Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH INDIVIDU

ILMU TERNAK POTONG

“DOMESTIKASI”

NAMA : ONI AILA AZURAH

NIM : I011 20 1024

KELAS : B1

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan kehidupan manusia dari jaman dahulu hingga sekarang sangat

terlihat, mulai dari hidup berburu, memanen tumbuhan liar dan memelihara

hewan. Perubahan itu memberi dampak besar terhadap resttukturisasi sosial

manusia, terluahat dari pesatnya kemajuan domestikasi hewan dan tumbuhan

maupun pengembangan pertanian yang berbasis domestikasi.

Domestikasi hewan yaitu proses dimana manusia bisa memodifikasi

hewan. Memodifikasi serperti membuat hewan liar menjadi jinak dan memperoleh

keuntungan atau manfaat semaksimal mungkin.

Domestikasi hewan dimulai kurang lebih 10000-15000 tahun yang lalu.

Namun, sulit untuk membuktikan kapan tepatnya domestikasi itu mulai terjadi.

Dalam proses domestikasi hewan tidak mempengaruhi terhadap kerangka hewan

itu sendiri. Sehingga penemua-penemuan fosil tidak bisa kita ketahui apakah itu

hewan yang telah di domestikasi atau bukan.

Domestikasi hewan itu proses dimana hewan liar dijinakan sesuai dengan

keinginan yang diharapkan manusia itu sendiri. Semakin besar keinginan maka

semakin besar perubahan yang terjadi pada hewan yang di domestikasikan,seperti

perubahn morfologis maupun fisiologis.

Kebanyakan hewan yang telah di domestikasi mengalami perubahan

secara morfologis dan fisiologis. Hewan domestikasi terlihat lebih kalem

dibandingkan kerabatnya yang hisup liar. Hal itu disebabkan karena organ-organ

jaringan tertentu yaang kehilangan fungsi aslinya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebgao berikut:

1. Mengapa pasca domestikasi ukuran ternak menjadi kecil?

2. Mengapa ternak membutuhkan adaptasi pada proses domestikasi?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal Mula Domestikasi Hewan

Pada spesies hewan yang diindetifikasi untuk menentukan kapan dan

dimana hewan-hewan ternak yang ada sekarang domestikasi. Berdasarkan kriteria

reduksi ukuran tubuh , muncul konsensu bahwa domestikasi ( ang mulai dengan

kambing dan domba) terjadi pada 10000-9500 SM atau kuarang lebih 1000 tahun

setelah domestikasi. Spesis hewan yang berada diyakini telah didometikasi

ditempat yang berbeda diwilayah Fertile Crescent yaitu daerah berbentu bulat

sabit yang subur di timor tengah. Peran manusia menyebar luaskan hewan dan

tanaman telah didometikasi.

Hewan dikatagorikan menjadi 4 yaitu :

Hewan liar : Sekelompok hidup tanpa intervensi dari manusia.

Hewan jinak : Hewan di urus oleh manusia tidak berkembang biak merupakan

kelompok yang sulit dibedakan dengan hewan liar dalam fisik dan perilaku.

Contoh hewan di kebun binatang , hewan untuk pertunjukan sirkus , dan hewan

dipelihara untuk pengobatan .

Semi Domestik : Hewan semi domestik , hewan yang dipelihara dalam suatu

kelompok yang relatif besar disuatu lingkungan disiapkan oleh manusia tidak

jauh dengan kondisi liar.

Domestik : Hewan yang dipelihara dan di kembangbiakan di bawah kendali

penuh manusia secara turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya

berikutnya sehingga secara perlahan mengalami perubahan sifat fisik dan

perilaku.

Temuan -temuan lain di sekeliling fosil yang mengarah pada pembuktian

peradapan manusia dan interaksi antara manusia dengan hewan sangat penting
mempelajari domestikasi hewan. Domestikasi hewan adalah proses penjinakan

dan adaptasi hewan liar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi manusia. Dalam

proses domestikasi , hewanliar dipaksa hidup dibawah kondisi yang diciptakan

oleh manusi yang cukup berbeda dengan yang alami oleh mereka di dunia

liarnya.

Jenis kelamin merupakan faktor utama yang mempengaruhi perubahan

tubuh hewan selama proses domestikasi. Lingkungan juga turut mempengaruhi

perubahan ukuran tubuh hewan selama proses domestikasi.

Agar suatu spesies hewan dapat di domestikasi, hewan tersebut harus mau

dan bisa berkembang biak di tengah-tengah lingkungan manusia dan mampu

mempertahankan diri.Pada saat domestikasi berlangsung, fosil hewan yang

digunakan untuk membantu buru dan mengembaa ternak cenderung berukuran

lebih besar dan kebanyakan berjenis kelamin jantan karena untuk memperoleh

hasil yang maksimal.

Domestikasi hewan merupakan hasil dari ”kontrak” yang dlakukan antara

manusia dengan hewan liar yang menjadi nenek moyang dari hewan sekarang.

Kontrak tersebut hakekatny adaah persahabatan antara manusia dengan hewan

untuk tujuan yang menguntungkan kedua belah pihak. Hewan mamalia yang

banyak di domestikasi adalah sapi,domba,kambing,kuda dan anjing sedangkan

dari golongan unggas adalah ayam,itik,kalkun dan burung dara.

Domestikasi berbeda dengan penjinakan hewan,Jika hewan jinak masih

berbiak di lingkungan alamiahnya atau dunianya dan pada dasarnya hewan y.ang

dijinakan masih menginginkan habitat alamiahnya. Berbeda dengan Hewan

Domestik yang tidak lagi memiliki kerabatannya di dunia liar, mereka di biakkan

dalam peternakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.


Ada enam hal penting yang menjadi syarat utama terjadinya asosiasi

antara manusia dengan hewan melalui proses domestikasi yaitu:

1. Makanan yang bervariasi

Hewan yang di domestikan haruslah hewan yang cukup fleksibel dalam

mengkonsumsi makanan. Seperti herbivora atau omnivora. Hewan yang mau

mengkonsumsi berbagai jenis bahan pangan, khususnya bahan pangan yang tidak

di konsumsi oleh manusia, manusia akan lebih murah untuk memeliharanya.

Sedangkan hewan karnivora makanannya tidak bervariatif karena hanya makan

berupa daging segar, dan membesarkan hewan karnivora lebh panjang

dibandingkan hewan herbivora

2. Laju pertumbuhan yang tinggi

Hewan yang laju pertumbuhannya lambat tidak cocok untuk didomestikasi

karena akanmerugikan bagi yang memelihranya. Sebab, bagi hewan yang laju

pertumbuhannya cepat baikk secara fisik maupun sifat memungkinkan manusia

untuk mengembangbiakkannya dan kemudian memeliharanya dalam jangka

waktu yang cukup lama.

3. Mampu berbiak dilingkungan terkekang

Hewan yang mampu atau dapat bertahan jika dikembangbiakkan dalam

lingkungan manusia seperti dalam kandang atau rumah. Contohnya seperti

memelihara anjing disekitar rumah atau didalam kandang. Meskipun habitat

aslinya bukian dilingkungan manusia modern namun anjing dapat dijinakkan

dengan baik didalam lingkungan dan oleh manusia.

4. Perangai yang tidak terlalu agresif

Syarat lain bagi hewan yang akad didosmetikasi adalah tidak bersifat

mambahayakan bagi manusia. Terdapat banyak jenis hewan yang dapat

didosmetikasi jika dilihat dari sisi pertumbuhan yang cepat, namunn sifat yang
agresif dan suka menyerang manusia membuatnya membuatnya tidak cocok

didosmetikasi. Seperti zebra yang telah lamaa dan berkali-kali dilakukan

percobaan untuk didosmetikasi namun tetap tidak berhasil, ini karena zebra

memiliki prilaku yang suka menyerang orang didekatnya hingga membunuh.

5. Tidak mudah panik

Hewan yang cenderung panik atau tidak suka akan kedatangan manusia

didaerahnya, dalam artian hewan tersebut akan melarikan diri jika ada manusia

didekatnya termasuk hewan yang tidak cocok untuk didosmetikasi kkarenaa

kurang menarik untuk dipelihara. Contohnya : kijang dan rusa.

6. Struktur sosial

Maksudnya adalah hewan yang dapat bekerjasama, memiliki kesetiaan,

dan butuh pepimppin dari manusia atau pemeliharanya merupakan hewan yang

cocok untuk didosmetikasi. Contoh : anjing.

B. Pengaruh Domestikasi

Hewan yang di domestikasikan harus menerima sejumlah perubahan dalam

pola kehidupannya, sebab manusia memelihara hewan tersebut untuk diambil

hasilnya. Perubahan-perubahan tersebut meliputi :

a. Perubahan Mutu Genetika

Perubahan mutu genetik dapat disebabkan karena mutasi, perkawinan

terseleksi, dan adaptasi sehingga membentuk keragaman populasi hewan. Hewan

domestikasi umumnya lebih kecil dibanding dengan tertua liar mereka (terkecuali

ayam). Hewan-hewan yang lebih kecil lebih mudah untuk diurus dan ditangani,

mereka mencapai pubertas lebih awal dan dalam kelompok besar yang dapat

dipelihara lebih mudah. Sapi Afrika Barat yang kecil, seperti domba dan kambing

kerdil adalah contoh yang ekstrim dari penurunan ukuran, hal itu terjadi mungkin

merupakan hasil dari pemepatan genetik mengikuti adaptasi terhadap lingkungan


tropis basah dan tantangan penyakit parasit. Pada beberapa kasus, seleksi yang

dilakukan manusia secara perlahan menghasilkan perbedaan ukuran yang ekstrim

seperti pada ukuran kecil kuda pony Shetland dan ukuran besar pada kuda Shire.

