Anda di halaman 1dari 3

NAMA : VANESYA TANRI

NIM : A021201081
JURUSAN/ANGKATAN : MANAJEMEN 2020
KELOMPOK : 11

Apa Kabar Pendidikan Hari Ini?

A. Hakikat Pendidikan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan berasal dari kata
dasar “didik” atau mendidik, yang berarti memelihara dan memberi latihan atau
ajaran pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Menurut Ki Hajar Dewantara, selaku tokoh yang memiliki filsafah pendidikan


dan peduli dengan lingkungan pendidikan, pendidikan merupakan upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakatnya.

Selain itu, menurut Prof. Dr. T. Raka Joni, hakikat pendidikan secara rinci adalah:
1) Pendidikan merupakan interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan
antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik.
2) Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi
lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3) Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4) Pendidikan berlangsung seumur hidup.
5) Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.

Jadi, pendidikan merupakan upaya mengembangkan potensi-potensi


manusiawi peserta didik, baik potensi fisik maupun potensi cipta, rasa, maupun
karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya.

B. Realita Pendidikan Saat ini


Pendidikan merupakan proses pengubahan tata laku seseorang atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui berbagai upaya
pengajaran dan pelatihan, proses perluasan, dan cara mendidik. Hal tersebut akan
memberikan pengalaman pada peserta didik pada aspek kognitif (menyangkut
aktivitas otak untuk mengembangkan kemampuan rasional atau akal), afektif
(berkaitan dengan sikap dan nilai), serta psikomotor (berkaitan dengan
keterampilan/skill).

Di Indonesia saat ini, proses pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh


atau secara daring, seperti yang dilakukan oleh negara lainnya di tengah pandemi
Covid-19 ini. Pembelajaran jarak jauh ini dilakukan dengan berbagai fasilitas
penunjang, diantaranya komputer, smartphone, jaringan internet, dan sebagainya.
Walaupun peserta didik dapat melanjutkan pendidikan melalui solusi ini, tentu ada
kendala-kendala yang dihadapi sebagian siswa terkait metode ini. Selain itu, apakah
metode pembelajaran jarak jauh sudah sesuai dengan hakikat pendidikan yang
seharusnya?

Seperti yang diketahui, melalui pembelajaran daring, guru atau tenaga


pendidik kesulitan untuk menyampaikan materi, sehingga peserta didik tidak bisa
memahami materi yang dipelajari. Hal ini akan berisiko menimbulkan hilangnya
pembelajaran (learning loss) pada peserta didik. Selain itu, biasanya para guru
hanya memberikan materi dalam bentuk format file. Hal tersebut tentu tidak sesuai
dengan hakikat pendidikan yang mengatakan bahwa pendidikan bertujuan untuk
memajukan dan mengembangkan budi pekerti dan potensi peserta didik.

Salah satu hakikat pendidikan ialah mengembangkan aspek psikomotorik


peserta didik, yaitu aspek yang berhubungan dengan keterampilan/skill peserta didik.
Melalui pembelajaran daring, hal ini tentu akan sulit untuk diwujudkan dikarenakan
proses pembelajaran daring dinilai praktis, sehingga menyebabkan peserta didik
lebih bebas atau santai. Mereka akan cenderung malas untuk melakukan kegiatan
yang memerlukan praktek langsung atau gerak tubuh.

Proses pembelajaran daring juga akan menyebabkan peserta didik menjadi


kurang bersosialisasi. Hubungan batin antara peserta didik dengan guru tidak terjalin
dengan baik karena mereka tidak pernah saling sapa dan bertatap muka secara
langsung. Kebanyakan peserta didik, terutama peserta didik baru, juga tidak
mengetahui siapa guru ataupun teman mereka di sekolah baru.

Pendidikan merupakan kunci utama keberhasilan suatu negara. Kualitas


pendidikan di Indonesia dewasa ini sangat memprihatinkan. Hal ini juga terbukti dari
belum meratanya pendidikan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.
Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus saling bekerjasama agar
pendidikan di Indonesia dapat tercapai dengan baik dan sesuai dengan hakikat/nilai
pendidikan yang seharusnya.
Referensi :

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021. “Dampak Negatif Satu Tahun PJJ,
Dorongan Pembelajaran Tatap Muka Menguat”. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan » Republik Indonesia (kemdikbud.go.id) . Diakses pada 6 Juli 2021

Mansyur, Abd. Rahim. 2020. “Dampak COVID-19 Terhadap Dinamika Pembelajaran di


Indonesia”. Education and Learning Journal, 1(2), hal. 114-122

Suparlan, Henricus. Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Sumbangannya bagi


Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai