1 - Bilqis - Shumaila
1 - Bilqis - Shumaila
MY BABY IS MY LIFE
395 halaman
Tata Letak
You&I Publisher
Vector
Freepik
2 | Bilqis_Shumaila
Part 1
"Aku tidak bisa Queen. Kamu tahu kan nanti aku akan
3 |Bilqis_Shumaila
Anisa menghela nafasnya pelan. Meski Queen lebih tua
Queen memelas.
4 | Bilqis_Shumaila
"Nanti Kak Kenneth marah Queen jika aku tidak masuk
kerja."
Sahabatnya.
Queen.
5 | Bilqis_Shumaila
Sesuai janji. Queen membawa Anisa kerumahnya. Rumah
sangat pas ditubuh Anissa yang padat berisi bukan gemuk malah
6 | Bilqis_Shumaila
"Queen.. rasanya aku tidak nyaman memakai pakaian ini."
nyaman.
Club malam.
7 | Bilqis_Shumaila
Mobil Queen terparkir di depan Club tersebut dan
kenal.
8 | Bilqis_Shumaila
"Ayo kita pulang saja Queen. Rasanya disini tak nyaman"
sia.
9 | Bilqis_Shumaila
"Dimana kamu Queen?" gumam Anisa takut saat seorang
kepalanya.
"Baiklah."
10 | Bilqis_Shumaila
"Oh hay Queen." Ramon membalas sapaan Quenn.
mendesah nikmat.
mengoda
11 | Bilqis_Shumaila
"Ya"
12 | Bilqis_Shumaila
"Bagaimana?" tanya pria tampan yang mendekati Queen.
Anisa berada.
"Perawan kan?"
13 | Bilqis_Shumaila
"Oke, nanti kau bawa ke kamar nomer 15. Jangan sampai
jus. "Untukmu"
meminumnya.
14 | Bilqis_Shumaila
"Aku merasa pusing dan tubuhku terasa panas," ungkap
tersebut.
15 | Bilqis_Shumaila
Tidak butuh waktu lama pintu kamar itu terbuka
putih dan celana jeans hitam. Pria itu Berjalan mendekati Anisa
melumat bibir sang pria dengan tergesa dan dibalas oleh pria itu.
16 | Bilqis_Shumaila
Part 2
17 |Bilqis_Shumaila
"Baiklah.. sampai ketemu nanti cantik." Pria tampan itu
18 | Bilqis_Shumaila
"Aku? Hanya berkunjung saja," jawab pria itu menatap
melebihinya.
menggelengkan kepalanya.
19 | Bilqis_Shumaila
"Jika aku mengajakmu bersenang-senang kamu selalu
20 | Bilqis_Shumaila
masih perawan untukku mungkin aku mau pergi bersamamu,"
laptopnya.
dan juga tidak banyak bicara. Padahal Allard dulunya pria yang
21 | Bilqis_Shumaila
.Revan akhirnya mendapatkan apa yang ia mau. Dengan
habis keramas.
"Sejak 1 jam yang lalu. Kamu ini wanita atau pria? Mandi
22 | Bilqis_Shumaila
"Oh"
jeans hitamnya.
23 | Bilqis_Shumaila
"Kau tak membawa mobil?" tanya Revan melirik kunci
mobil di nakas.
24 | Bilqis_Shumaila
"Kemana?" tanya Allard menaikan alisnya sebelah.
"What the.."
25 | Bilqis_Shumaila
Revan tidak menduga apa yang ia usahakan ditolak oleh
yang sampai sekarang belum lepas segel. "Kasian dia Al. Dan
tidak mau bisa kau tinggalkan dia," ujar Revan. "Dia dikamar
26 | Bilqis_Shumaila
menyuruh gadis atau wanita itu untuk segera meninggalkan
kamar tersebut.
masuk kedalam.
Cklek.
27 | Bilqis_Shumaila
Cantik
itu terlihat masih remaja. Tanpa Allard duga wanita itu mencium
agresif menyerangnya.
28 | Bilqis_Shumaila
"Aku mau kamu," ucap gadis itu kehilangan akal sehatnya.
29 | Bilqis_Shumaila
Part 3
benang pun.
30 |Bilqis_Shumaila
Dari arah belakang Anisa tahu dia seorang pria. Terlihat
jelas punggung yang lebar dan lengan kekarnya. Dan pria itu
tersebut.
31 | Bilqis_Shumaila
Alih-alih Anisa menangis atau teriak. Ia malah pergi takut
wattpad yang ia baca, meski ia tak tahu kenapa itu bisa terjadi.
32 | Bilqis_Shumaila
Tetapi hatinya terlalu kecewa dengan sahabatnya karena
meninggalkan dirinya.
33 | Bilqis_Shumaila
Anisa berjalan dikaridor sekolahan. Ini masih terlalu pagi
34 | Bilqis_Shumaila
sahabatnya begitu tega meninggalkannya dan ia bisa bersama
***
35 | Bilqis_Shumaila
Setelah antrian 12. Akhirnya ia dipanggil oleh suster dan
telah tersedia.
dengan sopan.
"Iya Dok."
36 | Bilqis_Shumaila
Dokter itu memeriksa kertas didepannya dan tanpa
37 | Bilqis_Shumaila
Jika apa yang ia diagnosa benar. Sangat disayangkan gadis
38 | Bilqis_Shumaila
kedalam. Sehingga Anisa melihat wajah Dokter cantik yang
raut wajah Dokter cantik itu dari kaget dan tiba-tiba tersenyum.
"Silahkan duduk!"
39 | Bilqis_Shumaila
"Baik Dokter."
40 | Bilqis_Shumaila
Dilayar monitor terdapat gambar 4D terlihat jelas gumpalan
kecil didalam perut Anisa. "Kau lihat disana Anisa.. itu adalah
41 | Bilqis_Shumaila
"Hamil? Saya hamil Dok?" Anisa menjadi linglung. Rasa
memastikan.
42 | Bilqis_Shumaila
Anisa menggelengkan kepalanya pelan.
"Apa!!"
43 | Bilqis_Shumaila
Part 4
44 |Bilqis_Shumaila
"Aku akan mempertahankan bayi ini, setidaknya Sampai
Flasback on
"Apa!!"
45 | Bilqis_Shumaila
"Apakah kamu yakin Anisa?" tanya Dokter Inez ragu.
USG nya.
dengan hati-hati.
"Boleh."
46 | Bilqis_Shumaila
Anisa mencoba mengingat bagaimana wajah pria itu
mengerti.
Inez.
47 | Bilqis_Shumaila
Dokter Inez hanya menghela nafasnya pelan. Ia menduga
ditangannya.
48 | Bilqis_Shumaila
Dokter Inez mendekati Anisa dan menyentuh perut rata
"Terima kasih."
flasback of
49 | Bilqis_Shumaila
Sudah 4 bulan berlalu. Kini perut Anisa tampak
50 | Bilqis_Shumaila
Mengingat awal kehamilan membuat Anisa tersenyum
rewel. Ia mual dan tak bernafsu makan hanya selama 1,5 bulan.
***
51 | Bilqis_Shumaila
Sejak 5 bulan lalu ia mencari gadis itu. Gadis yang tanpa
berbeda! Jika pria kehilangan tidak akan terlihat, tetapi ini gadis
Bajingan Revan itu juga tidak tahu siapa nama dan alamat
52 | Bilqis_Shumaila
tubuh yang sangat sintal ia sentuh dan ia puja apalagi suara itu
Sial!!!
53 | Bilqis_Shumaila
Part 5
54 |Bilqis_Shumaila
Sungguh! Anisa bukanlah jalang yang menjual diri kepada
dari pohonnya."
55 | Bilqis_Shumaila
"Iya. Bener itu bu."
kabar.
56 | Bilqis_Shumaila
tutup, sehingga ia dapat melindungi dirinya dari hujan.
57 | Bilqis_Shumaila
Seumur hidupnya, Anisa tidak pernah sekalipun
cita-citanya.
58 | Bilqis_Shumaila
"Tidak tahu,Bu," jawab Anisa gemetar merasakan
tubuhnya kedinginan.
hamil ya?" Ibu-ibu itu tanpa sengaja melihat perut besar Anisa.
"I.iya buk"
itu tak enak hati. Ibu itu segera merutuki kebodohannya yang
59 | Bilqis_Shumaila
"Tidak apa-apa kok, Bu," jawab Anisa lembut.
ikut ibu saja?" ajak Ibu itu menawarkan tempat tinggal. Ibu
paruh baya itu tidak tega melihat ibu hamil yang sedang
kesusahan.
60 | Bilqis_Shumaila
Ibu itu tersenyum lembut. "Tidak apa-apa atuh. Kebetulan
ibu juga tinggal sendiri. Oh iya, nama kamu siapa Dek? Kalau
membawa barangnya.
61 | Bilqis_Shumaila
memberi anak, bekerja sebagai Asisten rumah tangga, tinggal
juga rapi.
62 | Bilqis_Shumaila
Anisa tersenyum dan menggenggam tangan Bu Linda
mengucapkan perintahnya.
63 | Bilqis_Shumaila
Part 6
64 |Bilqis_Shumaila
Malam ini Anisa merasakan basah pada celana dalamnya
kandungannya.
Ceklek
65 | Bilqis_Shumaila
"Ada apa Nis?" tanya Bu Linda dengan mata mengantuk.
"Sedikit Bu."
66 | Bilqis_Shumaila
"Ya sudah.. ayo siap-siap menuju ke rumah sakit.
67 | Bilqis_Shumaila
sewaktu-waktu anak asuhnya Yang sedang hamil akan
melahirkan.
68 | Bilqis_Shumaila
rasanya melahirkan tetapi ia pernah mendengar bahwa
69 | Bilqis_Shumaila
"Ayo Nisa,, sedikit lagi!" ucap Dokter yang membantunya
bersalin
cepat keluar.
punya. "Ya.Allaaah...nghhh."
Oekk oekoek.
70 | Bilqis_Shumaila
Suara tangis bayi menggema diruang persalinan itu. Anisa
Bayi kecil yang sangat mungil dan rapuh. Bayi kecil yang
71 | Bilqis_Shumaila
"Saya bersihkan dulu ya?" pinta dokter bername tag Susi
menggendongnya.
72 | Bilqis_Shumaila
"Cantiknya!!" puji Bu Linda mengelus pipi bayi mungil
itu.
bayinya.
73 | Bilqis_Shumaila
Selamat datang putriku, mama janji akan
menolak kita.
74 | Bilqis_Shumaila
Part 7
menyentuh payudaranya.
75 |Bilqis_Shumaila
"Hoho a na na."
76 | Bilqis_Shumaila
Tangannya mengelus kepala putrinya yang rambutnya
jambe.
sangat mencintai Mama tetapi Mama gak tahu Dek, siapa Papa
suaranya.
77 | Bilqis_Shumaila
"Mama yakin, Papa sangat mirip denganmu, terbukti
wajahmu tak ada mirip Mama sama sekali kecuali warna bola
78 | Bilqis_Shumaila
Membayangkan saja ia jadi takut. Seharusnya sebelum
pergi ia melihat dulu wajah pria itu, agar suatu saat melihatnya
79 | Bilqis_Shumaila
"Diminum Bu!" Anisa memberikan teh hangat untuk Bu
80 | Bilqis_Shumaila
"Ibu pasti lelah, Anisa tadi masak tumis kangkung dan
81 | Bilqis_Shumaila
"Ya sudah. Ibu mandi dulu dan istirahat. Biar tidak capek
kedalam kamar.
82 | Bilqis_Shumaila
akhir ini sering kelelahan. Lebih baik Bu Linda istirahat
.***
83 | Bilqis_Shumaila
melihat sketsa gambar anak kecil yang sedang tersenyum. Entah
desahnya pelan.
kerjanya.
84 | Bilqis_Shumaila
"Sudah setahun lebih," ucapnya menatap lukisan itu.
itu! siapa tahu wanita malam itu mau memberi tahu kita. Siapa
nama gadis itu dan alamatnya," ide itu sepertinya baik namun
85 | Bilqis_Shumaila
"Ya sudah kalau begitu! tunggu saja sampai dia
dia!"
86 | Bilqis_Shumaila
Pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ya.. akan aku usahakan namun tidak memberi janji!" ucap pria
kebetulan, tapi?
Astaga!!
87 | Bilqis_Shumaila
Kenapa ia baru ingat bahwa gadis itu adalah gadis yang
menggelengkan kepalanya.
88 | Bilqis_Shumaila
"Maksudmu apa?" tanya Allard heran meski ia tak suka
menegakkan tubuhnya.
api.
"APA?!!"
89 | Bilqis_Shumaila
Part 8
pedofil. Apalagi Anisa itu anak yang baik dan lugu." Kenneth
saat ini sangat berbeda saat Allard menampilkan wajah datar dan
dinginnya.
90 |Bilqis_Shumaila
masih berusia belia.
padahal ia baru saja lulus SMA dan aku tidak tahu rumahnya."
91 | Bilqis_Shumaila
"Apakah waktu melakukannya dia masih perawan? Dan...
"Ya. Dia masih perawan dan.. ya,, kamu tau sendiri kan!"
ia menyadari semua.
92 | Bilqis_Shumaila
"Ya." Allard membuang muka menyembunyikan semburat
merah di wajahnya.
93 | Bilqis_Shumaila
membuncit?" Kenneth mengatakan yang sebenarnya. Ia yakin
pakaian yang sangat longgar dan kebesaran. aku yakin dia hamil
Anakmu!"
kecil.
94 | Bilqis_Shumaila
"Cari dia sedapatnya dan jangan sampai aku mendengar
kata gagal. Aku akan membayarmu lebih mahal dari ini." wajah
hal yang jahat. "Jangan sakiti dia kalau sudah ketemu" pinta
Kenneth.
95 | Bilqis_Shumaila
ini adalah Guy. Buktinya saat digoda oleh kekasihnya dulu,
bisa berubah-ubah.
***
96 | Bilqis_Shumaila
Ia merasa bersalah membuat gadis itu menanggung
televisi.
97 | Bilqis_Shumaila
Allard tersenyum kecil. Ia mengecup pipi Mamanya
Apartemennya.
rambut anaknya.
98 | Bilqis_Shumaila
keluyuran!" adu Ema cemberut menceritakan kenakalan Anak
Bungsunya.
sampai sekarang.
