ABSTRAK
Suatu pelayanan sekalipun di nilai dapat memuaskan pasien tetapi penyelenggaraannya tidak sesuai dengan kode
etik dan standar bukanlah pelayanan yang bermutu.Perawat berperan penting dalan pelayanan keperawatan
karena berpengaruh dengan kepuasan pasien. Tujuanpenelitian mengetahui hubungan kualitas pelayanan
keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh. Desainpenelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi seluruh pasien yang
berada di ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan rata-rata
pasien per bulan sebanyak 1938. Sampel penelitian 95 responden.Data diolah secara univariat dan bivariat
dengan menggunakan perhitungan chi square. Hasil penelitian menunjukkan hubungan kualitas pelayanan
keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh, kuaitas pelayanan keperawatan yang baik 47 pasien (78,3%) nilai p-value 0,000, yang
mendapatkan layanan cepat pada kategori baik, 45 pasien (68,2%) nilai p-value 0,002, yang mendapatkan
diagnosis pada kategori baik, 48 pasien (66,6%) nilai p-value 0,001, yang mendapatkan tepat terapi pada kategori
baik, 53 pasien (61,6) nilai p-value 0,005, yang mendapatkan keramahan pada kategori baik, 51 pasien (64,6%)
nilai p-value 0,002, yang mendapatkan pelayanan administrasi pada kategori baik, 50 pasien (62,5%) nilai p-
value 0,022,yang mendapatkan biaya pada kategori baik, 36 pasin (75,0%) nilai p-value 0,001 . Kesimpulan ada
hubungan antara kualitas pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien dan kualitas pelayanannya
sudah baik. Saran peneliti supaya meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang dapat menunjang
profesionalitas seorang perawat sehingga pasien merasa puas.
Kata Kunci : pelayanan keperawatan, layanan cepat, diagnosis, tepat terapi, keramahan, pelayanan
administrasi, biaya.
ABSTRACT
A service cannot be considered as standardized service if it is not in accordance with the code of ethics even
though it can satisfy the patients. Nurses play an important role in giving nursing care because it affects the
patients’ satisfaction. This study was carried out to find out the correlation between the quality of nursing care
and the hospitalized patients’ satisfaction at dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh. The design of the
study was analytical survey by means of cross sectional study approach. The research population was all
hospitalized patients in dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh which has 1.938 patients in average per
month. There were 95 respondents chosen as sample. The data was analyzed in both ways univariat and bivariate
using chi square calculation. The results show that 47 patients (78.3%) said that the nursing care at dr. Zainoel
Abidin General Hospital Banda Aceh is good with p-value 0.000, who received quick service in good category,
45 patients (68.2%) with p-value 0.001, who received diagnosis in good category, 48 patients (66,6%) with -
value 0.001, who received appropriate therapy in good category, 53 patients (61.6%) with p-value 0.005, who
received hospitality in good category, 51 patients (64.6%) with p-value 0.002, who received good administration
service, 50 patients (62.5%) with p-value 0.022, who received cost in good category, 36 patients (75.0%) with p-
value 0.001. In conclusion, there is correlation between the quality of nursing care and the patients’ satisfaction
level and the service quality can be categorized as good. It is suggested that the nursing care be improved which
can support the professionalism of nurses so that the patients feel satisfied with the service.
Keywords: nursing care, quick service, diagnosis, appropriate therapy, hospitality, administration service, cost.