Sedangkan perubahan yang terjadi pada ayam adalah ayam liar yang hanya

memiliki berat sekitar 2 pounds saja dan hanya dapat bertelur dalam jumlah yang

sedikit tiap tahunnya, setelah mengalami domestikasi kini ayam mempunyai berat

sampai 17 pounds dan mampu bertelur hingga 200 butir atau lebih tiap tahunnya.

Konformasi tubuh dari hewan domestikasi bisa juga berbeda dari tetua liarnya,

adaptasi sebagai contoh untuk memenuhi permintaan produk daging, seperti pada

sapi potong Eropa atau bisa juga untuk mengatasi tekanan lingkungan seperti pada

kambing Sahelian. Seleksi untuk perototan sering menghasilkan suatu

perkembangan perototan lebih besar dari seperempat bagian belakang dibanding

pundak. Contoh seleksi ekstrim untuk perototan adalah sifat berotot ganda yang

diamati pada beberapa breed sapi potong Eropa dan pada beberapa breed domba

dan babi. Pada sapi sifat-sifat hasil dari mutasi gen tunggal myostain dan pada

domba melibatkan gen callipyge.

Pola deposit lemak juga menunjukkan perubahan mengikuti proses

domestikasi. Sebagai contoh menurunnya sifat predator akan mendorong deposit

lemak pada unggas domestik. Pada mamalia yang didomestikasi punuk pada zebu

dan ekor pada domba ekor gemuk merupakan contoh yang mencolok dari seleksi

pada deposit lemak. Variasi yang besar dapat ditemukan pada wol dan penutup

bulu hewan pada kebanyakan spesies hewan domestikasi. Sebagai contoh yaitu,

breed domba di daerah Alpine secara khusus mempunyai penutup bulu yang tebal.

b. Perubahan Tingkah Laku Hewan

 Menurut Slijper 1954, meliputi :

- Kehilangan pasangan tetap, seperti pada bebek.


- Kehilangan kemampuan bertarung dan menjadi kurang agresif.

- Naluri hewan tidak berubah.

 Menurut Craig 1981, meliputi :

- Berkurangnya sifat liar, sifat bersarang, sifat berpasangan, sifat terbang,

dan agresivitas.

C. Adaptasi Pada Proses Domestikasi

Pengadopsian hewan dari lingkungan liar ke lingkungan hidup

manusia bisa menjadi hal yang sulit karena perbedaan pakan ternak ataupun

cara perawatan. Contohnya, herbivora pemakan rumput lebih mudah untuk

dikembangbiakkan daripada herbivora pemakan biji karena biji juga termasuk

salah satu bagian tumbuhan yang perlu didomestikasi.

Manusia melakukan domestikasi terhadap hewan untuk

mengembangkan sifat tertentu. Hewan yang dipilih untuk didomestikasi

memiliki kriteria seperti mampu berkembang biak di dalam penangkaran,

tahan penyakit, tidak agresif, serta mampu bertahan di segala cuaca.

Hewan yang telah didomestikasi memiliki perbedaan dengan nenek

moyangnya, baik dalam bentuk maupun sifat. Misalnya, sebelum didomestikasi,

ayam liar hanya memiliki berat sekitar 2 pounds saja dan hanya bertelur dalam

jumlah yang sedikit tiap tahunnya. Namun, setelah mengalami proses domestikasi

kini ayam memiliki berat sampai 17 pounds dan bisa bertelur 200 butir atau lebih

tiap tahunnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Domestikasi hewan yaitu proses dimana manusia bisa memodifikasi

hewan. Memodifikasi serperti membuat hewan liar menjadi jinak dan memperoleh

keuntungan atau manfaat semaksimal mungkin. Perubahan mutu genetik dapat

disebabkan karena mutasi, perkawinan terseleksi, dan adaptasi sehingga

membentuk keragaman populasi hewan. Hewan yang telah didomestikasi memiliki

perbedaan dengan nenek moyangnya, baik dalam bentuk maupun sifat.


DAFTAR PUSTAKA

Bamualim, Abdullah.2009. Status Terkini Dunia Sumber Daya Genetik Ternak


untuk Pangan dan Pertanian. Bogor: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan.
Craig, J.V. 1981. Domestic Animal Behavior : Causes and Implication For
Animal Care and Management. Prentige Hall, Inc. Englewood Cliffs.
New Jersey.
Slijper, E.J.1954. Manusia dan Hewan Piara. Pustaka dan Pembangunan.
Djakarta.
http://majalah1000guru.net/2017/03/domestikasi-evolusi-spesies/ diakses pada
tanggal 12 Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai