PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Dapat melakukan cara perawatan dam perbaikan mesin Sterilizer.
BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
2. Misi
GENERAL MANAGER
TU /PERSONALIA
MANDOR
KERANI MANDOR
ANALIST MANDO MANDO WORKSHOP
2.2 Struktur Organisasi
R IPAL R
MAINTENANC
E
OPR SORTASI OPR BOILER / HELPER MECHANICAL MANDOR MANDOR OPER
WATER OPR ALAT / CIVIL WORK/ OR
TREARTM ELECTRICAL ANGKUATAN GARDENING
LIMBA OPR ENGINE ROOM / TIMBA
ENT PETU
H HELPER GAN
CIVIL
GAS SUPIR
2.2 Struktur Organisasi
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan
Dalam melakukan suatu kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Muara Jambi Sawit Lestari penulis diberi waktu kurang lebih 2 bulan untuk
melakukan praktek kerja lapangan mulai tanggal 05 Agustus sampai dengan 28
September 2019. Pada hari pertama dimulai dengan menemui HRD (Human
Resource Department) dimana ketika itu penulis diarahkan oleh HRD ke
Workshop untuk menemui Manager lapangan untuk diberikan arahan tentang
bagaimana cara prosedur kerja yang terdapat pada PT. Muara Jambi Sawit Lestari.
Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan nama nama serta fungsi alat alat
yang terdapat di PT. Muara Jambi Sawit Lestari dari tempat sortasi atau tempat
penampungan buah kelapa sawit sampai dengan tempat penampungan minyak
CPO (Crude Paim Oil). Selanjutnya dijelaskan tentang pentingnya keselamatan
kerja saat melakukan praktek kerja lapangan dengan memakai alat pelindung diri
seperti :
1. Sepatu Safety.
2. Wearpack.
3. Helm.
4. Sarung tangan.
5. Dan lain-lain
Selain itu penulis selanjutnya dijelaskan tentang tata tertib yang terdapat di PT.
Muara Jambi Sawit Lestari, yaitu:
1. Datang dan pulang tepat waktu (07.00 WIB - 17.00 WIB).
2. Menggunakan wearpack atau baju yang berkerah.
3. Memberitahu kepada pembimbing lapangan atau mandor jika tidak masuk.
4. Dilarang meninggalkan jam kerja sebelum jam yang telah ditentukan.
5. Dilarang merokok saat melakukan suatu pekerjaan.
Pengecekan dan
perbaikan
Informasi pekerjaan
telah selesai
3.4.2 Solusi
Solusinya ialah dengan menyiramkan air terlebih dahulu kebagian rel
sehingga panas hasil perebusan menghilang dan minyak hasil perebusan
yang terdapat pada rel menghilang sehingga tidak licin.
BAB IV
PELAKSAANAAN KEGIATAN
Sortasi
Lori
Sterilizer
Tippler
Thresher
Digester
Nut Silo
Centrifugal
(Pengeringan)
Purifier
(Pengendapan) Cangkang dan Fibre
Nut Cracker
(Pemecahan)
Clarivication
tank (Pemurnian) Claybath
(Pemisahan)
Storange Tank
Penyimpanan
(Penyimpanan CPO) Boiler
Kernel
Steam
Gambar 4 Diagram Alir Pengolahan CPO.
Proses pembuatan minyak CPO (Crude Paim Oil) pada PT. Muara Jambi
Sawit Lestari ialah dimulai dari bagian timbangan dimana timbangan ini berfungsi
untuk mengetahui berapa buah kelapa sawit yang masuk ke perusahaan.
Selanjutnya buah dibawa menuju sortasi dimana dibagian sortasi sebagai tempat
penampungan buah kelapa sawit. Selanjutnya buah dimasukan kedalam lori
dimana lori ini dilanjutkan menuju ke sterilizer dimana sterilizer ini sangat lah
penting dalam perusahaan pabrik kelapa sawit yang mana sterilizer ini berfungsi
untuk merebus buah kelapa sawit dan dalam satu kali perebusan pada sterilizer
bermuatan 45 ton atau 9 lori. Setelah selesai perebusan lori dikeluarkan dari
sterilizer dan diteruskan menuju tippler dimana tippler ini meneruskan menuju
thresher dimana pada bagian thresher ini tangkos dan daging buah kelapa sawit
dipisahkan dengan cara memutar thresher sehingga membanting buah kelapa
sawit hingga membuat tangkos dan daging buah kelapa sawit terpisah. Setelah
tangkos dan daging buah kelapa sawit terpisah selajutnya daging buah kelapa
sawit diteruskan menuju digester dengan menggunakan fruit elevator dan di
dalam digester ini buah kelapa sawit dilunakan mengunakan pisau-pisau yang
berputar didalam digester sehinga memisahkan daging buah sawit dengan biji
(nut) agar ketika dimesin press mempermudah proses pengepresan minyak pada
screw press.
