Anda di halaman 1dari 6

A.

Definsi
Kanker payudara merupakan terbentuknya tumor pada jaringan payudara-biasanya
pada kelenjar (saluran yang membawa ASI ke puting) atau lobulus (berfungsi sebagai
kelenjar yang memproduksi ASI). Kanker payudara ini tidak dialamai pada wanita saja,
melainkan pada pria juga bisa saja terjadi, walau terkadang pada pria jarang terjadi.

B. Klasifikasi
Kanker payudara dikelompokan berdasarkan sifatnya dan dikelompokan berdasar
seberapa jauh perkembangan penyakitnya.
1. Berdasarkan Sifatnya
a. Kanker payudara non-invasif (in-situ)
Ductal carcinoma in situ merupakan lesi prakanker. Sel kanker terletak di saluran
payudara tetapi belum menyebar ke jaringan payudara sehat. Neoplasia lobular
bukan kanker payudara, melainkan kondisi dimana terjadi perubahan pada lapisan
sel lobulus yang menandakan adanya peningkatan risiko berkembangnya kanker
payudara di masa depan.
Terapi Kanker payudara non-invasif (in-situ) diantaranya, operasi, radioterapi.
Terapi sistemik
b. Kanker payudara invasiv
Merupakan nama yang diberikan untuk kanker yang telah menyebar ke luar saluran
(kanker payudara ductal invasif) atau lobulus (kanker payudara lobular invasif).

2. Perkembangan Penyakitnya
a. Kanker payudara dini
Kanker payudara dini jika tumor belum menyebar melewati payudara atau kelenjar
getah bening ketiak (dikenal sebagai kanker payudara stadium 0-llA),kanker ini
biasanya dapat dioperasi dan terapi utama operasi pengangkatan kanker, banyak
juga menjalani terapi sistemik neoajuvan praoperasi.
Terapi kanker payudara dini diantaranya, operasi dan radioterapi, terapi sistemik
adjuvant, terapi sistemik neoadjuvan (terapi hormone, kemoterapi, terapi anti-
HER2).
b. Kanker payudara lokal-lanjut
Kanker ini bersifat lokal-lanjut apabila kanker telah menyebar dari payudara ke
jearingan sekitarnya atau kelenjar getah bening (stadium llB-lll).
Terapi kanker payudara lokal-lanjut diantaranya terapi sistemik (terapi neoadjuvan
untuk penyakit lokal lanjut).
c. Kanker payudara dengan metastasis
Kanker payudara digambarkan telah bermetastasis apabila kanker telah menyebar
ke bagian tubuh lain, seperti tulang, hati, atau paru (disebut stadium IV).
Terapi Kanker payudara dengan metastasis diantaranya kemoterapi untuk penyakit
lanjut, terapi hormon untuk penyakit lanjut, terapi anti-HER2 untuk penyakit lanjut,
terapi target lainnya.
d. Kanker payudara lanjut
Merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kanker payudara lokal-
lanjut yang tidak dapat dioperasi dan kanker payudara dengan metastasis.

Subtipe berdasarkan status reseptor hormon dan ekspresi gen HER2


Pertumbuhan sebagian tumor dirangsang oleh hormon estrogen dan progesteron.
Penting untuk mengetahui apakah tumor positif atau negative reseptor estrogen
(ER, estrogen reseptor) atau reseptor progesterone (PgR, progesterone reseptor.
Karena tumor dengan kadar reseptor hormone tinggi dapat ditatalaksana dengan
obat yang dapat mengurangi pasokan hormone ke tumor.

C. Pengelompokan Stadium Kanker Payudara


Stadium kanker payudara ditentukan berdasar ukuran tumor, keterlibatan kelenjar
getah bening, dan apakah tumor telah menyebar keluar payudara dan kelenjar getah
bening ke bagian tubuh yang lain. Berikut klasifikasi stadium kanker payudara:
1. Stadium 0
Tumor non-Invasif yang terbatas didalam payudara (TisNOMO)
2. Stadium I
Tumor kecil dan terbatas pada jaringan payudara atau dengan bukti kanker di kelenjar
getah bening dekat payudara.
 IA :
- Diameter tumor tidak lebih 20 mm dan terbatas pada payudara
(T1NOMO)
 IB :
- Tidak terdapat bukti primer (T0) atau diameter tumor tidak lebih 20
mm(T1), tetapi mikrometastasis (tidak lebih dari 2 mm) didapatkan pada
kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level I/II; kelenjar getah bening
dapat digerakkan (N1mi); tidak terdapat metastasis jauh (MO).
3. Stadium II
Tumor terdapat dalam payudara atau kelenjar getah bening sekitar, atau keduanya
 IIA :
- Tidak terdapat bukti primer (T0) atau diameter tumor tidak lebih 20 mm
(T1), metastasis terdapat pada kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level
I/II dan kelenjar getah bening dapat digerakkan (N1); tidak terdapat
metastasis jauh (MO).
- Diameter tumor lebih dari 20 mm tetapi tidak lebih dari 50 mm (T2) dan
terbatas pada payudara (NO); tidak terdapat metastasis jauh (MO).
 IIB :
- Diameter tumor lebih dari 20 mm tetapi tidak lebih dari 50 mm (T2);
metastasis terdapat pada kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level I/II
dan kelenjar getah bening dapat digerakkan (N1); tidak terdapat metastasis
jauh (MO).
- Diameter tumor lebih besar dari 50 mm (T3) dan terbatas pada payudara
(N0); tidak terdapat metastasis jauh (M0).
4. Stadium III
Tumor telah menyebar dari payudara ke kelenjar getah bening dekat payudara, ke
kulit payudara, atau dinding dada,
 IIIA :
- Tidak terdapat bukti tumor primer (T0), diameter tumor tidak lebih dari 20
mm (T1), diameter tumor lebih besar dari 20 mm tetapi tidak lebih dari 50
mm (T2), diameter tumor lebih besar dari 50 mm (T3); metastasis terdapat
pada kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level I/II dan kelenjar getah
bening terfiksasi atau kusut (N2); tidak terdapat metastasis jauh (M0).
- Diameter tumor lebih besar dari 50 mm (T3); metastasis terdapat pada
akelenjar getah bening ketiak ipsilateral level I/II dan kelenjar getah
bening dapat digerakkan (N1); tidak terdapat metastasis jauh (M0).
 IIIB :
- Tumor (ukuran apa pun) telah meluas ke dindig dada dan/atau kulit (T4);
kelenjar getah bening tidak terlibat (N0) atau metastasis terdapat pada
kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level I/II dan kelenjar getah bening
dapat digerakkan (N1) atau kelenjar getah bening terfiksasi atau kusut
(N2); tidak terdapat metastasis jauh (M0).
 IIIC :
- Tumor stadium apapun (T apa pun) metastasis terdapat pada kelenjar getah
bening ketiak ipsilateral level III, di kelenjar getah bening payudara
internal ipsilateral dengan bukti klinis metastasis kelenjar getah bening
ketiak I/II, atau di kelenjar getah bening supraklavikula ipsilateral (N2 atau
N3); tidak terdapat metastasis jauh (M0).
5. Stadium IV
Tumor telah menyebar ke bagian tubuh lain (T apa pun N apa pun M1).

D. Gejala
Adapaun gejala yang dialami oleh pasien kanker payudara :
 Adanya benjolan  Bengkak atau benjolan pada
 Perubahan ukuran atau bentuk ketiak
pada payudara  Nyeri atau rasa tidak nyaman
 Cekungan kulit atau pada payudara yang menetap
penebalan jaringan pada  Kemerahan pada kulit
payudara  Penebalan kulit
 Puting tertarik kedalam
 Ruam pada putting
 Cairan dari puting
E. Penyebab
Faktor resiko kanker payudara antara lain:
 Jenis kelamin wanita  Riwayat melahirkan lebih
 Usia lebih tua sedikit
 Riwayat keluarga atau mutase  Riwayat hyperplasia atipikal
gen tertentu  Obesitas
 Pajanan terhadap estrogen  Alkohol
 Pajanan terhadap radiasi
ionisasi

F. Penatalaksanaan
Tata laksana kanker payudara tergantung pada seberapa lanjut stadium kanker
(stadium 0-IV) dan jenis kanker yang ada .
Terapi pasien kanker payudara antara lain sebagai berikut:
 Operasi ; operasi konservasi payudara dimana tim bedah mengangkat tumor tetapi
mencoba mempertahankan sebanyak mungkin jaringan payudara.
 Radioterapi; terapi yang menggunakan radiasi pengion, yang merusak DNA sel
kanker sehingga mematikan sel tersebut.
 Terapi sistemik :
a. Kemoterapi; merupakan penghancuran sel kanker dan digunakan dalam tata
laksana kebanyakan kanker payudara triple negative, positif HER2, dan luminal
B-like.
b. Terapi hormon; bertujuan untuk mengurangi efek estrogen pada kanker
payudara positif ER.
c. Terapi target; merupakan obat-obatan yang menghalangi jalur sinyal spesifik
pada sel kanker yang mendorong mereka untuk bertumbuh.
d. Terapi lain; pasien dengan metastasis tulang sebaiknya diobati dengan obat-
obatan pemodifikasi tulang seperti bifosfonat atau denosumah, dikombinasikan
dengan kalsium dan suplemen vitamin D.
G. Obat Kemoterapi
Berikut obat-obatan yang dapat digunakan untuk kemoterapi:
 Kapesitabin  Epirubisin
 Karboplatin  Gemsitabin
 Sisplatin  Metotreksat
 Siklofosfamid  Paklitaksel
 Dosetaksel  Vinorelbin
 Doksorubisisn  5-fluorourasil

Anda mungkin juga menyukai