Anda di halaman 1dari 7

STYLE PADA MULTIMEDIA INTERAKTIF

Pada umumnya, untuk membuat Multimedia Interaktif dengan tampilan menarik beserta kemudahan
dalam mengubah tampilan layar berkaitan erat dengan kinerja style CSS (Cascading Style Sheet). CSS
juga dapat diterapkan pada elemen-elemen HTML Multimedia diataranya pada Teks, Gambar, Audio dan
Video.

1. Pengaturan Style pada Teks

Dalam pengaturan style teks meliputi beberapa jenis rangkaian properti, diantaranya pewarnaan,
spasi, jenis font, style font, color font, dan sebagainya, yang dapat dikondisikan dalam kemasa CSS.
Beberapa properti CSS antara lain sebagai berikut :

Tabel Properti CSS

No Properti Keterangan
1 Color Mengatur warna pada teks/ script yang hendak dituju
2 Direction Menentukan arah tulisan atau teks pada script terkait
3 Letter-Spacing Menambah atau mengurangi properti dari spasi antarkarakter dalam suatu teks
4 Line-Height Mengatur tinggi barisnya suatu teks
5 Text-align Bertugas memberi rata atau batas teks secara horizontal
6 Text-decoration Menentukan hiasan/ dekorasi pada teks
7 Text-indent Bertugas mengatur jarak inden dalam baris pertama dalam teks blok
8 Text-Shadow Bertugas menentukan efek dari bayangan pada suatua teks
9 Text-transform Bertugas mengatur dari teks kecil hingga besar
10 Unicode-align Bertugas mengeset unicode
11 Vertical-align Mengatur dari batas teks seacara horizontal
12 White-space Mengatur dari penulisan white-space pada suatu elemen
13 Word-spacing Menambahkan atau mengurangi spasi antarkata dalam teks

2. Pengaturan Style pada Tampilan Gambar

Style sangat berperan dalam menyajikan suatu sinformasi visual agar terlihat lebih baik serta lebih
optimal jika dilihat dari sisi nonpenulisan, sehingga lebih disukai oleh mesin pencari (search engine).
Dalam hal ini penggunaan Cascading Style Sheet (CSS) dapat diterapkan pada semua objek yang ingin
disisipkan dalam bentuk tag-tag tertentu, misalnya bentuk tulisan, tabel, gambar, maupun objek
lainnya. Guna memberi pengaturan dalam penggunaan gambar pada umumnya dapat diterapkan
secara inline, misalnya dengan format pemanggilan berikut.
<img src=’nm-filegbr’ width=’lebargbr’ height=tinggigbr’alt=’kata-kuncigbr’ title=’judulgbr’
border=’garistebal’ />

3. Pengaturan Style pada Tampilan Audio

Sebuah halaman website yang dibuka adakalanya diiringi dengan musik (audio) dengan
menambahkan elemen untuk memanggil file musik didalamnya. Beberapa atribut yang dapat
digunakan pada elemen suara, yaitu sebagai berikut.

No Properti Keterangan
1 Balance Mengatur keseimbangan suara kiri dan kanan
2 Loop Banyak perulangan main yang dilakukan
3 Volume Mengatur Volume suara

Dalam hal ini, elemen yang digunakan adalah tag <bgsound> dengan atribut "src" nama dile
suara. Misalnya <bgsound src="musikakustik.wav">. Disamping elemen tag <bgsound>, terdapat
elemen <embed> yang dapat digunakan untuk memanggil file suara. Elemen tersebut membutuhkan
atribut "src" untuk menentukan file suara yang akan dimainkan pada halaman website, misalnya
<embed src="musikakustik.wav"></embed>. Penggunaan elemen <embed> secara otomatis
memunculkan "control panel" pada aplikasi multimedia yang terpasang pada sistem, sekaligus
sebagai aplikasi default dalam memainkan file multimedia. Beberapa jenis atribut yang dapat
digunakan pada elemen <embed> adalah sebagai berikut.

No. Atribut Keterangan


1 Align Mengatur posisi kontrol multimedia
2 Alt Menampilkan informasi alternatif
3 Height Mengatur tinggi kontrol
4 Width Mengatur lebar kontrol
5 Autostart Nilai true untuk dimainkan otomatis, false untuk manual
6 Hidden Nilai true untuk menyembunyikan kontrol
7 Loop Nilai true untuk mengulang terus-menerus

4. Pengaturan Style pada Tampilan Video


Salah satu contoh paling mudah melihat style jenis ini dapat ditemukan pada video amded dari
Youtube secara langsung dari fitur online yang di-frame/embeded-kan pada website youtube
ataupun web video lainnya.
Contoh perintah-perintah script yang digunakan adalah sebagai berikut :

<html>
<head>
<title>Tampilan video dari YOUTUBE</title>
<style>
.video Wrapper {position: relative;
padding-bottom: 50%;
padding-top: 20%;
height: 0;
.video Wrapper iframe {position: absolute;
top: 0;
left: 0;
width: 100%
height: 100%}
</style>
</head>
<body>
<div class='video Wrapper'>
<!--Tampilan video dari YOUTUBE --!>
<iframe width='590' height='379' src='https://www.youtube.com/watch?..........'frameborder='0'
allowfullscreen></iframe>
</div>
</body>
</html>
Untuk belajar lebih dalam tentang Style multimedia interaktif menggunakan CSS silahkan klik link
dibawah ini :
1. Materi lengkap CSS : https://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/09/hafid-
kumpas_tuntas_css.pdf
2. Desain menu menggunakan CSS :
https://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/04/triswan-menucss.pdf
3. Desain Media Interaktif : https://www.youtube.com/watch?
time_continue=22&v=4H3iwuDygAQ&feature=emb_logo
MENGEVALUASI PROGRAM WEB

