Anda di halaman 1dari 21

1.

Perekam medis di bagian assembling menerima berkas rekam medis dari rawat jalan,
gawat darurat dan rawat inap untuk dilakukan perakitan sesuai dengan kronologi
penyakit pasien yang bersangkutan, kemudian berkas rekam medis dilakukan analisis
kuantitatif dan kualitatif. Setelah berkas rekam medis dinyatakan lengkap baru rekam
medis akan disimpan di rak filing.  
Apakah yang dilakukan perekam medis pertama kali pada saat menerima berkas rekam
medis tersebut?
a.   Menyortir berkas rekam medis yang diterima berdasarkan nomor rekam medis.
b.   Merakit kembali berkas rekam medis sesuai dengan kronologi penyakit pasien yang
bersangkutan.
c.   Menganalisis kuantitatif berkas rekam medis.
d.   Menganalisis kualitatatif berkas rekam medis.
e.   Memfilingkan berkas rekam medis.
 
2.   Perekam medis di RS.X memiliki waktu dinas dari pukul 08.00 s.d 16.00 WIB  untuk
memberikan pelayanan rekam medis setiap harinya sedangkan RS.X beroperasi 24 jam
setiap harinya untuk memberikan pelayanan medis kepada masyarakat yang mengalami
keluhan pada kesehatannya.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis apabila waktu dinasnya telah selesai?
a.   Menyiapkan formulir rekam medis berdasarkan kasus dan memberikannya kepada
Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Inap.
b.   Menyiapkan rekam medis sementara dan memberikannya kepada Instalasi
Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Inap.
c.   Tidak mengunci pintu instalasi rekam medis agar petugas yang memerlukan rekam
medis bisa mengambil langsung di rak penyimpanan.
d.   Memberikan kunci instalasi rekam medis kepada Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi
Rawat Inap yang membutuhkan.
e.   Menyediakan rak rekam medis di setiap Intalasi (rawat jalan, rawat darurat dan rawat
inap)
 
3.   Perekam medis di bagian filing menerima map rekam medis Nn.A keadaan robek pada
bagian ujungnya dan juga terdapat lembaran yang lepas dari mapnya.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis?
a.   Memperbaiki pengikat lembar dan map rekam medisnya dengan cara memberikan
isolatif pada bagian yang robek.
b.   Memperbaiki map rekam medisnya dengan cara memberikan isolatif pada bagian yang
robek.
c.   Memperbaiki pengikat lembar rekam medis.
d.   Menggantikan dengan map yang baru.
e.   Langsung menyimpannya ke rak filing.
 
4.   Berdasarkan data laporan Instalasi Rekam Medis RS. X diketahui angka
kejadian misfile mengalami peningkatan setiap harinya, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya pasien yang menggunakan rekam medis sementara.
Apakah yang harus dilakukan Kepala Rekam Medis?
a.   Mengecek buku ekspedisi rekam medis.
b.   Menghitung tracer yang tidak yang ada di rekam medis
c.   Melakukan monitoring langsung ke Tempat Pendaftaran Pasien (TPP)
d.   Melakukan monitoring langsung ke rak filing secara berkala/periodik
e.   Melakukan monitoring ke Instalasi Rawat Jalan, Rawat Darurat dan Rawat Inap
 
5.   Perekam Medis RS.X sedang memonitor rak filing ternyata ditemukan banyak sekali map
rekam medis yang keluar dari sub rak penyimpanan.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis tersebut?
a.   Melaporkan kepada Kepala Rekam Medis jika rak penyimpanan tidak rapi
b.   Mengecek SOP Tentang Penyimpanan Berkas Rekam Medis
c.   Merapikan kembali map rekam medis yang keluar dari sub rak rekam medis
d.   Mengambil map rekam medis yang tidak rapi dan meletakkan ke rak sortir
e.   Membiarkan map rekam medis yang tidak rapi tersebut

6. Pada tanggal 13 Agustus 2017 Ny. N datang dan menginap sebagai pasien baru di RSU
Ummi Bengkulu untuk menjalani section ceasar  pada kehamilan pertama
dikarenakan plasenta perivia totalis.
Bagaimanakah perekam medis melakuan assembling terhadap berkas rekam medis
Ny.N pada kunjungan baru?
a.   Pembatas Masuk, Ringkasan Masuk dan Keluar, Surat Dokumen Pengantar, Catatan
Perawat, Lembar Obtetrik, Catatan Persalinan, Lembaran Bayi Baru Lahir, Intruksi
Dokter, Catatan Perkembangan, Lembar Konsultasi, Grafik Ibu (Grafik Nifas),
Pengawasan Khusus, Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Salinan Resep, Resume
Medis.
b.   Pembatas Masuk, Ringkasan Masuk dan Keluar, Surat Dokumen Pengantar, Intruksi
Dokter, Lembar Obtetrik, Catatan Persalinan, Lembaran Bayi Baru Lahir, Catatan
Perkembangan, Lembar Konsultasi, Catatan Perawat, Grafik Ibu (Grafik Nifas),
Pengawasan Khusus, Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Salinan Resep, Resume
Medis.
c.   Pembatas Masuk, Ringkasan Masuk dan Keluar, Surat Dokumen Pengantar, Hasil
Pemeriksaan Laboratorium, Lembar Obtetrik, Catatan Persalinan, Lembaran Bayi
Baru Lahir, Intruksi Dokter, Catatan Perkembangan, Lembar Konsultasi, Catatan
Perawat, Grafik Ibu (Grafik Nifas), Pengawasan Khusus, Salinan Resep, Resume
Medis.
d.   Pembatas Masuk, Ringkasan Masuk dan Keluar, Surat Dokumen Pengantar,
Lembar Obtetrik, Catatan Persalinan, Lembaran Bayi Baru Lahir, Intruksi Dokter,
Catatan Perkembangan, Lembar Konsultasi, Catatan Perawat, Grafik Ibu (Grafik
Nifas), Pengawasan Khusus, Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Salinan Resep,
Resume Medis.
e.   Pembatas Masuk, Ringkasan Masuk dan Keluar, Surat Dokumen Pengantar, Lembar
Obtetrik, Catatan Persalinan, Grafik Ibu (Grafik Nifas), Lembaran Bayi Baru Lahir,
Intruksi Dokter, Catatan Perkembangan, Lembar Konsultasi, Catatan Perawat,
Pengawasan Khusus, Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Salinan Resep, Resume
Medis.
 
7.   Pada tanggal 14 Agustus 2017 Ny. N melahirkan bayi pertamanya di RSU Ummi
Bengkulu dengan cara section ceasar  dikarenakan plasenta perivia totalis.  Setelah lahir
bayi Ny. N ternyata harus dirawat insentif di Ruang Perina dikarenakan pucat dan harus
mendapatkan transfusi darah sehinga perekam medis harus menyiapkan dan melakukan
assembling pada berkas rekam medis By.Ny.N.
Bagaimanakah urutan assembling berkas rekam medis By.Ny.N?
a.   Pembatas Masuk, Ringkasan Masuk dan Keluar, Riwayat Kelahiran, Intruksi
Dokter, Catatan Perkembangan, Lembar Konsultasi, Catatan Perawat, Grafik
Bayi, Pengawasan Khusus, Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Salinan Resep,
Resume Medis.
b.   Pembatas Masuk, Ringkasan Masuk dan Keluar, Riwayat Kelahiran, Intruksi Dokter,
Catatan Perawat, Catatan Perkembangan, Lembar Konsultasi, Grafik Bayi,
Pengawasan Khusus, Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Salinan Resep, Resume
Medis.
c.   Pembatas Masuk, Ringkasan Masuk dan Keluar, Riwayat Kelahiran, Intruksi Dokter,
Lembar Konsultasi, Catatan Perawat, Grafik Bayi, Catatan Perkembangan,
Pengawasan Khusus, Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Salinan Resep, Resume
Medis.
d.   Pembatas Masuk, Ringkasan Masuk dan Keluar, Riwayat Kelahiran, Hasil
Pemeriksaan Laboratorium, Intruksi Dokter, Catatan Perkembangan, Lembar
Konsultasi, Catatan Perawat, Grafik Bayi, Pengawasan Khusus, Salinan Resep,
Resume Medis.
e.   Pembatas Masuk, Ringkasan Masuk dan Keluar, Riwayat Kelahiran, Intruksi Dokter,
Lembar Konsultasi, Catatan Perawat, Pengawasan Khusus, Catatan Perkembangan,
Grafik Bayi, Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Salinan Resep, Resume Medis.
 
8.   Tn.D berkunjung dan berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam RS.A untuk kontrol rutin batu
ginjal yang bersarang di ginjalnya. Setelah selesai pelayanan maka berkas rekam medis
milikiTn.D akan dikembalikan ke ruang rekam medis.
Apakah yang dilakukan perekam medis ketika menerima berkas rekam medis Tn.D
a.   Merakit kembali formulir rekam medis ketika sampai di ruang assembling.
b.   Merakit kembali formulir rekam medis sambil mengendalikan penggunaan nomor
rekam medis.
c.   Merakit kembali formulir rekam medis sambil mengendalikan isi rekam medis yang
tidak lengkap.
d.   Merakit kembali formulir rekam medis sambil melakukan kegiatan penelitian
terhadap kelengkapan data rekam medis dan kebenaran data pencatatan pada
setiap lembar formulir.
e.   Merakit kembali formulir rekam medis sambil mencocokkan jumlah berkas rekam
medis dengan jumlah pasien yang tercatat pada Sensus Harian Rawat Jalan.

9.   Perekam medis di bagian assembling menerima berkas rekam medis Tn.D dari Poliklinik
Penyakit Dalam untuk dilakukan perakitan sebelum berkas rekam medis Tn.D disimpan
di rak filing rekam medis.
Bagaimanakah perekam medis melakukan assembling terhadap berkas rekam medis
Tn.D?
a.   Merakit berkas rekam medis Tn.D dimulai dari; Lembar Dokumen Pengantar,
Lembaran Poliklinik, Hasil Penunjang Penujang, Salinan Resep.
b.   Merakit berkas rekam medis Tn.D dimulai dari; Pembatas Poliklinik, Lembaran
Poliklinik, Lembar Dokumen Pengantar, Hasil Penunjang Penujang, Salinan Resep.
c.   Merakit berkas rekam medis Tn.D dimulai dari; Pembatas Poliklinik, Lembar
Dokumen Pengantar, Lembaran Poliklinik, Hasil Penunjang Penujang, Salinan
Resep.
d.   Merakit berkas rekam medis Tn.D dimulai dari; Pembatas Poliklinik, Lembar Dokumen
Pengantar, Lembaran Poliklinik, Salinan Resep, Hasil Penunjang Penujang.
e.   Merakit berkas rekam medis Tn.D dimulai dari; Pembatas Poliklinik, Lembar Dokumen
Pengantar, Hasil Penunjang Penujang, Lembaran Poliklinik, Salinan Resep.

 
10.   Perekam medis di bagian assembling menerima berkas rekam medis Ny.N dari
Ruang Yasmin RS.U untuk dilakukan perakitan sebelum disimpan di rak filing. Akan
tetapi ketika proses perakitan diketahui lembar hasil pemeriksaan laboratorium tidak
terdapat di dalam map rekam medis miliki Ny.N.
Apakah yang harus dilakukan oleh perekam medis pertama kali?
a.   Melaporkan kepada Kepala Rekam Medis.
b.   Menempelkan kertas kecil pada halaman depan map rekam medis.
c.   Membuat cacatan kecil pada buku ekspedisi.
d.   Menyarahkan berkas rekam medis yang tidak lengkap kepada unit pencatat dengan
menggunakan buku ekspedisi untuk diteruskan pada petugas yang bertanggung jawab
terhadap isi data rekam medis yang bersangkutan untuk dilengkapi.
e.   Menyimpan Kartu Kendali tanggal penyerahakn rekam medis yang tidak lengkap.
 
11.   Perekam medis di bagian assembling menerima berkas rekam medis By.Ny.N dari
Ruang Perina setalah By.Ny.N dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang untuk
dilakukan perakitan sebelum disimpan di rak filing. Dari proses perakitan yang dilakukan
dapat dinyatakan berkas rekam medis By.Ny.N lengkap dari sisi formulirnya maupun
kelengkapan data yang harus tercatat di dalam setiap formulir rekam medisnya.
Apakah proses selanjutnya yang harus dilakukan oleh perekam medis setalah rekam
medis By.Ny.N dinyatakan lengkap?
a.   Menyerahkan berkas rekam medis ke bagian analising dan repoting
b.   Menyerahkan berkas rekam medis ke bagian koding
c.   Menyerahkan berkas rekam medis ke bagian indeksing
d.   Menyerahkan berkas rekam medis ke bagian koding dan indeksing
e.   Menyerahkan berkas rekam medis ke bagian filing
 
12.   Perekam medis di bagian assembling menerima Sensus Harian Rawat Jalan (SHRJ)
setiap harinya kemudian melakukan mengecekan dengan cara mencocokkan antara
jumlah berkas rekam medis dengan jumlah pasien yang tercatat pada SHRJ. Dari proses
pengecek yang dilakukan dapat dinyatakan data antara jumlah pasien yang tercatat pada
SHRJ sama dengan data jumlah rekam medis yang dipinjam.
Apakah proses selanjutnya yang harus dilakukan perekam medis data tersebut
dinyatakan cocok?
a.   Menyerahkan SHRJ ke bagian Filing.
b.   Menyerahkan SHRJ ke bagian Analising.
c.   Menyerahkan SHRJ ke bagian Reporting.
d.   Menyerahkan SHRJ ke bagian Analising dan Repoting.
e.   Menyerahkan SHRJ ke bagian Pelaporan.

