Anda di halaman 1dari 24

Penyakit Buerger merupakan suatu panangitis,dan kebanyakn penderitanya laki-laki usia

20-40 tahun. Penyakit ini menapakan penyakit okulasi pada pembuluh arteri ukuran
sedang dan kecil.yang sering diikuti dengan trombofleblitis superficial Yang rekuren,
diduga penyebabnya adalah merokok,tetapi hubungannya dengan rokok belum diketahui.
Penyakit ini akan kembuhjika merokok dan remisi jika tidak merokok.
Yang Paling gering terkena dalah ekstremitas atas dan biasanya bilateral. Pada lesi tidak
terlhat adanya kalsiumdan tidak ada tanda-tanda kelainan arteriosklerosis pada
pembulih tersebut, Lesi bisa Sampai okulasi total dan biasanya pertumbuhankolateral
sangat kurang baik.
4, Fistel A-v
Fistel A-V adalah suatu hubungan patologis antara arteri dan vena. Fistel AV
dibedakan karena kongenital (umumnya multipel) dan Yang di dapat (akibat
terlukanya arteri dan vena, tumor. peradangan kronis dan M. Paget). Fistel A-V
kongenital biasanya disertai Oleh kelainan Iain Yang hemangioma multipel, Terapi
fistel A-V Yang hemodinamiknya adalah dengan koreksi bedah.

KONSEP ASUMAN KEPERAWATAN PENYAKIT TROMBOANGITIS OBLITERANS


ATAU BUERGER

1. PENGERTIAN
Penyakit Buerger atau Tromboangitis Obliterans (TAO) adalah suatu penyakit
vaskulitis dari pembuluh darah Yang Paling sering ditemukan pada perokok pria Yang
berusia pertengahan. Sering ditemukan feblitis superficial rekurens. sedangkan vena-vena
dalam jarang terkena, Penyakit pembuluh darah arteri dan vena ini bersifat segmental pada
anggota gerak dan jarang pada alat-alat dalam,
Penyakit Tromboangitis Obliterans merupakan kelainan Yang mengawali terjadinya
obstruksi pada pembuluh darah tangan dan kaki. Pembuluh darah mengalami konstriksi
alau obstruksi sebagian Yang dikarenakan Oleh inflamasi dan bekuan sehingga
mengurangi aliran darah kejaringan.
ETIOLOGI
Penyebabnya tidak jelas, tetapi biasanya tidak ada faktor familial serta tidak ada
hubungannya dengan penyakit Diabetes Mellitus. Penderita penyakit ini umumnya
perokok berat yang kebanyakan mulai merokok pada usia muda, kadang pada usia
sekolah. Penghentian kebiasaan merokok memberikan perbaikan pada penyakit ini.
Walaupun penyebab penyakit Buerger belum diketahui. suatu hubungan yang erat
dengan penggunaan tembakau tidak dapat disangkal. Penggunaan maupun dampak dari
tembakau berperan penting dalam mengawali serta berkembangnya penyakit tersebut.
Hampir sama (Engan penyakit autoimune lainnya, Tromboangitis Obliterans dapat
memiliki sebuah predisposisi genetik tanpa penyebab mutasi gen secara langsung.
Sebagian besar peneliti mencurigai bahwa penyakit imun adalah suatu endarteritis yang
dimediasi sistem imun.

KLASIFIKASI
a) Sumbatan arteri trombotik
l ) Arteri yang sakit

• ASO

• TAO

• Arteritides

2) Arteri normal

Keadaan hiperkoagulasi
Kelainan mielopro literatif
Penyakit usus ulseratif
Trombosis arteri sederhana idiopatik
Trauma kontusio atau rusaknya arteri yang parah Diseksi aorta

b) Sumbatan arteri embolik


l Arteri besar, sedang, dan kecil bisa disumbat oleh emboli yang muncul dari :
Jantung
Penyakit jantung reumatik.
IMA
Payah jantung dari semua sebab.
Endokardtis infekstosa.
Miksoma attirum kiri.
Arteri kecil dan arteriola bisa disumbat oleh debris ateromatosa dari plak
ateromatosa proksmal atau trombus mural dalam aneursma arteri
(embolisasi ateromatosa atau kolesterol)
c) Jenis lain dari siumbatan arteri akut:
l) Spasme arteri. sekunder terhadap:

• Ergotisme

• DOB (4 bromo-2Sdimetoksiamfetamin), Obat "jalanan"

• Trauma tumpul

• Suntikan intra arteri

2) Benda asing
• Kawat pembimbing dan kateter, Embolisme

bullient

4. PATOFISIOLOGI
Mekanisme penyebaran penyakit Buerger sebenarnya belum jelas, tetapi beberapa
penelitian telah mengindikasikan suatu implikasi fenomena imunologi yang mengawali
tidak berfungsinya pembuluh darah dan wilayah sekitar thrombus. Pasien dengan penyakit
ini memperlihatkan hipersensitivitas pada injeksi intradermal ekstrak tembakau,
mengalami peningkatan sel yang sangat sensitive pada kolagen tipe I dan Ill,
meningkatkan serum titer anti endothelial antibody sel . dan merusak endothel terikat
vasorelaksasi pembuluh darah perifer, Meningkatkan prevalensi dari HLA-A9, HLA-A54,
dan HI-A-BS yang dipantau pada pasien ini.
yang diduga secara genetic memiliki penyakit ini,
Akibat iskemia pembuluh darah (terutama ekstremitas inferior), akan terjadi
perubahan patologis
a) otot menjadi atrofi atau mengalami fibrosis
b) tulang mengalami osteoporosis dan bila timbul gangren maka terjadi destruksi tulang
yang berkembang menjadi osteomielitis
c) terjadi kontraktur dan atrofi
d) kulit menjadi atrofi
e) fibrosis perineural dan perivaskular
İ) ulscrasİ dan gangrcn yang dimulaİ darİ ujung jüri.

TANDA DAN GEJALA


Rasa Nyerİ
I) Klaukadİkasİo İntermİten, yaİtu bila pasien jalan, padajarak tertentu akan merasa
nyerİ pada ekstremitas, dan setelah İstirahat sebcntar dapat berjalan lagİ. Gejala
tersebut biasanya progrcsİf,

2) Nyerİ spontan berupa rasa nyerİ yang hebat pada jarİ dan daerah sekitarnya,
lebİh hebat pada waktu malam. Biasanya merupakan tanda awal akan terjadinya
ülserasİ dan gangren.Rasa nyerİ İni lebİh hebat bila ekstremitas ditinggikan dan
berkurang bila direndahkan.
3) Bila terjadİ osteoporosis kakİ akan sakit bila dİİnjakkan. Karena sarafjuga
terganggu, akan ada perasaan hipererestesia.
b. Pulsasİ arteri pada arteri dorsalİs pedis dan arteri tİbİalİs posterior biasanya
menghilang.
Terjadİ perubahan warna pada jarİ - j ari yang terkena menjadİ meralı, normal, atau
sİanotİk, tergantung darİ lanjutnya penyakit.

d. Suhu kulit pada daerah yang terkena akan lebih rendah pada palpasİ.
Ulserasİ dan gangren, sering terjadİ spontan atau karena mikrotrauma.
Gangren biasanya unilateral dan terdapat pada ujung jarİ.

Tromboflebİtİs superfisİal biasanya mengenaİ vena kecİl dan sedang.

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
l) Foto Rontgen anggota gerak untuk melihat a, Tanda
— tanda osteoporosis tulang — tulang.
b. Tanda— tanda klasifikasi arteri
2) Arteriografi
Ciri khas darİ gambaran arteriografi pada tromboangİtİs oblİteran s yaİiu
bersİfat segmental, artİnya sumbatan terdapat pada beberapa tempal, tapi segmen
diantara tempat yang tersumbat İlli normal, Pada kasus lanjut, biasanya terjadİ
kolateralİsasİ,
3) Pemerİksaan Doppler
Dapat membantu mengetahuİ kecepatan alİran darah dalam pembuluh,Metode
penggambaran secara modern, sepertİ computerİze tomography (CT) dan Magnetic
resonance imaging (MRI) Pada pasien dengan ulkus kaki yang dicurigai
Tromboangitis Obliterans, Allen test sebaiknya dilakukan untuk mengetahui sirkulasi
darah pada tangan dan kaki.\

