NIM : 195080401111009
Kelas : A2
Absen : 26
Analisis Faktor Internal dan Eksternal Usaha Budidaya Ikan Lele Konsumsi
1. Profil Usaha
Usaha ini bergerak di bidang budidaya ikan yang mempunyai karakteristik dan
produknya. Usaha ini merupakan usaha rumahan yang berlokasikan di Jln Pandean
– Sengon Kec Purwosari Kabupaten Pasuruan. Usaha ini hanya membudidaya ikan
lele yang digunakan menjadi bahan konsumsi atau bisa digunakan untuk
dibudidayakan lagi. Usaha ini didirikan oleh bapak Ulum Mardi sejak tahun 2005 dan
beliau memang suka dengan pembudidayaan ikan. Beliau memilih budidaya ikan
lele ini karena beliau berpikir untuk membudidayakan ikan lele tidak sulit. Budidaya
lele ini tidak membuka cabang dan kegiatan budidaya lele ini langsung diproduksi di
sejumlah 4 kolam beliau berhasil meraup omset 21 juta setiap kali panen. Setelah di
budidaya beliau menjualnya kepada tengkulak ikan untuk dijual lagi ke pasar atau ke
Faktor internal dari usaha ini mencakup kekuatan (Strengh) dan kelemahan
(Weakness).
a. Kekuatan (Strengh)
b. Kelemahan (Weakness)
ancaman (Threats).
c. Peluang (Oppurtunities)
pemanenan
ikan lele
d. Ancaman (Threats)
dipasar
Bussines Model Canvas (BMC) merupakan suatu metode sebagai alat bantu
untuk menggambarkan, menilai dan mengubah model bisnis yang dimiliki oleh suatu
organisasi atau suatu usaha dimana terdiri dari beberapa komponen utama yang
tersusun sehingga tergambarkan hubungan logis yang ada didalam suatu bisnis.
Berikut ini adalah BMC dari Usaha Budidaya Ikan Lele konsumsi
5. Aspek Sosbudhankam budidaya ikan lele
keamanan.
a. Aspek Sosial
Aspek sosial dari usaha budidaya ikan lele konsumsi ini yang dilakukan oleh
beliau adalah dapat memberikan lapangan kerja bagi tetangga dan dapat
b. Aspek Budaya
Aspek budaya dari usaha budidaya ikan lele konsumsi ini tidak memiliki atau
tidak bertentangan dengan budaya yang dimiliki oleh masyarakat sekitar karena
hanya melakukan budidaya dan usaha ini merupakan mata pencaharian yang tidak
Aspek pertahanan dan keamanan dari usaha budidaya ikan lele ini berbentuk
surat izin usaha karena Surat Izin Usaha Perdagangan dikeluarkan oleh pemerintah
pelaku usaha yang telah berbadan hukum. Dari SIUP tersebut bisa menjadi bukti
seharusnya sudah bisa dikatakan pertahanan dan keamananya terjamin oleh badan
hukum.
Analisis SWOT menggunakan Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Berikut ini adalah analisis SWOT dari usaha budidaya ikan lele menggunakan matriks IFE dan EFE :
a. Faktor Internal
FAKTOR INTERNAL
NILAI SKOR JUMLAH
N RATIN SKO
FAKTOR INTERNAL KONSUME SAY BOBOT
O G R
N PEMILIK A
KEKUATAN
1 Usaha ini ditunjang dengan modal sendiri 3 3 4 3,3 4,0 0,14 0,6
Mempunyai lahan yang cukup memadai untuk
2 melakukan budidaya 3 4 4 3,7 4,0 0,16 0,6
Mempunyai sarana dan prasarana penunjang
3 pembudidayaan ikan lele yang cukup memadai 2 3 3 2,7 4,0 0,12 0,5
Manajemen budidaya yang dilakukan langsung oleh
4 pemilik 3 4 2 3,0 3,0 0,13 0,4
Faktor lingkungan yang mendukung karena lokasi
5 budidaya berada di dekat sumber air 2 4 4 3,3 3,0 0,14 0,4
TOTAL 13 18 17 16,0 17,0 0,70 2,5
KELEMAHAN
Kurangnya ilmu tentang cara budidaya ikan dengan
1 baik 2 2 2 2,0 2,0 0,09 0,2
2 Sulitnya penanganan ikan jika terkena penyakit 2 2 1 1,7 1,0 0,07 0,1
Keterbatasan dana yang digunakan untuk
3 pembudidayaan 1 2 2 1,7 2,0 0,07 0,1
4 Keterbatasan sumberdaya manusia yang kurang 2 2 1 1,7 1,0 0,07 0,1
TOTAL 7 8 6 7,0 6 0,30 0,5
TOTAL 23,0 1,00 3,0
b. Faktor Eksternal
FAKTOR EKSTERNAL
NILAI SKOR JUMLAH
NO FAKTOR EKSTERNAL RATING BOBOT SKOR
KONSUMEN PEMILIK SAYA
PELUANG
Budidaya lele mudah untuk dibudidayakan dan cukup
1 menguntungkan 3 4 3 3,3 3,3 0,13 0,5
Memiliki hubungan yang dekat dengan distributor atau
2 pengepul 2 4 3 3,0 3,0 0,12 0,4
Budidaya ini hanya memerlukan waktu yang singkat
3 untuk melakukan pemanenan 3 3 2 2,7 2,7 0,10 0,3
Banyak industri atau usaha rumahan yang
4 menggunakan bahan baku ikan lele 2 3 2 2,3 2,3 0,09 0,3
5 Harga ikan yang murah 4 3 4 3,7 3,7 0,14 0,6
TOTAL 14 17 14 15,0 15,0 0,58 2,0
ANCAMAN
Persaingan sesama pembisnis ikan lele semakin ketat
1 di pasar 2 3 4 3,0 3,0 0,12 0,4
2 Musim tidak menentu 1 4 2 2,3 2,0 0,09 0,2
