Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EKONOMI KOPERASI DAN UMKM

KOPERASI UNIT DESA

DOSEN PENGAMPU:
Sulaiman Lubis,SE,MM

Disusun oleh :
Rita Ramadhani
7203510038

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KELAS B

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Sulaiman Lubis, SE.,MM. pada mata kuliah Ekonomi Koperasi dan UMKM. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Koperasi Unit Desa bagi para pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Sulaiman Lubis, SE.,MM. selaku


Dosen Ekonomi Koperasi dan UMKM yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, November 2020

Rita Ramadhani

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………...1

Daftar isi…………………………………………………………….…………...….....2

BAB I  PENDAHULUAN

1.2.Latar Belakang.....…...………………….………………..…………........................3

1.2.Rumusan Masalah......................................................................................................3

1.3.Tujuan........................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Pengembangan KUD……………………………………………………………....4

2.2.Keberhasilan dan Kekurangan KUD………………..……………………………..4

2.3.Permasalahan KUD………………………………………………………………..5

2.4.Program Pembinaan dan Pengembangan KUD………………………………..…..6

2.5.Strategi Pembinaan dan Pengembangan KUD………………………………...7

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………....8

3.2. Saran..................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi Unit Desa adalah suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk
desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup satu wilayah
kecamatan. Pembentukan KUD ini merupakan penyatuan dari beberapa Koperasi pertanian yang
kecil dan banyak jumlahnya dipedesaan. Selain itu KUD memang secara resmi didorong
perkembangannya oleh pemerintah.

Menurut instruksi presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat (2)
disebutkan bahwa pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat layanan
kegiatan perekonomian didaerah pedesaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan secara terpadu melalui program lintas
sektoral. Adanya bantuan dari pemerintah tersebut ditujukan agar masyarakat dapat menikmati
kemakmuran secara merata dengan tujuan masyarakat yang adil makmur akan juga tercapai
dengan melalui pembangunan dibidang ekonomi, misalnya dengan memberikan kredit kepada
pihak-pihak yang ekonominya masih lemah atau rakyat kecil terutama didaerah pedesaan Dalam
menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha yang berkaitanlangsung dengan kepentingan
anggota, baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya. Melihat kebutuhan anggota
beraneka ragam, maka usaha koperasi multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai beberapa
bidang usaha, misalnya simpan pinjam, perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan, dan
pendidikan. Koperasi yang termasuk dalam multipurpose adalah Koperasi Unit Desa (KUD).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengembangan KUD ?
2. Apa saja keberhasilan dan kekurangan KUD ?
3. Apa saja permasalahan yang dihadapi KUD ?
4. Apa saja program pembinaan dan pengembangan KUD ?
5. Apa strategi pembinaan dan pengembangan KUD ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu KUD
2. Untuk mengetahui pengembangan KUD
3. Untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan KUD
4. Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi KUD

3
5. Untuk mengetahui program pembinaan dan pengembangan KUD
6. Untuk mengetahui strategi pembinaan dan pengembangan KUD

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengembangan KUD

Pengembangan KUD tidak terlepas dari perkembangan usaha masyarakat pedesaan.


Sebagian besar KUD yang ada jenis usahanya adalah pertanian dan industri rumah tangga.
Pembangunan ekonomi pedesaan di masa datang tidak terlepas dari pengembangan usaha
yang berbasis ekonomi pedesaan, dalam hal ini akan dikembangkan melalui KUD.
Karakteristik yang melekat pada KUD bisa merupakan kelebihan atau kekuatan yang
potensial, di sisi lain pada kekuatan tersebut terkandung kelemahan yang justru menjadi
penghambat perkembangannya. Kombinasi dari kekuatan dan kelemahan serta intereaksi
keduanya dengan situasi ekternal akan menentukan prospek perkembangan UKM. Dengan
adanya kriris ekonomi, menyebabkan pemerintah dan para pengambil kebijaksanaan kembali
berpikir ulang tentang arah perekonomian yang selama ini ditempuh. Kini timbul kemauan
politik yang kuat untuk membenahi inefisiensi dan mis-alokasi sumberdaya (misallocation of
resources)yang terjadi di sektor ril yang selama ini dibiarkan saja terjadi karena kuatnya
vested interest para pemburu rente yang menguasai birokrasi pemerintahan. Akibat dari mis-
alokasi sumberdaya adalah terabaikannya pembangunan KUD yang berbasis sumberdaya
alam serta sumberdaya pertanian(resource based industries).
Banyak industri yang dibangun membutuhkan bahan baku dan komponen yang harus
diimpor atau industri-industri yang tidak banyak terkait dengan perekonomian lokal sehingga
industri ini sangat rentan terhadap gejolak mata nilai uang. Industri-industri jenis ini pada
umumnya adalah industri yang berpihak kepada golongan ekonomi kuat (Syahza. A, 2007).
Manifestasi tujuan pengembangan ekonomi kerakyatan dapat dilakukan terutama melalui
KUD. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengembangan KUD yang
terencana dengan baik dan terkait dengan pembangunan sektor ekonomi lainnya terutama di
pedesaan.

