Anda di halaman 1dari 75

MEMAHAMI PENILAIAN DAN PENULISAN PROPOSAL

INOVASI PELAYANAN PUBLIK


DISAMPAIKAN DALAM ‘WORKSHOP KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK KOTA MALANG TAHUN 2021’ MALANG, 3 FEBRUARI 2021
WAWAN SOBARI,
FISIP UNIVERSITAS BRAWIJAYA
GREETINGS…
ANGGOTA TPI KIPP 2016-2019
MEMAHAMI INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INOVASI DI SEKTOR PUBLIK
(HARTLEY, 2005)

4. Position innovation—new contexts or users (for example


the Connections service for young people)
1. Product innovation—new products (for example new
instrumentation in hospitals). 5. Strategic innovation—new goals or purposes of the
organization (for example community policing;
2. Service innovation—new ways in which services are foundation hospitals).
provided to users (for example on-line tax forms).
6. Governance innovation—new forms of citizen
3. Process innovation—new ways in which organizational engagement, and democratic institutions (for example
processes are designed (for example administrative area forums; devolved government).
reorganization into front- and back-office processes;
process mapping leading to new approaches). 7. Rhetorical innovation—new language and new concepts
(for example the concept of congestion charging for
London, or a carbon tax).
INOVASI PELAYANAN PUBLIK

5
PERMENPAN RB 5/2019: DEFINISI INOVASI
PELAYANAN PUBLIK

 Inovasi itu
Terobosan kreatif
orisinal/adaptasi
 Bermanfaat
untuk Masyarakat
langsung atau
tidak
PERMENPAN 5/2019: KRITERIA INOVASI
PELAYANAN PUBLIK
INOVASI

Sumber: PresentasiKementerian PANRB 2017


CONTOH INOVASI PELAYANAN PUBLIK:
BREXIT DAN SEPASAR PEDAS KOTA MALANG
(TOP 45 KIPP 2019 DAN 2020)
PENILAIAN PROPOSAL
PENILAIAN PROPOSAL I: SELEKSI ADMINISTRASI
PENILAIAN II: PENILAIAN PROPOSAL DAN DOKUMENTASI INOVASI
9 ASPEK YANG DINILAI DALAM PROPOSAL INOVASI
LAMPIRAN PERMENPAN 5/2019
BAB V LAMPIRAN PERMENPAN 5/2019
INOVASI KELAS DUNIA: EDAT TELUK BINTUNI ..\PASCA FISIP UB\S2
ILMU SOSIAL_WS\WAWAN SOBARI\2019 EVENTS\EDAT BINTUNI.MP4
ASPEK PENILAIAN DAN PENULISAN PROPOSAL
INOVASI
ASPEK 1. TUJUAN INOVASI (5%)

Deskripsi Contoh

• Gambarkan/Jel Kabupaten TelukBintuni merupakan daerah dengan wilayah terluas di Provinsi PapuaBarat
askan tujuan (18.637 KM2). Populasinya mencapai 62.000 penduduk. 50% penduduk tinggal di pinggiran
pantai yang ditumbuhi hutan mangrove dan 50%. lainnya tinggal di wilayah dataran dan
(“gagasan”)
pegunungan. Luasnya wilayah TelukBintuni menyebabkan beberapa distrik di wilayah pantai
munculnya inovasi harus dijangkau dengan menggunakan boat dengan menempuh3-4 jam perjalanan laut.
ini. Wilayah lainnya dapat dijangkau melalui jalan darat selama 2-6 jam dan 2 distrik lainnya

• Maksimal 200 hanya dapat diakses dengan pesawat udara (maksimal 6 penumpang). Di wilayah
kata. pegunungan, ada beberapa kampung yang hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki
selama 2-5 hari karena tiada akses selain jalan setapak. Mayoritas penduduk Teluk Bintuni
bekerja sebagai nelayan, petani, dan mengelola hasil hutan.
Selain tantangan kondisi geografis wilayah, TelukBintuni harus berhadapan dengan prevalensi
malaria yang tinggi, yaitu sebesar 9% pada tahun 2004/2005. Sementara angka kesakitan
mencapai 114.9 per 1.000 penduduk pada 2009. TelukBintuni berusaha melakukan
pengendalian malaria melalui pengembangan sistem EDAT(Early Diagnosis AndTreatment)
yang sesuai dengan kondisi geografis dan sosial masyarakat. Tujuanpenerapan sistem EDAT
untuk menurunkan prevalensi malaria kurang dari 1% dan angka kesakitan malaria menjadi
kurang dari 5 per 1.000 penduduk pada 2016. (191 kata)
ASPEK 1 SEPASAR PEDAS
ASPEK 2. KESELARASAN DENGAN KATEGORI
YANG DIPILIH (5%)
Deskripsi Contoh

• Jelaskan Ide utama program EDATadalah menyediakan akses pelayanan


Keterkaitan inovasi yang terjangkau, berkualitas, setara, dan berkeadilan bagi
dengan kategori kelompok penduduk yang tinggal di wilayah terpencil,
yang dipilih. berpenghasilan rendah, buta huruf, dan rentan menderita penyakit
• Maksimal 100 kata. malaria.
Sistem EDATselaras dengan kategori kompetisi, yaitu kategori
kesehatan. Alasannya, pertama, latar belakang dan tujuan EDAT
untuk mengeliminasi tingginya prevalensi dan angkakesakitan
malaria. Kedua, EDATdidesain sesuai dengan karakter geografis
wilayah dan sosial masyarakat Teluk Bintuni agar mampumengakses
pelayanan kesehatan yang mudah, murah,dan merata. (78 kata)
ASPEK 2 SEPASAR PEDAS
ASPEK 3. SIGNIFIKANSI/ARTI PENTING (15%)

Deskripsi Contoh
• Inovasi tersebut harus berdampak Program EDAT memberi dampak yang sangat signifikan kepada masyarakat Teluk Bintuni,
positif terhadap kelompok-kelompok terutama bagi kelompok yang paling rentan mendapat serangan malaria yaitu ibu hamil, bayi,
penduduk, termasuk kelompok yang
rentan (yaitu anak-anak, dan balita. Hingga 2016, cakupan ibu hamil terperiksa malaria mencapai 100%.
perempuan, orang tua, orang cacat, Total ibu hamil yang diperiksa malaria tahun 2016 mencapai 1.063 orang. Pada 2017, ibu hamil
dll.) dalam konteks negara atau terperiksa malaria mencapai 962 orang.
wilayah Anda. Sistem EDATberperan penting dalam mengatasi problem penanganan prevalensi dan
• Jelaskan bagaimana inovasi ini angka kesakitan malaria di Teluk Bintuni sejak 2009. Melalui EDAT,kelompok rentan ini dijangkau
berperan penting dalam
mengatasi kekurangan/kelemahan melalui penyediaan akses yang lebih memadai melalui Juru Malaria Kampung yang menjalankan
tata kelola, administrasi umum atau fungsi pencarian kasus malaria secara aktif melalui kunjungan dari rumah ke rumah, pengawasan
pelayanan publik di wilayah Anda. kepatuhan penggunaan obat, dan skrining malaria bagi seluruh anggota keluarga bila
• Maksimal 200 kata. ditemukan salah satu anggota keluarga positif malaria.
Ibu hamil, bayi dan balita menjadi prioritas dan menjadi objek pengawasan khusus terutama bila
kelompok ini menderita malaria. Formulir pengawasan kepatuhan pengobatan diberikan kepada
petugas kesehatan dan pada kepala keluarga agar dapat dilakukan pengawasan minum obat
setiap hari. Kelompok yang rentan ini juga mendapatkan kelambu berinsektisida untuk mencegah
gigitan nyamuk pada anggota keluarga lainnya. Penyediaan dana untuk rujukan pasien juga
dilakukan agar penderita bebas biaya pada saat dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya. (196
kata)
ASPEK 3 SEPASAR PEDAS
ASPEK 4. INOVATIF (KEBARUAN/KEUNIKAN) (20%)
Deskripsi Contoh

• Jelaskan sisi inovatif • EDATdilaksanakan melalui lima paket program dengan pendekatan baru
dari inovasi ini dalam penanganan malaria, yaitu Pembentukan Juru Malaria Kampung (JMK) atau
konteks wilayah Anda. masyarakat terpilih yang mendapat pelatihan pemeriksaan dan pengobatan
Maksimal 100 kata. malaria. JMK dibentuk di wilayah yang tidak tersedia tenaga kesehatan.
• Jelaskan apakah Pengemasan paket obat malaria dengan warna khusus sesuai kategori berat
inovasi ini asli atau badan yang mempermudah pemberian dan penggunaan obat. Penggunaan
merupakan Malaria Kit untuk memudahkan pengendalian dan manajemen stok obat.
adaptasi/modifikasi/re Social Marketing EDATmelalui penempelan poster di fasilitas pelayanan
plik asi dari konteks kesehatan dan tempat-tempat umum. Integrated Quality Assurance melalui
lain. Maksimal 100 pelatihan, monitoring lapangan, internal and external chross-checking, refresh
kata. training, dan skoring evaluasi kinerja petugas kesehatan Puskesmas. (96 kata)
• EDATpertama kali dirintis di 12 kampung yang memiliki angka kesakitan
malaria yang tinggi di Teluk Bintuni, namun tidak terdapat petugas
kesehatan dan tidak memiliki infrastruktur kesehatan lain. EDATberhasil
menurunkan angka kesakitan malaria (Annual Parasite Incidence) dari lebih
dari 150 per 1.000 penduduk menjadi Nol per 1.000 penduduk (2015).
Hingga saat ini tidak ditemukan laporan kasus malaria di 12 kampung
tersebut. Karena capain keberhasilannya, EDATkemudian diterapkan di Teluk
Bintuni setelah dua tahun pelaksanaan dan menjadi program yang
terimplementasi dengan baik dan utuh. (85 kata)
ASPEK 4 SEPASAR PEDAS
KOMENTAR EVALUATOR
ASPEK 5. TRANSFERABILITAS (SIFAT DAPAT DITERAPKAN DI TEMPAT/KONTEKS LAIN
(10%)
Deskripsi Contoh

• Apakah inovasi • Sistem EDATawalnya dilaksanakan di 3 wilayah Puskesmas


tersebut memiliki yang menjadi pilot proyek program malaria. Keberhasilan
potensi dan/atau EDAT mendorong dinas kesehatan mengadopsinya sejak tahun
terbukti telah 2010 dan diterapkan di seluruh Puskesmas(20 Puskesmas)di
diterapkan dan Teluk Bintuni. Pada tahun 2016 tim dari Kementerian
diadaptasi Kesehatan, Unicef dan perwakilan WHO berkunjung ke Teluk
(disesuaikan) ke Bintuni untuk melihat EDAT.Kementerian Kesehatan memberikan
dalam konteks lain pengakuan EDATdan mengadopsinya sebagai bagian dari
(misalnya wilayah strategi Program Malaria Nasional 2017-2019. Kabupaten
atau unit lain) Manokwari Selatan, Teluk Wondama, Timika, Unicef Papua dan
• Jika ya, jelaskan di Dinas Kesehatan Provinsi Papua berkunjung ke Teluk Bintuni
mana dan untuk mempelajari dan menenerapkan EDATdalam
bagaimana pengendalian malaria di wilayahnya. (93 kata)
prosesnya.
• Maksimal 100 kata.
ASPEK 5 SEPASAR PEDAS
ASPEK 6. SUMBER DAYA DAN KEBERLANJUTAN (10%)
Deskripsi Contoh

 Sumber daya apa (yaitu Sejak pertama kali diterapkan pada 2009, anggaran yang
keuangan, manusia atau terserap untuk pelaksanaan Sistem EDATsebesar Rp….yang
lainnya) yang digunakan untuk berasal dari …..
melaksanakan inovasi tersebut?
 Langkah-langkah/strategi apa
Pelaksana EDAT merupakan kombinasi antara tenaga kesehatan dan
yang dilakukan dalam
memobilisasi/ menggerakkan masyarakat (JMK). Maka, selain keahlian teknis tenaga kesehatan,
seluruh sumber EDAT membutuhkan keahlian sosial untuk meyakinkan masyarakat
daya internal maupun eksternal? biasa yang memenuhi syarat (bisa baca dan tulis) untuk terlibat.
 Bagaimana keberlanjutan Secara keseluruhan terdapat ….orang tenaga kesehatan dan ….
sumber daya yang digunakan Orang JMK yang hingga 2019 terlibat dalam Pelaksanaan EDAT di
dalam inovasi ini? Teluk Bintuni.
 Apakah hingga saat ini sumber
daya masih tersedia?
Keberlanjutan sumberdaya keuangan ditetapkan dengan
 Maksimal 100 kata.
alokasi...... Keberlanjutan SDM dilakukan dengan melakukan
rekrutmen dan pelatihan JMK baru setiap 6 bulan....... (91 kata)
ASPEK 6 SEPASAR PEDAS
LANJUTAN
ASPEK 7.DAMPAK (15%)
Deskripsi Contoh

• Indikator-indikator apa Program EDATmenggunakan dua indikator dalam


yang digunakan dalam melakukan evaluasinya:
evaluasi itu. 1.Indikator ketersediaan sumber daya dan kesiapsiagaan
• Maksimal 100 kata. petugas kesehatan dalam menangani malaria.
2.Indikator pencapaian target yang dicapai oleh
Puskesmas dalam penanganan malaria. (31 kata)

• Gambarkan/Apa hasil
Hasil evaluasi formal yang dilakukan pada tahun 2016
evaluasi tersebut?
menunjukkan 5 Puskesmas berkinerja Baik, 13 Puskesmas
• Maksimal 100 kata.
berkinerja sedang, dan 6 Puskesmas berkinerja kurang.
(22 kata)
ASPEK 7 SEPASAR PEDAS
LANJUTAN
LANJUTAN
MONETISASI NILAI MANFAAT
59
MONETISASI

60
ASPEK 8. KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN (10%)
Deskripsi Contoh

• (Menekankan kerja Program malaria di Teluk Bintuni merupakan hasil kerjasama Perusahaan swasta (LNG Tangguh),
sama/kolaborasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan partisipasi
keterlibatan, masyarakat setempat. Setiap tahun, pihak swasta mendukung peningkatan kapasitas
koordinasi, kemitraan pelaksanaan program malaria di dinas kesehatan, melatih setiap dokter dan petugas kesehatan
dan inklusif) yang baru direkrut, memperkuat sistem database, sertifikasi tenaga mikroskopis dan kunjungan
lapangan yang berkolaborasi dengan LSM.
Sistem kemitraan dan keterlibatan ini telah berjalan sejak 2010 melalui pemberdayaan 3 LSM
lokal agar dapat melaksanakan program dengan platform yang sesuai kebutuhan masyarakat
setempat.
• Jelaskan pemangku Untuk meningkatkan integrasi program, setiap minggu dilakukan pertemuan koordinasi dengan
kepentingan mana yang staf pemberantasan penyakit. Setiap tiga bulan dilaksanakan evaluasi program tingkat
terlibat, dan apa peran managerial yang melibatkan kepala dinas kesehatan, kepala bidang pencegahan penyakit, tim
dan kontribusi mereka manager Perusahaan Swasta dan pimpinan LSM. Sistem koordinasi ini telah dilaksanakan lebih
dalam merancang, dari 6 tahun dan tetap dilanjutkan sampai saat ini.
melaksanakan, dan Untuk mendorong partisipasi masyarakat, penduduk setempat dilibatkan dalam proses
mengevaluasi inovasi ini. pengambilan keputusan rekrutmen JMK. dengan merekomendasikan kandidat yang akan dilatih
• Maksimal 200 kata. sebagai JMK. LSM Lokal melatih JMK (1-2 minggu) tentang cara pemeriksaan sederhana untuk
malaria, pemberian obat, pelaporan data, dan cara edukasi dan promosi kesehatan untuk
masyarakat di wilayahnya. JMK juga mendapat refresh training dan bimbingan dalam setiap
kunjungan tim malaria. (195 kata)
ASPEK 8 SEPASAR PEDAS
ASPEK 9. PELAJARAN YANG DIPETIK (10%)
Deskripsi Contoh
• Gambarkan pelajaran apa yang dipetik, Program ini telah menunjukkan bahwa penduduk yang rentan dan
serta usulan ide agar inovasi ini dapat tinggal di tempat terpencil dapat memperoleh layanan kesehatan
ditingkatkan lebih lanjut atau gambarkan yang setara dengan penduduk yang tinggal di pusat
kekhususan inovasi yang membuat inovasi pemerintahan.
ini luar biasa yang membawa perubahan
Metode dan prosedur yang dikenal dengan sistim Early
yang lebih cepat dan lebih luas.
Diagnosis and Treatment (EDAT) yang berbiaya murah dan
• Maksimal 100 kata.
sederhana dengan menggunakan sumberdaya lokal yang
sudah ada.
Program ini juga menunjukkan bagaimana kolaborasi
perusahaan swasta, LSM, Dinas Kesehatan, dan masyarakat
setempat dapat mengatasi masalah malaria di wilayah terpencil
dan kurang berkembang melalui sistem kemitraan yang
dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan.
Sistem EDATbisa dikembangkan di wilayah lain dengan
prevalensi malaria tinggi. (98 kata)
ASPEK 9 SEPASAR PEDAS
PENGALAMAN DAN PEMBELAJARAN
KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK

43
TAHAP PRESENTASI DAN WAWANCARA

44
KOMPONEN DAN UNSUR PENILAIAN
Komponen Unsur Bobot
Presentasi dan a) Tampilan bahan 40 %
Wawancara presentasi,
b) Penguasaan materi
presentasi,
c) Kejelasan jawaban
Materi (inovasi) a. Unsur inovasi 60 %
b. Kemanfaatan
c. Replikasi dan
Keberlanjutan
45
CATATAN

 Waktu Presentasi dan


Wawancara Top 99:
Hanya 30 Menit

46
PENGALAMAN ALOKASI WAKTU PRESENTASI

 Maksimal 8 Menit untuk setiap


Inovasi Pelayanan Publik
 22 Menit sisanya untuk tanya jawab
dengan 10 anggota Tim Panel
Independen

47
BAGAIMANA SEBAIKNYA TAMPILAN PRESENTASI?

48
PPT

 Tulisan Maksimal 7 baris


per slide
 Gunakan Bantuan Visual
(Gambar dan Video) agar
presentasi tidak abstrak

49
APA SEBAIKNYA ISI PRESENTASI?

50
Latar Belakang

Pendekatan Baru/Unik

Implementasi Inovasi

Dampak/Kondisi Sebelum dan Sesudah


Inovasi dijalankan (Perubahan)

Jaminan Keberlanjutan Inovasi

51
APA YANG HARUS DITAMPILKAN DALAM MATERI
PRESENTASI?

52
LATAR BELAKANG
ANTRIAN REKAM MEDIK MANUAL

Sumber: Personal document of Wawan Sobari Sumber: Personal document of Wawan Sobari

53
“ Sebisa mungkin
lakukan pembuktian
inovasi saat presentasi
dan Wawancara (alat,
media peragaan)”
54
E-Health Makassar STIPUTS BRA

Sumber: Sobari, 2016

Sumber: RSSA Malang, 2016


55
STIPUTS BRA

56
OUTPUT STIPUTS BRA
1. Standar Prosedur Operasional (SPO) RPS (rangsangan
puting susu)
2. Alat Stiputs Bra
3. Program Edukasi melalui program Flash Training
Pelaksanaan RPS dengan Stiputs Bra

57
KEUNIKAN STIPUTS BRA

“ Pada saat presentasi


menghadirkan model
khusus yang
memperagakan
Penggunaan STIPUTS BRA”

Sumber: Koran Sindo

58
VISUAL INSTAGRAM (SEBELUM)

59
VISUAL INSTAGRAM (SESUDAH)

60
VIDEO SINGKAT INOVASI

 Durasi 3 Menit
 Lebih menonjolkan
konten yang
menceritakan
inovasi, bukan
pidato pejabat
61
CATATAN KONTEN VIDEO

 Masih banyak konten video yang diceritakan kembali dalam


presentasi
 Mestinya, video dibuat untuk memperkaya dan visualisasi
inovasi
 Mempermudah pemahaman atas inovasi

62
ADAKAH CONTOH VIDEO YANG BAIK?
TAMBAHAN MATERI PRESENTASI LAIN…

 Pendalaman Inovasi
 Perbandingan dengan inovasi lainnya
 Kemungkinan Kendala
 Perbandingan biaya (Cost and
Benefit)
 Rasionalisasi manfaat/dampak

64
PRESENTASI YANG MENARIK

 Intonasi datar
 Jawaban meyakinkan
 Tunjukan Komitmen terhadap Inovasi
 Tanggapi pertanyaan “guyon” dengan santai

65
PENGALAMAN VERIFIKASI DAN
OBSERVASI LAPANGAN

66
VERIFIKASI DAN OBSERVASI INOVASI
Kategori Inovasi Aspek Observasi Aspek Verifikasi
Tata Kelola Pemerintahan • Pelaksanaan inovasi • Dokumen
Penggunaan TIK • Kemanfaatan inovasi (implementasi,
• Teleconference manfaat,
Penyelesaian masalah • Drama spontan keberlanjutan)
sosial (observasi Instagram • Pengguna pelayanan
Pelayanan Langsung dan Panic button, (implementasi dan
2016) manfaat inovasi)
• Teleconference

Verifikasi dan Observasi digunakan untuk menilai kesesuaian


antara proposal, presentasi dan wawancara dan
implementasinya sesuai kriteria inovasi (produktif,
bermanfaat, dan berkelanjutan)

67
CONTOH OBSERVAI KPK PELUK KEBO DAN SI DUKUN 3 IN ONE

68
SI DUKUN 3 IN 1

69
SI DUKUN 3 IN 1

70
DEMIKIAN…SEMOGA BERMANFAAT

71
STRATEGI JANGKA PANJANG:

MENDORONG KEBERLANJUTAN PENGEMBANGAN DAN REPLIKASI INOVASI


PELAYANAN PUBLIK
Studi Lanjut Program
Magister Kewirausahaan
Sosial-Politik
Berpendekatan Design
Thinking
Magister Ilmu Sosial
(M.Sos)
TERIMA KASIH
EMPAT JEMPOL
UNTUK PARA
INOVATOR…..

Anda mungkin juga menyukai