13. Pada tanggal 15 Juni 2004 Ny.A melahirkan anak keempatnya di RS.X dan bayi tersebut
yang harus mendapatkan perawatan intensif karena anemia. Ny.A berasal dari keluarga
tidak mampu sehingga ia terpaksa meninggalkan bayinya untuk diadopsi oleh orang lain.
Ny.A ingin mengetahui kondisi anaknya setelah satu minggu berlalu, akan tetapi ternyata
anaknya sudah diadopsi sehingga Ny.A menemui perekam medis untuk dapat melihat
berkas rekam medis anaknya.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis?
a.   Memberikan berkas rekam medis anak Ny.A kepada Ny.A untuk dilihat di ruang rekam
medis saja.
b.   Memberikan berkas rekam medis anak Ny.A kepada Ny.A untuk dilihat dan difotocopy.
c.   Memberikan informasi kepada Ny.A bahwa haknya untuk melihat dan memeriksa
rekam medis anaknya sudah tidak ada sejak ia meninggalkan anaknya di RS.X
d.   Memberikan informasi kepada Ny.A bahwa haknya untuk melihat dan memeriksa
rekam medis anaknya sudah tidak ada sejak ia meninggalkan anaknya di RS.X tetapi
ia tetap bisa melihat berkas rekam medis anaknya apabila dibutuhkan.
e.   Memberi informasi kepada Ny.A bahwa haknya untuk melihat dan memeriksa
rekam medis anaknya telah berakhir sejak anaknya telah diangkat oleh orang
tua angkatnya.
 
14.   Pada tanggal 23 Juni 2004 sepasang Suami Istri muda mengadopsi seorang bayi
perempuan di RS.X. Untuk proses adminitrasi bayi tersebut calon orang tua angkat ini
menemui perekam medis untuk memeriksa berkas rekam medis bayi yang akan diangkat
menjadi anak kandungnya.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis?
a.   Memberikan berkas rekam medis bayi tersebut yang berisi semua identitas bayi yang
berkaitan dengan orang tua aslinya kepada calon orang tua angkatnya untuk diperiksa
hingga mencapai dewasa.
b.   Memberikan berkas rekam medis bayi tersebut yang berisi semua identitas bayi yang
berkaitan dengan orang tua aslinya kepada sepasang suami istri yang telah sah
menjadi orang tua angkat bayi tersebut untuk diperiksa hingga mencapai dewasa.
c.   Memberikan berkas rekam medis bayi tersebut tanpa identitas masa lampau bayi yang
berkaitan dengan orang tua aslinya kepada calon orang tua angkatnya untuk diperiksa
hingga mencapai dewasa.
d.   Memberikan berkas rekam medis bayi tersebut tanpa identitas masa lampau
bayi yang berkaitan dengan orang tua aslinya kepada sepasang suami istri yang
telah sah menjadi orang tua angkat bayi tersebut untuk diperiksa.
e.   Tidak memberikan berkas rekam medis bayi tersebut karena rekam medis bersifat
rahasia dan harus dijaga kerahasiaannya.
 
15.   Pada tanggal 26 Januari 2019 An.R datang ke Unit Rekam Medis RS.X untuk
memastikan apakah betul ia anak yang diadopsi pada tanggal 23 Juni 2004 oleh
sepasang suami istri Y dengan cara melihat berkas rekam medis milikinya.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis?
a.     Tidak memberikan berkas rekam medis miliki An.R kepada An.R karena tidak ada
konfirmasi dari orang tua angkatnya kepada pihak RS.X
b.     Tidak memberikan berkas rekam medis miliki An.R kepada An.R karena karena
An.R masih berusia 16 tahun.
c.     Memberikan berkas rekam medis An.R tanpa identitas masa lampau yang berkaitan
dengan orang tua aslinya untuk dibaca oleh An.R.
d.     Memberikan berkas rekam medis An.R dengan identitas masa lampau yang berkaitan
dengan orang tua aslinya untuk dibaca oleh An.R.
e.     Memberikan berkas rekam medis An.R dengan identitas masa lampau yang berkaitan
dengan orang tua aslinya untuk dibaca oleh An.R dengan didampingi oleh orang tua
angkatnya

 16. KepalaRuang Filing Rekam Medis RS.X sedang memonitor rak filing ternyata ditemukan
banyak sekali map rekam medis yang rusak karena tidak mempu menopang isi rekam
medis.
Apakah yang harus dilakukan Kepala Ruang Filing?
a.   Mengganti bahan map rekam medis dengan bahan yang kuat.
b.   Mendiskusi untuk melakukan desain map rekam medis kembali.
c.   Menata map rekam medis dengan punggung map rekam medis berada dibagian
bawah.
d.   Menata map rekam medis dengan menggunakan guide card.
e.   Menata map rekam medis menjadi hanging map.
 
17.   An.X didiagnosa oleh dokter terkena leukemia yang menyebabkan An.X harus selalu
kontrol rutin untuk memonitor perkembangan pengembatan terhadap penyakit yang
dideritanya, sehingga menyebabkan rekam medis An.X menjadi tebal.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis?
a.   Berkas Rekam Medis yang terlalu tebal dibiarkan menjadi tebal agar riwayat
pengobatannya cepat ditelusuri.
b.   Berkas Rekam Medis yang terlalu tebal dipecah menjadi menjadi dua atau beberapa
map dan masing-masing map pecahan diberi identitas pasien yang lengkap.
c.   Berkas Rekam Medis yang terlalu tebal dipecah menjadi menjadi dua atau beberapa
map dan masing-masing map pecahan diberi nama pasien yang sama dengan
tambahan keterangan misalnya “Vol.1 dari 2”, “Vol.2 dari 2” dan sebagainya.
d.   Berkas Rekam Medis yang terlalu tebal dipecah menjadi menjadi dua atau beberapa
map dan masing-masing map pecahan diberi nomor rekam medis yang sama dengan
tambahan keterangan misalnya “Vol.1 dari 2”, “Vol.2 dari 2” dan sebagainya.
e.   Berkas Rekam Medis yang terlalu tebal dipecah menjadi menjadi dua atau
beberapa map dan masing-masing map pecahan diberi identitas pasien (nama
dan nomor rekam medis) yang sama dengan tambahan keterangan misalnya
“Vol.1 dari 2”, “Vol.2 dari 2” dan sebagainya.
 