2.2 Keberhasilan Dan Kekurangan KUD

a. Keberhasilan dari Koperasi Unit Desa


Ukuran keberhasilan koperasi unit desa ditentukan oleh:
1) Baik tidaknya alat perlengkapan organisasi yaitu rapat anggota dalam pengurus koperasi dan

4
badan pemeriksa koperasi.
2) Seberapa jauh kegiatan koperasi unit desa mampu mengelola tugas yang dibebankan oleh
pemerintah seperti pengadaan sarana produksi, kredit candak kulak, partisipasi anggota dan lain-
lain.

b. Kekurangan dari Koperasi Unit Desa


1) Pejabat koperasi sebagai Pembina KUD terlalu cepat memberi bantuan berupa kredit kepada
KUD tanpa disertai pembinaan dan pengawasan yang insentif
2) Penyuluhan mengenai KUD dilakukan sambil lalu tanpa ada koordinasi dengan dinas-dinas
teknis lain.
3) Jumlah tenaga pembina koperasi tidak sebanding dengan luas wilayah dan jumlah anggota
masyarakat yang dilayani.
4) Pejabat koperasi tidak tegas dalam mengambil keputusan terhadap pengurus KUD yang tidak
menjalankan fungsi dengan baik
5) Membeli hasil pertanian dibawah harga pasar
6) Belum mampu bersaing di pasaran
7) Kurangnya permodalan

Pembangunan yang berhasil adalah pembangunan yang menjamin berkembangnya demokrasi,


maka satu-satunya alat ekonomi dan sosial yang mengadung nilai-nilai kedemokrasian itu adalah
kopersi di pedesaan berkat dorongan dari LKMD telah dibentuk oleh warga desa yaitu koperasi
unit desa. Peran yang dijalankan oleh koperasi dalam pembangunan masyarakat desa adalah:

 Koperasi harus secara nyata menunjukan tentang manfaatnya kepada warga desa dengan
cara mengadakan pendekatan kepada penduduk desa untuk bergabung menjadi anggota
koperasi
 Di bidang agribisnis atau usaha tani koperasi telah berhasil menarik kepercayan para
anggota dan masyarakat petani yaitu dengan jalan member kemudahan kapada
masyarakat petani seperti:
o Mendekatkan pasar dengan para produsen (para petani)
o Memberikan harga yang layak terhadap barang yang dibeli maupun dijual para
petani
o Memberikan service yang baik
o Ikut memecahkam masalah yang dialami oleh petani
 Dengan berhasilnya pengelolaan usaha tani yang dilakukan oleh KUD akan membawa
dampak positif seperti:
o Timbulnya rasa kesadaran masyarakat akan pentingnya KUD
o Meningkatnya gairah kerja masyarakat pedesaan
o Berhasil dikembangkannya industri kecil
o Berhasil dilakukan pembentukan modal

2.3 Permasalahan Koperasi Unit Desa

Untuk mewujudkan KUD agar bisa menjadi soko guru perekonomian rakyat pedesaan,
pemerintah mengadakan program pembinaan dan pengembangan KUD karena KUD belum

5
mampu menjalankan usahanya secara sendiri apalagi mengembangkannya. Hal ini disebabkan
oleh adanya permasalahan yang cukup berat bagi KUD. Permasalahan terdiri dari,

a. Permasalahan Ekstern seperti:


1) Masyarakat belum mampu sepenuhnya diyakinkan bahwa koperasi merupakan sarana
yang efektif dalam mengatasi kelemahan ekonomis dan dalam meningkatkan
kesejahteraannya.
2) Belum adanya rencana induk pengembangan koperasi yang terpadu.
3) Belum adanya prasarana yang memadai untuk bisa membangkitkan kegairahan
berkoperasi.

