Anda di halaman 1dari 11

Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020 Kelompok : VII

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

B. Idealisasi Struktur, Metode Analisa Struktur dan Kebijakan Umum Pembebanan

B.1 Idealisasi Struktur


Struktur bangunan Bank Pemerintah Daerah yang akan didesain terdiri atas dua jenis
yakni struktur utama (primer) dan struktur pendukung (sekunder). Setiap jenis
struktur tersebut diidealisasikan secara berbeda.

B.1.1. Strukur Utama (Primer)


Struktur utama pada bangunan Bank Pemerintah Daerah ini adalah struktur yang
bidangnya berorentasi memanjang gedung. Struktur diidealisasikan sebagai portal tiga
tingkat pada sambungan balok-kolom dan berperletakan jepit pada ujung kolom
kolomnya (Gambar B-1). Tinggi lantai satu adalah 4 m, tinggi lantai dua dan lantai
tiga sama yaitu 3,6 m , tinggi jagaan 1 m sehingga tinggi total portal tiga tingkat
adalah 12,2 m. Bentang portal ini adalah 27 m. Untuk keseluruhan gedung terdapat
portal. Struktur utama ini diidealisasikan seperti pada gambar B-1 berikut.

+11,20 m

+7,60 m

+4,00 m

+0,00 m

A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1

5.00 m 6.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m

Gambar B-1 Idealisasi Struktur Utama


(Tanpa Skala)
Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020 Kelompok : VII

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

+11,20 m

+7,60 m

+4,00 m

+0,00 m

B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1

5.00 m 6.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m

Gambar B-2 Idealisasi Struktur Utama


(Tanpa Skala)

+11,20 m

+7,60 m

+4,00 m

+0,00 m

C7 C6 C5 C4 C3 C2 C1

5.00 m 6.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m

Gambar B-3 Idealisasi Struktur Utama


(Tanpa Skala)
Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020 Kelompok : VII

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

+11,20 m

+7,60 m

+4,00 m

+0,00 m

D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1

5.00 m 6.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m

Gambar B-4 Idealisasi Struktur Utama


(Tanpa Skala)

+11,20 m

+7,60 m

+4,00 m

+0,00 m

E7 E6 E5 E4 E3 E2 E1

5.00 m 6.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m

Gambar B-5 Idealisasi Struktur Utama


(Tanpa Skala)
Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020 Kelompok : VII

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

+11,20 m

+7,60 m

+4,00 m

+0,00 m

F7 F6 F5 F4 F3 F2 F1

5.00 m 6.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m

Gambar B-6 Idealisasi Struktur Utama


(Tanpa Skala)

+11,20 m

+7,60 m

+4,00 m

+0,00 m

G7 G6 G5 G4 G3 G2 G1

5.00 m 6.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m

Gambar B-7 Idealisasi Struktur Utama


(Tanpa Skala)
Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020 Kelompok : VII

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

B.1.2. Struktur Pendukung (Sekunder)


Struktur pendukung dari bangunan Bank Pemerintah Daerah ini terdiri dari struktur
dinding melintang ( portal melintang ). Ada 7 buah struktur pendukung melintang
(Gambar B-3). Panjang bentang keseluruhan struktur melintang adalah 25 meter terdiri
dari 7 modul berbentang 4 meter dan 5 meter ( Gambar B-3 ).

B.1.2.1. Struktur Dinding Melintang


Struktur dinding melintang ini disebut juga struktur dinding melintang portal yaitu
struktur yang bidangnya berorientasi melintang bangunan dan diidealisasikan sebagai
pengaku terhadap beban lateral dan berperletakan sendi di setiap pertemuan balok-
kolom (Gambar B-4). Idealisasi struktur dinding melintang ini ditunjukan pada Gambar
B-8 berikut.

