Anda di halaman 1dari 11

Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018-2019 Kelompok : I ( Kelas D )

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

B. Idealisasi Struktur, Metoda Analisa Struktur dan Kebijakan Umum Pembebanan

B.1. Idealisasi Struktur

Struktur bangunan hotel yang didesain ini terdiri atas struktur utama yang disebut juga struktur
primer dan struktur pendukung yang di sebut juga strukrur sekunder.
B.1.1. Struktur Utama (primer)
Struktur utama bangunan hotel yang akan dibangun ini berupa portal, dengan struktur
orientasi bidang melintang bangunan mempunyai panjang 40 m. Idealisasi struktur portal tiga
tingkat ini dengan perletakan jepit yang menghubungkan fondasi tapak dengan ujung kaki
kolom-kolomnya. Pada lantai satu dengan tinggi 4 m, pada lantai dua dengan tinggi 3,6 m, dan
pada lantai tiga dengan tinggi 3,6 m, maka tinggi total portal ini adalah 11,2 m. Struktur ini
memiliki portal 5 bentang dengan rincian masing - masing bentang memiliki ukuran 8 m.
Portal utama terdapat 11 buah. Struktur utama ini diidealisasikan seperti pada gambar b-1 dan
gambar b-2.
6
4.00 m Void Void Void
5'
4.00 m
5
4.00 m
4'
4.00 m
4

8.00 m
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018-2019

3
4.00 m
2'
4.00 m
2
4.00 m
1'
4.00 m Void Void Void
1
4.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 8.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 4.00 m
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG

6.00 m

A B B' C C' D D' E E' F G G' H H' I I' J K


Keterangan :

= Kolom Utama
= Struktru utama ( portal )
= Struktru skunder ( balok anak )
Halaman: dari

Gambar b-1 Jarak antar Portal Utama (tampak atas lantai 2)


Kelompok : I ( Kelas D )

halaman
Format T-1
Kuda-kuda atap baja ringan

4.25 m

+ 11,20 m
12° m

+ 7,60 m
Pasangan bata
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018-2019

ringan AAC

+ 4,00 m

± 0,00 m

- 2,00 m
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG

8.00 m 8.00 m 8.00 m 8.00 m 8.00 m


Keterangan :
= Struktur Utama
= Atap Baja Ringan
Halaman: dari

Gambar b-2 Idealisasi Perletakan Pada Struktur Utama (tampak atas lantai 2)
Kelompok : I ( Kelas D )

halaman
Format T-1
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018-2019 Kelompok : I ( Kelas D )

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

B.1.2. Struktur Pendukung (Sekunder)

Struktur sekunder dari bangunan hotel yang didesain ini terdiri atas struktur pengaku
dinding memanjang dan struktur pengaku dinding melintang.

B.1.2.1. Struktur Pengaku Dinding Memanjang

Struktur pengaku dinding memanjang atau disebut juga struktur sekunder memanjang
yaitu struktur yang bidangnya berorientasi memanjang bangunan dan diidealisasikan sebagai
pengaku terhadap beban lateral. Terdapat 20 buah struktur sekunder yang arah memanjang
bangunan untuk lantai 2 dan lantai 3. Struktur sekunder arah memanjang memiliki panjang
bentang secara keseluruhan yaitu 100 meter, dengan rincian terdiri atas 128 buah struktur
sekunder yang berbentang 12 meter, 16 buah struktur sekunder yang berbentang 8 meter, dan
32 buah struktur sekunder yang berbentang 4 meter. Balok sebagai komponen mendatar
diidealisasikan sebagai balok anak arah memanjang bangunan yang disambungkan secara
sendi pada struktur utama yaitu pada balok utama .Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
b-3 dan gambar b-4.
6
4.00 m Void Void Void
5'
4.00 m
5
4.00 m
4'
4.00 m
4
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018-2019

8.00 m

3
4.00 m
2'
4.00 m
2
4.00 m
1'
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG

4.00 m Void Void Void


1
4.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 8.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m 4.00 m
6.00 m

A B B' C C' D D' E E' F G G' H H' I I' J K


Keterangan :

= Kolom Utama
= Struktru utama ( portal )
= Struktru skunder ( balok anak )
Halaman: dari

`Gambar b-3 Jarak antar Struktur Sekunder Memanjang (tampak atas lantai 2)
Kelompok : I ( Kelas D )

halaman
Format T-1
Kuda-kuda atap baja ringan
1.50 m

+ 11,20 m
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018-2019

+ 7,60 m

+ 4,00 m

± 0,00 m

- 2,00 m

4.00 m 12.00 m 12.00 m 12.00 m 12.00 m 8.00 m 12.00 m 12.00 m 12.00 m 4.00 m

A B C D E F G H I J K
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG

Keterangan :

= Kolom Utama
= Atap baja ringan
= Struktru skunder ( balok anak )
Halaman: dari

` Gambar b-4 Idealisasi Perletakan Pada Struktur Utama (tampak atas lantai 2)
Kelompok : I ( Kelas D )

halaman
Format T-1
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018-2019 Kelompok : I ( Kelas D )

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

B.1.2.2. Struktur Pengaku Dinding Melintang

Struktur pengaku dinding melintang atau disebut juga struktur sekunder melintang yaitu
struktur yang bidangnya berorientasi melintang bangunan dan diidealisasikan sebagai pengaku
terhadap beban lateral. Terdapat 14 buah struktur sekunder yang arah melintang bangunan
untuk lantai 2 dan lantai 3, untuk Struktur sekunder arah melintang memiliki panjang bentang
secara keseluruhan yaitu 40 meter, dengan rincian terdiri atas 62 buah struktur sekunder yang
berbentang 4 meter dan 1 buah struktur sekunder yang berbentang 8 meter. Balok sebagai
komponen mendatar diidealisasikan sebagai balok anak arah melintang bangunan yang
disambungkan secara sendi pada struktur skunder arah memanjang bangunan yaitu pada balok
anak.

B.2. Metoda Analisa Struktur


Analisa struktur (perhitungan untuk memperoleh gaya-gaya dalam pada komponen struktur)
pada bagian struktur yang merupakan struktur statis tak tentu dilakukan dengan menggunakan
program komputer yaitu SAP 2000, versi 19. Digunakan untuk menganalisa struktur statis tak tentu
yang lebih kompleks, serta untuk menganalisa struktur statis tak tentu yang sederhana. Sedangkan
untuk menganalisa struktur statis tertentu, digunakan teori-teori analisa struktur dalam mekanika
statis.

B.3. Kebijakan Umum Tentang Peraturan Pembebanan


Pembebanan yang ditinjau dalam desain ini terdiri dari beban gravitasional seperti beban mati
(D) dan beban hidup (L) serta beban angin. Berikut adalah penjelasan umum mengenai beban yang
ditinjau dalam desain struktur.

B.3.1. Beban mati


Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat setiap komponen bangunan itu
sendiri seperti penutup atap, pasangan dinding dan lain-lain yang umumnya berorientasi
terhadap gaya gravitasi dan bersifat tetap. Beban mati yang diperhitungkan dalam struktur
bangunan ini adalah sebagai berikut :

 Beban mati pada atap

a.Berat penutup atap baja ringan (seng zincalum) = 0,05 kg/m²


b.Berat penutup langit-langit atap (plafon) beserta rusuk- rusuknya = 11 kg/m²
[PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 12]
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018-2019 Kelompok : I ( Kelas D )

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

c. Penggantung langit-langit dari kayu [PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 12] = 7 kg/m²
d. Berat baja ringan [ Lampiran 1 ] = 9 kg/m²

 Beban mati pada lantai 3

a.Berat sendiri struktur profil baja ( Profil baja belum diusulkan)


b.Berat spesifik beton bertulang [PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 11] = 2400 kg/m³
Tebal pelat lantai yang diasumsikan = 0,12 m
Berat pelat beton bertulang pada lantai 2400 kg/m3 x 0,12 m = 288 kg/m2
c.Berat spesifik penutup lantai (keramik) type RCI dengan = 17 kg/m²
ukuran 40 x 40 cm dengan berat keramik [Lampiran 3]
Berat semen berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11 = 21 kg/m²
berat adukan semen per cm
Berat semen untuk pemasangan lantai keramik = 2 x 21 kg/m²
Jadi berat semen untuk pemasangan keramik pada hotel adalah = 42 kg/m²
d.Berat penutup langit-langit atap (plafon) beserta rusuk- rusuknya = 11 kg/m2
[PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 12]
e.Penggantung langit-langit dari kayu [PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 12] = 7 kg/m²
f. Berat AC [Lampiran 4] = 20 kg
g.Berat saluran air bersih [Lampiran 7] = 1,23 kg/m
Berat air bersih per meter = 1 4 × × 0,0214 × 1000 / ³ = 0,3597 kg/m
Berat saluran air bersih = 1,5897 kg/m
h.Berat saluran air kotor [Lampiran 7] = 5,16 kg/m
Berat air kotor per meter =1 4 × × 0,0602 × 1000 / ³ = 2,846 kg/m
Berat saluran air kotor = 8,006 kg/m
i. Berat Bata Ringan [Lampiran 6] = 4,98 kg/buah

 Beban mati pada lantai 2

a.Berat sendiri struktur profil baja ( Profil baja belum diusulkan)


b. Berat spesifik beton bertulang = 2400 kg/m³
[PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 11]
Tebal pelat lantai yang diasumsikan = 0,12 m
Berat pelat beton bertulang pada lantai 2400 kg/m3 x 0,12 m = 288 kg/m2
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018-2019 Kelompok : I ( Kelas D )

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

c.Berat spesifik penutup lantai (keramik) type RCI dengan = 17 kg/m²


ukuran 40 x 40 cm dengan berat keramik [Lampiran 3]
Berat semen berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11 = 21 kg/m²
berat adukan semen per cm
Berat semen untuk pemasangan lantai keramik = 2 x21 kg/m²
Jadi berat semen untuk pemasangan keramik pada hotel adalah = 42 kg/m²
d. Berat penutup langit-langit atap (plafon) beserta rusuk- rusuknya = 11 kg/m2
[PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 12]
e.Penggantung langit-langit dari kayu [PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 12] = 7 kg/m²
f. Berat AC [Lampiran 4] = 20 kg
g.Berat saluran air bersih [Lampiran 7] = 1,23 kg/m
Berat air bersih per meter = 1 4 × × 0,0214 × 1000 / ³ = 0,3597 kg/m
Berat saluran air bersih = 1,5897 kg/m
h. Berat saluran air kotor [Lampiran 7] = 5,16 kg/m
Berat air kotor per meter = 1 4 × × 0,0602 × 1000 / ³ = 2,846 kg/m
Berat saluran air kotor = 8,006 kg/m
i. Berat Bata Ringan [Lampiran 6] = 4,98 kg/buah

 Beban mati pada lantai 1

a.Berat sendiri struktur profil baja (Profil baja belum diusulkan)


b.Berat Sloof yaitu beton bertulang [PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11] = 2400 kg/m3
c.Berat Bata Ringan = 4,98 kg/buah
d.Berat AC [Lampiran 4] = 20 kg
e.Berat spesifik penutup lantai (keramik) type RCI dengan = 17 kg/m²
ukuran 40 x 40 cm dengan berat keramik [Lampiran 3]
Berat semen berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11 = 21 kg/m²
berat adukan semen per cm
Berat semen untuk pemasangan lantai keramik = 2 x21 kg/m²
Jadi berat semen untuk pemasangan keramik pada hotel adalah = 42 kg/m²
f. Berat saluran air bersih dan air kotor [Lampiran 7] = 5,16 kg/m’

Beban yang bekerja pada pelat adalah beban merata areal yang akan di transfer ke balok-
balok terdekat menjadi beban merata linier berdasarkan daerah tributaris pada pelat. Selain
itu juga bekerja beban merata linier pada balok akibat beban balok sendiri dan beban akibat
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018-2019 Kelompok : I ( Kelas D )

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

pasangan dinding yang akan di transfer ke kolom struktur dan kolom praktis menjadi beban
terpusat.

2. Beban hidup

 Beban Hidup Pada Lantai Bangunan

Beban hidup diakibatkan oleh penghuni bangunan dan juga benda-benda yang bersifat
tidak menetap. Beban hidup di asumsikan bersifat merata areal yang lalu ditransferkan pada
balok sebagai beban merata linear dan diteruskan ke kolom sebagai beban terpusat.
Beradasarkan PPIUG 1983 tabel 3.1 poin c, beban hidup pada lantai bangunan sebesar 250
kg/m2 .
 Beban Hidup pada tangga bangunan
Beban yang akan ditinjau dalam beban hidup ini adalah beban yang diakibatkan oleh
pengguna tangga. Muatan hidup yang bekerja pada tangga yang di transferkan ke balok
dan diteruskan ke kolom.Sesuai dengan PPIUG 1983 Tabel 3.1 butir h mengenai beban
hidup pada tangga dan bordes tangga pada hotel maka diambil beban hidup pada tangga
dan bordes sebesar 300 kg/m2 .
 Beban Hidup Pada Atap Bangunan

Berdasarkan PPIUG 1983 Pasal 3.2 ayat 2 atap bangunan hotel yang tidak dapat dicapai
dan dibebani oleh orang, harus diambil yang paling menentukan di antara dua macam
beban berikut :
 Beban terbagi rata per m2 bidang datar berasal dari beban air hujan sebesar (40 –
0,8α) kg/m2.
Dimana α adalah sudut kemiringan atap dalam derajat, dengan ketentuan bahwa
beban tersebut tidak perlu diambil lebih besar dari 20 kg/m2 dan tidak perlu
ditinjau bila kemiringan atapnya adalah lebih besar dari 50⁰.
 Beban terpusat berasal dari seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran
dengan peralatannya sebesar minimum 100kg.
(40 – 0,8α) ; α = 12⁰ = 30,4 kg/m2.
Karena besar beban tidak boleh lebih besar daripada 20 kg/m2, maka beban yang
diambil adalah sebesar 20 kg/m2. Selanjutnya dicari beban terbesar diantara 20 kg/m2 dan
100 kg. Luasan pada atap dicari dengan membagi mencari luasan atap masing-masing yang
berbentuk trapesium dan segitiga, perhitungan terdapat pada [Lampiran 9]. Lalu luasan atap
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018-2019 Kelompok : I ( Kelas D )

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: dari halaman

tersebut dikalikan dengan beban 20 kg/m2 ,sehingga di dapatkan 3912,08 x 20 = 78241,6


kg.Untuk beban pekerja atau pemadam kebakaran berupa beban terpusat dihitung
berdasarkan banyaknya kuda-kuda pada struktur atap, terdapat (24 x 2 sisi) + 2 sisi = 50 x
100 kg = 5000 kg.
Berdasarkan hasil perhitungan, beban terbesar adalah 20 kg/m2. Sehingga beban inilah
yang digunakan dalam perhitungan pembebanan gedung hotel yakni beban akibat air hujan.

Anda mungkin juga menyukai