Anda di halaman 1dari 3

2.

Teori Perilaku Penggunaan Masker Medis

Perilaku manusia (human behavior) merupakan reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun
bersifat kompleks. Pada manusia khususnya dan pada berbagai spesies hewan umumnya memang
terdapat bentuk-bentuk perilaku instinktif (species-specific behavior) yang didasari oleh kodrat
untuk mempertahankan kehidupan. Perilaku manusia merupakan hasil dari pada segala macam
pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan tindakan.

Menurut teori Green et al. (1999), kesehatan individu dan masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor perilaku dan faktor-faktor diluar perilaku (non¬perilaku). Selanjutnya faktor perilaku ini
ditentukan oleh tiga kelompok faktor meliputi: perilaku seseorang berhubungan faktor predisposisi,
faktor pemungkinan dan faktor penguat. Oleh sebab itu, akan diuraikan hal-hal yang berkaitan
dengan perilaku serta hal-hal yang berhubungan perilaku, adalah:

Faktor predisposisi (predisposing factor). Faktor predisposisi mencakup pengetahuan, sikap,


keyakinan, nilai dan persepsi, berkenaan dengan motivasi seorang atau kelompok untuk bertindak.
Sedangkan secara umum faktor predisposisi ialah sebagai preferensi pribadi yang dibawa seseorang
atau kelompok kedalam suatu pengalaman belajar. Hal ini mungkin mendukung atau menghambat
perilaku sehat dalam setiap kasus, faktor ini mempunyai pengaruh. Faktor demografis seperti status
sosial-ekonomi, umur, jenis kelamin dan ukuran keluarga saat ini juga penting sebagai faktor
predisposisi.

Faktor pemungkin (enabling factor). Faktor pemungkin mencakup berbagai keterampilan dan
sumber daya yang perlu untuk melakukan perilaku kesehatan. Sumber daya itu meliputi fasilitas
pelayanan kesehatan, personalia klinik atau sumber daya yang serupa itu. Faktor pemungkin ini juga
menyangkut keterjangkauan berbagai sumber daya, biaya, jarak ketersediaan transportasi, waktu
dan sebagainya.

Faktor penguat (reinforcing factor). Faktor penguat adalah faktor yang menentukan tindakan
kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Sumber penguat tergantung pada tujuan dan jenis
program. Di dalam pendidikan pasien, faktor menguat bisa berasal dari perawat, bidan dan dokter,
pasien dan keluarga

Sedangkan beberapa teori tentang perilaku lainnya, antara lain dikemukan oleh :

Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. perilaku merupakan
respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya
(Notoatmodjo, 2010).

Perilaku merupakan fungsi karakteristik individu dan lingkungan. Karakteristik individu meliputi
berbagai variabel seperti motif, nilai-nilai, sifat, keperibadian, dan sikap yang saling berinteraksi satu
sama lain dan kemudian berinteraksi pula dengan faktor-faktor lingkungan dalam menentukan
perilaku. Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku, bahkan
kekuatannya lebih besar dari karakteristik individu (Azwar, 2010).

Sementara pengertian perubahan perilaku menurut Emilia (2008), ditentukan oleh konsep risiko,
penentu respon individu untuk mengubah perilaku adalah tingkat beratnya risiko atau penyakit
secara umum, bila seseorang mengetahui ada risiko terhadap kesehatan maka secara sadar orang
tersebut akan menghindari risiko.

Menurut Judge dan Bono ( 2001), teori perubahan perilaku self efficacy yang menekankan adanya
contoh dalam diri seseorang sehingga perilaku seseorang dicontoh oleh masyarakat sekitar hingga
menjadikan sebuah budaya masyarakat. Teori perubahan perilaku ini biasa digunakan dalam
perubahan perilaku masyarakat khususnya kesehatan dengan memanfaatkan tokoh masyarakat
sekitar yang dianggap mempunyai peran penting dan mempunyai suritauladan khususnya dibidang
kesehatan. Pendekatan perubahan perilaku masyarakat didasarkan pada tokoh masyarakat sekitar
yang mempunyai pengaruh lebih atau suritauladan dalam perilaku hidup sehat

Teori lain dikemukakan Lohrmann et al (2008), dengan teori perubahan perilaku The Ecology Model
of Health Behavior menekankan pada perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh situasi lingkungan
sekitar. Pendekatan perubahan perilaku digunakan pada pendekatan perubahan perilaku yang pesan
perubahan perilaku di bawa oleh anak didik untuk merubah perilaku orang tua maupun masyarakat.
Informasi/ pesan yang diterima di dalam meja studi diharapkan dapat diterima oleh orang tua
maupun masyarakat. Informasi/ pesan menjadi keyakinan dan persepsi sebuah kebenaran sehingga
terjadi perubahan perilaku pada orang tua atau masyarakat

Perilaku seseorang atau masyarakat ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan
sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Selain itu, ketersediaan fasilitas, sikap
dan perilaku petugas kesehatan terhadap kesehatan akan mendukung dan memperkuat
terbentuknya perilaku. Perubahan perilaku ditentukan oleh konsep risiko. Penentu respon individu
untuk mengubah perilaku adalah tingkat beratnya risiko atau penyakit. Secara umum, bila seseorang
mengetahui ada risiko terhadap kesehatan maka secara sadar orang tersebut akan menghindari
risiko. Perilaku kesehatan diklasifikasikan menjadi 3, kelompok yaitu:

Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance), yaitu usaha seseorang untuk memelihara
kesehatan agar tidak sakit dan usaha penyembuhan jika sedang sakit.

Perilaku pencarian dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan (health seeking behavior), yaitu
perilaku yang menyangkut upaya atau tindakan seseorang saat sakit dan atau kecelakaan untuk
berusaha mulai dari self treatment sampai mencari pengobatan ke luar negeri.

Perilaku kesehatan lingkungan, yaitu cara seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun sosial budaya, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.

Perilaku spesifik yang mendapat perhatian utama dalam kaitannya dengan penularan penyakit
adalah perilaku penangan air, penanganan mencuci tangan sebelum makan, mencuci peralatan
makan dengan bersih sebelum digunakan, mencuci tangan pakai sabun setelah buang air besar,
mencuci bahan makanan sebelum digunakan dan merebus air minum sebelum diminum, kondisi ini
akan memberi peluang bagi agen penyebab diare untuk mengkontaminasi dan menularkan penyakit
secara fecal-oral.

B. Penularan Covid-19

1. Pengertian Penularan Covid-19

Dalam kedokteran, kesehatan masyarakat, dan biologi, penularan atau transmisi adalah perpindahan
patogen yang menyebabkan penyakit menular dari individu atau kelompok inang yang terinfeksi ke
individu atau kelompok tertentu lainnya. Perpindahan ini memungkinkan suatu pernyakit tersebar
secara luas. Wikipedia

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau
manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia
mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan
penyakit COVID-19.

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan.
Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan,
Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di
banyak negara di seluruh dunia.

Sumber : www.who.int

Anda mungkin juga menyukai