Selanjutnya setelah melewati proses screw press didapat lah minyak yang
masih mengadung kotoran seperti fiber maka dari itu dilakukan lah sebuah
penyaringan (vibrating screen) dimana penyaringan ini berfungsi untuk
menyaring fiber dengan cara sistem getaran-getaran (simetris) dan setelah selesai
melakukan penyaringan selanjutnya minyak yang telah terpisah dengan fiber di
endapkan yang bertujuan untuk memudahkan dalam memisahkan minyak dan air.
Setelah minyak dan air terpisah selanjutnya melakukan pemurnian dimana
pemurnian ini bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada minyak
sawit dan setelah selesai melakukan pemurnian minyak sawit siap disimpan
didalam storange tank sebelum dikirim.
Setelah pengolahan minyak selesai selanjutnya melakukan pengolahan
pada biji kelapa sawit dimana pertama yang dilakukan yaitu melakukan
pemisahan antara fiber dengan nut dan membawa fiber menuju boiler untuk
menjadi bahan bakar sedangkan nut selanjutnya dilanjutkan menuju nut silo atau
tempat pengeringan dan penyimpanan nut sebelum dilakukan pengolahan. Nut
yang siap diolah selanjutnya diteruskan menuju nut cracker dimana nut cracker
befungsi untuk memecahkan nut dan diteruskan menuju claybath (pemisahan)
dimana claybath ini berfungsi untuk memisahkan cangkang dan inti sawit. Jika
cangkang dan inti sawit telah terpisah selanjutnya tahap terakhir ialah kernel
storange (penyimpanan kernel) ialah sebagai tempat penyimpanan inti produksi
sebelun dijual keluar.
4.2 Dasar Teori
4.2.1 Pengertain Sterilizer
Sterilizer ialah suatu jenis mesin yang berfungsi untuk merebus TBS
(Tandan Buah Segar) yang berfungsi untuk mempermudah proses pelepasan
tangkos pada tandan buah segar di suatu pabrik kelapa sawit. Dimana mesin
sterilizer ini berproses atau bekerja dengan memanfaatkan steam yang berasal dari
boiler yang dialirkan melalui pipa. Sterilizer yang terdapat di PT. Muara Jambi
Sawit Lestari ialah sterilizer yang berjenis sterilizer horizontal dimana terdapat 3
unit mesin sterilizer di PT. Muara Jambi Sawit Lestari dan setiap unitnya
berkapasitas 45 ton atau 9 lori dalam satu kali perebusan dan dalam satu kali
proses perebusan membutuhkan waktu kurang lebih 90-95 menit. Berikut ini ialah
gambar sterilizer yang terdapat pada PT. Muara Jambi Sawit Lestari.
4. Safety Valve
Ialah berfungsi sebagai katup pengaman saat tekanan steam pada
sterilizer bertekanan tinggi atau berlebih dengan yang telah ditentukan.
Gambar 9 Safety Valve
5. Rail (Rel)
Ialah berfungsi sebagai penghubung untuk keluar masuknya lori pada
sterilizer.
8. Rototherm
Berfungsi untuk mengetahui tekanan steam yang terdapat pada
sterilizer.
Gambar 13 Rototherm
9. Presure gauge
Sama seperti rototherm, pressure gauge ini berfungsi untuk
mengetahui tekanan steam yang terdapat pada mesin sterilizer.
4.2.3 Perawatan
Perawatan (maintenance) adalah konsepsi dari sumber aktifitas untuk
mempertahankan dan menjaga mesin agar berfungsi dengan baik seperti kondisi
awalnya. Sehingga suatu kegiatan perawatan adalah semua rangkaian aktivitas
yang dilakukan bertujuan untuk menjaga mesin pada kondisi aman atau siap pakai
(Ansori & Mustajib, 2013).
4.2.4 Jenis-Jenis Perawatan
Menurut (Sudradjat, 2011) Ada beberapa jenis-jenis perawatan yang meliputi:
a. Predictive maintenance
Merupakan suatu perawatan pencegahan. Perawatan predictive yang
dapat diartikan sebagai strategi perawatan dimana suatu pelaksanaanya
dilakukan dengan melihat kondisi mesin tersebut.
b. Preventive Maintenance
Ialah salah satu perawatan yang dilakukan sebelum terjadi suatu
kerusakan dimana perawatan ini mencegah terjadinya kerusakan terhadap
suatu peralatan.
c. Corrective Maintenance
Merupakan salah satu perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki
dan memulihkan suatu kondisi mesin yang telah terjadi kerusakan
sehingga mesin kembali pada kondisi semula.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Prinsip Kerja Sterilizer
6. Setelah pipa selesai dilas pada flange yang terdapat pada sterilizer ,
selanjutnya pemasangan kembali rockwool dan almunium foil roll dan
pipa inlet siap dioperasikan kembali.
4. Setelah rail telah di las maka sterilizer siap untuk beroperasi kembali.
Dan berikut gambar rail yang telah dilas atau telah dilakukan perbaikin.