Ordo: Theales
Famili: Dipterocarpaceae
Genus: Shorea
mencapai 65 meter. Batangnya silindris dan lurus dengan diameter mencapai 1,5
meter. Kulit batang berwarna abu-abu muda hingga coklat kemerahan. Kulit
mengelupas dalam keping-keping yang tidak beraturan dan biasanya bopeng karena
pulau Sulawesi, kepulauan Maluku, dan kepulauan di Filipina. Namun kini, pohon
hutan hujan tropis dataran rendah hingga ketinggian 1.200 meter di atas permukaan
laut.
Damar adalah salah satu hasil hutan non kayu yang sudah lama dikenal, yaitu
suatu getah yang merupakan senyawa polysacarida yang dihasilkan oleh jenis-jenis
pohon hutan tertentu. Sampai saat ini damar cukup banyak digunakan orang antara
lain untuk bahan vernis, bahan penolong dalam pembuatan perahu dan yang
sedikit 20 tahun. Pada kondisi pertumbuhan normal (tidak terganggu oleh hama dan
penyakit), pada usia tersebut batang pohon damar sudah bisa mencapai sebesar
batang kelapa, bahkan kadang bisa lebih. Di dalam melakukan pengunduhan hasil
(penyadapan getah), ada cara-cara tertentu yang telah menjadi kebiasaan bagi para
petani damar. Adapun cara-cara atau teknik pengunduhan yang lazim dilakukan
1. Pentakikan
Batang pohon damar mulai dapat ditakik setelah usia 20 tahun atau lebih,
minimal setelah sebesar batang kelapa. Pertama kali, jumlah pepat adalah dua buah
keliling dan lima buah ke atas. Setelah batang sudah terlihat lebih besar, jumlah
pepat bisa ditambah lagi. Sehingga keseluruhan pepat bisa menjadi 3/5/6 buah
Posisi pepat, untuk pertama kali dibuat selang seling. Ini disebabkan oleh
karena kondisi batang pohon damar masih relatif kecil. Jika pepat dibuat dengan
sistem sejajar akan menyebabkan batang pohon cepat roboh. Setelah batang pohon
damar tersebut berkembang lebih besar, posisi pepat selanjutnya dibuat sejajar.
3 cm, pada bagian dasar pepat dibentuk agak miring keluar. Bentuk pepat segitiga
untuk pengambilan getah. Sedangkan bentuk dasar dalam pepat agak yang miring
dimaksudkan agar supaya bila ada air hujan yang masuk bisa langsung mengalir ke
Pengunduhan atau pengambilan getah damar yang baik adalah setelah berusia
sekitar 1 hingga 1,5 bulan. Pada usia tersebut getah sudah cukup mengeras. Bila
usia getah masih muda, misalnya usia 15 atau 20 hari kondisinya masih lembek,
sulit pengunduhannya dan kualitas getah damar buruk. Begitu sebaliknya bila
usianya terlalu lama, misal lebih dari 2 bulan kondisi getah sudah terlalu keras, bila
diunduh akan banyak yang hancur berdebu. Hasil getah damar tidak musiman,
Ada dua proses pengolahan pasca panen damar, yaitu (Trison, 2001):
2. Pengolahan di Industri
1 : 2. Pelarut yang digunakan adalah campuran toluen teknis dan minyak tanah.
5. Mutu debu/Abu, yaitu mutu damar mata kucing yang berwujud debu.
Trison, S. 2001. Kajian Kelayakan Usaha Sistem Pengelolaan Repong Damar Mata