Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MATAKULIAH PANCASILA

Modul 4
MEMAHAMI MASA PENJAJAHAN

Disusun oleh:
Firda Fitriyana Zahro / 204105030039
Ikma Palupi Harjo / 204105030040

Dosen Pengampu:
Dr.Hj. Ni Nyoman Putu Martini G,SE,MM

PROGRAM AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1. 1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2. 1 Masa Penjajahan Jepang...................................................................................................................6
2.2 Sidang BPUPKI ke-1.........................................................................................................................9
2.3 Sidang BPUPKI ke-2.......................................................................................................................11
2.4 Sidang PPKI 18 Agustus 1945.........................................................................................................12
2.5 Kronologis sejarah Perumusan UUD 1945......................................................................................14
2.6 Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD 1945..............................................................................17
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................18
3. 1 Kesimpulan.....................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................19
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah “ pancasila dalam kajian sejarah
bangsa Indonesia” yang diampu oleh ibu Dr.Hj. Ni Nyoman Putu Martini G,SE,MM. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam pendidikan akuntansi syariah. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah


Masa pendudukan Jepang di Indonesia merupakan salah satu periode yang sangat penting
dalam sejarah negeri ini. Masa itu sering itu dipandang sebagai latar belakang terjadinya revolusi
dalam masyarakat maupun politik bangsa indonesia dalam usaha memerdekakan diri dari
penjajahan. Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada
tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan
Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Pada Mei 1940, awal perang dunia II Belanda diduduki
oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di bulan Juli mengalihkan
ekspor untuk Jepag ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan
untuk megamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di bulan Juni 1941, dan Jepang
memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari
Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda.
Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942. Pada bulan Juli 1942,
Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk
pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang.
Soekarno, Mohammad Hatta, dan para kyai didekorasi oleh kaisar Jepang pada tahun 1943 tetapi
pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat berpariasi, tergantung dimana seseorang
hidup dan status sosial orang tersebut. Jepang membentuk pesiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI
( Badan penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau ( Dokuritsu junbi
Chosa-kai ) dalam bahasa Jepang. Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan
prakemerdekaan dan membuat dasar Negara dan di gantikan oleh PPKI yang bertugas
menyiapkan kemerdekaan. Oleh karena itu, pembahasan tentang pendudukan Jepang hingga
menjelang kemerdekaan sangat menarik untuk dikaji karena memberikan pengaruh penting
terhadap revolusi dalam masyarakat maupun politik bangsa indonesia dalam usaha
memerdekakan diri dari penjajahan. Selain itu juga memberikan suatu informasi sehubungan
dengan penjajahan Jepang di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

a. bagaimana masa penjajahan jepang di Indonesia ?


b. Bagaimana sidang BPUPKI ke-1 dilaksanakan ?
c. Bagaimana sidang BPUPKI ke-2 dilaksanakan ?
d. Bagaimana sidang PPKI 18 Agustus 1945 terjadi ?
e. Bagaimana kronologis sejarah perumusan UUD 1945 ?
f. Bagaiamana kedudukan dan makna pembukaan UUD 1945 ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Dapat memahami masa penjajahan jepang
b. Dapat memahami kronologi sidang BPUPKI ke-1
c. Dapat memahami kronologi sidang BPUPKI ke-2
d. Dapat memahami kronologi sidang PPKI 18 Agustus 1945
e. Dapat memahami kronologi sejarah perumusan UUD 1945
f. Dapat memahami kedudukan dan makna pembukaan UUD 1945
BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Masa Penjajahan Jepang


 Awal Mula 

Adanya rencana Jepang untuk membentuk negara Asia Timur Raya menyebabkan Jepang
terlibat dalam Perang Pasifik. Dalam waktu yang relatif singkat, Jepang telah berhasil
menguasai kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Adanya masa Pendudukan
Jepang di Indonesia mengakibatkan kesengsaraan rakyat, baik secara lahir maupun batin.
Hal itu disebabkanJepang mengadakan eksploitasi baik di bidang ekonomi maupun
sosial. Di balik segi negatif, masa Pendudukan Jepang juga ada segi positifnya, yakni
adanya penggunaan bahasa Indonesia dan latihan kemiliteran yang dijalankan.

 Masuknya Jepang ke Indonesia

Meletusnya Perang Asia Pasifik diawali dengan serangan Jepang ke Pangkalan Angkatan
Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour (Hawai) pada tanggal 7 Desember 1941. Keesok
harinya, yakni tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda
mengumumkan perang kepada Jepang sehingga berkobarlah Perang Asia Pasifik. Jepang
yang sebelumnya telah menyerbu Cina (1937) dan Indocina dengan taktik gerak cepat
melanjutkaqn serangan ke sasaran berikutnya, yaitu Muangthai, Burma, Malaya, Filipina,
dan Hindia Belanda (Indonesia). Untuk menghadapi agresi dan ofensif militer Jepang,
pihak Sekutu membentuk pasukan gabungan yang dalam komando ABDACOM
(American, British, Dutch, and Australia Command = gabungan tentara Amerika Serikat,
Inggris, Belanda dan Australia) di bawah pimpinan Letjen H. Ter Poorten yang juga
menjabat Panglima Tentara Hindia Belanda (KNIL). Di Indonesia, Jepang memperoleh
kemajuan yang pesat. Di awali dengan menguasai Tarakan selanjutnya Jepang menguasai
Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin, Palembang, Batavia (Jakarta), Bogor terus ke
Subang, dan terakhir Kalijati. Dalam waktu yang singkat Indonesia telah jatuh ke tangan
Jepang. Penyerahan tanpa syarat oleh Letjen H. Ter Poorten selaku Panglima Angkatan
Perang Hindia Belanda atas nama Angkatan Perang Sekutu kepada Angkatan Perang
Jepang di bawah pimpinan Letjen Hitosyi Imamura pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati
menandai berakhirnya kekuasaan pemerintahan Belanda di Indonesia dan digantikan oleh
kekuasaan Kemaharajaan Jepang. Berbeda dengan zaman Belanda yang merupakan
pemerintahan sipil maka zaman Jepang merupakan pemerintahan militer.

Pemerintahan militer Jepang di Indonesia terbagi atas tiga wilayah kekuasaan berikut ini :

1. Tentara XVI (Angkatan Darat) memerintah atas wilayah Jawa dan Madura yang berpusat
di Jakarta.
2. Tentara XXV (Angkatan Darat) memerintah atas wilayah Sumatra yang berpusat di
Bukittinggi.
3. Armada Selatan II (Angkatan Laut) memerintah atas wilayah Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua berpusat di Makassar.

Pemerintahan pada wilayah masing-masing tersebut dipimpin oleh kepala staf tentara/armada
dengan gelar gunseikan (kepala pemerintahan militer) dan kantornya disebut gunseikanbu.

 Tanggapan Para Tokoh Nasionalis

Masuknya tentara Jepang ke Indonesia pada awalnya mendapat sambutan baik dari penduduk
setempat. Tokoh-tokoh nasional Indonesia, seperti Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta bersedia
melakukan kerja sama dengan pihak pendudukan Jepang. Faktor-faktor yang menyebabkan
adanya kerja sama itu, antara lain sebagai berikut.

1. Kebangkitan bangsa-bangsa Timur. Orang Timur memandang kemenangan Jepang


sebagai suatu kemenangan Asia atas Eropa. Hal ini terpengaruh propaganda Jepang,
yakni pembebasan bangsa-bangsa Asia dari penjajahan bangsa-bangsa Barat.
2. Adanya Ramalan Jayabaya yang hidup di kalangan rakyat bahwa akan datang orang-
orang kate ( Jepang) yang akan menguasai Indonesia selama “seumur jagung” dan
sesudahnya kemerdekaan akan dicapai.
3. Sikap keras pemerintah Hindia Belanda menjelang akhir kekuasaannya. Pemerintah
Belanda menolak Petisi Sutardjo (1936), dan juga menolak uluran tangan GAPI dengan
slogan “Indonesia Berparlemen”(1939). Itu semua meyakinkan tokoh-tokoh pergerakan
nasional bahwa dari pihak kolonial Belanda tidak dapat diharapkan apa-apa yang
menyangkut kemerdekaan. Sebaliknya dari pihak Jepang sejak semula telah bicara
mengenai kemerdekaan bangsa-bangsa Asia.
4. Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda kaum nasionalis selalu ditekan, sebaliknya
pada zaman pendudukan Jepang golongan nasionalis diajak bekerja sama. Itulah
sebabnya jika zaman Hindia Belanda sebagai besar tokoh nasionalis mengambil sikap
nonkooperatif maka pada zaman  pendudukan Jepang sebagian besar mengambil sikap
kooperatif.

