Anda di halaman 1dari 2

Apa itu definisi?

Definisi adalah proses mengartikan sesuatu, sehingga definisi bersifat terbatas atau
memiliki batasan-batasan sehingga hal yang didefinisikan dapat menjadi jelas. Definisi terbagi
menjadi 2, yaitu HAD (berdasarkan genus/golongan) dan RASM (berdasarkan
diferensial/perbedaan). Sehingga, definisi Kerangka Berpikir Ilmiah (KBI) adalah proses memperoleh
pengetahuan yang sesuai dengan kebenarannya.

- Kerangka adalah sesuatu yang dapat menyusun yang lain sehingga yang lain dapat berdiri.
- Berpikir adalah gerakan akal dari ketidaktahuan (Jahl) menjadi ilmu/pengetahuan (Idrak) lalu
membentuk konsepsi/abstraksi (Tashawur) dan terkadang menimbulkan penilaian (Tashdiq).
Jahl/ketidaktahuan terbagi menjadi 2, yaitu ketidaktahuan biasa (pasrah/menganggap diri
tidak tahu akan suatu hal) dan ketidaktahuan sempurna (menganggap diri tahu segalanya
namun kenyataannya ada pengetahuan yang dirinya tidak ketahui). Sehingga, definisi
Kerangka Berpikir Ilmiah (KBI) adalah proses memperoleh pengetahuan yang sesuai dengan
kebenarannya.
- Prinsip Niscaya Lagi Rasional (PNLR) merupakan prinsip dasar yang substansial di dalam diri
manusia. Prinsip ini terbagi menjadi 3, yaitu prinsip non-kontradiksi (sesuatu itu tidak sama
dengan bukan sesuatu itu sendiri (A ≠ A')), prinsip kausalitas (akibat selalu selaras dengan
sebabnya (A ~ B)), dan prinsip identitas (sesuatu sama dengan dirinya sendiri (A = A)).

Apa itu definisi? Definisi adalah proses mengartikan sesuatu, sehingga definisi bersifat terbatas atau
memiliki batasan-batasan sehingga hal yang didefinisikan dapat menjadi jelas. Definisi terbagi
menjadi 2, yaitu HAD (berdasarkan genus/golongan) dan RASM (berdasarkan
diferensial/perbedaan). Sehingga, definisi Kerangka Berpikir Ilmiah (KBI) adalah proses memperoleh
pengetahuan yang sesuai dengan kebenarannya.

Kerangka adalah sesuatu yang dapat menyusun yang lain sehingga yang lain dapat berdiri.

Berpikir adalah gerakan akal dari ketidaktahuan (Jahl) menjadi ilmu/pengetahuan (Idrak) lalu
membentuk konsepsi/abstraksi (Tashawur) dan terkadang menimbulkan penilaian (Tashdiq).
Jahl/ketidaktahuan terbagi menjadi 2, yaitu ketidaktahuan biasa (pasrah/menganggap diri tidak tahu
akan suatu hal) dan ketidaktahuan sempurna (menganggap diri tahu segalanya namun kenyataannya
ada pengetahuan yang dirinya tidak ketahui).

Prinsip Niscaya Lagi Rasional (PNLR) merupakan prinsip dasar yang substansial di dalam diri manusia.
Prinsip ini terbagi menjadi 3, yaitu prinsip non-kontradiksi (sesuatu itu tidak sama dengan bukan
sesuatu itu sendiri (A ≠ A')), prinsip kausalitas (akibat selalu selaras dengan sebabnya (A ~ B)), dan
prinsip identitas (sesuatu sama dengan dirinya sendiri (A = A)).
Alat dan sumber pengetahuan, yakni indera (melihat, mendengar, meraba, mengecap, mencium),
khayal (menyimpan, mempersekutukan, membandingkan), dan akal (abstraksi, konsepsi)

Logika dialektis adalah logika Aristoteles yang dikenal dengan sebutan logika formal. Asal usul kata
ini berakar pada kata dialegesthai yang berarti berdiskusi.

Anda mungkin juga menyukai