Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang, teknologi perawatan kulit dan klinik-klinik
kecantikan semakin berkembang. Perawatan kulit telah menjadi trend masa kini
bagi kaum wanita modern dan merupakan sebuah kebutuhan bagi seorang wanita.
Dalam bidang farmasi banyak sekali ilmu yang dipelajari. Salah satunya yaitu
analisis farmasi. Analisis farmasi merupakan suatu ilmu kimia dan tidak dapat
diberikan dalam suatu bentuk bahan studi yang saling terpisahkan dari ilmu kimia.
Analisis farmasi juga sebagai penerapan berbagai teknik, metode dan prosedur
kimia untuk menganalisis bahan-bahan atau sediaan farmasi. Salah satu contoh
sediaan farmasi yang digunakan untuk perawatan kulit yaitu kosmetik.
Kosmetik digunakan untuk perawatan kulit pada wanita. Kosmetik pada
umumnya digunakan untuk tubuh manusia dengan tujuan sebagai pembersih,
kecantikan, meningkatkan daya tarik atau mengubah penampilan tanpa
mempengaruhi struktur dan fungsi tubuh. Namun, masih banyak produsen yang
tidak bertanggung jawab memasukkan bahan yang berbahaya yang digunakan
sebagai pemutih kulit, contohnya logam merkuri (Hg).
Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom 80 dengan berat
molekul 200,59. Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang berasal dari nama latin
yaitu hydrargyricum yang berarti cairan perak.
Merkuri digunakan sebagai bahan pemutih kulit dalam sediaan krim karena
berpotensi sebagai bahan pemucat warna kulit. Daya pemutih pada kulit sangat
kuat. Dalam kadar yang sedikitpun merkuri dapat bersifat racun. Mulai dari
perubahan warna kulit, bintik-bintik hitam, alergi, iritasi, serta pada pemakaian
dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal dan gangguan
perkembangan janin. Bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat
menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat
karsinogenik. Pada kosmetik biasanya digunakan merkuri anorganik, yaitu
ammoniated mercury.
Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dapat diasumsikan bahwa teori
analisis farmasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dipelajari dalam
bidang farmasi. Oleh sebab itu, untuk menambah pemahaman kita tentang teknik -
teknik analisis bahan-bahan kimia yang terkandung dalam sediaan farmasi maka
dilakukanlah praktikum guna menambah, memaksimalkan atau menjadikan
praktikum ini sebagai tempat pembanding teori yang kita pelajari.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui bahaya mercuri jika dicampurkan ke dalam bahan
kosmetik.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara menentukan pengujian kualitatif
mercuri pada kosmetik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan kali ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Merkuti merupakan bahan berbahaya jika dicampurkan dalam bahan
kosmetik. Dalam kadar yang sedikitpun merkuri dapat bersifat racun. Mulai
dari perubahan warna kulit, bintik-bintik hitam, alergi, iritasi, serta pada
pemakaian dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal
dan gangguan perkembangan janin. Bahkan paparan jangka pendek dalam
dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan paru-
paru serta merupakan zat karsinogenik.
2. Dari data yang didapatkan setelah pengujian merkuri secara kualitatif
dengan uji warna. Hasil percobaan menunjukan bahwa sampel yang
digunakan negatif mengandung merkuri.
5.2 Saran
5.2.1 Jurusan
Diharapkan agar dapat menambah jumlah sarana dan prasarana dalam
laboratorium agar praktikum berjalan dengan efektif.
5.2.2 Laboratorium
Diharapkan adanya penambahan alat- alat laboratorium sehingga para
praktikan lebih maksimal dalam menjalankan praktikum.
5.2.3 Asisten
Diharapkan agar kerja sama antara asisten dan praktikan tetap terjaga baik
agar dapat mempermudah proses jalannya praktikum.

Anda mungkin juga menyukai