7. PENATALAKSANAAN
Tindakan untuk menghentikan progresifitas penyakit. antara lain pasien mutlak harus
berhenti merokok.
Tindakan untuk menimbulkan vasodilatasi:
a. Simpatektomi lumbal, yaitu dengan mengangkat 2-3 buah ganglion simpatik Ll dan
1.111 (Ll — LIV), Tindakan ini masih kontroversi.
b, Mencegah vasokontriksi dengan menjaga suhu.
Bagian kepala dari tempat tidur dapat ditinggikan 15-20 cm diatas balok, sehingga gaya
gravitasi membantu mengalirkan darah menuju arteri-arteri.
Tindakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada klaudikasio intermiten ialah dengan
jangan banyak jalan.
Pencegahan dan pengobatan terhadap ulserasi/ gangren dengan cara :
Mencegah trauma /infeksi penting untuk memelihara kebersihan kaki.
Direndam dengan larutan permanganat kallikus 1/5000 selama 20 menit setiap hari,
Antibiotik,

Pengobatan spesifik.
Dari pengobatan spesifik yang telah ditemukan belum ada yang diterima
secara luas, walaupun antikoagulan. dekstran. fenilbutazon, piridinolkarbanat. inositol
niasinat dan steroid direkomendasikan, Lebih baru lagi dikatakan terapi dengan
prostaglandin (PGAI ) dan defibrotide sama baiknya dengan tat pencegah agregasi
platelete.
Iskemia tangan yang berat akibat trombosis akut pada tromboangitis
obliterans, secara dramatis membaik dengan infus Urokinase intra arteri yang
dilanjutkan dengan angioplasty dengan kateter balon. Pada pembuluh darah kecil dan
pemberian antikoagulasi.
Lakukanlah perawatan lebih awal dan secara agresif pada lula-luka ektremis untuk
menghindari infeksi
Penderita dengan gangren, Iuka-Iuka atau nyeri ketika beristirahat, perlu menjalani tirah
baring,
Penderita harus melindungi kakinya dengan pembalut yang memiliki bantalan tumit atau
dengan sepatu boot yang terbuat dari karet.
Penderita juga harus menghindari:

Pemaparan terhadap dingin

Cedera karena panas, dingin atau bahan (seperti iodine atau asam) yang

digunakan untuk mengobati kutil dan kapalan

Cedera karena sepatu yang longgar/sempit atau pembedahan minor Infeksi

jamur

Obat.obat yang dapat mempersempit pembuluh darah.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
l) Nyeri kronis berhubungan dengan iskemia otot.
2) Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi.
3) Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan denganpenghentian aliran darah
arteri.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan klaudikasi.

9. INTERVENSI
No. Dx Intervensi Rasional
Catat karakteristik nyeri, Perubahan berat f lamanya dapat
mengindikasikan kemajuan proses
penyakit k terjadinya komplikasi.

Diskusikan dengan pasien Pengetahuan timbulnya mekanisme


bagaimana dan mengapa nyeri nyeri memungkinkan pasien
ditimbulkan. melakukan intervensi efektif untuk
meminimlkan kekambuhan.

Bantu pasien mengidentifikasikan Vasokontriksi dibatasi karena


faktor pencetus/situasi, contoh menyebabkan kerusakan jaringan dan
merokok dan penanganannya. gangren.

Dorong penggunanaan teknik Meningkatkan relaksasi / fokus


manajemen stress, aktivitas perhatian untuk membantu pemutusan
hiburan. stress/cemas/siklus
stress, yg memperburuk respon
vasokoknstriksi dan peningkatan nyerl.

Pantau efek obat dan tindakan. Respon individu terhadap terapai


mungkin tak adekuat untuk mengontrol
penyakit atau dapat menghasilkan efek
samping, mengindikasikan perlunya
perubahan program.

Berikan Obat sesuai indikasi. Penggunaan vasodilator/antihipertensi


dapat menghilangkan
vasospasme dan menurunkan nyeri.

2. Kaji kulit untuk luka terbuka, benda Memberikan informasi tentang sirkulasi
asing, kemerahan, perdarahan, kulit.
perubahan warna, kelabu, memutih.

Ubah posisi dengan sering. Mengurangi tekanan konstan pada area


yang sama dan meminimalkan risiko
kerusakan kulit.

Balik pasien dengan sering untuk Meminimalkan tekanan pada kaki


melibatkan Sisi yang tak sakit dan
posisi tengkurap dengan kaki pasien
di atas kasur.

Observasi warna kulit bagian yang Warna kulit khas terjadi pada fase pucat
sakit.
intermiten (akibat
vasospasme tiba-tiba), sianosis
(iskemia), dan kemerahan
(vasodilatasi/hiperemia reaktif).
Catat penurunan nadl : pengisian Perubahan ini menunjukkan
kapiler lambat, perubahan troflk kemajuan / proses kronis.
kulit (tak bervarna,
mengkilat/tegang), kuku tabuh.

Lindungi dari cedera contoh, hindari Kurangnya kesadaran bahwa sensaS1


dari aktivitas menggunakan alat menurun dapat menimbulkan situasi
tajam, memerlukan fungsi motor dimana bagian yang sakit terganggu.
halus

Lihat dan kaji kulit untuk Lesi dapat terjadi darl ukuran jarum

ulserasi, lesi, area gangren, pemti sampai melibatkan seluruh ujung


jari dan dapat mngakibatkan
indeksi/kerusakan kehilangan

Janngan senus.

4, Lakukan rehabilitasi Akan lebih mudah untuk membuat


penenmaan. partisipasi bila pasien menyadari
kemungkinan adanya penyembuhan,

Beri Obat sebelum aktivitas latihan. Menurunkan kekakuan otot jaringan


tegangan memampukan pasien
untuk lebih aktif dan membantu
partisipan.

Masukkan aktivitas sehari-hari Komumkasi aktivitas yang


dalam terapi fisik dan asuhan menghasilakan perbaikan hasil dengan
keperawatan. meningkatkan efek masingmasing.

Dorong partisipasi pasiean dalam Meningkatkan kemandirian,


semua aktivitas sesuai kemampuan meningkatkan harga diri. dan membantu
individual. proses perbaikan.
10. EVALUASI

a. Nyeri Berkurang.
b. Mencapai penyembuhan luka sesuai waktunya I penyembuhan lesi terjadi.
Mengidentifikasi / melakukan pola hidup yang benar dan perubahan perilaku untuk
meningkatkan sirkulasi.
d. Dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari.
BAB 111

A. SIMPULAN
Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem organ Yang berfungsi memindahkan zat ke
dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi Suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Sirkulasi dibagi menjadi dua yaitu, sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru.Sirkulasi sistemik
merupakan sirkulasi Yang menyuplai darah ke seluruh jaringan tubuh, kecuali paru. Sirkulasi
sistemik dapat juga disebut dengan sirkulasi besar atau sirkulasi perifer.
Sirkulasi sistemik dibagi atas arten, arteriola, kapiler, venule, dan vena. Arteri berperan
terhadap penentuan denyut nadi dan tekanan darah serta mengetahui fungsional dari sirkulasi
darah sistemik atau perifer,
Ada beberapa gangguan Yang dapat terjadi pada arteri perifer yaitu aneurisma atau
pelebaran dinding arteri, oklusi, Trombo-anglitis obliterans (Penyakit Buerger), dan lain
sebagainya.

B. SARAN
l. Sebagai calon perawat harus ikut mengetahui tentang sirkulasi perifer.
2. Sebagai calon perawat harus berperan dalam penanganan pasien pada gangguan sirkulasi
perifer.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber :putra. reza permana. Sistem limfatik dan sistem sirkulasi Perifer. https:/iwww.google.co
id/amm's/artlkeldokter.wordpress.conW2010/03/ | Vsistem-limfatik-

Anda mungkin juga menyukai