PENDAHULUAN kurang ramah dan kurang tanggap terhadap
Pelayanan kesehatan di rumah sakit keluhan pasien dan keluarganya, padahal 90%
merupakan bentuk pelayanan yang diberikan layanan kesehatan di rumah sakit terhadap
kepada pasien oleh suatu tim multi disiplin pasien adalah layanan keperawatan. Disinilah
termasuk tim keperawatan. Tim keperawatan perawat harus memahami dan menyadari
merupakan anggota tim kesehatan garda depan perannya dalam memberikan perawatan aman
yang menghadapi masalah kesehatan pasien serta dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
selama 24 jam secara terus menerus. Tim pasien (Nurachmah, 2001).
pelayanan keperawatan memberikan pelayanan Menurut data Kementrian Pariwisata dan
kepada pasien sesuai dengan keyakinan profesi Ekonomi Kreatif pada tahun 2012 terdapat
dan standar yang ditetapkan.Hal ini ditujukan 600.000 orang Indonesia berobat ke luar
agar pelayanan keperawatan yang diberikan negeri. Dilihat dari aspek pasien faktor
senantiasa merupakan pelayanan yang aman pemicunya adalah persepsi pasien yang buruk
serta dapat memenuhi kebutuhan dan harapan terhadap layanan rumah sakit di
pasien (Nurachmah, 2001). Indonesia.Meskipun sudah banyak rumah sakit
Perawat dalam pelayanan kesehatan yang memperbaiki layanan seperti
merupakan tenaga kesehatan yang paling menyediakan layanan VIP (Very Important
banyak jumlahnya dan paling banyak Person) bahkan super-VIP namun.Semakin
berinteraksi dengan pasien. Pelayanan banyaknya orang Indonesia yang berobat di
keperawatan menjadi salah satu tolak ukur luar negeri menunjukkan ada yang salah
pelayanan kesehatan di rumah sakit, karena dengan sistem pelayanan kesehatan di
perawat yang melaksanakan tugas perawatan Indonesia (Kementrian Pariwisata, 2012).
terhadap pasien secara langsung (Rudyanto, Pasien yang puas merupakan aset yang
2010). sangat berharga karena apabila pasien merasa
Pasien menginginkan perawat yang puas mereka akan terus melakukan pemakaian
melayaninya memiliki sikap baik, murah terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien
senyum, sabar, mampu berbahasa yang mudah merasa tidak puas mereka akan
difahami, serta berkeinginan menolong yang memberitahukan dua kali lebih hebat kepada
tulus dan mampu menghargai pasien dan orang lain tentang pengalaman buruknya.
pendapatnya.Mereka mengharapkan perawat Untuk menciptakan kepuasan pasien, rumah
memiliki pengetahuan yang memadai tentang sakit harus menciptakan dan mengelola suatu
kondisi penyakitnya sehingga perawat mampu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih
mengatasi setiap keluhan yang dialami oleh banyak dan kemampuan untuk
individual pasien (Meyers & Gray, 2001 dalam mempertahankan pasiennya (Nurachmah,
Nurachmah, 2001). 2001).
Rosalina, (2008) menyatakan bahwa Untuk mengetahui hubungan kualitas
kenyataan yang ada dalam layanan jasa pelayanan keperawatan dengan kepuasan
kesehatan pada pasien belum memuaskan.Hal pasien rawat rawat inap Rumah Sakit Umum
ini terbukti dengan masih banyak keluhan Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
pasien dan keluarganya terhadap sikap dan
perilaku perawat dalam memberikan layanan
kesehatan. Ketidakpuasan yang disampaikan
oleh pasien antara lain adalah perawat yang
METODE Tabel 4Frekuensi Tepat Terapi
Metode penelitian survey analitik No Kategori Frekuensi Persentase
dengan desain cross sectional study dimana 1 Kurang 9 9,5
peneliti melakukan observasi atau pengukuran 2 Baik 86 90,5
Jumlah 95 100%
variabel pada waktu tertentu secara berulang
Berdasarkan tabel 4 disimpulkan
dan pada kegiatan yang sama secara berulang.
bahwa 86 responden (90,5%), menyatakan
Pada jenis penelitian ini, peneliti tidak tepat terapi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
melakukan tindak lanjut terhadap pengukuran Umum Daerah dr. Zainoel Abiding Banda
yang dilakukan (Notoatmodjo, 2012) Aceh Tahun 2016 berada dalam kategori baik.