Anda di halaman 1dari 26

STROKE NON

HEMORAGIC
DEFINISI
Stroke adalah suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara
mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa
jam) dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang
berlangsung lebih dari 24 jam, disebabkan oleh terhambatnya aliran
darah ke otak karena perdarahan (stroke hemoragik) ataupun
sumbatan (stroke iskemik) dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak
yang terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat,
atau kematian (Junaidi, 2011).

Stroke Iskemik atau Non-Hemoragik merupakan stroke yang


disebabkan oleh suatu gangguan peredaran darah otak berupa
obstruksi atau sumbatan yang menyebabkan hipoksia pada otak dan
tidak terjadi perdarahan (AHA, 2015).
ETIOLOGI
• Trombosis (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher).
Trombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun
tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan
penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemia serebral
• Embolisme cerebral
Emboli serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari
bagian tubuh yang lain) merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh
bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari
thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral.
Emboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari 10-30 detik
• Iskemia
Suplai darah ke jaringan tubuh berkurang karena penyempitan atau
penyumbatan pembuluh darah

(Smeltzer, 2008)
FAKTOR RESIKO
Usia
Stroke dapat menyerang siapa saja, semakin tua usia seseorang maka semakin besar
kemungkinan orang tersebut terkena stroke.
Jenis kelamin
Laki-laki dua kali lebih beresiko daripada perempuan, tetapi jumlah perempuan yang
meninggal karena stroke lebih banyak
Riwayat kesehatan
Seseorang dengan riwayat keluarga pernah mengalami stroke beresiko lebih tinggi
daripada keluarga tanpa riwayat stroke
Ras
Ras Afrika-Amerika mempunyai resiko tinggi mengalami kematian dan kecacatan
akibat stroke dibandingkan dengan ras kulit putih
Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi merupakan faktor resiko utama penyebab stroke. Pada
keadaan ini terjadi peningkatan curah jantung karena peningkatan kontraksi jantung.
Peningkatan pertahanan perifer disebabkan oleh vasokontriksi atau hipertrofi
struktural dari dinding pembuluh darah
• Merokok
Merokok dapat mengakibatkan rusaknya pembuluh darah dan peningkatan plak
pada dinding pembuluh darah yang dapat menghambat sirkulasi darah.
• Diabetes melitus
Penyakit diabetes mellitus dapat mempercepat timbulnya plak pada pembuluh
darah yang dapat mengakibatkan resiko terjadinya stroke iskemik
• Obesitas
Peningkatan berat badan dapat mengakibatkan resiko stroke. Obesitas juga dapat
menimbulkan faktor resiko lainnya seperti tekanan darah tinggi, tingginya
kolesterol jahat, dan kadar gula
• Penyakit pada arteri karotis dan arteri lainnya
Pembuluh darah arteri carotid merupakan pembuluh darah utama yang membawa
darah ke otak dan leher. Rusaknya pembuluh darah carotid akibat lemak
menimbulkan plak pada dinding arteri sehingga menghalangi aliran darah di arteri
• Kurang aktivitas fisik
• Dislipidemia
• Stress
• Estrogen
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis tersering yang terjadi yaitu hemiparese yang
dimana Pendeita stroke non hemoragik yang mengalami infrak
bagian hemisfer otak kiri akan mengakibatkan terjadinya
kelumpuhan pada sebalah kanan, dan begitu pula sebaliknya dan
sebagian juga terjadi Hemiparese dupleks, pendeita stroke non
hemoragik yang mengalami hemiparesesi dupleks akan
mengakibatkan terjadinya kelemahan pada kedua bagian tubuh
sekaligus bahkan dapat sampai mengakibatkan kelumpuhan
(Masayu, 2014).
Adapun manifestasi klinis stroke non hemoragic menurut
Misbach (2011) yaitu :
1. Hipertensi
2. Gangguan motorik (kelemahan otot, hemiparese)
3. Gangguan sensorik
4. Gangguan visual
5. Gangguan keseimbangan
6. Nyeri kepala (migran, vertigo)
7. Muntah
8. Disatria (kesulitan berbicara)
9. Perubahan mendadak status mental (apatis, somnolen,
delirium, suppor, koma)
PATOFISIOLOGIS
Faktor yang dapat dimodifikasi :
Faktor yang tidak dapat dimodifikasi :
1. Hipertensi
1. Umur
2. Hiperkolestero
2. Ras
3. Diabetes melitus
3. Jenis kelamin
4. Riwayat penyakit jantung
4. Genetik
5. Life style (obesitas, diet, stress, dll)