Agar suatu website yang telah kita buat memiliki nilai tambah dan interaktif bagi pengunjung
website. Terdapat beberapa evaluasi agar nantinya dalam pembuatan media interaktif berbasis web
menjadi lebih sempurna. Website yang memanfaatkan elemen-elemen desain yang menari, lebih
memungkinkan untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan, niat seseorang yang postitif, loyalitas dan
sumber referensi. Berikut beberapa hal yang perlu dievaluasi dalam pengembangan multimedia
interaktif berbasis website.
Seorang desainer multimedia harus memahami interaksi antara reaksi emosional dan evaluasi
kognitif dalam upaya ntuk meningkatkan peluang keberhasilan website yang dibuatnya
1. Parameter sebuah web
Terdapat banyak parameter yang digunakan untuk mengevaluasi sebuah website, namun secara
umum terdapat beberapa parameter yang paling sering digunakan untuk menilai sebuah website
yaitu sebagai berikut :
a. Aksesibilitas
Aksesibilitas yang dimaksud disini adalah seberapa baik sebuah website jika dilihat dari aspek
pengaksesan, mislanya website tersebut dapat diakses menggunakan teknologi terbaru seperti
melalui ponse atau PDA. Beberapa hal yang berhubungan dengan parameter aksesibilitas adalah
:
1) Memasitikan bahwa sistus web dapat diakses dengan baik oleh semua user
2) Cara terbaik untuk memasitikan bahwa suatu situs dapat diakses adalah dengan
perencanaan yang matang , pengembangan, pengujian, dan evaluasi
b. Isi
Isi (content) sebagai parameter menjelaskan tentang isi dari sebuah website yang bersangkutan.
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan ketika mengevaluasi content adalah sebagai berikut :
1) Apakah focus utama dari content yang dihasilka?
2) Apakah setiap content memiliki judul dan penulisannya dapat diidentifikasi dengan baik ?
3) Apakah content nya serius atau bercanda ?
4) Tanggal berapa content itu di publish ?
5) Apakah content yang ada termasuk kateori edisi terbaru dan edisi yang sedang eksis?
6) Apakah ada content yang terbaru?
7)
c. Keterbacaan
Keterbacaan sebagai sebuah parameter yang berhubungan dengan kenyamanan pada saat
dibaca dan kemudahan pengakses dalam membaca dan mengerti isi dari situs tersebut.
d. Kecepatan
Speed atau kecepatan merupakan sebuah parameter yang berhubungan dengan kecepatan
loading sebuah situs/web.
e. Teknologi
Teknologi adalah sebuah parameter yang berhubungan dengan aplikasi yang digunakan dalam
pengembangan website tersebut, misalnya teknologi yang digunakan dalam segi mendesain
website dan komposisi desain yang dibangun.

2. Mengevaluasi Website
Evaluasi terhadap situs website beserta produknya bertujuan untk mengetahui kegunaan (usability)
situs web tersebut bagi user (pengguna).
a. Self-Congruity dan Flow
Seorang desainer multimedia interaktif harus benar-benar memahami elemen terpenting
dalam membuat sebuah website, yaitu merancang tampilan website yang menarik.
1) Self-Congruity
Mengacu pada korelasi antara kepribadian seseorang dengan hal apapun yang dirasakan
terhadap sebuah produk/jasa bahkan mampu mempengaruhi pandangan seseorang ke
arah positif untuk menjadi predictor terhadap citra suatu produk. Keputusan seseorang
untuk tetap menggunkan sebuah website tergantung pada 4 dimensi yang mempengaruhi
keberhasilan dari suatu webisite yaitu : visual, konten informasii, navigasi yang sederhana
dan kemudahan transaksional.
2) Flow
Flow dapat diterjemahkan sebagai sensasi holistic, sehingga seseorang memiliki
pengalaman seakan-akan mereka terlibat dapat project website tersebut. Seorang designer
multimedia harus memiliki tujuan dalam menrancang website, sehingga mampu
menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi seseorang pada saat mengunjungi
website tersebut.
b. Metode evaluasi yang digunakan
Beberapa metode evaluasi yang igunakan adalah sebagai berikut :
1) Menilai outer model
Secara mendasar outer model dapat dinilai dengan cara melihat pada nilai convergent
validaty dan composite reliability. Misalnya indicator tigkat validitas yang digunakan dapat
diketauhi jika loading factor menunjukkan nilai diatas 0,70 tetapi dikatan valid jika rule of
thumbs interpretasi nilai lebih dari 0,55. Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan dapat
diketahui bahwa semua variable memenuhi niilai convergent validaty dan nilai composite
reliability yang disyaratkan. Dalam hal ini sebuah website dikatakan memiliki reliabilitas
yang baik jika nilai composite reliability diatas 0.80.
2) Menilai inner model
Merupakan spesifikasi hubungan antar variabel laten (structural model), yang disebut juga
dengan inner relation, yang menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan
teori substantif penelitian

Misi
Setelah membaca materi pada BAB 3 ini, buatlah rangkuman
dan didukumpulkan melalui google classroom

Anda mungkin juga menyukai