowongan pekerjaan dan langkah-langkah lain
yang dilakukan dalam memperoleh pelamar yang sesuai dengan perusahaan.

3. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN INSTRUKSI KERJA


Instruksi kerja ini dilaksanakan, disiapkan dan didokumentasikan oleh staf HRD

4. PROSEDUR :
a. Personalia bertanggung jawab dalam membuat informasi lowongan pekerjaan dan
menempelnya di papan pengumuman atau menginformasikan lowongan kerja di website
perusahaan dan atau website khusus untuk pemasangan info lowongan pekerjaan,
b. Personalia memanggil calon pengemudi jika sudah ada yang memasukkan lamaran
pekerjaan,
c. Calon pengemudi, melakukan pengisian absensi kehadiran dalam seleksi penerimaan
pengemudi/mekanik baru

d. Personalia menghubungi calon pengemudi baru jika memenuhi persyaratan dan


sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan

e. Personalia menyiapkan surat kontrak (MOU) antara perusahaan dengan calon


pengemudi

f. Calon pengemudi menandatangani surat kontrak tersebut dan siap untuk memulai
bekerja

Diketahui: Dibuat: Dilaporkan:


Ttd Ttd Ttd
Pimpinan Perusahaan Unit Manajemen Unit Manajemen
Keselamatan Keselamatan
LOGO No. Dokumen : No. Dokumen
Isi sesuai dengan nama perusahaan
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku

PROSEDUR PENERIMAAN MEKANIK

Contoh
1. TUJUAN :
Prosedur ini memberikan pedoman dalam proses merekrut yaitu untuk mendapatkan
pelamar yang sesuai dengan kriteria perusahaan sebanyak mungkin.

2. RUANG LINGKUP :
Prosedur ini berlaku untuk persiapan dan pelaksanaan dalam melakukan perekrutan
mekanik baru yaitu dengan pemasangan lowongan pekerjaan dan langkah-langkah lain
yang dilakukan dalam memperoleh pelamar yang sesuai dengan perusahaan.

3. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN INSTRUKSI KERJA


Instruksi kerja ini dilaksanakan, disiapkan dan didokumentasikan oleh staf HRD

4. PROSEDUR :
a. Personalia bertanggung jawab dalam membuat informasi lowongan pekerjaan dan
menempelnya di papan pengumuman atau menginformasikan lowongan kerja di website
perusahaan dan atau website khusus untuk pemasangan info lowongan pekerjaan,
b. Personalia memanggil calon Mekanik jika sudah ada yang memasukkan lamaran
pekerjaan,
c. Calon mekanik, melakukan pengisian absensi kehadiran dalam seleksi penerimaan
mekanik baru

d. Personalia menghubungi calon mekanik baru jika memenuhi persyaratan dan sesuai
dengan kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan

e. Personalia menyiapkan surat kontrak (MOU) antara perusahaan dengan calon


mekanik

f. Calon mekanik menandatangani surat kontrak tersebut dan siap untuk memulai
bekerja

Diketahui: Dibuat: Dilaporkan:


Ttd Ttd Ttd
Pimpinan Perusahaan Unit Manajemen Unit Manajemen
Keselamatan Keselamatan
STRUKTUR ORGANISASI
CONTOH
Disesuaikan dengan Kondisi Internal Perusahaan

Pimpinan Perusahaan

Contoh 1

Unit Manajemen
Keselamatan

Bagian Armada Bagian SDM Bagian Teknik

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian

1. Anggota 1. Anggota 1. Anggota


2. Anggota 2. Anggota 2. Anggota
3. ..... 3. ...... 3. ......

TTD

DIREKTRU UTAMA
Contoh 2

TTD

DIREKTUR UTAMA
ELEMEN 3
MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO
ELEMEN 3
MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO

Kegiatan pengangkutan mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mengakibatkan


kecelakaan atau kerusakan materi.Sebelum menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
dilakukan kajian awal untuk mengidentifikasi potensi risiko dan bahaya dari setiap kegiatan
operasi angkutan di seluruh lokasi kegiatan dan fungsi dalam perusahaan yang meliputi bahaya
kecelakaan lalu lintas, kebakaran, bencana alam, dan lainnya.

Bahaya merupakan sebuah kejadian atau peristiwa yang berpotensi menyebabkan kerusakan,
cidera, atau kehilangan nyawa. Risiko adalah perubahan yang disebabkan oleh kerusakan yang
terjadi, sehingga sering disebutkan bahwa risiko adalah chance of loss atau kerugian. Dalam
perusahaan, bahaya dan risiko merupakan dua hal yang dapat menyebabkan terganggunya
pencapaian tujuan, merugikan perusahaan, dan menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat.
Oleh karena itu potensi bahaya dan risiko harus diidentifikasi untuk mengurangi atau
menghilangkan kemungkinan terjadinya kedua hal tersebut. Elemen keselamatan mengharuskan
adanya sistem manajamen untuk mengelola potensi bahaya dan risiko dalam suatu perencanaan
yang matang. Berdasarkan elemen manajemen bahaya dan risiko maka Perusahaan Angkutan
Umum ...melakukan identifikasi terhadap bahaya dan risiko atas 3 (tiga) faktor yaitu:
a. Manusia
faktor-faktor yang diidentifikasi meliputi usia pekerja, kesehatan, kelelahan dan stres,
keterampilan, alat-alat perlindungan, faktor kejahatan lalulintas.
b. Lingkungan
faktor-faktor yang diidentifikasi meliputi kondisi jalan, cuaca, dan lain-lain.
c. Kendaraan Bermotor
faktor-faktor yang diidentifikasi meliputi apakah kendaraan bermotor kecil, menengah atau
besar, ikut mempengaruhi besar kecilnya bahaya dan risiko yang akan terjadi atau faktor lain
dari kendaraan bermotor. Salah satu contohnya yaitu Blaid Spot, Rusaknya Ban Mobil, Rem
Kendaraan,
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen : No. Dokumen
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
UMUM PO …

MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO

PROSEDUR MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO

Contoh Prosedur Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO


NO PROSEDUR KETERANGAN
1. UMUM
1.1 Setiap Kegiatan yang dilaksanakan harus dilengkapi dengan identifikasi bahaya dan
penilaian risiko untuk mengetahui potensi bahaya serta langkah penanggulangannya.
1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan untuk seluruh kegiatan dan sarana
sebagai berikut :
1. Area perkantoran
2. Are perbengkelan
3. Armada angkutan
4. Kegiatan pengoperasian armada angkutan sesuai dengan trayek masing masing.

1.3 Hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko harus digunakan sebagai masukan dalam
menyusun rencana kerja dan kegiatan angkutan
2. Pelaksana identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
2.1 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko harus dilakukan oleh pengawas operasi yang
dibentuk perusahaan
2.2 Identifikasi Bahaya dan Penilaian resiko dilakukan dengan menggunakan formulir terlampir
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Tentukan alat,aktivitas atau route. Misalnya “Bus”
b) Identifikasi apa saja potensi bahaya yang dapat terjadi dalam kegiatan / sarana
tersebut. Missal pecah ban
c) Tentukan apa dampak atau akibat yang timbul jika bahaya terjadi, missal pecah
ban dapat menyebabkan mobil menggelinding dan slip mengakibatkan korban
jiwa atau kerusakan
d) Tentukan tingkat risikonya dengan mempertimbangkan kemungkinan (likehood)
dan tingkat risiko (LLxS)
e) Tentukan tingkat resiko (low,medium,high)
f) Tentukan langkah pengendalian missal pemeriksaan tekanan ban, pemeriksaan
kondisi ban pembatasan muatan, dan lainnya
g) Tentukan siapa yang bertanggung jawab menangani hal tersebut, missal mekanik
atau sopir.

3 KOMUNIKASI BAHAYA
3.1 Hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko harus dikomunikasikan kepada semua pihak
terkait,khususnya para pengemudi dan awak angkutan lainnya.
3.2 Perusahaan harus menyusun dan menetapkan program kerja untuk mengendalikan semua
potensi bahaya yang di identifikasi

Diketahui Dibuat Dilaporkan


(TTD) (TTD) (TTD)
DIREKTUR UTAMA UNIT KESELAMATAN UNIT KESELAMATAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PT ...
CONTOH MATRIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RESIKO

NO. TRAYEK BAHAYA PENGENDALIAN SISTEM MONITORING TANGGUNG JAWAB


1. JALAN DUA ARAH 1. BATAS KECEPATAN MENGIKUTI RAMBU LALU LINTAS JALAN RANCEK KENDARAAN OPERASIONAL SUPV
2. KENDARAAN PADAT POTENSI MENABRAK DAN DITABRAK 2. PASTIKAN SIM MASIH AKTIF INSPEKSI KENDARAAN HARIAN
3. AKTIVITAS PEMBANGUNAN JALAN TOL 3. PEMERIKSAAN KENDARAAN HARIAN
1 A
4. …dst 4. …dst

1. AKTIVITAS PEJALAN KAKI DAN PEDAGANG DI TERMINAL 1. BATAS KECEPATAN MENGIKUTI RAMBU LALU LINTAS JALAN RANCEK KENDARAAN OPERASIONAL SUPV
2. JALUR SEMPIT DI TERMINAL …. 2. BATAS KECEPATAN DI TERMINAL …. KM/JAM INSPEKSI KENDARAAN HARIAN
3. KENDARAAN PADAT POTENSI MENABRAK DAN DITABRAK 3…dst
2 B
4. AKTIVITAS PEMBANGUNAN MRT

5. …dst

1. TOL DALAM KOTA 1. BATAS KECEPATAN MENGIKUTI RAMBU LALU LINTAS JALAN RANCEK KENDARAAN OPERASIONAL SUPV
2. PEJALAN KAKI DI TERMINAL …. 2. BATAS KECEPATAN DI TERMINAL …. KM/JAM INSPEKSI KENDARAAN HARIAN
3. KENDARAAN PADAT POTENSI MENABRAK DAN DITABRAK 3. …dst
3 C
4. AKTIVITAS PEMBANGUNAN MRT

5. …dst

1. JALAN SEMPIT DI 1. BATAS KECEPATAN MENGIKUTI RAMBU LALU LINTAS JALAN RANCEK KENDARAAN OPERASIONAL SUPV
2. TEMPAT PARKIR SEMPIT 2. BATAS KECEPATAN DI SETASIUN …. KM/JAM INSPEKSI KENDARAAN HARIAN
3. PEJALAN KAKI DI …. 3….dst
4 DST
4. JALAN DUA ARAH

5. …dst
LOGO No. Dokumen : No. Dokumen
Isi sesuai dengan nama perusahaan
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO

MATRIK PENILAIAN BAHAYA DAN RISIKO


MATRIK PENILAIAN BAHAYA DAN RISIKO

Contoh matrik Penilaian bahaya dan Risiko

Kemungkinan Kejadian Keparahan Kejadian Severity (S) Keterangan


Likelihood (LL) 1 2 3 4
Ringan, tidak ada Cedera Ringan, Cedera Berat, Cedera berat
kerusakan berarti Bus dapat Kerusakan Parah bus fatal,bus rusah
dan tidak ada beroperasi tidak bias beroperasi berat tidak bisa
cedera kembali sampai 3 hari beroperasi lebih
dari 3 hari
1 Sangat Jarang Terjadi 1 2 3 4
2 Dapat dan Pernah 2 4 6 8
Terjadi
3 Sering Terjadi Lebih 3 6 9 12
dari 3 kali
4 Sangat sering dan 4 8 12 16
dapat terjadi setiap
saat selama operasi
berlangsung

Rendah (low) 1-4 Dilakukan pengendalian dengan prosedur


yang sudah ada oleh pengawas atau awak bus
Sedang(Medium) 6-8 Perlu dilakukan langkah pengamanan untuk
mencegah kejadian oleh pengawas
Tinggi (High) 9-12 Perlu tindakan nyata dan segera dari
manajemen untuk mencegah kejadian

Jakarta, ….../…./20….

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

SENIOR MANAGER
DIREKTUR …….. DIREKTUR UTAMA
KESELAMATAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PT …. No. Dokumen :
LOGO PERUSAHAAN Tanggal Terbit :
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIAN

Lokasi : Office Proses: Office

IDENTIFIKASI BAHAYA

Penilaian Risiko Awal


Kategori
Pengendalian yang ada Rekomendasi Pengendalian
No Aktivitas Sub Aktivitas Bahaya Risiko Resiko PENANGGUNG JAWAB
saat ini Risiko
LL S RR Awal (Risk)

Penggunaan Aliran Memeriksa secara rutin


1 Menyambungkan ke stop kontak Kematian 1 4 4 Rendah
Komputer/Laptop listrik instalasi listrik
Radiasi
Menatap layar monitor terlalu Menggunakan monitor
sinar pada Penurunan fungsi mata 1 2 2 Rendah
lama dengan low radiasi
mata

dst dst dst dst

Menggunakan Printer Aliran Memeriksa secara rutin


2 Menyambung ke stop kontak Kematian 1 4 4 Rendah
dan Mesin foto copy listrik instalasi listrik

Catridge Menyerahkan Limbah


Pencemaran lingkungan 1 1 1 Rendah
bekas catridge dinas kebersihan

dst dst dst dst


Posisi
Berkomunikasi via Berbicara dengan lawan bicara bicara
3 Cidera tulang Pengaturan posisi duduk 1 1 1 Rendah
telephone via telephone tidak
Radiasi
sinyal Gangguan Pendengaran Pengaturan waktu telepon 2 1 2 Rendah
telepon
Posisi
Mengangkat dan memindahkan mengangk Manual handling yang
4 Aktivitas umum di kantor Cidera 1 2 2 Rendah
barang/dokumen at tidak baik
Penanganan dokumen dengan
Alat tidak Penggunaan alat yang
menggunakan ATK (staples, Cidera 1 2 2 Rendah
sesuai sesuai
cutter, dll)
Permukaa Houskeeping
5 Aktivitas di toilet Berjalan Cidera 1 2 2 Rendah
n Licin

dst dst dst dst

Note:
LL = Likelihood/kemungkinan atas peluang risiko
S = Severity/akibat atau keparahan
RR = Risk Rating, Nilai Risiko = LL x S
Risk = Peringkat Risiko = Rendah, Sedang atau Tinggi

Tanggal, Tanggal,
Dibuat oleh, Disetujui oleh,
Unit Manajemen Keselamatan Pimpinan Perusahaan
(NAMA) (NAMA)
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PT …. No. Dokumen :
LOGO PERUSAHAAN Tanggal Terbit :
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIAN

Lokasi : Operasional Proses: Pengoperasian Kendaraan

IDENTIFIKASI BAHAYA

Penilaian Risiko Awal


Kategori
Pengendalian yang ada saat ini Rekomendasi Pengendalian
No Aktivitas Sub Aktivitas Bahaya Risiko Resiko Awal Risiko PENANGGUNG JAWAB
LL S RR (Risk)

Lokasi Pemeriksaan kendaraan harian,


Mengoperasikan Menabrak kendaraan, fasilitas, orang
1 Parkir kendaraan parkir tidak gunakan ganjal roda, SIM 2 2 4 Rendah
kendaraan
rata
Lokasi Pemeriksaan kendaraan harian,
Menabrak kendaraan, fasilitas, orang
parkir gunakan ganjal roda, SIM 2 2 4 Rendah
sempit
Pemeriksaan kendaraan harian,
Fasilitas rem Menabrak kendaraan, fasilitas, orang
perawatan berkala 2 2 4 Rendah
rusak

Pemeriksaan kendaraan harian, SIM,


Perjalanan - transportasi Menabrak kendaraan, fasilitas, orang
Jalan ramai SOP Pengemudi 2 2 4 Rendah
penumpang

Pemeriksaan kendaraan harian, SIM,


Jalan Menabrak kendaraan, fasilitas, orang
SOP Pengemudi 2 2 4 Rendah
sempit

Pemeriksaan kendaraan harian, SIM,


Menabrak kendaraan, fasilitas, orang SOP Pengemudi, Pemeriksaan
Kelelahan kesehatan, Fatigue awareness 2 2 4 Rendah

Tidak ada Pemeriksaan kendaraan harian,


peneranga n Penumpang tersandung perawatan berkala 1 2 2 Rendah

Fasilitas Pemeriksaan kendaraan harian,


Menabrak kendaraan, fasilitas, orang
kendaraan perawatan berkala 2 2 4 Rendah
tidak
Lokasi Pemeriksaan kendaraan harian,
Menabrak kendaraan, fasilitas, orang
2 Pengisian bahan bakar pengisian perawatan berkala 2 2 4 Rendah
sempit/ram
Pengisian dilakukan oleh petugas
Listrik
Kebakaran SPBU 1 3 3 Rendah
statis

Pengisian dilakukan oleh petugas


Tumpahan Polusi air/tanah SPBU 1 3 3 Rendah

Jatuh/terpe
3 Pencucian Kendaraan Meninggal APD safety shoes 1 4 4 Rendah
leset

Safety shoes, jas hujan,


Engineering: pembuatan oil catcher
Tumpahan Polusi air/tanah housekeeping, penggunaan alat 3 2 6 Sedang
standar
Terkena helm,safety shoes,briefing toolbox
benturan Cedera ringan meeting 1 2 2 Rendah
Selang
Jalan padat Tabrakan, menabrak Pemeriksaan kendaraan harian,
(macet), dua perawatan berkala, SIM, rancek
4 Trayek Tujuan Trayek arah, sempit kendaraan, Peraturan lalu lintas 2 2 4 Rendah

Aktivitas Cedera berat Pemeriksaan kendaraan harian,


Pembang perawatan berkala, SIM, rancek
2 2 4 Rendah
unan jalan tol kendaraan, Peraturan lalu lintas

Jalan
Tabrakan, menabrak Pemeriksaan kendaraan harian,
padat
Trayek Tujuan Trayek perawatan berkala, SIM, rancek 2 2 4 Rendah
(macet),
kendaraan,
Aktivitas Tabrakan, menabrak Pemeriksaan kendaraan harian,
pejalan kaki perawatan berkala, SIM, rancek 2 2 4 Rendah
dan kendaraan,
Aktivitas pe Cedera berat Pemeriksaan kendaraan harian,
perawatan berkala, SIM, rancek 2 2 4 Rendah
kendaraan,

dst dst dst dst

Note:
LL = Likelihood/kemungkinan atas peluang risiko
S = Severity/akibat atau keparahan
RR = Risk Rating, Nilai Risiko = LL x S
Risk = Peringkat Risiko = Rendah, Sedang atau Tinggi
Tanggal, Tanggal,
Dibuat oleh, Disetujui oleh,

Unit Manajemen Keselamatan Pimpinan Perusahaan

(NAMA) (NAMA)
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PT …. No. Dokumen :
LOGO PERUSAHAAN Tanggal Terbit :
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIAN

Lokasi : Bengkel Proses: Workshop

IDENTIFIKASI BAHAYA

Penilaian Risiko Awal


Kategori
Pengendalian yang ada Rekomendasi Pengendalian
No Aktivitas Sub Aktivitas Bahaya Risiko Resiko PENANGGUNG JAWAB
saat ini Risiko
LL S RR Awal (Risk)

Perawatan Berkala Memeriksa secara rutin


1 Persiapan peralatan Aliran listrik Kematian 1 4 4 Rendah
Kendaraan instalasi listrik

Radiasi
Menggunakan monitor
sinar pada Penurunan fungsi mata 1 2 2 Rendah
dengan low radiasi
mata

dst dst dst

2 Kelebihan Kompetensi mekanik,


Penanganan ban Pengisian angin ban Kerusakan properti 3 1 1 Rendah
tekanan pengecekan peratalan

Pelatihan dan kompetensi


Compresse
Ledakan ban mekanik, pengecekan 1 4 4 Rendah
d air
peratalan

dst dst dst

Alat tidak Penggunaan alat yang


Membuka/pergantian ban Cidera 1 2 2 Rendah
sesuai sesuai

Tertimpa Penggunaan APD sasfety


Cidera 1 2 2 Rendah
ban shoes

dst dst dst

Pelatihan dan kompetensi


Pengecekan & pelumas mesin, transmisi, garden Pergerakan
3 Cidera mekanik, LOTO (cabut 2 2 4 Rendah
Pergantian dan cek pelumas steer kendaraan
kunci, tag, ganjal roda)
Pelatihan dan kompetensi
Pergerakan
filter oli, solar dan filter udara Cidera mekanik, LOTO (cabut 2 2 4 Rendah
kendaraan
kunci, tag, ganjal roda)

dst dst dst

Pelatihan dan kompetensi


stempet chasis, propeller, Pergerakan
Cidera mekanik, LOTO (cabut 2 2 4 Rendah
kingpine, busing per, middle puli kendaraan
kunci, tag, ganjal roda)
Pelatihan dan kompetensi
Alat tidak
Cidera mekanik, pengecekan 2 2 4 Rendah
sesuai
peratalan
dst dst dst

Pelatihan dan kompetensi


Pergerakan
Lampu-lampu, wiper Cidera mekanik, LOTO (cabut 2 2 4 Rendah
kendaraan
kunci, tag, ganjal roda)

Pelatihan dan kompetensi


Alat tidak
jok, reclining seat Cidera mekanik, pengecekan 2 2 4 Rendah
sesuai
peratalan
Pelatihan dan kompetensi
Alat tidak
4 Perawatan Body Perbaikan body Cidera mekanik, pengecekan 2 2 4 Rendah
sesuai
peratalan
Pelatihan dan kompetensi
mekanik, penggunaan
Pengecatan body Bahan kimia Kesehatan 1 3 3 Rendah
APD (sarung tangan,

Pelatihan dan kompetensi


Perawatan dan Perbaikan Alat tidak
5 Persiapan peralatan Cidera mekanik, pengecekan 2 2 4 Rendah
AC sesuai
peratalan
Pelatihan dan kompetensi
Bekerja di
Perbaikan dan Perawatan AC Kematian mekanik, penggunaan 1 4 4 Rendah
ketinggian
APD (Safety harness)
Pelatihan dan kompetensi
Pengendalian administratif:
6 Pengelasan Pengelasan Api terbuka Kebakaran mekanik, pengecekan 2 3 6 Sedang
Penggunaan ijin kerja
peralatan, APAR

dst dst dst

Note:
LL = Likelihood/kemungkinan atas peluang risiko
S = Severity/akibat atau keparahan
RR = Risk Rating, Nilai Risiko = LL x S
Risk = Peringkat Risiko = Rendah, Sedang atau Tinggi

Tanggal, Tanggal,
Dibuat oleh, Disetujui oleh,
Unit Manajemen Keselamatan Pimpinan Perusahaan

(NAMA) (NAMA)
(NAMA) (NAMA)
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PT …. No. Dokumen :
LOGO PERUSAHAAN Tanggal Terbit :
MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO

FORMULIR PENGEMUDI PELAPORAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN POTENSI BAHAYA DISEPANJANG JALUR YANG DILALUI KEPADA PIMPINAN PERUSAHAAN

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO

PENILAIAN RESIKO
NO NAMA PENGEMUDI TRAYEK YANG DILALUI POTENSI BAHAYA RESIKO PENGENDALIAN RESIKO DOKUMENTASI KETERANGAN
FREKUENSI KEPARAHAN KATEGORI

CATATAN :

Semua daftar pengendalian resiko di catat pada form Tindak Lanjut Pelaporan Pengemudi Disusun Mengetahui Disetujui :
Pengemudi Penanggung Jawab Pimpinan

Nama : Nama : Nama :


Tanggal Tanggal Tanggal :
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO ...
PERUSAHAAN

NOTULEN RAPAT
Nomor :

Waktu dan Tempat :


Hari .., Tanggal, bulan, tahun Kantor Perusahaan Angkutan Umum PO …..
Pimpinan Rapat :
Nama (Jabatan)
Peserta Rapat : Terlampir
Materi Rapat :
- Sosialisasi Kebijakan Keselamatan
- …dst
Pelaksanaan Rapat
Meliputi beberapa hal :
1) Keselamatan merupakan tanggung jawab kita semua dan sesuai kebijakan agar dipahami.
2) …dst

Tempat, Tanggal bulan tahun

Disusun Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama
Jabatan Jabatan

NB: Bisa ditambahkan dengan foto disaat rapat


ELEMEN 4
FASILITAS PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KENDARAAN
BERMOTOR
ELEMEN 4
FASILITAS PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KENDARAAN BERMOTOR

Perusahaan menguraikan/menggambarkan dan menjelaskan fasilitas pemeliharaan dan


perbaikan kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai perusahaan beserta prosedur
pemeliharaan dan perbaikan. Beberapa hal yang dijelaskan dalam buku pedoman meliputi :

A. fasilitas pemeliharaan dan perbaikan yang dimiliki/dikuasai perusahaan;

B. kelaikan armada angkutan;

C. prosedur pemeriksaan kendaraan bermotor; dan

D. penyediaan tenaga pengemudi dan mekanik yang kompeten.

(Contoh) :

Untuk mendukung keselamatan dalam operasi angkutan diperlukan dukungan fasilitas


pemeliharaan dan perbaikan yang baik dan memadai yang mencakup armada angkutan,
sarana pemeliharaan, administrasi dan lainnya. Banyak terjadi kecelakaan karena kondisi
kendaraan bermotor tidak layak operasi seperti kondisi rem, ban, mesin dan lainnya. Untuk itu,
semua sarana angkutan harus dalam kondisi baik dan dioperasikan dengan aman.

Sesuai Pasal 48 (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan harus memenuhi persyaratan
teknis dan laik jalan. Perusahaan menjamin kelaikan dan keselamatan semua sarana yang terkait
dengan operasi angkutan umum.

Menindaklanjuti amanat Undang-undang diatas maka Perusahaan Angkutan Umum PT ...


melengkapi kegiatan operasional angkutan dengan menyediakan fasilitas pemeliharaan dan
perbaikan kendaraan bermotor sebagai syarat utama keselamatan berupa fasilitas
penyimpanan suku cadang serta pemeliharaan dan perbaikan kendaraan bermotor yang
digunakan untuk mendukung kegiatan perusahaan. Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan
kendaraan bermotor meliputi :

1. fasilitas pemeriksaan, perawatan, dan pemantauan fisik kendaraan bermotor. Fasilitas


Perusahaan Angkutan Umum PT ... memiliki/menguasai tempat untuk memeriksa dan merawat
kendaraan bermotor dengan luas sebesar ..... m2 dan dilengkapi dengan peralatan pendukung
meliputi... (jabarkan semua informulirasi terkait fasilitas pemeriksaan, perawatan, dan
pemantauan fisik kendaraan bermotor sesuai kondisi yang dimiliki perusahaan termasuk
dokumentasi dan data-data);

2. fasilitas penyediaan sarana pendukung yang memadai untuk mendukung keselamatan


angkutan, misalnya bengkel, klinik, ruang pengemudi, ruang parkir (jabarkan sesuai kondisi
yang dimiliki perusahaan); dan
3. fasilitas penyimpanan suku cadang (jabarkan sesuai kondisi yang dimiliki/dikuasai
perusahaan).

Untuk memastikan armada laik jalan maka Perusahaan Angkutan Umum PT ....... menetapkan
prosedur pemeliharaan dan perbaikan kendaraan bermotor yang ditetapkan oleh pemimpin
perusahaan. Untuk mendukung hal tersebut perusahaan melengkapi dengan penyediaan
tenaga pengemudi dan mekanik yang berkompeten. Pemeriksaan terhadap pemeliharaan dan
perbaikan kendaraan bermotor menggunakan formulir baku sehingga memudahkan bagi
pengemudi dan mekanik untuk mengecek kendaraan bermotor dan pendokumentasian bagi
perusahaan.

(terlampir contoh prosedur dan formulir pemeriksaan keselamatan kendaraan bermotor)


LOGO No Dok :
PERUSAH PROSEDUR KESELAMATAN Tanggal
AAN PENGOPERASIAN KENDARAAN
Bulan
Tahun

PENGOPERASIAN KENDARAAN

NO LANGKAH –LANGKAH KETERANGAN

PEDOMAN BAGI PENGEMUDI


1. Sebelum Mengemudi
1.1. Setiap pengemudi diwajibkan untuk memeriksa dan meneliti kondisi kendaraannya
setiap hari sebelum dihidupkan baik dari segi keberadaan perlengkapannya dan
kondisi perlengkapan tsb
1.2. Selalu menjaga kebersihan kendaraannya
1.3. Setiap pengemudi kendaraan HARUS memiliki surat ijin mengemudi (SIM) sesuai
jenis kendaraannya
1.4. Pastikan kendaraan yang akan dipakai telah dilengkapi dengan dokumen yang
masa lakunya masih valid, seperti STNK
1.5. Setiap pengemudi harus memahami dan mematuhi perundangan mengenai lalu
lintas yang berlaku dan rambu – rambu / tanda lalulintas
1.6. Sebelum menghidupkan mesin kendaraan harus dipastikan bahwa gigi persneling
dalam posisi nol dan rem tangan terpasang
1.7. Setiap pengemudi harus dalam kondisi sehat, tidak diperkenankan
mengemudikan kendaraan dalam kondisi mabuk, mengantuk dan kondisi lainnya
yang membahayakan
1.8. Pengemudi harus memastikan semua perlengkapan kendaraan yang penting
berfungsi dengan baik, seperti wipper (alat yang berfungsi sebagai pembersih air
sewaktu hujan), lampu, klakson dan alarm sewaktu kendaraan mundur serta
tekanan angin pada ban cukup
1.9. Pengemudi harus memastikan semua perlengkapan kendaraan sudah tersedia di
dalam kendaraan, seperti : dongkrak, kunci roda dan kunci – kunci lainnya yang
diperlukan, senter, alat pemadam kebakaran portabel, Kotak P3K, segitiga
pengaman dan perlengkapan lainnya yang disyaratkan dalam peraturan lalu lintas
1.10 Setiap pengemudi yang mendapat tugas untuk kepentingan dinas perusahaan diluar
lokasi kerja / keluar daerah / perjalanan yang cukup jauh, harus mendapat ijin dari
pejabat yang berwenang terlebih dahulu dan dilengkapi dengan surat
tugas / surat jalan. Gunakan peta untuk memudahkan rute perjalanan
2 Pada Saat Mengemudi
2.1. Nyalakan lampu depan pada saat fajar dan senja hari minimal 30 menit sebelum
matahari terbenam dan 30 menit sesudah fajar
2.2. Tidak diperkenankan menggunakan handphone dan radio panggil pada saat
mengemudikan kendaraan, gunakan hanya pada saat berhenti
2.3. Jangan minum, makan dan merokok saat mengemudi
2.4. Jalankan kendaraan anda pada kecepatan yang aman dan patuhi batas kecepatan
maksimum yang berlaku
2.5. Jaga jarak yang aman antar kendaraan. Hormati penumpang, pengendara lain
serta pejalan kaki
2.6. Istirahat 1/2 jam sesudah mengemudi selama 3 jam
2.7. Laporkan segera apabila terjadi kecelakaan. Beri keterangan secara rinci untuk
memudahkan penyelidikan
LOGO No Dok :
PERUSAH PROSEDUR KESELAMATAN Tanggal
AAN PENGOPERASIAN KENDARAAN
Bulan
Tahun

2.8. Pastikan semua penumpang sudah memakai sabuk pengaman. Jika ada yang tidak
patuh, segera laporkan
2.9. Personil / pekerja tidak dibenarkan menumpang kendaraan jenis pick-up, kecuali
diberikan tempat duduk yang aman
3 Setelah Mengemudi
3.1. Sebelum meninggalkan kendaraan setelah kegiatan operasi berakhir, pengemudi
diwajibkan membersihkan / mencuci kendaraan ditempat yang telah disediakan
3.2. Parkirkan kendaraan ditempat yang telah ditentukan
3.3. Pastikan kendaraan dalam keadaan terkunci, dan rem tangan difungsikan. Simpanlah
kunci ditempat yang telah ditentukan

4. PEDOMAN BAGI PENUMPANG


4.1. Untuk bus yang dilengkapi dengan sabuk pengaman, selalu menggunakan sabuk
pengaman. Pastikan sabuk pengaman berfungsi dan dalam keadaan baik
4.2. Naik turun penumpang ditempat yang telah ditentukan
4.3. Letakkan barang-barang di tempat yang aman. Barang yang bertebaran dapat menjadi
benda yang membahayakan
4.4. Ingatkan pengemudi jika menjalankan kendaraan terlalu cepat atau tidak
melaksanakan pedoman yang aman
4.5. Jangan berjalan-jalan di atas kendaraan saat kenderaan sedang melaju
4.6. Jangan membawa barang atau bahan yang membahayakan seperti bahan mudah
terbakar, minyak, petasan dan lainnya
5. PERLENGKAPAN STANDAR KENDARAAN
5.1. Perlengkapan standar yang harus diperiksa oleh pengemudi/mekanik untuk kendaraan:

1. Sabuk keselamatan
2. Alat pemadam api ringan
3. Kotak P3K
4. Tanda peringatan:
a. Dilarang merokok!
b. Gunakan Sabuk Keselamatan!
5. Penghapus kaca/Wiper
6. Lampu bahaya
7. Klakson
8. Rem
9. Air radiator dan air accu
10. Buku catatan servis
11. Dokumen kendaraan (STNK,KIR,KP, dll)
12. Kotak peralatan (Tool box kit)
13. Segitiga Pengaman
14. Palu Pemecah Kaca, dsb

Dibuat Diperiksa Disetujui

ttd ttd ttd

(Nama pengemudi/mekanik) (Nama dan Jabatan Pemeriksa) (Nama dan Jabatan yang Menyetujui)
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO … No. Dokumen :

LOGO PERUSAHAAN INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN Tanggal Berlaku :

FILTER SOLAR No. Revisi :

Dibuat Oleh Nama Jabatan

Diperiksa Oleh Nama Jabatan

Disetujui Oleh Nama Jabatan

1. RUANG LINGKUP
Contoh
Instruksi Kerja ini menguraikan langkah proses untuk melakukan pengantian filter solar bus

2. PERSONIL
Contoh

Mekanik perawatan

3. PERSIAPAN
Contoh

a. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)


b. Mempersiakan alat Peralatan khusus (kunci pas 2-2, rantai pembuka filter)
c. ..Dst (sesuaikan dengan kondisi perusahaan)

4. URAIAN PROSES
Contoh

Langkah-langkah kerja pemasangan filter atau pengantian filter solar


a. Membuka filter solar menggunakan alat peralatan khusus;
b. Memasang filter yang baru yang sebelumnya sudah diisi dengan solar;
c. ..Dst (sesuaikan dengan kondisi perusahaan

6. KETIDAKSESUAIAN
Contoh

Mesin susah hidup dikarenakan masih ada udara yang berada saluran pipa solar

7. PERATURAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN


Contoh

Sepatu safety, kaca mata pengaman, masker dan sarung tangan safety harus dipakai pada saat
melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya.

Helm dan hardness harus dipakai saat melakukan pekerjaan di atas ketinggian.

Merokok tidak diizinkan didalam lokasi ini.

Apabila, mata atau kulit terkena cairan kimia yang berbahaya, harus dibilas dengan air yang
banyak dan konsultasi dengan dokter apabila masih terasa sakit.
8. PERATURAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Contoh

Pastikan kebersihan di tempat kerja setiap saat.


Bahan kimia yang tumpah harus dikumpulkan ke dalam tempat yang khusus.

9. CATATAN PERUBAHAN

Rev. 0, Prosedur baru


Jika pernah dilakukan perubahan pada SOP
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO … No. Dokumen :

LOGO PERUSAHAAN INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN Tanggal Berlaku

BAN No. Revisi :

Dibuat Oleh Nama Jabatan

Diperiksa Oleh Nama Jabatan

Disetujui Oleh Nama Jabatan

1. RUANG LINGKUP
Contoh

Instruksi Kerja ini menguraikan langkah proses untuk melakukan pemasangan ban

2. PERSONIL
Contoh

Mekanik perawatan

3. PERSIAPAN
Contoh

a. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)


b. Mempersiakan alat Peralatan khusus (Palu, Sendok Ban, 1 set kunci roda sesuai tipe
kendaraan, dongkrak)
c. Mempersiapkan compresor angin dan bahan
d. ...dst (disesuaikan dengan kondisi perusahaan)

4. URAIAN PROSES
Contoh

Langkah-langkah kerja pemasangan ban atau pengantain ban

a. Ban dimasukan ke Velg dan diberi pelumas ban;


b. Ban dirakit ke Velg menggunakan alat/perkakas;
c. Ban di rakit dan masuk bagian bawah masuk dan sebaliknya bagian atas;
d. ...dst (disesuaikan dengan kondisi perusahaan)

5. KETIDAKSESUAIAN
Contoh
a. Ban setelah dirakit dan dipasang di kendaraan mengalami kurang angi (bocor) karena
Pengecekan tekanan angina kurang teliti.
b. Kesulitan melepas ban yang sudah lengket dengan velg

6. PERATURAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN


Contoh

Sepatu safety, kaca mata pengaman, masker dan sarung tangan safety harus dipakai pada saat
melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya.
Helm dan hardness harus dipakai saat melakukan pekerjaan di atas ketinggian.

Merokok tidak diizinkan didalam lokasi ini.

Apabila, mata atau kulit terkena cairan kimia yang berbahaya, harus dibilas dengan air yang
banyak dan konsultasi dengan dokter apabila masih terasa sakit.

7. PERATURAN KESEHATAN LINGKUNGAN


Contoh

Pastikan kebersihan di tempat kerja setiap saat.


Bahan kimia yang tumpah harus dikumpulkan ke dalam tempat yang khusus.
LOGO
PERUSAHAAN KARTU PEMERIKSAAN
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
JENIS APAR :
MERK/BERAT :
LOKASI :
ID NO. : Tahun:
STATUS PEMERIKSAAN
PETUGAS
BULAN (beri tanda √) KETERANGAN
PEMERIKSA
BAIK KURANG BAIK
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER

LOGO
PERUSAHAAN KARTU PEMERIKSAAN
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
JENIS APAR :
MERK/BERAT :
LOKASI :
ID NO. : Tahun:
STATUS PEMERIKSAAN PETUGAS
BULAN KETERANGAN
BAIK KURANG BAIK PEMERIKSA
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen : No. Dokumen
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
UMUM PO …
FASILITAS PEMELIHARAAN DAN
PERBAIKAN KENDARAAN

FORM PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR


Contoh Formulir pemeriksaan kendaraan bermotor
Daftar pemeriksaan kendaraan bermotor (daftar periksa harian bagi pengemudi)
1. Dokumen Kondisi Keterangan
baik Ada tidak
1 Surat ijin mengemudi
2 Surat tugas/surat jalan
II Perlengkapan Keamanan
1 Sabuk pengaman
2 Alat pemadam api ringan
3 Kotak p3k
4 Palu pemecah kaca
5 Tanda peeringatan
-dilarang merokok
pakailah sabuk pengaman
III Perlengkapan kendaraan bermotor
1 Kebersihan kaca-kaca kendaraan
2 Penghapus kaca/wiper dan airnya
3 Lampu-lampu
4 Lampu tanda bahaya
5 Lampu indicator
6 Klakson
7 Kaca spion
8 Rem
9 Kondisi ban
10 Suspense
11 Kondisi badan kendaraan
12 Pelumas
13 Air accu
14 Air radiator
15 Buku catatan service
*catatan pastikan persyaratan standart dalam checklist diatas ada dan kondisinya dalam keadaan
baik sebelum mengemudikan kendaraan bermotor tsb.
Jakarta, …………/………/20..
Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen : No. Dokumen
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
UMUM PO …
FASILITAS PEMELIHARAAN DAN
PERBAIKAN KENDARAAN

FORM PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR SEBELUM OPERASI

No. Body Tgl Pemeriksaan : Km Akhir :


No. Kendaraan bermotor
Berikan tanda v pada kotak periksa jika instruksi telah dilaksanakan, distel, diperbaiki dan ditambah
no Hal yang diperiksa Prosedur pemeriksaan Kondidsi Catatan
A Bagian Luar Kendaraan Bermotor
1. Bagian Luar Periksa dengan teliti seluruh bodi, cat, karat,
bodi penyok, cat tergores,kaca pecah
2 Fungsi dari masing Periksa kondisi pintu, kunci pintu, tutup ruang
masing bagian bagasi, pintu darurat dan lainnya
body; pintu,tutup
ruang mesin, tutup
bagasi, hidrolik
3 Fungsi bagian Periksa bekerjanya lampu besar, lampu
kelistrikan semua parker, belakang, rem, tanda belok,mundur,
lampu plat nomor, lampu darurt, dll
B Ruang Mesin
4 Air pendingin Periksa dan teliti melalui tangki cadangan air
mesin dan air pendingin dan tangki pembasuh kaca
pembasuh kaca
5 Oli mesin Periksa oli mesin pada tongkat pengukur oli.
6 Minyak power Periksa permukaan minyak melalui tutup
steering /pengukur
7 Minyak rem Periksa dan teliti permukaan minyak rem pada
tangki cadangan dan perhatikan agar tidak ada
kebocoran
8 baterai Periksa baterai dan cek terminal dan air aki
9 Sistem emisi gas Periksa sambungan-sambungan slang dan
buang saringan udara,kabel,dll
10 Kondisi mesin Periksa bekerjanya mesin,amati putaran,suara
getaran,dll
11 Periksa kebocoran Perhatikan kebocoran bahan bakar pada
bahan bakar sambungan, mesi, oli, dan lainnya.
C Bagian bawah Kendaraan Bermotor
12 Kondisi system Periksa kebocoran dan bekerjanya mesin pada
kopling, system saat dingin dan dipanaskan,amati putaran
bahan ideal, suara mesin,getaran,dll
bakar,mesin,sistem
pendingin,oli
transmisi dll
13 Sistem gas buang Periksa dengan teliti pipa gas
buang(knalpot),muffler,insulator,kemungkinan
bocor
14. Sistem peringan Periksa rotor kemungkinan berkarat
15 Mur pengikat roda Periksa semua mur dan kekencangannya
16 Ban-ban Periksa dengan teliti kondisi ban
,cacat,rusak,tipis,bocor,tekanan
d Bagian dalam
Kendaraan
bermotor
17 Tempat duduk, Periksa kondisi jok dan sabuk pengaman
sabuk pengaman
18 Bagian dalam Periksa semua peralatan seperti
instrument,door trim,klakson,spion dalam
19 Sistem kelistrikan Periksa semua lampu instrument
interior (kecepatan,temperature,fuel dll) AC, Radio
dan semua peralatan listriknya
e Test jalan
20 rem Periksa gerak bebas pedal rem, tinggi pedal
dan jarak cadangan pedal saat diinjak,periksa
fungsi rem,bunyi rem, fungsi rem parkir dan
lampu indikator
21 kopling Periksa gerak pedal kopling, tinggi pedal, jarak
cadangan pedal saat diinjak,periksa bunyi
pedal saat di injak dan dilepas.
22 mesin Periksa kemampuan mesin dalam kondisi
dijalankan, termasuk kecepatan kemampuan
jelajah,putaran idling,dan saat penurunan
putaran. Pastikan bahwa kemampuan mesin
adalah normal,dan lembut.
23 transmisi Transmisi manual,periksa perpindahan tuas
transmisi apakah ada bunyi yang tidak normal
atau tidak. Transmisi otomatis periksa
perpindahan tuas
24 diferensial Periksa suaranya
25 kemudi Periksa posisi kemudi saat berbelok
26 suspensi Periksa jika ada bunyi yang tidak normal pada
suspensi
f Pemeriksaan akhir
27 Kaca spion Stel kaca spion(sesuaikan dengan sopir)
28 Perlengkapan Ban serep,tool kit,dongkrak, dll
tambahan
29 Alat darurat Periksa semua alat darurat (palu pecah
kaca,alat pemadam api ringan,p3k,dll)
30 Lain-lain Periksa kelengkapan surat-surat dan identitas
kendaraan bermotor masih berlaku
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh

Jakarta, …………/………/20..
Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen : No. Dokumen
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
UMUM PO …
FASILITAS PEMELIHARAAN DAN
PERBAIKAN KENDARAANPENGUKURAN
KINERJA

1. Pemeriksaan, perawatan dan pemantauan kendaraan bermotor secara


mekanik

2. Fasilitas pendukung
a. Bengkel
b. Ruang Istirahat pengemudi

c. Ruang Parkir
3. Fasilitas Penyimpanan Suku Cadang
ELEMEN 5
DOKUMENTASI DAN DATA
ELEMEN 5
DOKUMENTASI DAN DATA

Perusahaan Angkutan Umum PT .... diharapkan memahami fungsi keselamatan utama dan
prosesnya dalam mengembangkan dokumentasi standar. Proses ini dilakukan dengan cara
mengidentifikasi sumber daya yang berpotensi digunakan misalnya sarana kendaraan
bermotor, peralatan, karyawan (pengemudi), kejadian/data kecelakaan dan sistem tertentu.
Hasil identifikasi ini berupa data yang senantiasa diperbaharui (update).

Media dokumentasi yang digunakan berupa media kertas (cetak), digital (foto dan file program
komputer), dokumentasi online maupun media-media lain yang relevan dengan teknologi yang
digunakan manajemen perusahaan dengan membentuk database (baik manual maupun
elektronik).

Semua elemen Sistem Manajemen Keselamatan didokumentasikan dan dikendalikan (diatur


dan didistribusikan/diidentifikasi) oleh Unit yang membidangi manajemen keselamatan atau
petugas keselamatan.
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen : No. Dokumen
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
UMUM PO …

DOKUMENTASI DAN DATA

Prosedur Dokumentasi dan Data

I. Prosedur pada Dokumentasi dan Data untuk Kecelakaan


1. Melakukan konfirmasi kepada crew tentang insiden Laka Lantas, menanyakan dimana
lokasi insiden tersebut terjadi, menanyakan kronologi singkat mengenai insiden
tersebut
2. Memastikan crew dan peserta dalam kondisi aman
3. Koordinasi dengan bagian Laka Lantas dan Kepala Pool
4. Koordinasi dengan Kepala Reservasi jika terdapat penggantian armada dan
pembelain BBM armada pengganti
5. Membuatkan TO armada baru
6. Menyiapkan crew pengganti
7. Memantau dan koordinasi untuk pergantin armada dan proses penanganan insiden
laka lantas tersebut
8. Crew diwajibkan untuk membuat kronologi tentang kejadian insiden laka yang dialami
9. Memberitahukan kepada Reservasi atau Marketing atas kejadian tersebut

II. Prosedur pada Dokumentasi dan Data untuk Kendaraan


1. Proses Pertama:
a. Foto copy Faktur
b. Foto copy NIK
c. Foto copy surat keterangan PT…
d. Foto copy SRUT (Surat Registrasi Uji Tipe)
2. Proses Kedua:
Semua Berkas di atas dan permohonan yang telah ditandatangani pimpinan kemudian
di masukan ke Dinas Perhubungan Kabupaten (setempat) untuk di proses Rekom Plat
Kuning (4 hal dalam pengerjaan)
3. Proses ketiga:
Setelah Rekom Plat Kuning selesai di proses, Maka Rekom Plat Kuning akan di
kembalikan ke dealer untuk proses BBN
4. Proses Keempat:
a. Setelah proses BBN selesai, STNK dan Plat Nomor diserahkan kepihak
konsumen. Untuk melakukan proses KEUR
b. Berkas yang diperlukan untuk proses KEUR:
- Foto Copy Faktur
- Foto Copy NIK
- Foto Copy Surat Keterangan PT. X
- Foto Copy SRUT
- Foto Copy Rancang Bangun
- Foto Copy SK Direktorat Jenderal
- Rekom Plat Kuning
5. Proses Kelima:
Pengurusan atau pemerajaan IJIN OPS Wisata / AJAP di Direktorat Jenderal
Perhubunga Darat, Kementerian Perhubungan.

III. Prosedur pada Dokumentasi dan Data untuk Mekanik


1. Periksa mesin kendaraan sebelum di operasikan
2. Mengecek mesin, lampu, rem, kondisi ban, karet wiper, air radiator, air conditioner,
kondisi jok, oli, dan bensin setiap harinya serta melaporkan apabila ada masalah baik
kecil ataupun besar yang ditemukan pada kendaraan kantor
3. Memastikan armada dalam kondisi siap jalan dengan cara melakukan pre trip
inspection untuk armada, sebelum menjalankan T.O (Menanyakan kepada security,
driver, dan co.driver)
4. Berkoordinasi dengan driver dan co. Driver untuk memastikan bahwa driver dan tamu
bertemu dilokasi dan waktu yang tepat.
5. Apabila terdapat gangguan permasalahan terhadap armada, maka mekanik
berkoordinasi dengan crew untuk melaporkan ke staf quality control agar armada
tersebut segera masuk kedalam ruang perbaikan.

IV. Prosedur pada Dokumentasi dan Data untuk Pelanggaran Lalu Lintas
1. Mendistribusikan berkas perkara Pelanggaran Lalu Lintas yang sudah diregister dan
siap disidangkan kepada Panitera Pengganti
2. Menerima berkas, meneliti kelengkapan berkas perkara, kemudian menyerahkan
kepada Hakim
3. Menerima berkas, mempelajari, kemudian sesuai tapsid melaksanakan persiapan
persidangan
4. Hakim membuka sidang, Oditur membacakan surat dakwaan, persidangan dilanjutkan
pemeriksaan (keterangan saksi, keterangan terdakwa, barang bukti) dinyatakan
selesai dilanjutkan dengan tuntutan Oditur, dilanjutkan dengan pembacaan putusan,
selanjutnya diberikan Petikan Putusan kepada Terdakwa untuk mengambil barang
bukti
5. Menerima berkas perkara Lalu Lintas yang telah diputus kemudian membuat Berita
Acara Sidang (BAS) selanjutnya menyerahkan berkas kepada Panmud Hukum untuk
di minutasi
6. Menerima berkas perkara Lalu Lintas yang diputus kemudian memerintahkan staf
untuk proses minutasi, dilanjutkan input data ke dalam aplikasi Sistem Informasi
Penelusuran Perkara (SIPP)
V. Prosedur pada Dokumentasi dan Data untuk Pemeriksaan Kesehatan
1. Karyawan wajib mengikuti MCU sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh HR
2. Mengidentifkasi syarat kesehatan bagi pekerja pada lingkungan kerja
3. Menentukan Jenis pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya
yang telah ditentukan oleh perusahaan
4. Melaksanakan Pemeriksaan Pra Kerja untuk Pemeriksaan Fisik dan pemeriksaan
penunjang lainnya
5. Mengumpulkan hasil Pemeriksaan laboratorium, X-Ray dan Pemeriksaan Fisik dan
hasil sesuai dengan standar dan telah ditanda tangani oleh dokter pemeriksa, jika ada
kesalahan pemeriksaan maka akan diulang.
6. Pengeluaran hasil MCU, berupa:
a. Kondisi kesehatan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang di tuju pada
perusahaan ini
b. Kondisi kesehatan memerlukan penyesuaian dengan tuntutan pekerjaan yang di
tuju pada perusahaan ini
c. Kondisi Kesehatan tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang dit tuju pada
perusahaan
d. Kondisi Kesehatan tidak sesuai dengan semua jenis tuntutan pekerjaan di
perusahaan ini
7. Menginput hasil rekomendasi ke dalam komputer dengan validasi terinput sesuai
form.
8. Menyerahkan hasil kepada Dept. HRD untuk tindak lanjut dengan bukti penyerahan
hasil pemeriksaan.

VI. Prosedur pada Dokumentasi dan Data untuk Pengemudi


1. Mempunya surat-surat lengkap untuk pengemudi
2. Menggunakan seragam dan name tag yang telah disediakan
3. Menjaga kebersihan diri
4. Memakai seragam yang telah disediakan
5. Menjaga etika dan bersikap baik dalam membawa kendaraan
6. Melaporkan dan melakukan koordinasi dengan mekanik mengenai kendaraan
7. Menginformasikan T.O kepada crew menggunakan MEDIA KOMUNIKASI setelah
melakukan rekap order kedalam data komputer
8. Memastikan bahwa crew mengetahui dan siap untuk menjalankan program dengan
cara telepon/sms
9. Melakukan pergatian terhadap crew yang berhalangan hadir untuk menjalankan
program
10. Menjaga kondisi kendaraan agar tetap dalam keadaan bersih dan baik
11. Tidak diperkenankan membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi
12. Tidak diperkenankan untuk menggunakan telepon atau sms pada saat menyetir guna
menjaga keselamatan
13. Membersihkan kendaraan sebelum dipakai (luar dan dalam)
14. Menyediakan kebutuhan didalam kendaraan (tissue, tempat sampai kecil, dan
pengharum mobil
15. Memberikan bon bensin, tiket tol dan pariki kepada GA untuk pengecekan dan
pengajuan budget periode selanjutnya

VII. Prosedur pada Dokumentasi dan Data untuk Perbaikan Kendaraan


A. Perbaikan Kendaraan
1. Operasional berkoordinasi dengan reservasi dan mekanik untuk melakukan
penjadwalan armada untuk P2H
2. Operasional menginformasikan kepada crew tentang jadwal P2H paling lambat 1 hari
sebelumnya
3. Crew yang armadanya terjadwal P2H wajib datang dengan armadanya (paling lambat
jam 09.00 WIB)
4. Bagi crew yang berhalangan hadir untuk melakukan jadwal P2H wajib
menginformasikan kepada opersional untuk dilakukannya penjadwalan ulang oleh
opersional (izin P2H hanya diberikan 1x)
5. Namun bila crew yang sudah mengetahui tentang jadwal P2H kemudian crew tersebut
tidak hadir maka akan diberikan sanksi oleh pihak HRD yang masuk dalam katagori
pelanggaran ke disiplinan
6. Crew wajib mengisi formulir P2H tentang kendala armada yang diketahui
(berkoordinasi dengan quality control)
7. Formulir yang sudah di isi kemudian diserahkan kepada Kepala Mekanik untuk
dilakukan pengecekan dan pengerjaan
8. Mekanik melaporkan kepada Kepala Gudang tentang kebutuhan spare part yang
dibutuhkan dalam perbaikan
9. Apabila spare part yang dibutuhkan belum ada maka kepala gudang dan kepala
mekanik berkoordinasi untuk menentukan waktu perbaikan sampai spare part yang
dibutuhkan telah ada
10. Apabila armada terdapat kendala tetapi masih bisa digunakan maka armada tersebut
bisa dipakai untuk menjalankan program terlebih dahulu sampai spare part yang
dibutuhkan sudah ada dan bisa langsung dikerjakan saat armada tidak jalan.
(menjalankan dan memberhentikan armada karena terdapat permasalahan harus
dengan ijin kepala mekanik)
11. Kepala Mekanik, Kepala Gudang dan Operasional berkoordinasi mengenai armada
yang sudah dilakukan pengecekan dalam program P2H tentang kelayakan armada
apakah dapat dijalankan untuk program atau tidak
12. Setelah dilakukan P2H dan sudah ditentukan tentang kelayakan armada maka
operasinal menyampaikan kepada reservasi mengenai armada tersebut sudah layak
jalan atau layak
13. Operasional melakukan pendataan kedalam sistem yang sudah dibuat tentang
armada yang sudah dilakukan pengecekan dalam P2H yang berisi layak atau tidaknya
armada tersebut untuk program.