Terbentuknya trombus arterial dan emboli


Penyumbatan pembuluh darah otak
Suplai Oksigen berkurang
Iskemik jaringan pada otak
Hipoksia

Stroke Non Hemoragik


(Robbins, 2007)
MASALAH KEPERAWATAN
Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita
stroke non hemoragik :
1. Gangguan perfusi jaringan serebral
2. Gangguan perfusi jaringan perifer
3. Hambatan mobilitas fisik
4. Resiko gangguan integritas kulit
5. Kerusakan komunikasi verbal
6. Resiko ketidakseimbangan nutrisi
7. Defisit perawatan diri
(Muttaqin, 2008)
KOMPLIKASI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Angiografi serebral
• Lumbal Pungsi
• CT Scan
• MRI
• USG Doppler
• EEG
• EKG
• Pemeriksaan darah dan urine seperti ( hitung darah lengkap,
tes koagulasi, dan serologis untuk sifilis)
(Muttaqin, 2008)
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis
Terapi pada penderita stroke non hemoragik menurut Esther
(2010) bertujuan untuk meningkatkan perfusi darah ke otak,
membantu lisis bekuan darah dan mencegah trombosis lanjutan,
melindungi jaringan otak yang masih aktif dan mencegah cedera
sekunder lain, beberapa terapinya adalah :
• Terapi trombolitik
• Terapi antikoagulan
• Terapi antitrombosit
• Terapi suportif
Penatalaksanaan non farmakologis
• Perubahan Gaya Hidup Terapeutik
• Aktivitas fisik
Rehabilitasi Pemberian Stimulasi Dua Dimensi
Terapi ini bertujuan untuk :
1. Mengoptimalkan dan memodifikasi keampuan fungsional
2. Memperbaiki fungsi motorik, wicara, kognitif dan fungsi lain yang
terganggu
3. Membantu melakukan kegiatan aktivitas sehari – hari
4. Readaptasi sosial dan mental untuk memulihkan hubungan interpersonal
dan aktivitas sosial
Kegiatan yang dapat dilakukan dalam rehabilitasi medik pasien stroke
meliputi:
1. Latihan rentang gerak aktif dengan cylindrical grip
latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
pergerakkan sendi untuk meningkatkan masa otot dan kekuatan otot (Potter
& Perry, 2005)
2. Terapi musik untuk mengembalikan fungsi individu sehingga dapat
mencapai kualitas hidup yang lebih baik, melakukan pencegahan,
pengobatan, dan rehabilitasi dengan pemberian terapi karena musik dianggap
mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan (Wingram, 2004)
ASUHAN KEPERAWATAN NY. S
PENGKAJIAN
Nama : Ny. S
No. Med Rec :
Umur : 71
Agama : Islam
Alamat : Belilik, bangka tengah
Dx. Medis : Stroke Non Hemoragik
Keluhan penyakit saat ini : keluarga mengatakan alasan masuk ke
RS karena sesak
Keluhan utama : klien mengatakan sesak nafas
Riwayat kesehatan lalu : keluarga klien mengata klien pernah
berbicara pelo
Riwayat penyakit dan alergi : klien mengata tidak ada riwa alergi
obat
Pengkajian primer
1.
Data Penunjang
Terapi Obat
Psikososial, Spiritual dan
Budaya
Psikososial

Spiritual

Budaya
Analisa data
No. Data Senjang Masalah Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria hasil
(SLKI)
Intervensi Keperawatan
(SIKI)
IMPLEMENTASI
Dx. Keperawatan Implementasi Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai