NIM : 821417081
Kelas : B-S1 Farmasi 2017
REVIEW MATERI 1
“PERKEMBANGAN FARMAKOGENOMIK PADA PENGOBATAN KANKER
PAYUDARA”
(Pemateri : Dr. apt. Sarmoko, M.Sc.)
Farmakogenetik dan farmakogenomik merupakan cabang ilmu farmakologi, yaitu ilmu
yang mempelajari efek obat pada makhluk hidup baik manusia dan hewan maupun tumbuhan
dan jasad renik. Karena luasnya pokok bahasan, farmakologi kemudian bercabang-cabang
menjadi banyak cabang ilmu yang memfokus pada bahasan obat pada spek tertentu, misalnya
farmakologi klinik yang mempelajari obat dengan fokus penggunaan obat pada manusia,
farmakoterapi mempelajari obat dengan fokus terapi penyakit, farmakoepidemiologi
mempelajari obat obat dengan fokus efek obat pada manusia dalam tataran populasi,
farmakogenetik mempelajari obat dengan fokus pengaruh faktor genetik pada metabolisme
dan efek obat, dan farmakogenomik mempelajari pemanfaatan ilmu dan teknologi genomik
dalam penciptaan, penemuan dan pengembangan obat serta penggunaannya dalam diagnosis
Variabilitas respon obat antar pasien merupakan salah satu penyebab morbiditas
dan mortalitas pada pasien. Sebagian pasien dapat mengalami adverse drug reaction
(ADR) maupun efek subterapeutik pada pemberian obat. Terdapat beberapa faktor yang
berkontribusi terhadap hal tersebut, salah satunya adalah variabilitas genetik antar
individu. Variabilitas genetik tersebut mendorong perkembangan ilmu farmakogenomik
saat ini. Farmakogenomik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gen memengaruhi
respon individu terhadap obat.
Tujuan dikembangkannya farmakogenomik adalah untuk menghasilkan
pengobatan yang lebih optimal. Beberapa gen telah dibuktikan memiliki keterkaitan
terhadap respon obat, yang mana dapat mempengaruhi kadar obat di dalam darah
(farmakokinetik) maupun efek obat secara langsung (farmakodinamik). Perubahan
farmakokinetik dan farmakodinamik obat dapat berpotensi menyebabkan toksisitas
maupun penurunan efektivitas suatu oba
Mutasi, sering dikaitkan dengan penyakit langka dan fibrosis kistik, anemia sel
sabit, dan penyakit huntington. Sedangkan polimerfisme tunggal cenderung menjadi
penyebab utama penyakit dan seringkali tidak memiliki dampak klinis yang terlihat.
Polimorfisme Nukleotida Tunggal (SNP), biasa dibaca dengan snip. Dia terdiri
dari pasangan basa tunggal dalam urutan DNA (lebih dari 2 juta SNP dalam genom
manusia). Ada beberapa polimorfisme lain yaitu berupa polimorfisme
penyisipan/penghapusan, duplikasi gen, variasi jumlah, dan polimorfisme terbalik.
Tamoksifen, adalah salah satu obat yang paling umum digunakan untuk
pengobatan kanker payudara yang bergantung pada hormon. Obat ini digunakan oleh
wnita pramenopause dan pascamenopause dengan kanker payudara metastatic, untuk
kemoterapi adjuvant dan untuk terapi pencegah bagi wanita dengan resiko tinggi terkena
kanker payudara. Tamoksifen dianggap sebagai prodrug.
Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara
terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan
mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.
Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus) atau di
saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara. Kanker juga
bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara. Meski lebih sering
terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa menyerang pria.
Selain jenis-jenis kanker payudara di atas, ada pula beberapa jenis kanker payudara yang
jarang terjadi, yaitu:
Angiosarkoma, yaitu jenis kanker yang tumbuh di pembuluh darah dan saluran
getah bening di payudara
Penyakit Paget, yaitu kanker yang tumbuh di puting payudara, lalu meluas ke
area hitam di sekitar puting (areola)
Tumor phyllodes, yaitu jenis kanker yang tumbuh di jaringan ikat payudara
Inflammatory breast cancer (IBC), yaitu jenis kanker pada payudara yang bisa
berkembang cepat dan menyumbat saluran getah bening, sehingga membuat
payudara meradang, kemerahan, dan bengkak seperti terinfeksi
Triple negative breast cancer, yaitu jenis kanker payudara yang sulit untuk
diobati karena tidak menunjukkan keberadaan reseptor hormon estrogen (ER),
reseptor hormon progesterone (PR), dan reseptor protein HER-2 pada
pemeriksaan jaringan kanker
Pembagian stadium kanker payudara biasa disebut TNM. T (Ukuran tumor), N (Nodus
limfe yang terlibat), dan M (Metastase yang terjadi).
Overrall Stage T Category N Category M Category
Stage 0 Tis N0 M0
Stage I T1 N0 M0
Stage II A T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
Stage II B T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stage III A T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
Stage III B T4 Any N M0
Stage III C Any T N3 M0
Stage IV Any T Any N M1