99 | Bilqis_Shumaila
Ema menatap wajah Allard, anaknya semakin dewasa juga
semakin tampan.
gadis itu dan anaknya. Menikahi gadis itu dan memberi status
Mama punya anak perempuan Al, dia sangat cantik sekali, apa
100 | Bilqis_Shumaila
Allard menggelengkan kepalanya tanda ia menolak. Mama
"Apa?"
101 | Bilqis_Shumaila
"Ma, maafkan Allard jika tak memenuhi Amanah Papa.
"ALLARD!!"
102 | Bilqis_Shumaila
Part 9
ini.
103 |Bilqis_Shumaila
"Iya Mbak!" Jawab Anisa tersenyum seraya menepuk
pantat bayinya.
104 | Bilqis_Shumaila
"Nis,, kamu mau bekerja tidak?" tanya Ningrum kepada
cari kerja, nah, kemarin temen kerja mbk ada yang keluar karena
mau pindah. Siapa tahu kamu mau bekerja sama mbak disana!"
"Iya Nis, tapi kamu gak papa kan kalo kerjanya cuma jadi
105 | Bilqis_Shumaila
ingin membantu Anisa untuk bekerja. Karena ia juga pernah
nikah.
hanya sebagai buruh, tapi itu tidak masalah yang penting ia tidak
kebutuhan anaknya.
106 | Bilqis_Shumaila
"Masalah gaji kamu gak usah takut Nis, selama Mbak
kafe!"
kamu Nis. orang sudah jadi ibu kok!" Gurau Ningrum terkekeh
kecil.
107 | Bilqis_Shumaila
"Kita kan sesama tetangga saling membantu. Kamu saja
sudah aku anggap seperti adekku sendiri, Nis, yang penting anak
yang nomer satu, Ya sudah, Mbak pulang dulu ya, nanti Noval
***
108 | Bilqis_Shumaila
dengan wajah lucunya. "Alisha, kalau dirumah jangan nakal
"Iya Bu"
109 | Bilqis_Shumaila
Anisa mengambil tas kerjanya dan mencium tangan Bu
kepalanya.
110 | Bilqis_Shumaila
Hanya butuh waktu 30 menit mereka sampai dikantor
111 | Bilqis_Shumaila
"Iya Dew, ini aku mengajak tetanggaku bekerja disini,"
"Anisa."
"Aku Diah."
"Aku Tommy."
112 | Bilqis_Shumaila
"Aku Bagas."
"Nino."
menyunggingkan senyumannya.
113 | Bilqis_Shumaila
"Bedalah sama kamu yang udah tua hahaha!" Bagas
114 | Bilqis_Shumaila
Part 10
115 |Bilqis_Shumaila
Dan ia tidak boleh bertemu dengan Ibu tercintanya
Flasback on
yang bersalah.
116 | Bilqis_Shumaila
"Ma," panggilnya menatap Ibunya sendu yang tidak mau
cinta menangis.
117 | Bilqis_Shumaila
Salahkan saja gadis itu yang tanpa sengaja menggodanya meski
ini juga salahnya karena tidak tahan dengan godaan. Ini semua
kalian."
ini.
118 | Bilqis_Shumaila
"Gadis itu.. hmm.. hilang," ujarnya pelan.
"Hilang? Ah.. Mama tahu pasti gadis itu kamu paksa kan!
memerah.
membenci Revan.
119 | Bilqis_Shumaila
"Kalau bisa cepat temukan dia Al!"
120 | Bilqis_Shumaila
Allard tersenyum. Ia yakin akan mendapatkan gadis itu.
mulutnya.
"MA!!"
Flashback off.
121 | Bilqis_Shumaila
"Sial!"
pertanyaan Revan.
122 | Bilqis_Shumaila
"Gila!"
123 | Bilqis_Shumaila
bekerja sama." ucap Revan memberi proposal kearah depan
Allard.
Allard.
124 | Bilqis_Shumaila
"Sejak sekarang.. ayolah!!" paksa Revan lagi.
"Ya...ya terserah!"
125 | Bilqis_Shumaila
"Kalau begitu aku pergi dulu! oh iya!.. kayawatimu sangat
cantik"
✏✏✏
126 | Bilqis_Shumaila
menggodanya, tapi ia tahu mereka hanya bercanda, dan ia hanya
127 | Bilqis_Shumaila
sopan, elegan dan juga sangat profesional. Tetapi apa yang ia
jahat.
"Eh.. ada Anisa, habis dari mana Neng" goda salah satu
128 | Bilqis_Shumaila
dan janda. Tetapi bagi mereka yang gencar mendekati tidak
sangat sopan.
ingat saat semasa SMA. ia sering melihat bahwa para siswi suka
129 | Bilqis_Shumaila
menggosipkan siswa Most Wanted yang terkenal tampan dan
pintar.
130 | Bilqis_Shumaila
"Bukan lah, Nis" ujar Diah menggelengkan kepalanya.
pertanyaan Anisa.
131 | Bilqis_Shumaila
"Memang, mungkin Pak Allard memintanya untuk
menyelidiki sesuatu."
132 | Bilqis_Shumaila
Part 11
karena jatuh.
133 |Bilqis_Shumaila
"Iya,, mana yang sakit?" Anisa menggendong Alisha
134 | Bilqis_Shumaila
"Dedek mau makan?"
menggemaskan.
135 | Bilqis_Shumaila
mengambil makanan untuk Alisha. Ia menyuapi putrinya dengan
136 | Bilqis_Shumaila
Ia menutup pintunya dan berjalan kearah jalan raya untuk
ditaman hiburan.
Ditempat ini sangat ramai, bahkan anak balita berlari tak tentu
arah. Mungkin karena hari ini minggu, waktu yang cocok untuk
keluarga berkumpul.
137 | Bilqis_Shumaila
tunggal, jika dirinya hanya bersama Ayah sedangkan Alisha
138 | Bilqis_Shumaila
"Hey sayang!!.. ada apa hem?" Anisa menepuk pantat
"Ma!! Ma!!"
139 | Bilqis_Shumaila
Anisa sedikit terkejut saat tahu siapa orang yang
memanggilnya.
orang itu dengan wajah bingungnya dan itu malah terlihat sangat
lucu.
140 | Bilqis_Shumaila
"Iya Dok," Anisa menjawab dengan lembut.
tersenyum lembut.
141 | Bilqis_Shumaila
Adam menatap Anisa dengan lembut. Sudah lama ia tidak
142 | Bilqis_Shumaila
"Papa kok disini sih!" Bocah kecil itu cemberut menatap
Adam.
lembut.
menyembunyikan wajahnya.
143 | Bilqis_Shumaila
"Rendi orangnya pemalu Nis, apalagi melihat wanita
Adam ya?"
144 | Bilqis_Shumaila
menjadi sedih mengingat Adiknya yang mempertaruhkan
tersenyum getir.
145 | Bilqis_Shumaila
"Hanya Rendi lah satu-satunya harta peninggalan Adikku.
gatal.
***
146 | Bilqis_Shumaila
belakang. Anisa membuka pintu mobil, menggendong Alisha
"Anisa..!"
"Ya."
147 | Bilqis_Shumaila
"Waalaikumsallam." Adam tersenyum lebar. Sepertinya ia
merasakan jatuh cinta dan jatuh cinta kepada wanita yang masih
dibawah 20 tahun.
148 | Bilqis_Shumaila
Part 12
"Sudah, Mbak!"
149 |Bilqis_Shumaila
Anisa menganggukan kepalanya dan ikut keluar dengan
pintu.
150 | Bilqis_Shumaila
"Ada apa?" tanya Nino melihat gelagat aneh Anisa.
"Ayo!"
"Iya."
151 | Bilqis_Shumaila
Anisa tersenyum kecil saat melihat teman-temannya
Ningrum.
152 | Bilqis_Shumaila
"Iya Mbak, apa yang bisa Anisa bantu?"
Mbak Diana."
153 | Bilqis_Shumaila
"Terima kasih ya Nis, aduh aku ketoilet dulu ya!"
geli.
154 | Bilqis_Shumaila
"Oh kamu!" Diana memandang Anisa yang sangat
tinggal."
***
155 | Bilqis_Shumaila
"Dari dulu sampai sekarang masak tidak ketemu! aku jadi
156 | Bilqis_Shumaila
Allard yang sangat tenang. Dalam hati Revan mendumel melihat
"Udah lah. Lupain wanita itu! kamu kan tampan Al. Buat
apa mencari wanita yang hilang bagai ditelan bumi. Wanita itu
157 | Bilqis_Shumaila
"Gimana proyek kita?" Revan menaik turunkan alisnya
dan juga teliti. Terlihat jelas saat Kenneth dan Revan bekerja
158 | Bilqis_Shumaila
"Enak saja kamu menfitnahku begitu! Fitnah itu lebih
kejam dari kelaparan lo. Kena Azab baru tahu rasa kamu nanti"
Stay Cool dan berwibawa mungkin hanya Revan saja yang suka
menghentikan pembicaraan.
159 | Bilqis_Shumaila
"Masuk!" suara Allard begitu tegas.
"Anisa?"
160 | Bilqis_Shumaila
melihat keberadaan mantan Bosnya yang sangat baik
kepadanya.
"Ha?"
161 | Bilqis_Shumaila
Wanita yang masih cantik bahkan sangat cantik. Hanya
saya permisi!"
membalikan badannya.
162 | Bilqis_Shumaila
"Ada apa, Pak?" Anisa mencoba menahan rasa gugupnya
kecil Allard.
163 | Bilqis_Shumaila
Allard mendorong Anisa ke tembok dan melumat bibir
serak.
Allard.
164 | Bilqis_Shumaila
Allard meletakan tubuh Anisa disofa dan ia pun
Anisa.
165 | Bilqis_Shumaila
Allard tersenyum kecil dan mendudukan dirinya. Ia
166 | Bilqis_Shumaila
Ia melihat wajah tanpa Dosa Allard membuatnya sedikit
167 | Bilqis_Shumaila
Part 13
dan takut.
168 |Bilqis_Shumaila
"Tidak kemana-mana, Pak," jawab Anisa lirih semakin
menundukan kepalanya.
"Maaf,,"
169 | Bilqis_Shumaila
Allard segera memeluk Anisa. membiarkan Anisa
Sungguh, saya tidak tahu kenapa saya bisa seperti itu. Tolong
dengan ABG apalagi masih polos begini. Harus extra sabar dan
juga mengalah.
170 | Bilqis_Shumaila
Allard melepaskan pelukannya dan menangkup wajah
bahwa Anisa ini wanita yang sangat baik. Dan ia merasa berdosa
171 | Bilqis_Shumaila
Allard tersenyum kecil dan mencium kening Anisa dengan
172 | Bilqis_Shumaila
Sebenarnya Allard ingin sekali menanyakan, apakah Anisa
kancingnya hilang.
173 | Bilqis_Shumaila
menghembuskan nafasnya pelan dan mendudukan dirinya
dikursi kosong.
cepat dari pada biasanya. Ia merasa ada getaran yang entah itu
apa.
174 | Bilqis_Shumaila
"Eh.. lehermu kok merah merah?" tanya Diah yang
bercerita kepadanya.
***.
175 | Bilqis_Shumaila
Anisa dan beberapa temannya berjalan bersama keluar
dari Lobi kantor. Hari sudah hampir gelap dan waktunya untuk
pergi dan tak menemui pria itu. Ia berdo'a semoga Allard hanya
176 | Bilqis_Shumaila
"Oke!"
"Ada apa sih Nis. Sedari tadi kamu diam saja dan sekarang
177 | Bilqis_Shumaila
Anisa menganggukan kepalanya pelan dan ikut naik
mengikuti langkahnya.
178 | Bilqis_Shumaila
Allard. Allard tidak menjawab dan tetap menyeret Anisa
"Dimana rumahmu?"
179 | Bilqis_Shumaila
"Kamu tidak mau memberi tahu alamat rumahmu gitu?"
180 | Bilqis_Shumaila
"Bu.bukan begitu Pak," lirih Anisa.
kecil.
181 | Bilqis_Shumaila
menolak untuk masuk kerumah kecilnya. Tetapi apa yang ia
sendiri?"
182 | Bilqis_Shumaila
Setelah selesai membuat kopi. Anisa menuju kearah ruang
anaknya.
Tidak!!
183 | Bilqis_Shumaila
"Itu Anisa sudah datang. Ya sudah, ibu kekamar dulu ya,"
"Anu.. "
Anisa mengintimidasi.
berbohong?
184 | Bilqis_Shumaila
"Iya Pak. Dia putri Saya," jawab Anisa menatap Alisha
lembut.
185 | Bilqis_Shumaila
mengatakan iya, dia putri kita. Tidak usah berbelit seperti ini.
186 | Bilqis_Shumaila
Part 14
187 |Bilqis_Shumaila
namun ia cukup sadar diri. Pria seperti Allard akan sulit ia gapai,
"Anisa?"
188 | Bilqis_Shumaila
"Maaf, bukannya Ibu mau ikut campur. Tapi kamu sudah
Anisa lirih.
189 | Bilqis_Shumaila
"Tidak mengherankan jika Alisha sangat mirip dengan
pria itu."
190 | Bilqis_Shumaila
Gaji saja pas-pasan. Tetapi menurutnya itu saja sudah bersyukur
***
"Katakan!"
191 | Bilqis_Shumaila
"Aku dijebak!" jawabnya lirih. Ia sangat takut melihat
192 | Bilqis_Shumaila
ternyata membuat pesta seperti itu. Padahal awalnya ia kira
hal ini"
terobsesi kepadanya.
193 | Bilqis_Shumaila
"Jangan sampai Mama tahu Kak!" ujar Allan sedikit
karena ulahnya.
"Iya iya!"
194 | Bilqis_Shumaila
tak percaya. Sebenarnya Allard tidak tega, hanya saja ia
pernah dilihat.
195 | Bilqis_Shumaila
"Sabar Ma,, sebentar lagi Allard akan membawa menantu
196 | Bilqis_Shumaila
Part 15
jujur. Memang benar kan? Dia dan Allard tidak ada hubungan
197 |Bilqis_Shumaila
"Yang bener?" Dewi memicingkan matanya meneliti raut
dengan polos.
198 | Bilqis_Shumaila
Pasti dia akan jadi bahan omongan, mengingat sebagian
atas, ruang Pak Bos," ujar Diah memberi tahu Anisa dengan
senyumannya.
membuat kopi.
199 | Bilqis_Shumaila
"Mbak Diah ada-ada saja!" Anisa menggelengkan
Allard.
"Masuk!"
200 | Bilqis_Shumaila
"Terima kasih," jawab Allard masih menekuni berkasnya.
dengan terburu-buru.
201 | Bilqis_Shumaila
"Duduklah Nis!"
apakah boleh?"
202 | Bilqis_Shumaila
jangan!. Tetapi ia tak kuasa menolak saat melihat wajah penuh
harap Allard.
"Tapi.."
boleh ikut sama aku, agar kamu tidak berterus berfikir yang
"Apakah boleh?"
203 | Bilqis_Shumaila
"Tentu saja Anisa, agar kamu percaya bahwa aku
204 | Bilqis_Shumaila
***
menolak juga tidak enak Bu. Apalagi Pak Allard Ayah kandung
205 | Bilqis_Shumaila
Bu Linda tersenyum ikut mendudukkan dirinya. "Apa
yang kamu lakukan itu benar Nak, kamu juga tidak boleh egois
menggendongnya."
wejangan.
"Iya Bu."
206 | Bilqis_Shumaila
menggendong Alisha berjalan menuju ke depan dan membuka
jeans biru tua dan juga kaos polos hitam dibaluti jaket Levis.
207 | Bilqis_Shumaila
Anisa menganggukkan kepalanya dan menatap Bu Linda.
Bu Linda.
"Hati-hati!"
Linda.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
208 | Bilqis_Shumaila
Anisa dan Allard berjalan beriringan menuju kejalan raya.
kan Pak?, Kamu itu saya siap Pak" dan aku siap menerima
209 | Bilqis_Shumaila
Allard membukakan pintunya untuk Anisa dan
"Ya."
mendalam.
210 | Bilqis_Shumaila
Tidak terasa waktu sudah berlalu dan mobil Allard
kedua rumah.
211 | Bilqis_Shumaila
Perasaan gugup dan takut menyelimuti hati Anisa. Ia takut
bahwa Alisha tidak di akui cucu oleh Ibu Allard. Perasaan nya
212 | Bilqis_Shumaila
Part 16
menenangkan hatinya.
213 |Bilqis_Shumaila
Anisa menatap wajah Allard karena meremas tangannya.
214 | Bilqis_Shumaila
"Eh?" Anisa tersentak kaget saat tiba-tiba suara tegas ibu
"Sebe.."
215 | Bilqis_Shumaila
kepada ibunya. Allard tidak akan membiarkan Anisa
Niat hati ingin menikahi Anisa akan bisa gagal jika wanita
216 | Bilqis_Shumaila
Allard akan memarahinya? Tetapi jika ia berkata tidak, ia akan
217 | Bilqis_Shumaila
tidak suka di bantah, apalagi mendengar kata tidak. Iia akui
campur.
218 | Bilqis_Shumaila
Jangan-jangan menantunya ini berumur tua namun memiliki
babyface.
dijewer oleh Ema. Tak hanya itu saja. Punggung Allard di pukul
219 | Bilqis_Shumaila
dengan kepalan tangan Ema berulang kali. Sehingga bunyi dug
hamilin ha! Rasakan ini yaa!! Dasar Anak gila! Kamu mau jadi
220 | Bilqis_Shumaila
"Hajar Ma! terus Ma!" Biar syukurin itu kakaknya. Itu lah
221 | Bilqis_Shumaila
"Mama gak mau tahu!.. kalian harus segera menikah!" ujar
menikah!"
mutlak.
222 | Bilqis_Shumaila
"Kamu menentang Mama?!"
223 | Bilqis_Shumaila
"Ma,,"
"Pu.lang!!"
sesuai bayangannya!!!
224 | Bilqis_Shumaila
Part 17
Allard itu lah hari yang paling lama yang harus ia nanti.
225 |Bilqis_Shumaila
"Auhh..shit!" pekik Allard pelan mengumpat sumpah
yang ada di rumah ini sudah tidur semua. Apalagi ibunya pasti
226 | Bilqis_Shumaila
Melangkah pelan dengan keadaan gelap, ia menaiki tangga
menutupnya.
227 | Bilqis_Shumaila
Anisa sampai pukul 3 pagi. Berapa ronde ya? Rasanya Allard
lupa-lupa ingat.
228 | Bilqis_Shumaila
bagaimana bisa ia jatuh cinta dengan wanita yang usianya saja
anak bau kencur. Meski anak bau kencur itu dapat menghasilkan
pria yang egois kali ini. Salahkan saja Anisa, tubuhnya selalu
229 | Bilqis_Shumaila
"Uhmm." Allard terkekeh saat mendengar suara Anisa
Seperti ada yang menjilat dan juga menghisap seperti anak yang
kehausan.
230 | Bilqis_Shumaila
Bukannya Alisha ikut tidur dengan Mama Ema? Terus
231 | Bilqis_Shumaila
"Sssttt.. jangan teriak-teriak Anisa!" dengus Allard jengkel
yang terbuka.
232 | Bilqis_Shumaila
"Ka..kalau begitu sa.saya keluar saja Pak!" Anisa segera
cepat.
233 | Bilqis_Shumaila
"Kamu membuatku gila Anisa."
"Pak.."
begitu?"
234 | Bilqis_Shumaila
Allard mencium bibir Anisa dengan lembut. Awalnya
235 | Bilqis_Shumaila
Part 18
tua. Meski Ema tahu, putranya saat remaja suka main sana main
Hla sekarang?
236 |Bilqis_Shumaila
Sudah ketahuan menghamili anak orang, sampai cucunya
mengintrogasi Allard.
237 | Bilqis_Shumaila
Tidak main sosor sama langsung masuk jleb terus enak-enak
Di dalam kamar.
238 | Bilqis_Shumaila
Allard tersenyum kecil saat melihat Anisa tertidur damai.
pukul 3 pagi.
beristirahat.
239 | Bilqis_Shumaila
berada di kungkungannya. Mungkin ini karena terlalu lama
Anisa.
240 | Bilqis_Shumaila
berjalan keluar dari kamar untuk mengambil air putih di dapur.
keberadaannya.
di tenggorokannya.
241 | Bilqis_Shumaila
"Serasa tidak minum selama setahun gue," ujar Allard
242 | Bilqis_Shumaila
"Eh Mama.." Allard menyapa ibunya dengan senyum
"Buat apa kamu kesini! Kamu itu kok bandel banget sih di
243 | Bilqis_Shumaila
"Baru juga datang Ma. Masak Allard di usir sih. Gak
kasian apa kalau Allard itu capek habis lembur," elak Allard
"Iya Ma,, gak apa-apa kan kalau Allard tidur di sini!" pinta
Allard. Tetapi Ema juga mana tega melakukan itu. Kan Ema
244 | Bilqis_Shumaila
"Anu.. ma.. Allard hanya menumpang mandi kok.. iya
rumahnya.
245 | Bilqis_Shumaila
"Tidak bisa,, kamu harus pulang!" seret Ema berjalan
"Ma.."
ibunya.
246 | Bilqis_Shumaila
"Ya enggak lah Ma!"
sinis Ema.
"Sebentar Ma!.."
begini. Kunci mobil Allard juga ada di kamar," ujar Allard pelan
247 | Bilqis_Shumaila
"Cepat ambil sana dan segera pulang! Mama tunggu
yakin, putranya itu tidak akan pulang. Punya dua anak kok gak
mendiang suaminya.
248 | Bilqis_Shumaila
Part 19
cantik.
249 |Bilqis_Shumaila
meski kadang ia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat jika
"Ya Allah, aku yakin Pak Allard jodoh yang engkau beri,"
kearahnya.
"Bu.."
250 | Bilqis_Shumaila
pria yang baik. Meski bukan putri kandungnya, Bu Linda sangat
menyayangi Anisa.
"Bismillah.."
251 | Bilqis_Shumaila
tidak akan bermain solo karena sudah ada tandingannya. Setelah
"SAH!!
"SAH!!"
"Alhamdulillah!!"
252 | Bilqis_Shumaila
Anisa dan Allard saling memasangkan cincin pernikahan.
Anisa. Kalau bisa, lebih baik Allard mencium bibir Anisa yang
penting.
kerjamu!!.
253 | Bilqis_Shumaila
Allard dan Anisa menyalami tamu yang tanpa henti
"Capek?"
254 | Bilqis_Shumaila
sayur. Tapi tidak apa-apa.. menyenangkan istri bukankah itu
255 | Bilqis_Shumaila
"Thanks!" balas Allard memeluk layaknya sahabat.
"Gila!!"
***
256 | Bilqis_Shumaila
Ceklek..
lehernya.
menggoda.
257 | Bilqis_Shumaila
"Jangan dulu,," ucap Anisa menggenggam tangan Allard
"Kenapa?"
kekecewaan.
258 | Bilqis_Shumaila
"Tapi.."
"Kamu menolakku?"
Allard seenaknya.
259 | Bilqis_Shumaila
Allard baru melepaskan saat membutuhkan udara oksigen.
"Kenapa?!"
sedang gelisah.
260 | Bilqis_Shumaila
"Anu apa sih Nis?!" Gemas Allard ingin segera membuat
ekspresi lainnya.
"APA??!!!"
Abcdefghij hingga Z
261 | Bilqis_Shumaila
Apakah ia harus main solo lagi?? Ah... gak asik kalo tidak
262 | Bilqis_Shumaila
Part 20
Anaknya berada.
"Pagi juga."
263 |Bilqis_Shumaila
"Papa minta dong Nak," pinta Allard menggoda putrinya
264 | Bilqis_Shumaila
"Sudah-sudah kalian ini masih saja seperti ini. Eh.. Anisa
265 | Bilqis_Shumaila
duren wajahnya kayak gitu, harusnya kan senang, bahagia dan
"Itu muka kamu kena apa Al? kok kusut kayak minta di
266 | Bilqis_Shumaila
"Kamu membentak Mama?! Kamu berani sana Mama?!"
kearah Ema.
267 | Bilqis_Shumaila
"Waalaikumsallam!!" teriak Ema kesal lantaran putra
meminum kopinya.
268 | Bilqis_Shumaila
"Ini Mas kopinya," ucap Anisa yang tiba-tiba meletakan
"Sama-sama, Mas"
Berbeda dengan Anisa yang selalu makan nasi meski itu sarapan
269 | Bilqis_Shumaila
Anisa pun menyuapi putrinya dengan sayur sop. Alisha
***
270 | Bilqis_Shumaila
"Kamu sudah selesai belum?" bisik Allard membuka
Anisa.
bawahnya.
271 | Bilqis_Shumaila
Allard membuka kaos yang ia kenakan hanya
terlihat.
Anisa.
kepalanya.
272 | Bilqis_Shumaila
"Kamu seksi," suara serak Allard berkabut gairah.
"Boleh?"
"Ya.."
tangannya.
273 | Bilqis_Shumaila
"Massshh.."
274 | Bilqis_Shumaila
jika suaminya begitu kuat dan membuatnya kualahan. Jika
rahim Anisa.
kelelahan.
berkali-kali.
275 | Bilqis_Shumaila
"Iya Mas," jawab Anisa lemah.
"Hm.."
"Yang sayang.."
"Yang.."
276 | Bilqis_Shumaila
Part 21
cantiknya itu sudah tepar duluan. Padahal kan belum ada ronde
ke 2, 3, 4 dan lima.
277 |Bilqis_Shumaila
orgasme dan ekspresi yang sangat seksi menurutnya. Wajah
penyayang.
278 | Bilqis_Shumaila
"Bapak sehat?" celetuk seseorang menatap Allard dengan
wajah polosnya.
"Lain kali kalau masuk itu ketuk pintu dulu," sindir Allard
279 | Bilqis_Shumaila
"Saya sudah ketuk pintu berulang kali Pak, Bapak saja
sendiri kayak gitu" persis orang gila! Sambung Dina dalam hati.
suaminya seperti ini. kalau begitu saya permisi Pak," ujar Dina
280 | Bilqis_Shumaila
"DINA!!"
kening Dina.
tersenyum malu.
281 | Bilqis_Shumaila
Revan terkekeh saat melihat tingkah sekretaris sahabatnya
salah tingkah.
"I..iya Pak,"
282 | Bilqis_Shumaila
Dina segera duduk di tempatnya. Menenangkan detak
pintu. Kebiasaan!.
283 | Bilqis_Shumaila
"Sekretarismu cantik. Bolehlah buat satu malam," ujar
Dina?"
saja! Jangan rusak anak yang polos kayak Dina. Emang stok
jalangmu habis?"
284 | Bilqis_Shumaila
"Ya masih banyak lah. Bahkan mereka-mereka semua
Revan ini selain tampan, orang nya tidak pernah peka. Bahkan
ada yang mengagumi dia dari jaman SMA sampai Kuliah tetapi
suka main."
285 | Bilqis_Shumaila
"Masih 25 tahun kok tua? Aku ini pria matang Al, masih
terakhirnya.
"Ha? Maksudnya?"
"Lupakan!!"
apa yang dikatakan Allard tadi. Peka? Memang peka sama apa?
286 | Bilqis_Shumaila
***
Alisha.
jatah dong malam ini. Tapi tidak apa-apa. Ia juga tidak ingin
bau amat.
287 | Bilqis_Shumaila
Hanya membutuhkan beberapa menit ia keluar dari kamar
mencium kening dan bibir Anisa tak lupa juga mencium kening
putri kesayangannya.
telinganya.
288 | Bilqis_Shumaila
"Tidak kok Mas." Anisa tersenyum kecil dan mengambil
"Udah malam, tidur saja ya. Mas juga capek," ujar Allard
289 | Bilqis_Shumaila
"Gak usah.. ayok tidur!" ajak Allard memeluk anak dan
290 | Bilqis_Shumaila
Part 22
291 |Bilqis_Shumaila
menyembul keatas. Dengan wajah full make up. yang membuat
kecil bermulut licin. Ingin sekali ia bejek anak kecil itu. Tetapi
292 | Bilqis_Shumaila
Laura menahannya demi menjaga image dan bisa mendapatkan
Allan.
293 | Bilqis_Shumaila
Allan tidak tahu. Bagaimana bisa keponakannya yang dulu
kalau berbicara suka bikin sakit hati. Kakak iparnya itu selain
294 | Bilqis_Shumaila
"Om, Tante menol itu jelek. Gak pantes sama Om
gantengku ini!"
295 | Bilqis_Shumaila
"Om.. mending sama Tante Amola om. Nanti bial Oma
nikahin!"
"Tau lah Om! Kan kata Oma nikah itu sepelti mama dan
papa"
296 | Bilqis_Shumaila
"Om, nanti kalau udah nikah sama Tante Amola, buatin
sedikit lesu
297 | Bilqis_Shumaila
"Nanti saja kalau Om sudah menikah. Kan saat ini Om
boneka itu. "Om nikah ya sama Tante Amola ya. Bial Alis
Amora. Tetangga tak jauh dari sini si kutu buku adik tingkat
semasa kuliah.
298 | Bilqis_Shumaila
Amora ini gadis biasa, bahkan terkesan nerd. Dengan kaca
gadis seperti itu. Termasuk Allan sendiri. Allan tidak tahu apa
299 | Bilqis_Shumaila
Sayup-sayup ia mendengar suara teriakan Alisha yang
***
300 | Bilqis_Shumaila
"Ma,, kita mau kemana Ma!" tanya Alisha mendongakkan
putrinya.
301 | Bilqis_Shumaila
"Ma,, lama banget dandannya," keluh Allard masuk
malam ini.
Anisa sekilas.
302 | Bilqis_Shumaila
"Mas! Ada Alisha!" pekik lirih Anisa merasa malu dengan
wajah polosnya.
303 | Bilqis_Shumaila
"Apa Pa?" tanya Alisha memegang kemeja Allard
304 | Bilqis_Shumaila
"Makin lama makin cinta! Jangan lupa nanti malam ya
305 | Bilqis_Shumaila
Part 23
306 |Bilqis_Shumaila
"Kata Oma Alis halus awasi Om Lan Pa, bial gak telus
Lan sendiri. Jangan berbicara kasar pada yang lebih tua oke?"
307 | Bilqis_Shumaila
Setelah mengucapkan selamat untuk sang pengantin, kini
wajah cemberut.
"Om Lan kenapa sih cali Pacal jelek kayak Tante menol
dengan makanan.
308 | Bilqis_Shumaila
Amora liastina.
tinggal sedikit.
309 | Bilqis_Shumaila
"Namaku Sean, kalau kamu?" tanya Sean menyodorkan
310 | Bilqis_Shumaila
Masih kecil begini saja cantik, apalagi nanti kalau
pasangan.
311 | Bilqis_Shumaila
"Kamu lihat siapa sih?" tanya Sean jengkel karena sedari
mempan untuk Alisha dan itu membuat Sean sedikit tidak suka!.
Sean Fransderson
jengkel.
312 | Bilqis_Shumaila
Bibir Alisha terbuka membentuk O. Tak menyangka ada
ada di sampingnya.
melakukan apa-apa.
313 | Bilqis_Shumaila
Alisha turun dari duduknya meski sedikit kesusahan, namun ia
Alisha akan segera pergi. Masak gak ada setengah jam gadis itu
mau meninggalkannya?.
tangannya.
314 | Bilqis_Shumaila
"Ini untukmu, tanda perkenalan pertama kita," ucap Sean
sangat halus.
singkat.
Alisha.
315 | Bilqis_Shumaila
Alisha hanya mengangguk saja tanpa mengerti apa yang
Alisha.
sepasang kekasih.
316 | Bilqis_Shumaila
Wah,,, sepertinya keponakannya harus di jauhkan dari
317 | Bilqis_Shumaila
Part 24
lakukan.
318 |Bilqis_Shumaila
"Makasih Om," ucap Alisha tanpa menoleh kesamping.
Dan malah asik membuka camilan yang baru di beli oleh Allan.
"Emang.. wleekk."
319 | Bilqis_Shumaila
Tapi sayang,, sifatnya persis sama bapaknya yang selalu bikin
gregeten.
320 | Bilqis_Shumaila
"Ada deh.."
321 | Bilqis_Shumaila
"Tante!!!" teriak Alisha saat matanya menemukan orang
322 | Bilqis_Shumaila
Alisha yang tak mengetahui itu tersenyum sumringah. Ini
adalah rencananya dan juga Oma nya yang tak ada hentinya
mentah.
323 | Bilqis_Shumaila
Amora tentu saja senang hati duduk disamping Alisha.
324 | Bilqis_Shumaila
Allan melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan
tangannya. Masih pukul 10:20 dan tentu saja masih pagi. "Untuk
"Kenapa?"
325 | Bilqis_Shumaila
"Om halus gandeng tangan Tante Amola, begini," ujar
326 | Bilqis_Shumaila
"Tante Amora sudah besar sayang, bisa jalan sendiri,"
327 | Bilqis_Shumaila
Amora tersenyum saat kelima jari hangat Allan melingkar
***
Hoekk.. hoekkk...
328 | Bilqis_Shumaila
"Sudah mendingan?" Ia tak menjawab namun
menganggukan kepalanya.
329 | Bilqis_Shumaila
"Aku buatin bubur ya Mas." Anisa segera keluar dari
Anisa meniup bubur itu yang masih panas dan menyuapkan hati
hati kedalam mulut Allard. Hanya dua suapan Allard turun dari
330 | Bilqis_Shumaila
"Mas mau makan apa? Biar Anisa buatin," tanya Anisa
"Terus apa?"
331 | Bilqis_Shumaila
"Ha?"
saja."
"Mas!!"
332 | Bilqis_Shumaila
Dan Anisa tahu, satu ronde yang dimaksud suaminya
333 | Bilqis_Shumaila
Part 25
Omanya.
334 |Bilqis_Shumaila
"Oh.. cucu kesayangan Oma." Cium Ema kepipi gembil
Alisha."Bagaimana tadi?"
rambut Alisha.
335 | Bilqis_Shumaila
Ema dan Alisha sangat gentar menjodohkan Allan dengan
geram.
adik. Dan juga ditambah adik dari Omnya jika misi berhasil.
336 | Bilqis_Shumaila
"Terus, Om Lan dimana?"
kearah putrinya.
337 | Bilqis_Shumaila
"ikut Ma!!" Alisha turun dari sofa dan menggandeng
tangan ibunya.
338 | Bilqis_Shumaila
"Alisha udah gak sayang sama Papa ya? kok udah
beberapa hari ini jarang banget main bareng sama Papa," ujar
339 | Bilqis_Shumaila
"Papa kok kayak anak kecil sih! Manja!!"
mengalah.
340 | Bilqis_Shumaila
"Pa.. kata Oma, Alis gak boleh ganggu Papa sama Mama."
bertanya.
halus nahan dili buat gak manja sama papa. Bial adiknya cepat
341 | Bilqis_Shumaila
Jari telunjuk Alisha mengetuk dikeningnya seolah-olah ia
dengan jari-jarinya.
"Ya enggak lah Ma!.. Alis kan udah besal. Jadi.. Mama
342 | Bilqis_Shumaila
"Apa sih yang enggak buat putri Papa cantik ini." Allard
343 | Bilqis_Shumaila
Allard memarkirkan mobilnya diparkiran rumah sakit. Ia
tangannya.
tersenyum.
menatapnya.
344 | Bilqis_Shumaila
"Iya sayang?"
sudah siang?"
suaminya.
345 | Bilqis_Shumaila
"Semoga firasatku benar," gumam Allard tak menjawab
pertanyaan istrinya.
diartikan.
346 | Bilqis_Shumaila
"Apa dulu Alisha juga ada dipelut Mama Pa?" tanya
Alisha antusias.
dibibir Allard. Bagaimana ia bisa tahu jika dirinya saja tidak ada
347 | Bilqis_Shumaila
keperawanannya, dan juga sosok balita kecil yang sangat
menggemaskan.
"Nanti kalau adik ada dipelut Mama, apa nanti juga besal
348 | Bilqis_Shumaila
"Amin,, pinter anak Papa."
Anisa lembut.
"Iya Ma"
"Oke Ma!.. Alisha janji akan menjadi kakak yang baik dan
349 | Bilqis_Shumaila
Part 26
350 |Bilqis_Shumaila
"Nanti kalau pengen sesuatu, bilang ya sayang."
"Iya."
"Pa,, jadi benel kalau Alis mau punya Adik?" tanya Alisha
menyetir.
351 | Bilqis_Shumaila
"Kok begitu?" Kini Anisa yang bertanya.
menggebu-gebu.
352 | Bilqis_Shumaila
"Kayaknya Alisha jangan terlalu Bersama Allan deh
dengan Amora.
suaminya.
353 | Bilqis_Shumaila
"Sakit yang,, aduh sakit eh,, eh udah dong jangan KDRT
"Eh??"
354 | Bilqis_Shumaila
"Lupakan apa yang dikatakan mama ya sayang, sekarang
ditubuhnya.
355 | Bilqis_Shumaila
"Cewek dua, cowok juga dua Pa, jadi Alisha mau adik
"Ya sudah. Alisha tidur saja ya," ujar Allard saat melihat
356 | Bilqis_Shumaila
pulangnya jam 5 sore. Alisha pun tidur didada ibunya yang
terasa hangat.
Anisa.
357 | Bilqis_Shumaila
"Mesumin Istri sendiri ini," jawab Allard masih menggoda
istrinya.
terasa panas.
mesum.
358 | Bilqis_Shumaila
"Tuh kan, masih suka bercanda!"
"Beneran loh sayang, coba aja cium bibir aku, nanti juga
"Mas!!"
359 | Bilqis_Shumaila
"Aku suka semua sifatmu sayang dari yang malu-malu,
Anisa sekilas.
360 | Bilqis_Shumaila
"Ehh.. jangan! Kamu kan lagi hamil. Enteng kok putri
selama 4 tahun baru dapat memberi adik untuk Alisha. Jelas saja
361 | Bilqis_Shumaila
"Mama pasti senang karena punya cucu lagi." ujar Anisa
Flashback
362 | Bilqis_Shumaila
Allard masuk kedalam ruang Dokter kandungan bersama
363 | Bilqis_Shumaila
"Ah..iya Dokter Inez," sapa balik Anisa tersenyum. Tak
364 | Bilqis_Shumaila
"Iya," jawab Anisa malu-malu.
entah itu gugup karena apa. Inez pun mengoles gell keperut
saya kesini untuk memeriksa apa hamil atau tidak," ucap Anisa
365 | Bilqis_Shumaila
"Memang belum di test?"
"Belum."
memutar Alat itu diperut. "Nah Nisa, lihat. Disana ada titik
"Hamil??"
366 | Bilqis_Shumaila
Anisa pun turun dari brankar dan berjalan kearah
dan vitamin untuk Anisa. "Begini, Ibu Anisa saat ini memang
hamil pak. Dan usianya masih satu bulan. Ini saya kasih obat
dan juga vitamin untuk ibu Anisa." Inez pun menyerahkan hasil
367 | Bilqis_Shumaila
"Tapi Bapak harus menjaga Istri bapak dengan ekstra ya.
"Terimakasih Dok"
berat. Jangan terlalu stress, Harus makan yang teratur dan juga
"Iya Dok."
368 | Bilqis_Shumaila
Flashback end
"Iya Mas"
"Kalau ingin sesuatu bilang sama aku, pasti nanti akan aku
turuti."
369 | Bilqis_Shumaila
diluar sana masih banyak wanita yang lebih cantik dariku tapi
kamu memilihku."
370 | Bilqis_Shumaila
Allard mememeluk istrinya lembut sesekali mencium
TAMAT
371 | Bilqis_Shumaila
Exttrapart
372 |Bilqis_Shumaila
"Mau kemana Nis?" tanya Ema saat melihat menantunya
Bu mertuanya.
373 | Bilqis_Shumaila
Anisa pun keluar dari rumah, berjalan mendekat kearah
sih tiga hari yang lalu Anisa malas kekantor Allard yang
374 | Bilqis_Shumaila
pintu mobil dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Pak
Karman.
"Bapak pulang saja dulu ya, nanti saya telpon kalau saya
kedalam kantor.
"Iya Bu"
Ting!!
375 | Bilqis_Shumaila
Pintu lift terbuka dan Anisa melangkahkan kakinya
sekretaris Allard.
Allard. Anisa akui, wanita itu sangat cantik dan tinggi. Berbeda
hamil.
376 | Bilqis_Shumaila
"Sayang!" Sapa Allard mendorong wanita itu dan berjalan
Allard.
377 | Bilqis_Shumaila
"Gimana kabar si baby?" tanya Allard mengelus lembut
kecil.
saja.
378 | Bilqis_Shumaila
Allard segera menatap wanita yang wajahnya sudah
379 | Bilqis_Shumaila
"Mas ih!" tangan Anisa memukul pundak Allard dan
dibalas ringisan.
380 | Bilqis_Shumaila
"Amit-amit jabang bayi," gumam Anisa berkali kali
rumahnya.
381 | Bilqis_Shumaila
"Ayo sayang kita makan!" ajak Allard membuka rantang
382 | Bilqis_Shumaila
"Enggak kok. Enak malahan."
"Kebiasaan!"
menelan ludah.
383 | Bilqis_Shumaila
"Mas," cicit Anisa menatap malu-malu suaminya.
buncitnya.
384 | Bilqis_Shumaila
"Mas tau sendiri, Alex suka banget nempel sama mama.
"Namanya anak-anak."
385 | Bilqis_Shumaila
yang dipakai Allard hingga terlepas. Jari jemari Anisa mengelus
istrinya.
manis Anisa.
386 | Bilqis_Shumaila
Anisa juga mencoba lagi mendorong tubuh Allard semakin kuat
387 | Bilqis_Shumaila
"Gak usah mendesah sayang sini!" Allard mengulurkan
"Maaas.."
"Mass.. ih"
388 | Bilqis_Shumaila
"Apa sih yang?, Bilang dong mau apa?" Allard gedek
sendiri.
apa?!.
389 | Bilqis_Shumaila
"Mas! Perut aku sakit!! Malah bengong!!" bentak Anisa
keras.
sih!"
390 | Bilqis_Shumaila
"MAS!! AKU MAU LAHIRAN!! BUKAN MAU
"Ha??
391 | Bilqis_Shumaila
Extrapart 2
Allard segera membawa istrinya kerumah sakit
terdekat. Allard tak tahan mendengar rintihan Anisa yang masih
mengalami kontraksi.
"Senang?"
392 |Bilqis_Shumaila
Allard tersenyum. Sesekali mengelap keringat istrinya.
"Bentar ya."
Oek... oek...
393 | Bilqis_Shumaila
"Di adzanin dulu Mas."
...
Allard terkekeh.
"Iya-iya. Percaya kok."
"Masih 30 an Mas."
394 | Bilqis_Shumaila
"Tapi kan tua yang. Kamu ini udah ngelahirin anak 3
masih aja cantik."
"Pasti."
395 | Bilqis_Shumaila