18.   Unit Rekam Medis di RS. X terjadi kenaikan angka kejadian misfile yang tinggi setiap
harinya, hal ini disebabkan salah satunya oleh penulisan Nomor Rekam Medis secara
manual.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis untuk menurunkan angka kejadian misfile?
a.   Menggunakan map (folder) rekam medis.
b.   Menggunakan rak sortir.
c.   Mengunakan petunjuk penyimpanan.
d.   Menggunakan color coding.
e.   Menggunakan giuide card.
 
19.   Penulisan Nomor Rekam Medis dibagi menjadi 3 kelompok, yaiu digit primer, digit
sekunder dan digit tersier, sehingga untuk lebih mempermudahkan operasionalnya maka
penulisan Nomor Rekam Medis sering sekali dikembangkan dengan menggunakan kode
warna pada digit?
a.   Primer
b.   Sekunder
c.   Tersier
d.   Sekunder dan Tersier
e.   Primer, Sekunder dan Tersier
 
20.   Perekam Medis melakukan penyimpanan By. R dengan No.RM 65-27-98 setelah
selesai imunisasi DPT di rak penyimpanan yang menggunakan kode warna dengan
susunannya sebagai berikut: 0 = Hitam, 1 = Putih, 2 = Merah, 3 = Kuning, 4 = Hijau, 5 =
Biru, 6 = Oranye, 7 = Ungu, 8 = Coklat, 9 = Abu-abu, pada digit primer sehingga tampak
jelas walaupun dari kejauhan.
Apakah kode warna kelompok penyimpanan tersebut?
a.   Abu-abu – Coklat
b.   Merah – Ungu
c.   Oranye – Biru
d.   Biru – Oranye
e.   Putih – Ungu
 
21.   Nn. A masuk perawatan di RS. X yang memiliki kebijakan penulisan Nomor Rekam
Medis menggunakan kode warna (0 = Ungu, 1 = Kuning, 2 = Hijau Tua, 3 = Oranye, 4 =
Biru Muda, 5 = Coklat, 6 = Kemerahan, 7 = Hijau Muda, 8 = Merah, 9 = Biru Tua) dan
tinta permanen adalah pada tanggal 2 November 2019 pukul 08.00 WIB sebagai pasien
baru dan diberi No.RM 02-02-56.
Bagaimanakah penulisan Nomor Rekam Medis pada Map Rekam Medis Nn.A?
a.   Ungu Kuning-02-56
b.   Ungu Hijau Tua-02-56
c.   Ungu Oranye-02-56
d.   Ungu Biru Muda-02-56
e.   Ungu Coklat-02-56
 
22.   Tn. B datang dan berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam RS. X yang memiliki kebijakan
penulisan Nomor Rekam Medis menggunakan kode warna pada digit primer dan
sekunder (0 = Ungu, 1 = Kuning, 2 = Hijau Tua, 3 = Oranye, 4 = Biru Muda, 5 = Coklat, 6
= Kemerahan, 7 = Hijau Muda, 8 = Merah, 9 = Biru Tua) dan tinta permanen  untuk
kontrol rutin pada penyakit ginjal yang dideritanya sebagai pasien baru dan diberi No.RM
12-27-85.
Bagaimanakah penulisan Nomor Rekam Medis pada Map Rekam Medis Tn.B?
a.   Kuning Hijau Tua- Hijau Muda Hijau Tua -56
b.   Kuning Hijau Tua-Hijau Tua Hijau Muda-56
c.   Kuning Hijau Tua-Hijau Tua Hijau Tua-56
d.   Kuning Hijau Muda-Hijau Tua Hijau Muda-56
e.   Kuning Hijau Muda-Hijau Muda Hijau Tua-56
 
23.   Kepala Ruang Filing RS.X sedang memonitor keamanan fisik berkas rekam medis di rak
penyimpanan manual yang berbentuk kayu dan terlihat sekumpulan rayap di salah satu
sub rak penyimpanan yang sedang menggigit berkas rekam medis.
Apakah yang harus dilakukan Kepala Ruang Filing tersebut sebagai perekam medis?
a.   Meletakan APAR di ruang filing berkas rekam medis.
b.   Meletakan KAMFER disetiap sub rak penyimpanan berkas rekam medis.
c.   Meletakan pewangi ruangan di setiap sub rak penyimpanan berkas rekam medis.
d.   Memberikan alkohol pada setiap bagian kayu rak penyimpanan berkas rekam medis.
e.   Membersihan setiap sub rak penyimpan berkas rekam medis kemudian melakukan
penyemprotan pestisida pada setiap sub rak tersebut.
 
24.   Pada awal tahun 2020 RS. X terkena banjir bandang yang menyebabkan rak filing di
Instalasi RS tersebut tergenang oleh air banjir setinggi 1 meter.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis?
a.   Mengganti dengan Filling Mobile/Bergerak.
b.   Mengganti dengan Rotary Filling.
c.   Mengganti dengan Roll O’Pack.
d.   Mengganti dengan penyimpanan Elektronik Filing.
e.    Mengganti dengan Lateral Filing Cabinet.

25. Pada tanggal 15 Juni 2019 By.Ny.C berkunjung sebagai pasien lama ke Poliklinik Anak
RS.A untuk imunisasi campak. By.Ny.C diberi nomor rekam medis baru setiap kali
berkunjung dan nomor-nomor rekam medis tersebut dicatatan ke dalam KIUP beserta
tanggal kunjungannya dan setelah By.Ny.C selesai imunisasi perekam medis akan
menyimpan berkas rekam medis di ruang filing.
Bagaimanakah perekam medis menyimpan berkas rekam medis By.Ny.C tersebut?

a.   Menyimpan berkas rekam medis di folder baru dengan nomor rekam medis baru
sesuai dengan tanggal kunjungannya.
b.   Menyimpan berkas rekam medis di ruang filing sesuai dengan nomor rekam
medisnya.
c.   Menyimpan berkas rekam medis di folder rekam medis baru dan menggabungkannya
dengan folder rekam medis kunjungan terakhirnya.
d.   Menyimpan berkas rekam medis di ruang filing dengan cara menggabungkannya
dengan folder rekam medis sebelumnya.
e.   Menyimpan berkas rekam medis saat ini dengan cara mencari folder berkas
rekam medis terdahulu sesuai dengan nomor rekam medis dan
menggabungkannya.

