Anda di halaman 1dari 11

Nama : Kiki Nurwati Doayo

Nim : 1901036154
Tugas : AKL 1
Resum : PSAK 11 & ISAK 13
PSAK 11
Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

1. Tujuan
Mengatur akuntansi untuk penjabaran laporan keuangan dalam mata uang
asing yang meliputi penentuan kurs yang digunakan dan pengakuan pengaruh
keuangan dari perubahan kurs valuta asing dalam laporan keuangan
2. Definisi
Kegiatan usaha luar negeri (foreign operation) merupakan suatu anak
perusahaan (subsidiary), perusahaan asosiasi (associates), usaha patungan
(joint venture) atau cabang dari perusahaan pelapor, yang aktivitasnya
dilaksanakan di suatu negara di luar negara perusahaan pelapor. Suatu kegiatan
usaha yang berada di liar negeri yang aktivitasnya bukan merupakan bagian
integral dari perusahan pelapor ini disebut Entitas Asing.
Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam
menyajikan laporan keuangan. Mata uang selain mata uang pelaporan suatu
perusahaan disebut Mata Uang Asing.
Nilai tukar merupakan rasio pertukuran dua mata uang asing. Selisih
yang dihasilkan dari pelapor jumlah unit mata uang asing yang dalam mata
uang pelapor pada nilai tukar yang berbeda di sebut dengan Beda nilai tukar.
Nilai tukar spot pada tanggal neraca ini merupakan Kurs Penutup.
Pos moneter merupakan kas dan setara kas, aktiva dan kewajiban yang
akan diterima atau dibayar yang jumlahnya pasti atau dapat ditentukan. Suatu
jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau
penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham (knowledgeable) dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arms’s length transaction)
disebut Nilai Wajar
3. Klasifikasi
kegiatan usaha luar negeri yang merupakan bagian integral dengan
operasi perusahaan pelapor menjalankan usahanya seolah-olah suatu perluasan
dari operasi perusahaan pelapor. contoh, menjual barang-barang yang diimpor
dari perusahaan pelapor dan mengirimkan hasilnya ke perusahaan pelapor.
Dalam keadaan tersebut, suatu perubahan dalam nilai tukar antara mata uang
pelaporan (reporting currency) dengan mata uang kegiatan usaha luar negeri
(foreign operation) memiliki dampak langsung pada arus kas dari operasi
perusahaan pelapor.
suatu entitas-asing mengakumulasikan kas dan pos moneter lainnya,
mengadakan pengeluaran, menghasilkan pendapatan atau berhutang, dalam
mata uang setempat. Perubahan dalam nilai tukar hanya sedikit atau bahkan
tidak berdampak atas arus kas dari operasi baik sekarang maupun yang akan
datang untuk entitas asing maupun perusahaan pelapor. Perubahan dalam nilai
tukar mempengaruhi investasi neto perusahaan pelapor dalam entitas asing
ketimbang pos-pos moneter dan non-moneter secara individual yang dipegang
oleh entitas asing.

 Indikasi entitas asing (foreign entity):


a. walaupun perusahaan pelapor mungkin mengendalikan kegiatan
usaha luar negeri, tetapi masih terdapat tingkat otonomi yang
memadai;
b. transaksi-transaksi dengan perusahaan pelapor bukan suatu proporsi
besar bagi kegiatan usaha luar negeri;
c. aktivitas operasi luar negeri dibiayai terutama dari operasinya
sendiri atau pinjaman lokal, bukan dari perusahaan pelapor;
d. biaya tenaga kerja, bahan baku dan komponen lainnya dari produk
atau jasa kegiatan usaha luar negeri terutama dibayar atau
diselesaikan dalam mata uang lokal daripada dalam mata uang
pelaporan;
e. penjualan kegiatan usaha luar negeri terutama dalam mata uang
yang berbeda dengan mata uang pelaporan; dan
f. pengelolaan arus kas mandiri.
4. Kegiatan Usaha Luar Negeri (Foreign operation) yang Merupakan
Bagian Integral dari Perusahaan Pelapor.
Laporan keuangan dari suatu kegiatan usaha luar negeri yang merupakan
bagian integral dari perusahaan pelapor harus dijabarkan dengan menggunakan
prosedur sebagaimana dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 10 tentang Transaksi dalam Mata Uang Asing, seolah-olah
transaksi kegiatan usaha luar negeri tersebut merupakan transaksi perusahaan
pelapor sendiri
Masing-masing pos dalam laporan keuangan kegiatan usaha luar negeri
dijabarkan seolah-olah seluruh transaksi telah dilaksanakan sendiri oleh
perusahaan pelapor.
a. Biaya perolehan dan beban penyusutan : menggunakan kurs tanggal
transaksi atau, menggunakan kurs pada tanggal penilaian.
b. Biaya persediaan : menggunakan kurs pada saat biaya terjadi.
c. Jumlah yang dapat dipulihkan (recoverable amount) atau nilai yang dapat
direalisasikan (realisable value : menggunakan kurs yang berlaku pada saat
penilaian.
5. Entitas Asing
Dalam menjabarkan laporan keuangan suatu entitas asing untuk
disatukan/diinkorporasi dengan laporan keuangan perusahaan pelapor, digunakan
prosedur sebagai berikut :
a. Aktiva dan kewajiban baik moneter maupun non moneter : menggunakan
kurs penutup (closing rate).
b. Pendapatan dan beban : menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal
transaksi.
c. selisih dijadikan sebagai bagian dari ekuitas sampai pelepasan investasi
neto yang bersangkutan

Penjabaran laporan keuangan suatu entitas asing mengakibatkan


pengakuan beda nilai tukar yang timbul dari:

a. penjabaran pendapatan dan beban : menggunakan kurs yang berlaku pada


tanggal transaksi dan aktiva serta kewajiban dengan menggunakan kurs
penutup;
b. penjabaran saldo awal investasi neto: kurs yang berbeda dari yang
dilaporkan sebelumnya; dan
c. perubahan lain atas ekuitas dalam entitas asing.
goodwill yang timbul dari akuisisi suatu entitas asing dan setiap
penyesuaian nilai wajar terhadap nilai tercatat (carrying value) aktiva dan
kewajiban yang timbul sehubungan akuisisi suatu entitas asing diperlakukan
dengan salah satu cara sebagai:

a. aktiva dan kewajiban dari entitas asing dan dijabarkan dengan kurs
penutup (closing rate) sesuai dengan paragraf 14; atau
b. aktiva dan kewajiban perusahaan pelapor yang telah dinyatakan dalam
mata uang pelaporan atau sebagai pos non moneter dalam mata uang asing
yang dilaporkan dengan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 10 tentang
Transaksi dalam Mata Uang Asing paragraf 27 (b).
Penyatuan/inkorporasi laporan keuangan dalam perusahaan pelapor
misalnya pengeliminasian saldo intragroup dan transaksi intragroup dari satu
anak perusahaan (PSAK No. 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi, PSAK
No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi, dan
PSAK No. 12 tentang Pelaporan Keuangan mengenai Bagian Partisipasi dalam
Pengendalian Bersama Operasi dan Aset). Jika laporan keuangan suatu entitas
asing disusun pada tanggal pelaporan yang berbeda dengan tanggal laporan
perusahaan pelapor, untuk tujuan penyatuan laporan keuangan entitas asing
seringkali menyusun laporan pada tanggal yang sama dengan perusahaan
pelapor. Jika penyesuaian tersebut tidak praktis, sesuai dengan PSAK No. 4
tentang Laporan Keuangan Konsolidasi, laporan keuangan dapat disusun pada
tanggal pelaporan yang berbeda selama perbedaan tidak lebih dari tiga bulan.
6. Pelepasan (Disposal) Suatu Entitas Asing
Pelepasan (disposal) suatu entitas asing, jumlah kumulatif beda nilai
tukar yang telah ditangguhkan dan berkaitan dengan entitas asing tersebut
harus diakui sebagai pendapatan atau sebagai beban dalam periode yang sama
pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan (disposal) diakui.
Perusahaan mungkin melepas kepentingannya dalam suatu entitas asing
melalui penjualan, likuidasi, pembayaran kembali modal saham, pembebasan
seluruh, atau sebagian, dari entitas. Dalam keadaan pelepasan sebagian (partial
disposal), hanya bagian proporsional akumulasi beda nilai tukar yang
diperhitungkan sebagai keuntungan atau kerugian.
7. Perubahan dalam Klasifikasi Kegiatan usaha Luar negeri (Foreign
operation)
Jika terdapat perubahan klasifikasi suatu kegiatan usaha luar negeri,
prosedur penjabaran yang dapat diterapkan pada klasifikasi yang direvisi harus
diterapkan sejak tanggal perubahan klasifikasi.
Jika suatu kegiatan usaha luar negeri yang integral dengan operasi
perusahaan pelapor diklasifikasikan kembali sebagai suatu entitas asing, beda
nilai tukar yang timbul pada penjabaran aktiva non-moneter pada tanggal
pengklasifikasian ulang diklasifikasikan sebagai ekuitas. Jika suatu entitas
asing diklasifikasikan ulang sebagai suatu kegiatan usaha luar negeri yang
integral dengan operasi perusahaan pelapor, jumlah yang dijabarkan dari pos
non moneter pada tanggal perubahan diperlakukan sebagai biaya historis untuk
pos-pos tersebut pada tanggal perubahan dan periode berikutnya.
8. Pengungkapan
Perusahaan harus mengungkapkan beda nilai tukar bersih yang
diklasifikasikan dalam kelompok ekuitas sebagai suatu unsur yang terpisah,
dan rekonsiliasi beda nilai tukar tersebut pada awal dan akhir periode. Jika
mata uang pelaporan berbeda dengan mata uang negara tempat perusahaan
berdomisili, alasan untuk menggunakan mata uang yang berbeda harus
diungkapkan. Jika terdapat suatu perubahan dalam klasifikasi suatu kegiatan
usaha luar negeri yang signifikan, perusahaan harus mengungkapkan:
a. sifat perubahan dalam klasifikasi;
b. alasan perubahan;
c. dampak perubahan atas klasifikasi modal pemegang saham; dan
d. dampak pada laba bersih atau kerugian untuk setiap periode sebelumnya
jika perubahan klasifkasi terjadi pada periode sebelumnya yang paling
awal.

Perusahaan mengungkapkan dampak atas pos-pos moneter mata


uang asing atau atas laporan keuangan suatu kegiatan usaha luar negeri
sehubungan dengan suatu perubahan dalam nilai tukar yang terjadi
setelah tanggal neraca jika perubahan tersebut adalah sedemikian besar
sehingga bila tidak diungkapkan akan mempengaruhi kemampuan
pembaca laporan keuangan untuk membuat evaluasi dan keputusan yang
tepat (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 8 tentang
Kontinjensidan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca). Pengungkapan juga
diperlukan sehubungan dengan kebijakan manajemen risiko mata uang
asing.

9. Masa Transisi
Pada saat Pernyataan ini pertama kali diterapkan, perusahaan harus
mengklasifikasikan secara terpisah dan mengungkapkan saldo kumulatif, pada
awal periode, beda nilai tukar yang ditangguhkan dan diklasifikasikan sebagai
ekuitas dalam periode sebelumnya, kecuali jika jumlah tersebut tidak dapat
ditentukan secara wajar. Dalam hal tersebut maka perlu dijelaskan alasannya.

10. Tanggal Efektif


Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang mencakupi
periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995.
Penerapan lebih dini dianjurkan.
ISAK 13

Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

1. Transaksi Dalam Mata Uang Asing


a) Konsep dan Definisi
Perlu diketahui beberapa definisi menurut PSAK 10 par 8. Kegiatan
usaha luar Negeri adalah entitas yang merupakan entitas anak,
entitas asosiasi, ventura bersama atau cabang dari entitas pelapor
yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu Negara selain mata uang
entitas pelapor. Kurs merupakann rasio untuk pertukuran dua mata
uang didalam kurs terdapat Kurs Penutup yang merupakan Kurs
Spot yang yang di hitung pada akhir periode pelaporan dan Kurs
spot di realisasikan pada tanggal tertentu.
Mata uang asing merupakan mata uang selain mata uang
fungsional entitas. Mata uang fungsional merupakan mata uang
pada lingkungan utama dimana, entitas beroperasi, yaitu
lingkungan dimana entitas tersebut menghasilkan dan
menguluarkan kas. Mata uang Penyajian merupakan mata uang
yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan. Dalam unit
mata uang yang dimiliki serta aset dan liabilitas yang akan diterima
atau dibayarkan dalam jumlah unit yang tetap atau dapat ditetapkan
ini di sebut sebagia Pos Moneter. Di dalam selisih kurs dihasilkan
selisi dari penjabaran sejumlah tertentu suatu mata uang ke dalam
mata uang yang lain pada kurs yang berbeda.
Faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
menentukan mata uang fungsional :
1. Mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang
dan jasa
2. Mata uang dari negara yang mempunyai kekuatan
persaingannya dan peraturannya sebagai besar menentukan
harga jual barang suatu entitas.
3. Mata uang lain yang paling mempengaruhi biaya tenaga
kerja, bahan baku dan biaya lain dari pengadaan barang atau
jasa,
b) Pelaporan Mata Uang Asing ke dalam Mata Uang Fungsional
Pada pengakuan awal, transaksi mata uang asing dicatat dalam
mata uang fungsional dengan menggunakan kurs spot antara mata
uang fungsional dengan mata uang asing pada tanggal transaksi
Sedangkan pelaporan pada akhir periode pelaporan berikutnya
adalah sebagai berikut :
1. Pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs
penutup.
2. Pus nonmoneter yang dikur dengan menggunakan biaya
historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan
kurs pada tanggal transaksi
3. Pos nonmaneter yang diukur pada nilai wajar dalarn mata
uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal
ketika nilai wajar ditentukan. Biasanya tanggal yang
dipergunakan adalah tanggal neraca, sehingga kurs yang
digunakan adalah kurs penutup.

Untuk alasan praktis, kurs yang mendekati kurs aktual pada


tanggal transaksi sering digunakan, misalnya kurs rata-rata untuk
seminggu atau sebulan dapat digunakan untuk semua transaksi
dalam mata uang asing yang terjadi selama periode tersebut,
kecuali jika kursnya berfluktuasi secara signifikan.
2. Laporan Keuangan Dengan Mata Uang Asing
Di dalam literatur akuntansi terdapat dua pendekatan untuk
menjabarkan laporan keuangan dalam mata uang yang berbeda dengan
induknya, yaitu closing atau current rate method dan temporal method
Sedangkan IFRS dan PSAK hanya menyebut satu saja yaitu penjabaran
dengan metode current rate dengan asumsi mata uang yang digunakan
untuk penyajian laporan keuangan anak perusahaan adalah mata uang
fungsionalnya
a. Closing/Current Rate Method (Translation Method)
Closing/cument rate method adalah metode yang menjabarkan
Laporan keuangan dari mata uang fungsional ke mata uang.
penyajian Metode ini digunakan untuk:
1. Suatu perusahaan yang berdin sendiri yang mencatat buku-
bukunya dalam mata uang fungsional, tetapi menyajikan
laporan keuangannya dalam mata uang selain mata uang
fungsionalnya.
2. Anak perusahaan, cabang, atau asosiasi yang mencatat buku
dalam mata uang fungsionalnya kemudian menjabarkan
laporan keuangannya ke dalam mata uang pelaporan
induknya untuk kepentingan penyusunan laporan bukunya
konsolidasi.
b. Temporal Method (Remeasurement Method)
Temporal method adalah metode penjabaran dari mata uang
asing ke mata uang fungsional. Metode ini digunakan untuk
1) Suatu perusahaan yang berdiri sendiri.
2) Kegiatan usaha luar negeri, a foreign operation, yang mencatat
buku bukunya dalam mata uang lokal tetapi mata uang
fungsionalnya sama dengan mata uang induk perusahaannya.
3. Interpretasi
a. Sifat resiko yang dilindung nilal dan jumlah Item yang
dilindung nilal untuk hubungan lindung nilai yang dapat
ditetapkan;
Akuntansi lindung nilai hanya dapat diterapkan terhadap
selisih kurs yang timbul antara mata uang fungsional kegiatan
usaha luar negeri dan mata uang fungsional entitas induk.
Dalam lindung nilai risiko mata uang asing yang timbul dari
investsi neto dalam kegiatan usaha luar negeri, item yang
dilindung nilai dapat berupa suatu jumlah asset neto yang setara
atau kurang dari jumlah tercatat asset neto kegiatan usaha luar
negeri dalam laporan keuangan konsolidasian entitas induk.
Risiko yang dilindung nilai dapat ditetapkan sebagai eksposur
mata uang asing yang timbul antara mata uang fungsional
kegiatan usaha luar negeri dan mata uang fungsional setiap
entitas induk dari kegiatan usaha luar negeri tersebut.
Eksposur mata uang asing yang timbul dari investasi neto
dalam kegiatan usaha luar negeri dapat memenuhi syarat
sebagai akuntansi nilai lindung hanya dalam laporan keuangan
konsolidasian
b. Dimana Instrumen lindung nilal dapat dilaksanakan;
Suatu instrumen derivatif atau nonderivatif atau kombinasi
dan keduanya dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.
Instrumen derivatif dapat dimiliki oleh setiap entitas atau entitas
dalam kelompok usaha sepanjang terpenuhinya persyaratan
dalam PSAK 55 (Revisi 2006) Paragraf 90
Penilaian efektivitas tidak dipengaruhi apakah perubahan
nilai dari instrumen lindung nilai diakui dalam laba rugi atau
pendapatan komprehensif lain. Penilaian efektivitas tidak
dipengaruhi oleh apakah oleh instrumen lindung nilai adalah
instrumen derivatif atau non-derivatif atau metode konsolidasi
c. Pelepasan kegiatan usaha luar negeri yang dilindung nilal;
Jika kegiatan usaha luar negeri yang dilindung nilai
dilepaskan, maka jumlah yang direklasifikasi dari cadangan
penjabaran mata uang asing ke laba rugi yang terkait dengan
instrumen lindung nilai adalah jumlah keuntungan atau kerugian
kumulatif dari instrumen lindung nilai yang ditentukan sebagai
suatu lindung nilai efektif, sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006)
Jumlah yang direklasifikasi dari cadangan penjabaran mata
uang asing ke laba rugi yang terkait dengan investasi neto dalam
kegiatan usaha luar negeri merupakan jumlah yang termasuk
dalam cadangan penjabaran mata uang asing entitas induk
terkait dengan kegiatan usaha luar negeri, sesuai dengan PSAK
10 (Revisi 2010).
Jumlah agregat neto yang diakui dalam cadangan
penjabaran mata uang asing dalam laporan keuangan
konsolidasian entitas induk akhir tidak dipengaruhi oleh metode
konsolidasi. Namun metode konsolidasi dapat mempengaruhi
jumlah yang dimasukkan dalam cadangan penjabaran mata uang
asingnya terkait dengan suatu kegiatan usaha luar negeri
individual. Penggunaan metode konsolidasi bertahap dapat
mengakibatkan jumlah yang direklasifikasi ke taba rugi berbeda
dari jumlah yang digunakan untuk menentukan efektifitas
lindung nilal, Perbedaan ini dapat dieliminasi dengan
menentukan jumlah yang terkait dengan kegiatan usaha luar
negeri yang seharusnya muncul jika menggunakan metode
konsolidasi langsung. Penyesuaian ini tidak disyaratkan PSAK
10 (Revisi 2010). Namun hal tersebut merupakan pilihan
kebijakan akuntansi yang diikut secara konsisten untuk seluruh
investasi neto
4. Tanggal Efektif
Tanggal efektif pelaksanaan ISAK 13 "Lindung Nilai Investasi Neto
dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri" tanggal 1 Januari 2012,
penerapan lebih dini diperkenankan namun harus diungkapkan
5. Ketentuan Transisi
Tidak disyaratkan untuk tunduk pada perubahan kebijakan akuntansi
sebagaimana yang disyaratkan PSAK 25 (Revisi 2009), Jika entitas
telah menetapkan instrumen lindung nilai yang tidak memenuhi
kondisi lindung nilai sesuai ISAK 13 ini, maka entitas menerapkan
PSAK 55 (Revisi 2006) secara prospektif.

Anda mungkin juga menyukai