Enji Ngitung New

PROGRAM STUDI TRPPBS
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
DATA PERENCANAAN
Data-data perancangan gedung perkantoran adalah sebagai berikut :
1 Fungsi Bangunan : Perkantoran
2 Lokasi : Jayapura
3 Data tanah : Terlampir
4 Dimensi SRPM :
Bentang balok A1 = 5 m A2 = 5m
B1 = 7 m B2 = 7 m B3 = 7m
Tinggi Kolom h1 = 5 m h2 = 5 m h3 = 5m
Overlap c= 2m
5 Mutu Bahan :
Beton fc' = 31 MPa
Baja tul. lentur fy = 420 MPa
Baja tul. geser fy = 420 MPa
13 Tinggi Bangunan : 10 m
14 Panjang Bangunan : 21 m
15 Lebar Bangunan : 15 m
REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PRELIMINARY DESIGN DAN PEMBEBANAN

Data perencanaan :
Fungsi bangunan : Perkantoran
Lokasi bangunan : Jayapura
Tinggi bangunan : 15 m
Lebar bangunan : 10 m
Panjang bangunan : 21 m
Mutu beton : 31 Mpa
Mutu baja (fy lentur) 420 Mpa
Mutu baja (fy geser) : 420 Mpa
Jarak :
Bentang Balok :A 5 m
:B 7 m
Tinggi Kolom :H 5 m
Kanopi :C 2 m
PERHITUNGAN DIMENSI
I. PRELIMINARY DESIGN
a. Balok Induk (B1) L = 7000 mm
h = 𝐿/16
h
7000
16
b = 438 mm
= 600 mm
b = 2 x h
3
= 2 x 600
3
= 400 mm
= 300 mm
Dimensi balok dipakai : 40/60
c. Balok Anak (B2) L = 3500 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
h = 𝐿/20
h
= 3500
b
20
= 175 mm
= 300 mm
b = 2 x h
3
= 2 x 300
3
= 200 mm
= 200 mm
d. Kolom
Dimensi balok = 300 x 600
L balok = 700 cm
I balok = 1 x b x h³
12
= 1 x 30 x 45³
12
= 5400000000 cm⁴
L kolom = 500 cm
I Kolom = L kolom x I balok
L balok
= 500 x 5400000000
700
= 3857142857 cm⁴
Direncanakan kolom b = h
I Kolom = 1 x h x h3
12
3857142857.1 = 1 x h4
12
h4 = 46285714286
h = 463.83 mm
= 50 cm
Dimensi kolom dipakai : 50/50
e. Sloof
Dimensi Sloof = Dimensi Balok
g. Balok Kantilever
L = 2000 mm
h (SNI 2847 2013 tabel 9.5(a))
h = 1/8 𝑥 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
b
= 1 x 2000

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
x 2000
8
= 250
= 300
b = 2 x h
3
= 2 x 300
3
= 200 mm
= 250 mm
Rekapitulasi Preliminary Design

No Elemen Dimensi Satuan
1 Balok Induk (B1) 40/60 cm
2 Balok Anak (B2) 20/30 cm
3 Kolom (K1) 50/50 cm
4 Sloof sama dengan balok cm
6 Balok Kantilever (B3) 25/30 cm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PRELIMINARY TANGGA
Data Perencanaan :
1 Tinggi antar lantai = 5 m
2 Lebar bersih tangga = 3 m
- Perhitungan jumlah anak tangga

Rumus : 2T + I = 60 - 65
Direncanakan :
T = 19 cm
I = 27 cm
= 2 T + I
= 2 19 + 27
= 38 + 27
60 - 65 = 65 (memenuhi)
Jumlah = Tinggi antar lantai

Anak
Tangga T
= 500
19
= 26
Jadi, jumlah anak tangga sebanyak 27 anak tangga

- Sudut Kemiringan tangga
α = arctan(tanjakan/injakan)
= 35.13 °
- Syarat sudut kemiringan

25 ° ≤ 35.13 ° ≤ 40 ° OK
Desain Tangga
No. Elemen Dimensi Satuan
1. Jumlah tanjakan 27 buah
2. Jumlah injakan 26 buah
3. Tinggi injakan 19 cm
4. Lebar injakan 27 cm
5. Sudut kemiringan tangga 35.13 °
6. Lebar bordes 150 cm
7. Panjang bordes 300 cm
8. Tebal bordes 15 cm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PRELIMINARY PLAT
Mutu Bahan
Kuat tekan beton fc' = 31 Mpa
Tegangan leleh tulangan fy = 420 Mpa
Faktor distribusi tegangan β = 0.842
Faktor reduksi kekuatan lentur φ = 0.8
Perhitungan Tebal Pelat Lantai

Dimensi Pelat
Bentang pelat arah x Lx = 5000 mm
Bentang pelat arah y Ly = 3500 mm
Dimensi Balok :
Tipe Balok bw (mm) hw (mm)
Balok Induk Memanjang 400 600
Balok Induk Melintang 400 600
Balok Anak Melintang 200 300
Balok Anak Memanjang 200 300
Bentang bersih pelat sumbu x Sn = 4700 mm
Bentang bersih pelat sumbu y Ln = 3200 mm
Rasio bentang arah x dan y β = Ln/Sn
= 0.681 maka digunakan Pelat Dua Arah
Perencanaan Ketebalan Pelat

Tebal rencana awal pelat Hf = 120 mm
Tebal pelat minimum :
▪ Balok Induk Memanjang

Dimensi :
Tebal pelat sayap Hf = 120 mm
Lebar balok bw = 400 mm
Tinggi balok hw = 600 mm
Bentang bersih Sn = 4700 mm
ke badan balok terdekat
Menentukan lebar efektif (be)

Balok "T" :
be ≤ bw + 2(Sn/2) ≤ 5100 mm
be ≤ bw + 2(8Hf) ≤ 2320 mm
be ≤ Sn/4 ≤ 1175 mm
Lebar efektif yang dipakai = 1175 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Menentukan nilai rasio kekakuan balok terhadap pelat (α1)

Nilai "k" k = 1.5586
Momen inersia penampang "T" I = 11221621621.622 mm4
Momen inersia lajur pelat Ip = 720000000 mm4
Rasio kekakuan balok terhadap pelat α1 = 15.586
▪ Balok Induk Melintang

Dimensi :
Tebal pelat sayap Hf = 120
Lebar balok bw = 400
Tinggi balok hw = 600
Bentang bersih Sn = 3200
Balok "T" :
be ≤ bw + 2(Sn/2) ≤ 3600 mm
be ≤ bw + 2(8Hf) ≤ 2320 mm
be ≤ Sn/4 ≤ 800 mm

Nilai "k" k = 1.3333
▪ Balok Anak Melintang

Dimensi :
Bentang bersih Ln = 3200

Balok "T" :
be ≤ bw + 2(Ln/2) ≤ 3400 mm
be ≤ bw + 2(8Hf) ≤ 2120 mm
be ≤ Ln/4 ≤ 800 mm

Nilai "k" k = 1.7636

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

▪ Balok Anak Memanjang

Dimensi :
Bentang bersih Ln = 4700

Balok "T" :
be ≤ bw + 2(Ln/2) ≤ 4900 mm
be ≤ bw + 2(8Hf) ≤ 2120 mm
be ≤ Ln/4 ≤ 1175 mm

Nilai "k" k = 1.9254
αm = ( α1+α2+α3+α4 )
4
= 9.109 0.2 < αm < 2
Ln = 3200 mm
fy = 420 Mpa
β = 0.681
αm = 9.109
h = 53.068 (h minimal)
Jadi tebal plat 120 mm memenuhi

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TANAH DAN TIANG PANCANG

Data Perencanaan
Berikut merupakan data - data perencanaan gedung :
Fungsi Bangunan : Perkantoran
Lokasi : Jayapura
Lebar Bangunan : 10 m
Panjang Bangunan : 21 m
Jumlah lantai : 3
Mutu Bahan
Mutu beton (fc') : 31 Mpa
Mutu baja tulangan lentur fy (Mpa) : BJTS 420
Mutu baja tulangan geser fy (Mpa) : BJTP 420
Ukuran balok A : 7 m
B : 5 m
C : 2 m
Ukuran kolom H : 5 m
Perhitungan
a. Menentukan diameter tiang
A = Luas tangkapan kolom paling maksimum = 35 m
P= 10 kN (asumsi)
Pu kolom = A x P x jumlah lantai
= 35 x 10 x 3
= 1050
Pu tiang = Beban ultimit kolom dibagi nilai efisiensi

Pu tiang = 1050 = 1500 kN = 152.96 Ton
0.7 0.7
(0.7 = nilai efisiensi)
Setelah didapat Pu tiang, selanjutnya menentukan diameter tiang berdasarkan brosur tiang
pancang.

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
(Direncanakan pondasi menggunakan 2 tiang pancang, maka berdasarkan brosur dipilih diameter
400 mm dengan total tegangan yang diijinkan = 170 ton. Dalam hal ini aman karena melebihi
tegangan ultimit tiang)
b. Menghitung efisiensi total tiang

Didapatkan diameter tiang = 40 cm
n1 = 1 S = 3D
n2 = 2 = 120 cm
Ѳ = tan-1 (D/S)
= tan-1 (35/105)
= 18.43
ƞ =1−[((𝑛1−1)𝑛2+(𝑛2−1)𝑛1)/90𝑛1𝑛1]∅
= 1−[((1−1)2+(2−1)1)/90.1.2]19.3
= 0.8976111
c. Menentukan Daya Dukung Tiang dari data SPT menggunakan persamaan Mayerhof
Rumus Persamaan Mayerhof :
Qu = Qp + Qs
= 40 .N. Ap + (Nav.As) / 5
Dimana:
Qu = daya dukung ultimate tiang
Qijin = daya dukung ijin tiang
Qp = daya dukung ujung tiang
Qs = daya dukung selimut tiang
N = nilai SPT pada ujung tiang
Nav = rata-rata nilai SPT sepanjang tiang
Ap = luas permukaan ujung tiang
As = luas selimut tiang
SF = angka keamanan
Depth Qu Q ijin Qtotal

N NAV Ap As SF Qp Qs
(m) Qp + Qs Qu/SFQijin x n

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
3 8 8.00 0.126 3.77 3 40.19 6.03 46.22 15.41 30.81

5.5 19 17.50 0.096 6.91 3 73.08 24.18 97.26 32.42 64.84
8 25 17.33 0.096 10.05 3 96.16 34.83 131.00 43.67 87.33
10.5 25 19.25 0.096 13.19 3 96.16 50.77 146.94 48.98 97.96
13 23 20.00 0.096 16.33 3 88.47 65.31 153.78 51.26 102.5
15.5 26 21.00 0.096 19.47 3 100.01 81.77 181.77 60.59 121.2
18 19 20.71 0.096 22.61 3 73.08 93.66 166.75 55.58 111.2
20.5 20 20.63 0.096 25.75 3 76.93 106.21 183.14 61.05 122.1
23 30 21.67 0.096 28.89 3 115.40 125.18 240.58 80.19 160.4
26.5 27 22.20 0.096 33.28 3 103.86 147.78 251.64 83.88 167.8
28 39 23.73 0.096 35.17 3 150.01 166.89 316.90 105.63 211.3
30.5 60 26.75 0.096 38.31 3 230.79 204.95 435.74 145.25 290.5
33 46 28.23 0.096 41.45 3 176.94 234.02 410.96 136.99 274
35.5 52 29.93 0.096 44.59 3 200.02 266.89 466.91 155.64 311.3
Dipilih kedalaman 23 m
karena
Pu ≤ Q ijin total
152.96 ≤ 160.4 (MEMENUHI)
d. Merencanakan Dimensi Pile Cap

Panjang = S + 2D
= 120 + 80
= 200 cm
Lebar = D + 2D
= 40 + 80
= 120 cm
Tebal = 150 cm (Asumsi)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
DATA PERENCANAAN
Data-data perancangan gedung perkantoran adalah sebagai berikut :
Mutu Beton (fc’) : 31 Mpa
Mutu Baja Tulangan Lentur (fy) : 420 Mpa
Mutu Baja Tulangan Geser (fy) : 420 Mpa
Fungsi bangunan : Perkantoran
Tinggi bangunan : 15 m
Jumlah tingkat : 3 Lantai
Tinggi tiap tingkat : 5 m
Dimensi balok induk : (30 x 45) cm
Dimensi balok anak : (15 x 20) cm
Dimensi kolom : (40 x 40) cm
Lokasi bangunan : Jayapura
Kelas situs : Tanah Sedang
Faktor keutamaan gempa Ie : 1,0 (kategori risiko II)
Tabel 2 hal.14 SNI 1726-2012
Koefisien modifikasi respons R : 3
Tabel 9 hal.36 SNI 1726-2012
PEMBEBANAN
- Pembebanan Lantai Atap
Tebal Luas Total Berat
Beban Mati Jenis Beban Berat Sendiri
(m) (m2) (Kg)
Lantai Atap Pelat Lantai 2400 Kg/m 3
0.15 459 165240
L b h Berat
Beban Mati Jenis Beban Berat Sendiri n
(m) (m) (m) (Kg)
Balok Induk memanjang 2400 Kg/m3 7 0.4 0.6 9 36288
Balok Induk melintang 2401 Kg/m 4
5 0.4 0.6 8 23049.6
Lantai Atap
Balok Anak 2400 Kg/m 3 5 0.3 0.4 6 8640
Balok Kantilever 2400 Kg/m 3 2 0.15 0.2 14 2016

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
TOTAL 69993.6
Beban Faktor Luas Total Berat

Jenis Beban Berat Sendiri
Hidup Reduksi (m2) (Kg)
Lantai Atap Atap datar 96 Kg/m 2
0.8 390 29952
Beban Hujan 20 Kg/m 2
390 7800
TOTAL 37752
Total Beban untuk lantai atap adalah

= 165240 + 69993.6 + 37752
= 272985.6 Kg
- Pembebanan Lantai 3
(m) (m2) (Kg)
Pelat Lantai 2400 Kg/m 3
0.15 459 165240
Plafond 11 Kg/m 2
459 5049
Tegel 24 Kg/m 2
459 11016
Lantai 3
Spesi 21 Kg/m 2
459 9639
Penggantung 7 Kg/m 2
459 3213
Ducting Plumbing 30 Kg/m2 459 13770
TOTAL 207927
L b h Berat
(m) (m) (m) (Kg)
Balok Induk memanjang 2399 Kg/m2 7 0.3 0.45 9 20403.495
5 0.3 0.45 8 12960
Balok Anak 1 2398 Kg/m 1
5 0.15 0.2 3 1079.1
Balok Anak 2 2399 Kg/m2 3.5 0.15 0.2 2 503.79
Lantai 3 Balok Anak 3 2400 Kg/m 3
1.5 0.15 0.2 2 216
3.5 0.15 0.2 4 1008.42
Balok Kantilever 2400 Kg/m 3
2 0.2 0.25 14 3360
Kolom 2400 Kg/m 3 7 0.4 0.4 12 3360
Dinding 250 Kg/m2 103.63 0.15 5 19430.625
TOTAL 62321.43

Lantai 3 Lantai 400 Kg/m 2
0.8 459 146880
TOTAL 146880
Total beban untuk lantai 3 adalah

= 207927 + 62321.43 + 146880
= 417128.43 Kg
- Pembebanan Lantai 2
(m) (m2) (Kg)
0.15 459 165240

Lantai 2 GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Plafond 11 Kg/m2 459 5049

Tegel 24 Kg/m 2
459 11016
Lantai 2
Spesi 21 Kg/m 2
459 9639
Penggantung 7 Kg/m2 459 3213
TOTAL 207927
L b h Berat
(m) (m) (m) (Kg)
5 0.3 0.45 8 12960
Balok Anak 1 2398 Kg/m1 5 0.15 0.2 3 1079.1
3.5 0.15 0.2 2 503.79
Lantai 2 Balok Anak 3 2400 Kg/m 3
1.5 0.15 0.2 2 216
3.5 0.15 0.2 4 1008.42
Balok Kantilever 2400 Kg/m 3
2 0.2 0.25 14 3360
Kolom 2400 Kg/m 3 7 0.4 0.4 12 3360
Dinding 250 Kg/m2 103.63 0.15 5 19430.625
TOTAL 62321.43

Lantai 2 Lantai 400 Kg/m 2 0.8 459 146880
TOTAL 146880

= 207927 + 62321.43 + 146880
= 417128.43 Kg
- Pembebanan lantai 1
(m) (m2) (Kg)
0.15 459 165240
Plafond 11 Kg/m 2
459 5049
Tegel 24 Kg/m2 459 11016
Lantai 1
Spesi 21 Kg/m2 459 9639
Penggantung 7 Kg/m 2
459 3213
TOTAL 207927
L b h Berat
(m) (m) (m) (Kg)
5 0.3 0.45 9 14580
5 0.15 0.2 3 1079.1
3.5 0.15 0.2 2 503.79
Lantai 1
1.5 0.15 0.2 2 216
Balok Anak 4 2401 Kg/m4 3.5 0.15 0.2 4 1008.42

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Lantai 1 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Kolom 2400 Kg/m3 7 0.4 0.4 12 3360

Dinding 250 Kg/m 2 103.63 0.15 5 19430.625
TOTAL 60581.43

Lantai 1 Lantai 400 Kg/m 2
0.8 459 146880
TOTAL 146880

= 207927 + 60581.43 + 146880
= 415388.43 Kg
REKAPITULASI PEMBEBANAN
Lantai Beban
Atap 272985.6 Kg
3 417128.43 Kg
2 417128.43 Kg
1 415388.43 Kg
TOTAL 1522630.89 Kg
Beban Angin
a Kategori resiko bangunan = II Tabel 1.5-1 SNI 1727 2013
Iw = 1
b Kecepatan angin dasar

(BMKG Jawa Timur, 05 Oktober 2016, http://meteo.bmkg.go.id/prakiraan/propinsi/16)
V = 35 km/jam = 9.722 m/s Arah Angin = Timur
c Parameter beban angin

- Faktor angin Kd = 0.85 Pasal 26.6 dan Tabel 26.6-1
- Kategori exposur Exposur = B Pasal 26.7
- Faktor topografi Kzt = 1 Pasal 26.8 dan Gambar 26.8-1
- Faktor efek tipuan angin G = 0.85 Pasal 26.9
- Kategori Ketertutupan Bangunan tertutup Pasal 26.10
- Koefisien Tekanan Internal Pasal 26.11 dan Tabel 26.11-1
Gcpi = + 0.18
- 0.18
d Koefisien exposur tekanan viskositas Tabel 27.3-1

z = 8
α = 7 Tabel 26.9.1
Zg = 365.76 m
Kh = 0.671
Interpolasi z (m) Eksposur B Kz = 2,01(𝑍/𝑍𝑔 )^(2/𝛼)

7.6 0.66 = 0.674
8 Kh
9.1 0.7
e Tekanan velositas Persamaan 27.3-1

qz = 0,613 𝐾𝑧 x 𝐾𝑧𝑡 x 𝐾𝑑 𝑉^2
= 0.613 x 0.674 x 1 x 0.85 x 9.7 ^2
= 33.21 N/m2

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= 3.32 kg/m2
qh = 0,613 𝐾ℎ x 𝐾𝑧𝑡 x 𝐾𝑑 𝑉^2
= 0.613 x 0.671 x 1 x 0.85 x 9.7 ^2
= 33.03 N/m2
= 3.30 kg/m2
f Koefisien tekanan Eksternal Gambar 27.4-1

L = Dimensi horizontal bangunan gedung, diukur tegak lurus terhadap arah angin
= 18 m
B = Dimensi horizontal bangunan gedung, diukur sejajar terhadap arah angin
= 18 m
- Koefisien tekanan dinding (Cp)

Permukaan L/B Cp Digunakan dengan
Dinding di sisi angin datang 1.00 0.8 qz
Dinding di sisi angin pergi 1.00 - 0.3 qh
Dinding tepi 1.00 - 0.7 qh
g Tekanan Angin (P) Persamaan 27.4-1

𝜌=𝑞 x 𝐺 x 𝐶𝑝
Permukaan Cp Digunakan dengan P
Dinding di sisi angin datang 0.8 qz = 3.32 kg/m2 2.26 kg/m2
Dinding di sisi angin pergi - 0.3 qh = 3.30 kg/m2 - 0.84 kg/m2
Dinding tepi - 0.7 qh = 3.30 kg/m2 - 1.97 kg/m2

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
)^(2/𝛼)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
RESPON SPEKTRUM
- Menentukan Kategori Resiko
Jenis Bangunan : PERKANTORAN
Jadi, untuk bangunan gedung perkantoran tergolong di kategori resiko II
- Faktor Keutamaan gempa (Ie)
berhubung kategori resiko bangunan gedung pertemuan yaitu IV, jadi nilai faktor keutamaan gempa
Ie adalah 1
- Menentukan nilai S1 dan Ss

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Nilai S1 = 0.6
Ss = 1.5
- Mencari nilai N rata rata

Lapisan Tebal N-SPT di / Ni
Jenis Tanah
(m) (m) (Ni)
1 4 Lempung Berlanau 11.5 0.3478
2 4 Lanau Berlempung 23 0.1739
3 4 Lempung Berlanau 24 0.1667
jumlah 34 1.3663
Nrata" = Σ di
Σ di/Ni
= 34
1.36628
= 24.885
karena nilai N = 24.885, maka tanah tergolong kelas situs tanah sedang (SD)
- Mencari nilai Fa dan Fv
Diketahui Ss = 1.5
Kelas situs = SD
Nilai Fa = 1

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Diketahui S1 = 0.6
Kelas situs = SD
Nilai Fv = 1.5
- Mencari nilai Sms dan Sm1
Sms = Fa x Ss
= 1 x 1.5
= 1.5
Sm1 = Fv x S1
= 1.5 x 0.6
= 0.9
- Mencari nilai Sds dan Sd1
Sds = 2 x Sms
3
= 2 x 1.5
3
= 1
Sd1 = 2 x Sm1
3
= 2 x 0.9
3
= 0.6
To = 0.2 x Sd1
Sds
= 0.2 x 0.6
1
= 0.12
Ts = Sd1
Sds
= 0.6
1
= 0.6

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
T detik Sa RESPON SPEKTRUM JAYAPURA 2017

0 0 0.6 1.2
To 0.12 1
Ts 0.6 1 1
Ts + 0 0.6 1
1 Ts + 1 1.6 0.375 0.8
2 Ts + 2 2.6 0.23077
3 Ts + 3 3.6 0.16667 0.6
4 Ts + 4 4.6 0.13043
5 Ts + 5 5.6 0.10714 0.4
6 Ts + 6 6.6 0.09091
7 Ts + 7 7.6 0.07895 0.2
8 Ts + 8 8.6 0.06977
9 Ts + 9 9.6 0.0625 0
10 Ts + 10 10.6 0.0566 0 5 10 15 20 25 30
11 Ts + 11 11.6 0.05172
12 Ts + 12 12.6 0.04762
13 Ts + 13 13.6 0.04412
14 Ts + 14 14.6 0.0411
15 Ts + 15 15.6 0.03846
16 Ts + 16 16.6 0.03614
17 Ts + 17 17.6 0.03409
18 Ts + 18 18.6 0.03226
19 Ts + 19 19.6 0.03061
20 Ts + 20 20.6 0.02913
21 Ts + 21 21.6 0.02572
22 Ts + 22 22.6 0.02467
23 Ts + 23 23.6 0.0237
24 Ts + 24 24.6 0.0228
25 Ts + 25 25.6 0.02197
26 Ts + 26 26.6 0.0212
27 Ts + 27 27.6 0.02048
28 Ts + 28 28.6 0.01981
- Periode Waktu Getar Alami Fundamental (T)

Ta = Periode fundamental pendekatan
Ta = Ct.Hn^x (SNI 03 1726 2012 PERS. 7.8.2.1)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Ta = Ct.Hn^x
= 0.0466 18 ^0.9
= 0.0466 13.48
= 0.628 s
Untuk batas periode struktur, menurut SNI 03 1726 2012 diperoleh:

T = Ta x Cu
= 0.628 x 1.4
= 0.880 s
- Koefisien Respon Seismik (Cs)

Cs = Sds
(R/Ie)
Keterangan :
Sds = Percepatan spektrum respons disain dalam rentan periode pendek
R = Faktor modifikasi respons dalam tabel 7.2-1 (SNI 03 1726 2012)
Ie = Faktor keutamaan hunian yang ditentukan sesuai dengan tabel 6.4
Nilai R yang dipakai yaitu R untuk Sistem Rangka Pemikul Momen khusus = 8
Cs = 1
(8/1)
Cs = 0.125
Dari nilai Cs max tidak lebih dari
Cs = Sd1
T(R/I)
= 0.6
0.88(8/1)
= 0.085
Syarat Cs = 0.044Sds.I > 0.01

Cs = 0.044 > 0.01
Diambil nilai Cs dengan nilai paling keci = 0.085
- Perhitungan gaya geser dasar (base shear)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
V = Cs x W berdasarkan SNI 03 1726 2012
Keterangan :
Cs =
koefisien respons seismik yang ditentukan sesuai dengan SNI 1726 2013 pasal 7.8.1.1
W = berat seismik efektif menurut SNI 1726-2013
V = Cs x 1391549.25
= 0.085 x 1391549.25
= 118597.947443 Kg
- Gaya seismik lateral
T = 0.880
k = 2
tingkat hx (m) wx wx.hx^k cvx V=cs.w (kg) F=v.Cvx (kg)

1 6 378595 13629411 0.05 118597.94744 5930.313252
2 12 384764 55406052 0.2033 118597.94744 24107.80953
3 18 628190 203533641 0.7467 118597.94744 88559.82466
total 272569104
tingkat hx (m) Fx (kg) 30% Fx (kg) Fy 30% Fy (kg)

1 6 5930.31 1779.093976 5930.3 1779.0939755
2 12 24107.8 7232.342859 24108 7232.3428591
3 18 88559.8 26567.9474 88560 26567.947398

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
5 30

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
3 pasal 7.8.1.1

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN TULANGAN PELAT TANGGA

Data Perencanaan
akan data - data perencanaan gedung :
Lokasi : Jayapura
Jumlah lantai : 3
Mutu Bahan
Perencanaan Tangga
Lebar pelat ijak : 300 mm
Tinggi pelat injak : ### mm
Panjang bordes : ### mm
Lebar bordes : ### mm
Tinggi Tangga : 2660 mm
Lebar Tangga : 1500 mm
Panjang miring tangga : 4915.4 mm
Tebal pelat tangga : 150 mm
Tebal pelat bordes : 150 mm
Sudut : 35 o
PERHITUNGAN TULANGAN PADA PELAT TANGGA

a. Pembebanan pada Anak Tangga
Beban Mati (qD)
Spesi (t = 2 cm) = 21 kg/m² x 2 cm = 42 kg/m²
Berat Sendiri Pelat = 2400 kg/m3 x 15 cm = 360 kg/m²
Keramik (t = 1 cm) = 24 kg/m² x 1 cm = 24 kg/m²
Berat Sendiri Anak Tangga 2400 kg/m3 x 16 cm = 384 kg/m²
Ralling (Asumsi) = 10 kg/m²+
= 820 kg/m²
Beban Hidup (qL)
Beban hidup tangga menurut SNI 1727:2013 Pasal 4.5.4 = 300 kg/m2
Kombinasi beban
Q1 = 1.2D + 1. = 1.2 x 820 + 1.6 x 300
= 984 + 480
= 1464 kg/m2
b. Pembebanan pada Bordes

Beban Mati (qD)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

Keramik (t = 1 cm) = 24 kg/m² x 1 cm = 24 kg/m²+
426 kg/m²
Beban Hidup (qL)
Beban hidup tangga menurut SNI 1727:2013 Pasal 4.5.4 = 300 kg/m2
Kombinasi beban
Q2 = 1.2D + 1. = 1.2 x 426 + 1.6 x 300
= 511.2 + 480
= 991.2 kg/m2
c. Perhitungan Momen Tangga

METODE CROSS (Mencari Faktor Distribusi)
𝜇𝐵𝐴 : 𝜇𝐵𝐶 = 4EI : 4EI = 0.81 EI : 2.67 EI
4.92 #NAME?
𝜇𝐵𝐴 = 0.81 EI
0.81 EI + 2.67 EI
= 0.81 EI
3.48 EI
= 0.23
𝜇𝐵𝐶 = 2.67 EI
0.81 EI + 2.67 EI
= 2.67 EI
3.48 EI
= 0.77
Kontrol : 𝜇𝐵𝐴+ 𝜇𝐵𝐶 = 0.23 + 0.77 = 1.00 OK
Momen Primer
MF BA = -1 x Q1 x L2
8
= -0.13 x 1464 x 24.161
= -4421.49176 kgm
MF BA = -1 x Q2 x L2
8
= -0.13 x 991.2 x ###
= #NAME? kgm
Titik A B C
Bentang AB BA BC CB
FD 0 0.23 0.77 0
MF 0 -4421.4918 #NAME? 0
MD 0 #NAME? #NAME? 0
MI 0 0 0 0

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
MA 0 #NAME? #NAME? 0
Kontrol momen akhir =#NAME? + #NAME? = ### OK
Mencari VB
∑ MC = 0
0 = VB x ### - ((1/2xq2)x1.75^2) - 0
VB = 435.0105
#NAME?
= #NAME? kg/m
MB
B C
MB
2.66 m VB VB
HA A
VA 3.92 m ### m
Mencari VB
∑MC = 0
0 = VB x 2 - (1/2 x q2) x 22 - ###
2VB = ### + #NAME?
2VB = #NAME? kg
VB = ### kg
Mencari HB
∑MA = 0
0 = (-HB x 2 - #NAME? - (VB x 3.3) + ((1/2xq1)x3.32)
2HB = ###
HB = ###
HB = ### kg
Mencari HA
∑H = 0
0 = HA-HB
HA = ### kg
Mencari HC
∑H = 0
0 = HB-HC
HC = ### kg
Mencari VA
∑MB = 0
0 = (VAx3.5) - (1/2 x q1) x 3.32 - (HA x 2) + #NAME?

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
3.3VA = ###
VA = ### kg
Mencari VC
∑MB = 0
0 = (-VCx2)) - (1/2 x q2) x22 - #NAME?
2VC = ###
VC = ### kg
VC = ### kg
Mencari jarak momen M max pada batang AB

Dx = 0
0 = (Vacos a) - (HA sin a) -(q1 cos a X1)
X1 = ###
1267.86
= ### m dari titik A
M max = (VA cos a X1)-(HA sin a X1)-(1/2 q1 cos a X1)

= ### Kgm
Mencari X2 untuk M = 0 pada batang AB

M = 0
0 = (VA cos a X2)-(HA sin a X2) - (1/2 q1 cos a X2)
0 = ### X2 - 633.931 X22
634X22 = ### X2
X2 = ### dari titik A
Maka pada balok AB

Momen Lapangan = #NAME? Kg.m
Momen Tumpuan = #NAME? Kg.m
Maka pada balok BC
Momen pada titik B = #NAME? Kg.m
Dari hasil perhitungan mekanika tangga, selanjutnya momen tangga yang diambil terbesar,
yaitu 1246.350 kg.m, kemudian akan digunakan dalam hitungan analisa penulangan pelat.
d. Perhitungan Penulangan Pelat Tangga

Data - data yang diketahui :
fc' = 31 Mpa
fyl = 420 Mpa

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Ix = 1500 mm
Iy = 4915.4 mm
Tebal Pelat = 150 mm
ly/Ix = 3.27693333 > 2 (Maka Pelat Satu Arah)
b = 1000 mm
Pembebanan :
Beban Hidup Tangga
Tangga dan Jalan Keluar = 300 kg/m² (SNI 1727:2013)
Beban Mati Tangga
Keramik (t = 1 cm) = 24 kg/m² x 1 cm = 24 kg/m²
Berat Sendiri Anak Tangga 2400 kg/m3 x 16 cm = 384 kg/m²
Ralling (Asumsi) = 10 kg/m²+
= 820 kg/m²
Beban Ultimate
Qu= 1,2D + 1,6L = 1464 kg/m²
Momen pada Pelat

Mlx = 0.001 qu Ix2 X = 0.001 1464 1.5 68 = 149 kgm
Mly = 0.001 qu Ix2 X = 0.001 1464 1.5 41 = 90 kgm
Mtx = 0.001 qu Ix 2
X = 0.001 1464 1.5 112 = 246 kgm
Karena nilai M pada perhitungan mektek lebih besar, maka perhitungan tulangan
menggunakan nilai M hasil perhitungan mektek yaitu 1246.350 kgm
Penulangan Pelat
fc' = 31 Mpa tp = 150 mm
fyl = 420 Mpa b = 1000 mm
Selimut beton = 20 mm
𝛽1 = 0.83
a. Tulangan Tumpuan
Mtx = 0.00 kg/m = 0 Nmm
Mn = 𝑀𝑡𝑥/∅ = 245.952 = 296.32771084 Nmm
0.83
ø = 10 mm
d = 130 mm
Rn = Mn = 296.327710843374 = 1.753E-05
b x d2 1000 x 16900
ρb = 0.85 x 𝛽1 x fc' (600/(600+𝑓𝑦))
fy

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= 0.03063095
ρmax = 0.75 ρb
= 0.02297321
ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.003333333
fy 420
m = fy = 420 = 15.939278937
0.85 fc' 26.35
ρ = 1 (1−(1−(2.m.Rn)/fy) = 0.0000001
m
Check = ρ𝑚𝑖𝑛< ρ𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢< ρ𝑚𝑎𝑥
Karena 𝜌 min⁡〖 > 𝜌 〗 maka ρperlu pakai nilai 𝜌𝑚𝑖𝑛
Sehingga,
𝛒𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮 = 0.0000001
As = ρperlu x b x d
= 0.0000001 x 1000 x 130
= 0.01085449 mm 2
Rencana
ø = 10 mm
Asl = 0.25 x π x b x D2
As
= 7232027 mm 2
Dipasang,
S = 125 mm
As = 0.25 x π x b x D2
Asl
= 628 mm2
Check = As Pasang > As Perlu
= 628.00 > 0.01 OK
Jadi tulangan tumpuan pada Pelat Tipe A menggunakan tulangan ø 10 - 125
b. Tulangan Pembagi
ø = 10 mm
d = 130 mm
ρperlu = 0.0018 420 = 0.0018 SNI 2847:2013 Pasal 7.12.2.1
fy
As = ρperlu x b x d = 234.00 mm2
Rencana
ø = 10 mm
Asl = 0.25 x π x b x D2
As
= 335.470085 mm2
Dipasang,
S = 300 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
As = 0.25 x π x b x D2
Asl
= 261.666667 mm2

= 261.67 > 234.00 OK
Jadi tulangan pembagi pada Pelat Tipe A menggunakan tulangan ø 10 - 300
PERHITUNGAN TULANGAN PADA PELAT BORDES

- Data - data yang diketahui :
fc' = 31 Mpa
fyl = 420 Mpa
Ix = #NAME? mm
Iy = #NAME? mm
ly/Ix = #NAME? > 2 (Maka Pelat Satu Arah)
b = 1000 mm
- Pembebanan pada pelat bordes :

Beban Hidup pada Bordes
Bordes = 300 kg/m² (SNI 1727:2013)
Beban Mati Bordes
Keramik (t = 1 cm) = 24 kg/m² x 1 cm = 24 kg/m²+
426 kg/m²
Beban Ultimate
Qu= 1,2D + 1,6L = 991.2 kg/m²
- Momen pada pelat (Asumsi pelat terjepit penuh)

Mtx = qu In2 = 991.2 x ### = #NAME? kg/m
12 12
Mlx = qu In 2
= 991.2 x ### = #NAME? kg/m
24 24
Mmax = #NAME? (Diambil yang maksimum)
- Penulangan Pelat
fc' = 31 Mpa tp = 150 mm
fyl = 420 Mpa b = 1000 mm
𝛽1 = 0.83
a. Tulangan Tumpuan
Mtx = #NAME? kg/m = #NAME? Nmm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Mn = 𝑀𝑡𝑥/∅ = #NAME? = #NAME? Nmm

0.83
ø = 10 mm
d = 130 mm
Rn = Mn = #NAME? = #NAME?
b x d 2
1000 x 16900
ρb = 0.85 x 𝛽1 x fc' (600/(600+𝑓𝑦))
fy
= 0.03063095
ρmax = 0.75 ρb
= 0.02297321
ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.003333333
fy 420
m = fy = 420 = 15.939278937
0.85 fc' 26.35
ρ = 1 (1−(1−(2.m.Rn)/fy) = #NAME?
m
Sehingga,
𝛒𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮 = #NAME?
= #NAME? x 1000 x 130
= #NAME? mm2
Rencana
ø = 10 mm
Asl = 0.25 x π x b x D2
As
= #NAME? mm 2
Dipasang,
S = 125 mm
As = 0.25 x π x b x D2
Asl
= 628 mm 2

= 628.00 > #NAME? OK
b. Tulangan Pembagi
ø = 10 mm
d = 130 mm
ρperlu = 0.0018 420 = 0.0018 SNI 2847:2013 Pasal 7.12.2.1

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
fy
Rencana
ø = 10 mm
Asl = 0.25 x π x b x D2
As
= 335.470085 mm2
Dipasang,
S = 300 mm
As = 0.25 x π x b x D2
Asl
= 261.666667 mm2

= 261.67 > 234.00 OK
PERHITUNGAN TULANGAN PADA ANAK TANGGA

Ix = 300 mm (Injakan Tangga)
Iy = 1500 mm (Lebar Tangga)
Iy/Ix = 5 (Pelat Satu Arah)
- Pembebanan
Beban mati (qD)
Berat sendiri 2360 x 0.13 = 306.80 kg/m
Spesi 2 cm 21 x 2 = 42 kg/m
Tegel 24 = 24 kg/m
qD = 372.80 kg/m
Beban hidup (qL) : SNI 1727:2013 Tabel 4-1
qL = 300 kg/m2 - - - - - - - - - beban ruang kelas
Kombinasi pembebanan :
qu = 1.2D + 1.6L
= 1.2 x 372.80 + 1.6 x 300
= 927.36 kg/m
- Momen pada pelat (Asumsi pelat terjepit penuh)

Mtx = qu In2 = 927.36 x 0.09 = 6.96 kg/m
12 12
Mlx = qu In 2
= 927.36 x 0.09 = 3.48 kg/m
24 24
Mmax = 6.96 (Diambil yang maksimum)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
- Penulangan Pelat
fc' = 31 Mpa tp = 150 mm
fyl = 420 Mpa b = 1000 mm
𝛽1 = 0.8
a. Tulangan Tumpuan
Mtx = 6.96 kg/m = 69552 Nmm
Mn = 𝑀𝑡𝑥/∅ = 69552 = 86940 Nmm
0.8
ø = 10 mm
d = 130 mm
Rn = Mn = 86940 = 0.005144
b x d2 1000 x 16900
ρb = 0.85 x 𝛽1 x fc' (600/(600+𝑓𝑦))
fy
= 0.02952381
ρmax = 0.75 ρb
= 0.02214286
ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.003333333
fy 420
m = fy = 420 = 15.939278937
0.85 fc' 26.35
ρ = 1 (1−(1−(2.m.Rn)/fy) = 0.0000245
m
Sehingga,
𝛒𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮 = 0.0033333
= 0.0033333 x 1000 x 130
= 433.333333 mm 2
Rencana
ø = 10 mm
Asl = 0.25 x π x b x D2
As
= 181.153846 mm 2
Dipasang,
S = 150 mm
As = 0.25 x π x b x D2
Asl
= 523.333333 mm 2

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= 523.33 > 433.33 OK

b. Tulangan Pembagi
ø = 10 mm
d = 130 mm
ρperlu = 0.0018 420 = 0.0018 SNI 2847:2013 Pasal 7.12.2.1
fy
Rencana
ø = 10 mm
Asl = 0.25 x π x b x D2
As
= 335.470085 mm2
Dipasang,
S = 300 mm
As = 0.25 x π x b x D2
Asl
= 261.666667 mm2

= 261.67 > 234.00 OK

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PENULANGAN PLAT LANTAI TIPE A lt.1, 2, 3

1. DATA-DATA PELAT TIPE A lt. 1, 2, 3
fc' = 31 Mpa tebal pelat = 120 mm
fyl = 420 Mpa ly/lx = 1.4 (Pelat dua arah)
lx = 2500 mm
ly = 3500 mm
2. PEMBEBANAN
Beban mati :
Berat Sendiri Pelat = 2360 x 0.12 = 283.2 Kg/m
Spesi 2 cm = 21 x 2 = 42 Kg/m
Tegel = 16.5 = 16.5 Kg/m
Plafond = 9.2 = 9.2 Kg/m
Partisi Plafond = 16.8 = 16.8 Kg/m 169.5
Ducting plumbing = 25 = 25 Kg/m
Plester = 20 = 20 Kg/m
Partisi = 40 = 40 Kg/m
qD = 452.7 Kg/m
Beban Hidup : [RSNI - 1727 - 2013 Tabel 4-1]
qL = 240 Kg/m2 x 1 = 240 Kg/m2 è Beban ruang kantor
Kombinasi Pembebanan :
qu = 1.2qD + 1.6qL
qu = 927.24 Kg/m2
Momen Pelat untuk ly/lx = 1 : [RSNI - 1727 - 201X Tabel 4-1]

Mlx = 0.001 qu lx 2
x = 0.001 927 6.25 34 = 197 Kgm
Mly = 0.001 qu lx 2
x = 0.001 927 6.25 18 = 104.31 Kgm
Mtx = -0.001 qu lx 2
x = -0.001 927 6.25 73 = -423.1 Kgm
Mty = -0.001 qu lx 2
x = -0.001 927 6.25 57 = -330.3 Kgm
3. PENULANGAN PELAT
fc' = 31 Mpa tp = 120 mm Selimut beton = 20 mm (Ps 7.7.1)
fyl = 420 MPa b = 1000 mm b1 = 0.83
3.1 Arah X
a) Tulangan Tumpuan
Mtx = 423 Kgm = 4230532.5 Nmm
Mn = Mtx = 4230532.5 = 5097027.10843 Nmm
Ø 0.83
Ø = 10 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
d = h - selimut beton - Ø/2

= 120 - 20 - 5 = 95 mm
Rn = Mn = 5097027.10843374 = 0.564768 N/mm2
b x d2 1000 x 95 2
rb = 0.85 x b1 x fc' [600/(600+𝑓𝑦)] = 0.03063095238
fy
rmax = 0.75 x rb = 0.022973214
rmin = 1.4 = 0.0033333
fy
m = fy = 15.94
0.85 x fc'
[ 〖 1−[1−(2 𝑥 𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦] 〗 ^0.5 ]
r = 1 = 0.005263454403993
m
Jadi, untuk rperlu pilih niali yang paling kecil
rperlu = 0.0033333
As = rperlu x b x d = 316.7 mm2
Tulangan Pelat
- Jika digunakan diameter tulangan D 10 maka jumlah tul. = 4.034 buah
- Jika digunakan diameter tulangan D 10 maka as pakai = 78.5 mm2
maka as perlu = 316.7 mm2
- Jarak = 1000 - 4.03397028 x 10 = 190.63686 mm
5.03397027600849
Jarak yang dipakai = 200 mm
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 10.5.4 & Ps 13.3.2]
s ≤ 3h atau 2h atau 450 mm
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
s ≤ 360 mm atau 240 mm atau 450 mm
Dipilih yang terkecil, jadi pake s
Dipakai : Ø 10 - 200 mm è ASaktual = 393 mm2
b) Tulangan Lapangan
Mlx = 197 Kgm = 1970385 Nmm
Mn = Mtx = 1970385 = 2373957.83133 Nmm
Ø 0.83
Ø = 10 mm
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
Rn = Mn = 2373957.8313253 = 0.263042 N/mm2
b x d2 1000 x 95 2
rb = 0.85 x b1 x fc'[600/(600+𝑓𝑦)] = 0.03063095238
fy
rmax = 0.75 x rb = 0.022973214
rmin = 1.4 = 0.0033333

fy
m = fy = 15.94

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
0.85 x fc'
r = [〖
1 1−[1−(2 𝑥 𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦] 〗 ^0.5 ] = 0.002480157739596
m
rperlu = 0.0024802
Tulangan Pelat
- Jarak = 1000 - 3.00146478 x 10 = 242.40757 mm
4.00146478040326
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 10.5.4 & Ps 13.3.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
c) Tulangan Pembagi
Ø = 10
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
rperlu = 0.0018 x 420 = 0.0018
420
As = rperlu x b x d = 171 mm2
Tulangan Pelat
maka as perlu = 171 mm2
- Jarak = 1000 - 2.17834395 x 10 = 307.77555 mm
3.17834394904459
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 7.12.2.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
3.2 Arah Y
a) Tulangan Tumpuan
Mty = 330 Kgm = 3303292.5 Nmm
Mn = Mtx = 3303292.5 = 3979870.48193 Nmm
Ø 0.83
Ø = 10 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

= 120 - 20 - 5 = 95 mm
Rn = Mn = 3979870.48192771 = 0.440983 N/mm2
b x d2 1000 x 95 2
rb = 0.85 x b1 x fc' [600/(600+𝑓𝑦)] = 0.03063095238
fy
rmax = 0.75 x rb = 0.022973214
rmin = 1.4 = 0.0033333
fy
m = fy = 15.94
0.85 x fc'
r = [〖 1 1−[1−(2 𝑥 𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦] 〗 ^0.5 ] = 0.004129550179497
m
rperlu = 0.0033333
Tulangan Pelat
- Jarak = 1000 - 4.03397028 x 10 = 190.63686 mm
5.03397027600849
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 10.5.4 & Ps 13.3.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
Mly = 104 Kgm = 1043145 Nmm
Mn = Mtx = 1043145 = 1256801.20482 Nmm
Ø 0.83
Ø = 10 mm
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
Rn = Mn = 1256801.20481928 = 0.139258 N/mm2
b x d2 1000 x 95 2
rb = 0.85 x b1 x fc' [600/(600+𝑓𝑦)] = 0.03063095238
fy
rmax = 0.75 x rb = 0.022973214
rmin = 1.4 = 0.0033333
fy
m = fy = 15.94
0.85 x fc'
r = [〖
1 1−[1−(2 𝑥 𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦] 〗 ^0.5 ] = 0.001319255091187

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
m
rperlu = 0.0013193
Tulangan Pelat
- Jarak = 1000 - 1.59655075 x 10 = 378.97757 mm
2.5965507472965
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 10.5.4 & Ps 13.3.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
c) Tulangan Pembagi
Ø = 10
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
rperlu = 0.0018 x 420 = 0.0018
420
Tulangan Pelat
- Jarak = 1000 - 2.17834395 x 10 = 307.77555 mm
3.17834394904459
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 7.12.2.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
Kontrol Kapasitas Lentur & Geser

Tinggi Blok Tegangan Persegi Ekivalen
a = As x fy = 261.7993878 x 420 = 4.17 mm
0,85 x fc' x b 0.85 x 31 x 1000
Jarak Dari Serat Tekan Terjauh ke Sumbu Netral Sesuai pasal 10.2.7.3 SNI 2847:2013, untuk fc'= 31
Mpa dapat digunakan b1= 0.80
c = a = 4.17 = 5.22 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
b1 0.8
Regangan Tarik
Ɛt = 0.003 𝑥 (𝑑𝑥/𝑐−1) = 0.052
Dipakai Ø = 0.9
ØMn = Ø x As x fy x (dx - 0,5a)
= 12163545.95297 Nmm
= 12.16 kNmm
ØMn = 12.16 kNmm > ØMu = 10.94719 kNmm (OK)
Kontrol Persyaratan Penulangan

Kontrol Retak
Kontrol retak ditinjau menurut pasal 9.5.2.3 SNI 2847:2013 Momen batas retak yang terjadi saat
beton berumur 28 hari :
F"c = 1 x fc' = 31 Mpa
Fr = 0.62 ƛ√𝑓"𝑐
= 9.61 Mpa
I = 1/12 x b x h^3
= 360000000 mm4
Mcr =
fr x I = 663252014.79 Nmm
c
Momen layan yang bekerja pada saat setelah komposit ditambahkan koefisien beban 1,2 adalah :
Mx = 795902417.748 Nmm ≤ Mcr = 663252014.79 Nmm (OK)
Kontrol Lendutan
Batas Lendutan untuk pelat lantai adalah L/240 menurut SNI 2847-2013.
L = 3500 = 14.58 mm
240 240
4700√(𝑓𝑐′)
Ec = = 26168.49251 Mpa
(∆i)DL = 5 ql4
= 1.811E+13 = 0.0050062181 mmm
384 x Ec x Ie 3.6175E+15
∆ = 0.005006218114 mm ≤ L/240 = 14.58333 (OK)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
169.5
Kgm
Kgm
Kgm
Kgm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PENULANGAN PLAT LANTAI ATAP

1. DATA-DATA PELAT lt. Atap
fc' = 31 Mpa tebal pelat = 120 mm
fyl = 420 Mpa ly/lx = 1.4285714 (Pelat dua arah)
lx = 3500 mm
ly = 5000 mm
2. PEMBEBANAN
Beban mati :
Spesi 2 cm = 21 x 2 = 42 Kg/m
Tegel = 16.5 = 16.5 Kg/m
qD = 341.7 Kg/m
Beban Hidup : [RSNI - 1727 - 2013 Tabel 4-1]
Kombinasi Pembebanan :
qu = 1.2qD + 1.6qL
qu = 794.04 Kg/m2
Momen Pelat untuk ly/lx = 1 : [RSNI - 1727 - 201X Tabel 4-1]

Mlx = 0.001 qu lx 2
x = 0.001 794 12.25 34 = 330.718 Kgm
Mly = 0.001 qu lx 2
x = 0.001 794 12.25 18 = 175.086 Kgm
Mtx = -0.001 qu lx2 x = -0.001 794 12.25 73 = -710.1 Kgm
Mty = -0.001 qu lx2 x = -0.001 794 12.25 57 = -554.4 Kgm
3. PENULANGAN PELAT
fc' = 31 Mpa tp = 120 mm Selimut beton = 20 mm (Ps 7.7.1)
fyl = 420 MPa b = 1000 mm b1 = 0.83
3.1 Arah X
a) Tulangan Tumpuan
Mtx = 710.07 Kgm = 7100702.7 Nmm
Mn = Mtx = 7100702.7 = 8555063.49398 Nmm
Ø 0.83
Ø = 10 mm
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
Rn = Mn = 8555063.4939759 = 0.947929 N/mm2
bxd 2 1000 x 95 2
rb = 0.85 x b1 x fc' [600/(600+𝑓𝑦)] = 0.03063095238

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
fy
rmax = 0.75 x rb = 0.022973214
rmin = 1.4 = 0.0033333
fy
m = fy = 15.94
0.85 x fc'
r = [ 〖11−[1−(2 𝑥 𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦] 〗 ^0.5 ] = 0.00870312508473
m
rperlu = 0.0033333
Tulangan Pelat
- Jarak = 1000 - 4.033970276 x 10 = 190.63686 mm
5.03397027600849
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 10.5.4 & Ps 13.3.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
Mlx = 330.72 Kgm = 3307176.6 Nmm
Mn = Mtx = 3307176.6 = 3984550.12048 Nmm
Ø 0.83
Ø = 10 mm
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
Rn = Mn = 3984550.12048193 = 0.441501 N/mm2
bxd 2 1000 x 95 2
rb = 0.85 x b1 x fc' [600/(600+𝑓𝑦)] = 0.03063095238
fy
rmax = 0.75 x rb = 0.022973214
rmin = 1.4 = 0.0033333
fy
m = fy = 15.94
0.85 x fc'
r = [ 〖11−[1−(2 𝑥 𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦] 〗 ^0.5 ] = 0.00413432307322
m
rperlu = 0.0033333
Tulangan Pelat

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

- Jarak = 1000 - 4.033970276 x 10 = 190.63686 mm
5.03397027600849
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 10.5.4 & Ps 13.3.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
c) Tulangan Pembagi
Ø = 10
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
rperlu = 0.0018 x 420 = 0.0018
420
Tulangan Pelat
- Jarak = 1000 - 2.178343949 x 10 = 307.77555 mm
3.17834394904459
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 7.12.2.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
3.2 Arah Y
a) Tulangan Tumpuan
Mty = 554.44 Kgm = 5544384.3 Nmm
Mn = Mtx = 5544384.3 = 6679981.08434 Nmm

Ø 0.83
Ø = 10 mm
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
Rn = Mn = 6679981.08433735 = 0.740164 N/mm2

b x d2 1000 x 95 2
rb = 0.85 x b1 x fc' [600/(600+𝑓𝑦)] = 0.03063095238

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
fy
rmax = 0.75 x rb = 0.022973214
rmin = 1.4 = 0.0033333
fy
m = fy = 15.94
0.85 x fc'
r = [ 〖11−[1−(2 𝑥 𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦] 〗 ^0.5 ] = 0.006851172446222
m
rperlu = 0.0033333
Tulangan Pelat
- Jarak = 1000 - 4.033970276 x 10 = 190.63686 mm
5.03397027600849
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 10.5.4 & Ps 13.3.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
Mly = 175.09 Kgm = 1750858.2 Nmm
Mn = Mtx = 1750858.2 = 2109467.71084 Nmm
Ø 0.83
Ø = 10 mm
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
Rn = Mn = 2109467.71084337 = 0.233736 N/mm2
bxd 2 1000 x 95 2
rb = 0.85 x b1 x fc' [600/(600+𝑓𝑦)] = 0.03063095238
fy
rmax = 0.75 x rb = 0.022973214
rmin = 1.4 = 0.0033333
fy
m = fy = 15.94
0.85 x fc'
r = [1〖 1−[1−(2 𝑥 𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦] 〗 ^0.5 ] = 0.00220631136668

m
rperlu = 0.0022063

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Tulangan Pelat
- Jarak = 1000 - 2.670058342 x 10 = 265.19998 mm
3.67005834184228
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 10.5.4 & Ps 13.3.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
c) Tulangan Pembagi
Ø = 10
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
rperlu = 0.0018 x 420 = 0.0018
420
Tulangan Pelat
- Jarak = 1000 - 2.178343949 x 10 = 307.77555 mm

3.17834394904459
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 7.12.2.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
Kontrol Kapasitas Lentur & Geser

Tinggi Blok Tegangan Persegi Ekivalen
a = As x fy = 261.7993878 x 420 = 9.94 mm
0,85 x fc' x b 0.85 x 420 x 31
Jarak Dari Serat Tekan Terjauh ke Sumbu Netral Sesuai pasal 10.2.7.3 SNI 2847:2013, untuk fc'= 31 Mpa
dapat digunakan b1= 0.80
c = a = 9.94 = 12.42 mm
b1 0.8
Regangan Tarik
Ɛt = 0.003 𝑥 (𝑑𝑥/𝑐−1) = 0.237

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Dipakai Ø = 0.9
ØMn = Ø x As x fy x (dx - 0,5a)
= 11878413.643664 Nmm
= 11.88 kNmm
ØMn = 11.88 kNmm > ØMu = 10.69057 kNmm (OK)
Kontrol Persyaratan Penulangan

Kontrol Retak
Kontrol retak ditinjau menurut pasal 9.5.2.3 SNI 2847:2013 Momen batas retak yang terjadi saat beton
berumur 28 hari :
F"c = 1 x fc' = 420 Mpa
Fr = 0.62 ƛ√𝑓"𝑐
= 130.2 Mpa
I = 1/12 x b x h^3
= 984375000 mm4
Mcr = fr x I = 10319853677.705 Nmm
c
Momen layan yang bekerja pada saat setelah komposit ditambahkan koefisien beban 1,2 adalah :
Mx = 12383824413.246 Nmm ≤ Mcr = 10319853678 Nmm (OK)
Kontrol Lendutan
Batas Lendutan untuk pelat lantai adalah L/240 menurut SNI 2847-2013.
L = 5000 = 20.83 mm
240 240
Ec = 4700√(𝑓𝑐′) = 96321.3372 Mpa
(∆i)DL = 5 ql4 = 5.95778E+13 = 0.0016363276 mmm
384 x Ec x Ie 3.64095E+16
∆ = 0.0016363276141 mm ≤ L/240 = 20.83333 (OK)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Kgm
Kgm
Kgm
Kgm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN TULANGAN PELAT KANTILEVER TIPE C1 & B

1. Data - data perencanaan :
f'c = 31 MPa Ly/Lx = 3.5 è Pelat Satu Arah
fyl = 420 MPa Depan, Belakang, Korridor
Lx = 2000 mm
Ly = 7000 mm
tebal = 120 mm
2. PEMBEBANAN
A. Beban Mati :
Spesi 2 cm = 21 x 2 = 42 Kg/m
Tegel = 16.5 = 16.5 Kg/m
Ducting Plumbing = 30 = 30 Kg/m2
391.7 Kg/m
B. Beban Hidup : [RSNI - 1727 - 2018 Tabel 4-1]
C. Kombinasi Beban :
qu = 1.2qD + 1.6qL
qu = 384 Kg/m 2
D. Momen Pelat untuk Ly/Lx = 1.3 (Terjepit Penuh)

Mtx = qu x ln2 = 384 x 4
= 128 Kg/m
12 12
Mlx = qu x ln3 = 384 x 4
= 64 Kg/m
24 24
Mmax = qu x ln4 = 384 x 4 = 128 Kg/m Diambil yang
12 12 terbesar
3. PENULANGAN PELAT
fc' = 31 Mpa tp = 150 mm Selimut beton = 20 mm
fyl = 420 MPa b = 1000 mm b1 = 0.8
a) Tulangan Tumpuan
Mtx = 128 Kgm = 1280000 Nmm
Mn = Mtx = 1280000 = 1600000 Nmm
Ø 0.8
Ø = 10 mm
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
Rn = Mn = 1600000 = 0.177285 N/mm2
b x d2 1000 x 95 2
rb = 0.85 x b1 x fc' [600/(600+𝑓𝑦)] = 0.029523809524
fy
rmax = 0.75 x rb = 0.0221429
rmin = 1.4 = 0.00333333

fy

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
m = fy = 15.939279
0.85 x fc'
r = [ 〖11−[1−(2 𝑥 𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦] 〗 ^0.5 ] = 0.001677071676106
m
rperlu = 0.00167707167610646
Tulangan Pelat
- Jika digunakan diameter tulangan D 10 maka jumlah tul. = 2 buah
- Jarak = 1000 - 2.03 x 10 = 323.3799 mm
3.03
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 10.5.4 & Ps 13.3.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
b) Tulangan Pembagi
Ø = 10
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
rperlu = 0.0018 x 420 = 0.0018
420
Tulangan Pelat
- Jarak = 1000 - 2.1783439 x 10 = 307.7756 mm
3.17834394904459
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 7.12.2.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN TULANGAN PELAT KANTILEVER TIPE C2

1. Data - data perencanaan :
f'c = 31 MPa Ly/Lx = 2.5 è Pelat Satu Arah
fyl = 420 MPa Samping kanan, samping kiri
Lx = 2000 mm
Ly = 5000 mm
tebal = 120 mm
2. PEMBEBANAN
A. Beban Mati :
Spesi 2 cm = 21 x 2 = 42 Kg/m
Tegel = 16.5 = 16.5 Kg/m
Ducting Plumbing = 30 = 30 Kg/m2
391.7 Kg/m
B. Beban Hidup : [RSNI - 1727 - 2018 Tabel 4-1]
C. Kombinasi Beban :
qu = 1.2qD + 1.6qL
qu = 384 Kg/m 2
D. Momen Pelat untuk Ly/Lx = 1.3 (Terjepit Penuh)

Mtx = qu x ln2 = 384 x 4
= 128 Kg/m
12 12
Mlx = qu x ln3 = 384 x 4
= 64 Kg/m
24 24
Mmax = qu x ln4 = 384 x 4 = 128 Kg/m Diambil yang
12 12 terbesar
3. PENULANGAN PELAT
fc' = 31 Mpa tp = 150 mm Selimut beton = 20 mm
fyl = 420 MPa b = 1000 mm b1 = 0.8
a) Tulangan Tumpuan
Mtx = 128 Kgm = 1280000 Nmm
Mn = Mtx = 1280000 = 1600000 Nmm
Ø 0.8
Ø = 10 mm
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
Rn = Mn = 1600000 = 0.177285 N/mm2
b x d2 1000 x 95 2
rb = 0.85 x b1 x fc' [600/(600+𝑓𝑦)] = 0.029523809524
fy
rmax = 0.75 x rb = 0.0221429
rmin = 1.4 = 0.00333333

fy

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
m = fy = 15.939279
0.85 x fc'
r = [ 〖11−[1−(2 𝑥 𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦] 〗 ^0.5 ] = 0.001677071676106
m
rperlu = 0.00167707167610646
Tulangan Pelat
- Jika digunakan diameter tulangan D 10 maka jumlah tul. = 2 buah
- Jarak = 1000 - 2.03 x 10 = 323.3799 mm
3.03
& Ps 13.3.2] Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 10.5.4 & Ps 13.3.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm
b) Tulangan Pembagi
Ø = 10
= 120 - 20 - 5 = 95 mm
rperlu = 0.0018 x 420 = 0.0018
420
Tulangan Pelat
- Jarak = 1000 - 2.1783439 x 10 = 307.7756 mm
3.17834394904459
Syarat : [RSNI 2847 : 2018 Ps 7.12.2.2]
s ≤ 3(120) atau 2(120) atau 450 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
buah
mm2
mm2
.5.4 & Ps 13.3.2]
buah
mm2
mm2
18 Ps 7.12.2.2]

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
REKAPITULASI PERHITUNGAN TULANGAN PELAT LANTAI DAN TANGGA
Berikut merupakan rekapitulasi perhitungan tulangan pelat lantai 1, 2, 3 dan tangga

a. Pelat Lantai 1, 2 dan 3
Dimensi Tulangan
Jenis
Tipe Ix Iy Tumpuan Lapangan Pembagi
Pelat
(mm) (mm) Arah X Arah Y Arah X Arah Y Arah X Arah Y
A Dua Arah 2500 3500 ø10-200 ø10-200 ø10-250 ø10-350 ø10-300 ø10-300
B Satu Arah 1500 3500 ø10-250 - ø10-300
C Dua Arah 3500 3500 ø10-200 ø10-200 ø10-200 ø10-200 ø10-250 ø10-300
D Satu Arah 2000 3000 ø10-200 - ø10-200
E Dua Arah 5000 5000 ø10-200 ø10-200 ø10-200 ø10-200 ø10-300 ø10-200
b. Pelat Lantai Atap

Dimensi Tulangan
Jenis
Pelat
F Dua Arah 2500 3500 ø10-200 ø10-200 ø10-200 ø10-250 ø10-300 ø10-300
c. Pelat Kantilever
Dimensi Tulangan
Jenis
Pelat
G Satu Arah 2000 7000 ø10-350 - ø10-300
H Satu Arah 2000 5000 ø10-350 - ø10-300
c. Pelat Tangga
Dimensi Tulangan
Jenis
Pelat
Plat tangga Satu Arah 1500 4195 ø10-125 - ø10-300
Plat Bordes Satu Arah 1500 3000 ø10-125 - ø10-300
Tul. Anak tangga Satu Arah 300 1500 ø10-150 - ø10-300

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN PENULANGAN BALOK INDUK MEMANJANG

A. Data-Data
f'c = 31 Mpa L= 7000 mm
fyl = 420 MPa ϕ= 0.9
fyt = 420 MPa b= 400 mm
Tulangan Lentur = D 22 mm ts = 40 mm
Tulangan Lentur = D 13 mm h= 600 mm
Balok Object 87 = (B1 40/60) Ln = 6600 mm
B. Momen Hasil Analisa SAP 2000

1. Momen Ujung Kiri
Max Env = -48645.78 Kg-m
2. Momen Ujung Kanan

Max Env = -44361.53 Kg-m
3. Momen Lapangan
Max Env = 22893.02 Kg-m
C. Penulangan Lentur
1. Tulangan Lentur Tumpuan
Untuk nilai β1, b, Selimut Beton (d'), Diameter Tulangan
Sesuai SNI 03-2847-2013 Pasal 10.2.7.3 untuk f'c 35 Mpa, β1 didapat sebesar 0,8
Sehingga, β1 = 0.8
ts = 40 mm SNI 2847:2013 Pasal 7.7.1
Φ = 22 mm
d = 536 mm (h - ts - diameter tulangan geser - (1/2 diameter tulangan
lentur)
ϕ = 0.9
Untuk nilai m
fy 420
m = = = 15.94
0,85 f'c 26.35
Batasan penulangan (SNI 03-2847-2013 Pasal 10.5.1)

1.4 1.4
р min = = = 0.00333
fy 420
0,85 x β1 x f'c 600 12.4
рb = x( ) = = 0.02952
fy 600+fy 420
р max = 0,75 x Ρb = 0.0221429
Mu 443615300
Mn = = = 492905889 Nmm
ϕ 0.9
Mn 492905888.888889
Rn = = = 4.2892 N/mm2
bxd 2
114918400
1
р = x (1− √(1−(2𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦))
m
р = 0.0112
р min < р < р max

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
0.00333 < 0.0112 < 0.0221429

р = 0.0112
Maka luas tulangan perlu :
As perlu = рxbxd = 2404.4251 mm2
SNI 2847:2013 Ps. 10.5.1 Persamaan 10-3
dan tidak boleh lebih kecil dari
As min = 710.55278535 mm2

As min = 714.66666667 mm2
Maka, As pakai = 2404.43 mm2

Digunakan Tulangan D22 mm, As = 379.94 mm2
n pakai = As pakai / AsD = 6.3284337 mm2 = 7 buah
Jadi, dipasang tulangan tumpuan 7D 22 As = 2660 mm2
As x fy
a = = 105.97947 mm
0,85 x f'c x b
ϕMn = ϕ x fy x As x 1,25(d-a/2)
ϕMn = 0,9 x 420 x 1520 x 1,25 x (427,5 - (76,63/1))
= 606975599.000826
ϕMn > Mu
606975599 > 443615300 OK
2. Tulangan Lentur Lapangan

Untuk nilai β1, b, Selimut Beton (ts), Diameter Tulangan
Sehingga, β1 = 0.8
ts = 40 mm SNI 2847:2013 Pasal 7.7.1
Φ = 22 mm
d = 536 mm (h - ts - diameter tulangan geser - (1/2 diameter tulangan lentur)
ϕ = 0.9
Untuk nilai m
fy 420
m = = = 15.94
0,85 f'c 26.35

1.4 1.4
р min = = = 0.00333
fy 420
0,85 x β1 x f'c 600 12.4
рb = x ( 600+fy ) = = 0.02952
fy 420
р max = 0,75 x Ρb = 0.0221429
Mu 228930200
Mn = = = 254366889 Nmm
ϕ 0.9
Mn 254366888.888889
Rn = = = 2.2135 N/mm2
b x d2 114918400
1
р = x (1− √(1−(2𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦))
m

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
(1− √(1−(2𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦))

р = 0.0055

0.00333 < 0.0055 < 0.0221429
р = 0.0055
SNI 2847:2013 Ps. 10.5.1 Persamaan 10-3
As min = 710.55278535 mm2

As min = 714.66666667 mm2
n 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖=𝐴𝑠 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖/𝐴𝑠𝐷 = 3.1105862 mm2 = 4 buah
Jadi, dipasang tulangan lapangan 4 D 22 As = 1520 mm2
As x fy
a = = 60.559696 mm
0,85 x f'c x b
ϕMn = ϕ x fy x As x 1,25 x (d-a/2)
ϕMn = 0,9 x 420 x 760 x 1,25 (427,5-(38,31/2))
= 363150864.359454
ϕMn > Mu
363150864 > 228930200 OK
D. Perhitunngan Tulangan Geser Balok

1. Menghitung Mnl dan Mnr berdasarkan kapasitas penampang balok
* Kiri
As = 5 D 22 = 1/4 π D2 n
= 1/4 x 3,14 x 222 x 5 = 1899.7 mm2 (momen negatif)
As x fy
a =
0,85 x f'c x b
1899,7 x 420
= = 75.69962049 mm
0,85 x 28 x 350
Mnl = As x 1,25 x fy x (d-(a/2))
= 18997,7 x 1,25 x 420 x (426 -(95,78/2))
= 496826355.62 Nmm
= 496.82635562 kNm
= 49682.635562 kgm
* Kanan
As = 3 D 22 = 1/4 π D2 n
= 1/4 x 3,14 x 222 x 3 = 1139.82 mm2 (momen positif)
As x fy
a =
0,85 x f'c x b
1139,82 x 420
= = 45.4197723 mm
0,85 x 28 x 350
Mnr = As x 1,25 x fy x (d-a/2)
= 307155627.22 Nmm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= 307.15562722 kNm
= 30715.562722 kgm
2. Menghitung Wu
Wu = gaya akibat beban
Pembebanan
- Luas Tributary Area
A = 1/2 x (7 + (7 - (3 + 3))) x 3 (Iswandi, 225)
= 12 m2 x 2 = 24 m2
- Beban hidup tidak terfaktor per satuan panjang

L = 479 kg/m2 SNI 1727:2013 Tabel 4-1
= 479 x 12 / 5
= 2299.2 kg/m
- Beban mati tidak terfaktor per satuan panjang (Iswandi, 226)
Berat sendiri pelat, wslb = 0,11m x 2500 kg/m 3 = 300 kg/m2
Berat sendiri balok, wb = 0,4m x 0,6m x 2500 kg/m 3 = 600 kg/m2
- Beban mati tambahan
Plesteran keramik, wcov = 0,02 m x 2000 kg/m 3 = 40 kg/m2
Plafon, wplaf = 10 kg/m2 x 9,8 m/s /10
2 = 9.8 kg/m2
Mechanical & Electrical = 20 kg/m2 x 9,8 m/s 2
/10 = 19.6 kg/m2
Tegel = 0,01 m x 2400 kg/m 3 = 24 kg/m2
Dinding = 0,15m x 5m x 1700 kg/m 3 = 255 kg/m2
- Beban mati = 1248.4 kg/m2
Beban mati total per satuan panjang
D = (beban mati x luas area tributary / panjang bentang) + berat balok
= 6592.32 kg/m
Maka Wu, = 1,2 D + 1L

= 10209.984 kg/m
Mnl + Mnr Wu x Ln
Vu = +
ln 2
49682.635562 + 30715.563 10210 + 6.6

= +
6.6 2
= 45874.492395 kg
3. Menghitung kebutuhan tulangan

Zona sendi plastis
Menurut SNI 2847:2013 Ps. 21.5.4.2 tulangan transversal sepanjang zona sendi plastis diproporsikan untuk
menahan geser dengan mengasumsikan Vc = 0 bila mana syarat di bawah ini terpenuhi.
(a) Ve akibat beban gempa lebih besar ½ Vu
Vu hasil analisa struktur = 28618.62 kg
Ve akibat beban gempa = 45874.49239
(b) Pu < Ag.f'c/20
3071 < 37200
Dengan demikian, Vc = 0 disepanjang zona sendi plastis

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Gaya geser maksimum (Vu) = 45874 kg

Vu
Vs = - Vc
ϕ
45874.492395
= - 0
0.75
= 61165.98986 kg
Berdasarkan SNI 2847:2013 Ps. 11.4.7.9

Vs max =
Vs max = 78786.09284 kg
Vs max > Vs
78786.09284 > 61165.98986 (Memenuhi)
Nilai tulangan (SNI 2847:2013 Ps.11.4.7.2)

Dicoba sengkang 2 kaki D13 (Av = 265.33 mm2)
Av x Fy x d
S = = 97.654088 mm = 97.654 mm
Vs
Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 21.5.3.1 Sengkang tertutup di sepanjang jarak dari sisi (muka) kolom tersebut
pada daerah sendi plastis: 2h = 2 x 600 = 1200 mm
Berdasarka SNI 2847 : 2013 Pasal 21.3.5.3.2 Sengkang pertama harus ditempatkan tidak lebih dari 50 mm dari
muka komponen struktur penumpu. Spasi sengkang tertutup tidak boleh melebihi yang terkecil dari :
a. d/4 = 134 mm
b. 6db = 132 mm
c. 150 mm
Sehingga tulangan di daerah sendi plastis sepanjang 1200 mm dipasang sengkang tertutup 2 kaki D13-100 mm
Luar zona sendi plastis

Gaya geser maksimum, Vu di luar zona sendi plastis 2h (1200 mm) adalah:
Vu = Vu maks - 1,4 Wu
= 31580.514795 kg
Pada zona ini, kontribusi Vc di:pertimbangkan. Berdasarkan SNI 2847:2013 Ps.11.2.1.1, nilai Vc adalah:
Vc = 202.93 kN
= 20293.39 kg
Vu
Vs = - Vc
ϕ
31580.51
= - 20293.388
0.75
= 21813.97 kg
Dicoba sengkang 2 kaki D13 (Av = 265.33 mm2)
Av x Fy x d
S = = 273.82041 mm
Vs
Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 21.5.3.4 spasi maksimum tulangan geser adalah d/2
d/2 = 268
Maka dipasang tulangan sengkang 2 kaki D13-200 mm di luar zona sendi plastis.

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
3. Tulangan Torsi
Periksa kecukupan dimensi penampang terhadap beban geser dan puntir
Dimensi balok = 40/60 cm
X0 = 400 X1 = 307
Y0 = 600 Y1 = 507
Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton:
Acp = X0 x Y0
= 400 x 600
= 240000 mm2
Parimeter luar irisan penampang beton Acp:
Pcp = 2(X0 + Y0)
= 2(400+600)
= 2000 mm
Luas penampang dibatasi as tulangan sengkang D15:
Aoh = X1 x Y1
= 307 x 507
= 155649 mm2
Keliling penampang dibatasi as tulangan sengkang
Ph = 2(X1 + Y1)
= 2(307+507)
= 1628 mm
Berdasarkan hasil output diagram torsi pada SAP2000 diperoleh momen puntir terbesar pada B1 :
Momen Puntir Ultimate:
Tu = 39.1259 kNm
Momen Puntir Nominal :

Tn = Tu/Ø
= 52.167866667 kNm
Menurut SNI 2847:2013 Ps.11.5.1.
Pengaruh puntir dapat diabaikan bila momen puntir terfaktor Tu besarnya kurang daripada :
= 9981887.9497 Nmm
= 9.9818879497 kNm
Menurut SNI 2847:2013 Ps.11.5.2.2. Momen puntir terfaktor maksimum Tu dapat diambil sebesar :
= 39687024.378 Nmm
= 39.687024378 kNm
Cek pengaruh momen Puntir
Tu = 52.168 kNm > Tu min = 9.98188795 kNm (memerlukan tulangan torsi)
Tulangan Puntir untuk Lentur SNI 2847:2013 Ps.11.5.3.7

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Dengan At/s dihitung sesuai SNI 2847:2013 Ps.11.5.3.6
Untuk beton non prategang θ = 45°

Dimana, Ao = 0.85Aoh Cot 45 = 1
= 132301.65 mm2
Tn
At/s =
2x Ao x Fyt x cot 45
39687024.378
= = 0.3571116 mm
111133386
Tetapi At/s tidak boleh kurang dari : Sesuai SNI 2847:2013 Ps.11.5.5.3
= 0.1666666667 mm
At/s > At/smin (memenuhi)
Maka, digunakan tulangan puntir untuk lentur : Sesuai SNI 2847:2013 Ps.11.5.3.7
𝐴𝑙 = 581.38 mm2
Tetapi Al tidak boleh kurang dari : Sesuai SNI 2847:2013 Ps.11.5.5.3
= 1336.26 mm2
Cek : Al < Almin
Karena Al < Almin, maka dipakai Al = 1336.2634 mm2
Luasan tulangan puntir perlu sebesar Al. untuk arah memanjang dibagi rata keempat sisi penampang balok.
𝐴𝑙 /4 = 334.07 mm2
Penulangan torsi pada tulangan longitudinal:
Pada sisi atas – disalurkan ½ pada tulangan tarik balok, pada sisi bawah – disalurkan ½ pada tulangan tekan
balok. Maka masing-masing sisi atas dan bawah balok mendapat tambahan luasan tulangan puntir sebesar
(Al/4).
Jumlah tulangan pasang puntir longitudinal (sisi tengah):

Direncanakan tulangan samping diameter D13 As = 132.79 mm2
Al
n =
AsD Puntir
= 2.52 = 2
Dipasang tulangan samping 2 D13 samping kiri dan kanan balok.
As pasang = n x As Puntir = 265.57143
Kontrol : Aspasang > Asperlu (memenuhi)
Untuk Penulangan puntir longitudinal : pada sisi atas disalurkan ½ pada tulangan tarik balok, pada sisi
bawah disalurkan ½ pada tulangan tekan balok. Maka masing-masing sisi atas dan bawah balok
mendapat tambahan luasan tulangan puntir sebesar Al/4.
Jumlah tulangan longitudinal tumpuan

As = 2404.43 + 334.07

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= 2738.49 mm2
SNI 2847:2013 Ps.10.5.1. menetapkan As tidak boleh kurang dari :
As min = x
= 710.55 mm2
As min =
= 714.67 mm2
Maka As Pakai = 2738.49 mm2
Digunakan Tulangan D 22 mm As = 379.94 mm2
As Pakai = 7.207693172 = 8 buah
n =
As D
Jadi digunakan lentur tarik tumpuan 8 D 22 As pakai = 3040 mm2
Aspakai > Asperlu (memenuhi)
Untuk tulangan lentur tekan dapat digunakan sebesar 0,5 dari kekuatan lentur tarik
Berdasarkan SNI 2847:2013 Ps.5.2.2.
As' = 1/2 x 3039.52
= 1519.76 mm2
Digunakan Tulangan D22 mm As = 379.94 mm2
n = As Pakai = 4 buah
As D
Sehingga digunakan tulangan lentur tekan tumpuan 4 D 22:
Jumlah tulangan longitudinal lapangan

As = 1181.84 + 334.07
= 1515.90 mm2
SNI 2847:2013 Ps.10.5.1. menetapkan As tidak boleh kurang dari :
As min = x
= 0.01 mm2
As min =
= 714.67 mm2
Maka As Pakai = 1515.90 mm2
Digunakan Tulangan D 22 mm As = 379.94 mm2
As Pakai = 3.989845758 = 4 buah
n =
As D
Jadi digunakan lentur tarik lapangan 5 D 22 As pakai = 1520 mm2
Aspakai > Asperlu (memenuhi)
Untuk tulangan lentur tekan dapat digunakan sebesar 0,5 dari kekuatan lentur tarik
Berdasarkan SNI 2847:2013 Ps.5.2.2.
As' = 1/2 x 1519.76
= 759.88 mm2
Digunakan Tulangan D22 mm As = 379.94 mm2
n = As Pakai = 2 buah = 4
As D
Sehingga digunakan tulangan lentur tekan lapangan 4 D 22

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Tulangan Torsi untuk Geser
Vc = 202.93 kN
= 20293.39 kg
Vu
Vn =
ϕ
31580.51
=
0.75
= 42107.35 kg
Vs = Vn - Vc = 21813.97 kg
Vs < SNI 2847:2013 Ps 11.4.7.9

21813.97 < 787860.9284 (memenuhi)
Av Vs
=
s Fyt x d
= 0.9689927821 mm2/mm
s maks = 1/2 d
= 268 mm
Direncanakan spasi tulangan = 200 mm
Sesuai SNI 2847:2013 Ps
Bila tulangan torsi disyaratkan, maka luas minimum sengkang adalah : 11.5.5.2
tapi tidak boleh kurang dari
Av + 2 At = 65.753 mm2/mm
Avt min = 66.667 mm2/mm NOT
Apabila NOT OK maka pakai Avt min
Direncanakan sengkang diameter 2 kaki D13, dengan Av = 266.18 mm2
Av 66.667
s = = = 68.8 mm
Av/s perlu 0.9689928
Spasi tulangan torsi transversal tidak boleh melebihi yang lebih kecil dari ph/8 atau 300 mm (SNI 2847:2013 Ps
11.5.6.1)
1628
Ph/8 = = 203.5 mm atau 300 mm
8
Maka, dipasang sengkang 2 kaki D13 jarak 100 mm di penampang kritis
Untuk di luar penampang kritis digunakan S maks = d/2
s maks = 1/2 d
= 268 mm
Dipasang sengkang 2 kaki D13 jarak 200 mm di luar penampang kritis.
Rekapitulasi Tulangan Balok

Sengkang
L B H Tulangan Tulangan Sengkang
No Tipe Balok Torsi Luar Zona
(mm) Lapangan Tumpuan Zona Plastis
Plastis
Atas Atas
4 D 22 8 D 22
1 B1 7000 400 600 2 D 13 2 D 13 - 100 2 D 13 - 200
Bawah Bawah
5 D 22 4 D 22

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Atas Atas
2 D 22 5 D 22
2 B1 5000 400 600 2 D 13 2 D 13 - 100 2 D 13 - 200
Bawah Bawah
3 D 22 3 D 22
Atas Atas
2 D 22 2 D 22
3 B2 3500 200 300 2 D 13 - 100 2 D 13 - 100
Bawah Bawah
2 D 22 2 D 22
Atas Atas
2 D 22 2 D 22
4 B2 2500 200 300 2 D 13 - 100 2 D 13 - 100
Bawah Bawah
2 D 22 2 D 22
Gambar 1. Potongan Tulangan Tumpuan Gambar 2. Potongan Tulangan Lapangan

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
lentur)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
kolom tersebut
i 50 mm dari
ri :
13-100 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
2847:2013 Ps

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN PENULANGAN BALOK INDUK MEMANJANG

A. Data-Data
f'c = 31 Mpa L= 3500 mm
fyl = 420 MPa ϕ= 0.9
fyt = 420 MPa b= 200 mm
Tulangan Lentur = D 22 mm ts = 40 mm
Tulangan Lentur = D 13 mm h= 300 mm
Balok Object 87 = (B1 20/30) Ln = 3300 mm
B. Momen Hasil Analisa SAP 2000

1. Momen Ujung Kiri
Max Env = -3804.08 Kg-m
2. Momen Ujung Kanan

Max Env = -4540.63 Kg-m
3. Momen Lapangan
Max Env = 1511.73 Kg-m
C. Penulangan Lentur
1. Tulangan Lentur Tumpuan
Untuk nilai β1, b, Selimut Beton (d'), Diameter Tulangan
Sehingga, β1 = 0.8
ts = 40 mm SNI 2847:2013 Pasal 7.7.1
Φ = 22 mm
ϕ = 0.9
Untuk nilai m
fy 420
m = = = 15.94
0,85 f'c 26.35

1.4 1.4
р min = = = 0.00333
fy 420
0,85 x β1 x f'c 600 12.4
рb = x( ) = = 0.02952
fy 600+fy 420
р max = 0,75 x Ρb = 0.0221429
Mu 45406300
Mn = = = 50451444 Nmm
ϕ 0.9
Mn 50451444.4444444
Rn = = = 4.5292 N/mm2
bxd 2
11139200
1
р = x (1− √(1−(2𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦))

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
р = x (1− √(1−(2𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦))

m
р = 0.0119

0.00333 < 0.0119 < 0.0221429
р = 0.0119
SNI 2847:2013 Ps. 10.5.1 Persamaan 10-3
As min = 156.42766543 mm2

As min = 157.33333333 mm2

n pakai = As pakai / AsD = 1.4802313 mm2 = 2 buah
Jadi, dipasang tulangan tumpuan 2D 22 As = 759.88 mm2
As x fy
a = = 60.559696 mm
0,85 x f'c x b
ϕMn = ϕ x fy x As x 1,25(d-a/2)
ϕMn = 0,9 x 420 x 1520 x 1,25 x (427,5 - (76,63/1))
= 73862442.1797268
ϕMn > Mu
73862442.18 > 45406300 OK
2. Tulangan Lentur Lapangan

Untuk nilai β1, b, Selimut Beton (ts), Diameter Tulangan
Sehingga, β1 = 0.8
ts = 40 mm SNI 2847:2013 Pasal 7.7.1
Φ = 22 mm
ϕ = 0.9
Untuk nilai m
fy 420
m = = = 15.94
0,85 f'c 26.35

1.4 1.4
р min = = = 0.00333

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
р min = = = 0.00333
fy 420
0,85 x β1 x f'c 600 12.4
рb = x ( ) = = 0.02952
fy 600+fy 420
р max = 0,75 x Ρb = 0.0221429
Mu 15117300
Mn = = = 16797000 Nmm
ϕ 0.9
Mn 16797000
Rn = = = 1.5079 N/mm2
b x d2 11139200
1
р = x (1− √(1−(2𝑚 𝑥 𝑅𝑛)/𝑓𝑦))
m
р = 0.0037

0.00333 < 0.0037 < 0.0221429
р = 0.0037
SNI 2847:2013 Ps. 10.5.1 Persamaan 10-3
As min = 156.42766543 mm2

As min = 157.33333333 mm2
n 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖=𝐴𝑠 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖/𝐴𝑠𝐷 = 0.4595704 mm2 = 2 buah
Jadi, dipasang tulangan lapangan 2 D 22 As = 759.88 mm2
As x fy
a = = 60.559696 mm
0,85 x f'c x b
ϕMn = ϕ x fy x As x 1,25 x (d-a/2)
ϕMn = 0,9 x 420 x 760 x 1,25 (427,5-(38,31/2))
= 73862442.1797268
ϕMn > Mu
73862442.18 > 15117300 OK
D. Perhitunngan Tulangan Geser Balok

1. Menghitung Mnl dan Mnr berdasarkan kapasitas penampang balok
* Kiri
As = 2 D 22 = 1/4 π D2 n
= 1/4 x 3,14 x 22 x 2
2
= 759.88 mm2 (momen negatif)
As x fy
a =

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
a =
0,85 x f'c x b
759.88 x 420
= = 60.55969639 mm
0,85 x 35 x 200
Mnl = As x 1,25 x fy x (d-(a/2))
= 82069380.2 Nmm
= 82.0693802 kNm
= 8206.93802 kgm
* Kanan
As = 2 D 22 = 1/4 π D2 n
As x fy
a =
0,85 x f'c x b
1139,82 x 420
= = 60.55969639 mm
0,85 x 28 x 350
Mnr = As x 1,25 x fy x (d-a/2)
= 82069380.2 Nmm
= 82.0693802 kNm
= 8206.93802 kgm
2. Menghitung Wu
Pembebanan
- Luas Tributary Area
A = 1/2 x (3.5 + (3.5 - (2 + 2))) x 2 (Iswandi, 225)
= 3 m2 x 2 = 6 m2
- Beban hidup tidak terfaktor per satuan panjang

L = 479 kg/m2 SNI 1727:2013 Tabel 4-1
= 479 x 12 / 5
= 574.8 kg/m
- Beban mati tidak terfaktor per satuan panjang (Iswandi, 226)
Berat sendiri pelat, wslb = 0,11m x 2500 kg/m3 = 275 kg/m2
Berat sendiri balok, wb = 0,2m x 0,3m x 2500 kg/m 3 = 150 kg/m2
- Beban mati tambahan
Plesteran keramik, wcov = 0,02 m x 2000 kg/m3 = 40 kg/m2
Plafon, wplaf = 10 kg/m2 x 9,8 m/s2 /10 = 9.8 kg/m2
Mechanical & Electrical = 20 kg/m2 x 9,8 m/s2 /10 = 19.6 kg/m2
Tegel = 0,01 m x 2400 kg/m3 = 24 kg/m2
Dinding = 0,15m x 5m x 1700 kg/m3 = 255 kg/m2
Beban mati = 773.4 kg/m2
Beban mati total per satuan panjang
D = (beban mati x luas area tributary / panjang bentang) + berat balok

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= 812.91428571 kg/m
Maka Wu, = 1,2 D + 1L

= 1550.2971429 kg/m
Mnl + Mnr Wu x Ln
Vu = +
Ln 2
8206.93802 + 8206.938 1550.3 + 3.3
= +
3.3 2
= 7531.892116 kg
Vc = 44.68 kN
= 4467.57 kg
Vu
Vs = - Vc
ϕ
7531.89
= - 4467.57
0.75
= 5574.95 kg
Dicoba sengkang 2 kaki D13 Av = 265.3

Av x Fy x d
S = = 1696.4173 mm
Vs
Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 21.5.3.4 spasi maksimum tulangan geser adalah d/2
d/2 = 118 atau 600 mm
Maka dipasang tulangan sengkang 2 kaki D13-100 mm
3. Tulangan Torsi
Periksa kecukupan dimensi penampang terhadap beban geser dan puntir
Dimensi balok = 35/40 cm
X0 = 200 X1 = 107
Y0 = 300 Y1 = 207
Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton:

Acp = X0 x Y0

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= 200 x 300
= 60000 mm 2
Parimeter luar irisan penampang beton Acp:

Pcp = 2(X0 + Y0)
= 2(200+300)
= 1000 mm
Luas penampang dibatasi as tulangan sengkang D15:
Aoh = X1 x Y1
= 107 x 207
= 22149 mm2
Keliling penampang dibatasi as tulangan sengkang
Ph = 2(X1 + Y1)
= 2(107+207)
= 628 mm
Berdasarkan hasil output diagram torsi pada SAP2000 diperoleh momen puntir terbesar pada B2 :
Momen Puntir Ultimate:
Tu = 0.0418 kNm
Momen Puntir Nominal :

Tn = Tu/Ø
= 0.0557333333 kNm
Menurut SNI 2847:2013 Ps.11.5.1.
Pengaruh puntir dapat diabaikan bila momen puntir terfaktor Tu besarnya kurang daripada :
= 1247735.9937 Nmm
= 1.2477359937 kNm
Menurut SNI 2847:2013 Ps.11.5.2.2. Momen puntir terfaktor maksimum Tu dapat diambil sebesar :
= 4960878.0473 Nmm
= 4.9608780473 kNm
Cek pengaruh momen Puntir
Tu = 0.0557 kNm < Tu min = 1.247735994 kNm (tidak memerlukan tulangan
torsi)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
sar pada B2 :
lukan tulangan

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN SLOOF
A. Data Perencanaan
Gaya Tarik Aksial (P) Kolom = 11.01 Ton
Dimensi Sloof = 40 x 60 cm
Panjang Sloof = 7m
Fc' = 31 Mpa
Fy = 420 Mpa
Diameter Tulangan = 22 mm
Diameter Sengkang = 13 mm
Selimut Beton = 40 mm
Tinggi Efektif = 536 mm
B. Dimensi Sloof
Penentuan dimensi sloof dilakukan dengan memperhitungkan syarat bahwa tegangan tarik
yang terjadi tidak boleh melampaui tegangan ijin beton (Modulus Keruntuhan)
yaitu sebesar :
- Fr ijin = 0.7 x Fc' 0,5
= 0.7 x 5.5678
= 3.90 Mpa
- Tegangan Tarik yang terjadi :

Pu = 10% x Pu Kolom
= 1.10 Ton
Pu
fr =
0.85 x b x h
1.10
=
0.85 x 400 x 600
= 0.054 Mpa
fr < fr ijin = 0.05 < 3.90 OK
C. Penulangan Lentur Sloof

Berdasarkan SNI - 03 - 2847 - 2013 Pasal 21.12.3.2 balok sloof yang di desain sebagai
pengikat horizontal antara poer harus di proposikan sedemikian hingga penampang
terkecil harus sama dengan atau lebih besar jarak antar kolom yang disambung dibagi
menjadi 20, tetapi tidak perlu lebih besar dari 450 mm.
Penulangan Sloof didasarkan atas kondisi pembebanan dimana beban yang diterima adalah
beban aksial dan lentur, sehingga penulangannya diidealisasikan seperti penulangan pada
kolom. Adapun beban sloof adalah :
Berat aksial Nu = 10% x 11.01 ton

= 1.10 ton = 11010.00 N

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Berat Sloof yang diterima

Berat Sendiri = 0.40 x 0.6 x 2.4 = 0.58 t/m
Qu = 1.4 x 0.58 = 0.806 t/m = 8.06 kN/m
Momen yang terjadi (Tumpuan Menerus)

Mu = 1/12 x Qu x L2
= 0.083 x 8.06 x 49
= 32.93 kN.m
Momen yang didapat pada program bantu SAP :

Mu = 195.2581 kN.m
Berdasarkan diagram interaksi dan momen untuk sloof maka didapatkan r = 1,77 %
Maka dipasang tulangan sesuai hasil pCA Coul di atas, yaitu 4 D 22
D. Penulangan Geser Sloof

Dari diagram interaksi aksial dan momen sloof, maka didapatkan momen
balance Mpr sebesar :
As = 4 D 22 = 1/4 π D2 n
As x fy
a =
0,85 x f'c x b

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
1139,82 x 420
= = 60.559696 mm
0,85 x 28 x 300
Mpr1 = As x 1,25 x fy x (d-a/2)
= 1139,82 x 1,25 x 420 x (336 -(67,05/2))
= 403500960 Nmm
= 403.5 kNm
= 40350 kgm
Karena Jumlah tulanga pada momen positif dan negatif sama, sehingga Mpr 1 sama dengan
Mpr 2.
Vu = Mpr + Mpr
= 130.1616 kN
hn
Vc = 1/6 x Fc 0,5 x bw x d x (1 + Nu/14 Ag)
= 0.17 x 5.5678 x 400 x 536 x (1 + Nu/14 Ag)
= 199.607 kN
ØVc = 0.75 x 199.607 = 149.70503 kN

0,5 ØVc = 0.5 x 149.70503405926 = 74.852517 kN
0,5 ØVc < Vu < ØVc

74.8525170296323 < 130.161600128836 < 149.7050340593
Berdasarkan SNI 2847:2013 Ps. 11.4.7.1. Bila Vu melebihi ØVc, maka tulangan geser harus
disediakan untuk memenuhi Pers (11-1) dan (11-2), di mana Vs harus dihitung sesuai dengan
11.4.7.2 hingga 11.4.7.9
√(𝑓^′ 𝑐) (𝑏_𝑤 𝑠)/𝑓_𝑦𝑡
0.061
Av min =
Zona sendi plastis

130.2
Vs - Vc
ϕ
130.2
= - 0
0.75
= 173.5 kN
Vs max =
Vs max = 24914 kN
Vs max > Vs
24914 > 173.5 (Memenuhi)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

Dicoba sengkang 2 kaki D13 (Av =265.33 mm2)
Av x Fy x d
S = = 344.17 mm = 344 mm
Vs
Tetapi tidak boleh lebih dari :
s = 1/3 x d
= 1/3 x 536
= 178.7 mm
Sehingga sepanjang zona sendi plastis dipasang sengkang 2 kaki D 13 -100 mm
Luar zona sendi plastis

130.2
Vs - Vc
ϕ
130.2
= - 199.607
0.75
= -26.06 kN
Vs max =
Vs max = 24914 kN
Vs max > Vs
24914 > -26.06 (Memenuhi)

Dicoba sengkang 2 kaki D13 (Av =265.33 mm2)
Av x Fy x d
S = = -2292.2439 mm = -2292.244 mm
Vs
Tetapi tidak boleh lebih dari :
s = 1/3 x d
= 1/3 x 536
= 178.7 mm
Sehingga sepanjang luar zona sendi plastis dipasang sengkang 2 kaki D 13 -100 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
tegangan tarik
us Keruntuhan)
sain sebagai
penampang
sambung dibagi
diterima adalah
ulangan pada

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
ulangan lentur)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
1 sama dengan
+ Nu/14 Ag)
+ Nu/14 Ag)
ngan geser harus

ung sesuai dengan

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
REKAPITULASI GAYA DALAM
Berikut merupakan rekapitulasi gaya-gaya dalam berdasarkan perhitungan SAP 2000

a. Rekapitulasi gaya dalam balok
Tipe Dimensi Bentang Balok Momen Geser Kombinasi
No
Balok B (mm) H (mm) (mm) Tumpuan (Kg.m) Lapangan (Kg.m) Tumpuan Lapangan Beban
1 B1 400 600 7000 -46825.97 -7392.37 -25015.79 -14141.61 1,2D+1L+1Ey
2 B2 200 300 5000 -5400.28 -2134.59 -3594.62 -3173.62 1.2D+1.6L
3 B3 250 300 7000 -1659.17 -438.05 -1319.35 -584.51 1,2D+1L+1Ey
b. Rekapitulasi gaya dalam Kolom

Dimensi Bentang PMM-1 PMM-2 PMM-3
Tipe Kombinasi
No Pu-1 Mx-1 My-1 Pu-2 Mx-2 My-2 Pu-3 Mx-3 My-3
Balok B (mm) H (mm) (mm) Beban
(Kg) (Kg.m) (Kg.m) (Kg) (Kg.m) (Kg.m) (Kg) (Kg.m) (Kg.m)
1 K1 500 500 7000 -223248 330.95 766.56 -67916 -41148 -12273 -104718 7538.73 40315 1.2D+1.6L

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN JOINT BALOK-KOLOM (SRPMK)

Data Perencanaan
Fungsi Bangunan : Sekolah
Lokasi : Ambon
Jumlah lantai : 3
Mutu Bahan
Ukuran balok A : 7m
B : 5m
C : 2m
Ukuran kolom H : 5m
PERHITUNGAN
i. Penentuan Dimensi Joint
Menentukan Luas Efektif Joint (SNI 2847:2013 Pasal 21.7.4.1)

h= 600 mm
b= 400 mm
Syarat, b (lebar joint efektif) tidak boleh melebihi yang lebih kecil dari :
(a) Lebar balok ditambah tinggi joint
b+h= 1000 mm
(b) Dua kali jarak tegak lurus yang lebih kecil dari sumbu longitudinal balok ke sisi kolom
x = (600-400)/2 = 100 mm
b + 2x = 400 + 2(100) = 600 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Jadi b tidak boleh melebihi = 600 mm (memenuhi)

Sehingga lebar joint efektif dipakai = 400 mm
Luas joint efektif (Aj) = b x h

= 400 x 600
= 240000 mm2
Panjang joint yang diukur paralel terhadap tulangan lentur balok yang menyebabkan geser di joint
sedikitnya 20db longitudinal terbesar. (SNI 2847:2013 Pasal 21.7.2.3)
Panjang joint = 20 x 19 = 380 mm < h= 400 mm (memenuhi)
ii. Penulangan Transversal Untuk Confinement

Untuk joint interior, jumlah tulangan confinement yang dibutuhkan setidaknya setengah tulangan
confinement yang dibutuhkan di ujung-ujung kolom. (SNI 2847:2013 Pasal 21.7.3.2)
Dari perhitungan desain kolom sebelumnya diperoleh
0.5 Ash = 0.5 x 5.24 = 2.619183673 mm2/mm
S
Spasi vertikal hoop diizinkan untuk diperbesar hingga 150 mm
Jarak bersih antar tulangan tekan dan tarik balok adalah :
hbalok - 2decking - 2Dsengkang - 2db = 450 - 80 - 26 - 38
= 306 mm
Dicoba pasang 4 hoop, yang pertama dipasang jarak 150 mm dibawah tulangan atas
Area tulangan hoop yang dibutuhkan = 150 x 2.6191837
= 392.877551 mm2
Dipakai tulangan = 4 D 13 Ash = 530.93 mm2

Karena Ash pakai > Ash perlu = 530.93 > 392.88 (memenuhi)
iii.Perhitungan Geser di Joint, dan Cek Kuat Geser

Balok yang memasuki joint memiliki probable moment = 188 kNm dan 98.632 kNm
Pada joint, kekakuan kolom atas dan kekauan kolom bawah sama, sehingga DF = 0.5
Untuk setiap kolom, sehingga :
Me = 0.5 (188+99)
= 143.316 kNm
Geser pada kolom atas

Vsway = (143.3+143.3)/3.55 = 80.7415 kN
Dibagian lapis atas balok, baja tulangan yang dipakai = 4D 19

As = 1134.11 mm2

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Gaya Tarik pada balok kiri :

T1 = 1.25As.Fy
= 1.25 x 1134.11 x 280
= 396940.231781 N
= 396.94 kN
Gaya tekan pada balok kiri

T1 = C1 = 396.9 kN
Gaya Tarik pada balok kiri :

T1 = 1.25As.Fy
= 1.25 x 1134.11 x 280
= 396940.231781 N
= 396.94 kN
Gaya tekan pada balok kiri

T1 = C1 = 396.9 kN
Vu = Vj = Vsway - T1 - Tc
= 80.7 - 396.9 - 396.9
= -713.1 kN
= 713 kN arah T1 ke kiri
Menurut SNI 2847:2013 Pasal 21.7.4.1 Kuat geser nominal yang dikekang empat sisinya adalah :
Vn = 1.7√(𝑓𝑐′)Aj
øVn = 1.7 x 0.75 √31 x 240000
øVn = 1703735.89503 N
øVn = 1703.74 kN > Vu = 713.14 (memenuhi)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
eser di joint
h tulangan

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
ya adalah :

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN PONDASI
Data Perencanaan
Lokasi : Jayapura
Jumlah lantai : 3
Mutu Bahan
i. Perhitungan Tiang Pancang

Dari program SAP2000 didapatkan beban layan (1DL+1LL)
Pu = 150 Ton
Pu = 1500 kN
Pu tiang = Beban ultimit kolom dibagi nilai efisiensi
Pu tiang = 1500 = 2142.85714 kN = 214.2857 Ton
0.7 0.7
(0.7 = nilai efisiensi)
Setelah didapat Pu tiang, selanjutnya menentukan diameter tiang berdasarkan brosur tiang pancang.
(Direncanakan pondasi menggunakan 4 tiang pancang, maka berdasarkan brosur dipilih diameter 400 mm dengan
total tegangan yang diijinkan = 214.28 ton. Dalam hal ini aman karena melebihi tegangan ultimit tiang.)
Menghitung efisiensi total tiang

Didapatkan diameter tiang = 40 cm n = 4
n1 = 2 S = 3D
n2 = 2 = 120 cm
ø = tan (D/S)
-1

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= tan-1 (30/90)
= 18.43
ƞ = 1−[((𝑛1−1)𝑛2+(𝑛2−1)𝑛1)/90𝑛1𝑛1]∅
= 1−[((2−1)2+(2−1)1)/90.2.2]18.4
= 0.795222222
Menentukan Daya Dukung Tiang dari data SPT menggunakan persamaan Mayerhof
Rumus Persamaan Mayerhof :
Qu = Qp + Qs
= 40 .N. Ap + (Nav.As) / 5
Dimana:
Qu = daya dukung ultimate tiang
Qijin = daya dukung ijin tiang
Qp = daya dukung ujung tiang
Qs = daya dukung selimut tiang
N = nilai SPT pada ujung tiang
Nav = rata-rata nilai SPT sepanjang tiang
Ap = luas permukaan ujung tiang
As = luas selimut tiang
SF = angka keamanan
Depth Qu Q ijin Qtotal

N NAV Ap As SF Qp Qs
(m) Qp + Qs Qu/SF Qijin x n
3 8 8.00 0.126 3.77 3 40.19 6.03 46.22 15.41 61.62773
5.5 19 17.50 0.071 6.91 3 53.96 24.18 78.14 26.05 104.184
8 25 17.33 0.071 10.05 3 71.00 34.83 105.83 35.28 141.1108
10.5 25 19.25 0.071 13.19 3 71.00 50.77 121.77 40.59 162.3651
13 23 20.00 0.071 16.33 3 65.32 65.31 130.63 43.54 174.176
15.5 26 21.00 0.071 19.47 3 73.84 81.77 155.61 51.87 207.4741
18 19 20.71 0.071 22.61 3 53.96 93.66 147.62 49.21 196.829
20.5 20 20.63 0.071 25.75 3 56.80 106.21 163.01 54.34 217.3473
23 30 21.67 0.071 28.89 3 85.20 125.18 210.38 70.13 280.5084
26.5 27 22.20 0.071 33.28 3 76.68 147.78 224.46 74.82 299.2813
28 39 23.73 0.071 35.17 3 110.76 166.89 277.65 92.55 370.1975
30.5 60 26.75 0.071 38.31 3 170.40 204.95 375.35 125.12 500.4637
33 46 28.23 0.071 41.45 3 130.64 234.02 364.66 121.55 486.2157
35.5 52 29.93 0.071 44.59 3 147.68 266.89 414.57 138.19 552.7614
Dipilih kedalaman 23 m
Pu ≤ Q ijin total
214.29 ≤ 217.34733 (MEMENUHI)
ii. Perencanaan Dimensi Poer

Perhitungan jarak antar tiang pancang (S)
2D ≤ S ≤ 3D
80 ≤ S ≤ 120
Jadi dipakai S = 120 cm
Perhitungan jarak tiang ke tepi poer (S')

1D ≤ S' ≤ 2D

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
40 ≤ S' ≤ 80
Jadi dipakai S = 80 cm
Sehingga total lebar poer :

b= 120 + 0 + 80 + 80 = 280 cm ≈ 300 cm
b=h = 300
Untuk tinggi poer direncanakan setebal = 90 cm

Luas poer (Af) = Panjang x Lebar = 300 x 300 = 90000 cm2
iii Cek Perhitungan Geser Satu Arah pada Poer Akibat Kolom
ts = 75 mm
tinggi poer rencana = 90 cm
tulangan lentur rencana = 22 mm
Apabila digunakan tulangan D22 untuk tulangan lentur arah x :

d = h - t - diameter tul. Poer - diameter tul. Poer/2
= 900 - 75 - 22 - 11
= 792 mm
Apabila digunakan tulangan D22 untuk tulangan lentur arah y :

d = h - t - diameter tul. Poer/2
= 900 - 75 - 11
= 814 mm
Didapatkan dari program bantu SAP2000, beban terpusat terbesar kolom akibat beban terfaktor (1.2D+1.6L)
Pu = 188 ton
Qu = Pu = 188 = 21 Tm = 0.20889 N/mm2
b.h 9
Gaya geser yang terjadi pada poer, Vu (arah x)

Vu = Qu x b x Lx'
L'x = (0.5.bpoer) - (0.5.bkolom) - d
= (0.5.2000) - (0.5.400) - 792
= 1500 - 200 - 792
= 508 mm
Vux = 0.209 x 3000 x 508
= 318346.6667 N
Gaya geser yang terjadi pada poer, Vu (arah y)

Vu = Qu x b x L'y
L'y = (0.5.bpoer) - (0.5.bkolom) - d
= (0.5.2000) - (0.5.400) - 814
= 1500 - 200 - 814
= 486 mm
Vuy = 0.209 x 3000 x 486
= 304560 N
Gaya geser yang mampu dipikul beton, Vc (arah x)

Vc = 0.17√(𝑓^′ 𝑐) b.d
= 0.17 √31 3000 792

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= 2248931.381 > Vu = 318346.667 (memenuhi)
Gaya geser yang mampu dipikul beton, Vc (arah y)

Vc = 0.17√(𝑓^′ 𝑐) b.d
= 0.17 √31 3000 814
= 2311401.698 > Vu = 304560 (memenuhi)
iv.Cek Perhitungan Geser Duah Arah pada Poer Akibat Kolom dan Tiang Pancang
Menghitung gaya geser dua arah yang terjadi pada poer, Vu :
At = (bpoer.hpoer)-[(bkolom+d)x(hkolom+d)]
= (2000.2000)-[(400+792)x(400+814)]
= 9000000 - 1447088
= 7552912.00 mm 2
Vu = Qu . At
= 0.209 x 7552912.00
= 1577719.396 N = 1577.7194 kN
Diketahui beban terpusat terbesar tiang pancang yakni :

Pu = 188 ton
Qu = Pu = 188 = 21 Tm = 0.20889 N/mm2
b.h 9
Menghitung gaya geser dua arah yang terjadi pada poer, Vu :

At = (bpoer.hpoer)-n x Atiang
= (2000.2000)-4x 125663.7061
= 9000000 - 502654.8246
= 8497345.175 mm2
Vu = Qu . At
= 0.209 x 8497345.18
= 1775000.992 N = 1775.00099 kN
Maka untuk nilai Vu yang dipakai adalah yang terbesar diantara Vu akibat kolo, dan Vu akibat tiang pancang
diambil Vu = 1775 kN
Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 11.11.2.1 (a), (b), dan ( c), untuk perencanaan pelat atau pondasi telapak aksi
dua arah, nilai Vc harus memenuhi persamaan berikut dengan mengambil nilai Vc terkecil :
- Vc0.17(1+2/𝛽)𝜆√(𝑓𝑐′)
= 〖 .𝑏 〗 _𝑜.𝑑
Dimana,
β = rasio dari sisi panjang kolom terhadap sisi pendek kolom
= 400 = 1
400
bo = keliling dari penampang kritis
= 2 . (bkolom + hkolom) + 4d
= 2(400+400) + 4 792
= 1600 + 3168
= 4768 mm (arah x)
= 4856 mm (arah y)
λ = 1 (untuk beton normal)
Maka,
√31

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Vc = 0.17 1 + 2 √31 4768 792

1
= 10722904.83 N
= 10722.90483 kN (arah x)
Vc = 0.17 1 + 2 √31 4856 814

1
= 11224166.64 N
= 11224.16664 kN (arah y)
- Vc0.083((𝛼𝑠.𝑑)/𝑏𝑜+2)𝜆√(𝑓𝑐′)
= 〖 .𝑏 〗 _𝑜.𝑑
Dimana,
αs = 40 (kolom tengah)
αs = 30 (kolom tepi)
αs = 20 (kolom sudut)
Maka,
Vc = 0.08 40 x 792 + 2 1 √31 4768 792
4768
= 15085161.44 N
= 15085.16144 kN (arah x)
Vc = 0.08 40 x 814 + 2 1 √31 4856 814

4856
= 15901428.48 N
= 15901.42848 kN (arah y)
- Vc = 0.33.λ√(𝑓^′ 𝑐)bo .d
= 0.33.1. √31 4768 792
= 6938.350182 kN (arah x)
= 7262.696063 kN (arah y)
Maka dipakai yang terkecil dari 3 persamaan tersebut, sehingga dipakai
Vc = 10722.90483 kN
Vu = 1775.000992
Vu = 1775.000992 < 10722.90 (OK)
v. Perencanaan Tulangan Lentur Poer

Diketahui:
bpoer = 3000 mm
hpoer = 3000 mm
tpoer = 900 mm
Direncanakan diameter tulangan lentur = 22 mm
dx = 900 - 75 - 22 - 11
= 792 mm
dy = 900 - 75 - 11
= 814 mm
Penulangan poer arah x

Diketahui nilai untuk jarak-jarak sebagai berikut :
b1 = jarak dari ujung poer ke tepi kolom

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= (2 m - 0.5(2m)) = 1.5 m
b2 = jarak dari as tiang ke tepi kolom
=1 m / 2 = 0.75 m
qu = berat poer pada daerah yang dituju
= 1 m x 0.9 m x 2400 kg/m 3
= 2160
Gaya maksimum yang terjadi pada satu tiang pancang :

Pu = 65.4 ton (brosur)
Maka momen yang terjadi pada poer adalah :

Mn = -Mq + Mp
= -(0.5.qu.b12)+(P.b2)
= -(0.5.2160.1)+(65.4.0.5)
= 47430 kgm = 47430000 Nmm
Rn = Mn = 47430000 = 0.06301 N/mm2

b.d2 0.8 1500 792
m = fy = 420 = 16.3233579 Mpa

0.83fc' 0.83 31
ρ= 1 (1−√(1−(2.𝑚.𝑅𝑛)/𝑓𝑦))
m
= 1 (1−√(1−2.16.32.0.0637/420))
16.32
= 0.000150212
ρ min = 1.4 = 1.4 = 0.00333333

fy 420
karena nilai ρ < ρmin, maka dipakai nilai ρ = 0.003333333
As perlu = ρ.b.d
= 0.003333333 x 1500 x 792
= 3960.00 mm 2
Dicoba pakai D 22 - 150 mm

Aspakai = (AsDb)/S
= 380132.7111
150
= 2534.218074 mm2
Aspakai = 2534 > Asperlu = 3960.00 (OK)

Sehingga tulangan lentur poer arah x dipakai D 22 - 150 mm
Penulangan poer arah Y

Diketahui nilai untuk jarak-jarak sebagai berikut :
b1 = jarak dari ujung poer ke tepi kolom
= (2 m - 0.5(2m)) = 1.5 m
b2 = jarak dari as tiang ke tepi kolom
=1 m / 2 = 0.75 m
qu = berat poer pada daerah yang dituju

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= 1 m x 0.9 m x 2400 kg/m 3

= 2160 kg
Gaya maksimum yang terjadi pada satu tiang pancang :

Pu = 65.4 ton (brosur)
Maka momen yang terjadi pada poer adalah :

Mn = -Mq + Mp
= -(0.5.qu.b12)+(P.b2)
= -(0.5.2160.1)+(65.4.0.5)
= 47430 kgm = 47430000 Nmm
Rn = Mn = 47430000 = 0.05965 N/mm2

b.d2 0.8 1500 814
m = fy = 420 = 16.3233579 Mpa

0.83fc' 0.83 31
(1−√(1−(2.𝑚.𝑅𝑛)/𝑓𝑦))
ρ= 1
m
= 1 (1−√(1−2.16.32.0.0599/420))
16.32
= 0.000142193
ρ min = 1.4 = 1.4 = 0.00333333

fy 420
karena nilai ρ < ρmin, maka dipakai nilai ρ = 0.003333333
As perlu = ρ.b.d
= 0.003333333 x 1500 x 814
= 4070.00 mm 2

Aspakai = (AsDb)/S
= 490873.8521
150
= 3272.492347 mm2
Aspakai = 3272 > Asperlu = 4070.00 (OK)

Sehingga tulangan lentur poer arah Y dipakai D 25 - 150 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
mm dengan
g.)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
+1.6L)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
ancang
elapak aksi

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN PENULANGAN PILE CAP

A. Data Perencanaan
Dimensi Pondasi = 1500 x 1500 mm
Diameter Pile cap =
h pile cap = 500 mm
f'c = 31 Mpa
fy = 420 Mpa
Jumlah tiang pancang = 4 buah
tebal selimut (ts) = 75 mm
tinggi efektif (d) = 400 mm
dimensi kolom = 500 x 500 mm
βc = 1 350 800 350
ƛ = 1
ɑs = 40
B. Menghitung reaksi pada masing-masing tiang pancang

Pu = 2432679.97 N (kombinasi 1.2D+1.6D)
q pile cap = 26487 N
Pu total = 2459166.97 N
Vu = Pu/n tiang pancang

= 2432679.97 / 4
= 608169.9925 N 60.817
= 608.17 kN
C. Periksa terhadap geser dua arah

tebal pie cap = 500 mm
ts = 75 mm
d tulangan = 25 mm
d = 400 mm
a. Geser dua arah di sekitar kolom

bo = 4 c + d
= 4 500 + 400
= 3600 mm
Nilai kuat geser pons dua arah untuk beton ditentukan dari nilai terkecil antara:
1 + 2
Vc1 = 0.17 ƛ √f'c bo d
βc
1 + 2
= 0.17 1 5.5678 3600 400
1
= 4088966.1481 N

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
ɑs d
Vc2 = 0.083 + 2 ƛ √f'c bo
bo
40 400
= 0.083 + 2 1 5.56776 3600
3600
= 4288514.8228 N
Vc3 = 0.33 ƛ √f'c bo d

= 0.33 1 5.5678 3600 400
= 2645801.6252 N
V terkecil = 2645801.62522 (Vc3)
maka,
φVn = 0.75 Vn
= 0.75 x 2645801.62522
= 1984351.2189 N
= 1984 kN < Vu 2459.2 kN Ok
b. Geser dua arah di sekitar tiang pancang

bo = 2 450 + c/2 + d/2
500 400
= 2 450 + +
2 2
= 1800 mm
Nilai kuat geser pons dua arah untuk beton ditentukan dari nilai terkecil antara:
1 + 2
Vc1 = 0.17 ƛ √f'c bo d
βc
1 + 2
= 0.17 1 5.5678 1800 400
1
= 2044483.074 N
40 d
Vc2 = 0.083 + 2 ƛ √f'c bo
bo
40 400
= 0.083 + 2 1 5.56776 1800
1800
= 3623055.6262 N
Vc3 = 0.33 ƛ √f'c bo d

