Anda di halaman 1dari 24

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PALA DI DESA

PEMATANG
Laporan Praktikum Mata Kuliah Survei dan Evaluasi lahan

PTK 1317

OLEH

Nadya Rifka Safitri 20721053

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

PROGRAM STUDI D3/D4 TANAMAN PERKEBUNAN

OKTOBER 2021
Profil Desa

Desa Pematang terletak di Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan Provinsi


Lampung.Dengan jumlah penduduk sekitar 2860 jiwa yang mayoritas penduduknya bekerja
sebagai petani.Wilayah Desa Pematang memiliki perbatasan sebagai berikut

1.Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Canggu dan Desa Tajimalela

2.Sebelah Selatan Berbatasan dengan Gunung Raja Basa

3.Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Kecapi

4.Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kesugihan

Desa Pematang memiliki berbagai macam suku yang dimana mayoritas penduduknya adalah
suku Lampung disamping itu juga terdapat suku seperti Jawa,Sunda,dan Padang.Desa pematang
terbagi beberapa wilayah yang terdiri dari 6(enam) RT dan 12(dua belas) DUSUN

PETA DESA PEMATANG


POTENSI PERKEBUNAN DESA PEMATANG

Hasil Identifikasi Vegetasi Alami Di Lokasi Survei

A.Pertanian

Tabel Identifikasi Penggunaan Lahan Pala

No Parameter Pengamatan Hasil Survei Sumber


1. Lama Penggunaan 4 Tahun Samsul Bahri,Desa Pematang
Kab Lamsel
2. Pola Usaha Tani Konsumsi Samsul Bahri,Desa Pematang
Keluarga Kab Lamsel
3. Pola Tanam Tumpang Sari Samsul Bahri,Desa Pematang
Kab Lamsel
4. Tanaman Utama Pala Samsul Bahri,Desa Pematang
Kab Lamsel

5. Pengelolaan
1 Jenis Pupuk Tidak ada Samsul Bahri,Desa Pematang
. Kab Lamsel
2 Cara Pengelolaan Pengelolaan dilakukan Samsul Bahri,Desa Pematang
. Tanah secara manual dengan Kab Lamsel
menggunakan cangkul
setelah itu dilakukan
pembersihan lahan
3 Konservasi Tanah - Samsul Bahri,Desa Pematang
. Kab Lamsel
4 Sumber Air Alam (curah hujan) Samsul Bahri,Desa Pematang
. Kab Lamsel
5 Produktivitas Belum Produktivitas Samsul Bahri,Desa Pematang
. Kab Lamsel

B.Vegetasi di Dalam Area

No Jenis Nama Tanaman Populasi


1, Tanaman Utama Pala
2. Syzygium Aromaticum 20
Kopi 30
Theobroma Cacao 100

C.Vegetasi di Luar Area

No Nama Vegetasi Jumlah Populasi


1. Pisang Tak Terhingga
2. Sengon Tak Terhingga
3. Rumput Teki Tak Terhingga
4. Kopi Tak Terhingga

IDENTIFIKASI SIFAT FISIK TANAH UNTUK KEPERLUAN EVALUASI


KESESUAIAN LAHAN:

Sampel Tanah : Utuh

Tanggal : 17 Oktober 2021

Pemeta : Nadya Rifka Safitri

Hari,tanggal : Minggu,17Oktober 2021

Penggunaan lahan : Perkebunan

Bahan Kasar(%) : 1<15%

2<15%

3 15-35%
4<15%

Lereng (%) : 1.15%

2.15%

3.25%

4.15%

Bahaya Erosi : 1.0,15 (sangat ringan)

2.Tidak ada

3.Tidak ada

4.Tidak ada

Singkapan Batuan : 1.Sedikit

2.Sedikit

3.Sedikit

4.Sedikit

Horizon Tebal Warna Tekstur Drainase Perakaran Solum Tanah


/Lapisan Lapisa Matrik
n (cm)
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 3cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2,5cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm

Titik 2
Horizon Tebal Warna Tekstur Drainase Perakaran Solum
/Lapisan Lapisan (cm) Matrik Tanah
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 3cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2,5cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm

Titik 3
Horizon Tebal Warna Matrik Tekstur Drainase Perakaran Solum
/Lapisan Lapisan Tanah
(cm)
A 2cm Coklat tua Agak Cepat Aga <100cm
halus banyak
A 2cm Coklat tua Agak Cepat Aga <100cm
halus banyak
A 3cm Coklat tua Agak Cepat Aga <100cm
halus banyak
A 2,5cm Coklat tua Agak Cepat Aga <100cm
halus banyak

TITIK 4
Horizon Tebal Lapisan Warna Tekstur Drainase Perakaran Solum
/Lapisan (cm) Matrik Tanah
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga <100cm
banyak
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga <100cm
banyak
A 3cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga <100cm
banyak
A 2,5cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga <100cm
banyak

X Y
-5.743267 105.622673
-5.743231 105.622641
-5.743220 105.622626
-5.743220 105.622626

y
622680
622660
622640
622620
622600
7 4 3 21 0 7 4 3 22 0 7 4 3 23 0 7 43 2 4 0 7 4 3 25 0 7 4 3 26 0 7 43 2 7 0
BAB II

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Tanah merupakan tubuh alam tiga dimensi yang merupakan tempat aktivitas semua
mahluk hidup termasuk tempat tumbuhnya tanaman. Tanah mempunyai karakteristik yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang akan diusahakan.Klasifikasi tanah dan evaluasi lahan
merupakan salah satu cara untuk mengetahui kecocokan suatu lahan untuk mengembangkan
tanaman pertanian.Penggunaan lahan untuk kepentingan budidaya suatu tanaman harusdilakukan
atas dasar kemampuan lahannya dan dikelola secara tepat sehingga produktivitasnya dapat
dipertahankan dan berkelanjutan.Tingkat kesuburan tanah yang rendah tentu akan memerlukan
input yang banyak sehingga pada gilirannya biaya usahataninya menjadi lebih mahal. Dengan
demikian tentunya dalam upaya pengembangan pertanian adalah suatu hal yang penting untuk
mengetahui karakteristik dan kualitas tanah.Analisis vegetasi adalah metode yang dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai macam spesies yang ada dalam suatu area.
Kegiatan ini umumnya dilakukan melalui pengamatan langsung dan dilakukan pula dengan
membuat plot, serta mengamati morfologi dan identifikasi vegetasi yang ada. Menurut Greigh-
Smith (1983), analisis vegetasi adalah cara untuk mempelajari susunan dan atau komposisi
vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan. Bentuk atau
struktur vegetasi yang dimaksud ilah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan tutupan tajuk. Untuk
melakukan analisa terhadap suatu vegetasi, diperlukan data-data antara lain jenis, diameter dan
tinggi dalam menentukan indeks nilai penting penyusun komunitas hutan. Analisis vegetasi dapat
dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui sebaran ragam hayati pada suatu
ekosistem. Vegetasi adalah kumpulan dari beberapa tumbuhan. Beberapa jenis tumbuhan
tersebut biasanya hidup secara bersamaan pada suatu waktu dan tempat tertentu. Dalam suatu
vegetasi terdapat berbagai interaksi yang erat antara individu penyusun vegetasi itu sendiri
dengan organisme lainnya. Interaksi antara individu penyusun vegetasi dengan organisme lain
pada akhirnya akan membuat mekanisme kehidupan berjalan dengan baik dan sistem kehidupan
berjalan secara dinamis.Vegetasi akan membentuk suatu ekosistem yang bisa saja berbeda
dengan ekosistem lainnya. Vegetasi menjadi ciri dari suatu ekosistem tertentu. Misalnya, pada
ekosistem sabana, maka vegetasi yang dominan merupakan rumput-rumputan. Contoh lain,
yaitu pada ekosistem pegunungan, umumnya vegetasi didominasi oleh pepohonan. Sedangkan
pada ekosistem bakau, umumnya vegetasi berupa tanaman yang tahan terhadap kadar garam
yang tinggi. Bila merujuk pada istilah ekologi, pengertian vegetasi adalah seluruh komunitas
tumbuhan pada suatu tempat tertentu. Komunitas tersebut terdiri dari berbagai jenis flora
penyusun serta tutupan lahan atau ground cover yang dibentuknya. Vegetasi tersusun dari
berbagai jenis tumbuhan pada suatu ekosistem dan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa
jenis. Misalnya, seperti hutan hujan tropika, hutan beriklim kering, hutan pegunungan, sabana
pohon, sabana rumput, dan masih banyak jenis vegetasi yang lainnya. Sebenarnya banyak orang
yang mengartikan istilah vegetasi dengan komunitas tumbuhan. Namun, saat ini istilah vegetasi
telah dibedakan berdasarkan karakter floristik tertentu, sehingga arti vegetasi menjadi semakin
sempit. Analisis vegetasi dilakukan oleh para ilmuwan ekologi. Analisa dilakukan dengan
maksud untuk mengetahui dan mempelajari kelimpahan serta struktur berbagai jenis vegetasi
pada suatu tempat
BAB III

METODE DAN BAHAN


3.1 Lokasi Praktikum

Lokasi praktikum dilaksanakan di lahan pala milik bapak Samsul Bahri

3.2 Alat Dan Bahan

Alat:

• Bor tanah

• Rol meter

• Kompas

• Cangkul

• Abney level

• Patok bambu/kayu

• Buku munsel

Bahan:

• Kantong plastik

• Label

• Spidol

• Tali rapia

• Blanko pengamatan

3.3 Objek Praktikum

Beberapa objek praktikum identifikasi vegetasi alami di lokasi survei,yaitu:

1)Lama penggunaan lahan adalah waktu yang digunakan dalam memulai budidaya tanaman yang
ada pada lahan tersebut.
2)Pola usaha tani adalah Pola tanam adalah usaha yang dilakukan dengan melaksanakan
penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur susunan tata letak dari tanaman dan tata
urutan tanaman selama periode waktu tertentu, termasuk masa pengolahan tanah dan masa tidak
ditanami selama periode tertentu

3)Pola Tanam, yaitu pola penanaman seperti apa yang digunakan

4)Pengelolaan jenis dan jenis pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur
hara atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan

berkembangnya tanaman. Jenis pupuk terbagi menjadi 2 yaitu pupuk yang berasal dari alam
(organik) dan pupuk yang terseusun dari senyawa kimia (anorganik)

5)Cara pengolahan tanah adalah bagian dari pasir, tanah liat, dan juga debu yang terbentuk
secara alamiah, serta dibatasi oleh tingkatan dan bidang yang berbeda pada setiap ukuran dan
bentuknyaKonservasi Tanah adalah usaha untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi dan
memperbaiki tanah yang rusak akibat erosi.

6)Sumber air adalah asal air yang digunakan untuk kebutuhan lahan pertanian

7)Produktivitas adalah hasil persatuan atau satu lahan yang panen dari seluruh luas lahan yang
dipanen.

8)Tanaman vegetasi didalam area adalah jenis tumbuhan atau tanaman yang ditanam atau yang
tumbuh didalam lahan utama perkebunan

9)Tanaman vegetasi luar area adalah jenis tumbuhan atau tanaman yang hidup diluar atau dekat
lahan utama perkebunan.

3.4Identifikasi sifat fisik tanah untuk kesesuian evaluasi lahan


1)Sampel tanah adalah bagian tanah yang diambil dan disimpan untuk dilakukan pengamatan

2)Penggunaan lahan adalah lahan yang digunakan tersebut untuk membudidayakan tanaman apa
saja

3)Bahan kasar adalah mofider tekstur yang ditentukan oleh jumlah presentase krikil, dan batuan
setiap lapisan tanah

4)Lereng adalah kemiringan tanah pada suatu lahan yang ditentukan denggan menggunakan
presentase

5)Bahaya erosi adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik
disebabkan oleh pergerakan air maupun angina

