Anda di halaman 1dari 22

KONVERSI ENERGI PADA PEMBANGKIT HYDRO POWER

LAPORAN AWAL

NABILLAH FA’DIYYAH ZAHRA

140310190063

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FISIKA

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................i

BAB 1............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Tujuan.................................................................................................................2

BAB 2............................................................................................................................3

2.1 Definisi Energi....................................................................................................3

2.2 Konversi Energi..................................................................................................4

2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).........................................................4

2.4 Hydro Power.......................................................................................................5

2.5 Prinsip Kerja Hydro Power................................................................................6

2.6 Tinggi Jatuh Air..................................................................................................9

2.7 Debit Air.............................................................................................................9

2.8 Pompa Hydro Power........................................................................................11

2.9 Turbin Air.........................................................................................................12

2.10 Generator........................................................................................................13

BAB 3..........................................................................................................................14

3.1 Rencana Perancangan Algoritma Penelitian.....................................................14

3.2 Alat-alat Percobaan...........................................................................................15

3.3 Prosedur Percobaan...........................................................................................15

BAB 4..........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi yaitu salah satu unsur yang sangat penting bagi kehidupan manusia di
bumi dalam memenuhi segala aktivitas sehari-hari. Menurut hukum kekenalan energi,
energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk lainnya, atau yang disebut dengan konversi energi. Sumber energi
yang paling dominan sampai saat ini berasal dari minyak dan gas bumi. Namun,
kedua sumber energi tersebut tidak akan bertahan lama karena ketersediaannya di
bumi yang terbatas, semakin menipis, dan berpotensi habis. Maka itu perlu adanya
peralihan penggunaan sumber energi terbarukan yang bersifat lebih ramah lingkungan
seperti air.

Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan


ataupun dimusnahkan, melainkan energi dapat diubah dalam bentuk lain, disimpan,
dan ditransmisikan dalam bentuk kalor dan kerja. Dari konsep tersebut, dapat
dinyatakan bahwa energi mekanik dapat diubah menjadi energi listrik. Salah satu
penerapannya yaitu pembangkit listrik tenaga air (PLTA) atau biasa juga disebut
dengan hydro power plant. Ketersediaan air di bumi ini sangat melimpah karena
sebagian besar dari bumi terdiri dari air. Potensi air sebagai sumber energi dapat
dimanfaatkan dan diubah menjadi listrik serta pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
yang memanfaatkan hydro power. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan
digunakan dalam wujud energi mekanik maupun energi listrik. Dimana energi
mekanik aliran air merupakan transformasi dari energi potensial gravitasi
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir. Pompa hydro power mekanik
adalah kombinasi antara kerja turbin air dan pompa air yang dikopel melalui poros
berputar sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan level air tanpa
menggunakan energi listrik.
Energi listrik sendiri merupakan energi yang sangat dibutuhkan pada masa saat
ini, perkembangan dalam desain kepembangkitan energi listrik semakin ditingkatkan
dari skala pembangkitan kecil hingga skala pembangkitan besar. Pembangkit listrik
tenaga air (PLTA) adalah salah satu sumber energi listrik bekerja dengan cara
merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan
generator).

Oleh karena itu berdasarkan pemaparan di atas, percobaan ini dilakukan untuk
memahami konsep konversi energi melalui prinsip kerja pembangkit hydro power
mekanik yang selanjutnya dapat menentukan ketinggian level maksimum dan debit
air keluarannya.

1.2 Tujuan

1. Memahami prinsip kerja sistem pembangkit hydro power mekanik.


2. Menentukan ketinggian level air maksimum yang dapat dicapai.
3. Menentukan debit air yang keluar pada beberapa ketinggian yang ditentukan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Energi

Energi merupakan sesuatu yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan tetapi
dapat dirasakan adanya. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (energy is
the capability for doing work). Sedangkan energi alam adalah sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup
lebih sejahtera, energi alam bisa terdapat dimana saja seperti di dalam tanah, air,
permukaan tanah, udara dan lain sebagainya (Pudjanarsa, Astu & Nursuhud, Djati,
2013). Secara umum energi dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu:

2.1.1 Energi Mekanik


Bentuk transisi dari energi mekanik adalah kerja. Energi mekanik yang
tersimpan adalah energi potensial atau energi kinetik. Energi mekanik digunakan
untuk menggerakkan atau memindahkan suatu benda, misalnya untuk
mengangkat batu pada pembangunan gedung, untuk memompa air, untuk
memutar roda kendaraan dan lain sebagainya.
2.1.2 Energi Kinetik
Energi Kinetik adalah energi yang dimiliki benda atau objek karena
geraknya. Energi kinetik dirumuskan dengan:

1 2
EK = m . v (1)
2

Dimana :

EK = Energi Kinetik (J)

m = massa benda (kg)

v = kecepatan benda (m/s)


2.1.3 Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya
(kedudukan) terhadap suatu acuan. Sedangkan untuk energi potensial bumi
merupakan energi yang bergantung pada massa benda, gravitasi bumi, dan
ketinggian bumi. Sehingga dirumuskan dengan

Ep=m. g .h (2)

Dimana :
Ep = Energi Potensial (J)
m = massa (kg)
g = kecepatan gravitasi (9,8 m/s2)
h = ketinggian benda (m)

2.2 Konversi Energi

Hukum kekekalan energi mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan


(dibuat) ataupun dimusnahkan, akan tetapi dapat diubah bentuk energinya dari bentuk
yang satu ke bentuk lainnya, yang disebut Konversi energi atau energy conversion.
Pada masa sekarang memang peranan energi listrik cukup luas. Banyak metode
pembangkitan untuk mengkonversi suatu energi ke energi lisrik. Energi listrik sendiri
adalah produk konversi energi dari energi lain seperti energi kinetik air terjun, energi
uap/panas bumi, dll.

2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

PLTA merupakan salah satu sumber yang pertama dari energi mekanik dan
sumber daya energi terbarukan tertua di dunia. Referensi yang dikenal paling awal
adalah ditemukan dalam sebuah tulisan Yunani dari 85 SM dan ada referensi dalam
teks Romawi terdahulu. Roda sederhana yang digunakan untuk menggerakkan pabrik
dan menggiling gandum dikenal di Cina selama abad ke-1, dan pada awal milenium
kedua teknologi secara luas dikenal di seluruh Asia dan Eropa (Breeze, 2013).

Pembangkit listrik tenaga air adalah bentuk sumber daya energi terbarukan, yang
berasal dari air yang mengalir. Untuk menghasilkan listrik, maka sumber air yang
digunakan sebagai sumber energi harus bergerak (air terjun atau air mengalir). Ketika
air yang jatuh dari ketinggian tertentu akibat gaya gravitasi, maka di dalam air
tersebut memiliki energi potensial yang dapat digunakan sebagai sumber energi
listrik. Sebelum dikonversi menjadi energi mekanik oleh turbin, energi potensial yang
digunakan dikonversi terlebih dahulu menjadi energi kinetik. Energi kinetik dari air
kemudian memberikan daya dorong (tekanan) terhadap sudu atau baling-baling
turbin, sehingga bentuk energi kinetik dari air dikonversi menjadi energi mekanik.
Turbin tersebut diguanakan untuk menggerakan rotor generator yang kemudian
mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik dan sistem ini disebut
pembangkit listrik tenaga air. (Nasir & Bilal, 2014).

2.4 Hydro Power

Air merupakan sumber energi yang terbarukan karena masih banyak tersedia di
alam dan tidak menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan serta murah
dan relatif mudah didapat disekitar kita, karena pada air tersimpan energi potensial
(pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Salah satu pemanfaatan air
sebagai sumber energi untuk dikonversi menjadi energi listrik adalah dengan hydro
power. Tenaga air atau hydro power adalah energi yang diperoleh dari air yang
mengalir. Energi yang dimiliki air bisa wujud energi mekanis maupun energi listrik.
Pemanfaatan energi air kebanyak berada di daerah aliran air terjun atau aliran sungai
dengan menggunakan kincir air atau turbin air. Besarnya tenaga air yang tersedia dari
suatu sumber air bergantung pada kecepatan aliran air, head, dan debit air. Dalam
hubungan dengan reservoir, head adalah beda ketinggian antara muka air pada
reservoir (bendungan) dengan muka air keluar dari kincir air/turbin air untuk
menentukan jumlah energi yang tersedia dalam air yang bergerak. Secara umum,
semakin besar aliran air dan semakin tinggi head, maka semakin banyak listrik yang
dapat dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga air. Kecepatan aliran air akan
menghasilkan putaran pada turbin yang akan menghasilkan energi listrik. Besarnya
aliran air berkorelasi langsung dengan besarnya energi yang dihasilkan. Semakin
kecil debit air, semakin kecil air yang bisa ditampung di bendungan sehingga energi
yang dihasilkan juga semakin kecil. (Sihombing, 2009).

