Anda di halaman 1dari 6

Nama: Azmi Fallah Alfarizi

X: 0 Y: 5 NIM: 1506520050

Kelas: A

TTD:

Gambar Struktur

4
4,05 m

3
4,05 m

2
4,05 m
Y
X 1
A 5 B 6 C 7 D 8 E 9 F
½ (6,05 m) ½ (6,05 m) ½ (6,05 m) ½ (6,05 m) ½ (6,05 m)

6,05 m 6,05 m 6,05 m 6,05 m 6,05 m

4m

4m

4m

4m

4m

1 2 3 4
4,05 m 4,05 m 4,05 m

Gambar b. Potongan struktur rangka gedung arah Y


4m

4m

4m

4m

4m

A B C D E F
6,05 m 6,05 m 6,05 m 6,05 m 6,05 m

Gambar c. Potongan struktur rangka gedung arah X

Data Perencanaan

Beton : f ' c=35 MPa dan Ec =25.743 MPa


Tulangan Utama : f y =400 MPa dan E s=200.000 MPa
Tulangan Geser : f yt =240 MPa dan E s=200.000 MPa

Tebal plat = 150 mm


Balok Utama = (300/600) mm
Balok Anak = (250/500) mm
Kolom = (500/500) mm

Data Gempa
Parameter Respon Spektra
Kategori risiko 2
Faktor Keutamaan Ie 1,5
Peak Ground Acceleration PGA 0,44
Peak Ground Acceleration at PGAm 0,49
Klasifikasi situs SD (tanah sedang)
Percepatan gempa MCEr
SS 1.349
terpetakan untuk periode pendek
Percepatan gempa MCEr
S1 0,642
terpetakan untuk periode 1 detik
Faktor amplifikasi periode pendek Fa 1,15
Faktor amplifikasi periode 1 detik Fv 1,89
Percepatan pada periode pendek SMS 1.349
Percepatan pada periode 1 detik SM1 0,835
Percepatan desain pada periode
SDS 0,899
pendek
Percepatan desain pada periode 1
SD1 0,557
detik
T0 0,16
Parameter periode
Ts 0,78
Periode Panjang TL 20
Parameter Sistem Struktur (SNI 1726:2019)
Faktor koefisien modifikasi R 8
Faktor kuat lebih sistem Ωo 3
Faktor pembesaran defleksi Cd 5,5
Pembebanan Struktur
A. Beban Mati
Dalam Analisa struktur, umumnya, jenis beban ini sdi definisikan sebagai beban
mati yang dimodelkan secara fisik pada software, misalkan: balok, kolom, plat, atau
dinding geser. Sehingga tidak perlu dihitung secara manual

B. Super Imposed Dead Load (SIDL)


1) SIDL (pada lantai)
Berat keramik (1 cm) = 24 kg/m2
Berat spesi (2 cm) = 42 kg/m2
Plafon + penggantung = 17 kg/m2
Instalasi listrik = 10 kg/m2
Pipa air bersih & kotor = 10 kg/m2 +
Berat total = 103 kg/m2 = 1,03 kN/m
Beban tersebut akan di input kan pada pelat lantai.

2) SIDL (pada balok)


Beban tembok = 250 kg/m x 4 m = 1000 kg/m = 10 kN/m
Beban tersebut akan di input kan pada balok dengan asumsi tinggi tembok sebesar
4,1 m.

C. Beban Hidup
Jenis beban ini tergantung pada fungsi dari gedung yang ditinjau. Pada kasus ini,
struktur gedung di asumsikan sebagai perkantoran sehingga berdasarkan SNI 1727-
2013; Tabel 4-1; Hal-25, besar beban hidup untuk perkantoran adalah 4,79 kN/m2.
Pada kasus ini, beban hidup masih tergolong bisa direduksi karena tidak melebihi
(sama dengan) batas yang ditentukan. Namun sebagai pertimbangan keamanan, nilai
tetap menggunakan beban hidup tanpa direduksi. Sedangkan untuk beban hidup
KN kg
pada atap diambil sebesar 1 2 (100 2 ).
m m

D. Beban Gempa
Prosedur pembebanan statik ekivalen diatur secara lengkap di SNI 1726-2019; Pasal
7.8; Hal-69.

Kombinasi Pembebanan
Comb 1 : 1 , 4 ( D+ SIDL )
1 , 4 D+1 , 4 SIDL
Comb 2 : 1 , 2 ( D+ SIDL )+ 1, 6 L
1 , 2 D+1 , 2 sidl+1 , 6 L
Comb 3 : 1,38 (D + SIDL) + 1,3Q e - X + L
1,38 (D +SIDL) + 1,3 (Q e – X + 0,3Q e - Y) + L
1,38D + 1,38SIDL +1,3Q e - X + 0,39Q e - Y + L
Comb 4 : 1,38 (D + SIDL) + 1,3Q e - Y + L
1,38 (D +SIDL) + 1,3 (Q e - Y + 0,3Q e - X) + L
1,38D + 1,38SIDL + 1,3Q e - Y + 0,39Q e - X + L
Comb 5 : 0,72 (D + SIDL) + 1,3Q e - X
0,72 (D + SIDL) + 1,3 (Q e - X + 0,3Q e - Y)
0,72D + 0,72SIDL + 1,3Q e - X + 0,3Q e – Y
Comb 6 : 0,72 (D + SIDL) + 1,3Q e - Y
0,72 (D + SIDL) + 1,3 (Q e - Y + 0,3Q e - X)
0,72D + 0,72SIDL + 1,3Q e - Y + 0,3Q e – X

Analisa pengaruh P-∆


Dalam Analisa P-∆ , pengaruh torsi tak terduga juga diabaikan seperti saat Analisa
simpangan antar lantai. Analisa pengaruh P-∆ diatur dalam SNI 1726-2019; Pasal
7.8.7; Hal-76. Berdasarkan Pasal tersebut dikatakan bahwa pengaruh P- ∆ tidak perlu
diperhitungkan bila θ ≤ 0,10, yang dimana rumus untuk menghitung θ adalah:
Px ∆ I e
θ=
V x h sx C d

dimana:
P x = merupakan beban desain vertical total pada tingkat dan diatas tingkat dari
lantai yang ditinjau. Dalam hal ini factor beban gravity load (DL, LL, SIDL) tidak
perlu melebihi 1,0. Sehingga dalam Analisa program ETABS, perlu dibuat
kombinasi khusus (duplicate) dengan factor beban untuk beban gravity load sama
dengan 1,0. Kombinasi ini hanya digunakan dalam memperoleh nilai P x dalam
analisa pengaruh P-∆ .
V x = Gaya geser seismic yang bekerja pada tingkat yang ditinjau, (kN).
∆ = Simpangan antar tingkat yang diperoleh pada Analisa sebelumnya
h sx = Tinggi tingkat dibawah lantai yang ditinjau, (mm). Dalam hal ini adalah 4,0 m.
Hasil Analisa pengaruh P-∆ akan disajikan dalam 2 Tabel dibawah ini. Dari hasil
tersebut dapat dilihat bahwa nilai θ ≤ 0,10. Jadi dalam Analisa struktur, pengaruh P-
∆ tidak diperhitungkan.
1. Nilai P dari etabs

2. Nilai Vx dari etabs

3. Nilai Vy dari etabs


Parameter Simpangan Antar Tingkat
Kategori Risiko
Tipe Struktur
I atau II III IV
Struktur, selain dari struktur dinding geser batu bata, 4 tingkat atau
kurang dengan dinding interior, partisi, langit-langit dan sistem
0,025 h sx 0,020 h sx 0,015 h sx
dinding eksterior yang telah didesain untuk mengakomodasi
simpangan antar tingkat.
Struktur dinding geser kantilever batu bata 0,010 h sx 0,010 h sx 0,010 h sx
Struktur dinding geser batu bata lainnya 0,007 h sx 0,007 h sx 0,007 h sx
Semua struktur lainnya 0,020 h sx 0,015 h sx 0,010 h sx
Sumber: SNI 1726:2019 Tabel 20 halaman 88

Tabel hasil Analisa pengaruh p delta


Perpindahan Perpindahan Elastik Story Drift
height Drift Limit
Story δX δY δe X δe Y ΔX ΔY Cek
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
5 4000 45,686 7,27E-10 4,553 0,000 16,694 0,000 30,769 OK
4 4000 41,133 6,58E-10 8,172 0,000 29,964 0,000 30,769 OK
3 4000 32,961 5,29E-10 11,324 0,000 41,521 0,000 30,769 OK
2 4000 21,637 3,47E-10 12,964 0,000 47,535 0,000 30,769 OK
1 4000 8,673 1,42E-10 8,673 0,000 31,801 0,000 30,769 OK

Karena pada pengecekan sudah ok maka tidak perlu desain ulang

Setelah menyelesaikan Analisa ini, maka proses desain elemen struktur dari
bangunan bisa dilakukan. Dengan kata lain, segala bentuk proses yang telah
dilalui merupakan syarat yang harus dilakukan oleh seorang structural engineer
demi memenuhi segala ketentuan dari Standar Nasional Indonesia (SNI).

Anda mungkin juga menyukai