B. Storing Armada
1. Konfirmasi kepada crew tentang kerusakan armada dan posisi armana yang sedang
mengalami kerusakan
2. Memastikan kepada crew dan menayakan kepada crew dan menanyakan apakah
armada tersebut masih bisa untuk melanjutkan program atau tidak
3. Konfirmasi ke bagian kepala gudang jika terdapat penggantian suku cadang,
menanyakan kepada kepala gudang mengenai ketersediaan suku cadang
4. Kepala gudang melakukan koordinasi dengan kepala mekanik atau mekanik untuk
melakukan perbaikan armada (storing)
5. Jika armada tersebut tidak bisa untuk melanjutkan perjalanan maka bagian
operasional koordinasi dengan bagian reservasi untuk menyiapkan armada dan crew
pengganti
6. Membuatkan TO untuk armada baru
7. Memantau atau koordinasi dengan crew untuk pergantian armada tersebut
8. Memberikan informasi kepada reservasi atau marketing atas kejadian tersebut.

VIII. Prosedur pada Dokumentasi dan Data untuk Uji Berkala Kendaraan
1. Menyerahkan berkas persyaratan Pengujian Kendaraan Bermotor
2. Melakukan verifikasi kelengkapan persyaratan kemudian menetapkan waktu dan
biaya pengujian kendaraan bermotor
3. Melakukan pembayaran retribusi
4. Pemeriksaan fisik kendaraan bermotor
5. Menunggu hasil uji kelulusan, jika lulus dilanjutkan pengesahan (Penguji Penyelia)
sedangkan jika tidak lulus (TL) perlu dilakukan perbaikan atau dilakukan banding
6. Pengesahan penandatanganan sampul Buku Uji Berkala Kepala Dinas Perhubungan
setempat
7. Penandatanganan kolom lulus buku uji, pemasangan plat uji dan penempelan stiker
uji
8. Penyerahan Buku Uji Berkala
DOKUMENTASI DAN DATA

1. DATA KECELAKAAN
Contoh

julah kecelakaan lalu lintas AR Kec


jumlah Total AR
no bulan Per
Km ringan sedang berat laka Kec^2
bulan
1 january 100,000 1 1 1 3 3 9
2 february 100,000 0 0 0 0 0 0
3 march 100,000 0 3 0 3 2 5
4 april 100,000 0 0 0 0 0 0
5 may 100,000 0 0 0 0 0 0
6 june 100,000 0 0 4 4 3 11
7 july 100,000 0 0 0 0 0 0
8 august 100,000 0 0 0 0 0 0
9 september 100,000 0 0 1 1 1 1
10 october 100,000 0 0 0 0 0 0
11 november 100,000 0 0 0 0 0 0
12 december 100,000 0 0 3 3 3 7
total 1,200,000 1 4 9 14 12 34

Jakarta, …………/………/20..

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
DOKUMENTASI DAN DATA

1. DATA KENDARAAN
Contoh

Data Kendaraan
No Nomor Kendaraan Jenis Kendaraan Trayek
1.
2.
3.

Jakarta, …………/………/20..

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
DOKUMENTASI DAN DATA

1. DATA MEKANIK
Contoh

Data Mekanik
No Nama Mekanik Tempat, Tanggal Lahir Alamat Sertifikat
1.
2.
3.

Jakarta, …………/………/20..

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
DOKUMENTASI DAN DATA

1. DATA PELANGGARAN LALU LINTAS


Contoh

Data Pelanggaran Lalu lintas


No. Nama Pengemudi Nomor Kendaraan Jenis Pelanggaran Tanggal & Tempat Kejadian
1. ……. ……. ……. ……..
2. ……. …….. …….. ……..

Jakarta, …………/………/20..

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
DOKUMENTASI DAN DATA

1. DATA PEMERIKSAAN KESEHATAN (BERKALA)


Contoh

Data Pemeriksaan Kesehatan


No. Nama Pengemudi Tempat Tanggal Lahir Alamat Riwayat Penyakit Kondisi Kesehatan Terakhir
1. ……. ……. ……. …….. ……..
2. ……. …….. …….. …….. ……..

Jakarta, …………/………/20..

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
DOKUMENTASI DAN DATA

1. DATA PENGEMUDI
Contoh

Data Pengemudi
No Nama Pengemudi Tempat, Tanggal Lahir Alamat Jenis SIM
1.
2.
3.

Jakarta, …………/………/20..

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
DOKUMENTASI DAN DATA

1. DATA PERBAIKAN KENDARAAN


Contoh

Data Perbaikan Kendaraan


No Nomor Kendaraan Jenis Kendaraan Jenis Kerusakan
1.
2.
3.

Jakarta, …………/………/20..

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
DOKUMENTASI DAN DATA

1. DATA UJI BERKALA KENDARAAN (KIR)


Contoh

Data Uji Berkala Kendaraan


No Nama Kendaraan Jenis Kendaraan Masa Berlaku Hasil Uji
1.
2.
3.

Jakarta, …………/………/20..

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
ELEMEN 6
PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN
ELEMEN 6
PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Pelatihan merupakan unsur penting dalam mendukung Sistem Manajemen Keselamatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kompetensi pekerja khususnya pengemudi
untuk menjalankan tugas dengan aman dan selamat. Dalam elemen ini perusahaan
menjelaskan pelaksanaan dan program- program terkait penyelenggaraan pelatihan bagi
pengemudi dan mekanik beserta kompetensinya.

Perusahaan Angkutan Umum PT ............. telah membuat prosedur terkait

pelatihan dan kompetensi bagi karyawan khususnya pengemudi, awak kendaraan bermotor,
dan mekanik untuk mendukung keselamatan dalam penyelenggaraan angkutan (prosedur
terlampir). Pelatihan bagi awak kendaraan bermotor dan mekanik diidentifikasi berdasarkan
matriks analisis kebutuhan pelatihan (matriks terlampir) untuk memastikan bahwa awak
kendaraan bermotor dan mekanik memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam
menjalankan tugasnya.

Semua personel Perusahaan Angkutan Umum PT .... yaitu awak kendaraan bermotor dan
mekanik sudah mempunyai kompetensi yang sesuai dengan posisi mereka masing-masing.
Total personel yang sudah mempunyai kompetensi berjumlah... orang dengan rincian paling
sedikit:

1. Pengemudi ....orang.

2. Pengemudi cadangan .... orang.

3. Kondektur.... orang.

4. Pembantu pengemudi .... orang.

5. Mekanik....orang.

Persyaratan pelatihan dan kompetensi terkait Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan


Angkutan Umum PT .... didasarkan pada program perusahaan terkait pengembangan Sumber
Daya Manusia yang direncanakan oleh bagian Sumber Daya Manusia atau unit yang membidangi
manajemen keselamatan (dan bisa koordinasi keduanya). Program-program pelatihan dan
kompetensi ini secara rutin dilaksanakan oleh perusahaan. Pelaksanaan pelatihan secara
rutin dilakukan oleh lembaga pelatihan baik oleh pemerintah maupun lembaga lain yang
terakreditasi dan juga Agen Pemegang Merek (APM) sebagai bentuk tanggung jawab dalam
memberikan transfer pengetahuan terhadap teknologi kendaraan bermotor yang digunakan.
Pihak Agen Pemegang Merek (APM) juga memberikan sertifikat pelatihan sebagai bukti pelatihan
yang sudah mereka laksanakan. Pemberian kompetensi kepada pengemudi, awak kendaraan
bermotor, dan mekanik diberikan oleh badan sertifikasi kompetensi nasional atau badan lain yang
diberi wewenang khusus dalam pemberian sertifikat kompetensi. Dokumen terkait pelatihan dan
kompetensi terhadap pengemudi, awak kendaraan bermotor, dan mekanik terekam dan
terdokumentasi dengan baik dan tersimpan aman oleh perusahaan dan dapat digunakan sewaktu
waktu untuk kepentingan perusahaan dan kepentingan lainnya yang dianggap penting.
LOGO PERUSAHAAN

PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO …

PROSEDUR KOMPETENSI, PELATIHAN DAN KESADARAN

NOMOR DOKUMEN : No. Dokumen


TANGGAL BERLAKU : Tanggal Berlaku

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Nama

Tanda Tangan

Jabatan
Tanggal
Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................... 82


1. Tujuan ........................................................................................................................... 83
2. Ruang Lingkup .............................................................................................................. 83
3. Referensi ....................................................................................................................... 83
4. Definisi .......................................................................................................................... 83
5. Tugas dan Tanggung Jawab ......................................................................................... 83
6. Prosedur ........................................................................................................................ 84
7. Dokumen Terkait ........................................................................................................... 85
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen : No. Dokumen
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
UMUM PO …

PROSEDUR PENGUKURAN KINERJA

1. Tujuan
1. Mengevaluasi kompetensi sumber daya manusia di perusahaan dalam mengelola
Sistem Manajemen Keselamatan (SMK).
2. Mengidentifikasi dan menganalisa kebutuhan pelatihan dan mengevaluasi hasil
pelatihan.
3. Mengevaluasi peningkatan kesadaran terhadap SMK.

2. Ruang Lingkup
Prosedur mencakup pengelolaan kompetensi, pelatihan dan kesadaran bagi seluruh karyawan
pada masing-masing fungsi dan tingkatan manajemen dalam mengelola SMK di Perusahaan.

3. Referensi
1. UU LLAJ No. 22 Tahun 2009
2. PP No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan LLAJ
3. Peraturan Menteri No. 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum

4. Definisi
1. Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
2. Pelatihan atau training adalah peningkatan ketrampilan melalui pelatihan yang
dibuktikan dengan sertifikat pelatihan atau bukti dokumen lainnya.
3. Kesadaran adalah kepedulian terhadap risiko keselamatan dan kesehatan kerja untuk
mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

5. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Direktur Utama
Memastikan prosedur pengelolaan kompetensi, pelatihan dan kesadaran diterapkan dan
sesuai dengan fungsi di masing-masing departemen.
2. Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan
1. Memastikan bahwa pengelolaan kompetensi, pelatihan dan kesadaran terkait
Keselamatan telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
2. Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan mengidentifikasi standar
kompetensi untuk karyawan yang terkait Sistem Manajemen Keselamatan.
3. Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan
1. Memastikan pengelolaan kompetensi, pelatihan dan kesadaran direkam,
didistribusikan, disimpan dan dimusnahkan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
2. Memastikan keterbaruan Formulir Training Matriks dan program pelatihan terkait
SMK.
3. Memantau proses evaluasi efektifitas pelatihan dan merekam seluruh dokumen
evaluasi pelatihan terkait SMK pada masing-masing karyawan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan.
4. Bertanggung jawab atas pelaksanaan training, mengendalikan serta
melaksanakan evaluasi efektivitas pelaksanaan training.
4. Manajer Terkait
Bertanggung jawab dalam pengajuan permohonan training.
5. Seluruh Karyawan
Seluruh karyawan bertanggung jawab mengikuti pelatihan dan mengimplementasikan
hasil pelatihan yang telah diperoleh sehingga dapat meningkatkan kesadaran terhadap
aspek Keselamatan Angkutan Umum.

6. Prosedur
1. Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan mengidentifikasi standar kompetensi
karyawan dalam mengelola Sistem Manajemen Keselamatan dan yang mempengaruhi
risiko signifikan yang tertuang dalam job desc:
2. Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan menetapkan standar training karyawan
pada masing-masing fungsi dan tingkatan manajemen sesuai hasil identifikasi tersebut
dan dibuat dalam bentuk Formulir Matriks Training SMK dan diberikan ke Wakil
Manajemen untuk disetujui.
3. Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan menganalisa Matriks Training SMK terkait
penyelenggarannya.
4. Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan memberikan informasi penyelenggaraan
training tahunan kepada seluruh Kepala Bagian.
5. Karyawan dapat mengajukan permintaan pelatihan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan.
6. Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan mengawasi pelaksanaan efektifitas
pelatihan terhadap peningkatan kompetensi kinerja operasional dan manajemen
karyawan yang diselenggarakan oleh masing-masing Kepala Bagian yang bersangkutan
maksimal setelah 6 bulan pelaksanaan pelatihan dengan cara mengisi Formulir Evaluasi
Pelatihan. Jika hasil evaluasi hasil training tidak menunjukkan kinerja personil dalam
pekerjaannya maka Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan merekomendasikan
dilakukannya training ulang sesuai dengan Program Training selanjutnya atau dilakukan
coaching kembali oleh personil yang kompeten.
7. Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan Program Training terkait SMK yang telah ditetapkan.
8. Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan mengkaji secara berkala peluang
peningkatan berkelanjutan terhadap pengelolaan sumber daya manusia sesuai
perkembangan proses manajemen perusahan.
9. Seluruh rekaman pelaksanaan pelatihan terkait Keselamatan didokumentasikan oleh
Manajer Keselamatan/Petugas Keselamatan.

7. Dokumen Terkait
1. Formulir Matriks Pelatihan.
2. Formulir Evaluasi Pelatihan.
MATRIK KEBUTUHAN TRAINING SMK PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PT ….. - TAHUN

ASS. MANAGER

INVESTIGATOR
MAINTENAN

KECELAKAN
DIREKTUR

INTERNAL
MANAJER

MANAJER

MANAJER

AUDITOR
GENERAL
SENIOR

DRIVER

STAFF

ERT
No. KATEGORI JUDUL TRAINING KETERANGAN

1 MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO - - - - - -

PELAPORAN, INVESTIGASI DAN ANALISA


2 - - -
KECELAKAAN (KNKT)

3 TANGGAP DARURAT - -
KEBUTUHAN
4
TRAINING PENANGANAN DAN ANTISIPASI
- -
KEBAKARAN

5 MENGEMUDI YANG BERKESELAMATAN - - - -

6 INTERNAL AUDIT SMK - - - - -

Optional

Mandatory

- N/A

Jakarta, ………./…………/20…
Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO … No. Dokumen :
PERUSAHAA Tanggal Berlaku :
EVALUASI HASIL PENGEMBANGAN KOMPETENSI
N

Nama :
Waktu Pelaksanaan :
Pelaksana :
Tempat :

No. KRITERIA YANG DIEVALUASI PENILAIAN


Apakah kegiatan pengembangan kompetensi tersebut dapat menambah wawasan Ya / Tidak
1
petugas pelaksana Ybs
Apakah kegiatan pengembangan kompetensi tersebut membuat petugas pelaksana Ya / Tidak
2
lebih menguasai pekerjaan
3 Apakah tugas yang di kerjakan dapat diselesaikan lebih cepat dari sebelumnya Ya / Tidak
Apakah petugas pelaksana dapat menjalankan instruksi kerja lebih baik dari Ya / Tidak
4
sebelumnya
5 Apakah petugas pelaksana dapat mengembangkan potensi pada dirinya Ya / Tidak

6 Apakah petugas pelaksana dapat lebih mudah memahami akan tugasnya Ya / Tidak
Apakah petugas pelaksana ada kemampuan dalam mencari jalan keluar atas Ya / Tidak
7
masalah yang dihadapi
Apakah petugas pelaksana ada peningkatan dalam ketaatan terhadap prosedur Ya / Tidak
8
kerja yang berlaku
Yakinkah anda bahwa dengan adanya pengembangan kompetensi dapat
9 Ya / Tidak
meningkatkan produktifitas kerja

Kesimpulan hasil pelaksanaan pelatihan:

□ Sangat Efektif (Jika jumlah jawaban Ya lebih besar sama dengan 8)

□ Cukup Efektif (Jika jumlah jawaban Ya lebih besar sama dengan 5)

□ Kurang Efektif (Jika jumlah jawaban Ya kurang dari 5)

Tindak Lanjut:

Penilai,
Direktur Utama
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PT …. No. Dokumen :
LOGO PERUSAHAAN Tanggal Terbit :
MATRIKS TRAINING SMK

Nama Pelatihan

Internal Auditor Investigasi Pelatihan Pelatihan Tanggap diisi jika ada


No Jabatan Awareness SMK Ahli Keselamatan Safety Driving Identifikasi Bahaya Alat Pelindung Diri
SMK Kecelakaan Kebakaran Darurat pelatihan lainnya

TATA USAHA
1 Manajer Keuangan M M M M M M M
2 AsMan Keuangan M M M M M M M
3 AsMan SDM M M M M M M M
4 AsMan Umum M M M M M M M
5 Staf Adm Keuangan M M M
6 Staf Adm Umum M M M
7 Staf SDM M M M
8 Staf Pelayanan Umum M M M
9 Kasir Keuangan M M M
10 Satpam M M M
TEKNIK M
1 Manajer Teknik M M M M M M M M
2 AsMan Perbaikan M M M M M M M
AsMan Perencanaan &
3 M M M M M M M
Rekayasa Teknik
4 AsMan Perawatan M M M M M M M
5 Koordinator Perawatan M M M
6 Koordinator Perbaikan M M M
7 Koordinator Perbengkelan M M M
8 Staf Adm Teknik M M M
9 Staf Gudang M M M
10 Staf Perawatan M M M
11 Pelaksana Teknik M M M
USAHA M
1 Manajer Usaha M M M M M M M M
AsMan Perencanaan &
2 M M M M M M M
Pelayanan Jasa
AsMan Pengendali Operasi
3 M M M M M M M
Jasa
AsMan Pemasaran &
4 M M M M M M M
Pengembangan Usaha
5 Staf Adm Kendaraan M M M
6 Staf Order M M M
7 PAK M M M
8 Timer M M M
9 Counter M M M
10 Pengemudi M M M M

Keterangan: M: Mandatory/ Wajib O: Optional/ Pilihan Pemutahiran dd/mm/yyyy

Tanggal,
Dibuat oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui oleh,

(...........................) (..............................) (............................)