6)Batuan dipermukaan adalah jumlah batuan yang ada pada lahan tersebut
7)Singkapan batuan adalah gabungan komposisi fraksi tanah halus (diameter<2mm) yaitupasir,
liat dan berdebu

8)Horizon atau lapisan tanah adalah usunan yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam tanah

9)Tebal lapisan adalah ketebalan lapisan dalam tanah yang diukur dalam satuan cm

10)Warna matrik merupakan campuran dari komponen komponen warna lain yang terjadi oleh
pengaruh berbagai faktor yang memberi jenis warna tertentu

11)Tekstur tanah adalah bagian dari pasir, tanah liat, dan juga debu yang terbentuk secara
alamiah, serta dibatasi oleh tingkatan dan bidang yang berbeda pada setiap ukuran dan bentuknya

12)Drainase adalah kecepatan pemindahan air dari suatu bidang lahan, baik berupa aliran
permukaan (run off) maupun peresapan air kedalam tanah (infiltrasi). Macam macam Kelas
drainase tanah yaitu cepat (excessively drained), baik (well drained), agak baik (moderately well
drained), agak terhambat (somewhat poorly drined), terhambat (poorly drained), dan sangat
terhambat (very poorly drained)

13)Perakaran adalah kemampuan tanah yang masih dapat ditembus oleh akar tanaman dengan
acuan yaitu sangat dangkal, dangkal, sedang, dan dalam

14)Solum tanah adalah kemampuan akar yang dapat menembus tanah dalam satuan cm
BAB IV

HASIL PRAKTIKUM

Tabel Identifikasi Penggunaan Lahan Pala


No Parameter Pengamatan Hasil Survei Sumber
1. Lama Penggunaan 4 Tahun Samsul Bahri,Desa Pematang
Kab Lamsel
2. Pola Usaha Tani Konsumsi Samsul Bahri,Desa Pematang
Keluarga Kab Lamsel
3. Pola Tanam Tumpang Sari Samsul Bahri,Desa Pematang
Kab Lamsel
4. Tanaman Utama Pala Samsul Bahri,Desa Pematang
Kab Lamsel

5. Pengelolaan
1 Jenis Pupuk Tidak ada Samsul Bahri,Desa Pematang
. Kab Lamsel
2 Cara Pengelolaan Pengelolaan dilakukan Samsul Bahri,Desa Pematang
. Tanah secara manual dengan Kab Lamsel
menggunakan cangkul
setelah itu dilakukan
pembersihan lahan
3 Konservasi Tanah - Samsul Bahri,Desa Pematang
. Kab Lamsel
4 Sumber Air Alam (curah hujan) Samsul Bahri,Desa Pematang
. Kab Lamsel
5. Produktivitas Belum Produktivitas Samsul Bahri,Desa Pematang
Kab Lamsel

B.Vegetasi di Dalam Area

No Jenis Nama Tanaman Populasi


1, Tanaman Utama Pala
2. Syzygium Aromaticum 20
Kopi 30
Theobroma Cacao 100
C.Vegetasi di Luar Area

No Nama Vegetasi Jumlah Populasi


1. Pisang Tak Terhingga
2. Sengon Tak Terhingga
3. Rumput Teki Tak Terhingga
4. Kopi Tak Terhingga

IDENTIFIKASI SIFAT FISIK TANAH UNTUK KEPERLUAN EVALUASI


KESESUAIAN LAHAN:

Sampel Tanah : Utuh

Tanggal : 17 Oktober 2021

Pemeta : Nadya Rifka Safitri

Hari,tanggal : Minggu,17Oktober 2021

Penggunaan lahan : Perkebunan

Bahan Kasar(%) : 1<15%

2<15%

3 15-35%

4<15%

Lereng (%) : 1.15%

2.15%

3.25%

4.15%

Bahaya Erosi : 1.0,15 (sangat ringan)

2.Tidak ada

3.Tidak ada

4.Tidak ada
Singkapan Batuan : 1.Sedikit

2.Sedikit

3.Sedikit

4.Sedikit

Titik 1

Horizon Tebal Lapisan Warna Tekstur Drainase Perakaran Solum


/Lapisan (cm) Matrik Tanah
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 3cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2,5cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm

Titik 2

Horizon Tebal Lapisan Warna Tekstur Drainase Perakaran Solum


/Lapisan (cm) Matrik Tanah
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 3cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2,5cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm

Titik 3

Horizon Tebal Lapisan Warna Tekstur Drainase Perakaran Solum


/Lapisan (cm) Matrik Tanah
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 3cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2,5cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm

Titik 4

Horizon Tebal Lapisan Warna Tekstur Drainase Perakaran Solum


/Lapisan (cm) Matrik Tanah
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 3cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
A 2,5cm Coklat tua Agak halus Cepat Aga banyak <100cm
BAB V

PEMBAHASAN

Evaluasi lahan merupakan bagian dari proses perencanaan tataguna lahan.

Inti evaluasi lahan adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh tipe

pengunaan lahan yang akan diterapkan, dengan sifat-sifat atau kualitas lahan yang

dimiliki oleh lahan yang akan digunakan. Dengan cara ini, maka akan diketahui

potensi lahan atau kelas kesesuaian/kemampuan lahan untuk tipe pengunaan lahan

tersebut.Kesesuaian lahan suatu wilayah untuk satu pengembangan pertanian pada

dasarnya ditentukan oleh kecocokan antara sifat kimia dan fisik lingkungan yang

mencakup iklim, tanah, topografi, batuan dipermukaan dan persyaratan

penggunaan lahan atau persyaratan tumbuh tanaman. Jika sifat fisik potensial

dikembangkan untuk komoditas tersebut, maka penggunaan tertentu dengan

mempertimbangkan berbagai asumsi akan mampu memberi hasil sesuai dengan

yang diinginkan.

Struktur klasifikasi kesesuaian lahan dikenal 4 kategori yaitu dari yang

paling tinggi sampai yang paling rendah.

1. Ordo : Mencerminkan macam kesesuaian

2. Kelas : Mencerminkan tingkat kesesuaian dalam ordo

3. Sub kelas : Mencerminkan macam pembatas/macam perbaikan yang perlu

4. Unit : Mencerminkan perbedaan kecil dalam pengelolaan pada sub kelas

Ordo : Menggambarkan apakah lahan sesuai atau tidak sesuai untuk penggunaan

lahan yang dipilih. Terdapat dua ordo yaitu:


1. Sesuai (S) : Lahan dapat digunakan secara lestari untuk suatu tujuan

penggunaan tertentu tanpa atau dengan sedikit kerusakan terhadap

sumberdaya alamnya, keuntungan memuaskan setelah diperhitungkan

masukan yang diberikan.

2. Tidak Sesuai (N) : Lahan memiliki pembatas sedemikian rupa sehingga

mencegah penggunaannya untuk tujuan tertentu. Pertimbangan yang dipakai:

a. Penggunaan lahan secara teknis tidak memungkinkan (irigasi, lereng)

b. Ekonomis, input yang diberikan jauh lebih besar dibanding output.

Karakteristik Lahan

Karakteristik lahan adalah sifat-sifat lahan yang dapat diukur atau di

estimasi. Sifat sifat lahan yang dapat kita estimasi untuk keperluan pertanian

antara lain; tanah, iklim, topografi dan formasi geologi, vegetasi, dan sosial

ekonomi. Setiap satuan peta lahan yang dihasilkan dari kegiatan survei dan

pemetaan sumber daya lahan, karakteristiknya dirinci dan di uraikan yang

mencakup keadaan lingkungan fisik dan tanahnya. Data ini digunakan untuk

interprestasi dan evaluasi lahan.