b. Permasalahan Intern seperti:


1) KUD lemah dalam organisasi dan manajemen
2) Sarana pelayanan dan modal yang belum memadai
3) Kurangnya pengarahan yang tepat dalam kesinambungan pengembangan kegiatan
ekonomi

Usaha-usaha untuk memecahkan masalah


a. Dengan memberi pelayanan yang baik terhadap kebutuhan anggota
b. Mengaktifkan anggota dengan penyuluhan yang intensif
c. Mengarahkan KUD pada kemampuannya untuk menjadi koperasi serba usaha dengan
menggunakan potensi daerahnya masing-masing.
d. Dengan penyempurnaan organisasi intern dan ekstern KUD
e. Dengan memperbaiki manajemen koperasi

2.4 Program Pembinaan Dan Pengembangan KUD

Di Indonesia peranan Pemerintah dalam menggerakan dan mengembangkan koperasi


cukup besar. Campur tangan pemerintah dalam hal ini sifatnya membantu memecahkan
persoalan dan membimbing KUD menuju ke arah organisasi yang lebih otonomi yang nantinya
mampu menjadi soko guru perekonomian rakyat pedesaan. Untuk membimbing, mendorong,
mengembangkan dan membina KUD, dibentuk BUUD beserta kepengurusannya yang
anggotanya terdiri dari unsur-unsur pemuka masyarakat seperti: Camat, Pamong desa, Guru,
Ulama, dll. Pelaksanaan sehari-hari kebijakan usaha KUD dilaksanakan oleh manager yang
mempunyai kemampuan pengelolaan perusahaan yang mencurahkan waktu sepenuhnya pada
pekerjaannya.

Melihat liputan kegiatan yang begitu luas, dari KUD, maka pembinaan KUD sejak tahun
1972 terus ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dari segi kualitas seperti
jumlah anggota, volume usaha, besarnya permodalan, penyaluran sarana produksi perlengkapan
gedung dan kantor. Dari segi kualitas seperti jumlah anggota, volume usaha, besarnya
permodalan, penyaluran sarana produksi perlengkapan gedung dan kantor. Partisipasi
masyarakat dalam KUD bisa diukur dengan mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat
terhadap manfaat koperasi, pengetahuan anggota terhadap pengurus dan hubungannya dengan

6
pengurus. Di samping itu juga bisa diukur dari pemenuhan kewajiban menyetor simpanan, dan
frekuansi kunjungan mereka ke KUD.

2.5 Strategi Pembinaan Dan Pengembangan KUD

Mengingat luasnya permasalahan yang dihadapi serta keterbatasan dana, daya dan
waktu yang dilakukan suatu strategi yang tepat dalam usaha pembinaan dan pengembangan
KUD strategi pemusatan pelayanan koperasi. Tujuan dari strategi tersebut adalah untuk
mengakomodasikan segala usaha pemerintah dalam mempercepat pengembangan KUD.
Dalam rangka pengembangan KUD, diadakan pengendalian operasional untuk meningkatkan
bimbingan dan penilaian teknis guna kelancaran pelaksanaan program dalam mencapai
tujuan, untuk menyusun laporan rutin dan periodik dalam rangka memonitoring
perkembangan KUD, dan untuk membuat evaluasi atas laporan rutin dalam rangka mengatasi
penyimpangan-penyimpangan dan kelemahan-kelemahan pelaksanaan program
pengembangan KUD sehingga dapat segera diperbaiki dan disempurnakan seawal mungkin.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Koperasi Unit Desa adalah suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk
desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup satu
wilayah kecamatan
2. Manifestasi tujuan pengembangan ekonomi kerakyatan dapat dilakukan terutama
melalui KUD
3. Dalam rangka pengembangan KUD, diadakan pengendalian operasional untuk
meningkatkan bimbingan dan penilaian teknis guna kelancaran pelaksanaan program
dalam mencapai tujuan

3.2 Saran

Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai informasi
menambah referensi ilmu pengetahuan serta lebih dikembangkan lagi selama masih dalam satu
konteks pembahasan yang sama.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://kud.co.id/koperasi-unit-desa/

https://media.neliti.com/media/publications/237704-model-pengembangan-koperasi-unit-desa-ku-
1a665662.pdf

http://kud.co.id/apa-itu-koperasi-unit-desa-kud/

Anda mungkin juga menyukai