 
26.   Perekam medis melakukan penjajaran berkas rekam medis setelah berkas
diassembling di ruang filing dengan berpedoman pada kasus yang diderita pasien yang
tercantum pada map rekam medis.
Apakah metode penjajaran berkas rekam medis tersebut?
a.   Alfabetik
b.   Numeric
c.   Kronologis
d.   Kasus
e.   Wilayah

 
27.   Perekam medis melakukan penjajaran berkas rekam medis di ruang filing dengan
berpedoman pada warna map rekam medis milik kepala keluarga pasien.
Apakah metode penjajaran berkas rekam medis tersebut?
a.   Alfabetik
b.   Numeric
c.   Kronologis
d.   Kasus
e.   Wilayah

28.   Pada tanggal 28 Oktober 2018 Ny. N datang dan menginap di RS.X sebagai pasien
lama untuk menjalani section ceasar pada kehamilan keduanya dikarenakan letak lintang
pada bayinya.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis di bagian filing pada saat Ny. N
berkunjung?
a.   Memberikan gelang tangan berwarna pink yang berisi identitas Ny. N
b.   Menyiapkan map rekam medis Ny. N
c.   Menyiapkan SEP dan SJP
d.   Merakit formulir rekam medis baru sebelum mendapatkan pelayanan menjadi
urut dan ditata dalam map rekam medis miliki Ny. N
e.   Meneliti kelengkapan dan mengendalikan formulir rekam medis baru Ny. N

 
29.   Nn. A berkunjung ke Poliklinik Mata RS.X sebagai pasien baru dan mendapatkan
No.RM 12-27-65, dimana RS tersebut memiliki kebijakan menggunakan sistem
penomoran unit.
Apakah makna dari No.RM 12-27-65 tersebut?
a.   jumlah kunjungan pasien rawat jalan
b.   Jumlah total pasien
c.   Jumlah kunjungan pasien
d.   Jumlah pasien yang dilayani
e.   Jumlah kunjungan pasien dan jumlah pasien yang dilayani
30.   Perekam medis RS.X sedang melakukan penataan berkas rekam medis yang telah
kembali ke ruang filing, dengan nomor rekam medis 13-27-65, 14-27-65, 15-27-65, 16-
27-65 dan 17-27-65. Akan tetapi berkas rekam medis dengan nomor 13-27-65 tersimpan
di sub rak  section 18.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis tersebut?
a.   Membiarkan berkas rekam medis nomor 13-27-65 tersimpan pada section 18
b.   Mengambil berkas rekam medis nomor 13-27-65 dan menyimpan kembali berkas
tersebut pada sub rak section 13
c.   Menyarankan kepada Kepala Rekam Medis agar nomor rekam medis ditulis dengan
jelas dalam berkas rekam medis
d.   Menyarankan kepada Kepala Rekam Medis agar penulisan nomor rekam medis
dipisah-pisahkan menjadi pasangan digit dengan masing-masing dua angka.
e.   Menyarankan kepada Kepala Rekam Medis untuk mengganti nomor rekam medis
dengan stiker warna

 
31.   Perekam medis sedang menggabungkan lembar lepas milik Tn. H ternyata berkas
rekam medisnya tidak ada di lokasi penyimpanan karena sedang digunakan untuk
pelayanan.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis pada bagian lembar lepas berkas rekam
medis tersebut?
a.   Meletakkan stiker warna
b.   Meletakan bon peminjaman
c.   Meletakkan tracer
d.   Meletakkan out guide
e.   Meletakkan kartu kendali

 
32.   Ny. W merupakan pasien rutin berkunjung dan berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam
RS.X untuk kontrol penyakit diabetes mellitus yang dideritanya, sehingga berkas rekam
medis Ny. W menjadi sangat tebal karena seluruh riwayat kesehatan dikumpulkan dalam
satu folder dengan satu nomor  rekam medis.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis jika folder rekam medis milik pasien sudah
terlalu tebal?
a.   Berkas rekam medis Ny. W disimpan tetap dalam satu folder sekalipun foldernya
sudah tebal.
b.   Berkas rekam medis Ny. W dipecah menjadi dua folder dan antara folder satu dengan
folder lainnya diberi lem perekat agar tdak hilang.
c.   Berkas rekam medis Ny. W dipecah menjadi dua folder dan diberi identitas pasien dan
nomor rekam medis, serta setiap folder diberi keterangan Vol. 1 dan Vol. 2.
d.   Berkas rekam medis Ny. W dipecah menjadi dua folder dan setiap folder diberi
keterangan Vol. 1 dan Vol. 2.
e.   Berkas rekam medis Ny. W dipecah menjadi dua folder dan diberi identitas
(nama dan nomor rekam medis, serta setiap folder diberi keterangan Vol. 1 dari
2  dan Vol. 2 dari 2.

 
33.   RS. X mempunyai kebijakan special flagging, dimana pasien untuk kondisi tertentu
diberi tanda tambahan khusus pada foldernya akan tetapi secara standar folder rekam
medis tidak boleh menampilan informasi khusus (kode penting).
Apakah yang harus dilakukan perekam medis di bagian filing jika ada pasien baru yang
berkunjung dengan kasus yang dianggap sensitif, seperti HIV/AIDS?
a.   Menyimpan berkas rekam medis di rak penyimpanan kasus HIV/AIDS
b.   Menyimpan berkas rekam medis di rak penyimpanan khusus special flagging
c.   Memasukan berkas rekam medis pasien tersebut dalam amplop warna coklat dan
menyimpannya di rak penyimpanan aktif
d.   Memasukan berkas rekam medis pasien tersebut dalam amplop warna coklat
dan diberikan identitas pasien (nama pasien dan nomor rekam medis, serta
menyimpannya di rak penyimpanan aktif
e.   Memasukan berkas rekam medis pasien tersebut dalam amplop warna coklat dan
menyimpannya di rak penyimpanan khusus special flagging

34.   Kepala Ruang Filing Rekam Medis RS.X sedang memonitor keseragaman warna dalam
masing-masing section sub rak rekam medis ternyata ditemukan berkas rekam medis
yang berbeda warna dalam satu section.
Apakah yang harus dilakukan Kepala Ruang Filing tersebut sebagai perekam medis?
a.   Mengambil berkas rekam medis tersebut dari sub rak rekam medis yang salah
meletakan berkas rekam medis ke troly
b.   Mengambil berkas rekam medis tersebut dari sub rak rekam medis yang salah
meletakan berkas rekam medis ke rak sortir.
c.   Mengambil berkas rekam medis tersebut dari sub rak rekam medis yang salah dan
meletakan berkas rekam medis ke rak penyimpanan sementara.
d.   Mengambil berkas rekam medis tersebut dari sub rak rekam medis yang salah
dan meletakan berkas rekam medis ke sub rak yang benar sesuai dengan kode
warnanya.
e.   Mengambil berkas rekam medis tersebut dari sub rak rekam medis yang salah dan
meletakan berkas rekam medis ke meja register peminjaman dan pengembalikan
berkas rekam medis.
 
