DISUSUN OLEH :
NIA KOSARI
NPM : 2026010053.P
BENGKULU
2021
1. Konsep gastritis
A. Definis gastritis
1. Gastritis Akut
2. Gastritis Kronis
B. Etiologi
2. Konsumsi alkohol
Bahan etanol merupakan salah satu bahan yang dapat merusak sawar pada
mukosa lambung. Rusaknya sawar memudahkan terjadinya iritasi pada mukosa
lambung (Rahayuningsih, 2010).
3. Uremia
6. Infeksi sistemik
Pada infeksi sistemik toksik yang dihasilkan oleh mikroba akan merangsang
peningkatan laju metabolik yang berdampak pada peningkatan aktivitas lambung
dalam mencerna makanan. Peningkatan HCl lambung dalam kondisi seperti ini
dapat meicu timbulnya perlukaan pada lambung.
Konsumsi asam maupun basa yang kuat seperti etanol, thiner, obat- obatan
serangga dan hama tanaman, jenis kimia ini dapat merusak lapisan mukosa
dengan cepat sehingga sangat beresiko terjadi perdarahan.
9. Trauma mekanik
C. Manifestasi Klinis
1. Gastritis Akut
a. Nyeri epigastrum, hal ini terjadi karena adanya peradangan pada mukosa
lambung.
b. Mual, kembung, muntah, merupakan salah satu keluhan yang sering
muncul. Hal ini dikarenakan adanya regenerasi mukosa lambung yang
mengakibatkan mual hingga muntah.
c. Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematesis dan melena,
kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan.
2. Gastritis Kronis
E. Pemeriksaan Penunjang
F. Komplikasi
Komplikasi penyakit gastritis menurut (Muttaqin & Sari, 2011) antara lain :
G. Pencegahan
1. Makan secara teratur, mulai makan pagi pukul 07.00 WIB. Atur tiga kali
makan makanan lengkap dan tiga kali makan makanan ringan.
2. Makan dengan tenang, jangan terburu-buru. Kunyah makanan hingga hancur
menjadi butiran lembut untuk meringankan kerja lambung.
4. Memilih makanan yang lunak atau lembek yang dimasak dengan cara
direbus, disemur atau ditim. Sebaiknya menghindari makanan yang digoreng
karena biasanya menjadi keras dan sulit untuk dicerna.
5. Tidak makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin karena akan
menimbulkan rangsangan termis. Pilih makanan yang hangat (sesuai
temperatur tubuh).
7. Tidak minum minuman beralkohol atau minuman keras, kopi atau teh kental.
8. Menghindari rokok.
H. Penatalaksanaan
2.Pengkajian
b. Pola Eliminasi
Pada pola ini yang perlu ditanyakan adalah jumlah kebiasaan defekasi
perhari, ada tidaknya disuria, nocturia, urgensi, hematuria, retensi,
inkontinensia, apakah kateter indwelling atau kateter eksternal, dan lain-
lain. Pada pasien dengan gastritis didapatkan mengalami susah BAB,
distensi abdomen, diare, dan melena. Konstipasi juga dapat terjadi
(perubahan diet, dan penggunaan antasida).
Pengkajian pola istirahat tidur ini yang perlu ditanyakan adalah jumlah
jam tidur pada malam hari, pagi, siang, apakah merasa tenang setelah
tidur, adakah masalah selama tidur, apakah terbangun dini hari, insomnia
atau mimpi buruk. Pada pasien dengan gastritis, adanya keluhan tidak
dapat beristirahat, sering terbangun pada malam hari karena nyeri atau
regurtisasi makanan.
d. Pola Aktivitas/Latihan
Pada pengumpulan data ini perlu ditanyakan kemampuan dalam menata
diri, apabila tingkat kemampuannya 0 berarti mandiri, 1 = menggunakan
alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang dengan peralatan, 4 =
ketergantungan/tidak mampu. Yang dimaksud aktivitas sehari-hari antara
lain seperti makan, mandi, berpakaian, toileting, tingkat mobilitas ditempat
tidur, berpindah, berjalan, berbelanja, berjalan, memasak, kekuatan otot,
kemampuan ROM (Range of Motion), dan lain-lain. Pada pasien gastritis
biasanya mengalami penurunan kekuatan otot ekstremitas, kelemahan
karena asupan nutrisi yang tidak adekuat meningkatkan resiko kebutuhan
energi menurun.
e. Pola Kognisi-Perceptual
Pada pola ini ditanyakan keadaan mental, sukar bercinta, berorientasi
kacau mental, menyerang, tidak ada respon, cara bicara normal atau tidak,
bicara berputar-putar atau juga afasia, kemampuan komunikasi,
kemampuan mengerti, penglihatan, adanya persepsi sensori (nyeri),
penciuman, dan lain-lain. Pada pasien gastritis biasanya mengalami
depresi dan intensitas nyeri tergantung pada penyebabnya (pada gastritis
akut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada epigastrik dan nyeri ulu
hati).
f. Pola Toleransi-Koping Stress
9. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki
dengan menggunakan 4 teknik, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
Menurut Doengoes (2014), data dasar pengkajian pasien gastritis meliputi :
a. Keadaan Umum
1) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah mengalami hipotensi (termasuk postural)
b) Takikardia, disritmia (hipovolemia/hipoksemia), kelemahan/nadi perifer
lemah.
c) Pengisian kapiler lambat/perlahan (vasokonstriksi).
d) Pada respirasi tidak mengalami gangguan.
2) Kesadaran
Tingkat kesadaran dapat terganggu, rentak dari cenderung tidur,
disorientasi/bingung, sampai koma (tergantung pada volume
sirkulasi/oksigenasi)
1. Endoscopy
2. Pemeriksaan Histopatologi
3. Pemeriksaan Laboratorium
5. Gastrocopy
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Edukasi
- Jelaskan
penyebab,perio
de,dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan
nyeri
- Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgetik,jika
perlu
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya tidur
cukup selama
sakit
- Anjurkan
menghindari
makanan/minu
man yang
menganggu
tidur
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI KEPERAWATAN
a. S (Subjektif)
Data subjektif berisi data dari pasien melalui anamnesis
(wawancara) yang merupakan ungkapan langsung. Pada pasien
gastritis akan mengalami nafsu makan menurun, mual muntah
sebelum makan dan sesudah makan.
b. O (Objektif)
Data objektif berisi data dari hasil observasi melalui pemeriksaan
fisik. Pada pasien gastritis, akan mengalami penurunan nafsu
makan dan berat badan.
c. A (Assasment/Analisis)
Intepretasi dari data subjektif dan data objektif.Analisis merupakan
suatu masalah atau diagnosa keperawatan yang masih terjadi atau
dapat juga dituliskan masalah/diagnosis baru yang terjadi akibat
perubahan status kesehatan klien yang telah teridentifikasi datanya
dalam data subjektif dan objektif.
d. P (Planning)
Planning merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan
termasuk mandiri, kolaborasi, diagnosis atau laboratorium, serta
konseling untuk tindak lanjut. Pada pasien dengan gastritis dapat
dilakukan intervensi lanjutan yaitu mengkaji pasien untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi.
Daftar Pustaka
Price, Sylvia A & M.Wilson Lorraine. 2000. Buku Patofisiologi, Konsep Klinis
Proses – Proses Penyakit Edisi 4. Jakarta:EGC
DISUSUN OLEH :
NIA KOSARI
NPM : 2026010053.P
BENGKULU
2021
Pengkajian
Nama Panti : Panti Sosial Tresna Werdha
Alamat Panti : Jl. Adam Malik No.9 pagar dewa kota bengkulu
Tanggal Masuk : 2016
Tanggal Pengkajian : 31 Januari 2022
No. Register :-
1. Identitas Klien
Nama : Tn .A
Alamat : Padang guci
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 45 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : serawai
Pendidikan terakhir :-
Lama tinggal di Panti : 3 tahun
Sumber Pendapatan :-
Keluarga yang dapat dihubungi :-
Riwayat Pekerjaan : Tani
3. Riwayat kesehatan
Masalah kesehatan dahulu
4. Status Fisiologis
Kaji bagaimana postur tulang belakang : (2)
(1) Tegap (2) Membungkuk (3) Kifosis (4) Skoliosis (5)
Lordosis
Tanda-tanda vital dan status gizi :
Suhu : 36,8°C
Tekanan darah : 140/60mmHg
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 26x/menit
Berat badan : kg
Tinggi badan : cm
b) Mata
Konjungtiva : tidak
Sklera : tidak
Strabismus : tidak
Penglihatan : tidak
Peradangan : tidak
Riwayat katarak : tidak
Keluhan : tidak
Jika ya, jelaskan :
c) Hidung
Bentuk : simetris
Peradangan : tidak
Penciuman : tidak terganggu
Jika ya, jelaskan :
d) Mulut dan tenggorokan
Kebersihan : bersih
Mukosa : lembab
Peradangan/stomatitis : tidak
Gigi geligi : karies,
Radang gusi : tidak
Kesulitan mengunyah : tidak
Kesulitan menelan : tidak
Kesulitan berbicara : iya
e) Telinga
Kebersihan : bersih
Peradangan : tidak
Pendengaran : iya,Tn.A masih bisa mendengar dengan
jelas
Jika terganggu, jelaskan :-
Keluhan lain : tidak
Jika ya, jelaskan :
f) Leher
Pembesaran kelj. Tiroid : tidak
JVP : tidak
Kaku kuduk : tidak
g) Dada
Bentuk dada : pigeon chest
Retraksi : tidak
Wheezing : ya
Ronchi : ya
Suara jantung tambahan : tidak
Ictus cordis : ICS
h) Abdomen
Bentuk : flat
Nyeri tekan : tidak
Kembung : tidak
Bising usus : ada, frekuensi : 25x/menit
Massa : tidak
i) Genitalia
Kebersihan : bersih
Haemoroid : tidak
Hernia : tidak
j) Ektremitas
Kekuatan otot : (skala )
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : melawan gravitasi dengan sokongan
3 : melawan gravitasi tapi tidak ada tahanan
4 : melawan gravitasi dengan tahanan sedikit
5 : melawan gravitasi dengan kekuatan penuh
Postur tubuh :
Rentang gerak : kurang maksimal dan terbatas
Deformitas :
Tremor : iya
Edema kaki : tidak, pitting edema tidak , kaki kaku
Penggunaan alat bantu : iya, menggunakan tongkat dikarenakan
kaki pasien sulit digerakkan
Refleks
Reflex Kanan Kiri
Biseps + +
Triceps
Knee - -
Achiles - -
Keterangan
Reflex (+) : normal
Reflex (-) : menurun/meningkat
k) Integument
Kebersihan : bersih
Warna : tidak pucat
Kelembaban : lembab
Gangguan pada kulit : tidak
- Mata tertutup
Sama seperti diatas (periksa kepercayaan pasien tentang input
penglihatan untuk keseimbangannya)
- Perputaran leher
Kaki klien tidak menyentuh sisi-sisinya
- Membungkuk
Klien sulit untuk membungkuk
- Berbalik
Klien mampu melakukan gerakan berbalik jika dilakukan dengan
memegang tongkat atau memegang benda disekitar seperti dinding
meja dan kursi
8. Pengkajian Psikososial
Hubungan dengan orang lain dalam wisma :
1) Tidak dikenal
2) Sebatas kenal
3) Mampu berinteraksi
4) Mampu bekerjasama
Stabilitas emosi
1) Labil
2) Stabil
3) Iritabel
4) Datar
Jelaskan …………..
Pertanyaan tahap 2
1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu
bulan : 60x/bulan
2) Ada masalah atau banyak pikiran : tidak
3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain : tidak
4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter : tidak
5) Cenderung mengurung diri : tidak
No Pernyataan YA TIDAK
1. Apakah bapak/ibu sekarang ini merasa puas dengan
kehidupannya?
2. Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak
kegiatan atau kesenangan akhir-akhir ini?
3. Apakah bapak/ibu sering merasa hampa/kosong
dalam hidup ini?
4. Apakah bapak/ibu sering merasa bosan ?
5. Apakah bapak/ibu merasa mempunyai harapan
yang baik di masa depan ?
6. Apakah bapak/ibu mempunyai pikiran jelek yang
mengganggu terus menerus ?
7. Apakah bapak/ibu memiliki semangat yang baik
setiap saat ?
8. Apakah apak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk
akan terjadi pada anda ?
9. Apakah bapak/ibu merasa bahagia sebagian besar
waktu?
10. Apakah bapak/ibu sering merasa tidak mampu
berbuat apa-apa?
11. Apakah bapak/ibu sering merasa resah dan
gelisah ?
12. Apakah bapak/ibu lebih senang tinggal dirumah
dari pada keluar dan mengerjakan sesuatu ?
13. Apakah bapak/ibu sering mersa khawatir tentang
masa depan ?
14. Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering pelupa?
15. Apakah bapak/ibu piker bahwa hidup bapak/ibu
sekarang ini menyenangkan ?
16. Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan putus
asa ?
17. Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga akhir-
akhir ini?
18. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang
masa lalu?
19. Apakah bapak/ibu merasa hidup ini
menggembirakan?
20. Apakah sulit bagi bapak/ibu untuk memulai
kegiatan yang baru?
21. Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat ?
22. Apakah bapak/ibu merasa situasi sekarang ini tidak
ada harapan ?
23. Apakah bapak/ibu berpikir bahwa orang lain lebih
baik keadaannya dari pada bapak/ibu?
24. Apakah bapak/ibu sering marah karena hal-hal yang
sepele ?
25. Apakah bapak/ibu sering merasa ingin menangis ?
26. Apakah bapak/ibu sulit berkosentrasi ?
27. Apakah bapak/ibu merasa senang waktu bangun
tidur dipagi hari ?
28. Apakah bapak/ibu tidak suka berkumpul di
pertemuan social ?
29. Apakah mudah bagi bapak/ibu membuat suatu
keputusan ?
30. Apakah pikiran bapak/ibu masih tetap mudah dalam
memikirkan sesuatu seperti dulu ?
0 – 10 = Not Depressed
11 – 20 = Mild Depressed
21 – 30 = Severe Depresed
GDS 15 : 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 17, 21, 22, 23 (cut off 5/6
indicated depression)
GDS 10 : 1, 2, 3, 8, 9, 10, 14, 21, 22, 23
GDS 4 : 1, 3, 8, 9 ( cut off ½ indicated depression)
c. Pengukuran tingkat kerusakan intelektual
Ajukan beberapa pertanyaan pada daftar dibawah ini :
Skor Total 15
Sumber : Burns, 1999. Assesment Scales in Old Age Psychiatry. Marthin
Dunitz Ltd. London, P.35
Skor :
Nilai 24 – 30 : Normal
Nilai 17 – 23 : Probable gangguan kognitif
Nilai 0 – 16 : Definitif gangguan kognitif
Kesimpulan : Tn. a mempunyai skor 15, jadi klien daam keadaan definitif
gangguan kognitif
Makanan tambahan
1) Dihabiskan
2) Tidak dihabiskan
3) Kadang-kadang dihabiskan
Jenis minuman
(1) Air putih (2) Teh (3) Kopi
(2) Susu (5) lainnya...............
Pola BAK
Frekuensi BAK
(1) 1 – 3 kali sehari
(2) 4 – 6 kali sehari
(3) > 6 kali sehari
Warna urine
(1) Kuning jernih
(2) Putih jernih
(3) Kuning keruh
Gangguan BAK
(1) Inkontinensia urine
(2) Retensi urine
(3) Lainnya …………
Pola aktifitas
Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan
(1) Membantu kegiatan dapur
(2) Berkebun
(3) Pekerjaan rumah tangga
(4) Keterampilan tangan
Memakai sabun
(1) Ya (2) Tidak
Sikat gigi
(1) 1 kali sehari
(2) 2 kali sehari
(3) 3 kali sehari
No Aktivitas Nilai
Bantuan Mandiri
1. Makan 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan 15
sebaliknya , termasuk duduk di tempat tidur.
3. Kebersihan diri, mencuci muka, menyisir, 10
mencukur dan menggosok gigi.
4. Aktivitas toilet 8
5. Mandi 8
6. Berjalan di jalan yang datar (jika tidak mampu 8
berjalan lakukan dengan kursi roda)
7. Naik turun tangga 8
8. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu 10
9. Mengontrol defekasi 10
10. Mengontrol berkemih 10
Jumlah 97
Sumber : Burns, 1999. Assesment Scales in Old Age Psychiatry.
Marthin Dunitz Ltd. London, P.133
Penilaian :
0–2 : ketergantungan
21 – 61 : ketergantungan berat/sangat ketergantungan
62 – 90 : ketergantungan berat
91 – 99 : ketergantungan ringan
100 : mandiri
Kesimpulan : tingkat kemandirian Tn. W sehari-hari adalah
ketergantungan ringan
Bentuk bangunan :
(1) Rumah (2) Petak (3) Asrama (4) Paviliun
Jenis bangunan :
(2) Permanen (2) Semi permanen (3) Non permanen
Atap rumah
(1) Genteng (2) Seng (3) Ijuk (4) Kayu (5) Asbes
Dinding
(1) Tembok (2) Kayu (3) Bambu (4) Lainnya……….
Lantai
(1) Semen (2) Tegel (3) Keramik (4) Tanah (5)
Lainnya……….
Kebersihan lantai
(1) Baik (2) Kurang
Ventilasi
(1) < 15% luas lantai (2) 15% luas lantai
Pencahayaan
(1) Baik (2) Kurang, jelaskan ……….
SANITASI
Pengelolaam jamban
(1) Bersama (2) Kelompok (3) Pribadi (4)
lainnya……
Jenis jamban
(1) Leher angsa (2) Cemplung terbuka (3) Cemplung
Tertutup
(4) Lainnya
Petugas sampah
(1) Ditimbun (2) dibakar (3) daur ulang
(4) dibuang sembarang tempat (5) dikelola dinas
Pengelolaan binatang pengerat
(1) Tidak (2) ya, (*) dengan racun (*) dengan alat (*) lainnya
………
FASILITAS
Peternakan
(1) Ada (2) Tidak Jenis : ayam
Perikanan
(1) Ada (2) Tidak Jenis ……………...
Teman
(1) Ada (2) Tidak Jenis : datuk ishaq, datuk sumardi, datuk
jamalul
Ruang pertemuan
(1) Ada (2) Tidak Jenis : aula
Sarana hiburan
(1) Ada (2) Tidak Jenis : radio
Sarana ibadah
(1) Ada (2) Tidak Jenis : masjid
Keamanan
System keamanan lingkungan
Penanggulangan kebakaran (1) Ada (2) Tidak
Penanggulangan bencana (1) Ada (2) Tidak
Transportasi
Kondisi jalan masuk panti
(1) rata (2) tidak rata (3) licin (4) tidak licin
Jenis transportasi yang dimiliki
(1) mobil (2) sepeda motor (3) lainnya : tidak ada
Komunikasi
Sarana komunikasi
(1) ada (2) Tidak ada
Jenis komunikasi yang digunakan dalam panti
(1) telphon (2) kotak surat (3) fax (4) lainnya : radio
DO :
- -
3 DS : Resiko jatuh
- Klien
mengatakan
sering jatuh
ketika tidak
menggunakan
alat bantu
berjalan seperti
tongkat
DO :
- Klien terlihat
menggunakan
alat bantu
berjalan seperti
tingkat kursi dan
berpegang ke
dinding
berkurang - Identifikasi
tidur verbal
berkurang Terapeutik :
- - Berikan
teknik non
farmakologi
s untuk
mengurangi
rasa nyeri
- Kontrol
lingkungan
yang
memperbera
t rasa nyeri
- Fasilitasi
istirahat dan
tidur
Edukasi :
- Jelaskan
penyebab,
periode dan
pemicu nyeri
- Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya
tidur cukup
selama sakit
- Anjurkan
menghindari
makanan/mi
numan yang
menganggu
tidur
Hari/tanggal Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Jumat 4 Nyeri Kronis Observasi S:
februari 2022 b.d inflamasi - Identifikasi skala - Tn. A mengatkn
mukosa nyeri nyeri berkurang
- Identifikasi disbanding dengn
lambung
respon nyeri non hhari hari
verbal sebelumnya
- Identifikasi
faktor yang
memperberat dan O : nyeri Tn.A berkurang
memperingan -
nyeri
-
Terapeutik -
- Kontrol - TD : 118/81
lingkungan yang mmHg,
memperberat - Nadi : 76 x/menit
rasa nyeri - RR: 20 x/menit
- Fasilitasi 0
istirahat dan - S :36,2 C
tidur A : Masalah teratasi
- Pertimbangan sebagian
jenis dan sumber P : lanjutkan intervensi
nyeri dalam
pemilihan
strategi
meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan
penyebab,period
e,dan pemicu
nyeri ulu hati
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
ulu hati
- Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgetik,jika
perlu
2. Jumat 4 Gangguan Pola Observasi S:
februari 2022 Tidur b.d - Identifikasi pola - Klien mengatakn
Kurang kontrol aktivitas dan jam tidur 4-5 jam
tidur
Tidur d.d
- Identifikasi
Mengeluh Sulit faktor
Tidr pengganggu
tidur
- Identifikasi
makanan dan
O:
minuman yang
mengganggu - TD : 118/ 81
tidur mmHg,
Terapeutik - Nadi : 74 x/menit
- Batasi waktu - RR: 20 x/menit
tidur siang jika 0
- S : 36.5 C
perlu
- Lakukan A : Masalah keperawatan
prosedur untk teratasi
meningkatkan P : intervensi dihentikan
kenyamanan
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya tidur
cukup selama
sakit
- Anjurkan
menghindari
makanan/minum
an yang
menganggu tidur