Drainase Tanah

Parameter kondisi drainase perlu dicatat dalam kaitannya untuk penentuan

klasifikasi baik kemampuan maupun kesesuaian lahan. Parameter ini dibutuhkan

mengingat pengaruhnya yang besar pada pertumbuhan tanaman. Keterkaitan

parameter ini dengan parameter fisik lainnya cukup besar. Pada daerah

aluvial biasanya mempunyai drainase yang relatif jelek daripada pada daerah

miring. Namun demikian pada lereng bukit yang bentuknya kompleks,

dimungkinkan adanya cekungan atau dataran di sepanjang lereng tersebut,

sehingga kondisi drainase di cekungan maupun dataran di lereng akan berbeda


dengan kondisi drainase umum di lereng tersebut. Kondisi drainase pada lahan

dengan batuan induk kapur akan berbeda dengan batuan vulkanik, karena kapur

dapat meloloskan air, sedangkan batuan induk vulkanik umumnya didominasi

oleh tekstur halus yang sulit dilalui air.

Sifat Fisik Tanah

Kedalaman Tanah

Kedalaman tanah efektif adalah kedalaman tanah yang baik bagi

pertumbuhan akar tanaman, yaitu sampai pada lapisan yang tidak dapat ditembus

oleh akar tanaman. Lapisan tersebut dapat berupa kontak lithik, lapisan keras,

padat liat, padas rapuh atau lapisan phlintit (Rayes, 2007).

Kedalaman tanah dibedakan menjadi :

- Sangat dangkal : < 20 cm

- Dangkal : 20 – 50 cm

- Sedang : 50 – 75 cm

- Dalam : > 75 cm

Tekstur Tanah

Definisi tekstur menurut USDA adalah perbandingan relatif antara partikel

tanah yang terdiri atas fraksi lempung, debu, dan pasir. Tekstur tanah bersifat

permanen/tidak mudah diubah dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap sifat

tanah yang lain seperti struktur, konsistensi, kelengasan tanah, permeabilitas

tanah, run off, daya infiltrasi, dan lain-lain.

Tekstur tanah dibagi atas 12 kelas yaitu pasir (sandy), pasir berlempung

(loam sandy), lempung berpasir (sandy loam), lempung liat berpasir (sandy-clay

loam), lempung liat berdebu (sandy-silt loam), lempung berliat (clay loam),

lempung berdebu (silty loam), debu (silt), liat berpasir (sandy-clay), liat berdebu
(silty-clay), liat (clay). Suatu tanah dikatakan bertekstur pasir apabila mengandung

minimal 85 % pasir, bertekstur debu apabila berkadar minimal 80 % debu dan

bertekstur liat apabila berkadar minimal 40 % liat.

Bahan Kasar

Bahan kasar adalah merupakan modifier tekstur yang ditentukan oleh

jumlah persentasi kerikil, kerakal, atau batuan pada setiap lapisan tanah,

Bahan Kasar

Bahan kasar adalah merupakan modifier tekstur yang ditentukan oleh

jumlah persentasi kerikil, kerakal, atau batuan pada setiap lapisan tanah,

dibedakan menjadi:

Sedikit : < 15%

Sedang : 15 - 35%

Banyak : 35 - 60%

Sangat banyak : > 60%

Sifat Kimia Tanah

Kapasitas Tukar Kation

Kapasitas tukar kation merupakan ukuran kemampuan suatu koloid untuk

mengadsorbsi dan mempertukarkan kation. Kation ini dapat didefenisikan pula

sebagai ukuran kuantitas kation, dan segera dapat dipertukarkan dan yang

menetralkan muatan negatif tanah. Jadi penetapan KTK merupakan pengukuran

jumlah total muatan negatif per unit berat bahan.

Nilai KTK suatu tanah dipengaruhi oleh sifat dan jumlah fraksi liat dan

bahan organik disamping pH larutan pengekstrasinya. Tanah yang bertekstur

halus mempunyai nilai KTK nisbi lebih besar dari pada yang bertekstur kasar.

Demikian juga tanah yang banyak mengandung mineral liat tipe 2 : 1, mempunyai
nilai KTK yang lebih besar dari pada tanah yang mengandung mineral liat tipe

1 : 1. Umumnya nilai KTK mineral liat tipe 1 : 1 berkisar antara 10 – 20 me/100g;

tipe 2 : 1 berkisar antara 40 – 80 me/100 g; dan koloid organik mempunyai nilai KTK antara
100 – 200 me/100 g atau lebih besar dari nilai tersebut.

Kejenuhan Basa

Kejenuhan basa merupakan suatu sifat yang berhubungan dengan KTK.

Terdapat juga korelasi positif antara % kejenuhan basa dan pH tanah. Umumnya,

terlihat bahwa kejenuhan basa tinggi jika pH tanah tinggi. Kejenuhan basa sering dianggap
sebagai petunjuk tingkat kesuburan tanah. Kemudian pelepasan kation terjerap untuk

tanaman tergantung pada tingkat kejenuhan basa. Suatu tanah dianggap sangat

subur jika kejenuhan basanya ≥ 80%, berkesuburan sedang jika kejenuhan

basanya antara 50 dan 80%, dan tidak subur jika kejenuhan basanya ≤ 50% .

pH Tanah

pH tanah didefenisikan sebagai kemasaman atau kebasaan relatif suatu

bahan. Skala pH mencakup dari nilai 0 (nol) hingga 14. Nilai pH 7 dikatakan

netral. Dibawah nilai pH 7 dikatakan asam, sedangkan diatas 7 dikatakan basa.

Penentuan pH tanah dalam klasifikasi dan pemetaan tanah

diperlukan untuk menaksir lanjut tidaknya perkembangan tanah, respon tanah

terhadap pemupukan, kebutuhan kapur dan lain-lainnya. Penentuan pH tanah

dapat dikerjakan secara ekeltrometrik dan kolorimetrik. Pengukuran pH tanah di

lapang biasanya digunakan cara yang sederhana yaitu dengan lakmus atau pH

stick. Dalam penelitian sifat pH tanah yang

tinggi dapat diperbaiki dengan pengapurann yang bertujuan dapat menurunkan

tingkat kemasaman tanah.

Kemasaman tanah (pH) dapat dikelompokkan sebagai berikut :

pH < 4,5 (sangat masam)


pH 4,5 – 5,5 (masam)

pH 5,6 – 6,5 (agak masam)

pH 6,6 – 7,5 (netral)

pH 7,6 – 8,5 (agak alkalis)

pH > 8,5 (alkalis)

C-Organik Tanah

Bahan organik memainkan banyak peran penting di dalam tanah. Karena

bahan organik tanah berasal dari sisa-sisa tumbuhan, bahan organik tanah pada

mulanya mengandung semua hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.

Bahan organik itu sendiri mempengaruhi struktur tanah dan cenderung untuk

menaikkan kondisi fisik yang dikehendaki.

Pengaruh bahan organik terhadap kesuburan kimia tanah antara lain

terhadap kapasitas pertukaran kation, kapasitas pertukaran anion, pH tanah, daya

sangga tanah dan terhadap keharaan tanah. Penambahan bahan organik akan

meningkatkan muatan negatif sehingga akan meningkatkan kapasitas pertukaran

kation (KPK). Bahan organik memberikan konstribusi yang nyata terhadap KPK

tanah. Sekitar 20 – 70 % kapasitas pertukaran tanah pada umumnya bersumber

pada koloid humus (contoh: Molisol), sehingga terdapat korelasi antara bahan

organik dengan KTK tanah.


PENUTUP

Kesimpulan

- Lokasi praktikum ini dilakukan dikebun pala milik Bapak Samsul Bahri

- Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2021

- Alat dan bahan yang digunakan adalah:

Alat

• Bor tanah

• Rol meter

• Kompas

• Cangkul

• Abney level

• Patok bambu/kayu

• Buku munsel

Bahan

• Kantong plastik

• Label

• Spidol

• Tali rapia

• Blanko pengamatan
LAMPIRAN PETA UNIT LAHAN

X Y
.743267 622673
743231 622641
743220 622626
743220 622626

y
622680

622670

622660

622650

622640

622630

622620

622610

622600
7 4 3 21 0 7 43 2 2 0 7 43 2 3 0 7 4 3 24 0 7 43 2 5 0 7 43 2 6 0 7 43 2 7 0

Kandungan Kimia Tanah

Anda mungkin juga menyukai