ELEMEN 7
TANGGAP DARURAT
ELEMEN 7
TANGGAP DARURAT

Perusahaan Angkutan Umum PT ... memberikan gambaran dan penjelasan terkait dengan
pembuatan prosedur untuk mengidentifikasi potensi dan respon terhadap situasi darurat dan
untuk untuk mencegah dan menghadapi apabila terjadi situasi darurat.

Perusahaan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap keadaan darurat seperti
kecelakaan lalu lintas, kebakaran, dan lainnya untuk menghindarkan kerugian, kerusakan dan
korban yang lebih besar.

Perusahaan harus mengembangkan, menetapkan, dan menerapkan manajemen krisis dan


tanggap darurat.

Pelaksanaan Tanggap Darurat

Untuk mengantisipasi dampak kecelakaan atau meminimalkan dampak kecelakaan Perusahaan


Angkutan Umum wajib menyusun dokumen yang memuat ketentuan dan pelaksanaan tanggap
darurat kecelakaan kendaraan bermotor dalam bentuk :

1. Dokumen tertulis yang jelas dan mudah dibaca dalam bentuk selebaran yang diletakkan pada
setiap tempat duduk penumpang;

2. Dokumen tertulis yang jelas dan mudah dibaca dalam bentuk selebaran terkait kemananan dan
keselamatan awak kendaraan bermotor dan barang;

3. Instruksi lisan bagi penumpang sebelum kendaraan bermotorberangkat (khusus bagi angkutan
orang) meliputi letak fasilitas tanggap darurat, fungsi fasilitas tanggap darurat, dan cara
penggunaan fasilitas tanggap darurat.

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Pertolongan Pertama Pada Korban Kecelakaan (P3K) pada dasarnya merupakan upaya
memberikan perawatan kepada korban kecelakaan sesegera mungkin. Upaya pertolongan ini
merupakan kunci utamanya adalah memberikan ketenangan kepada korban selama “waktu
emas” (yaitu satu jam pertama sesudah kecelakaan). Pengemudi, penumpang, atau
masyarakat umum di sekitar kejadian dapat mengambil tindakan sederhana yang dapatdiambil
untuk menyelamatkan nyawa seseorang.
LOGO PERUSAHAAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO ….

PROSEDURKESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT

NOMOR DOKUMEN :No. Dokumen


TANGGAL BERLAKU :Tanggal Berlaku

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Nama

Tanda Tangan

Jabatan
Tanggal
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen :
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
UMUM PO ….

PROSEDUR KESIAPSIAGAAN TANGGAP


DARURAT

Daftar Isi

Daftar Isi .................................................................................................................................... 2


1. Tujuan................................................................................................................................. 3
2. Ruang Lingkup.................................................................................................................... 3
3. Referensi ............................................................................................................................ 3
4. Definisi ................................................................................................................................ 3
5. Tugas dan Tanggung Jawab............................................................................................... 4
6. Prosedur ............................................................................................................................. 6
7. Dokumen Terkait................................................................................................................10
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen :
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
UMUM PO ….

PROSEDUR KESIAPSIAGAAN TANGGAP


DARURAT

1. Tujuan
Prosedur ini memberikan panduan kepada seluruh karyawan di kantor dan tamu
perusahaan ketika menghadapi kondisi gawat darurat.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini diaplikasikan untuk semua aktivitas, fasilitas dan karyawan perusahaan.
Cakupan kondisi gawat darurat dalam prosedur ini mencakup:
2.1. Penanganan kondisi gawat darurat – Kebakaran
2.2. Penanganan kondisi gawat darurat – Kecelakaan di jalan
2.3. Penanganan kondisi gawat darurat – Tindakan Kriminal

3. Referensi
3.1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
3.2. Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ
3.3. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan LLAJ
3.4. Peraturan Menteri No. 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum

4. Definisi
4.1. Keadaan darurat (emergency) adalah kondisi yang dapat membahayakan
karyawan, masyarakat sekitar dan lingkungan hidup dimana situasi tersebut tidak
dapat diatasi dengan prosedur normal dan atau oleh karyawan yang ada.
4.2. Evakuasi adalah pemindahan seluruh personil dari area kondisi gawat darurat
menuju ke area yang lebih aman/ tempat berkumpul (Assembly point).
4.3. Instalasi Penanganan Kondisi Gawat Darurat adalah infrastruktur penanganan
kondisi gawat darurat (Alat Pemadam Api Ringan (APAR),hidran gedung, alarm, alat
detektor asap/ api) yang terdapat di dalam gedung.
4.4. Tempat berkumpul (Assembly point)adalah lokasi berkumpul semua karyawan
dan tamu setelah melakukan evaluasi dari gedung.
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen :
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
UMUM PO ….

PROSEDUR KESIAPSIAGAAN TANGGAP


DARURAT

4.5. Koordinator Emergency adalah seseorang yang mempunyai wewenang dalam


memutuskan tindakan lanjutan seperti penambahan sumber daya dalam menangani
keadaan darurat.
4.6. Penanggung Jawab adalah seseorang dibawah Koordinator Emergency yang dapat
mengatasi situasi darurat di lapangan/ area kantor.
4.7. Firefighter adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap proses
pemadaman api kecil di area yang terbakar.
4.8. First Aider adalah karyawan yang telah diberikan pelatihan untuk memberikan
pertolongan pertama ketika kondisi gawat darurat terjadi.
4.9. P3K adalah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan yang diberikan oleh First Aider.

5. Tugas dan Tanggung Jawab


5.1. Penanggung Jawab
5.1.1. Menentukan dan memutuskan kebijakan tanggap darurat angkutan.
5.1.2. Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana dan prasarana
tanggap darurat angkutan.
5.1.3. Melaksanakan kerjasama dengan pihak terkait yang berkaitan dengan
tanggap darurat (misal untuk angkutan B3).
5.1.4. Membuat laporan kinerja tim tanggap darurat.
5.1.5. Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana dan prasarana
tanggap darurat angkutan.
5.1.6. Mengundang partisipasi seluruh awak kendaraan bermotor untuk
melaksanakan latihan tanggap darurat apabila terjadi kecelakaan
5.1.7. Menjadwalkan pertemuan rutin maupun non rutin Tim Tanggap Darurat
5.1.8. Membantu tugas-tugas ketua apabila ketua berhalangan
5.2. Koordinator Emergency
5.2.1. Menjadi Penanggung Jawab Response Team ketika kondisi gawat darurat
terjadi di perusahaan.
5.2.2. Menjadi Penanggung Jawab Response Team ketika dilakukan pelatihan
tanggap darurat di perusahaan.
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen :
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
UMUM PO ….

PROSEDUR KESIAPSIAGAAN TANGGAP


DARURAT

5.2.3. Bertindak sebagai penasehat (advisor) untuk Emergency Response Team di


perusahaan.
5.2.4. Memastikan adanya sosialisasi prosedur ini kepada seluruh karyawan dan tamu
di perusahaan.
5.2.5. Membuat rencana dan melakukan pelatihan kondisi keadaan darurat di
perusahaan.
5.2.6. Menentukan Firefighter dan First Aider di perusahaan.
5.2.7. Memastikan kesiapan dari instalasi penanganan kondisi gawat darurat.
5.2.8. Mengorganisir anggota-anggota ERT.
5.2.9. Mengambil keputusan dalam hal kegiatan operation.
5.2.10. Mengambil keputusan dalam hal evakuasi.
5.3. Fire Fighter
5.3.1. Mengkoordinir dan memimpin tim dalam mengatasi api/ kebakaran.
5.3.2. Melakukan tindakan pemadaman api.
5.4. First Aider
5.4.1. Memberikan pertolongan pertama jika terdapat korban ketika kondisi gawat
darurat terjadi.
5.4.2. Ketika kondisi gawat darurat terjadi, segera ambil tas pertolongan pertama.
5.4.3. First Aider harus mengetahui apakah terdapat karyawan dan/ atau tamu
perusahaan yang sedang hamil dan/ atau sedang sakit di perusahaan sebelum
kondisi gawat darurat terjadi.
5.4.4. Menginformasikan kepada Koordinator Emergencyperusahaan mengenai
keberadaan ibu hamil dan/ atau penghuni yang sakit di perusahaan.
5.4.5. Sewaktu melakukan evakuasi melalui tangga gawat darurat, First Aider
mendampingi karyawan yang hamil dan/ atau sedang sakit.
5.4.6. Segera lakukan pertolongan pertama jika karyawan dan/ atau tamu kantor
mengalami cidera atau terluka.
5.4.7. Untuk cidera atau luka parah (fraktur, luka bakar) harus dirujuk ke klinik atau
rumah sakit terdekat.
5.5. Karyawan dan Tamu Perusahaan
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen :
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
UMUM PO ….

PROSEDUR KESIAPSIAGAAN TANGGAP


DARURAT

5.5.1. Mengikuti sosialisasi prosedur tanggap darurat dan induksi keselamatan di


perusahaan.
5.5.2. Bagi karyawan perusahaan, bersedia menjadi anggota ERT perusahaan jika
ditunjuk sebagai perwakilan unitnya.
5.5.3. Mengikuti prosedur tanggap darurat dan instruksi Koordinator Emergency
perusahaan.
5.5.4. Melaporkan kondisi tanggap darurat atau kondisi berbahaya kepada
Koordinator Emergency perusahaan.

6. Prosedur
6.1. Penanganan Kondisi Gawat Darurat – Kebakaran
6.1.1. Kebakaran Kecil
Skala kebakaran yang bersifat kecil, misalnya kebakaran kertas atau
dokumen dapat langsung dipadamkan dengan APAR oleh petugas yang
kompeten.
6.1.2. Kebakaran Besar
Jika kebakaran yang terjadi dalam skala besar (contoh kebakaran plafon)
yang tidak dapat dipadamkan hanya dengan APAR.
Jika terjadi kebakaran dalam skala besar, maka segera bunyikan alarm
kebakaran di fire hydrant terdekat dengan cara memecahkan kaca dan
menekan alarm.
Segera mungkin melaporkan kondisi tersebut kepada Koordinator
Emergencyperusahaan.
Setelah melapor kepada Koordinator Emergency, ikuti instruksi
Koordinator Emergencyatau lakukan prosedur berikut:
a. Hubungi nomor gawat darurat, sebutkan nama anda, lokasi dan
nomor telepon Anda.
b. Segera ambil barang-barang berharga pribadi (HP, kartu akses
kantor, dompet) dan tinggalkan pekerjaan yang sedang dilakukan.

6.2. Penanganan Kondisi Gawat Darurat – Gempa Bumi


LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen :
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
UMUM PO ….

PROSEDUR KESIAPSIAGAAN TANGGAP


DARURAT

Dalam penanganan kondisi gawat darurat gempa, terdapat 2 jenis penanganan:


6.2.1. Sebelum gempa terjadi:
Tempatkan kabinet yang tinggi (rak-rak dokumen) ke dinding.
Letakkan benda-benda yang berat di rak paling bawah.
Buat data cadangan untuk semua dokumen-dokumen penting
perusahaan maupun pribadi.
6.2.2. Sewaktu gempa terjadi:
Tetap tenang, jangan panik.
Penanggung Jawab akan mengumumkan apakah dilakukan proses
evakuasi atau tidak bagi penghuni gedung.
Jika tidak diinstruksikan untuk evakuasi, maka lakukan proses berikut:
a. Jangan tinggalkan tempat kerja anda/ ruang kerja anda (gempa yang
kuat berpotensi meruntuhkan atap/ langit-langit gedung).
b. Berlindung dibawah meja kerja dan bertahan di tempat tersebut
sampai goncangan kuat berkurang.
c. Lindungi area kepala dan leher dengan lengan, dan lindungi mata
anda.
d. Hindari berdiri di dekat kaca, kabinet dokumen, dan benda-benda
yang berpotensi jatuh mengenai anda.
e. Setelah goncangan kuat selesai, tunggu sekitar 2-4 menit. Karena
kemungkinan goncangan susulan akan muncul.
6.3. Tunggu pengumuman lanjutan dari pengelola gedung, apakah tetap berada didalam
gedung atau melakukan evakuasi.
6.4. Penanganan Kondisi Gawat Darurat – Kecelakaan Lalu Lintas
Jika saat kecelakaan di jalan terjadi seperti pecah ban, rem blong, kerusakan
lainnya yang tidak memungkinkan kendaraan untuk dijalankan. Usahakan untuk
tidak panik, minimalkan korban dengan memperlambat kecepatan kendaraan
dan berhentikan kendaraan di tempat yang tidak ramai dan aman
jika memungkinkan, pasang lampu bahaya dan pasang ganjal jika
memungkinkan.
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen :
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
UMUM PO ….

PROSEDUR KESIAPSIAGAAN TANGGAP


DARURAT

Amankan penumpang dengan meminta menunggu di tempat yang aman, jika


ada di oper ke kendaraan lainnya. Hubungi pengawas Anda atau
pool/pengendapan terdekat untuk bantuan
Jika terjadi kebakaran dalam bus segera pinggirkan kendaraan bermotor di
tempat yang aman
Seluruh penumpang segera keluar dari dalam bus melalui pintu dan jendela
darurat
Padamkan kebakaran dengan peralatan yang tersedia
Berikan bantuan kepada korban sampai bantuan dari luar datang
Hubungi nomor tanggap darurat dan polisi
6.5. Penanganan Kondisi Gawat Darurat – Tindakan Kriminal
Jika anda menjadi korban tindakan criminal atau menjadi saksi terhadap tindakan
kriminal, maka lakukan prosedur berikut:
6.5.1. Hubungi nomor gawat darurat perusahaan.
6.5.2. Sebutkan keterangan sebagai berikut:
Bentuk kekerasan/ kriminalitas yang terjadi.
Lokasi kejadian.
Deskripsi orang-orang yang terlibat (diri anda maupun orang lain).
Deskripsi benda-benda yang terlibat (senjata api, pisau, dll).
6.6. Evakuasi
6.6.1. Tetap tenang, jangan panik.
6.6.2. Hentikan semua kegiatan bekerja dan matikan seluruh peralatan yang
menggunakan listrik.
6.6.3. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh Koordinator Emergency.
6.6.4. Setelah keluar dari gedung, berjalanlah menuju ke Assembly point/ tempat
berkumpul dan tunggu instruksi selanjutnya dari Koordinator
Emergencyperusahaan.

6.7. Pengujian dan Simulasi/ Latihan


Prosedur kesiapsiagaan dan tanggap darurat ini harus diuji dan dilatih (Emergency
Drill) sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun dengan tujuan semua
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen :
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
UMUM PO ….

PROSEDUR KESIAPSIAGAAN TANGGAP


DARURAT

karyawan menyadari dan memahami apa yang harus dilakukan. Hasil simulasi
kesiapsiagaan tanggap darurat tersebut harus dicatat dan dievaluasi dalam formulir
Evaluasi Simulasi Keadaan Darurat.

6.8. Pemulihan Keadaan Darurat


6.8.1. Investigasi dan Pelaporan.
Investigasi keadaan darurat harus segera dilakukan sesuai Prosedur
Pelaporan dan Penyelidikan Insiden dan PAK.
6.8.2. Kecelakaan setelah keadaan darurat tersebut usai atau berhasil ditangani.

6.9. Perbaikan
6.9.1. Perbaikan Fasilitas dilakukan jika investigasi selesai dilaksanakan dan bukti-
bukti penyelidikan telah didapatkan.
6.9.2. Perbaikan fasilitas dilakukan berkoordinasi dengan Departemen terkait.

6.10. Pemulihan Cedera Personil


Personil yang cidera dilakukan pemantauan sampai dipastikan benar-benar pulih
sesuai rekomendasi medis.
6.11. Evaluasi
6.11.1. Mitigasi terhadap terjadinya keadaan darurat dilakukan dengan melakukan
evaluasi berdasarkan laporan investigasi.
6.11.2. Dari evaluasi laporan investigasi, langkah-langkah emergency preparedness
dan emergency response yang masih memiliki kelemahan-kelemahan
diperbaiki kembali untuk mencegah kejadian yang terulang dimasa yang
akan datang.
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen :
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
UMUM PO ….

PROSEDUR KESIAPSIAGAAN TANGGAP


DARURAT

6.12. Struktur Tim Tanggap Darurat


Contoh

7. Dokumen Terkait
7.1. Formulir Evaluasi Simulasi Keadaan Darurat
7.2. Daftar Telepon Penting Perusahaan
STRUKTUR TIM TANGGAP DARURAT
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO ….

Penanggung
Jawab Utama
General Manager

Invertigator Koordinator Koordinator Koordinator


Kecelakaan Kecelakaan Kebakaran Bencana Alam P3K
Ass Manager Pelayanan Manager Pengembangan Usaha Manager Teknik Ass Manager Umum Staff Umum

Jumlah
No. Komposisi Tim Nama Jabatan
Personil
1 Penanggung Jawab
Investigator
2
Kecelakaan
Koordinator
3
Kecelakaan
Koordinator
4 Kecelakaan
Koordinator
5
Bencana Alam
6 P3K

Jakarta, …………/………/20..

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Nama Nama Nama


Jabatan Jabatan Jabatan
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO … No. Dokumen :
LOGO PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
EVALUASI SIMULASI KEADAAN DARURAT

Tanggal/ Date:

Lampirkan daftar hadir peserta dan tamu yang ikut serta dalam kegiatan simulasi/
Attach to this form a list of all staff who participated in the drill, and any visitors participating

Waktu Alarm Bunyi : Waktu Cara Pemberitahuan :


Time Alarm Sounded Time Drill Concluded Notification/ Alert Method

Jenis Simulasi : Cara Pemberitahuan :


Type of Drill Notification

Kebakaran/ Fire Bell or Buzzer


Kecelakaan/Accident Sistem alarm/ Enhanced Alert System
Tindakan kriminal/ Criminality Intercom
Lainnya/ Others : Telephone
Pemberitahuan suara/ Voice Notification
Sirene
Other :

Peserta : Situasi Saat Simulasi Dimulai :


Participants Situasi at Start of Drill

Senior Management Sebelum jam kerja/ Before Business Hours


HSE Personnel Selama jam kerja/ During Business Hours
Employees/ Staff Waktu Istirahat/ Lunch Time
Security Officers Setelah jam kerja/ After Business Hours
Floor Warden Other:
Other

Evaluasi/ Evaluation :

Pemutahiran dd/mm/yyyy

Tanggal, Tanggal,
Dibuat oleh, Disetujui oleh,

(...........................) (...........................)
Rekomendasi/ Recommendation:

Catatan/ Notes:

Dokumentasi/ Documentation
Dokumentasi/ Documentation

Disiapkan Dikaji Oleh Disetujui Oleh

Tanggal/ Date: Tanggal/ Date: Tanggal/ Date:


LOGO No. Dokumen : No. Dokumen
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PT … Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
TANGGAP DARURAT

LIST TELEPON PENTING PERSONIL SAAT KONDISI DARURAT


(LIST OF IMPORTANT TELEPON OF PERSONEL ON EMERGENCY SITUATION)

NO. NAME POSITION No Telp / HP SPEED DIAL


1
2
3
4
5
6
7
8
9
CONTOH FORM CHECK LIST PERALATAN TANGGAP DARURAT KENDARAAN

FORM CHECK LIST PERALATAN TANGGAP DARURAT KENDARAAN

No Nama Peralatan Keterangan


Ya Tidak

1 P3K
Ban serep
2

3 Tool Set

4 Dongkrak

5 Alat Pemadam Kebakaran

6 Segitiga Pengaman

7 Palu Pemecah Kaca

8 dll
Dilaporkan Oleh: Nama/Tanda
tangan
ELEMEN 8
PELAPORAN KECELAKAAN INTERNAL
ELEMEN 8
PELAPORAN KECELAKAAN

Setiap kejadian harus diselidiki untuk mengetahui faktor penyebab sehingga dapat dilakukan
langkah dan upaya perbaikan sehingga tidak terulang kembali.Setiap Perusahaan Angkutan
Umum harus melakukan penelitian dan pelaporan jika terjadi kecelakaan yang melibatkan
perusahaannya. Pelaporan kecelakaan berguna untuk mengetahui faktor-faktor penyebab
kecelakaan yang dan digunakan untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko.

Perusahaan mempunyai suatu sistem pelaporan, penyelidikan, analisa, dan tindak lanjut
insiden untuk mencari akar penyebab (root causes) dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan kejadian ke instansi berwenang.

Pelaporan berguna untuk mengidentifikasi atau mengklasifikasi kecelakaan dalam rangka


mencegah terjadinya kecelakaan yang sama. Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai
prosedur pelaporan kecelakaan dan formulir laporan kecelakaan (terlampir).
LOGO PERUSAHAAN

PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO …

PROSEDUR PENGUKURAN KINERJA

NOMOR DOKUMEN :No. Dokumen


TANGGAL BERLAKU :Tanggal Berlaku

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Nama

Tanda Tangan

Jabatan
Tanggal
Daftar Isi
Daftar Isi......................................................................................................................... 111
1. Tujuan ..................................................................................................................... 112
2. Ruang Lingkup ........................................................................................................ 112
3. Referensi ................................................................................................................ 112
4. Definisi .................................................................................................................... 112
5. Tugas dan Tanggung Jawab ................................................................................... 113
6. Prosedur ................................................................................................................. 113
7. Dokumen Terkait ..................................................................................................... 116
LOGO No. Dokumen :
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO …
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
PROSEDUR PENGUKURAN KINERJA

1. Tujuan
1. Untuk menetapkan suatu standar sistem pelaporan dan penyelidikan Kecelakaan dan
sakit akibat kerja di seluruh lingkungan perusahaan.
2. Untuk memastikan Kecelakaan dan sakit akibat kerja yang terjadi diselidiki secara benar
dan tindakan perbaikan yang sesuai dilaksanakan.
3. Untuk memastikan agar laporan senantiasa tersedia sebagai informasi yang dapat
dianalisis dalam usaha untuk mengidentifikasi hal-hal yang sama agar tidak terulang.
4. Memberikan pedoman untuk menentukan persyaratan tim investigasi dalam proses
penyelidikan Kecelakaan.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk Kecelakaan yang dialami oleh awak kendaran angkutan
umum pada saat operasional.

3. Referensi
1. Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ
2. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan LLAJ
3. Peraturan Menteri No. 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor:
PER.03/MEN/1998.

4. Definisi

1. Tindakan Perbaikan adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab


ketidaksesuaian yang terdeteksi atau situasi yang tidak diinginkan.
2. Laporan Penyedikan Kecelakaan adalah laporan penyelidikan tentang segala
hal mengenai Kecelakaan, proses investigasi atau penyelidikan mengenai
segala hal menyangkut Kecelakaan itu sendiri. Investigasi ini merupakan suatu
proses penyelidikan menyeluruh mulai dari waktu, tempat, alat, korban, sebab,
akibat, kerugian dan lain-lain. Penyelidikan bertujuan untuk menemukan akar
permasalahan sebenarnya yang menjadi penyebab terjadinya Kecelakaan
tersebut guna menentukan tindakan perbaikan yang paling efektif untuk
mencegah kejadian yang sama atau bahkan akibat yang lebih buruk di waktu
yang akan datang.
5. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direktur
1. Memastikan bahwa kecelakaan yang terjadi dilaporkan dan diselidiki
serta rekomendasi tindakan perbaikan diterapkan.
2. Membentuk tim investigasi Kecelakaan.
3. Menyimpan semua catatan kecelakaan dan melaporkan kepada
Pimpinan Perusahaan.
2. Manager
1. Melaporkan kecelakaan secara lisan kepada Direktur Utama dalam
waktu 1x24 jam.
2. Melaporkan kecelakaan secara tertulis dalam waktu 2x24 jam kepada
Direktur Utama
3. Mengusulkan pembentukan tim investigasi Kecelakaan kepada Direktur
Utama.
4. Menerima dan menyimpan laporan Kecelakaan dari setiap kejadian
kecelakaan dan melaporkan kepada Direktur Utama.
5. Membuat laporan investigasi kecelakaan.
3. Manager Keselamatan/Petugas Keselamatan
Membuat laporan kecelakaan yang terjadi dan melaporkannya kepada
atasannya langsung dan/ atau kepada Direktur Utama.

6. Prosedur
1. Pelaporan Kecelakaan
1. Ketika mengetahui adanya Kecelakaan, Awak kendaraan pertama-tama
harus memastikan keselamatan dirinya sendiri kemudian memastikan
keselamatan penumpang lainnya.
2. Meminimalkan risiko dari kemungkinan terjadinya kecelakaan
selanjutnya, misalnya dengan cara mematikan mesin kendaraan dan
memberitahu personil lain di sekitarnya serta membuat kondisi menjadi
lebih aman dsb.
3. Pelaporan kepada atasan langsung dilakukan secepatnya dengan cara
lisan terlebih dahulu, agar kejadian dapat ditangani dengan segera.
4. Atasan langsung wajib mengambil tindakan lanjutan untuk
meminimalisasi dan mencegah dampak lain yang mungkin terjadi.
5. Pelaporan kejadian kecelakaan tersebut, dilaporkan secara tertulis
dengan menggunakan Formulir Laporan Kecelakaan dan disampaikan
kepada Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan.
2. Pembentukan Tim Investigasi Kecelakaan
Unit Manajemen Keselamatan (Petugas Keselamatan) dibantu unit
lain/manager lain akan membentuk tim penyelidikan Kecelakaan dengan
mempertimbangkan dari klasifikasi Kecelakaan yang terjadi, berikut kualifikasi
tim penyelidikan Kecelakaan:
Klasifikasi
No Tim Investigasi Kecelakaan
Kecelakaan
• Manager Keselamatan/Petugas
Keselamatan
1 Fatality/Kematian • Direktur Utama
• Manager Operasional,Teknik, dll
• Pihak ketiga terkait (Polisi dll)
• Manager Keselamatan/Petugas
2 Major Injury/Luka Berat Keselamatan
• Instansi Terkait
Minor Injury/Luka • Manager Keselamatan/Petugas
3
Ringan Keselamatan
Tabel 1. Tim Investigasi Kecelakaan

3. Persiapan Penyelidikan/Investigasi Kecelakaan


Latar belakang informasi mengenai Kecelakaan seperti tertera di bawah ini
harus disediakan sebelum memulai penyelidikan Kecelakaan:
1. Prosedur kerja standar untuk jenis pekerjaan yang terkait.
2. Catatan dan dokumen-dokumen terkait seperti instruksi kerja/ izin kerja
untuk pekerjaan tertentu yang akan diselidiki.
3. Rencana lokasi yang akan dikunjungi.
4. Struktur komando dan personil yang terlibat
4. Pelaksanaan Penyelidikan/Investigasi Kecelakaan
1. Investigasi dilakukan sesegera mungkin setelah situasi sudah distabilkan
dan personil yang cidera sudah diurus.
2. Mencari fakta kejadian, mengumpulkan bukti sebanyak-banyaknya yang
dapat membantu menggambarkan kecelakaan yang terjadi dan
kejadian-kejadian yang dapat menjadi kontribusi.
3. Metode mencari fakta biasa menggunakan:
• Observasi di lokasi kejadian
• Interview
• Instruksi dan prosedur tertulis
• Catatan-catatan dan foto
4. Observasi penting dilakukan untuk mengumpulkan bukti fisik, khususnya
bila saksi tidak ada. Bukti fisik juga dapat membantu saksi untuk
mengingat kejadian.
5. Interview
• Interview dilakukan secara pribadi sehingga saksi tidak saling
terpengaruh.
• Proses interview saksi dilakukan secara bertahap berdasarkan bukti
yang ada.
6. Informasi hasil interview harus dicatat dalam Formulir Investigasi
Kecelakaan dan direkam.
7. Informasi akan diverifikasi dan perlu dicatat bahwa pernyataan yang
dibuat oleh saksi yang berbeda mungkin dapat menimbulkan konflik
sehingga bukti pendukung sangatlah diperlukan. Informasi juga akan
diuji dan dianalisa secara sistematis oleh tim investigasi.
5. Analisa Penyebab Kecelakaan dan Kecelakaan
1. Penyebab kecelakaan adalah penyebab langsung, penyebab dasar dan
lemahnya/ tidak adanya manajemen atau kombinasi dari semuanya.
2. Penyebab langsung adalah penyebab yang secara langsung
berkontribusi untuk terjadinya kecelakaan. Penyebab langsung adalah
kondisi dan cara kerja yang tidak aman/ tidak standar.
6. Pertemuan Hasil Analisa Penyelidikan/Investigasi Kecelakaan
1. Tim investigasi Kecelakaan menganalisa dan mengidentifikasi penyebab
kecelakaan dan membuat laporan investigasi Kecelakaan. Asumsi-
asumsi yang digunakan selama melakukan analisa harus dinyatakan
secara jelas dalam laporan.
2. Perkembangan hasil pertemuan ditulis dalam Formulir Investigasi
Kecelakaan.
7. Menentukan Rekomendasi Tindakan Perbaikan
1. Rekomendasi tindakan perbaikan yang memasukkan penyebab
langsung dan dasar dibuat untuk mencegah kecelakaan terulang
kembali atau untuk mengeliminasi kerugian.
2. Rekomendasi tindakan perbaikan terhadap perbaikan Sistem
Manajemen Keselamatan dibuat berdasarkan analisa.
3. Semua rekomendasi tindakan perbaikan dibuat dalam Formulir
Investigasi Kecelakaan.
4. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan ketika membuat rekomendasi
tindakan perbaikan adalah:
• Efektivitas
• Praktis
• Urgent/ waktu implementasi
• Besarnya keuntungan/ benefit
8. Komunikasi Hasil Investigasi Kecelakaan
1. Semua Kecelakaan termasuk rekomendasi tindakan perbaikan oleh tim
investigasi dan pelajaran yang dapat diambil (lesson learn) dari hal
tersebut dikomunikasikan kepada semua level personil secara efektif
melalui rapat yang dikoordinasikan oleh unit manajemen
keselamatan/petugas keselamatan
2. Unit Manajemen Keselamatan/Petugas Keselamatan bertanggung
jawab untuk memonitor dan memastikan bahwa jalur komunikasi
dilaksanakan secara efektif.
9. Pelaporan Ke Instansi Terkait
1. Unit Manajemen Keselamatan/Petugas Keselamatan melaporkan
kecelakaan lalu lintas kepada instansi terkait (polisi, dll) dalam waktu
tidak lebih dari 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam terhitung sejak
terjadinya kecelakaan,dengan formulir laporan kecelakaan.
2. Manager Unit Manajemen Keselamatan/Petugas Keselamatan
menginformasikan mengenai data-data korban kepada Bagian Terkait
untuk pengurusan klaim asuransi.

7. Dokumen Terkait
1. Formulir Pelaporan Kecelakaan
2. Formulir Investigasi Kecelakaan
LOGO No. Dokumen :
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO …
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
PROSEDUR PENGUKURAN KINERJA

CONTOH FORMULIR LAPORAN KECELAKAAN LALU LINTAS

1 Tanggal/Jam kejadian

2 Lokasi Kecelakaan

3 Kronologis Kecelakaan

Kendaraan yang terlibat Kendaraan 1 Kendaraan 2 Kendaraan 3


No Kendaraan
4 Jenis
Pengemudi
Muatan
5 Kerugian Materi
Korban 1 2 3
Nama
6
Umur
Cedera
Penyebab Kecelakaan
Unsur Manusia Kendaraan 1 Lingkungan/Alam Lain-lain
Tidak punya SIM Rusak Jalan Licin Pengguna Jalan Lain
Mengantuk Tidak Laik Kabut Bencana Alam
7
Kurang Terampil Tidak Sesuai Rambu Kurang
Melanggar Rem Desain Jalan
Tidak hati-hati Ban Hujan
Lain-lain Lain-lain Lain-lain

8 Rekomendasi Pencegahan

Dilaporkan Oleh: Nama/Tanda tangan


LOGO No. Dokumen :
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO …
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
PROSEDUR PENGUKURAN KINERJA

CONTOH FORMULIR LAPORAN KECELAKAAN KERJA

FORMULIR LAPORAN KECELAKAAN KERJA

Jenis Kecelakaan Ringan Berat Meninggal

Tanggal Jam

Nama
Umur
Korban
Jenis Kelamin
Bagian

Lokasi Kecelakaan

Kronologis Kejadian

Kerugian Materi

Penyebab Kejadian

Langkah Pencegahan
Dilaporkan Oleh: Nama/Tanda tangan

ELEMEN 9
MONITORING DAN EVALUASI
ELEMEN 9
MONITORING DAN EVALUASI

Setiap aktivitas operasional yang mengandung risiko kecelakaan harus dikendalikan dengan baik.
Perusahaan menetapkan prosedur monitoring dan evaluasi untuk mengendalikan bahaya dan
risiko. Setiap Perusahaan Angkutan Umum harus melakukan monitorig dan evaluasi terhadap
Sistem Manajemen Keselamatan. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk
memastikan bahwa manajemen keselamatan sudah diterapkan sesuai dengan prosedur atau
ketentuan yang berlaku. Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan melalui audit internal
perusahaan (prosedur monitoring dan evaluasi dan formulir audit internal perusahaan
terlampir).
Perbaikan dan Pencegahan
LOGO PERUSAHAAN

PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO …

PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI MELALUI AUDIT INTERNAL

NOMOR DOKUMEN : No. Dokumen


TANGGAL BERLAKU :

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Nama

Tanda Tangan

Jabatan
Tanggal
Daftar Isi
Daftar Isi .................................................................................................................................. 122
1. Tujuan .............................................................................................................................. 123
2. Ruang Lingkup ................................................................................................................. 123
3. Referensi .......................................................................................................................... 123
4. Definisi ............................................................................................................................. 123
5. Tugas dan Tanggung Jawab ............................................................................................ 123
6. Prosedur .......................................................................................................................... 125
7. Dokumen Terkait .............................................................................................................. 126
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku
UMUM PO …
PROSEDUR MONITORING DAN
EVALUASI MELALUI AUDIT INTERNAL

1. Tujuan
1. Prosedur ini dibuat untuk menguji dan menilai kesesuaian penerapan dan keefektifan Sistem
Manajemen Keselamatan (SMK).
2. Memberikan pedoman dalam melaksanakan Audit Internal yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan dan tanggung jawab, agar terlaksana dengan efektif.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini mengatur tata cara audit internal di Perusahaan dengan melakukan pemeriksaan
sistem dalam periode tertentu baik sebagian maupun keseluruhan untuk mengetahui apakah
sistem yang ada memadai dan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan Sistem Manajemen
Keselamatan (SMK).

3. Referensi
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ
3. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan LLAJ
4. Peraturan Menteri No. 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan
Angkutan Umum

4. Definisi
1. Audit Internal SMK adalah audit SMK yang dilakukan oleh perusahaan sendiri dalam rangka
pembuktian efektifitas penerapan SMK dan pemenuhan standar nasional atau internasional atau
tujuan-tujuan lainnya.
2. Auditee adalah pihak-pihak yang diaudit.
3. Auditor internal adalah orang yang berkompeten untuk melakukan audit internal.
4. Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya suatu persyaratan.

5. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan
1. Membentuk Tim Audit yang independen dan memilih ketua sesuai persyaratan.
2. Menentukan ruang lingkup dan kriteria audit bersama ketua Tim Audit.
3. Menerima laporan audit.
2. Unit Manajemen Keselamatan/Petugas Keselamatan
1. Membuat program audit.
2. Memastikan adanya kelengkapan fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan audit.
3. Mereview dan mengevaluasi tindakan perbaikan dan pencegahan sesuai rencana
yang ditentukan.
4. Mereview dan mengevaluasi rencana kerja dan prioritas tindakan perbaikan dan
pencegahan hasil audit bersama dengan auditee.
3. Ketua Tim Audit
1. Memimpin auditor untuk mempersiapkan rencana, melaksanakan dan mencapai tujuan
audit.
2. Menetapkan protokol audit dan tim auditor.
3. Membuka dan menutup audit internal serta melaporkan hasil audit internal kepada
Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan.
4. Memastikan kesesuaian temuan ketidaksesuaian dengan tindakan perbaikan dan
pencegahannya, dan ditetapkannya target penyelesaian tindakan perbaikan dan
pencegahan dari Auditee.
5. Memimpin kegiatan audit, membicarakan dan mengklarifikasi temuan audit.
6. Membuat keputusan apabila tidak tercapai kesepakatan di antara auditor dan auditee.
7. Melaporkan hasil audit kepada Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan.
4. Anggota Tim Audit
1. Melaksanakan audit sesuai dengan metode audit internal
2. Mengumpulkan dan menganalisa temuan audit.
3. Memverifikasi efektivitas temuan audit internal serta melaporkan hasil audit internal
kepada Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan.
4. Mempersiapkan dokumentasi untuk setiap temuan audit.
5. Merekomendasikan tindakan perbaikan dan pencegahan sesuai dengan tingkat
pemahaman, kompetensi dan kebutuhan audit internal.
5. Auditee di Lapangan
1. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan Tim Audit.
2. Bekerjasama dengan Tim Audit untuk mencapai tujuan audit.
3. Memberikan informasi atau dokumentasi, dan menghubungkan pada personil yang
bertanggungjawab pada bagian yang diaudit, apabila dibutuhkan.
4. Menindaklanjuti temuan audit
6. Document Controller
Menyiapkan dokumen dan rekaman untuk keperluan audit internal.
7. Karyawan
1. Menyediakan dokumen dan bukti-bukti implementasi pada saat proses audit internal
berlangsung.
2. Berperan serta aktif dalam memberikan jawaban pertanyaan, rekomendasi perbaikan,
dan melaksanakan tindakan perbaikan sesuai dengan peran masing-masing.
6. Prosedur
1. Persyaratan Auditor
1. Audit dilakukan oleh Tim Auditor Internal Perusahaan yang telah mengikuti pelatihan:
• Pelatihan Auditor.
• Tim Auditor Internal harus bersifat independen dan tidak memihak apabila
sedang melakukan audit internal.
2. Audit internal juga dapat dilakukan oleh auditor dari badan usaha atau instansi lainnya
dan/ atau perorangan yang ditunjuk oleh perusahaan apabila sumber daya manusia
internal yang tersedia belum memadai.
2. Persiapan Audit Internal
1. Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan menunjuk dan memberi wewenang kepada Tim
Auditor Internal yang terdiri dari Ketua Tim Auditor Internal dan Anggota.
2. Program Audit Internal SMK dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun.
3. Unit Manajemen Keselamatan/Petugas Keselamatan menyusun Rencana Audit
Internal yang mencakup Jadwal audit dan penyiapan dokumen Sistem
Manajemenelamatan.
3. Pelaksanaan Audit Keselamatan Internal
1. Pertemuan Pembukaan (Opening Meeting)
2. Pada pertemuan ini, Ketua Tim Auditor menjelaskan
• Anggota Tim Auditor
• Tujuan dan ruang lingkup audit
• Metode yang digunakan dalam pelaksanaan audit
• Jadwal audit
• dan memberikan jawaban atas semua pertanyaan yang muncul dari
peserta yang hadir
3. Pelaksanaan Audit dengan Auditee
• Dalam melaksanakan audit, auditor akan membuat Cheklist Audit,
kemudian mengumpulkan dan mencatat bukti objektif dari apa yang
ditanyakan.
• Bilamana dalam audit tersebut ditemukan ketidaksesuaian terhadap
peraturan perundangan atau persyaratan lainnya, SMK, maka auditor
mencatatnya di dalam Formulir Permintaan Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan.
4. Pertemuan Penutup (Closing Meeting)
• Setelah proses audit selesai, Tim Auditor melakukan pertemuan penutup.
• Tim Auditor memaparkan temuan-temuan dalam pelaksanaan Audit
Internal, dan meminta konfirmasi kepada Auditee
5. Tindak Lanjut Audit Internal
• Ketua Tim Auditor menyusun Laporan Audit Internal, dan disampaikan
kepada General Manajer.
• General Manajer melaporkan Laporan Audit Internal kepada Top
Management dalam Rapat Tinjauan Manajemen.
• Auditee mengisi identifikasi masalah dan tindakan perbaikan dalam Formulir
Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan, sesuai dengan temuan
Audit Internal.
• Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau oleh penanggung jawab
pelaksanaan tindakan perbaikan.
• Apabila tindakan perbaikan selesai, maka Auditee melaporkan kepada
auditee untuk proses verifikasi kesesuaian hasil tindakan perbaikan.
• Catatan tindakan perbaikan yang sudah ditindak lanjuti diserahkan ke
General Manajer paling lambat 2 minggu setelah pelaksanaan Internal Audit
selesai. Untuk temuan ketidaksesuaian atau observasi yang tidak dapat
diselesaikan, maka masalah tersebut dimasukkan dalam agenda tinjauan
manajemen untuk dibahas.

7. Dokumen Terkait
1. Form Daftar Laporan Ketidaksesuaian
2. Form Laporan Audit Internal
3. Formulir Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
4. Formulir Jadwal Audit Internal
5. Prosedur Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
6. Prosedur Monitoring dan Evaluasi Audit Internal
LOGO PERUSAHAAN

PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO ...

PROSEDUR KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN PERBAIKAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN

NOMOR DOKUMEN :
TANGGAL BERLAKU :

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Nama

Tanda Tangan

Jabatan
Tanggal
Daftar Isi
Daftar Isi .................................................................................................................................. 128
1. Tujuan .............................................................................................................................. 129
2. Ruang Lingkup ................................................................................................................. 129
3. Referensi .......................................................................................................................... 129
4. Definisi ............................................................................................................................. 129
5. Tugas dan Tanggung Jawab ............................................................................................ 130
6. Prosedur .......................................................................................................................... 130
7. Dokumen Terkait .............................................................................................................. 132
Logo PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen : No. Dokumen
Perusahaan Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
UMUM PO …
PROSEDUR KETIDAKSESUAIAN,
TINDAKAN PERBAIKAN DAN TINDAKAN
PENCEGAHAN

1. Tujuan
1. Memastikan teridentifikasinya potensi terjadinya ketidaksesuaian dalam Sistem Manajemen
Keselamatan (SMK).
2. Memastikan ketidaksesuaian dan potensi ketidaksesuaian ditindaklanjuti dengan tindakan
perbaikan dan pencegahan yang efektif.
3. Memastikan ketidaksesuaian tidak terulang kembali.

2. Ruang Lingkup
Tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan mencakup semua aktivitas dalam pelaksanaan
evaluasi koreksi, tindak lanjut dalam tindakan perbaikan dan pencegahan dalam SMK di
perusahaan.

3. Referensi
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ
3. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan LLAJ
4. Peraturan Menteri No. 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan
Angkutan Umum

4. Definisi
1. Ketidaksesuaian adalah penyimpangan terhadap suatu persyaratan.
2. Tindakan perbaikan adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
terdeteksi atau situasi yang tidak diinginkan lainnya.
3. Tindakan pencegahan adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab potensi
ketidaksesuaian atau potensi situasi yang tidak diinginkan lainnya.
4. Observasi adalah usulan tindakan perbaikan perbaikan dan pencegahan atau hal-hal yang
masih perlu pengkajian dan berpeluang menjadi temuan ketidaksesuaian dari pengamatan di
lapangan, dll.
5. Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum adalah bagian dari
manajemen perusahaan yang berupa suatu tata kelola keselamatan yang dilakukan oleh
perusahaan angkutan umum secara komprehensif dan terkoordinasi dalam rangka mewujudkan
keselamatan dan mengelola risiko kecelakaan.
6. Initiator adalah personil yang menerbitkan laporan ketidaksesuaian.
5. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan
1. Memantau pelaksanaan pengelolaan ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan
pencegahan.
2. Bertanggungjawab terhadap perubahan yang ada didalam prosedur ini dan
ketermutakhiran informasinya.
2. Penanggungjawab Ketidaksesuaian
1. Menerima laporan ketidaksesuaian/ potensi ketidaksesuaian.
2. Melakukan investigasi penyebab ketidaksesuaian/ potensi ketidaksesuaian.
3. Menentukan rencana tindakan perbaikan/ pencegahan.
4. Mengkomunikasikan hasil tindakan perbaikan/ pencegahan kepada pihak terkait.
5. Menunjuk PIC untuk melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
3. Seluruh Karyawan/Awak Kendaraan
1. Berpartisipasi melakukan identifikasi potensi dan kondisi ketidaksesuaian meliputi
penyimpangan terhadap kebijakan, peraturan-perundangan, persyaratan, ketentuan dan
standar yang berlaku.
2. Berpartisipasi melaporkan segala ketidaksesuaian yang terkait dengan permasalahan
keselamatan.

6. Prosedur
1. Identifikasi Ketidaksesuaian
Setiap karyawan/awak kendaraan melakukan identifikasi potensi dan kondisi
ketidaksesuaian yang meliputi penyimpangan terhadap kebijakan, persyaratan,
ketentuan-ketentuan dan standar yang berlaku, termasuk:
1. Ketidaksesuaian terhadap kebijakan, peraturan perundangan dan persyaratan lain.
2. Ketidaksesuaian terhadap tujuan, sasaran dan program.
3. Ketidaksesuaian terhadap manual SMK, prosedur, instruksi kerja dan dokumen
pendukung lainnya.
4. Ketidaksesuaian dari hasil pemantauan dan pengukuran kinerja keselamatan.
5. Hasil tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan internal audit dan eksternal audit.
6. Keluhan pegawai dan pihak-pihak luar yang berkepentingan, mengenai kondisi kerja dan
lainnya yang berisiko terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja.
7. Ketidaksesuaian program manajemen keselamatan yang melewati dari target yang
ditetapkan.
8. Hasil investigasi seluruh kecelakaan.
9. Penerbitan Permintaan Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan
10. Perusahaan telah menetapkan penanggungjawab yang mengelola laporan
ketidaksesuaian apabila terjadi ketidaksesuaian/ potensi ketidaksesuaian terhadap
Sistem Management Keselamatan untuk ruang lingkup sebagai berikut:
No Jenis Ketidaksesuaian Penanggung Jawab
1 Keluhan pelanggan terkait Operasional
dengan operasional
Kendaraan
2 Ketidaksesuaian terkait teknik Teknik
kendaraan
3 Ketidaksesuaian terkait SDM
penyediaan barang/jasa
4 Ketidaksesuaian hasil audit Unit Manajemen
Sistem Manajemen Keselamatan/Petugas
Keselamatan Keselamatan
11. Ketidaksesuaian dilaporkan oleh initiator dengan mengisi Formulir Permintaan Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan atau mengirim email kepada penanggungjawab apabila
terjadi ketidaksesuaian.
.
2. Penentuan Rencana dan Pelaksana Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
1. Penganggungjawab yang terkait dengan ketidaksesuaian/ potensi ketidaksesuaian
tersebut melakukan investigasi/ penyelidikan untuk mengetahui penyebab
ketidaksesuaian dengan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit/bagian
terkait.
2. Ketidaksesuaian yang dilaporkan dan ternyata sudah pernah terjadi sebelumnya, harus
dievaluasi apakah tindakan perbaikan yang dilakukan sebelumnya sudah efektif dan
penyebab ketidaksesuaian sudah dihilangkan serta menentukan apakah
ketidaksesuaian/ potensi ketidaksesuaian tersebut (sejenis) bisa terjadi di area lain.
6.2.1. Penanggungjawab yang terkait harus menentukan:
• Rekomendasi tindakan perbaikan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian.
• Rekomendasi tindakan pencegahan untuk menghilangkan potensi
ketidaksesuaian.
3. Penanggungjawab yang terkait menentukan rencana tindakan perbaikan/ pencegahan
dengan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit/bagian lain terkait,
menentukan PIC tindakan perbaikan/ pencegahan serta menentukan batas waktu
pelaksanaan.
3. Pelaksanaan Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan
1. Pelaksanaan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan dilakukan sesuai dengan
rencana dan batas waktu yang telah ditentukan.
2. PIC melaporkan hasil tindakan perbaikan/ pencegahan yang telah selesai dilaksanakan
kepada penanggungjawab.
3. Apabila tindakan perbaikan/ pencegahan belum selesai dilakukan dan telah melewati
target waktu yang ditetapkan, maka perlu diterbitkan laporan ketidaksesuaian lagi.
4. Penutupan Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan
1. Laporan ketidaksesuaian yang telah dinyatakan efektif perbaikan dan pencegahannya,
maka dilakukan closing oleh Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan.
2. Unit Manajemen Keselamatan/Petugas Keselamatan memberikan laporan status
tindakan perbaikan/ pencegahan terhadap ketidaksesuaian/ potensi ketidaksesuaian
setiap tahun kepada Pimpinan Perusahaan dalam rapat tinjauan manajemen.

7. Dokumen Terkait
1. Formulir Daftar Laporan Ketidaksesuaian
2. Formulir Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
JADWAL AUDIT INTERNAL
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO … No. Dokumen :
LOGO PERUSAHAAN Tanggal Terbit :
JADWAL AUDIT INTERNAL

No. Hari/ Tanggal Area/ Bagian/ Proses Yang diaudit Auditor Auditee Tempat/Lokasi

Tanggal, Tanggal,
Dibuat oleh, Disetujui oleh,

(NAMA) (NAMA)

JABATAN JABATAN
PERMINTAAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO … No. Dokumen :
LOGO PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
PERMINTAAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN

Nomor Ketidaksesuaian :

Tanggal :

Sumber Ketidaksesuaian : Inspeksi/ Audit/ Aktivitas lainnya………………………………………………………………………………

Jenis Ketidak Sesuaian *) : ( ) Mayor ( ) Minor ( ) Observasi

URAIAN KETIDAKSESUAIAN
Deskripsi Ketidaksesuaian yang ditemukan:

Referensi:
- Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

- Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ

- Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan LLAJ

- Peraturan Menteri No. 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum

- Lainnya

Analis penyebab ketidaksesuaian bisa terjadi:

Nama auditee/ Penangung Jawab Tanda Tangan:

Nama auditor / Inisiator Tanda Tangan:

RENCANA TINDAKAN PERBAIKAN/ PENCEGAHAN


Deskripsi Rencana Tindakan Perbaikan

PIC Tindakan Perbaikan (Nama & Posisi) Tanggal Selesai (tgl/bln/thn)

VERIFIKASI TINDAKAN PERBAIKAN PIC TINDAKAN PERBAIKAN VERIFIKASI

Tanggal verifikasi & deskripsi hasil verifikasi Nama: Nama:

Tindakan Perbaikan Selesai (Pilih Ya/ Tidak) ( ) Ya ( ) Tidak


Selesai dengan efektif (Pilih Ya/ Tidak) ( ) Ya ( ) Tidak

CACATAN TAMBAHAN (JIKA ADA) TERKAIT TINDAKAN PERBAIKAN YANG DILAKUKAN


LAPORAN INTERNAL AUDIT
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO … No. Dokumen :

LOGO PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :


LAPORAN INTERNAL AUDIT

Periode :
Tanggal Implementasi :

Tim Auditor
- Ketua :
- Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Internal Audit : 1.


2.
3.

Ruang Lingkup Audit :

Metode Audit : 1.
2.
3.

Kriteria Audit : 1.
2.
3.
4.

Summary :

Catatan: Terlampir daftar temuan Audit Internal

Tarahan,
Prepared by Approved by

Ketua Tim Internal Audit Unit Manajemen Keselamatan/Petugas


Keselamatan
DAFTAR LAPORAN KETIDAKSESUAIAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO … No. Dokumen :
LOGO PERUSAHAAN Tanggal Berlaku :
DAFTAR LAPORAN KETIDAKSESUAIAN

NO. RENCANA TINDAKAN TARGET


NOMOR PTP TEMUAN PENYEBAB TEMUAN SUMBER TEMUAN INISIATOR/ AUDITOR AUDITEE REFERENSI TERKAIT TANGGAL TERBIT PTP PIC JENIS TEMUAN STATUS/ TANGGAL
URUT PERBAIKAN PLAN ACTUAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Pemutahiran dd/mm/yyyy

Tanggal, Tanggal,
Dibuat oleh, Disetujui oleh,

NAMA NAMA

JABATAN JABATAN
ELEMEN 10
PENGUKURAN KINERJA
ELEMEN 10
PENGUKURAN KINERJA

Perusahaan mengembangkan sistem untuk mengukur dan memantau kinerja Keselamatan


secara berkala untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan sehingga dapat diambil tindakan dan
langkah perbaikan. Setiap Perusahaan Angkutan Penumpang Umum harus melakukan
pengukuran dan pemantauan kinerja. Pengukuran dan pemantauan kinerja berlaku untuk
segenap unsur yang terkait dengan keselamatan angkutan umum. Prioritas dapat diberikan
kepada unsur yang langsung terkait dengan keselamatan angkutan umum.

Pengukuran kinerja merupakan kegiatan berkala untuk mengetahui tingkat keselamatan


pelayanan angkutan yang dinyatakan dengan:

1. Rasio antara jumlah kejadian kecelakaan dengan kendaraan bermotor kilometer; dan

2. Rasio antara korban kecelakaan dengan kejadian kecelakaan.


LOGO PERUSAHAAN

PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM PO …

PROSEDUR PENGUKURAN KINERJA

NOMOR DOKUMEN : No. Dokumen


TANGGAL BERLAKU : Tanggal Berlaku

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Nama

Tanda Tangan

Jabatan
Tanggal
Daftar Isi
Daftar Isi.................................................................................................................................. 140
1. Tujuan .............................................................................................................................. 141
2. Ruang Lingkup ................................................................................................................. 141
3. Referensi ......................................................................................................................... 141
4. Definisi ............................................................................................................................. 141
5. Tugas dan Tanggung Jawab ............................................................................................ 142
6. Prosedur .......................................................................................................................... 143
7. Dokumen Terkait .............................................................................................................. 144
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen : No. Dokumen
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
UMUM PO …

PROSEDUR PENGUKURAN KINERJA

1. Tujuan
1. Tujuan dari pengukuran kinerja ini untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan
pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dalam Perusahaan Angkutan Umum.
2. Untuk mengetahui pemenuhan pelaksanaan seluruh elemen Sistem Manajemen
Keselamatan.
3. Untuk terus-menerus memperbaiki keefektifan SMK di Perusahaan Angkutan Umum.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku pada Sistem Manajemen Keselamatan dalam hal pengukuran,
pemantauan dan analisis kinerja untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian dan tidak
tercapainya kebijakan dan sasaran Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum. Adapun yang akan diukur, dipantau dan dianalisis dalam prosedur ini adalah sebagai
berikut, namun tidak terbatas pada:
1. Kepuasan pelanggan
2. Kesesuaian pada persyaratan pelayanan kepada pelanggan
3. Pemantauan Pencapaian Tujuan, Sasaran dan Program Keselamatan Angkutan
4. Kinerja Keselamatan Angkutan Umum
5. Pemantauan/ evaluasi pematuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan
lain
6. Dll.

3. Referensi
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ
3. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan LLAJ
4. Peraturan Menteri No. 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum

4. Definisi
1. Pemantauan dan Pengukuran kinerja Manajemen Keselamatan adalah metoda
analisa kuantitaf maupun kualitatif yang dilakukan untuk mengukur besarnya kinerja
Manajemen Keselamatan.
2. Kinerja adalah tingkat keberhasilan suatu rencana terhadap parameter standar yang
ditetapkan dalam mencapai sasaran.
3. Severity Index(SI) adalah Idex Keparahn atau ratio Antara korban kecelakaan dengan
kejadian kecelakaan.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙
𝑆𝐼 = −
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛
4. Accident Rate (AR) adalah Ratio Antara Jumlah Kejadian Kecelakaan dengan
Kendaraan KM degan rumus.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 × 100.000
𝐴𝑅 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑀 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ

5. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Direktur Utama/ Pimpinan Perusahaan
1. Memastikan pelaksanaan pemantauan dan pengukuran kinerja Manajemen
Keselamatan sesuai ruang lingkup dalam prosedur.
2. Mengidentifikasi parameter kunci Manajemen Keselamatan dan operasional,
melaksanakan kegiatan pemantauan, dan pengukuran.
3. Mengkaji hasil pemantauan kinerja Keselamatan tahunan dan melaporkan
kepada Pimpinan Perusahaan.
2. Unit Manjemen Keselamatan/ Petugas Keselamatan,
Memastikan terpenuhinya peraturan perundangan dan persyaratan lain Manajemen
Keselamatan, pengendalian risiko yang optimal, perbaikan dan peningkatan kinerja
Keselamatan serta pemenuhan hasil audit internal, hasil inspeksi yang diterapkan di
lapangan sebagai data parameter kinerja Sistem Manajemen Keselamatan yang harus
dipantau dan diukur.
3. Masing-Masing Bagian/Unit
1. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan pengukuran kinerja Keselamatan di
area kerja masing-masing.
2. Mengkaji hasil pemantauan dan pengukuran kinerja Keselamatan kemudian
melaporkannya kepada Unit Manajemen Keselamatan melalui Rapat Tinjauan
Manajemen.
4. Karyawan
Seluruh personil bertanggung jawab menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
untuk mencapai tujuan dan program yang telah ditetapkan manajemen.
6. Prosedur
1. Identifikasi Ruang Lingkup Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Manajemen
Keselamatan
Unit Manajemen Keselamatan/Petugas Keselamatan mengindentifikasi ruang lingkup
pemantauan dan pengukuran dengan mempertimbangkan bahaya dan risiko kerja yang
signifikan, pematuhan peraturan perundangan dan persyaratan lain Keselamatan dan
pengendalian operasional.
2. Parameter Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Keselamatan
1. Indikator kinerja ditetapkan oleh Unit Manajemen Keselamatan/Petugas
Keselamatan sesuai dengan kebutuhan untuk pengembangan sistem
manajemen keselamatan dicatat pada Formulir Kinerja Keselamatan yang akan
dilaporkan secara berkala kepada Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan.
Indikator kinerja yang bersifat indikator reaktif (lagging indicator) seperti:
• Number of Fatalities (Jumlah korban meninggal)
• Medical Treatment Cases
• First Aid Cases
• SI (Indeks kekerasan kecelakaan)
• AR (accident rate)
• Statistik Kecelakaan secara periodik (bulan/tahun)
2. Sedangkan Indikator proaktif (leading indicator) yang dimonitor adalah:
• Inspeksi Keselamatan
• Investigasi Kecelakaan
• Audit Internal
• Rapat
• Awareness Keselamatan

3. Pemantauan Program Manajemen Keselamatan


1. Pemantauan program Manajemen Keselamatan dilakukan berkala atau sesuai
yang tercantum dalam Formulir Monitoring Pelaksanaan Program Manajemen
Keselamatan.
2. Evaluasi hasil pemantauan pelaksanaan program manajemen keselamatan
dilaksanakan keselamatan. Dengan melihat pelaksanaan program manajemen
apakah sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
4. Pemantauan/ Evaluasi Pematuhan Terhadap Peraturan Perundangan dan Persyaratan
Lain Manajemen Keselamatan
1. Evaluasi pematuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lain
Manajemen Keselamatan dilakukan oleh Unit Manajemen Keselamatan/Petugas
Keselamatan.
2. Evaluasi pematuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
dilakukan dengan membandingkan hasil pemantauan terhadap peraturan
perundangan dan persyaratan lain Keselamatan yang terkait.
3. Bila evaluasi hasil tidak sesuai dengan baku mutu, tenggang waktu, jadwal dan
tidak taat/ patuh maka harus dibuatkan tindakan perbaikan sebagaimana diatur
dalam Prosedur Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan, dan Tindakan
Pencegahan. Tetapi jika ketidaksesuaian tersebut ditemukan pada saat audit
internal maka dicatat di dalam Formulir Daftar Laporan Ketidaksesuaian.
5. Pemantauan Pelatihan Uji Coba Kesiagaan dan Tanggap Darurat
1. Pemantauan pelatihan kesiagaan dan tanggap darurat dilakukan sesuai waktu
yang ditetapkan.
2. Evaluasi pelatihan kesiagaan dan tanggap darurat dilakukan dengan
membandingkan rencana pelatihan dan realisasi pelaksanaan, dan
mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai maupun temuan yang ada.
6. Metode Pemantauan Kepuasan Pelanggan
Perusahaan menggunakan metode pemantauan kepuasan pelanggan dengan cara
melakukan kuesioner kepuasan pelanggan secara berkala bersama dengan pihak Klien
(pelanggan). Setiap keluhan dan feedback yang disampaikan pelanggan akan dicatat
dan ditindaklanjuti. Data-data yang diperoleh dari feedback pelanggan tersebut akan
diolah dan dijadikan data kinerja kepuasan konsumen, yang dilaporkan dalam Rapat
Tinjauan Manajemen.

7. Dokumen Terkait
1. Formulir Kinerja Keselamatan
2. Formulir Statistik Kecelakaan
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen : No. Dokumen
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
UMUM PO …
PENGUKURAN KINERJA ACCIDENT
RATE (AR) PENGUKURAN KINERJA

STATISTIK KECELAKAAN LALU LINTAS TAHUN ….


PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM ………………………………

Jumlah Kecelakaan Lalu


Jumlah Lintas Total AR
N0 Bulan AR^2
Km Laka Per bulan
Ringan Sedang Berat

1 Januari 1 1 1 3 3 9
100,000
2 Februari 0 0 0 0 0 0
100,000
3 Maret 0 3 0 3 2 5
130,000
4 April 0 0 0 0 0 0
100,000
5 Mei 0 0 0 0 0 0
100,000
6 Juni` 0 0 4 4 3 11
120,000
7 Juli 0 0 0 0 0 0
110,000
8 Agustus 0 0 0 0 0 0
130,000
9 September 0 0 1 1 1 1
100,000
10 Oktober 0 0 0 0 0 0
150,000
11 November 0 0 0 0 0 0
125,000
12 Desember 0 0 3 3 3 7
110,000
Total 1 4 9 14 12 34
1,375,000
Rata-rata 1.03
SD AR 1,41

Dari perhitungan diatas diperoleh :


ARrat = 1.03
SD AR = 1,41
Angka batas atas X’ AR= ARrat + SD AR = 2,44
Grafik Batas Atas AR

X’ AR

ARrat

Dari hasil penghitungan accident rate (AR) dan diagram kontrol terhadap accident rate, maka kinerja
keselamatan perusahaan …. dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Untuk bulan Januari, Juni dan Desember Perusahaan ….. mempunyai kinerja keselamatan sangat
buruk karena nilai angka kecelakaan diatas garis X’ batas atas, yang berarti bawa kecelakaan di
bulan tersebut diatas rata-rata kecelakaan dalam satu tahun.
2. Untuk bulan Maret dan September Perusahaan …. mempunyai kinerja keselamatan buruk karena
nilai AR lebih besar dari ARrat (rata-rata angka kecelakaan per 100.000 kend-km) namun masih
dibawah X batas atas, yang berarti kecelakaan masih diatas rata-rata atau sama dengan rata-rata.
3. Untuk bulan lainnya kinerja keselamatan mempunyai kinerja yang baik karena dibawah nilai rata-
rata angka kecelakaan armada dalam satu tahun.
Cara menghitung angka pada table diatas:
Langkah 1 :
Masukan data Jumlah Kendaraan Km Perjalanan, Jumlah Korban Meninggal Dunia dan Jumah
kejadian kecelakaan lalu lintas Perbulan, dengan definisi kecelakaan ringan, sedang dan berat sebagai
berikut:
Kecelakaan Ringan : Kecelakaan Lalu lintas yang tidak mengakibatkan kerugian atau cedera dan
tidak mengakibatkan operasi bus terganggu
Kecelakaan Sedang : Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan cedera ringan, kerusakan
sedang dan operasi bus terganggu lebih maksimal 3 hari
Kecelakaan Berat : Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban jiwa, kerusakan berat
kendaraan dan mengakibatkan gangguan operasi bus lebih dari 3 hari

Langkah 2 :
Hitung AR dengan rumus :
Accident Rate (AR) adalah ratio antara Jumlah Kejadian Kecelakaan per 100.000 Kendaraan KM dengan rumus
:

Langkah 3 :
Hitung standar deviasi AR (SD AR) dengan rumus :
(𝑛 𝑥 ∑𝐴𝑅 2 )−(∑𝐴𝑅)2
𝑆𝐷 𝐴𝑅 = √ dan
𝑛 (𝑛−1)

Keterangan :
ARrat = rata-rata AR
∑AR = jumlah AR
∑𝐴𝑅2 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑅2
n = jumlah bulan atau tahun (untuk kasus contoh table diatas, perhitungan
menggunakan jumlah bulan)
X’ = angka batas atas

Langkah 4 :
Hitung angka batas atas untuk AR (X’ AR) dengan rumus :
X’ = ARrat + SD AR
Langkah 5 :
Buat Grafik AR

Grafik Batas Atas AR

X’ AR

ARrat

Langkah 6 :
Analisis Kinerja Keselamatan Perusahaan :
Kinerja keselamatan perusahaan dapat diketahui berdasarkan perhitungan AR dan SI dengan
memperhatikan kriteria seperti dibawah ini.
Kriteria berdasarkan Accident Rate (AR) :
1. Jika AR > X’ AR maka kinerja keselamatan perusahaan tersebut bulan (..)sangat buruk
2. Jika AR > ARrat < X’ AR maka kinerja keselamatan perusahaan tersebut bulan (..)buruk
3. Jika AR < ARrat > 0, maka kinerja keselamatan perusahaan tersebut bulan (..) baik
4. Jika AR = 0 maka kinerja keselamatan perusahaan tersebut bulan (..)sangat baik.
LOGO PERUSAHAAN ANGKUTAN No. Dokumen : No. Dokumen
PERUSAHAAN Tanggal Berlaku : Tanggal Berlaku
UMUM PO …
PENGUKURAN KINERJA ACCIDENT
RATE (AR) PENGUKURAN KINERJA

Jumlah Jumlah Kecelakaan Lalu SI


Lintas Total
N0 Bulan Korban Per SI^2
Laka
Meninggal Ringan Sedang Berat Bulan

1 Januari 3 1 1 1 3 1.00 1.0


2 Februari 0 0 0 0 0 0.00 0.0
3 Maret 1 0 3 0 3 0.33 0.1
4 April 0 0 0 0 0 0.00 0.0
5 Mei 0 0 0 0 0 0.00 0.0
6 Juni` 4 0 0 4 4 1.00 1.0
7 Juli 0 0 0 0 0 0.00 0.0
8 Agustus 0 0 0 0 0 0.00 0.0
9 September 2 0 0 1 1 2.00 4.0
10 Oktober 0 0 0 0 0 0.00 0.0
11 November 0 0 0 0 0 0.00 0.0
12 Desember 8 0 0 3 3 2.67 7.1
Total 18 1 4 9 14 7.00 13.22
Rata-rata 0.58

SD SI 0.91

SIrat = 0.58
SD SI = 0.91
Angka batas atas X’ SI = SIrat + SD SI = 1.49

Grafik Batas Atas SI

X’ SI

SIrat
Dari hasil penghitungan indek keparahan (Severity Index) dan diagram kontrol terhadap indeks
keparahan, maka kinerja keselamatan perusahaan X dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Untuk bulan September dan Desember Perusahaan …. mempunyai kinerja keselamatan sangat
buruk karena nilai angka kecelakaan diatas garis X batas atas, yang berarti bawa indeks
keparahan di bulan tersebut diatas rata-rata indeks keparahan dalam satu tahun.
2. Untuk bulan Januari dan Juni Perusahaan …. mempunyai kinerja keselamatan buruk karena nilai
AR lebih besar dari SIrat (rata-rata angka kecelakaan) namun masih dibawah X Batas atas (X’ SI),
yang berarti indeks keparahan masih diatas rata-rata atau sama dengan rata-rata.
3. Untuk bulan lainnya kinerja keselamatan mempunyai kinerja yang baik karena dibawah nilai rata-
rata indeks keparahan dalam satu tahun.
Cara menghitung angka pada table diatas:
Langkah 1 :
Masukan data Jumlah Korban Meninggal Dunia dan Jumah kejadian kecelakaan lalu lintas Perbulan,
dengan definisi kecelakaan ringan, sedang dan berat sebagai berikut:
Kecelakaan Ringan : Kecelakaan Lalu lintas yang tidak mengakibatkan kerugian atau cedera dan
tidak mengakibatkan operasi bus terganggu
Kecelakaan Sedang : Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan cedera ringan, kerusakan
sedang dan operasi bus terganggu lebih maksimal 3 hari
Kecelakaan Berat : Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban jiwa, kerusakan berat
kendaraan dan mengakibatkan gangguan operasi bus lebih dari 3 hari

Langkah 2 :
Hitung SI perbulan dengan rumus :
Indeks Keparahan (Severity Index) (SI) adalah Ratio antara Korban Kecelakaan dengan Kejadian Kecelakan,
dengan rumus:

Langkah 3 :
Hitung rata-rata SI dengan rumus :
SIrat = Jumlah SI/Jumlah Bulan

Hitung standar deviasi SI (SD SI) dengan rumus :

(𝑛 𝑥 ∑𝑆𝐼 2 )−(∑𝑆𝐼)2
𝑆𝐷 𝑆𝐼 = √ 𝑛 (𝑛−1)

Keterangan :
∑SI = jumlah SI
∑𝑆𝐼 2 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐼 2
n = jumlah bulan atau tahun (untuk kasus contoh table diatas, perhitungan
menggunakan jumlah bulan)

Langkah 4 :
Hitung Angka Batas Atas untuk SI (X’ SI) dengan rumus :
X’ = SIrat + SD SI
Langkah 5 :
Buat Grafik SI
Grafik Batas Atas SI

X’ SI

SIrat

Langkah 6 :
Kriteria berdasarkan Severity Indeks (SI) :
1. Jika SI > X’ SI maka kinerja keselamatan perusahaan tersebut bulan (..)sangat buruk
2. Jika SI > SIrat < X’ SI maka kinerja keselamatan perusahaan tersebut bulan (..)buruk
3. Jika SI < SIrat > 0 , maka kinerja keselamatan perusahaan tersebut bulan (..) baik
4. Jika SI = 0 maka kinerja keselamatan perusahaan tersebut bulan (..)sangat baik

Anda mungkin juga menyukai