TEKNOLOGI PANGAN
DISUSUN OLEH :
NURJAYA
WERY ASLINDA
BAHJA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALU
JURUSAN GIZI
2020
MODUL 4. TEKNIK PENGOLAHAN/PENGAWETAN DENGAN
FERMENTASI
IV. TEKNIK PENGOLAHAN/PENGAWETAN BAHAN PANGAN DENGAN FERMENTASI
Tujuan Pembelajaran :
Fermentasi merupakan penguraian gula menjadi alkohol dan CO2 oleh aktivitas mikroorganisme
(khamir) terjadi tanpa suplai udara/oksigen. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba
penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi dapat menyebabkan
perubahan sifat bahan pangan sebagai akibat pemecahan komponen-komponen bahan tersebut. Jika
cara pengawetan yang lain ditujukan untuk mengurangi jumlah mikroba, maka proses fermentasi
adalah sebaliknya yaitu memperbanyak jumlah mikroba dan menggiatkan metabolismenya. Tetapi jenis
mikroba yang digunakan sangat terbatas yaitu disesuaikan dengan hasil akhir yang dikehendaki
(Winarno et al., 1980).
Fermentasi diartikan juga sebagai proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton.
Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan
etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia
selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptorelektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai
bentuk fermentasi.
Makanan hasil fermentasi ada yang dapat menyebabkan keracunan akibat terbentuknya
toksin sebagai hasil metabolisme mikroba selama proses fermentasi, misalnya tempe bongkrek
(asam bongkrek) dan oncom.
Selama fermentasi berlangsung terjadi kenaikan suhu, keadaan ini dapat menyebabkan
pertumbuhan bakteri menjadi baik dan pada keadaan yang dapat ditumbuhi oleh bakteri
Pseudomonas cocovenans yang menghasilkan enzim tertentu yang dapat menghidrolisa gliserol
menjadi asam-asam lemak oleat yang dapat membentuk toksin yang disebut asam bongkrek. Yang
dapat mengganggu metabolism glikogen dan menyebabkan hipoglikemi.
Selain itu toksin yang dihasilkan dari oncom kacang tanah yaitu aflatoksin yang sangat berbahaya
bagi manusia karena racunnya dapat menyerang hati.
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
1. Jelaskan pengertian fermentasi!
Untuk membantu anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silahkan pelajari kembali materi
tentang Fermentasi.
Ringkasan