Adanya hama atau penyakit yang menyerang
3 kesehatan ikan 2 4 2 2,7 3,0 0,10 0,3
Harga ikan lele akan menurun jika terlalu banyak
4 pasokan ikan yang ada dipasar 2 3 3 2,7 3,0 0,10 0,3
TOTAL 7 14 11 10,7 11,0 0,42 1,2
TOTAL 25,7 1,00 3,2
Hasil Analisis :
a. Faktor internal
Pada tabel faktor internal atau pada matriks Internal Factor Evaluation
diperoleh skor sebesar 3,0 hal ini menunjukan bahwa skor pada faktor internal kuat
karena skor 3. Angka 3,0 ini bisa diartikan bahwa pengaruh internal didalamnya
terdapat kekuatan dan kelemahan yang sangat mempengaruhi usaha budidaya ikan
lele tersebut. Rating pada faktor internal tertinggi adalah 3,7 atau bisa dibulatkan
menjadi 4 hal ini menunjukkan faktor tersebut sangat kuat mempengaruhi usaha
budidaya ikan lele tersebut. Faktor yang menjadi kekuatan utama pada usaha
budidaya ikan lele ini adalah Mempunyai lahan yang cukup memadai untuk
melakukan budidaya dengan skor 0,6. Selain itu, kurangnya ilmu tentang cara
budidaya ikan dengan baik menjadi kelemahan pada usaha budidaya ikan lele ini
b. Faktor eksternal
Pada tabel faktor eksternal atau pada matriks Eksternal Factor Evaluation
diperoleh skor sebesar 3,2 hal ini menunjukan bahwa skor pada faktor eksternal
termasuk kuat karena skornya yaitu 3. Angka 3,2 ini bisa diartikan bahwa pengaruh
usaha budidaya ikan lele tersebut. Rating pada faktor eksternal tertinggi adalah 3,7
atau bisa dibulatkan menjadi 4 hal ini menunjukkan faktor tersebut sangat
berpeluang dalam usaha budidaya ikan lele tersebut. Faktor yang menjadi peluang
utama pada usaha budidaya ikan lele ini adalah Mempunyai lahan yang cukup
memadai untuk melakukan budidaya dengan skor 0,5. Selain itu, musim yang tidak
menentu menjadi ancaman bagi usaha budidaya ikan lele ini dengan skor 0,2.
Matriks SWOT
Kekuatan (S) : Kelemahan (W) :
1. Usaha ini ditunjang dengan modal sendiri 1. Kurangnya ilmu tentang cara
IFAS 2. Mempunyai lahan yang cukup memadai untuk budidaya ikan dengan baik
melakukan budidaya 2. Sulitnya penanganan ikan jika
3. Mempunyai sarana dan prasarana penunjang terkena penyakit
pembudidayaan lele yang cukup memadai 3. Keterbatasan dana yang
4. Manajemen budidaya yang dilakukan langsung digunakan untuk pembudidayaan
EFAS oleh pemilik 4. Keterbatasan sumberdaya
5. Faktor lingkungan yang mendukung karena manusia yang kurang
lokasi sumberdaya berada didekat sumber air
menguntungkan
3. Mengoptimalkan lingkungan yang ada untuk meminimalisir musim yang tidak bisa
berikut :
bersaing dipasaran
Kuadran SWOT
untuk strategi internal sebesar 3,0 dan faktor strategi eksternal dengan total skor
sebesar 3,2. Berdasarkan nilai matriks IFE dan EFE tersebut, maka posisi dalam
budidaya ikan lele ini berada pada Kuadran I. Posisi yang berada kuadran I
menggambarkan bahwa usaha budidaya ikan lele ini berada dalam tumbuh dan
membangun hal ini menunjukan situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang
kuadran SWOT dari usaha budidaya ikan lele dengan sumbu x sebesar 3,0 dan
Kekuatan
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
Kelemahan Peluang
0.0
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-1.0
-2.0
-3.0
-4.0
-5.0
Ancaman
Matriks Internal Eksternal (IE)
untuk faktor strategi internal sebesar 3,0 maka diperoleh total skor sebesar 3,2.
Berdasarkan nilai matrik IFE dan matrik EFE tersebut. Maka posisi dalam
pembudidayaan ikan lele berada pada kuadran I. Posisi yang berada pada kuadran I
membangun hal ini menunjukkan situasi yang sangat baik karena ada kekuatan
yang dimanfaatkan untuk meraih peluang yang menguntungkan. Untuk itu dapat
pembudidayaan ikan lele tersebut. Posisi pembudidayaan ikan lele, berada pada
Ekternal
Tinggi I II III
(Grow and Build) (Grow and Build) (Hold and
(3,0 – 4,0)
Maintain)
Sedang IV V VI
(Grow and Build) (Hold and (Harvest and
(2,0 – 2,9)
Maintain) Diversiture)
diatas skor yang diperoleh dari faktor Internal sebear 3,0 dan faktor eksternal
sebesar 3,2 menunjukkan bahwa titik koordinatnya berada pada kuadran I. Strategi
yang tepat untuk digunakan dalam pembudidayaan ikan lele adalah tumbuh dan
kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir kelemahan dan