Dengan demikian, tokoh-tokoh pergerakan nasional dalam perjuangannya menyesuaikan diri


dengan memasuki dan bekerja sama dengan pemerintah Jepang. Di samping itu, juga ada
yang menempuh bergerak di bawah tanah, baik dengan atau tanpa menggunakan alat-alat
pemerintah Jepang.
2.2 Sidang BPUPKI ke-1
Sidang pertama BPUPKI diadakan di sebuah gedung yakni gedung Chuo Sang In di Jalan
Pejambon 6 Jakarta yang sekarang dikenal dengan gedung Pancasila. Rapat pertama dibuka pada
tanggal 28 Mei 1945 dan dimulai pada keesokan harinya yakni pada tanggal 29 Mei 1945 yang
bertemakan Dasar Negara. Lalu pada sidang pertama ini ada 3 orang yang memberikan pendapat
mengenai Dasar Negara,  Mereka yaitu Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo dan Ir.
Soekarno.

Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin mengemukakan lima asas dari dasar
Negara, yaitu sebagai berikut :

 Peri Kebangsaan
 Peri Kemanusiaan
 Peri Ketuhanan
 Peri Kerakyatan
 Kesejahteraan Rakyat

Dua hari kemudian, Prof. Dr.Mr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 mengajukan Dasar Negara
Indonesia yaitu sebagai berikut:

 Persatuan
 Mufakat dan Demokrasi
 Keadilan Sosial
 Kekeluargaan
 Musyawarah

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno pun mengajukan lima asas Negara yang sekarang kita
kenal dengan nama Pancasila.

 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
 Mufakat atau Demokrasi
 Kesejahteraan Sosial
 Ketuhanan Yang Maha Esa

Menurut Ir. Soekarno, kelima asas tersebut masih bisa diperas menjadi Ekasila atau Trisila.
Selanjutnya Lima Asas tersebut disebut dengan Pancasila dengan urutan yang berbeda. Lalu,
pada pembentukan sila tersebut menjadi perdebatan diantara peserta yang menghadiri siding
BPUPKI. Perdebatan ini membahas penetapan aturan Islam dalam Indonesia yang baru. Sidang
pertama BPUPKI berakhir pada tanggal 1 Juni 1945 dan belum menghasilkan suatu keputusan
apapun akhir dari Dasar Negara Indonesia Merdeka hingga diadakan masa reses selama 1 bulan.

Pada tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 9 orang dan
disebut dengan panitia Sembilan. Anggota dari panitia Sembilan yaitu :

1. Ir. Soekarno
2. Drs. Moch. Hatta
3. Mr. Achmad Soebardjo
4. Mr. Muhammad Yamin
5. KH. Wachid Hasyim
6. Abdul Kahar Muzakir
7. Abikoesno Tjokrosoejoso
8. H. Agus Salim
9. Mr. A.A. Maramis

Sesudah dilakukannya musyawarah dengan Panitia Sembilan, menghasilkan suatu rumusan yang


mendeskripsikan maksud dan tujuan dari pembentukan Negara Indonesia Merdeka. Oleh Mr.
Muhammad Yamin, rumusan tersebut dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Rumusan
tersebut yaitu sebagai berikut :

 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya


 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan
perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2.3 Sidang BPUPKI ke-2
Pada rapat kedua dari BPUPKI berlangsung pada tanggal 10-17 Juli 1945 dengan topic
bahasan yakni bentuk Negara, wilayah Negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang
Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan Negara, pendidikan serta pengajaran. Pada rapat
kedua ini dibentuk panitia yang berjumlah 19 orang yang membahas rancangan undang-undang
dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno sendiri sobat. Tak lupa pula dibentuk Panitia Pembelaan
Tanah Air yang diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoejoso dan Panitia Ekonomi dan Keuangan
yang diketuai oleh Drs. Moch. Hatta. Berdasarkan hasil pemungutan suara, wilayah Indonesia
Merdeka sudah ditentukan. Wilayah tersbut mencakup wilayah Hindia Belanda dulu, ditambah
dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor-Portugis serta pulau-pulau disekitarnya.

Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil yang beranggota
7 orang, yaitu :

1. Prf. Dr. Mr. Soepomo


2. Mr. Wongsonegoro
3. Mr. Achmad Soebardjo
4. Mr. A.A. Maramis
5. Mr. R.P. Singgih
6. H. Agus Salim
7. Dr. Soekiman

Persidangan Kedua BPUPKI pada tanggal 14 Juli 1945, dalam rangka menerima laporan Panitia
Perancang UUD , Ir. Soekarno melaporkan tiga hasil, yaitu sebagai berikut :

 Pernyataan Indonesia Merdeka


 Pembukaan UUD
 Batang Tubuh dari UUD
2.4 Sidang PPKI 18 Agustus 1945
Sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 tersebut dilaksanakan di Pejambon, Gedung
Kesenian Jakarta (sekarang gedung Departemen Luar Negeri) yang dihadiri oleh semua anggota
PPKI yang berjumlah 27 orang. Pada saat itu, suasana kebatinan dan situasi politik Indonesia
telah berubah secara dramatis, menyusul proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.
Sekitar pukul 11.30 sidang ini dibuka di bawah pimpinan Ir. Soekarno. Dalam sidang tersebut
dihasilkan 3 keputusan penting tentang kehidupan ketatanegaraan serta landasan politik Negara
Indonesia yang merdeka, yaitu :

1. Mengesahkan UUD 1945

Mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi bangsa Indonesia adalah salah satu keputusan
sidang PPKI saat itu. UUD disusun dan digunakan sebagai alat untuk mengatur dan
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pada saat itu, UUD
1945 terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

 Pembukaan atau mukadimah


 Batang Tubuh atau isi yang terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2
ayat aturan tambahan.
 Penjelasan UUD yang terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.

2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia

Hasil sidang selanjutnya dari PPKI adalah memilih pemimpin negara (Presiden dan
wakilnya). Pemilihan umum tidak diselenggarakan karena saat itu negara dalam situasi darurat.
Soekarno dan Moh. Hatta secara aklamasi terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI yang
pertama. Terpilihnya Soekarno-Hatta tidak lepas dari peran Otto Iskandardinata. Dialah yang
mengusulkan agar Soekarno dan Moh. Hatta dipilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
Usul itu kemudian disetujui oleh PPKI dan dengan suara bulat semua peserta sidang
menyetujuinya.

3. Sebelum MPR terbentuk, tugas Presiden dibantu oleh Komite Nasional

Secara organisasi, Komite Nasional dalam sidang ini belum terbentuk. Jadi, hasil sidang
ini merupakan bentuk rekomendasi untuk ditindaklanjuti pada sidang-sidang berikutnya.
Berdasarkan hasil-hasil sidang PPKI di atas, maka secara ketatanegaraan berdirinya NKRI sudah
memenuhi persyaratan utama, yaitu rakyat, wilayah, dan pemerintahan, yakni Presiden dan
Wakil Presiden.
2.5 Kronologis sejarah Perumusan UUD 1945
Pancasila Dasar Negara dan Pembukaan UUD 1945 tidak dapat terpisahkan baik dalam
proses perumusan dan pengesahan. Sejarah perumusan dan pengesahan Pancasila Dasar Negara
dan Pembukaan UUD 1945 secara kronologis ;

1. Tanggal 7 September 1944 Proses perumusan dan pengesahan Pancasila dan Pembukaan UUD
1945 dimulai sejak Indonesia masih dijajah oleh jepang. Terlihat dalam sidang Badan
Penyelidik. Latar belakang dibentuknya Badan Penyelidik.Jepang menderita kekalahan, tekanan
dan serangan dari pihak sekutu adanya tuntutan dan desakan dari para pemimpin bangsa kepada
Balatentara Jepang agar segera memerdekaan Indonesia atau setidaknya diambil tindakan. Pada
tanggal 7 September 1944 jepang megeluarkan janji “Kemerdekaan Indonesia dikemudian hari”
yang direncanakan pada tanggal 24 Agustus 1945.

2. Tanggal 29 April 1945Gunseikan (gubernur pemerintah balatentara Jepang di Jawa)


membentuk Dokuritsu Zyunbi Coosakai/Badan penyelidik usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
(BPUPKI) tugasnya menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia.

3. Tanggal 28 Mei 1945BPUPKI dilantik oleh Gunseikan yang diketuai oleh Dr. Radjiman
Widjodiningrat.

4. Tanggal 29 Mei s.d. 01 juni 1945Sidang I BPUPKI tanggal 29 Mei s.d. 01 Juni 1945.
Mempersiapkan Rancangan Dasar Negara Indonesia Merdeka.Prof. Mr. Moh Yamin mengajukan
usul yang berjudul “Asas Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia” yang terdiri dari ; peri
kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Dan
terdapat tokoh-tokoh lain yang turut andil dalam menyumbangkan ide, seperti Prof. Dr. Mr. R.
Soepomo, P.F. Dahlan, Drs.Moh. Hatta.

5. Tanggal 1 juni 1945Ir. Soekarno berpidato dan mengajukan usul tentang Konsepsi Dasar
Filsafat Negara Indonesia yang diberi nama Pancasila dengan urutan sebagai berikut ;

Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia Internasionalisme atau perikemanusiaan Mufakat atau


demokrasi Kesejahteraan social Ketuhanan yang berkebudayaan. Pada tanggal 1 juni 1945
dibentuk panita kecil yang diketuai oleh Ir. Soekarno sebgai pengganti BPUPKI.
6. Tanggal 22 juni 1945Hasil Rapat gabungan Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa.

Supaya selekas-lekasnya Indonesia merdeka, Hukum dasar diberi semacam kata


pengantar,BPUPKI terus bekerja sampai terbentuknya Hukum dasar, Membentuk panitia kecil
penyelidik usul-usul/perumus Negara. Panitia Sembilan mengadakan pertemuan di Pegangsaan
timur 56 jakarta untuk menyusun konsep rancangan mukaddimah hokum dasar yang kemudian
dinamakan piagam Jakarta.

7. Tanggal 10 s.d. 16 Juli 1945

a. Pada tanggal 10 juli 1945 Ir. Soekarno selaku ketua panitia memberikan laporan.·   Telah
diusulkan 32 macam usul atau 9 kelompok usul dari 40 anggota·   Tanggal 22Juni 1945
diputuskan membentuk panitia kecil (panitia sembilan)·   Telah berhasil menyusun
konsep rancangan preambule hokum dasar (piagam jakarta).
b. Pada tanggal 11 juli 1945 panitia perancang hukum dasar. Dan pada hari itu juga Panitia
Perancang Hukum Dasar telah memutuskan ;·   Membentuk panitia perancang
“Declaration Of Human Right”·   Segenap anggota setuju unitarisme·   Isi prembule
bukan hanya sekadar kata-kata·   Negara dipimpin 1 orang.
c. Tanggal 13 Juli 1945, Panitia Kecil Perancang Hukum Dasar berhasil menghimpun
usulan penting.
d. Tanggal 14 JuliPukul 15.00 s.d. 18.00 sidang mendengarkan laporan hasil kerja Panitia
Perancang Hukum Dasar.
e. Tanggal 15 dan 16 Juli 1945Ir. Soekarno menyamapikan kosep Rancangan Hukum Dasar
beserta penjelasannya dan usul Drs. Moh. Hatta tentang Hak-hak asasi manusia.f.
Tanggal 16 Juli 1945Menyetujui dan menerima Rancangan Hukum dasar  yang diajukan
oleh Panitia Perancang Hukum Dasar.Dengan ditutupnya sidang BPUPKI yang ke maka
tugas BPUPKI dianggap selesai kemudian dibubarkan. Untuk melanjutkan tugas
BPUPKI maka dibentuklah PPKI.
8. Tanggal 9 Agustus 1945PPKI dibentuk tanggal 9 Agustus 1945.
PPKI adalah badan bentukan pemerintahan Jepang tetapi bukan alat pemerintaha Jepang,
sebab : PPKI bekerja sesudah Jepang tidak berkuasa lagi.PPKI bekerja atas dasar
keyakinan, pemikiran dan caranya sendiri untuk mencapai kemerdekaan Indonesia
Merdeka.PPKI merupakan suatu badan perwujudan/perwakilan rakyat Indonesia. 
9. Tanggal 17 Agustus 1945Proklamasi kemerdekaan Indonesia

10. Tanggal 18 Agustus 1945Pukul 10.30, dimulai sidang pleno membahas naskah rancangan
hukum dasar dan pengesahan UUD. Pengesahan Pembukaan UUD 1945/Pancasila Dasar Negara
Republik IndonesiaSidang Pleno dimulai pukul 11.30 dengan acara pokok membahas Rancangan
Hukum Dasar (termasuk Rancangan Preambule Hukum Dasar) untuk ditetapkan menjadi UUD
(termasuk Pembukaan Undang-undang Dasar) suatu Negara yang telah merdeka ada tanggal 17
Agustus 1945.
2.6 Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD 1945
UUD 1945 merupakan hukum dasar (konstitusi) tertulis Negara RI yang berisi ketentuan-
ketentuan pokok penyelenggaraan negara. Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian dari hukum
tertulis yang berisi kaidah, filsafat pokok/fundamental bernegara. Pembukaan memuat asas
kerohanian/spiritual Negara, asas politik dan tujuan Negara, serta sumber hukum tertinggi
perundang-undangan Negara.

1. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 :

a. sebagai pernyataan kemerdekaan yang terperinci.


b. merupakan bagian UUD 1945 dan sebagai sumber hukum tertinggi.
c. pembukaan tidak dapat diubah selamanya.

2. Makna Pembukaan UUD 1945 :

A. Alinea 1 :

a. dalil objektif bahwa kemerdekaan itu hak segala bangsa.


b. semangat perjuangan kemerdekaan.

B. Alinea 2 :

a. perjuangan telah mencapai puncak.


b. momentum puncak ini dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan.
c. kemerdekaan sejati ialah terwujudnya masyarakat adil makmur.

C. Alinea 3 :

a. motivasi ketuhanan dan pengukuhan kemerdekaan.


b. pengakuan keimanan dan peran serta Tuhan YME.

D. Alinea 4 :

a. merumuskan 4 tujuan bangsa.


b. Indonesia Negara hokum.
c. Pemerintahan berdasarkan kedaulatan rakyat.
d. Memuat norma dasar/ideology pancasila.
BAB III PENUTUP
3. 1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas maka kami menyimpulkan beberapa inti dari materi di atas
yakni bahwa Rumusan UUD 1945 yang ada saat ini merupakan hasil rancangan BPUPKI.
Naskahnya dikerjakan mulai dari tanggal 29 Mei sampai 16 Juli. Jadi, hanya memakan
waktu selama 40 hari setelah dikurangi hari libur. Kemudian rancangan itu diajukan ke
PPKI dan diperiksa ulang. Dalam sidang pembahasan, terlontar beberapa usulan
penyempurnaan. Akhirnya, setelah melalui perdebatan, maka dicapai persetujuan untuk
diadakan beberapa perubahan dan tambahan atas rancangan UUD yang diajukan
BPUPKI.
DAFTAR PUSTAKA

https://hmjkapnm.blogspot.com/2017/08/kronologi-sejarah-perumusan-uud-1945.html

https://www.ilmusiana.com/2015/12/3-hasil-sidang-ppki-18-agustus-1945.html

https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-bpupki/

https://universitycenter.co.id/masa-penjajahan-jepang-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai