Anda di halaman 1dari 5

PTPN IV

Selayang Pandang

Pada Tahun 1938 Kebun Pabatu merupakan pekebunan tembakau milik HVA (Handles Vereeninging
Amsterdam) milik Belanda. Pada tahun 1959 pemerintah Indonesia melalui PP no. 19 tahun 1959
menasionalisasikan perkebunan-perkebunan belanda menjadi perkebunan perusahaan negara (PPN)
Aneka Tanaman. Pada tahun 1968 – 1971 melalui Keppres no. 144 tahun 1968 Kebun Pabatu beralih dari
PPN menjadi PNP VI dan selanjutnya melalui PP No. 28 tahun 1971 PNP VI beralih menjadi PTP VI. Pada
tahun 1996 melalui PP No. 9 Tahun 1996 PTP VI melebur menjadi PTPN IV (Persero). Terakhir melalui PP
No. 72 tahun 2014 PTPN IV (Persero) menjadi anak perusahaan PTPN III (Persero) – Holding.

Letak Geografis Kebun Pabatu

 Unit Usaha Pabatu terletak di Desa Kedai Damar Kec. T.Tinggi


 Kab. Serdang Bedagai, berjarak + 7 KM dari Kota Tebing
 Tinggi dan + 88 KM dari Kota Medan serta + 40 KM dari
 Kota P. Siantar (terletak pada 3°17’17,042” LU dan 99°6’38,4”).

Kebun Pabatu batas utara berbatasan langsung dengan kecamatan Tebing Tinggi, batas selatan
berbatasan dengan PTPN III Kebun Gunung Para, sebelah timur berbatasan dengan Kebun Sibulan dan
Kebun Dolok Ilir, dan di sebelah barat berbatasan dengan PTPN III Kebun Gunung Pamela. Di dalam area
Kebun Pabatu terdapat 13 Desa/Kampung.

Struktur Organisasi Unit Kebun Pabatu


Struktur Organisasi Askep TU

Sekertaris

Krani Tata Buku

Krani Finansial
Krani I TU
Krani Pajak

Krani Aset
Askep TU

Krani Anggaran

Krani I Gudang Krani Gudang

Struktur Organisasi Asisten SDM dan UMUM

Asisten SDM dan UMUM

Krani I
Admi Admi Admi Admi KLKH,
Admi Admi PPD
Pendidikan Mandor Payroll & Payroll & Statistik
Admi Arsip Personalia Tenaga Tanaman Office Girl
dan Mess Cekroll SAP Cekroll SAP dan
dan Catu Kerja SDM
Pelatihan I II Perobatan
Tenaga kerja / karyawan pelaksana di Kebun Pabatu pada 2020 sampai dengan bulan Desember
menurut data di MPP berjumlah 602 pekerja laki-laki dan wanita diberbagai posisi dan golongan,
sedangkan seharusnya menurut norma cukup dengan 396 karyawan sesuai dengan standar formasi
menurut KPTS/94/IX/2020. Terdapat kelebihan / over karyawan dengan selisih 206 orang, hal ini juga
merupakan salah satu masalah di kebun Pabatu. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan pensiun alami tanpa ada regenerasi pada posisi yang over untuk menghindari
konflik, langkah lainnya adalah asistensi / mutasi pekerja yang berlebih ke posisi-posisi yang lebih
membutuhkan tenaga kerja. Berbicara tentang tenaga kerja berarti juga berhubungan dengan hak-hak
dan kewajiban mereka. Pekerja ber-hak untuk mendapat perlindungan jaminan-jaminan sosialnya
seperti JHT, JK, JKK, Jaminan Kesehatan dan Jaminan Pensiun. Selain itu mereka juga ber-hak atas gaji
pokok beserta tunjangan (upah kerja), fasilitas sosial, catu beras, biaya pindah, pengosongan rumah,
lembur / premi / insentif kehadiran, jubelium dan cuti. Karyawan yang akan masuk MBT berhak
mendapat cuti panjang (setelah 5 tahun bekerja berturut-turut, berhak cuti selama 45 hari kalender) dan
berimbang tahunan (sekurang-kurangnya masih memiliki masa kerja 6 bulan).

Di Afdeling, RKAP menjadi dasar anggaran biaya dan pedoman terkait kegiatan sehari-hari di afdeling,
mulai dari pembibitan, pemeliharaan, panen hingga premi tenaga kerja.

Gambaran singkat aktifitas diafdeling, dimulai dari lingkar / apel pagi agar asisten menyampaikan
rencana kerja harian / apa yang akan di kerjakan di hari itu (Buku Asisten AA1) yang di catat juga dalam
buku mandor PB10. Dalam buku Mandor (PB10) pencatatan yang dilakukan adalah tentang panen dan
pemeliharaan (babat, khemis, tunasan dll). Untuk administrasi panen di bukukan dalam PB24 (Nomor
tandan & pemanen)  PB25 (Hasil timbangan TBS dan jumlah tandannya)  PB26 (tandan, Kg)  PB27
(tandan, Kg, BRT). Ketika dari kegiatan panen dan pemeliharan pekerja mampu melewati basis yang
telah di targetkan maka mereka berhak mendapat premi sesuai dengan kelebihan basis yang telah
mereka selesaikan. Basis ada 2 yaitu basis tugas (berdasarkan luas area / Ha) dan basis borong
(berdasarkan tonase TBS), semua di catat dalam buku premi yaitu PB11.

Administrasi Barang keluar masuk Gudang

Alur Administrasi di Gudang dimulai dari dokumen PB16 (Memo Permintaan Barang)  (Tap Tidak
Tersedia)  Terjadi Order Pembelian Lokal (OPL) dari gudang (Modul PP SAP)  Barang masuk (AU53)
 dicatat dalam buku Gudang (rekening 300 : Belum jadi beban biaya)  Barang keluar gudang (AU58).

Barang rusak / bekas gantinya harus diserahkan kembali ke gudang sebagai bahan verifikasi.

PTPN IV berfokus pada komoditas kelapa sawit, dimana di PKS akan di olah menjadi CPO (bahan baku
setengah jadi) dan dijual untuk diproses lagi menjadi barang jadi. Proses bisnis yang terjadi dimulai dari :

 Tanaman : Mulai dari Land clearing, pembibitan, TBM, TM, Pemeliharaan, Panen dan Angkut
 Pabrik / PKS : Proses pengolahan TBS menjadi CPO dimulai dari penimbangan, sortasi,
perebusan, penebahan, kempa hingga tangki timbun.
 Proses penjualan / pengangkutan CPO kepada konsumen lokal dan tangki timbun di Pelabuhan
Belawan.

Biaya-biaya dalam proses bisnis diataslah yang akan menjadi pendapatan, termasuk juga dengan hasil
penjualan CPO, PKO, PKM dan Kernel.
HPP (Harga Pokok Produksi) merupakan biaya yang berkaitan dengan kegiatan produksi minyak dan inti,
termasuk biaya SDM, biaya proses bisnis Tanaman, panen, angkut dan olah sampai ke tangki timbun di
Belawan (ongkos angkut). Semua hal tersebut tertuang dalam RKAP, yang juga akan menjadi bahan
penilaian suatu kinerja unit kerja. Apakah realisasinya sesuai – dibawah – diatas RKAP ?,

Bagian SDM dan UMUM memiliki fungsi umum untuk :

 Mengelola dan melayani karyawan, distrik, kebun dan pusat.


 Merupakan perpanjangan tangan kantor medan terutama untuk kegiatan CSR dan PKBL terkait
dengan penyajian data penerima.
 Berkomunikasi dengan stakeholder

Tugas spesifik SDM adalah untuk :

 Menyusun RKAP Bagian SDM


 Membuat harga US (upah sehari) untuk setiap karyawan
 Menghitung gaji + tunjangan + bisos + catu beras + hari kerja efektif + tenaga kerja

Gaji merupakan jumlah dari Gaji Pokok (tiap golongan) + Tunjangan Khusus.

Total Biaya(Gaji pokok + Tunjangan+ Bisos+ Catu Beras)


Harga US=
Hari Kerja Efektif x Jumlah Tenaga Kerja
Dalam penyusunan RKAP dan penentuan harga US, PTPN IV telah membuat kemudahan, dimana semua
telah terhitung secara otomatis dan terlink menggunakan aplikasi microsoft excel. Dalam
perhitungannya konstanta seperti satuan gaji pokok dan tunjangan tiap golongan serta bisos telah ada
dalam aplikasi kemudian krani hanya tinggal input manual data jumlah pekerja beserta batihnya.

Pemel Tanaman :

 TBM
o Definisi : Usia 1-3 th setelah Main Nursery ke lapangan, Masih terdapat tunas pasir /
pelepah yang merapat pada permukaan tanah, BRT < 3 Kg, Lingkar batang < 2,1m)
o Kegiatan Pemel :
 Konsolidasi pokok / menegakkan pokok + penyisipan,
 Pemupukan  Organik (Tangkos & LCKS), Anorganik (NPK, Dolomite)
o Merayut
o Ablasi (Membuang bakal bunga / dompet), kastrasi (membuang bunga yang telah
terbuka sempurna), sanitasi (membersihkan tunas pasir)
o PHP (Pengendalian Hama & Penyakit)
 Oryctes Sp. / Kumbang Badak (Memakan pelepah muda / daun pedang) 
Manual (Dikutip pada batang bolong & ditusuk menggunakan besi berdiameter
kecil yang dimodifikasi) , Mekanis (TBM ditutup batang dengan jaring lalu
dikutip, menggunakan khemis scod dengan bahan aktif cypermetrine dosis 50-
100 cc/Ha)
 UPDKS (Ulat Pemakan Daun Kelapa Sawit)
 Ulat Kantong : memakan daun (berlubang) dikendalikan dengan injeksi
insektisida ke batang
 Ulat Api : memakan daun (tinggal tulang) dikendalikan dengan mist
blower semprot ke daun, bahan aktif cyperin 250 ec
 Ulat Bulu : Memakan daun (tergerus) dikendalikan dengan mist blower
semprot daun, bahan aktif cyperin 250 ec
o Chemist Piringan dan Pasar Pikul (Pengendalian Gulma)
o Pemel Jalan (pengerasan jalan dan pembersihan rumput dijalan)
 TM ( Muda 4-8, Remaja 9-13, Dewasa 14-20, Tua 21-24, Renta > 25)
o Pemupukan : Dosis sesuai rekomendasi PPKS, 8 Bulan sekali, NPK-Dolomit / Kiserit
o Chemist piringan dan pasar pikul (0,5 Us/Ha, 4x/th, Glyposat + Methylmetsulfuron, 300
cc/Ha-7,5 gr/Ha

Anda mungkin juga menyukai