Anda di halaman 1dari 6

Keimmajan

IMMAJ (Ikatan Mahasiswa Manajemen) merupakan nama dari organisasi kemahasiswaan yang ada
di jurusan FEB-UH. IMMAJ sendiri memiliki sebuah lambang yang didesain oleh Kanda Acha. Logo
IMMAJ sendiri terdiri dari tulisan Ikatan Mahasiswa Manajemen, lingkaran sempurna, ilustrasi IM,
dan titik merah. Selain itu, warna dari logo IMMAJ sendiri ada 3, yakni biru (kesejukan; penuh
kedamaian), merah (kesiapan; keuletan), dan putih (keterbukaan; persaudaraan).

Mars IMMAJ sendiri bermakna bahwa sebagai mahasiswa manajemen, kita dituntut untuk bersama-
sama berjalan dan berkarya untuk masa depan yang lebih baik.

Struktur kepengurusan IMMAJ (Kabinet Transformasi 2021) terdiri dari General Manager, Secretary
Treasurer, Human Resources Development, Management Development, Public Relation, dan
Secretariat and Enterpreneurship. Selain itu, terdapat pula visi dan misi yang hendak dicapai oleh
kepengurusan ini.

Kemanajemenan

Secara umum, manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Fungsi manajemen, yakni Planning (penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
kelompok), Organizing (proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan), Actuating (usaha untuk
menggerakkan anggota-anggota kelompok), dan Controlling (mencocokkan operasional sesuai
dengan perencanaan). Manajemen juga memiliki 3 tingkatan, yakni;

1. Top Management; Bertanggungjawab membuat keputusan di organisasi

2. Middle Management; Bertanggungjawab untuk melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang
ditetapkan

3. First-Line Management; Bertanggungjawab menyelesaikan strategi dan rencana yang ditetapkan


oleh manajer yang lebih tinggi.

Keimmajan

Ikatan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (IMMAJ FEB-UH)
merupakan sebuah organisasi yang membawahi mahasiswa departemen Manajemen Universitas
Hasanuddin. Awal berdirinya organisasi ini bermula dari adanya Keynes Study Club yang
beranggotakan 4 orang sekaligus menjadi pelopor berdirinya IMMAJ, yakni Muhammad Asdar, Andi
Jaya Sose, H. M. Wahyuddin Alim Bachri, dan Carol Daniel Kadang.
Pada periode awal kepengurusan IMMAJ yang dijabat oleh Muhammad Asdar (’82) memiliki
program kerja yang tidak begitu banyak dan mereka juga menghimpun dana melalui penjualan kue.

Pengkaderan struktural dan operasional; Pengkaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus
sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat
mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat
membantu orang lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang dan mewujudkan
masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang diidealkan, nilai-nilai yang diyakini serta
misi perjuangan yang diemban. Adapun berdasarkan penguatan pengkaderan struktural dan
kultural untuk memperjelas pola-pola arah dan tujuan pengkaderan internal, pengawalan
terhadap kader dan memberikan inovasi terkait pengembangan pengkaderan kultural.

Awal berdirinya organisasi IMMAJ FEB-UH ini bermula dari adanya Keynes Study Club yang
beranggotakan 4 orang sekaligus menjadi pelopor berdirinya IMMAJ, yakni Muhammad Asdar, Andi
Jaya Sose, H. M. Wahyuddin Alim Bachri, dan Carol Daniel Kadang.

Pada periode awal kepengurusan IMMAJ yang dijabat oleh Muhammad Asdar (’82) memiliki
program kerja yang tidak begitu banyak dan mereka juga menghimpun dana melalui penjualan kue
dan dari perusahaan-perusahaan. Program kerja utama mereka berupa Seminar Nasional yang
dihadiri oleh Tanri Abeng.

Di era 90-an, turunnya Orde Baru dan naiknya era reformasi menimbulkan banyak perubahan, tak
terkecuali IMMAJ. Pergerakan yang dilakukan oleh mahasiswa juga mengalami banyak tantangan.
Sistem pengkaderan yang keras juga berdampak positif bagi solidaritas para kader.

Di tahun-tahun selanjutnya, pengkaderan formal diselenggarakan dan sempat mengalami


pembekuan. Lalu pada periode 1998-1999, dibentuklah Mars IMMAJ yang mendapat respon baik
dari Keluarga Mahasiswa. Pada tahun 1999-2000, menjadi awal kebesaran IMMAJ di tingkat
nasional, dimana IMMAJ menjadi tuan rumah Unhas. Ada pula pengurus struktural yang menyusun
program dan pengurus operasional yang menjalankan program tersebut.

