Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur,
meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan
standarisasi/pembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan
distribusinya serta penggunaannya yang aman. Farmasi dalam bahasa Yunani
disebut farmakon yang berarti medika atau obat, sedangkan ilmu resep adalah
ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk
tertentu (meracik) hingga siap digunakan sebagai obat. Ada anggapan bahwa ilmu
ini mengandung arti seni sehingga dapat dikatakan bahwa ilmu resep adalah ilmu
yang mempelajari seni mearacik obat (art of drug compounding), terutama
ditujukan untuk melayani resep dari dokter. Oleh karena itu, profesi farmasi
merupakan profesi yang berhubungan dengan seni dan ilmu dalam penyediaan
(penggolongan) bahan sumber alam dan bahan sintetis yang cocok dan
menyenangkan untuk distribusikan dan digunakan dalam pengobatan dan
pencegahan suatu penyakit. Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti
pengumpulan, pengenalan, pengawetan dan pembakuan bahan obat-obatan.
Melihat ruang lingkup dunia farmasi yang cukup luas, maka mudah dipahami
bahwa ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerjasama yang baik dengan
cabang ilmu lain, seperti fisika, kimia, biologi dan farmakologi (Nora, 2016).
Menurut Nora (2016), ilmu Farmasi terbagi menjadi beberapa ilmu khusus
yang saling berkaitan, yaitu:
1. Famakologi adalah ilmu yang mempelajar sejarah, khasiat obat dalam
segala seginya, yaitu sumber, sifat kimia dan fisikanya, kegiatan fisiologisnya
terhadap fungsi biokimia, cara kerja, absobsi, nasib (distribusi, biotransformasi),
eksresi dan efek toksiknya; serta penggunaannya dalam pengobatan.
2. Farmakologi klinik adalah cabang farmakologi yang mempelajari efek
obat pada manusia.
3. Farmakokinetika adalah aspek farmakologi yang mencakup nasib obat
didalam tubuh yang meliputi absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresinya.
4. Farmakodinamika ialah aspek farmakologi yang mempelajari efek obat
terhadap fisiologi dan biokimia berbagai organ tubuh serta mekanismenya.
5. Farmakognosi, ilmu yang mempelajari tentang sumber bahan obat dari
alam terutama dari tumbuh-tumbuhan (bentuk makroskopis dan mikroskopis
berbagai tumbuhan dan organisme lainnya yang dapat digunakan dalam
pengobatan).
6. Galenika adalah ilmu yang mempelajari tentang pembuatan sediaan
(preparat) obat dengan cara sederhana dan dibuat dari bahan alam (tumbuhan dan
hewan).
7. Kimia farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang kimia obat yang
berhubungan dengan zat anorganik maupun organik, baik untuk tujuan
pengobatan, analisis atau pemeriksaan dan pembakuan.
Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai
struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Definisi asli dari
kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik
pasti berasal dari organisme hidup, namun telah dibuktikan bahwa ada beberapa
perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia
anorganik; sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam
transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya
merupakan campuran dari senyama organik maupun anorganik.
Mengenai unsur karbon, kimia anorganik biasanya berkaitan dengan
senyawa karbon yang sederhana yang tidak mengandung ikatan antar karbon
misalnya oksida, garam, asam, karbid, dan mineral. Namun hal ini tidak berarti
bahwa tidak ada senyawa karbon tunggal dalam senyawa organik misalnya
metana dan turunannya. Ada banyak sekali penerapan kimia organik dalam
kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah pada bidang makanan, obat-obatan,
bahan bakar, pewarna, tekstil, parfum, dan lain sebagainya.
2.1.1 Gugus fungsi
Yang dimaksud dengan gugus fungsi adalah atom atau kumpulan atom
yang menandai suatu golongan senyawa organik, dan juga menentukan sifat-sifat
golongan senyawa organik yang disebutkan dalam pengertian gugus fungsi
tersebut hanya dibatasi sifat pada sifat- kimia, maka fungsinya sebagai penentu
terlihat pada reaksi-reaksinya, Kiagus Ahmad Roni (2021) .
Banyak senyawa organik mempunyai gugus fungsi lebih dari satu,
khususnya senyawa organik yang terjadi secara alami, seperti alkaloid, terpenoid,
f1avonoid. Gugus fungsi adalah gugus yang memberikan karakteristlk kepada
senyawa organik.Oleh karena itu. Ika suatu molekul memiliki dua gugus fungsi
berlainan dengan jarak yang berjauhan, maka senyawa itu akan mempunyai sifat-
sifat atau karakteristik dari gugus-gugus fungsi masing-masing. Namun apabila
letak kedua gugus fungsi tersebut berdekatan, maka gugus-gugs fungsi itu saling
berinteraksi sehingga akan memberikan sifat-sifat khusus pada senyawa yang
bersangkutan, yang mana merupakan gabungan sifat kedua gugus yang diikatnya
(Matsjeh, 1986)
Gugus atom tertentu memiliki sifat kimia yang sedikit sekali bergantung
pada kerangka molekul yang dilekatinya. Gugus atom ini dinamakan gugus fungsi
(fuctinal group). Gugus hidroksil -OH, ialah salah satu contoh gugus fungsi, dan
senyawa dengan gugus ini yang melekat pada kerangka karbon disebut alcohol.
Dalam kebanyakan reaksi organic, beberapa perubahan kimia terjadi pada gugus
fungsi, tetapi sisa molekulnya tetap seperti struktur aslinya. Dengan
dipertahankannya sebagian besar rumus struktur selama reaksi kimia sangat
menyederhanakan kajian kimia organic (Hart, 2003)
Gugus Fungsi terdiri dari berbagai macam jenis yaitu :
1. Aldehid
Aldehid adalah persenyawaan dimana gugus fungsi karboksil diikat
olehgugus alkil. Aldehid merupakan senyawa yang tersusun dari unsur-unsur
karbon,hidrogen dan oksigen yang bisa didapatkan dari oksidasi alkohol primer,
klorida,asam glikol/alkena, hidroformilass. (Hart, 2003)
2. Alkohol
Penggolongan alkohol menurut letak gugus hidroksilnya (-OH)
a.) Alkohol Primer : gugus – OH terletak pada atom C primer (atom C yang
mengikat hanya 1 atom C lainnya)
b.) Alkohol Sekunder : gugus – OH terletak pada atom C sekunder.
c.) Alkohol Tersier : gugus – OH terletak pada atom C tersier.
3. Asam Karboksilat
Turunan hidrokarbon dengan sebuah atom karbon ujung yang
mempunyaiikatan rangkap ke oksigen dan sebuah gugus hidroksil disebut asam
karboksilat yang diturunkan dari hidrokarbon alkana yang mempunyai rumus
molekul umum RCO 2 H yang menyatakan bahwa terdapat gugus karboksil .
(Brady,1994)
4. Gugus Amina dan Identifikasinya
Amina adalah senyawa organik yang mengandung atom-atom
nitrogentrivalent yang terikat pada satu atom atau lebih. Misal: R-NH2, R 2-NH,
R3N.(Fessenden,1986). Amina adalah senyawa organik yang merupakan turunan
dariammonia dengan satu atau lebih gugus organik yang mensubtitusi atom H,
amina seperti ammonia bersifat basa karena adanya pasangan elektron bebas
padaamonia aromatik. (Petrucci,1992)
5. Keton
Keton mempunyai gugus yang sama dengan aldehid yaitu gugus
karbonil,tetapi keton mempunyai 2 gugus alkil yang terikat pada gugus
karbonilnya.Identifikasi keton,khususnya aseton dapat menggunakan uji Rothera.
(Fessenden,1986).
Menurut (Hart,2003) Keton dan aldehida adalah keluarga besar atau dua
kelas darisenyawa organik yang terdiri dari kelompok karbonil (<=0). Sebuah
ketonmempunyai dua kelompok alkil dan satu atom hidrogen yang tersusun
menjadi karbon-karbon karbonil.Keton dan aldehid memiliki kesamaan dalam
strukturnya dan merekamempunyai sifat. Disini terdapat suatu perbedaan
bagaimana partikel didalam reaksinya terhadap agen-agen oksidasi dan terdapat
dalam inti nukleus (wade,1987).
2.1.2 Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.
Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun
dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita
temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan
lain-lain.
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.
Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun
dari atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa
hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-
lain.Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk
mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli
menggolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam
molekulnya. Berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya, senyawa
karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka
dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya,
senyawa hidrokarbon alifatik terbagi atas senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.
(Sukarmin, 2004).
Senyawa organik alkana, alkena, alkuna, hidrokarbon aromatik, alkil halida
tersusun atas atom karbon, hidrogen dan halogen. Perbedaan karateristikdari
senyawa alkana, alkena dan alkil halida adalah sifat kelarutannya dalam
asamsulfat pekat analisis unsur dan reaksi ketidak jenuhan dengan test bromin
atau kalium permanganat. Senyawa alkena dan alkuna merupakan senyawa
hidrokarbon tidak jenuh yang dapat bereaksi adisi dengan phinya (Goldbreg,2008)
Alkena termasuk golongan hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang cukup
reaktif. Istilah tidak jenuh dalam hal ini menunjukkan bahwa kandungan atom
hidrogen didalamnya kurang dari jumlah yang seharusnya bila dikaitkan dengan
jumlah atom karbonnya. Alkena mempunyai gugus fungsi yang berupa ikatan
rangkap (C=C). Gugus fungsi inilah yang memberikan ciri khas pada reaksi-reaksi
golongan alkena (Rasyid,2009).
Alkena lebih reaktif dibanding alkana dan dapat mengalami reaksi adisi
pada ikatan rangkapnya. Alkena mempunyai elektrin 𝜋 dan dapat bereaksi dengan
gugus elektrofil. Terdapat beberapa reaksi yang melibatkan alkena. Reaksi
tersebut dijelaskan sebagai berikut (Riswiyanto, 2009).
Senyawa organik yang paling sederhana terdiri dari karbon dan hidrogen,
yaknihidrokarbon. Hidrokarbon yang paling sederhana ialah metana,yaitu bagian
utama dari gasalam. Berikut ini adalah cara menggambarkan molekul metana
melalui tiga cara. Struktur lewis menunjukkan semua penyebaran elektron valensi
dalam molekul. Rumus struktur menitikberatkan pada elektron yang terlibat dalam
pembentukan ikatan, dalam hal inidigunakan sebuah garis untuk membentuk
ikatan tunggal (Petrucci,1987)
Senyawa karbon yang atom karbonnya mengikat empat atom atau gugus
laindikelompokkan dalam hidrokarbon jenuh, sedangkan rantai atom karbon yang
mengandungikatan rangkap dikelompokkan dalam hidrokarbon tidak jenuh.
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang tahan terhadap asam, basa, oksidator dan
reduktor. Alkohol dapat bereaksi denganhalida seperti Cl atau Br pada temperatur
atau pada temperatur kamar dengan bantuan sinar ultraviolet. Sedangkan pada
hidrokarbon tidak jenuh, seperti alkena umumnya mengalamirekasi-reaksi adisi
(Tim Dosen Kimia Dasar,2016)
Sifat penting dari hidrokarbon alkana ialah hanya terdapat ikatan kovalen
tunggal.Dalam senyawa ini, ikatan-ikatannya dikatakan jenuh. Alkana dikenal
sebagai hidrokarbon jenuh. Kerumitan alkana dimulai dari metana, (menyusun
lebih 90% dari gas alam), sampaike molekul yang terdiri dari 50 atom karbon
(terdapat dalam minyak bumi). Setiap alkana berbeda dari yang lainnya
berdasarkan gugus metilena, . Perbadaan unit ini secara tetapmembentuk deret
homolog. Anggota-anggota dari seri ini mempunyai sifat kimia dan fisik yang
hampir sama. Misalnya, dengan kenaikan bobot molekul akan ditandai dengan
kenaikantitik didih. Kenaikan titik didih ini dapat dimengerti sehubungan dengan
gaya london. Gayaini naik diikuti dengan meningkatnya bobot molekul
(Petrucci,1987).
Alkena termasuk golongan hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang cukup
reaktif. Istilah tidak jenuh dalam hal ini menunjukkan bahwa kandungan atom
hidrogen didalamnya kurangdari jumlah yang seharusnya bila dikaitkan dengan
jumlah atom karbonnya. Alkena mempunyai gugus fungsi yang berupa ikatan
rangkap (C=C). Gugus fungsi inilah yangmemberikan ciri khas pada reaksi-reaksi
golongan alkena (Rasyid,2009)
Unsur selain karbon dan hidrogen dalam senyawa organik memberikan
kekhasan bagisekelompok senyawa tersebut. Dalam beberapa kasus,
pengelompokkan ini terjadi karena beberapa atom H digantikan, atau kadang-
kadang atom C-nya sendiri. Pengelompokkanatom-atom ini dinamakan gugus
fungsi (functional group) (Petrucci,1987)
Alkohol merupakan nama suatu golongan senyawa organik yang tersusun
dari unsur C, H, O dengan struktur yang khas. Bila ditinjau dari kemanfaatannya
dalam sintesis senyawaorganik, alkohol mempunyai peranan penting. Hal ini
dikarenakan alkohol dapat dibuatmenjadi berbagai senyawa organik yang
termasuk golongan lain, misalnya alkil halida,aldehida, keton, dan asam
karboksilat. Disamping manfaatnya yang cukup banyak, alkohol juga mempunyai
struktur yang cukup beragam yang semuanya ditandai oleh adanya gugus – OH
(alkohol) sebagai gugus fungsi golongan alkohol. Dalam reaksi-reaksinya
alkoholmemperlihatkna dua sifat yang berlawanan, yaitu dapat menerima proton
dan juga dapatmelepaskan proton. Kedua sifat ini dapat diamati dari sejumlah
reaksi yang terjadi padaalkohol (Parlan,2003)
Alkohol merupakan bahan alami yang dihasilkan dari proses fermentasi
yang banyak ditemui dalam bentuk bir, anggur, spiritus dan sebagainya. Dalam
pembentukan alkoholmelalui proses fermentasi peran mikroorganisme sangat
besar dan biasanya mikroorganismeyang digunakan untuk fermentasi mempunyai
beberapa syarat. Beberapa jenismikroorganisme yang digunakan dalam fermentasi
alkohol. Penggunakan beberapamikroorganisme tersebut disesuaikan dengan
substrat atau bahan yang akan difermentasi dankondisi proses yang berlangsung
(Santi,2008)
Gugus –OH atau hidroksil adalah ciri khas alkohol. Tergantung pada sifat
atomkarbon dimana gugus OH menempel alkohol digolongkan menjadi tiga kelas.
Lebih dari satugugus –OH mungkin terdapat dalam satu molekul, senyawa ini
dinamakan alkohol polihidrat.Sebagai suatu kelompok senyawa, alkohol alifatik
merupakan cairan yang sifatnya sangatdipengaruhi oleh ikatan hidrogen. Dengan
bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugushidroksil yang polar terhadap sifat
molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya
lebih seperti hidrokarbon (Petrucci,1987)
Golongan alkohol dapat dikelompokkan berdasarkan jenis atom karbon
yangmengikat gugus –OH, yaitu terdiri dari : (1) alkohol primer, yaitu dengan
gugus –OH yangterikat pada atom C primer. (2) alkohol sekunder, dengan gugus
–OH yang terikat pada atom C sekunder, dan (3) alkohol tersier, dengan gugus –
OH terikat pada atom C tersier. Biladitinjau dari jumlah gugus –OH yang terdapat
dalam masing-masing strukturnya, golonganalkohol dapat dibedakan menjadi
alkohol monohidroksi (yang mempunyai satu gugus –OH), alkohol dihidroksi
(yang mempunyai dua gugus –OH), dan seterusnya. Perlu diketahui bahwa
apabila dalam suatu rumus struktur senyawa terdapat gugus –OH yang langsung
terikat pada cincin aromatik, maka senyawa tersebut bukan termasuk golongan
alkohol, melainkan golongan fenol (Parlan,2003)
Alkohol dan fenol adalah asam-asam lemah. Alkohol mempunyai
keasaman 10-100 kali lebih lama dari air. Tetapan ionisasi untuk kesetimbangan
kira-kira . Untuk kebanyakan alkohol, tetapan ionisasi untuk kira-kira sampai .
Alkohol bereaksi dengan logam seperti natrium atau kalium dengan membebaskan
hidrogen dan membentuk alkoksida (Rasyid,2009)
Aldehida dan keton adalah nama dua golongan senyawa organik yang
masing-masing mengandung unsur-unsur C, H, dan O. Kedua golongan senyawa
ini mempunyai gugus fungsi karbonil oleh karena itu diantara keduanya terdapat
beberapa persamaan sifat. Rumus umum aldehida adalah dan untuk keton . Dari
rumus umum tersebut dapat diketahui perbedaan antara atom atau gugus yang
terikat pada gugus karbonil dalam aldehida dan keton. Perbedaan inilah yang
mengakibatkan aldehida dan keton tidak memiliki sifat identik (Parlan,2003)
Asam karboksilat adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsional
. Gugus fungsi ini dinamakan karboksilat terdiri atas satu gugus karbonil dan
sebuah gugus hidroksil. Kelompok senyawa ini cukup penting karena dalam
kehidupan sehari-hari banyak digunakan dalam industri maupun laboratorium
(Rasyid,2009).
Asam karboksilat gugus –COOH terikat pada gugus alkil (R-) atau gugus
aril (Ar-). Meskipun mengikat gugus –COOH dapat berupa gugus alifatik atau
aromatik, jenuh atau tidak jenuh, tersubtitusi atau tidak tersubtitusi, sifat yang
diperlihatkan oleh gugus –COOH tersebut pada dasarnya sama. Disamping
terdapat asam yang mengandung sebuah gugus karboksil (asam monokarboksilat),
diketahui ada juga asam yang memiliki dua buah gugus karboksil (asam
dikarboksilat) maupun tiga buah gugus karboksil (asam trikarboksilat) Perbedaan
banyaknya gugus –COOH ini tidak mengakibatkan perubahan sifat kimia yang
mendasar (Parlan,2003).
Gugus karboksil mempunyai sifat kimia dari gugus karbonil dan hidroksil.
Pelepasan proton kepada basa dapat membentuk garam. Pemanasan garam
amonium dari asam karboksilat menyebabkan lepasnya molekul air dan
terbentuklah amida. Lebih lanjut lagi, amida dapat melepaskan molekul air jika
diberi zat pengering seperti . Hasil akhirnya dapat berupa senyawa dengan gugus
nitril. Sementara itu, hasil reaksi asam dengan alkohol dinamakan ester. Reaksi ini
juga dipandang sebagai eliminasi molekul air dari gugus hidroksil dari asam dan
alkohol (Petrucci,1987)
Metil ester sulfonat (MES) merupakan salah satu jenis surfaktan amonik
yang dapat dibuat dengan menggunakan bahan baku metil ester. Surfaktan
merupakan bahan aktif permukaan yang dapat menurunkan tegangan permukaan
antara dua fasa yang berbeda kepolarannya seperti minyak dan air. Faktor-faktor
yang menentukan kualitas MES diantaranya adalah rasio mol reaktan, suhu, lama
reaksi, konsentrasi gugus sulfat yang ditambahkan, agen pensulfonasi, waktu, pH
dan suhu netralisasi (Hidayanti,2007).
Metil ester lemak merupakan senyawa ester alkil yang berasal dari minyak
nabati dengan alkohol yang dihasilkan melalui proses esterifikasi. Reaksi
esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan alkohol membentuk
ester. Turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat. Ester asam
karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus dengan R dapat berupa
alkil maupun aril. Reaksi Esterifikasi dikatalis asam dan bersifat dapat balik
(Arita,2008).

2.2 Uraian Bahan


2.2.1 Formaldehid (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : FORMALDEHYDY SOLUTIO
Nama Lain : Formalin
Rumus Molekul : CH2O
Berat Molekul : 30,03 g/mol

Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau hampir tidak


berwarna, bau menusuk, uap merangsang selaput
lendir hidung dan tenggorokkan. Jika disimpang
ditempat dingin dapat menjadi keruh.
Kelarutan : Dapat dicampur dengan air dan dengan etanol (95%)
Penyimpanan : Dalam wada tertutup baik
2.2.3 Minyak Zaitun (Dirjen POM, 1979; Dirjen POM, 2020; PubChem, 2022)
Nama Resmi : OLEUM OLIVAE
Nama Lain : Olive Oil
Rumus Molekul : C98H184O10
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 1522,5 g/mol


Pemerian : Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan, bau lemah,
tidak tengik, rasa khas, pada suhu rendah sebagian atau
seluruhnya membeku.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol; bercampur dengan eter, dengan
kloroform dan dengan karbon disulfida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh.
Kegunaan : Sebagai senyawa fenol dan mengandung asam lemak jenuh
yang berfungsi sebagai memperlancar saluran pencernaan
dan membantu melindungi lambung sehingga terbebas
dari gangguan maag dan gastritis.
Khasiat : Sebagai sampel
2.2.1 Alkohol (Dirjen POM, 1979; Anjasari, 2014; Rowe, et al, 2009)
Nama Resmi : AETHANOLUM
Nama Lain : Alkohol, Etanol, Ethyl alcohol
Nama Kimia : Alkohol monohidrat
Rumus Molekul : C2H5OH
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 46,07 g/mol


Pemerian : Cairan tidak bewarna, jernih, mudah
menguap, dan mudah bergerak, bau khas
rasa panas, mudah terbakar dan memberikan
nyala biru yang tidak berasap
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terhindar dari
cahaya, ditempat sejuk jauh dari nyala api
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroform, P dan dalam eter
Kegunaan : Sebagai desinfektan dan antiseptik
Khasiat : Sebagai Cairan Antiseptik, sebagai cairan
pembersih pada permukaan elektronik dll.
2.2.2 Kalium permanganan (Dirjen POM, 1979; ChemSpider, 2022)
Nama Resmi : KALII PERMANGANAS
Nama Lain : Kalium permanganate
Rumus Molekul : KMnO4
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 158,03 g/mol


Pemerian : Hablur mengkilap, ungu tua /hampir hitam,
tidak berbau, rasa manis /sepat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air, mudah larut
dalam air mendidih
Kegunaan : Antiseptikum ekstern
2.2.3 Asam Sulfat (Dirjen POM, 1979; ChemSpider, 2022)
Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM
Nama Lain : Asam Sulfat
Rumus Molekul : H2SO4
Rumus Struktur :
Berat Molekul : 91.07 g/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih dan bau khas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kelarutan : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak
berwarna, jika ditambahkan kedalam air
menimbulkan panas.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
2.2.4 Minyak Tanah (Dirjen POM, 1979 ; 739)
Nama Resmi : OLEUM MINERALLE
Nama Lain : Minyak Tanah
Rumus Molekul : CnH2N
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 0,812 – 0,813 g/mol


Pemerian : Cairan Minyak, Jenuh tidak berwarna, bebas dari
fluoresensi, tidak berbau, berasa, dan jika
dipanaskan akan menghasilkan busa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan etanol, larut dalam
minyak beruap, dapat bercampur dengan minyak
jenuh.
Penyimpanan : Dalam Wadah Tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai Sampel.
2.2.5 N-Heksan (Dirjen POM, 1979 : 1158)
Nama Resmi : n-Heksana
Nama Lain : N-Heksan
Rumus Molekul : C6H14
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 140,19 g/mol


Pemerian : Hablur menguap, tidak berwarna atau serbuk
hablur putih tidak berbau, mudah terbakar.
Kelarutan : Larut dalam 1,5 bagian air. Dalam 12,5 ml etanol
p dan dalam lebih kurang dari 10 bagian
kloroform p
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai Eluen.
2.2.6 Minyak Kelapa ( Dirjen POM, 1979 : 456)
Nama Resmi : OLEUM COCOS
Nama Lain : Minyak kelapa
Rumus Molekul : CH3(CH2)10COOH
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 0,845 – 0,905 g/mol


Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning, pucat,
bau khas tidak tengik.
Kelarutan : Larut dalam bagian etanol (95%) P pada suhu
60oC; sangat mudah larut dalam kloroform ; dan
juga mudah larut dalam eter P.
penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai sampel.

Anda mungkin juga menyukai