A. Pengertian Stroke
Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf
(deficit neurologis) akibat terhambatnya aliran darah ke otak (Junaidi, 2011). Menurut Ginsberg
(2007) stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda atau gejala hilangnya fungsi sistem saraf
pusat fokal atau global yang terjadi secara cepat dan mendadak (dalam menit atau pun detik)
yang berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian. Jadi, stroke merupakan
gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada otak yang dapat timbul
secara mendadak dalam beberapa detik atau secara cepat dalam beberapa menit dan jam.
B. Jenis Stroke
1. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik merupakan stroke yang disebabkan oleh karena adanya perdarahan
suatu arteri serebralis yang menyebabkan kerusakan otak dan gangguan fungsi saraf. Darah yang
keluar dari pembuluh darah dapat masuk ke dalam jaringan otak sehingga terjadi hematoma
(Junaidi, 2011). Berdasarkan perjalanan klinisnya stroke hemoragik dikelompokkan sebagai
berikut :
- Perdarahan Intraserebral: Pecahnya pembuluh darah dan darah masuk ke dalam jaringan
yang menyebabkan sel-sel otak mati sehingga berdampak pada kerja otak berhenti.
Penyebab tersering adalah Hipertensi
- Perdarahan Subarachnoid: Pecahnya pembuluh darah yang berdekatan dengan permukaan
otak dan darah bocor di antara otak dan tulang tengkorak. Penyebabnya bisa berbeda-
beda, tetapi biasanya karena pecahnya aneurisma (Kemenkes,2019)
2. Stroke iskemik
Stroke iskemik adalah penurunan aliran darah ke bagian otak yang disebabkan karena
vasokontriksi akibat penyumbatan pada pembuluh darah arteri sehingga suplai darah ke otak
mengalami penurunan (Mardjono & Sidharta, 2008). Stroke ini sering diakibatkan oleh
thrombosis akibat plak aterisklerosis arteri otak atau suatu emboli dari pembuluh darah di luar
otak yang tersangkut di arteri otak (Junaidi, 2011) dan biasanya terjadi saat setelah lama
beristirahat, baru bangun tidur atau bangun tidur di pagi hari (Muttaqin, 2008). Stroke iskemik
yang sering terjadi yaitu :
Stroke Emboli Bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam jantung atau pembuluh
arteri besar yang terangkut menuju otak
Stroke Trombotik Bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam pembuluh arteri yang
mensuplai darah ke otak
Se : Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-
tiba.
Ra : Bicara pelo tiba-tiba tidak dapat bicara tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung.
S : Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya. gangguan
fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi.
E. Komplikasi
Menurut Junaidi (2011) komplikasi yang sering terjadi pada pasien stroke adalah
1) Dekubitus, merupakan luka baring akibat tidur yang terlalu lama karena kelumpuhan
dapat mengakibatkan luka/lecet pada bagian yang menjadi tumpuan saat berbaring. seperti
pinggul, sendi kaki, pantat, dan tumit. Luka dekubitus jika dibiarkan akan menyebabkan infeksi.
2) Bekuan darah, merupakan bekuan darah yang mudah terjadi pada kaki yang lumpuh dan
penumpukan cairan.
3) Kekuatan otot melemah, merupakan terbaring lama akan menimbulkan kakakuan pada
otot atau sendi. Penekanan saraf peroneus dapat menyebabkan drop foot. Selain itu dapat terjadi
kompresi saraf ulnar dan kompresi sarah femoral.
4) Osteopenia dan osteoporosis, hal ini dapat dilihat dari berkurangnya densitas mineral
pada tulang. Keadaan ini dapat disebabkan oleh imobilisasi dan berkurangnya paparan terhadap
sinar matahari.
5) Depresi dan efek psikologis, dikarenakan kepribadian penderita atau karena umur yang
sudah lanjut usia, 25% menderita depresi mayor pada fase akut dan 31% menderita depresi pada
3 bulan paska stroke dan keadaan ini lebih sering pada hemiparesis kiri.
6) Inkontinensia dan konstipasi, pada umumnya penyebab adalah imobilitas, kekurangan
cairan dan intake makanan serta pemberian obat.
7) Spasitas dan kontraktur, pada umumya sesuai pola hemiplegi dan nyeri bahu pada bagian
di sisi yang lemah. Kontrkatur dan nyeri bahu (shoulder hand syndrome) terjadi pada 27% pasien
stroke.
8) Kematian merupakan akibat dan bahaya terberat dari penderita stroke. Kematian dapat
disebabkan Stroke hemoragik (perdarahan) maupun non hemoragik (bukan perdarahan) yaitu
kondisi di mana pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah.
9) Koma akibat stroke yaitu situasi darurat medis ketika seseorang mengalami gangguan
kesadaran dalam jangka waktu tertentu karena menurunnya aktivitas dalam otak.
I. Konsumsi makanan sehat. Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat
akan membantu dalam pencegahan penyakit stroke dan juga turut andil mengendalikan
lemak dalam darah.
II. Kurangi kolesterol jahat
III. Kurangi konsumsi garam.
IV. Hindari kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum alkohol. Merokok dapat merusak
pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat penyumbatan di
pembuluh darah dan akan membuat darah menggumpal sehingga meningkatkan stroke.
V. Hidup aktif dan olahraga yang teratur.
VI. Orang yang berlebihan berat badan (obesitas) memiliki risiko hipertensi, kolesterol
tinggi, diabetes, dan stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga
mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut.
VII. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam salah satu
tips dan cara dalam membantu menurunkan tekanan darah dan menciptakan
keseimbangan lemak yang sehat dalam darah
VIII. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih.
IX. Control tekanan darah
X. Periksa dan obati penyakit jantung
XI. Dapatkan pengetahuan tentang stroke
Periode emas adalah waktu yang sangat bergharga untuk peanganan Stroke, yaitu kurang
dari 4,5 jam sejak pertama kali muncul gejala dan tanda sampai dilakukan penanganan stroke di
Rumah Sakit. Sehingga penderita harus sudah tiba di Rumah Sakit kurang dari 2 jam. Proses
pemeriksaan sampai pengobatan membutuhkan waktu maksimal 2,5 jam. Bila terlambat
penanganannya atau sudah lebih dari 4,5 jam maka Stroke akan menjadi parah bahan berisiko
kematian atau kecacatan permanen (Kemenkes, 2017).