= 0.33 1 5.5678 1800 400
= 1322900.8126 N
V terkecil = 1322900.81261 (Vc3)

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
maka,
φVn = 0.75 Vn
= 0.75 x 1322900.81261
= 992175.60946 N
= 992.18 kN > Vu 608.17 kN ok
C. Cek terhadap geser satu arah

Geser satu arah tidak terlalu menentukan keruntuhan geser, karena tiang pancnag berada di dalam
daerah kritis peninjauan terhadap geser satu arah yang terlatak sejarak d (=406 mm) dari muka
kolom.
D. Desain tulangan lentur

Nilai momen lentur yang digunakan untuk mendesain penulangan pile cap diambil dari reaksi
tiang pancang terhadap muka kolom. Dalam soal ini ada dua buah tiang pancang yang
menimbulkan momen terhadap muka kolom di masing-masing arah. Maka,
Mu 0.5
= 2 x 608.17 0.4 -
2
= 182.45 kN.m
Rn = Mu
φbd2
= 182.45 x 106
0.9 1500 400 2
= 0.8447
ρ perlu 0.85 f'c √(1−(2𝑅_𝑛)/(0.85 𝑓^′ 𝑐))
= 1
fy
0.85 31 2 0.8447
= 1 1 -
420 0.85 31
= 0.0606936396
As perlu = ρbd
= 0.0607 1500 400
= 36416 mm2
As perlu = 0.0607 1500 500
= 45520 mm 2

Aspakai = (AsDb)/S
= 490873.852123
200
= 2454.36926062 mm2
Aspakai = 2454.4 > Asperlu = 45520.23 (OK)
Sehingga tulangan lentur poer arah x dipakai D 25 - 200

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
400
400

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
ag berada di dalam
mm) dari muka
mbil dari reaksi

g yang
mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN BALOK ANAK

A. LANTAI 2 frame 279
A. Data Perencanaan
Kuat Tekan Balok (Fc') = 31 Mpa
Teg. Leleh Tul. Lentur (Fy) = 420 Mpa
Teg. Leleh Tul. Geser (Fy) = 420 Mpa
Faktor Distribusi Teg. Beton (β1) = 0.849
Faktor Reduksi Kekuatan lentur (ϕ) = 0.9
Faktor Reduksi Kekuatan Geser dan torsi (ϕ) = 0.85
Tebal Selimut (ts) = 30 mm
L = 5m
b = 200 mm
h = 250 mm
d = 225 mm
Lapangan
Tumpuan kiri Tumpuan Kanan
Berdasarkan Output SAP

Momen Tumpuan = 1490 Kg.m = 14900000 Nmm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Momen Lapangan = 2181 Kg.m = 21810000 Nmm

Geser Tumpuan = 850 Kg = 8500 Nmm
Geser Lapangan = 850 Kg = 8500 Nmm
Perhitungan Tulangan Lentur Balok

ρb = 0.031332
ρ min = 0.003333
ρ max = 0.023499
Direncanakan menggunakan tulangan Tarik ø= 12 n= 4
Tekan ø= 12 n= 2
As'= 0,5
Mu Mn m Rn ρ ρ pakai As Perlu As Pakai
As
Nmm Nmm mm² mm² mm²
Tumpuan 14900000 16555555.56 15.958 1.64 0.004 0.004 181.00 452.57 90.50
Lapangan 21810000 24233333.33 15.958 2.39 0.027 0.02672 1202.602 452.57 601.30
Tumpuan Lapangan
4 ø12 2ø12
Tarik Tekan
2ø 12 4ø 12
Tekan Tarik
Perhitungan Tulangan Geser

Vc = 41758.233 N Vu Tumpuan = 8500 N
Vs min = 15000.000 N Vu Lapangan = 8500 N
Vs = 83516.465 N
Vs max = 167032.9308849 N
Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3
Vu ≤ 0,5 ϕ Vc 0,5 ϕ Vc < Vu ≤ ϕ Vc ϕVc < Vu ≤ ϕ (Vc + Vs min)
Tumpuan 17747.2489065207 Oke 35494.497813 Oke 48244.4978130414
Lapangan 17747.2489065207 Oke 35494.497813 Oke 48244.4978130414
Kondisi 4 Kondisi 5
ϕ (Vc + Vs min) < Vu ≤ ϕ (Vc+Vs) ϕ( Vc +Vs) < Vu ≤ ϕ (Vc+Vs max)
Tumpuan 106483.493439124 Stop 106483.493439124 Stop
Lapangan 106483.493439124 Stop 106483.493439124 Stop
Kondisi 2 → Tulangan geser minimum
Direncanakan tulangan geser minimal =

Vu = 8500 N
Syarat spasi sengkang :

𝑆_𝑚𝑎𝑘𝑠=1/2 𝑑
= 112.5 mm < 600 mm OK

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Bila dipakai spasi, S = 100 mm, maka luas penampang sengkang diperlukan :
〖𝐴𝑣 , 〗 _𝑚𝑖𝑛=(𝑏_𝑤 . 𝑆)/(3

= . 𝑓𝑦)15.873 mm2
Bila dipakai sengkang 2 kaki : Ø 8 → Av = 100.531 mm2

Gaya geser perlawanan sengkang :
𝑉𝑠=(𝐴𝑣 . 𝑓𝑦 . 𝑑)/𝑆
= 95001.7618446
ØVs = 39900739.975 N, Ø(Vs+Vc) = 39901096.975 N > Vu = 8500.0 N
Jadi, dipakai sengkang : Ø 8 - 100 mm
B. LANTAI 3 As BC
A. Data Perencanaan
Tebal Selimut (ts) 20 mm
L = 4m
b = 200 mm
h = 300 mm
d = 270 mm

Momen Tumpuan = 836.78 Kg.m = 8367800 Nmm
Momen Lapangan = 3247.81 Kg.m = 32478100 Nmm
Geser Tumpuan = 1725.63 Kg = 17256.3 N
Geser Lapangan = 2470.08 Kg = 24700.8 N

ρb = 0.030631
ρ min = 0.003333
ρ max = 0.022973
Tekan ø= 10 n= 2
As'= 0,5
As
Tumpuan 8367800 9297555.556 15.958 0.92 0.002 0.003 150.00 314.29 75.00
Lapangan 32478100 36086777.78 15.958 3.56 0.009 0.009 411.96 314.29 205.98
Tumpuan
4 ø12 2ø12
Tarik Tekan

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
2ø 12 4ø 12
Tekan Tarik

Vc = 50109.879 N Vu Tumpuan = 17256.3 N
Vs min = 18000.000 N Vu Lapangan = 24700.8 N
Vs = 100219.759 N
Vs max = 200439.51706188 N

Tumpuan 17747.2489065207 Oke 35494.497813 Oke 48244.4978130414
Lapangan 17747.2489065207 Tidak Oke 35494.497813 Oke 48244.4978130414
Kondisi 4 Kondisi 5
Tumpuan 106483.493439124 5 106483.493439124 Stop
Kondisi 2 → Tulangan Geser Minimum

Vu = 17256.3 N
= 135 mm < 600 mm OK
〖𝐴𝑣 , 〗 _𝑚𝑖𝑛=(𝑏_𝑤 . 𝑆)/(3

= . 𝑓𝑦) 15.873 mm2

= 114002.114213
ØVs = 47880887.97 N, Ø(Vs+Vc) = 47881244.97 N > Vu = 17256.3 N
C. LANTAI ATAP As BC
A. Data Perencanaan
Tebal Selimut (ts) 20 mm
L = 4m
b = 200 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
h = 300 mm
d = 270 mm

Momen Tumpuan = 836.78 Kg.m = 8367800 Nmm
Momen Lapangan = 3247.81 Kg.m = 32478100 Nmm
Geser Tumpuan = 1725.63 Kg = 17256.3 N
Geser Lapangan = 2470.08 Kg = 24700.8 N

ρb = 0.030631
ρ min = 0.003333
ρ max = 0.022973
Tekan ø= 10 n= 2
As'= 0,5
As
Tumpuan 8367800 9297555.556 15.958 0.92 0.002 0.003 150.00 314.29 75.00
Lapangan 32478100 36086777.78 15.958 3.56 0.009 0.009 411.96 314.29 205.98
Tumpuan 4 ø12 2ø12

Tarik Tekan
4ø 12
2ø 12 Tarik
Tekan

Vc = 50109.879 N Vu Tumpuan = 17256.3 N
Vs min = 18000.000 N Vu Lapangan = 24700.8 N
Vs = 100219.759 N
Vs max = 200439.51706188 N

Tumpuan 17747.2489065207 Oke 35494.497813 Oke 48244.4978130414
Lapangan 17747.2489065207 Tidak Oke 35494.497813 Oke 48244.4978130414
Kondisi 4 Kondisi 5
Tumpuan 106483.493439124 Stop 106483.493439124 Stop
Kondisi 2 → Tulangan Geser Minimum

Vu = 17256.3 N

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= 135 mm < 600 mm OK
〖𝐴𝑣 , 〗 _𝑚𝑖𝑛=(𝑏_𝑤 . 𝑆)/(3

= . 𝑓𝑦) 15.873 mm2

= 114002.114213
ØVs = 47880887.97 N, Ø(Vs+Vc) = 47881244.97 N > Vu = 17256.3 N

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
As'
Pakai
mm²
226.286
226.286
Kondisi 3
u ≤ ϕ (Vc + Vs min)
Stop
Stop

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
OK
OK
As'
Pakai
mm²
226.286
226.286

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Kondisi 3
Stop
Stop
OK
OK

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
As'
Pakai
mm²
226.286
226.286
Kondisi 3
Stop
Stop

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
OK
OK

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN GESER BALOK (SRPMK)

Data Perencanaan
fc' = 31 Mpa
fyl = 420 Mpa lentur, longitudinal
fyt = 420 Mpa geser, transversal
Tulangan lentur = D 19
Tulangan geser = D 13
L = 7000 mm
ϕ = 0.9
b = 400 mm
ts = 40 mm
h = 600 mm
ẞ1 = 0.83
Ln = 6600 mm
d = 537.5 mm
Output SAP Balok A Frame 192

Kombinasi Mu = 1.2D+1.6L
Lapangan
Vu = 3512.48 Kgf
Tumpuan Ujung Kiri
Vu = 19220.36 kgf

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Tumpuan Ujung Kanan
Vu = 26789.82 kgf
Perhitungan Geser Balok

i. Persyaratan Kekuatan Geser SRPMK (SNI 2847:2013 Pasal 21.5.4.1)
Geser rencana akibat gempa pada balok dihitung dengan mengasumsikan sendi plastis terbentuk di
ujung-ujung balok dengan tegangan tulangan lentur balok mencapai 1,25fy, dan faktor reduksi kuat
lentur ø = 1
Tulangan lentur sisi atas

As = 4 D 22 = 1520.53084 mm2
apr = 1.25.As.Fy
0.85.f'c.bw
= 1.25 1520.53084 420
0.85 31 400

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
= 75.738 mm
Mpr+ = 1.25.As.fy(d-(apr/2)
= 1.25 1520.53084 (386-(67.32/2)) 280
= 398844775.2 Nmm
= 398.84 kNm
Tulangan lentur sisi bawah

As = 2 D 22 = 760.265422 mm2
apr = 1.25.As.Fy
0.85.f'c.bw
= 1.25 760.265422 420
0.85 31 400
= 37.869 mm
Mpr- = 1.25.As.fy(d-(apr/2)
= 1.25 760.265422 (386-(84.15/2)) 420
= 206979893.2 Nmm
= 206.98 kNm

Pembebanan
Luas Tributary Area
A = 1/2 𝑥[7+(7−(1.5+1.5))]𝑥2
= 12.5 x 22 = 275 m2
Beban Hidup tidak terfaktor per satuan panjang

L = (1.95 kN/m2 x 25m2)/7 m
= 76.60714286 kN/m
Beban Mati tidak terfaktor

Berat sendiri balok = (0.4x0.6) m2 x 24 kN/m3 = 5.76 kN/m
Berat sendiri pelat = 0.13 m x 24 kNm3 = 3.12 kN/m2
Berat mati tambahan

Penggantung Plafond = 0.0686 kN/m2
Plafond = 0.1078 kN/m2
Dinding = 0.4725 kN/m
Tegel = 0.0024 kN/m2
Spesi = 0.0082 kN/m2
Ducting & Plumbing = 0.294 kN/m2
Partisi = 0.252 kN/m
Sanitasi = 0.196 kN/m2

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Total beban mati per satuan panjang = 10.282 kN/m

Maka Wu = 1.2D + 1L
= 88.94 kN/m
Ve+ = Mpr+ + Mpr- + Wu Ln

Ln 2
= 398.84 + 207 + 88.94 6.6
6.6 2
= 385.31 kN
Ve+ = Mpr+ + Mpr- + Wu Ln

Ln 2
= 398.84 + 207 + 88.94 6.6
6.6 2
= -201.73 kN
ii. Sengkang untuk gaya geser (SNI 2847:2013 Pasal 21.5.4.2)

Kontribusi beton dalam menahan geser, yaitu Vc, harus diambil = 0 pada perencanaan geser di
daerah sendi plastis apabila :
(a) Gaya geser akibat sendi plastis di ujung-ujung balok melebihi 1/2 (atau lebih) kuat
geser perlu maksimum, Vu di sepanjang bentang
Ve > 0.5 Vu
385.31 > 0.5 192.2036
385.31 > 96.1 ---> OK !
Sehingga Vc = 0 disepanjang zona sendi plastis
iii. Kekuatan Geser Nominal

Vs = Vu - Vc = 192.2 - 0 = 256.2715 kN
ø 0.75
Vs tidak boleh diambil lebih besar dari 0.66√(𝑓^′ 𝑐) 𝑏𝑤𝑑 (SNI 2847:2013 Pasal 11.4.7.9)
Vs max = 0.66√(𝑓^′ 𝑐) 𝑏𝑤𝑑
= 2498.407313 kN
Vs < Vs max
256.27 < 2498.407313 ---> OK !
iv. Kontrol Kekuatan Geser

Kecuali untuk komponen struktur yang di desain sesuai dengan lampiran A, desain penampang yang
dikenai geser harus di dasarkan pada :
øVn ≥ Vu (SNI 2847:2013 Pasal 11.1.1)
192.2 ≥ 192.20 ---> OK !
v. Direncanakan Tulangan
Dicoba tulangan geser 2 D 13 Av = 265.4646
s = (Av.fy.d)/Vs
= 233.85 ~ 250 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
vi. Syarat
Sengkang tertutup pertama dipasang tidak lebih dari 50 mm dari muka tumpuan sepanjang 2h dan tidak
boleh melebihi nilai dari : (SNI 2847 2013 Pasal 21.5.3.2)
250 ≤ d/4
250 ≤ 134.38 (NOT OK)
250 ≤ 6db (Tulangan Memanjang Terkecil)
250 ≤ 180 (NOT OK)
250 ≤ 180 (NOT OK)
Maka dipasang tulangan 2D13 - 100 mm (s minimum) untuk zona sendi plastis
vii.Luar Zona Sendi Plastis

Vu = 21.59 kN
Vc = 0.17√(𝑓^′ 𝑐) 𝑏𝑤𝑑 = 643.529156294 kN
Vs = Vu - Vc = 21.59 - 644 = -614.742 kN
ø 0.75
Dicoba tulangan geser

Dicoba tulangan geser 4 D 13 Av = 530.9292
s = (Av.fy.d)/Vs
= 194.97 ~ 200 mm
Maka dipasang tulangan 4D13 - 200 mm untuk zona luar sendi plastis
viiiSketsa Tulangan
Detail Penulangan Tumpuan Detail Penulangan Lapangan

Skala 1:10 1:10

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
entuk di
uksi kuat

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
pang yang

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
2h dan tidak

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN LENTUR DAN TORSI BALOK (SRPMK)

Contoh Perhitungan Balok A
Data-data
fc' = 31 Mpa
fyl = 420 Mpa lentur, longitudinal
fyt = 420 Mpa geser, transversal
Tulangan lentur = D 16
Tulangan geser = D 12
L = 7000 mm
ϕ = 0.9
b = 400 mm
ts = 40 mm
h = 600 mm
ẞ1 = 0.849
Ln = 6600 mm
A. PERHITUNGAN TULANGAN LENTUR BALOK

Cek apakah balok memenuhi definisi komponen struktur lentur
Menurut SNI 2847:2013 Pasal 21.5.1 menyaratkan bahwa komponen struktur lentur SRPMK harus
memnuhi hal-hal berikut :
i. Bentang bersih untuk komponen struktur, ln, tidak boleh kurang dari empat kali tinggi efektifnya
(SNI 21.5.1.2)
ln > 4d
6600 > 2160 - - - - (OK)
ii. Lebar komponen, bw, tidak boleh kurang dari yang lebih kecil dari 0.3h dan 250mm (SNI
21.5.1.3)
bw > 0.3h atau 250 mm

400 > 250 - - - - (OK)
iii. Lebar komponen struktur, bw, tidak boleh melebihi lebar komponen struktur penumpu, c2,
ditambah suatu jarak pada masing-masing sisi komponen struktur penumpu yang sama dengan
yang lebih kecil dari (a) dan (b) : (a) Lebar komponen struktur penumpu, c2, (b) 0.75 dimensi
keseluruhan komponen struktur penumpu, c1 (SNI 21.5.1.4)
bw < c2 + 2x (0,75 x C1)

400 < 1000 - - - - (OK)
Hitung Momen Desain (Output SAP)

Kombinasi Mu = 1.2D+1.6L
Momen Lapangan

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Max Env 20211.2 Kgm
Momen Tumpuan
Momen Ujung Kiri

Max Env -23932.41 kgm
Momen ujung kanan

Max Env -37239.82 kgm
Perhitungan Lentur Balok

i. Perhitungan Tulangan Lentur Lapangan

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
β1 = 0.85 - 0.05 fc' - 28

7
= 0.85 - 0.05 31 - 28
7
= 0.8286
d = tinggi balok(h) - selimut beton(ts)-diameter tul geser-(1/2 diameter tul lentur)

= 600 - 40 - 12 - 8
= 540 mm
m = fy = 420 = 15.9
0.85 fc' 0.85 31
ρb = 0.85 ẞ1 fc' 600

fy 600 + fy
= 0.85 0.829 31 600
420 600 + 420
= 0.03058
ρmax = 0.75pb = 0.02293
ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.00333
fy 420
Mu = 20211.2 kgm = 106213864.82 Nmm

Mn = Mu = 106213864.82 = 118015405.36 Nmm
∅ 0.9
Rn = Mn = 1.01 N/mm2
b d2
ρ = 1/𝑚 (1−(1−2𝑚𝑅𝑛/𝑓𝑦)0.5)
= 1/15.9 (1−(1−(2(15.9)(2.60))/420)0.5)
= 0.002409028
ρpakai = 0.00241
As perlu = ρpakai b d
= 0.002409028 400 540
= 520.3501118 mm2
As pakai = 803.84 mm2
Maka dipasang 4 D 16
ii. Perhitungan Tulangan Lentur Tumpuan

β1 = 0.85 - 0.05 fc' - 28
7
= 0.85 - 0.05 31 - 28

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
7
= 0.8286
d = tinggi balok(h) - selimut beton(ts)-diameter tul geser-(1/2 diameter tul lentur)

= 600 - 40 - 12 - 8
= 540 mm
m = fy = 420 = 15.9
0.85 fc' 0.85 31
ρb = 0.85 ẞ1 fc' 600

fy 600 + fy
= 0.85 0.829 31 600
420 600 + 420
= 0.03058
ρmax = 0.75pb = 0.02293
ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.00333

fy 420
Mu = 37239.82 kgm = 84636587.02 Nmm

Mn = Mu = 84636587.02 = 94040652.25 Nmm
∅ 0.9
Rn = Mn = 94040652.25 = 0.81 N/mm2

b d2 400 540 540
ρ 1/𝑚 (1−(1−2𝑚𝑅𝑛/𝑓𝑦)0.5)
=
= 1/15.9 (1−(1−(2(15.9)(2.07))/420)0.5)
= 0.001919636
ρpakai = 0.001919636
As perlu = ρpakai b d
= 0.001919636 400 540
= 414.6413239 mm2
As pakai = 803.84 mm2
Maka dipasang 4 D 16
B. PERHITUNGAN TORSI BALOK
Output SAP

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Tu = 537.68 kgm = 5.38 kNmm

Acp = 240000 mm2
Pcp = 2000 mm2
λ = 1
Tn = Tu = 5.38 = 7.16906667 KN.m
Ø 0.75
Tu > Tu min
Tu > 0,083 .λ. √(𝑓^′ 𝑐).
( 〖𝐴𝑐𝑝〗 ^2/𝑃𝑐𝑝)
5.38 > 13.31 Tidak Butuh tulangan torsi
Tulangan Puntir untuk Lentur

Al =𝐴𝑡/𝑠 𝑥 𝑃ℎ 𝑥 (𝐹𝑦𝑡/𝐹𝑦) 𝑥 〖𝑐𝑜𝑡〗 ^2 𝜃
At/s dihitung dengan:

Tn =(2 𝑥 𝐴𝑜 𝑥 𝐴𝑡 𝑥 𝐹𝑦𝑡)/𝑠 𝑥 〖𝑐𝑜𝑡〗 ^2 𝜃
Untuk beton no prategang θ = 45

1 = 0.61736962
tan
Poh ( Paramater Luas Irisan Penampang Beton Ach)

Poh = 2 x (bbalok - 2 x tdecing - 2ϕgeser) + (hbalok - 2 x tdecing - 2ϕgeser)
= 2 500
= 1000 mm2
Aoh (Luas penampang dibatasi as tulangan sengkang)
Aoh = (bbalok - 2 x tdecing - 2ϕgeser) x (hbalok - 2 x tdecing - 2ϕgeser)
= ( 300 -2(40)-2(10) x ( 400 - 2(40)-2(10))
= 200 x 300
= 60000 mm2
Ao = 0.85 x Aoh
= 51000 mm2
αt = [2 + (X1 + Y1)]/3
= 167.33
At = (Tu - Tumin) x s/(αt x ϕ x fy x X1 x Y1)
= 0.41
At = Tn

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
s 2 x Ao x At x cot θ
= 7169.06666666667
2 51000 0.41 cot 45
= 7169.066667
25941.33047
= 0.2764 mm2/mm
At min = 0.175 bw
s Fyt
= 0.25
At/s > At/s min
0.276356938 > 0.25 OK!
Maka digunakan tulangan puntir untuk lentur :

Al = 𝐴𝑡/𝑠 𝑥 𝑃𝑜ℎ 𝑥 (𝐹𝑦𝑡/𝐹𝑦) 𝑥 〖𝑐𝑜𝑡〗 ^2 𝜃
= 0.276𝑥 1000 𝑥 (280/420) 𝑥 〖𝑐𝑜𝑡〗 ^2 45
= 70.22 mm2
Al min = (0,42 𝑥 √(𝑓𝑐′) 𝑥 𝐴𝑐𝑝)/𝐹𝑦𝑙
= (0,42 𝑥 √31 𝑥 120000)/420
= 668.13 mm2
Al < Almin
70.22142335 < 668.13
Maka dipakai Al = 668.13 mm2
Luasan tulangan puntir perlu sebesar Al. untuk arah memanjang dibagi rata keempat sisi penampang
balok.
Al = 668.13
4 4
= 167 mm2
Penulangan Torsi pada Tulangan Longitudinal

Pada sisi atas – disalurkan ½ pada tulangan tarik balok, pada sisi bawah – disalurkan ½ pada tulangan
tekan balok. Maka masing-masing sisi atas dan bawah balok mendapat tambahan luasan tulangan puntir
sebesar :
Al = 668.13
4 4
= 167 mm2
Jumlah Tulangan Pasang Puntir Longitudinal
- Sisi Tengah
Direncanakan Tulangan Puntir D 13
As = 132.732 mm 2

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
n = Al
AsD puntir
= 167.032930884901
132.732
= 1.258 ~ 2
Maka dipasang tulangan puntir di sisi tengah 2 D 13
- Samping Kiri dan Kanan Balok

As perlu = 803.84 + 132.73
= 936.57 mm2
As min =(0.25√(𝑓𝑐′))/𝑓𝑦 𝑏_𝑤 𝑑
= (0.25√31)/420 400. 399
= 528.938 mm2
As perlu > Asmin

936.57 > 528.94 OK!
Maka As yang diperlukan adalah 936.57 mm2
Direncanakan tulangan D 16
As = 201 mm2
n = As perlu
AsD puntir
= 936.57
201.062
= 4.658 ~ 5
Maka digunakan tulangan 5 D 16
Tulangan Puntir untuk Geser

Syarat spasi sengkang = 0.5 d
= 0.5 400
= 199.8 mm
Bila dipakai spasi (s) = 200 mm
Av min = bw s
3 fy
= 400 200
3 420
= 63.49 mm2
Avt = bw s √fc'
16 fyt
= 400 200 √31

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
16 420
= 66.28 mm2
Avmin < Avt

63.49206349 < 66.28290908 OK!
Perhitungan Pengaruh Momen Puntir

Tulangan puntir ≥ Tu x s
δ x 1.7 x Aoh x fyv x cot θ
At ≥ 6393000 x 150
0.75 x 1.7 x 60000 x 420 x cot 45
= 1075360000
11668285.8895092
= 92.16092322 mm2
Gabungan antara geser lentur dan momen puntir membutuhkan sengkang tertutup dengan
luas penampang total :
Av + 2At = 66.28 + 2 92.1609232
= 250.6047555 mm2
Periksa Syarat Tulangan Minimum

Av + 2At = 75 x bw x s x √fc' ≥ bw x s
1200 fyv 3 fyv
= 25054939.6327351 ≥ 60000
504000 1260
= 49.71218181 ≥ 47.619047619
Karena yang diperlukan lebih besar daripada syarat minimumnya maka dipakai:
Av + 2At = 250.6047555 mm2
Bila dipakai 2 D 12
As = 226.194671 mm2
Dipakai sengkang tertutup : 2 D 12

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
ggi efektifnya
m (SNI
mpu, c2,
ama dengan
75 dimensi

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
enampang
da tulangan
langan puntir

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN GESER KOLOM (SRPMK)

Data Perencanaan
Berikut merupakan data - data perencanaan kolom :
Tipe kolom : K1 (40/40)
As kolom : C-2
Bentang balok : 5000 mm
Bentang kolom : 4000 mm
Dimensi kolom : 400/400 mm
Mutu Bahan :
Diameter tulangan lentur : 22 mm
Diameter tulangan geser : 13 mm
Decking : 40 mm
Tinggi efektif kolom (d) : 336 mm
i. Hasil Output SAP

Berdasarkan hasil output SAP2000 didapatkan :
a. Gaya Aksial Kolom
Berdasarkan kombinasi beban 1.2D + 1.6L, Pu = -188098.18 kgf
Berdasarkan kombinasi beban 1.2D + 1L + 1EX + 0.3EY, Pu = -172303.38 kgf
Berdasarkan kombinasi beban 1.2D + 1L + 1EY + 0.3EX, Pu = -173792.19 kgf
b. Momen Arah Sumbu X

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Berdasarkan kombinasi beban 1.2D + 1.6L, Mux = 1012.76 kgfm
Berdasarkan kombinasi beban 1.2D + 1L + 1EX +0.3EY, Mux = 3020 kgfm
Berdasarkan kombinasi beban 1.2D + 1L + 1EY +0.3EX, Mux = 2130 kgfm
c. Momen Arah Sumbu Y
Berdasarkan kombinasi beban 1.2D + 1.6L, Muy = -3629.14 kgfm
Berdasarkan kombinasi beban 1.2D + 1L + 1EX +0.3EY, Muy = -2183.14 kgfm
Berdasarkan kombinasi beban 1.2D + 1L + 1EY +0.3EX, Muy = -998.22 kgfm
ii. Cek Persyaratan Kolom SRPMK

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Berdasarkan SNI 2847:2013 Ps.21.6.1 persyaratan yang harus dipenuhi adalah :

1. Gaya aksial terfaktor maksimum > Ag.fc’/10
Dari hasil analisa SAP2000 gaya aksial terbesar yaitu : 85741.58kg
Ag x f'c < 188098.18 kg
10
49600 < 188098.18 kg OK
2. Sisi terpendek penampang kolom tidak kurang dari 300 mm.
400 > 300 OK
3. Rasio dimensi penampang tidak kurang dari 0,4
b/h > 0.4
1 > 0.4 OK
iii.Gaya Geser Desain

1 Ve tidak perlu lebih besar dari Vsway yang dihitung berdasarkan Mpr/Mcap balok :
Vsway = (Mpr atas x Df atas) + (Mpr bawah x DF bawah)
lu
= (187.5+228.8)x0.5 + (187.5+228.8)x0.5
3.55
= 117.3 kN
2 Tapi Ve tidak boleh lebih kecil dari gaya geser terfaktor hasil analisa struktur yaitu :
Besarnya nilai Vu akan ditahan oleh kuat geser beton (Vc) dan kuat geser tulangan (Vs.
Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 21.6.5.2 Nilai Vc = 0 apabila Ve akibat beban gempa
lebih besar 1/2 Vu dan gaya aksial terfaktor pada kolom tidak melampaui Ag.fc'/10
Kolom yang didesain mempunyai Pu = 1880.98 kN, untuk Ag.fc'/10 = 4480 kN < 1880.98
kN
maka Vc boleh diperhitungkan
Vc = √(𝑓𝑐′)/6 𝑏𝑤 𝑑
√31/6 400 336
=
= 124.717922 kN
iv. Cek Apakah dibutuhkan tulangan geser?

øVc = 0.75 Vc
= 0.75 124.72
= 93.54 kN

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
0.5øVc = 46.77 kN
Vu = 117.5200 kN
Vu/ø = 156.6933333 kN
1/2Vc = 62.36 kN
𝑉𝑐+ 2/3 √(𝑓𝑐′) 𝑏𝑤𝑑
= 498.996404831297 kN
Cek kebutuhan tulangan geser

Vu/ø > 1/2Vc
156.7 > 62.36 (perlu tulangan geser)
Maka dicoba tulangan minumum pada penampang kolom

1/2øVc < Vu < 𝑉𝑐+ 2/3 √(𝑓𝑐′) 𝑏𝑤𝑑
46.7692 < 117.5 < 499

(Pakai tulangan minumum)
Dipasang 4 kaki D13 Ash = 398.571428571429 mm2 jarak 100 mm
1/3 (√(𝑓𝑐′) 𝑏𝑤.𝑠)/𝑓𝑦𝑡

Avmin =
= 198.8 mm2
Ash > Avmin

398.6 > 198.8 OK
Untuk bentang diluar Lo

SNI 2847:2013 Pasal 11.2 memberikan harga Vc bila ada gaya aksial yang bekerja
Vc = 0.17 1 + Nu 𝜆√𝑓𝑐′. 𝑏𝑤. 𝑑
14 Ag
Nu = 172.3 kN
øVc = 0.75 0.17 1+ Nu 𝜆√𝑓𝑐′. 𝑏𝑤. 𝑑

14 Ag
= 212462.68 N
= 212.4626811 kN
Vsmin = 0.33bw.d
= 44352 N = 44.352 kN
øVc + Vsmin > Vu/ø

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
256.814681 > 156.693333333333 (maka pakai tulangan minumum)
Kondisi diatas menunjukkan øVc + Vsmin melebihi Vu/ø untuk bentang kolom diluar Lo,
maka dibutuhkan tulangan sengkang minumum
Menurut SNI 2847:2013 Pasal 21.6.4.5 untuk tulangan transversal penahan geser untuk
daerah sisa tinggi bersih kolom diberi tulangan dengan spasi minimum 150 atau 6db = 6 x
22 = 132 mm. Maka dipasang 4kaki D13-130 Ash =398.6 mm2
1/3 (√(𝑓𝑐′) 𝑏𝑤.𝑠)/𝑓𝑦𝑡
Avmin =
= 198.8 mm2
Ash > Avmin

398.6 > 198.8 OK !
v. Sketsa Penulangan
Detail Penulangan Kolom

Skala 1 : 10

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
PERHITUNGAN LENTUR KOLOM (SRPMK)

Data Perencanaan
Fungsi Bangunan : Sekolah
Lokasi : Ambon
Jumlah lantai : 3
Mutu Bahan
Ukuran balok A : 7m
B : 5m
C : 1.5 m
Ukuran kolom H : 4m
i. Output Sap
Pu = -1531.61 kN
M2 = 18.9946 kN-m
M3 = -4.1227 kN-m
ii. Cek Persyaratan Kolom SRPMK

Berdasarkan SNI 2847:2013 Ps.21.6.1 persyaratan yang harus dipenuhi adalah :
1. Gaya aksial terfaktor maksimum > Ag.fc’/10
Dari hasil analisa SAP2000 gaya aksial terbesar yaitu : 156180.5kg
Ag x f'c < 156180.5 kg
10
77500 < 156180.5 kg OK
2. Sisi terpendek penampang kolom tidak kurang dari 300 mm.
400 > 300 OK
3. Rasio dimensi penampang tidak kurang dari 0,4
b/h > 0.4
1 > 0.4
iii. Penulangan Lentur Kolom

Berdasarkan SNI 2847:2013 Ps.21.6.3.1 luas tulangan longitudinal penahan lentur tidak kurang
dari 0,01 Ag atau lebih dari 0,06 Ag. Berikut analisa dari PCAColumn yang menunjukkan
konfigurasi tulangan longitudinal 8D22 dengan ρ = 1,94% seperti pada gambar :

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
Berdasarkan SNI 2847:2013 Ps.21.6.2.2 kuat kolom harus memenuhi ΣMnc ≥ ΣMnb.
ΣMnc =
ΣMnb = Jumlah
Jumlah Mn
Mn dua
dua kolom yangbertemu
balok yang bertemudidijoin
jointermasuk
sumbangan tulangan pelat di selebar efektif pelat lantai bila
penampang balok adalah balok T.
1,2Σ𝑀�= 1.2 x 1735.338889 + 166.78
= 2282.55
Menentukan nilai Mnc didapat dari diagram interaksi P-M

dengan PCAColumn seperti pada gambar berikut :
1. Kolom lantai yang ditinjau (lantai 1)

ØPn (gaya aksial terfaktor kolom) = 1505 kN
Dari diagram interaksi kolom, ØPn ditarik tegak lurus ke sumbu, ØMn = 45 kN.m
2. Kolom lantai 2 diatas
ØPn (gaya aksial terfaktor kolom) = 914 kN
Dari diagram interaksi kolom, ØPn ditarik tegak lurus ke sumbu, ØMn = 220 kN.m
ΣMnc ≥ 1,2ΣMnb
(ØMndesain+ ØMnatas) ≥ 2282.55

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
1505 + 914.13 ≥ 2282.55

2419.1 ≥ 2282.55 OK
Maka persyaratan strong column weak beam terpenuhi
Tulangan Transversal
Bc = bw – 2(50+1/2db)
= 378 mm
Ach = 176400 mm2
𝐴𝑠ℎ𝑠 = 0.3 bc. F'c Ag -1
s fyt Ach
= 5.238 mm2/m
𝐴𝑠ℎ𝑠 = 0,09.𝑏𝑐.𝑓𝑐′
s fyt
= 2.511 mm2/m
Jadi diambil nilai terbesar yaitu 5.238 mm2/m
Menurut SNI 2847:2013 Ps.21.6.4.3 spasi maksimum hoop, Smax pada daerah sepanjang 𝑙𝑜
dari ujung kolom. Nilai Smax merupakan nilai terkecil dari :
1. b/4 = 125
2. 6db = 132
3. So menurut persamaan
So < 100 + 350 -hx
3
So < 174.67
Direncanakan spasi = 120 mm

Ash = 5.238 = 437 mm2
s 120
Jadi digunakan tulangan 4 kaki D13 Ash = 530.93 mm2

Ash pakai > Ash Perlu
530.9 > 436.53 OK
Menurut SNI 2847:2013 Ps.21.6.4.1 tulangan hoop tersebut diperlukan sepanjang di masing-
masing ujung kolom, dipilih terbesar antara :
1 Tinggi Kolom = 400 mm
2 1/6 h Kolom = 483.33 mm
3 450 mm
Maka lo diambil = 400 mm

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI

GEDUNG BETON (E) 10111710010050
FAKULTAS VOKASI
kN.m
kN.m

GEDUNG BETON (E) 10111710010050

Enji Ngitung New

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Enji Ngitung New

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PROGRAM STUDI TRPPBS

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

PRELIMINARY DESIGN DAN PEMBEBANAN

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

Rekapitulasi Preliminary Design

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

- Perhitungan jumlah anak tangga

Jumlah = Tinggi antar lantai

Jadi, jumlah anak tangga sebanyak 27 anak tangga

- Syarat sudut kemiringan

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

Perhitungan Tebal Pelat Lantai

Perencanaan Ketebalan Pelat

▪ Balok Induk Memanjang

Menentukan lebar efektif (be)

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

Menentukan nilai rasio kekakuan balok terhadap pelat (α1)

▪ Balok Induk Melintang

Menentukan nilai rasio kekakuan balok terhadap pelat (α1)

▪ Balok Anak Melintang

Menentukan lebar efektif (be)

Menentukan nilai rasio kekakuan balok terhadap pelat (α1)

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

Momen inersia penampang "T" I = 793636363.636 mm4

▪ Balok Anak Memanjang

Menentukan lebar efektif (be)

Menentukan nilai rasio kekakuan balok terhadap pelat (α1)

Jadi tebal plat 120 mm memenuhi

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TANAH DAN TIANG PANCANG

Pu tiang = Beban ultimit kolom dibagi nilai efisiensi

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

b. Menghitung efisiensi total tiang

Depth Qu Q ijin Qtotal

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

3 8 8.00 0.126 3.77 3 40.19 6.03 46.22 15.41 30.81

d. Merencanakan Dimensi Pile Cap

Tebal = 150 cm (Asumsi)

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

Tabel 2 hal.14 SNI 1726-2012

Koefisien modifikasi respons R : 3

Tabel 9 hal.36 SNI 1726-2012

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

Beban Faktor Luas Total Berat

Total Beban untuk lantai atap adalah

Beban Faktor Luas Total Berat

Total beban untuk lantai 3 adalah

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

Plafond 11 Kg/m2 459 5049

Beban Faktor Luas Total Berat

Total beban untuk lantai 2 adalah

REKAYASA STRUKTUR Anggi Ayu Mega Savitri

Kolom 2400 Kg/m3 7 0.4 0.4 12 3360

Beban Faktor Luas Total Berat

Total beban untuk lantai 1 adalah

b Kecepatan angin dasar

c Parameter beban angin

d Koefisien exposur tekanan viskositas Tabel 27.3-1

Interpolasi z (m) Eksposur B Kz = 2,01(𝑍/𝑍𝑔 )^(2/𝛼)