Selamat Mengerjakan…!!!
Page 1 of 4
1. Soal #1 Analisis Balok Beton Bertulang (CLO1 - 20 Poin)
500 mm
Sebuah balok dengan penampang T (balok T)
digambarkan seperti terlihat pada Gambar 1 di samping. 110 mm
Balok memiliki dimensi h = 600 mm, b = 500 mm, bw =
600 mm
320 mm dan hf = 110 mm. Selimut beton setebal 50 mm,
clear distance (jarak bersih) antara dua layer tulangan
longitudinal adalah 28 mm. Tulangan longitudinal tersebut
As = 6D28
adalah D28 mm, sedangkan tulangan sengkangnya
berukuran ϕ10 mm dengan jarak spasi 20 cm. Mutu 320 mm
material beton yang digunakan adalah fc’ = 30 MPa,
dengan kuat leleh tulangannya sebesar fy = 400 MPa Gambar 1. Penampang Balok T.
untuk tulangan longitudinal dan fyt = 240 MPa untuk
tulangan sengkang. Hitung besarnya kapasitas nominal
!"! dan !#! dari penampang tersebut!
Balok sederhana seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 sampai Gambar 4 di halaman
selanjutnya memiliki penampang persegi panjang. Gambar 2 menunjukan posisi balok ABC,
Gambar 3 menunjukan gambar potongan I-I (Balok ABC adalah balok statis tertentu
dengan: A ujung bebas, B perletakan rol dan C perletakan sendi) dan Gambar 4
menunjukan gambar potongan II-II. Dimensi balok adalah bw x h = 400 mm x 600 mm.
Selain berat sendiri, balok ini juga menanggung beban hidup ruang pasien di rumah sakit
(lihat SNI 1727 2013 = ..wLL .. kN / m2). Diketahui besarnya lebar pelat yang disangga balok
ABC dapat dilihat pada Gambar 2 (perhatikan sisi kanan dan kiri balok), gunakan dimensi
ini untuk menghitung beban hidup yang didukung (wLL kN / m2 × x meter = qLL kN / m).
Gunakan mutu beton fc’= 27 MPa, fy = 420 MPa untuk tulangan longitudinal, dan fyt = 400
MPa untuk tulangan sengkang. Selimut beton setebal 40 mm dengan hf sebesar 110 mm.
Gunakan ϕ10 mm untuk tulangan sengkang. Di mana besarnya berat jenis beton adalah
γconcrete: 24 kN/m3.
Pertanyaan:
2.1. Hitung besarnya beban ultimate qu (gunakan kombinasi pembebanan, metode LRFD)
Hitung dan gambarkan diagram gaya dalam lintang dan momen lentur. (5)
2.2. Jika momen lentur di perletakan B adalah sebesar Mu = ---- kN.m, desain tulangan
longitudinal di perletakan B! (17) (Catatan: apabila dalam perhitungan Anda dimensi
bw x h yang diberikan tidak memenuhi, maka Anda dapat mengganti sesuai dengan
kebutuhan, perlu diperhatikan dimensi harus konsisten)
2.3. Jika momen lentur maksimum di antara perletakan B dan C adalah Mu = ---- kN.m,
desain tulangan longitudinal di daerah ini! (18)
2.4. Hitung dan desain tulangan geser (sengkang) di sepanjang balok bentang B-C! (10)
2.5. Hasil perhitungan desain pada poin 2.2. sampai dengan 2.4 apakah dapat juga
digunakan untuk balok pada bagian bentang sepanjang A-B (kantilever)? Berikan
alasan Anda (lengkap dengan perhitungan mekanika dan desainnya) secara
spesifik dan detail! (20)
2.6. Buat gambar detail balok, gambar dibuat tampak longitudinal dan tampak potongan
penampang. (10)
Page 2 of 4
C
0,75 bw
10 m
II II 0,75 bw
B
3m
A = Bebas
I
2,7 m 2,9 m
bw bw bw
Gambar 2. Posisi Balok A-B-C (ditandai dengan warna kuning).
Page 3 of 4
A = Bebas B = Roll C = Sendi
3m 10 m
Gambar 3. Potongan I – I: Balok beton bertulang dengan asumsi perletakan sederhana: B roll dan C sendi.
Keterangan: Pada titik B dan C terdapat balok melintang yang dimensinya adalah 0.75bw x 0,75h mm.
2,7 m + bw 2,9 m + bw
h
hf = … mm
2,7 m 2,9 m
bw bw bw
Gambar 4. Potongan II – II: Potongan melintang dengan dimensi balok dan pelat sebagaimana ditunjukan pada gambar.
Page 4 of 4