Anda di halaman 1dari 3

Sambutan, Ajakan Pujian : Selamat Pagi, Ms dan Mr sekalian…Shalom…apa kabar?

Puji Tuhan, mari kita berdiri


dan menyanyi :

MENTEGA DAN ROTI


Verse 1 :
Kau temanku, ku temanmu
Kita selalu bersama
Seperti mentega dengan roti
Kau temanku, ku temanmu
Kita selalu bersama
Seperti celana dengan baju

Chorus :
Ku akan selalu mendukungmu
Mendorongmu terus maju
Dan bila kau sedih
Ku akan selalu mendoakanmu
Dalam Tuhan

Verse 2 :
Kau temanku, ku temanmu
Kita selalu bersama
Seperti mentega dengan roti
Seperti celana dengan baju

Doa Sebelum Firman : Ya Bapa, Allah yang senantiasa menyertai dan juga melingkupi kehidupan kami,
kami bersyukur bahwa kami senantiasa merasakan kebaikan Tuhan, di setiap detik kehidupan kami. Saat
ini ya Bapa, kami hendak merenungkan kebenaran akan Firman, mampukan kami supaya kami dapat
menjadi pelaku pelaku kebenaran Firman Tuhan, yang tidak hanya mendengar tetapi mau mencintai
kebenaran akan Firman Tuhan. Berfirmanlah ya Bapa, karena kami semua telah siap sedia untuk
mendengarkan FirmanMu. Demi Kristus Yesus, Firman yang hidup, kami telah berdoa. Amin.

Bacaan Alkitab : Amsal 17:17


Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

Proverbs 17:17 “A friend loves at all times, and a brother is born for adversity.”

Dalam pergaulan, ada yang namanya teman, ada yang namanya sahabat. Teman adalah seorang yang
hubungannya biasa-biasa saja dengan kita. Sahabat adalah seorang yang bergaul karib atau akrab dengan
kita. Seorang sahabat karib adalah seseorang yang mengenal dengan baik siapa kita, seseorang yang bisa
kita percaya, seseorang yang selalu menyemangati dan mendukung kita ke arah hal-hal yang positif,
begitu juga sebaliknya. Hal tersebut terjadi karena adanya hubungan yang terjalin secara terus menerus.
Mungkin kita pernah mendengar ungkapan : "Jangan anggap aku teman apalagi sahabat lebih dari orang
lain, sebab teman atau sahabat itu bebannya berat dan bisa menjadi hubungan yang sangat buruk.
Kesalahan yang sama akan terasa lebih berat jika teman atau sahabat yang melakukannya."
Nah, mari kita lihat makna setiap kata dalam bacaan kita.
Seorang sahabat : Ms dan Mr sekalian, sebuah persahabatan atau niat bersahabat dimulai dari adanya
sebuah pertemuan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bertemu bisa menjadi kesan pertama
yang begitu menyenangkan tetapi juga bisa menjadi tragedi yang sulit dilupakan orang. Tetapi untuk dapat
bersahabat, perlu adanya pertemuan yang dilengkapi dengan dua syarat, yaitu menaruh kasih setiap waktu
(1) dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran (2); kedua hal ini adalah syarat mutlak persahabatan.
Menaruh kasih adalah tindakan memberi kasih dengan sengaja yang dilakukan dengan baik, sopan, dan
benar; menaruh artinya bukan melempar; menaruh berarti bukan mencabut atau mengambil.
"Setiap waktu" artinya terus terjadi dan tidak dipengaruhi oleh keadaan walau hal buruk dilakukan orang
lain, ia tetap menaruh kasih. Sahabat tidak harus dalam hubungan yang harmonis yang penting tetap
memberi kasih, walau kasih itu tidak diterima oleh orang lain. Atau dengan kata lain, bisa juga dikatakan
Setia artinya tidak lekang oleh waktu.
Menjadi saudara dalam kesukaran adalah rasa empati yang berbuah dalam tindakan rela berkorban
untuk membantu ketika sesama dalam keadaan sulit dan membutuhkan pertolongan. Orang yang bisa
menjadi sahabat untuk semua orang adalah mereka yang pengasih, mereka yang ramah.
Ketika menjadi orang yang berpangkat, terkenal, dan juga kaya, akan ada banyak orang yang mau
mendekat (dengan berbagai tujuan), seperti tertulis: "Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang
miskin ditinggalkan sahabatnya" (Amsal 19:4). Sebaliknya bagi yang susah, gagal dan terpuruk, sangat
mudah ditinggalkan atau diabaikan teman dan sahabat. Terlebih di zaman sekarang ini susah sekali
menemukan sahabat sejati, apalagi sahabat yang "...menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang
saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17). Banyak orang berprinsip: "Asal dia menguntungkan, saya mau
jadi sahabatnya. Kalau tidak, I’m sorry, goodbye!"(Krisdayanti)
Kita memang harus baik hati dan ramah terhadap semua orang, tetapi kita harus memilih dengan siapa kita
bersahabat. Karena dengan sahabat yang karib, kita akan saling mempengaruhi secara pemikiran, emosi,
dan karakter. Amsal 13:20 mengatakan Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi yang
berteman dengan orang bebal menjadi malang. 1 Korintus 15:33 juga mengatakan pergaulan yang buruk
merusak kebiasaan yang baik.

Salah satu contoh nilai persahabatan yaitu antara Daud dan Yonatan, di mana mereka saling mengasihi,
menjaga, melindungi dan setia satu sama lain dalam keadaan sulit sekalipun. Bandingkan dengan sahabat-
sahabat Ayub yang malah ‘membully’ saat Ayub sedang terpuruk karena berbagai cobaan dan musibah.
Jeli memilih sahabat, ingat, Mazmur pun mengajarkan bahwa orang yang berbahagia adalah yang tidak
duduk (bersahabat) dengan kumpulan pencemooh.

Persahabatan yang baik dan sejati adalah persahabatan yang didasari kasih Kristus, sebab dapat
membangun kita sebagai orang-orang benar di hadapan TUHAN. Mari pada hari ini, kita menilik dan
mengintrospeksi kembali hubungan kita; apakah kita sudah bersahabat dengan orang-orang yang tepat, di
dalam lingkaran pergaulan yang membangun? Serta…taruhlah kasih setiap saat, bukan hanya untuk
berteman atau bersahabat dengan manusia yang bisa akan mengecewakan tetapi lakukanlah yang terbaik
untuk menjadi sahabat Allah.
Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.

Anda mungkin juga menyukai