Kelas :X
Mapel : Bahasa Indonesia
Pertemuan : ke 1
A. Mengidentifikasi isi cerita rakyat atau hikyat
Pernahkan Anda menonton film Bawang merah dan bawang putih, Si kabayan, dan si Pitung?.
Cerita-cerita tersebut digolongkan ke dalan sastra melayu klasik yakni sastra yang berkembang
pada masa dulu sebelum kita mengenal budaya membaca dan menulis. Cerita-cerita tersebut
merupakan saarana hiburan yang kaya dengan nilai-nilai yang dapat diteladani.
Jenis karya sastra melayu klasik salah satunya adalah hikayat. Contoh hikayat Indra bangsawan,
Hikayat Abbdullan, hikayat ini memiliki karakteristi, struktur, dan kaidah kebahasaan, serta
memiliki nilai-nilai berharga bagi pembacanya.
Hikayat merupakan karya sastra klasik yang berkisah tentang kehidupan paara dewi, peri,
pangeran, putri kerajaan, dan raja-raja. Di dalamnya berisi cerita kehidupan para dewa, dewi
dan tokoh kerajaan. Banyak pula dikisahkan kekuatan gaib, kesaktian, dan kekuatan di luar batas
tokoh.
B. Jenis – jenis karya sastra melayu klasik
Mantra Pantun
Bidal
Syair
PUISI LAMA
Karmila
Talibun
Stanza
Seloka
Soneta
SASTRA MELAYU KLASIK
Gurindam
Dongeng
Fabel
Legenda
Hikayat
Silsilah
C. Ciri-ciri Hikayat
1. Berkembang secara stratis
2. Bersifata pralogis
3. Disampaikan secara lisan
4. Nama pengarangnya tidak diketahui? Anonim
5. Nama tokoh menunjukkan asal usul cerita
6. Latar cerita menggambarkan asal cerita meskipun tidak selalu muncul
7. Bersifat istana sentris
D. Bacalah hikayat di bawah ini!
Hikayat sebagai Karya Sastra melayu Klasik
Teks tersebut merupakan jenis karya fiksi sastra melayu klasik yang disebut hikayat. Di
dalamnya termuat cerita kehidupan para dewa, peri, pangeran, putri kerajaan, raja-raja, atau
tokoh-tokok sejarawan. Banyak pula dikisahkan kekuatan gaib, kesaktian, dan kekuatan luar
biasa yang terkadang tidak masuk akal.
E. Nilai –nilai dalam hikayat
Nilai Agama
Nilai-Nilai
dalam
Hikayat Nilai Moral
Nilai Budaya
Pendidikan
Sosial
Hikayat merupakan teks bagian dari prosa yang mirip dengan cerpen. Oleh karena itu struktur
hikayat pada dasarnya sama dengan teks cerpen.
1. Abstraksi
Merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi rangkaian-
rangkaian peristiwa atau bisa juga gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional
yang artinya sebuah teks hikayat boleh tidak memakai abstrak.
2. Orientasi
Adalah bagian teks yang berkaitan dengan waktu, suasana, maupun tempat yang berkaitan
dengan hikayat tersebut.
3. Komplikasi
Berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada bagian ini
kita bisa mendapatkan karakter ataupun watak dari tokoh cerita sebab kerumitan mulai
bermunculan.
4. Evaluasi
konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks mulai mendapatkan penyelesaiannya
dari konflik tersebut.
5. Resolusi
Pada bagian ini si pengarang mengungkapkan solusi terhadap permasalahan yang dialami
tokoh atau pelaku.
6. Koda
Ini merupakan nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu teks cerita oleh
pembacanya.
Contoh
Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang
banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya.
Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu
(Hikayat Si Miskin).
4. Selalu menggunakan kata ganti peertama tunggal atau jamak sebagai konsekuensi dari
penggunaan sudut pandang orang ketiga.
5. Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa atau
perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh.
6. Banyak menggunakan kata kerja pasif.
7. Banyak menggunakan kata kerja mental untuk menggambarkan peran tokoh
8. Banyak menggunakan kata penghubung, kata depan, ataupun nomina yang berkenaan
dengan urutan waktu.
I. Mengembangkan Hikayat ke dalam bentuk cerpen
J. berikutnya