+11,20 m

+7,60 m

+4,00 m

+0,00 m

A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1

5.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m 4.00 m

Struktur Utama (Portal)

Struktur Sekunder (Balok Anak)

Gambar B-8 Idealisasi Struktur Melintang


(Tanpa Skala)
Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020 Kelompok : VII

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

B.2. Metode Analisa Struktur


Struktur yang hendak dianalisa dalam perencanaan ini merupakan struktur statis tak-
tentu yang lebih kompleks sehingga analisa struktur (perhitungan untuk memperoleh
gaya – gaya dalam pada komponen struktur) dilakukan dengan menggunakan
software komputer, SAP 2000. Untuk menganalisa struktur statis tertentu digunakan
teori – teori analisa struktur dalam mekanika statis.

B.3. Kebijakan Umum tentang Perhitungan Pembebanan


Dalam perencanaan ini, pembebanan yang dipikul struktur dan yang hendak ditinjau
dapat dipandang sebagai terdiri dari Beban Mati (D), Beban Hidup akibat perawatan
gedung (La) dan Beban Gravitasional, terdapat beban lain yang diperhatikan oleh
SNI- 2002 butir 6.2.2 seperti Beban Gempa (E) dan beban hidup oleh pengguna
gedung (L) tidak ditinjau dalam perencanaan ini. Beban gempa diabaikan karena
beban yang timbul akibat pergerakan tanah (Gempa) tidak signifikan. Hal ini karena
struktur tidak tergolong struktur tingkat tinggi. Berikut i n i adalah penjelasan umum
bagaimana setiap beban ditinjau dalam desain i n i dan membebani komponen –
komponen struktur.

B.3.1. Beban Mati (D)


Beban mati adalah beban yang ditimbulkan oleh berat sendiri komponen struktur dan
oleh berat aksesoris struktur seperti penutup atap, pasangan dinding,dll. Atau beban
mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk
segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu (PPIUG 1983 Bab 1
Pasal 1 hal 7). Pada analisa struktur menggunakan software beban mati berat sendiri
langsung secara otomatis dilibatkan kedalam perhitungan.

Beban yang bekerja pada lantai 4 atau lantai atap antara lain:
 Kolom praktis
Berat spesifik beton bertulang = 2400 kg/m³
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11]
 Kolom dinding jagaan
Ukuran kolom yang digunakan = 0,15 x 0,15 m
Tinggi kolom =1m
Berat kolom beton = 2400 x 0,15 x 0,15 x 1 = 54 kg
 Kolom bangunan pelindung tangga
Ukuran kolom yang digunakan = 0,15 x 0,15 m
Tinggi kolom =2m
Berat kolom beton = 2400 x 0,15 x 0,15 x 2 = 108 kg
Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020 Kelompok : VII

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

 Berat spesifikasi pasangan dinding (pasangan batako HB10) = 120 kg/m2


[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 12]
 Untuk dinding jagaan
Tinggi =1m
Berat akibat pasangan dinding = 120 x 1 = 120 kg/m
 Untuk bangunan pelindung tangga
Tinggi =2m
Berat akibat pasangan dinding = 120 x 2 = 240 kg/m
 Berat spesifikasi adukan semen per cm = 21 kg/m2/cm
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11]
 Untuk dinding jagaan
Tinggi dinding =1m
Tebal plesteran = 3 cm
Berat plesteran = 21 x 1 x 3 = 63 kg/m
 Untuk bangunan pelindung tangga
Tinggi dinding =2m
Tebal plesteran = 3 cm
Berat plesteran = 21 x 2 x 3 = 126 kg/m
 Berat penutup atap (waterproof) ( Lampiran 1) = 2,5 kg/m2
 Berat pelat atap berupa pelat beton bertulang
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11] = 2400 kg/m³
Tebal pelat = 15 cm = 0,15 m
Berat pelat beton bertulang = 2400 x 0,15 m = 360 kg/m²
 Berat penutup langit-langit (plafon) termasuk
rusuk-rusuknya tanpa penggantung langit-langit atau = 11 kg/m2
pengaku-pengaku [PPIUG 1983, Tabel 2.1, Hal 12]
 Berat sendiri struktur profil baja [Profil belum diusulkan]

Beban yang bekerja pada lantai 3 antara lain:

 AC [Lampiran 2]
Indoor = 12 kg
Outdoor = 37 kg
 Berat spesifikasi pasangan dinding (pasangan batako HB10) = 120 kg/m2
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 12]
Tinggi = 3,6 m
Berat akibat pasangan dinding = 120 x 3,6 = 432 kg/m

 Berat spesifikasi adukan semen per cm = 21 kg/m2/cm


[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11]
Tinggi dinding = 3,6 m
Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020 Kelompok : VII

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

Tebal plesteran = 3 cm
Berat plesteran = 21 x 3,6 x 3 = 226,8 kg/m
 Berat bordes dan anak tangga dari Beton Bertulang
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11] = 2400 kg/m2
 Berat dinding partisi [ lampiran 3 ] = 15 kg
 Berat penutup lantai berupa keramik [Lampiran 4] = 22,8 kg/m2
 Berat spesifikasi adukan semen per cm tebal = 21 kg/ m2/cm
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11]
Tebal mortar perekat keramik = 2 cm
Berat mortar perekat keramik = 21 x 2 = 42 kg/m2
 Berat pelat berupa pelat beton bertulang
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11] = 2400 kg/m³
Tebal pelat = 15 cm = 0,15 m
Berat pelat beton bertulang = 2400 kg/m³ x 0,15 m = 360 kg/m²
 Berat Saluran air bersih [ Lampiran 5 ]
1 lb = 0,4536 kg
1 ft = 0,3048 m
Berat saluran air bersih (4’’) = 3,009 kg/m
 Berat Sanitasi [Lampiran 5]
1 lb = 0,4536 kg
1 ft = 0,3048 m
Berat saluran sanitasi (4’’) = 3,009 kg/m
 Berat penutup langit-langit (plafon) termasuk
rusuk-rusuknya tanpa penggantung langit-langit atau = 11 kg/m2
pengaku-pengaku [PPIUG 1983, Tabel 2.1, Hal 12]
 Rencana sendiri struktur profil baja Berat [Profil belum diusulkan]

Beban yang bekerja pada lantai 2 antara lain:


 AC [Lampiran 2]
Indoor = 12 kg
Outdoor = 37 kg
 Berat spesifikasi pasangan dinding (pasangan batako HB10) = 120 kg/m2
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 12]
Tinggi = 3,6 m
Berat akibat pasangan dinding = 120 x 3,6 = 432 kg/m
 Berat spesifikasi adukan semen per cm = 21 kg/m2/cm
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11]
Tinggi dinding = 3,6 m
Tebal plesteran = 3 cm
Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020 Kelompok : VII

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

Berat plesteran = 21 x 3,6 x 3 = 226,8 kg/m


 Berat bordes dan anak tangga dari Beton Bertulang
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11] = 2400 kg/m2
 Berat dinding partisi [ lampiran 3 ] = 15 kg
 Berat penutup lantai berupa keramik [Lampiran 4] = 22,8 kg/m2
 Berat spesifikasi adukan semen per cm tebal = 21 kg/ m2/cm
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11]
Tebal mortar perekat keramik = 2 cm
Berat mortar perekat keramik = 21 x 2 = 42 kg/m2
 Berat pelat atap berupa pelat beton bertulang
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11] = 2400 kg/m³
Tebal pelat = 15 cm = 0,15 m
Berat pelat beton bertulang = 2400 kg/m³ x 0,15 m = 360 kg/m²
 Berat Saluran air bersih [Lampiran 5 ]
1 lb = 0,4536 kg
1 ft = 0,3048 m
Berat saluran air bersih (4’’) = 3,009 kg/m
 Berat Sanitasi [Lampiran 5 ]
1 lb = 0,4536 kg
1 ft = 0,3048 m
Berat saluran sanitasi (4’’) = 3,009 kg/m
 Berat penutup langit-langit (plafon) termasuk
rusuk-rusuknya tanpa penggantung langit-langit atau = 11 kg/m2
pengaku-pengaku [PPIUG 1983, Tabel 2.1, Hal 12]
 Rencana sendiri struktur profil baja Berat [Profil belum diusulkan]

Beban yang bekerja pada lantai 1 antara lain :


 AC [Lampiran 2]
Indoor = 12 kg
Outdoor = 37 kg
 Berat spesifikasi pasangan dinding (pasangan batako HB10) = 120 kg/m2
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 12]
Tinggi =4m
Berat akibat pasangan dinding = 120 x 4 = 480 kg/m

 Berat spesifikasi adukan semen per cm = 21 kg/m2/cm


[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11]
Tinggi dinding =4m
Tebal plesteran = 3 cm
Berat plesteran = 21 x 4 x 3 = 252 kg/m
Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020 Kelompok : VII

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

 Berat bordes dan anak tangga dari Beton Bertulang


[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11] = 2400 kg/m2
 Berat dinding partisi [ lampiran 3 ] = 15 kg
 Berat penutup lantai berupa keramik [Lampiran 4] = 22,8 kg/m2
 Berat spesifikasi adukan semen per cm tebal = 21 kg/ m2/cm
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11]
Tebal mortar perekat keramik = 2 cm
Berat mortar perekat keramik = 21 x 2 = 42 kg/m2
 Berat Saluran air bersih [Lampiran 5]
1 lb = 0,4536 kg
1 ft = 0,3048 m
Berat saluran air bersih (4’’) = 3,009 kg/m
 Berat Sanitasi [Lampiran 5]
1 lb = 0,4536 kg
1 ft = 0,3048 m
Berat saluran sanitasi (4’’) = 3,009 kg/m
 Berat sloof berupa beton bertulang
[ PPIUG 1983 tabel 2.1 hal 11] = 2400 kg/m2

B.3.2. Beban Hidup oleh Perawatan Gedung (La)

B.3.2.1. Beban Hidup Pada Lantai Bangunan


Yang akan ditinjau dalam beban hidup ini adalah beban yang diakibatkan oleh
penghuni dan juga berat inventaris yang terdapat pada lantai 1, lantai 2 dan lantai 3.
Muatan hidup yang bekerja pada lantai sebagai beban merata areal yang kemudian
ditransferkan ke balok sebagai beban merata linier dan diteruskan ke kolom sebagai
beban terpusat dan momen terpusat. Sesuai dengan Peraturan Pembebanan
Indonesia untuk Gedung 1983 tabel 3.1 butir c halaman 17 mengenai beban hidup
pada lantai gedung khususnya lantai bank pemerintah daerah maka diambil beban
hidup sebesar 250 kg/m2.

B.3.2.2. Beban Hidup Pada Tangga Bangunan


Yang akan ditinjau dalam beban hidup ini adalah beban yang diakibatkan oleh
pengguna tangga. Muatan hidup yang bekerja pada tangga yang ditransferkan ke
balok dan diteruskan ke kolom. Sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia
untuk Gedung 1983 tabel 3.1 butir h halaman 17 mengenai beban hidup pada tangga
dan bordes tangga pada gedung kuliah maka diambil beban hidup pada tangga dan
bordes sebesar 300 kg/m2.
Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020 Kelompok : VII

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

B.3.2.3. Beban Hidup Pada Atap Bangunan


Karena atap gedung yang direncanakan dapat dicapai dan dimuati oleh orang-orang
maka besarnya beban hidup diambil sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia
untuk Gedung 1983 Pasal 3.2 ayat (1) halaman 13 sebesar 100 kg/m2 bidang datar.

Anda mungkin juga menyukai