Di era 2000-an, IMMAJ sempat mengalami kemunduran karena ditinggalkan oleh anggota IMMAJ
sendiri. Akhirnya di era ini kekerasan mulai dikurangi dan dilakukan pendekatan emosional terhadap
para kader untuk menarik minat para mahasiswa. Di tahun-tahun selanjutnya, IMMAJ dituntut
menciptakan proker-proker baru dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Bentuk;

1. Tulisan Ikatan Mahasiswa Manajemen (IMMAJ), yaitu nama dari organisasi kemahasiswaan yang
ada di jurusan Manajemen FEB-UH dan disingkat dengan IMMAJ.

2. Lingkaran sempurna, yaitu IMMAJ sebagai suatu komunitas atau tempat berkumpul dan
beraktivitas seluruh mahasiswa Manajemen FEB-UH. Hal tersebut juga melambangkan kehangatan
dan kenyamanan dalam sebuah keluarga besar.
3. Ilustrasi IM, dimana IM merupakan singkatan dari Ilmu Manajemen. Ilustrasi ini menggambarkan
Manajemen sebagai kerangka dasar IMMAJ dan gambar gelombang yang memilki makna bahwa
kehidupan yang terkadang naik dan terkadang turun.

4. Titik merah, yaitu filosofi matahari yang selalu bersinar, dengan posisinya diatas melambangkan
tujuan IMMAJ yang akan selalu dijunjung tinggi oleh para kader.

Warna;

1. Biru, melambangkan kesejukan; penuh kedamaian. Warna ini bermakna bahwa diharapkan IMMAJ
mampu menghimpun mahasiswa dan mewujudkan tujuan organisasi dengan profesionalisme dan
penuh percaya diri yang harus dimiliki oleh seluruh mahasiswa manajemen FEB-UH.

2. Merah, melambangkan kesiapan dan keberanian dalam menghadapi segala perubahan serta
menyongsong masa depan.

3. Putih, melambangkan keterbukaan dan persaudaraan, dimana diharapkan seluruh kader IMMAJ
memiliki kesamaan hak dan kewajiban dalam organisasi.

Mars IMMAJ (Ciptaan Rivo

Ikatan Mahasiswa Manajemen

Berjalan bersama

Menjunjung kebenaran

Robohkan keangkuhan

Lepaskan segala belenggu

Menyongsong pencerahan zaman

Ikatan Mahasiswa Manajemen

Berkarya bersama

Menghadirkan cinta

Wujudkan perdamaian
Lepaskan segala belenggu

Menyongsong pencerahan zaman

Ikatan Mahasiswa Manajemen

Tumbuh bersama...

Visi

“Menjadikan IMMAJ sebagai lembaga pengembangan basis keilmuan, profesionalitas berlembaga


dalam sinergi kolektivitas”

Misi

1. Peningkatan pemahaman terkait kemanajemenan dan wacana sosial

2. Penguatan pengaderan struktural dan kultural

3. Peningkatan terkait budaya ilmiah

General Manager [Budianto Irbar] ;

Secretary [Sofiah Musdalivah] ;

Treasurer [Nadya Septiani Sahas] ;

Human Resources Development [Manager; Shinta Setiyono] [Staff; Ifa Laratifa, Evi Lestari, Hesti
Indah A., Ramdhani Mansur, Fathur Rahman, Alya Rabiatul, Rias, Annisa Vania] ;

Management Development [Manager; Wahyunur] [Staff; Andi Anugrah T., Angelia Rangga, Firdaus,
Andi Annisa, Dewi Putri, Safira Huljannah, Andi Rifkah, Isti Meilianti, Mirnawati Pratiwi, Atika] ;

Public Relation [Manager; Inzania Islamiah R. R.] [Staff; Nurfadillah Rifai, Muthia Nurul. A. St Rabiah
Apriani, Catharine Janett, Dinda Darwis, Nur Asiyah, Aziza Firda, Nurul Khairunnisa, Nirmayanti,
Wahyu Perdana] ;

Secretariat and Entrepreneurship [Manager; Muhammad Ardiansyah] [Staff; Yosefa Logo, Hasriani,
Handriani, Yehezkiel, Ade Nurul Fauziah, Nurilmia, Alif Muhammad, Andi Yuliana, Aulia Syahbani, Wa
Ode Safitra]

Kemanajemenan
Manajemen adalah suatu pencapaian tujuan dalam organisasi secara efektif dan efisien melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi.

Fungsi manajemen sendiri ada 4, yakni POAC, yaitu Planning/Perencanaan (penyusunan langkah-
langkah/pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan tertentu),
Organizing/Pengorganisasian (menempatkan orang-orang menurut kemampuan dan keahliannya
sesuai dengan rencana yang sudah dibuat), Actuating/Penggerakan (usaha untuk menggerakkan
anggota-anggota kelompok dan sumber daya agar mencapai tujuan yang dikehendaki), dan
Controlling/Pengawasan (mencocokkan/mengawasi operasional sesuai dengan perencanaan agar
bisa efektif dan efisien serta tidak melenceng dari perencanaan).

Manajemen juga terbagi menjadi 2, yakni;

Secara horizontal;

1. Manajer fungsional; bertanggungjawab atas departemen yang menjalankan tugas fungsional


tunggal dan memiliki karyawan dengan pelatihan dan keahlian yang serupa

2. Manajer umum (general manager); bertanggungjawab terhadap beberapa departemen yang


menjalankan beberapa fungsi berbeda.

Secara vertikal;

1. Top Management/Manajer Tingkat Atas, yaitu individu yang bertanggungjawab membuat


keputusan di organisasi dan menetapkan rencana serta tujuan yang akan memengaruhi seluruh
organisasi.

2. Middle Management/Manajer Menengah, yaitu individu yang bertanggungjawab untuk


melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang ditetapkan. Selain itu, manajer menengah juga
bertugas mengelola pekerjaan manajer lini pertama. Manajer menengah berada di antara manajer
tingkat atas dan manajer lini pertama, sehingga merekalah yang menjembatani manajer puncak dan
manajer bawah.

3. First-Line Management/Manajer Lini Pertama, yaitu individu yang bertanggungjawab


menyelesaikan strategi dan rencana yang ditetapkan oleh manajer yang lebih tinggi. Mereka juga
biasanya mengelola pekerjaan karyawan non-manajerial dan bertanggungjawab langsung atas
produksi barang dan jasa.

Manajemen Kuno; Pada era ini, manajemen ditandai dengan sudah terjadinya pengaturan kerja
sama dalam bidang industri. Hal ini dibuktikan dengan munculnya teori piramida dan tembok cina.
Para ilmuan percaya bahwa hal tersebut tidak mungkin terwujud jika tidak ada unsur manajemen
didalamnya. Selain piramida (Mesir) dan tembok cina (Cina), bukti bahwa manajemen sudah ada
adalah munculnya jalur perakitan kapal perang terapung di Venesia.
Manajemen Klasik; Pada era ini, Manajemen lebih menekankan pada pentingnya unsur manusia
dalam proses produksi. Jadi, Robert Owen, selaku pemilik pabrik tekstil, membuat perbaikan pada
kondisi kerja, memberlakukan pembatasan kerja, dan usia minimum kerja. Selain itu, ia juga
membuat pembangunan perumahan yang lebih baik bagi karyawannya. Ada pula tokoh lain yang
mencetuskan hal yang sama, yakni Charles Cabbage).

Manajemen Ilmiah; Pada manajemen ilmiah, digunakan metode-metode ilmiah untuk


mendefinisikan “satu cara terbaik” untuk menyelesaikan pekerjaan dengan menempatkan orang
yang tepat, memiliki metode standar, dan memberikan insentif ekonomi. Hal tersebut dicetuskan
oleh Frederick Winslow Taylor, yang biasa dikenal sebagai “Bapak” dari manajemen ilmiah. Ia juga
mencetuskan 4 prinsip dasar sebagai cara terbaik dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Selain
Frederick, ada pula Henri Fayol yang meyakini bahwa praktik manajemen berbeda dari fungsi
organisasi lainnya dan mencetuskan 14 prinsip manajemen yang dapat diterapkan pada semua
situasi organisasi.

Manajemen Modern; Pada manajemen modern, era ini lebih berfokus pada perilaku organisasi,
yakni studi tentang tindakan orang-orang di tempat kerja, karena orang-orang adalah aset
terpenting dari suatu organisasi. Ada pula;

- Teori kuantitatif, yaitu teori yang berfokus pada pengambilan keputusan manajerial dengan
menerapkan metode matematika (statistik, model pengoptimalan, model informasi, dan
simulasi komputer).
- Teori sistem, yaitu seperangkat bagian yang saling terkait dan saling bergantung yang diatur
sedemikian rupa sehingga menghasilkan satu kesatuan yang utuh.
- Teori kontingensi, yaitu pendekatan situasional, dimana tidak ada prinsip manajemen yang
dapat diterapkan secara universal.

Anda mungkin juga menyukai