Abstrak
Pandemi yang berkepanjangan memberikan andil dalam munculnya trend olahraga
bersepeda. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan
tinjauan sosiologis terhadap Trend Bersepeda Di Tengah Pandemi Virus Corona. Teknik
pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi kemudian dianalisis
dengan perspektif Teori Jean Paul Baudrillard tentang Nilai Tanda yang mana untuk tempat
penelitian di fokuskan di Desa Karangtengah, Weru, Sukoharjo. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan agar badannya sehat jauh dari paparan virus
corona dengan olahraga sepeda. Olahraga tersebut pada akhirnya menjadi trend di berbagai
kalangan masyarakat. Teori Jean Baudrillard tentang Nilai Tanda menjelaskan bahwa
masyarakat berperilaku konsumsi tidak hanya berdasarkan kebutuhan akan tetapi juga
terdapat sistem pangakuan sosial sehingga mengarahkan individu atas suatu barang. Perilaku
seperti ini dikembangkan oleh seseorang yang menggiring manusia lain untuk konsumsif.
Pada masyarakat konsumtif suatu barang menandai status sosial dan menggantikan segala
macam strata sosial yang ada.
Kata Kunci : Pandemi, Status Sosial, Trend Bersepeda
Abstract
The prolonged pandemic contributed to the emergence of the trend of cycling. This research
is a qualitative descriptive that aims to explain a sociological review of the Cycling Trend in
the Middle of the Corona Virus Pandemic. Data collection techniques consisting of
observation, interviews, documentation were then analyzed with the perspective of Jean Paul
Baudrillard's Theory of Sign Value which for the place of research was focused on
Karangtengah Village, Weru, Sukoharjo. The results show that people want their bodies to be
healthy away from exposure to the corona virus by cycling. The sport eventually became a
trend in various circles of society. Jean Baudrillard's Theory of Sign Value explains that
people's consumption behavior is not only based on need but also there is a social
recognition system that directs individuals towards an item. This kind of behavior is
developed by someone who leads other humans for consumption. In a consumptive society,
an item marks social status and replaces all kinds of existing social strata.
1
Guru Sosiologi di SMA Muhammadiyah 3 Watukelir, email: sridarsini90@gmail.com
69
1. PENDAHULUAN hari, sepanjang jalan kita temukan banyak
Corona merupakan virus yang orang bersepeda. Fenomena lain juga kita
menyerang sistem pernafasan manusia. temukan di beberapa toko sepeda mulai
Penyakit yang disebabkan virus ini disebut dibanjiri orderan dari berbagai merk
dengan Covid-19. Virus Corona dapat sepeda dari yang murah sampai dengan
menimbulkan gangguan ringan pada yang mahal. Dengan ini tentunya harga
pernafasan dan kematian. Mengingat sepedapun cenderung merangkak naik.
semakin bertambahnya kasus positif Aktivitas bersepeda sepertinya telah
penyakit Covid-19, maka pada 11 Maret mengubah pola fikir dan gaya hidup
2020 Word Health Organization (WHO) sebagian masyarakat. Hal ini terlihat,
memutuskan untuk memberlakukan dimana banyak orang yang pada era
Pandemi Global. Pandemi berasal dari kata sebelum pandemi jarang berolahraga
bahasa Yunani “pan” yang berarti seluruh, khususnya bersepeda, saat ini mulai
serta “demo”, yang berarti orang. Istilah berolahraga bersama sepedanya. Riset
pandemi diberlakukan karena cara yang pernah dilakukan oleh Hillun Vilayl
penularannya yang begitu cepat. Kalimat Napis (2014) menjelaskan keinginan untuk
ini tidak berdasar pada meningkatnya mempunyai sepeda dengan harga fantastis
korban wafat, akan tetapi masa demi prestise membuat seseorang
perkembangan serta penyebaran virus. melakukan pengorbanan yang besar untuk
Walaupun demikian, tidak berarti bahwa sebuah pengeluaran yang fungsinya tidak
virus corona selalu berujung pada begitu diperhatikan lagi. Konsumsi yang
kematian karena banyak kasus yang orang-orang lakukan bukan lagi karena
sembuh. (Faza, 2020). mereka membutuhkan akan tetapi karena
Masa pandemi di Indonesia keinginan. Perilaku konsumsi seperti ini
menyadarkan banyak orang tentang merupakan sebuah kebutuhan palsu.
pentingnya berolahraga agar kesehatan Seseorang membeli suatu barang yang
tetap terjaga. Salah satu olahraga yang sebenarnya tidak ia butuhkan. Pada
menjadi trend di tengah masa pandemi akhirnya, konsumsi menjadi sebuah
dan banyak dilakukan dari kalangan anak pernyataan diri atau pengekspresian
kecil, anak muda, orang tua adalah identitas diri. Selain itu, konsumsi bukan
bersepeda. Berdasarkan observasi peneliti hanya berfungsi untuk mengekspresikan
di Desa Karangtengah, Weru, Sukoharjo perbedaan, tetapi juga untuk membangun
terlihat jelas bahwa di pinggir-pinggir perbedaan antara dirinya dengan orang
jalan di saat pagi hari ataupun ketika sore lain.
70
Habitus: Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Vol. 4 No. 1 Tahun 2020 hal. 69-78
ISSN: 2597-9264
71
penjualannya menjadi meningkat pesat. harus melalui perawatan khusus. Sekitar 1
Penjualan dapat mencapai empat bahkan dari setiap 6 orang yang terpapar virus
lebih sepeda dalam kurun waktu satu COVID-19 sakit parah dan mengalami
bulan (Jannah, 2020). keluhan kesulitan bernapas sehingga
penanganannya harus menggunakan
Pandemi Virus Corona bantuan tabung oksigen.
WHO menyatakan bahwa virus Menurut WHO, virus corona
corona adalah keluarga besar dari virus menyebar dari orang satu ke yang lain
yang dapat menyebabkan penyakit pada melalui tetesan kecil dari hidung atau
hewan atau manusia. Virus tersebut pada mulut yang menyebar ketika seseorang
manusia diketahui menyebabkan infeksi batuk atau menghembuskan nafas dalam
pernafasan mulai dari flu ringan hingga ke kondisi orang tersebut tidak menggunakan
tahap penyakit yang lebih parah seperti masker. Tetesan tersebut kemudian jatuh
Middle East Respiratory Syndrome ke benda atau kain yang disentuh oleh
(MERS), dan Severe Acute Respiratory orang lain. Orang tersebut kemudian
Syndrme (SARS). menyentuh mata, hidung, atau mulut.
Gejala dari virus covid-19 yang Penularan Virus covid-19 dapat terjadi
paling mudah dipelajari adalah demam pada conth kasus yang demikian.
(baik demam sedang maupun tinggi), Kutipan dari Kamus Besar Bahasa
kelelahan, dan batuk kering (berbeda Indonesia (KBBI), pandemi merupakan
dengn influenza yang batunya wabah yang berjangkit
mengeluarka dahak). Sebagian dari pasien serempak/bebarengan di mana-mana atau
mungkin mengalami gejala seperti sakit meliputi wilayah yang luas. Artinya, virus
dan nyeri pada tulang, hidung tersumbat, Corona telah menyebar secara global
pilek, sakit tenggorokan atau bahkan hampir ke seluruh penjuru dunia.
diare. Gejala-gejala tersebut dirasakan WHO mendefinisikan pandemi
pasien dimulai dari yang bersifat ringan sebagai keadaan dimana ketika populasi
dan terjadi secara bertahap. Akan tetapi, di seluruh dunia akan terkena infeksi virus
ditemukan kasus beberapa orang yang ini dan berpotensi sebagian dari mereka
terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa mengalami jatuh sakit dengan beberapa
pun ini yang dinamakan dengan Orang gejala yang telah diungkapkan
Tanpa Gejala (OTG). Riset menunjukkan sebelumnya. Center For Desease Control
bahwa kebanyakan orang (sekitar 80%) and Prevention (CDC) Amerika Serikat
sembuh dan pulih dari penyakit tanpa mencatat, pandemi merupakan epidemi
72
Habitus: Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Vol. 4 No. 1 Tahun 2020 hal. 69-78
ISSN: 2597-9264
73
bahwa dalam aktivitas bersepeda ini ada diperoleh dari berita media massa, foto
nilai atau simbol yang perlu dikaji lebih foto kegiatan maupun arsip lain yang
dalam. Kajian tersebut mengarah kepada berkaitan dengan trend sepeda ditengah
nilai yang terselip dalam trend bersepeda. pandemi virus corona.
74
Habitus: Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Vol. 4 No. 1 Tahun 2020 hal. 69-78
ISSN: 2597-9264
75
Era nilai-tanda mempunyai ciri order dari sepeda berbagai merk dan
khas yaitu transformasi dari mode of dengan harga yang fantastis pula. Bahkan
production ke mode of consumption. Nilai- terbentuk klub-klub para pecinta olahraga
tanda (sign-value) dan nilai-simbol sepeda yang di dalamnya terdapat status
(symbolic-value) telah menggantikan nilai- sosial yang sama. Kalangan atas
guna (use-value) dan nilai-tukar membentuk komunitas yang sepadan. Hal
(exchange-value) Marxian. Konsumtif ini bukan lagi didasari alasan rasional
mebuat seluruh segi kehidupan menjadi kesehatan akan tetapi jauh lebih kepada
sebuah objek yang menggolongkan dan penunjukkan status sosial.
membentuk arti dari kehidupan Perilaku konsumsi nilai tanda ini
masyarakat kapitalisme lanjut. merupakan ciri khas terpisahnya manusia
Teori Jean Baudrillard tentang dari umpan balik atau pandangan tentang
Nilai Tanda menjelaskan bahwa dirinya sendiri. Seseorang di dalam
masyarakat berperilaku konsumsi tidak masyarakat konsumerisme tidak berfikir
hanya berdasarkan kebutuhan akan tetapi rasional pada apa yang terbaik atau
juga terdapat sistem pangakuan sosial terburuk bagi kehidupannya. Masyarakat
sehingga mengarahkan individu atas suatu hanya memfikirkan tatanan penanda status
barang. Perilaku seperti ini dikembangkan sosial. Individu telah terserap dan terhapus
oleh seseorang yang menggiring manusia masuk ke dalam permainan tanda dan
lain untuk konsumsif. Pada masyarakat lembaga kode. Baudrillard menegaskan,
konsumtif suatu barang menandai status subjek konsumsi adalah susunan nila-tanda
sosial dan menggantikan segala macam (Baudrillard, 1998).
strata sosial yang ada. Dalam kajian konsumsi nilai tanda
Pemikiran Jean Baudrillard dalam menurut Jean Baudrillad bahwa tujuan
akivitas bersepeda dapat kita jumpai pada seseorang olahraga bersepeda bukan lagi
saat ini seseorang melakukan olah raga karena menginginkan badannya sehat,
sepeda bukan lagi dikarenakan tujuan akan tetapi lebih kepada agar
untuk hidup sehat akan tetapi jauh lebih menunjukkan status kelas sosial ekonomi
kepada ada nilai-nilai yang akan di mereka.
tunjukkan. Seseorang membeli sepeda Klasifikasi status kelas sosial ekonomi di
bukan lagi karena kebutuhan akan tetapi masyarakat antara lain sebagai berikut: 1)
dikarenakan sebuah prestise yang Status sosial ekonomi atas. Terdiri dari
menandai dirinya. Fenomena mengejutkan masyarakat yang sangat kaya/konglomerat.
terjadi dimana toko-toko sepeda di banjiri Dan menempati staus sosial atas. 2) Status
76
Habitus: Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Vol. 4 No. 1 Tahun 2020 hal. 69-78
ISSN: 2597-9264
sosial ekonomi bawah. Merupakan Teori Jean Baudrillard tentang Nilai Tanda
masyarakat yang cenderng kurang dalam menjelaskan bahwa masyarakat
ukuran segi kepemilikan harta. Secara berperilaku konsumsi tidak hanya
otomatis akan menempati status sosial berdasarkan kebutuhan akan tetapi juga
bawah. (Coleman dan Cressey dalam terdapat sistem pangakuan sosial sehingga
Sumardi, 2004:76 ) mengarahkan individu atas suatu barang.
Perilaku seperti ini dikembangkan oleh
KESIMPULAN seseorang yang menggiring manusia lain
Trend olahraga bersepeda ditengah untuk konsumsif. Pada masyarakat
pandemi virus corona berawal dari konsumtif suatu barang menandai status
masyarakat yang mengalami permasalahan sosial dan menggantikan segala macam
kebosanan ketika semua aktivitas harus strata sosial yang ada. Dalam kajian
dikerjakan dari rumah dan masyarakat konsumsi nilai tanda menurut Jean
mulai menyadari bahwa mereka Baudrillad bahwa tujuan seseorang
membutuhkan olahraga agar terhidar dari olahraga bersepeda bukan lagi karena
paparan virus corona. menginginkan badannya sehat, akan tetapi
Olahraga alternatif yang pada akhirnya lebih kepada agar menunjukkan status
ditemukan adalah bersepeda. Bahkan sosial ekonomi mereka.
olahraga sepeda ini banyak ditemukan di
beberapa daerah dari berbagai kalangan
usia terlebih pada saat libur kerja tiba.
DAFTAR PUSTAKA
Baudrillard, Jean. (2006). Ekstasi Komunikasi (diterjemahkan oleh Jimmy Firdaus).
Jogjakarta: Kreasi Wacana.
Faza,K.(2020) WHO Resmi Nyatakan Covid-19 Sebagai Pandemik. Tersedia pada :
http://www.ayobndung.com/ead/2020/03/12/82325/who-resmi-nytakn-covid-sebagai-
pandemi (Diakses 29 Juli 2021)
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200316135138-37-145175/apa-itu-virus-corona-dan-
cirinya-menurut-situs-who (Diakses pada 29 Juli 2021)
Krisdamaryati,Y.A. (2020 Juni30). Menebak arah “Booming”sepeda setelah pandemi
Kompas.id. Diakses dari https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/06/30/menebak-rah-
booming-sepeda-setelah-pandemi. (Diakses 29 Juli 2021)
77
Lechte, John.(2001).50 Filsuf Kontemporer.Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Lee, Martyn J. (2006). Budaya Konsumen Terlahir Kembali, Arah Baru Modernitas dalam
Kajian Modal Konsumsi dan Kebudayaan (diterjemahan oleh Nurhadi). Yogyakarta:
Kreasi Wacana
Maryati,Kun&Suryawati,Juju. (2012). Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Esis
Moeljono, Djokosantoso. (2006). Budaya Organisasi dalam Tantangan. Jakarta : Pt Elex
Media Komputindo
Napis, H. Vilay (2014). Budaya Bersepeda Sebagai gaya Hidup Masyarakat Kota. Karya
Ilmiah Tidak Diterbitkan. Depok : Universitas Indonesia.
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suyanto,B &Narwoko, D. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Prenada.
Media, 2004
Suyanto,B &Narwoko, D. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Prenada.
Media.
78