35.   Perekam medis RS.A melakukan penjajaran berkas rekam medis yang telah kembali ke
ruang filing di rak penyimpanan terbuka yang terbuat dari kayu dan sangat mudah
mendapat gangguan dari hewan, seperti semut, rayap, kecoa dan kutu.
Apakah yang harus dilakukan perekam medis untuk menjaga keamanan fisik berkas
rekam medis dari gangguan yang berasal dari hewan?
a.    Menjaga suhu di ruang filing berkisar antara 18 – 28 oC
b.   Menjaga kelembaban suhu di ruang filing berkisar antara 40 – 60%
c.   Meletakkan kamper pada setiap sub rak penyimpanan
d.   Menggantung pengharum ruangan pada AC yang terdapat ruang filing
e.   Adanya baygon pada ruang filing

 
36.   Pada tanggal 18 Agustus 2018 Ny. S datang dan menginap di RS.X sebagai pasien
baru untuk menjalani section ceasar pada kehamilan pertamanya dikarenakan
berdasarkan hasil USG bayi Ny. S kembar siam dan selanjutnya Bayi Ny.S harus
dilakukan operasi pemisahan kembar siam.
Bagaimanakan sistem penyimpanan berkas rekam medis By.Ny.S?
a.   Disimpan di rak penyimpanan aktif dan mengikuti jadwal retensi terus menerus
b.   Disimpan di rak penyimpanan aktif dan mengikuti jadwal retensi terus menerus
dan tidak akan dimusnahkan
c.   Disimpan di rak penyimpanan aktif dan mengikuti jadwal retensi, penyusutan dan
pemusnahan
d.   Disimpan di rak penyimpanan aktif dan mengikuti jadwal retensi, kemudian disimpan di
rak penyimpanan inaktif jika pasien sudah tidak aktif lagi untuk mengikuti jadwal
penyusutan dan pemusnahan
e.   Disimpan di rak penyimpanan aktif dan mengikuti jadwal retensi, kemudian disimpan di
rak penyimpanan inaktif jika pasien sudah tidak aktif lagi dan berkas rekam medis
diabadikan

 1. Tn.
Y datang dan berobat ke Poliklinik THT RSU Mutiara Bunda Bengkulu sebagai pasien
baru, akan tetapi Tn. Y tidak diberi KIB serta KIUP oleh perekam medis di loket
pendaftaran dan hanya memiliki nomor rekam medis yang dicatat dalam buku register.
apabila Tn Y datang berobat kembali, maka akan perekam medis di loket pendaftaran
akan melihat buku register dengan menanyakan nama dan tanggal kunjungan terakhir
berobat dan Tn. Y akan mendapatkan nomor rekam medis yang baru. Sistem penomoran
pada RSU Mutiara Bunda Bengkulu dikenal dengan?…

a.   Serial Numbering System


b.   Unit Numbering System
c.   Serial-Serial Numbering System
d.   Unit-Unit Numbering System
e.   Serial Unit Numbering System
 
2.   By. Ny. N harus dirawat insentif di ruang perina RSU Ummi Bengkulu karena memiliki Hb
10.6 pada saat dilahirkan pada tanggal 14 Agustus 2017 dan harus ditransfusi sebanyak
2 kantong darah. By. Ny. N mendapatkan KIB dan KIUP sebagai pasien baru serta
memiliki nomor rekam medis yang dapat dipergunakan untuk semua pelayanan
kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan RSU Ummi Bengkulu. Sistem penomoran
pada RSU Ummi Bengkulu dikenal dengan?…

a.     Serial Numbering System


b.    Unit Numbering System
c.     Serial-Serial Numbering System
d.     Unit-Unit Numbering System
e.     Serial Unit Numbering System
 
3.   Tn. Z datang dan berobat ke Poliklinik Syaraf RSU MMC Bengkulu sebagai pasien lama
untuk kontrol rutin setiap bulannya. Setiap kali kunjungan Tn. Z diberikan nomor rekam
medis yang sama oleh perekam medis di loket pendaftaran. Setelah selesai kontrol
berkas rekam medis Tn. Z akan dibawa ke ruang filing, dikarenakan Tn. Z adalah pasien
lama maka perekam medis akan mencari berkas rekam medis terdahulu dan
menggabungkan dengan berkas rekam medis saat ini. Sistem penomoran pada RSU
MMC Bengkulu dikenal dengan?…

a.   Serial Numbering System


b.   Unit Numbering System
c.   Serial-Serial Numbering System
d.   Unit-Unit Numbering System
e.   Serial Unit Numbering System
 
4.   Pada tanggal 13 Agustus 2017 Ny. N datang dan menginap sebagai pasien baru di RSU
Ummi Bengkulu untuk menjalani section ceasar  pada kehamilan pertama
dikarenakan plasenta perivia totalis. Setelah lahir bayi Ny. N ternyata harus dirawat
insentif di ruang perina karena didiagosa anemia dan harus mendapatkan transfusi
darah. Bagaimanakah sistem penamaan pada bayi Ny. N yang belum sempat diberi
nama?…

a.   By.
b.   Ny. N
c.   By. Ny. N
d.   Ny. N. By
e.   By. N. Ny
 
5.   Ny. R datang dan berkunjung ke Poliklinik Kandungan RSU Ummi Bengkulu untuk kontrol
rutin kandungannya, setelah Ny. R selesai kontrol maka berkas rekam medisnya akan
disimpan. Dimanakah berkas rekam medis Ny. R disimpan? …

a.   Di Poliklinik Kandungan


b.   Di Loket Pendaftaran
c.   Di Loket Pendaftaran Rawat Jalan
d.   Di Loket Pendaftaran Rawat Inap
e.   Di Ruang Penyimpanan (Filing)
 
6.   Tn. A berkunjung dan berobat ke Poliklinik Jantung RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu untuk
kontrol rutin terhadap penyakit jantung yang dideritanya akibat hobinya yang suka sekali
merokok, setelah beberapa hari kontrol Tn. A merasa sesak dan nyeri pada dadanya
sehingga Tn. A harus dirawat di ICCU. Berkas rekam medis Tn. A (baik rawat jalan
maupun rawat inap) dijadikan satu folder dan disimpan di satu tempat. Metode
penyimpanan berkas rekam medis ini dikenal dengan?…

a.   Filing
b.   Sentralisasi
c.   Desentralisasi
d.   Penjajaran
e.   Retensi
 
7.   Nn. F merupakan pasien lama RSU Ummi Bengkulu dan rutin berkunjung dan berobat
serta menginap karena penyakit yang dideritanya sejak lahir. Berkas rekam medis Nn. F
(baik rawat jalan maupun rawat inap) dijadikan satu folder dan disimpan di satu tempat
untuk menghindari terjadinya duplikasi informasi. Metode penyimpanan berkas rekam
medis Nn. F di RSU Ummi Bengkulu merupakan metode?…

a.    Filing
b.   Sentralisasi
c.   Desentralisasi
d.   Penjajaran
e.   Pemisahan
 
8.   Tn. D berkunjung dan berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Bengkulu untuk
kontrol rutin batu ginjal yang bersarang di ginjalnya. Setelah beberapa hari kontrol Tn. D
merasa nyeri pada perut bagian kiri, sehingga Tn. D dibawa ke rumah sakit dan harus
dirawat secara insentif. Berkas rekam medis Tn. D (baik rawat jalan maupun rawat inap)
disimpan terpisah di beberapa tempat pelayanan. Metode penyimpanan berkas rekam
medis ini dikenal dengan?…

a.   Filing
b.   Sentralisasi
c.   Desentralisasi
d.   Penjajaran
e.   Retensi
 
9.   An. A berusia 9 bulan berkunjung ke Poliklinik Anak RSUD Kota Bengkulu untuk
imunisasi campak. Setelah An. A selesai imunisasi maka berkas rekam medisnya
disimpan di ruang filing rawat jalan agar relatif menjadi lebih dekat penyimpanannya
dengan unit pelayanan yang membutuhkan dan berkas rekam medis tidak mudah
menjadi tebal, akan tetapi hal ini berdampak pada sulit saat melakukan pengawasan
terhadap pelayanan rekam medis. Metode penyimpanan berkas rekam medis An. A di
RSUD Kota Bengkulu merupakan metode?…

a.    Filing
b.   Sentralisasi
c.   Desentralisasi
d.   Penjajaran
e.   Pemisahan
 
10.   Unit Rekam Medis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu melakukan  penataan berkas rekam
medis pasien di dalam rak penyimpanan agar pada saat pasien datang, berkunjung dan
berobat tidak menimbulkan kesulitan dalam pencarian berkas rekam medis. Sistem ini
dikenal dengan?…

a.   Filing
b.   Penjajaran
c.   Retensi
d.   Pemisahan
e.   Pemusnahan
 
11.   Perekam medis RSUD Bengkulu Tengah sedang melakukan penjajaran berkas rekam
medis pasien rawat jalan setelah berkas rekam medis kembali ke ruang filing 1×24 jam,
dengan cara berkas diurutkan menurut abjad A menuju Z. Metode penjajaran berkas
rekam medis ini dikenal dengan?…

a.   Alfabetik
b.   Alfabetik Murni
c.   Alfabetik Fonetik
d.   Alfabetik Soundex
e.   Alfabetik Soundex Fonetik
 
12.   Perekam medis RSUD Bengkulu Tengah melakukan penataan berkas rekam medis 4
orang pasien yaitu Rafi Ihsan, Rafa Mahindra, Rafael RM dan Rafie Nabil berkunjung dan
berobat di poliklinik dengan cara berkas diurutkan menurut abjad dan dengan
mempedomani file nothing before something. Bagaimanakah Penataan berkas rekam
medis?

a.   Rafi Ihsan, Rafa Mahindra, Rafael RM,Rafie Nabil


b.   Rafi Ihsan, Rafie Nabil, Rafa Mahindra, Rafael RM
c.   Rafael RM, Rafa Mahindra, Rafie Nabil, Rafi Ihsan
d.   Rafa Mahindra, Rafael RM, Rafi Ihsan, Rafie Nabil
e.   Rafa Mahindra, Rafael RM, Rafie Nabil, Rafi Ihsan
 
13.   Penataan berkas rekam medis dengan cara mengurutkan berkas berdasarkan abjad
dapat menyebabkan, kecuali?…

a.    Misfile
b.   Kerahasiaan berkas rekam medis kurang terjaga
c.   Isi rekam medis mudah diketahui oleh orang yang tidak berhak atas rekam medis
tersebut
d.   Berkas rekam medis mudah dicari apabila tahu nama pasien yang dicari
e.   Berkas rekam medis mudah ditemukan
 
14.   Perekam medis RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu sedang melakukan penjajaran berkas
rekam medis setelah berkas rekam medis kembali ke ruang filing dengan berpedoman
pada nomor rekam medis yang tercantum pada folder rekam medis. Metode penjajaran
berkas rekam medis ini dikenal dengan?…

a.   Nomor Rekam Medis


b.   Numerik
c.    Straight Numerical Filing
d.    Terminal Digit Filing
e.    Middle Digit Filing
 
15.   Perekam medis RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu sedang melakukan penataan berkas
rekam medis yang telah kembali ke ruang filing, dengan nomor rekam medis 12-27-65,
12-27-66, 12-27-68 dan 12-27-69. Metode penjajaran berkas rekam medis ini dikenal
dengan?…

a.   Nomor Rekam Medis


b.   Numerik
c.   Straight Numerical Filing
d.   Terminal Digit Filing
e.   Middle Digit Filing
 
16.   Di ruang filing RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu sedang terjadi kesibukan di bagian tertentu,
umumnya di bagian rekam medis baru yang disebabkan karena pasiennya masing sering
datang untuk berkunjung ulang dan penempatan berkas rekam medis secara urut angka
langsung di satu sub rak sehingga menyebabkan waktu pelayanan rekam medis menjadi
kurang efektif. Metode penjajaran berkas rekam medis ini dikenal dengan?…

a.   Nomor Rekam Medis


b.   Numerik
c.   Straight Numerical Filing
d.   Terminal Digit Filing
e.   Middle Digit Filing
 
17.   Penataan berkas rekam medis dengan cara urut angka langsung di satu sub rak hingga
penuh, kemudian pindah mengisi sub rak berikutnya dapat menyebabkan, kecuali?…

a.    Misfile
b.   Kerahasiaan berkas rekam medis kurang terjaga
c.   Isi rekam medis mudah diketahui oleh orang yang tidak berhak atas rekam medis
tersebut
d.   Berkas rekam medis mudah dicari apabila tahu nama pasien yang dicari
e.   Berkas rekam medis mudah ditemukan
 
18.   Perekam medis RS. Rafflesia Bengkulu sedang melakukan penataan berkas rekam
medis yang telah kembali ke ruang filing, dengan nomor rekam medis 12-27-65, 13-27-
65, 14-27-65 dan 15-27-65. Metode penjajaran berkas rekam medis ini dikenal dengan?

a.   Nomor Rekam Medis


b.   Numerik
c.    Straight Numerical Filing
d.    Terminal Digit Filing
e.    Middle Digit Filing
 
19.   Perekam medis RS. Raffesia Bengkulu melakukan penataan 4 berkas rekam medis
yang telah kembali ke ruang filing dengan nomor rekam medis 99-27-65, 01-28-65, 98-
27-65 dan 00-28-65. Bagaimanakah penataan rekam medis?

a.   00-28-65, 01-28-65, 98-27-65, 99-27-65


b.   99-27-65, 98-27-65, 01-28-65, 00-28-65
c.   98-27-65, 99-27-65, 00-28-65, 01-28-65
d.   00-28-65, 01-28-65, 99-27-65, 98-27-65
e.   99-27-65, 98-27-65, 00-28-65, 01-28-65
 
20.   Metode sistem angka akhir pada penjajaran nomor rekam medis dibagi menjadi 3
kelompok, yaiu digit primer, digit sekunder dan digit tersier, sehingga untuk lebih
mempermudahkan operasionalnya maka metode ini sering sekali dikembangkan dengan
menggunakan kode warna (color coding) pada digit?…

a.   Primer
b.   Sekunder
c.   Tersier
d.   Sekunder dan Tersier
e.   Primer, Sekunder dan Tersier.
 
21.   Perekam medis RS. Sapta Bakti Bengkulu sedang melakukan penataan berkas rekam
medis yang telah kembali ke ruang filing, dengan nomor rekam medis 65-27-99, 65-27-
98, 66-27-01 dan 66-27,00 Metode penjajaran berkas rekam medis ini dikenal dengan?…

a.   Nomor Rekam Medis


b.   Numerik
c.    Straight Numerical Filing
d.    Terminal Digit Filing
e.    Middle Digit Filing
 
22.   Perekam medis RS. Raffesia Bengkulu melakukan penataan 4 berkas rekam medis
yang telah kembali ke ruang filing dengan nomor rekam medis 65-27-99, 65-27-98, 66-
27-01 dan 66-27,00. Bagaimanakah penataan berkas rekam medis yang benar adalah?

a.   65-27-99, 65-27-98, 66-27-01, 66-27-00


b.   65-27-98-65-27-99, 66-27-01, 66-27-00
c.   65-27-98, 65-27-99, 66-27-00, 66-27-01
d.   66-27-00, 66-27-01, 65-27-98, 65-27-99
e.   65-27-99, 66-27-01, 65-27-98, 66-27-00
 
23.   Ny. B berkunjung dan berobat ke poliklinik kandungan RSU Ummi Bengkulu untuk
kontrol rutin kandungannya. Setelah Ny. B selesai kontrol kandungan maka berkas rekam
medis disimpan di ruang filing, akan tetapi penempatan berkas rekam medis dengan
nomor rekam medis 10-15-05 tidak sesuai dengan sub rak seharusnya dikarenakan
perekam medis melihat dan mengingat nomor rekam medis 10-15-05 sebagai 10-51-05.
Peristiwa ini dikenal dengan?

a.    Misfile
b.    Misfile transpose
c.    Misfile transcrips
d.    Misfile transpore-transcrips
e.   Human Error
 
24.   Pada tanggal 10 April 2018 Ny. N datang dan berkunjung ke Klinik Kandungan Fadilah
sebagai pasien baru dengan urutan nomor kunjungan 26 untuk kontrol kandungannya.
Setelah Ny. N selesai kontrol kandungan maka berkas rekam medis disimpan dengan
cara nomor urut kunjungan-tanggal pelayanan-bulan pelayanan, sehinggan Ny. N
memiliki nomor rekam medis 26-10-04. Sistem penjajaran ini dikenal dengan?…

a.   Alfabetik
b.   Numerik
c.   Kronologis
d.   Kasus
e.   Wilayah
 
25.   Pengelolaan berkas rekam medis di Puskesmas yang paling tepat adalah sistem
penjajaran?…

a.   Alfabetik
b.   Numerik
c.   Kronoligis
d.   Kasus
e.   Wilayah (family folder)
 
26.   Tambahan kode khusus pada berkas rekam medis yang digunakan untuk satu keluarga
dalam sistem penyimpanan berkas rekam medis di Puskesmas digunakan untuk
menandai?…

a.     Kode rekam medis keluarga


b.     Kode rekam medis Ayah
c.     Kode rekam medis Ibu
d.     Kode rekam medis Ayah dan Ibu
e.     Kode rekam medis Ayah, Ibu dan Anak
 

27.   Tn. Z merupakan pasien lama RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dengan riwayat penyakit
stroke dengan tanggal terakhir berobat 13 September 2015 dan Tn. Z tidak pernah
datang kembali untuk berobat. Pada tahun berapakah berkas rekam medis Tn. Z menjadi
berkas rekam medis inaktif?…

a.   13 September 2019


b.   14 September 2019
c.   13 September 2020
d.   14 September 2020
e.   14 September 2021
 
28.   Berkas rekam medis inaktif Tn. Z terhitung pada tanggal 14 September 2020 dan Tn. Z
tidak pernah datang kembali untuk berobat, sehingga berkas rekam medis Tn. Z akan
dimusnahkan pada tahun?..

a.   14 September 2020


b.   14 September 2021
c.   15 September 2021
d.   14 September 2022
e.   15 September 2022
 
29.   An. S datang dan menginap di RS. Tiara Sella Bengkulu dengan usia 11 bulan dan
diagnosa penyakit demam berdarah sehingga harus mendapatkan perawatan intensif
pada tanggal 5 Juni 2012 dan An. S boleh pulang pada tanggal 11 Juni 2012. Selama 5
tahun terakhir An. S tidak pernah datang dan berobat kembali ke RS. Tiara Sella
Bengkulu sehingga berkas rekam medisnya menjadi inaktif pada tahun 2017. Pada
tanggal 22 Juli 2018 An. S datang dan menginap kembali dengan diagnosa yang sama,
maka berkas rekam medis akan diambil kembali dari rak penyimpanan inaktif dan setelah
digunakan untuk pelayanan, berkas rekam medis tersebut akan disimpan di?…

a.   Loket Pendaftaran
b.   Poliklinik
c.   Ruang Perawatan
d.   Ruang Filing Berkas Rekam Medis Aktif
e.   Ruang Filing Berkas Rekam Medis Inaktif

Anda mungkin juga menyukai