Pembangkit daya tenaga air (hydro power) dapat diklasifikasikan berdasarkan


daya yang dibangkitkan seperti pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Klasifikasi hydro power

Sumber: (Suryawan & Suarda, 2016)

2.5 Prinsip Kerja Hydro Power

Prinsip dasar hydro power adalah bahwa jika air dapat dialirkan dari ketinggian
tertentu ke tempat yang lebih rendah, maka energi aliran air dapat digunakan untuk
melakukan kerja. Atau dengan kata lain hydro power mengkonversi energi dengan
pemanfaatan air yang mengalir dari suatu ketinggian (energi potensial) mejadi energi
listrik. Karena sumber pembangkit listrik tenaga air adalah air, maka pembangkit
listrik tenaga air biasanya terletak di atau dekat sumber air. Jika energi air digunakan
untuk menggerakkan komponen mekanik, maka gerakan tersebut mengakibatkan
konversi energi potensial air menjadi energi mekanik. Turbin atau kincir air
mengubah energi air menjadi daya poros yang dapat digunakan untuk menggerakkan
generator listrik, mesin penggiling atau peralatan mekanik lain yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia (Suryawan & Suarda, 2016).

Elemen utama hydro power terdiri dari :

1. Water conveyance: Kanal, pipa, atau pipa bertekanan (penstock) yang


mengalirkan air.
2. Turbin
3. Generator
4. Regulator/transformer
5. Peng-kabelan (wiring) untuk mendistribusikan listrik

Energi listrik dihasilkan menggunakan turbin dan generator. Pada dam hydro,
gerakan elevasi yang dihasilkan dam menciptakan gaya gravitasi untuk memutarkan
tubin saat pelepasan air (mengalirnya air ke bawah). Mula-mula energi mekanik
dihasilkan melalui pergerakan air yang mengalir dari reservoir tinggi (tempat tinggi)
ke rotasi putaran pada turbin. Turbin ini bersambungan dengan generator
elektromagnetik, sehingga memutarkan generator yang mampu menghasilkan listrik
saat turbin berputar. Pada beberapa dam hydro terdapat reservoir tambahan di daerah
bawah sebagai penyimpan air yang akan dipompa ke reservoir yang lebih tinggi
untuk dilepaskan saat listrik sesuai permintaan.

Besarya energi potensial air yang jatuh dihitung dengan persamaan berikut

E p =mgh (3)

Daya merupakan energi tiap satuan waktu ( Et ), sehingga persamaan (3) dapat
dinyatakan sebagai

E m
= gh (4)
t t
Dengan mensubstitusikan P terhadap ( Et ) dan mensubstitusikan ρQ terhadap
( mt ), maka:
P= ρQ gh (5)

Dimana P adaah daya potensial air (watt), Q adalah kapasitas aliran (m3/s), dan ρ
adalah densitas air (kg/m3). Sedangkan energi kinetik air yang mengalir dihitung
dengan persamaan

1 2
Ek = m v (6)
2

Daya air yang tersedia dinyatakan dengan:

1 2
P= ρQ v (7)
2

Dengan menggunakan persamaan kontinuitas debit air Q= Av , maka:

1 3
P= ρA v (8)
2

Dimana A adalah luas penampang aliran air (m2) (Sihombing, 2009).

Memahami siklus air penting untuk memahami tenaga air (hydro power). Siklus
air dibagi menjadi tiga langkah:

1. Energi matahari memanaskan air di permukaan sungai, danau, dan lautan, yang
menyebabkan air menguap.
2. Uap air mengembun menjadi awan dan jatuh sebagai presipitasi, hujan dan salju.
3. Curah hujan terkumpul di aliran dan sungai, yang bermuara di lautan dan danau,
di mana ia menguap dan memulai siklusnya lagi.
Gambar 2.1 Siklus Air (Administration, 2020)

Jumlah curah hujan yang mengalir ke sungai dan aliran di suatu wilayah
geografis menentukan jumlah air yang tersedia untuk menghasilkan tenaga air.
Variasi curah hujan musiman dan perubahan pola presipitasi jangka panjang, seperti
kekeringan, dapat berdampak besar pada ketersediaan produksi tenaga air
(Administration, 2020).

2.6 Tinggi Jatuh Air

Head yaitu ketinggian vertikal dimana air jatuh. Dalam hubungan dengan
reservoir air maka Head adalah beda ketinggian antara muka air pada reservoir
dengan muka air keluar dari kincir air/turbin air. Total energi yang tersedia dari suatu
reservoir air merupakan energi potensial air.

2.7 Debit Air

Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu. Sistem satuan SI besarnya debit
dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/s). Dalam laporan-laporan teknis,
debit biasanya ditunjukkan dalam bentuk hidrograf aliran. Pengukuran debit aliran
dapat dilakukan dengan mengukur waktu tempuh pelampung untuk panjang atau
jarak tertentu yang ditentukan. Dari besaran jarak dan waktu dapat dihitung kecepatan
air. Karena pelampung hanya mengukur kecepatan pada permukaan air diperlukan
modifikasi (mengisi pelampung dengan air agar massa jenisnya hampir sama dengan
air sehingga melayang) agar kecepatannya bisa mewakili seluruh luas penampang.

Debit aliran air yang mengalir dapat dihitung dengan persamaan berikut

Q= Av (9)

Dimana Q adalah debit aliran (m3/s), A adalah luas penampang (m2), dan v
adalah kecepatan air rata-rata (m/s) (Octadinda, 2017)

Setelah diperoleh nilai head dan debit air maska bisa ditentukan daya listrik yang
dihasilkan oleh turbin air dengan menggunakan perumusan:

PE=ŋ. P air (10)

Dimana :
PE = Daya Listrik (watt)

ŋ (Efisiensi gabungan turbin dan genertator) = ŋT. ŋG


ŋT = Efisiensi Turbin

ŋG = Efisiensi Generator

Apabila ditinjau dari kapasitas dan tiggi jatuh air, daya turbin yang direncanakan
dapat ditentukan dengan persamaan.

P= ρ.g.Q.HC .ŋT (11)

Dimana :
P = Daya turbin (Watt)

ρ = Massa jenis air (kg/m3)


g = Percepatan grafitasi (m/det2)
Q = Debit aliran air (m3/det)

HC = Tinggi jatuh air efektif

ŋT = efisiensi turbin (untuk turbin air harga efisiensi 84% s.d. 94%)

2.8 Pompa Hydro Power

Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan
fluida dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan fluida dari daerah
bertekanan rendah kedaerah yang bertekanan tinggi. Hal ini dicapai dengan membuat
suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada
sisi keluar atau discharge dari pompa. Pada prinsipnya pompa mengubah energi
mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan
digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi tahanan-tahanan yang terdapat
pada saluran yang dilalui (Octadinda, 2017).

Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin
kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja poros putar) menjadi
energi fluida dan tekanan. Suatu pompa sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu
impeler atau lebih yang dilengkapi dengan sudu-sudu, yang dipasangkan pada poros
yang berputar dan diselubungi oleh sebuah rumah (casing). Fluida memasuki impeler
secara aksial di dekat poros dan mempunyai energi potensial, yang diberikan padanya
oleh sudu-sudu. Begitu fluida meninggalkan impeler pada kecepatan yang relatif
tinggi , fluida itu dikumpulkan didalam ‘volute’ atau suatu seri lluan diffuser yang
mentransformasikan energi kenetik menjadi tekanan. Ini tentu saja diikuti oleh
pengurangan kecepatan. Sesudah konversi diselesaikan, fluida kemudian dikeluarkan
dari mesin tersebut. Sama untuk pompa-pompa dengan kekecualian bahwa volume
gas adalah berkurang begitu gas-gas tersebut melewati blower, sementara volume
fluida secara praktis adalah tetap begitu begitu fluida tersebut melewati pompa.
Pompa-pompa sentrifugal pada dasarnya adalah mesin-mesin berkecepatan tinggi
(dibandingkan dengan jenis-jenis torak, rotary, atau pepindahan). Garis-garis
effesiensi adalah garis yang menyatakan efisiensi yang sama untuk hubungan head
dengan kapasitas atau daya dapat di tentukan batasan putaran maksimum dan
minimum dengan kata lain untuk mendapatkan daerah operasi yang terbaik jika
dilihat dari segi putaran pompa.

2.9 Turbin Air

Dalam suatu sistem pembangkit listrik dengan tenaga air, turbin air merupakan
salah satu peralatan utama selain generator. Turbin air mengubah energi potensial air
menjadi energi mekanik atau pengkonversikan energi dari sejumlah air yang jatuh
menjadi energi mekanik pada putaran poros turbin yang nantinya poros tersebut akan
memutar generator. Energi mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga
listrik. Pemilihan turbin pada suatu pembangkit didasarkan pada beberapa
pertimbangan antara lain head dari lokasi yang bersangkutan, daya yang ingin
dibangkitkan, variasi debit air yang mengalir, serta kecepatan putaran turbin yang
diinginkan untuk memutar generator. Turbin terdiri dari runner yang dihubungkan
dengan poros adalah untuk mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis
atau daya poros. Turbin bisa dihubungkan langsung dengan generator atau melalui
roda-gigi atau belt dan pulley, tergantung pada putaran turbin yang dihasilkan dan
putaran generator yang harus diputar (Suryawan & Suarda, 2016).

Untuk menghitung energu listrik yang dihasilkan dapat digunakan persamaan


berikut (Sari & Fasha, 2012)

Plistrik =V . I (12)

Dimana Plistrik adalah energi listrik (watt), V adalah tegangan (volt), dan I
adalah arus (A). Setiap turbin memiliki efisiensi yang berbeda-beda. Berikut
merupakan tabel jenis turbin air berdasarkan head

Tabel 2.2 Jenis Turbin Air Berdasarkan Head


Sumber: (Suryawan & Suarda, 2016)

2.10 Generator

Generator merupakan salah satu mesin listrik yang digunakan untuk merubah
energi gerak atau energi mekanik menjadi energi listrik. Energi listrik yang
dihasillkan melalui adanya medan magnet yang diputar melalui rotor dan akan
menimbulkan medan magnet yang timbul disisi stator. Kemudian medan magnet yang
terjadi di stator dengan pola-pola tertentu akan menimbulkan arus listrik yang
mengalir dikumparan stator yang dialirkan melalui saluran transmisi sebagai arus
listrik. Semakin besar putaran generator maka semakin besar energi listrik yang
didapat dan semakin besar energi kinetis yang diperlukan untuk memutarnya. Beban
yang terpasang merupakan beban listrik yang digunakan sebagai media penerangan.
Generator terdiri atas dua bagian utama yaitu kumparan jangkar dan kumparan medan
yang ditempatkan pada stator dan rotor. Stator merupakan bagian yang diam
sedangkan rotot merupakan bagian yang bergerak (Nurhadi, 2013)
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Rencana Perancangan Algoritma Penelitian

Mulai A

Menyiapkan alat lalu Mengulang prosedur 3 s.d.


mengukur diameter dalam 5 sebanyak 3 kali lalu
pipa 1 dan 2 sebanyak 3 kali memantau perbedaan hasil
dan mengukur ketinggian
max pipa 2
Memastikan katup tertutup,
lalu mengisi tandon 1 dan 2
sampai penuh Mengulangi percobaan 6
dan 7 pada pipa 2 dengan ¾
dan ½ x ketinggian max lalu
Mengukur debit air yang menghitung debit yang
keluar dengan stopwatch keluar

Mencatat waktu Mengisi tandon dengan air ½


pengosongan tandon 1 dan x volume awal, lalu catat
volume air yang di buangan waktu pengosongan

A Mengukur D poros 5 kali dan


putaran poros, lalu hitung
daya pada poros puli

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan


3.2 Alat-alat Percobaan

1. Tandon air (reservoir 1) sebagai wadah mula sumber air.


2. Pipa air masuk (pipa 1) sebagai saluran yang menyalurkan air menuju turbin.
3. Katup pengatur air sebagai pengatur masuk nya air.
4. Turbin sebagai alat untuk mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik,
Poros transmisi daya sebagai penerus putaran penggerak kepada impeller dan
pompa serta sebagai poros yang mengkopel putaran turbin dan pulley, Pulley
untuk mengubah kecepatan sudut rotasi yang dipersyaratkan untuk
menggerakkan sudu-sudu pompa yang kemudian akan menghisap atau menekan
air sampai level tententu.
5. Tandon air ke 2 sebagai wadah hasil aliran air dari tempat tertinggi.
6. Pipa air keluar (pipa 2) sebagai saluran aliran air keluaran.
7. Tandon air buangan sebagai saluran yang berfungsi untuk membawa aliran air
setelah melalui turbin kembali ke tandon 1.
8. Pompa air untuk mengalirkan fluida dari daerah bertekanan rendah kedaerah
yang bertekanan tinggi atau penghisap atau penekan air sampai level tententu.

3.3 Prosedur Percobaan

1. Memeriksa terlebih dahulu semua komponen peralatan seperti terlihat pada


Gambar 1.1 di modul.
2. Mengukur diameter dalam pipa 1 dan pipa 2 dengan menggunakan jangka
sorong, melakukan 3 kali pengukuran.
3. Memastikan katup penutup air dalam keadaan tertutup, lalu mengisi tandon 1 dan
tandon 2 sampai penuh.
4. Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur debit air yang
keluar dari pipa 2, menyiapkan pula penampung air buangan yang berskala.
5. Membuka katup 3, mencatat waktu yang diperlukan untuk mengosongkan tandon
1 dan mencatat pula volume air yang ada di buangan.
6. Melakukan prosedur 3, 4, dan 5 tiga kali pengulangan. Mengamati adakah
perbedaan hasil pengukuran laju alir melalui persmaan kontinuitas dan hukum
kekekalan energi. Mengukur ketinggian air maksimum yang dapat dicapai pada
pipa 2, ini adalah head maksimum yang dapat dicapai oleh pompa.
7. Mengulangi percobaan 6 dengan mengatur ketinggian pipa 2, yaitu ¾ x
ketinggian maksimum, menghitung debit yang keluar dari pipa 2.
8. Mengulangi percobaan 7 dengan mengatur ketinggian pipa 2, ½ x ketinggian
maksimum, menghitung debit yang keluar dari pipa 2.
9. Mengisi tandon dengan air, dengan volume ½ x volume semula, mencatat waktu
yang diperlukan untuk mengosongkan air.
10. Mengukur diameter poros sebanyak 5 kali pada titik yang berbeda dan putaran
(rpm) poros. Menghitung daya pada poros puli.
BAB 4
TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan fungsi masing-masing komponen peralatan yang ada pada mesin hydro
power mekanik (turbin, poros transmisi, pulley, dan pompa air).
Jawab : Turbin berfungsi sebagai alat untuk mengubah energi potensial air
menjadi energi mekanik. Poros transmisi daya berfungsi sebagai penerus putaran
penggerak kepada impeller dan pompa serta sebagai poros yang mengkopel
putaran turbin dan pulley. Pulley berfungsi untuk mengubah kecepatan sudut
rotasi yang dipersyaratkan untuk menggerakkan sudu-sudu pompa yang kemudian
akan menghisap atau menekan air sampai level tententu. Pompa air digunakan
untuk mengalirkan fluida dari daerah bertekanan rendah kedaerah yang
bertekanan tinggi atau penghisap atau penekan air sampai level tententu.

2. Bagaimana prinsip kerja peralatan seperti pada soal 1.


Jawab : Air yang mengalir dari tempat tertinggi (tandon 1) ke tandon 2 melalui
pipa dan dijatuhkan untuk memutarkan turbin. Dimana putaran penggrekan
diteruskan oleh pulley pada poros transmisi daya kepada impeller dan pompa.
Dengan poros transmisi ini juga, putaran turbin dan pulley dikopel. Pulley
tersebut akan mengubah kecepatan sudut rotasi yang dipersyaratkan untuk
menggerakkan sudu-sudu pompa yang kemudian akan menghisap atau menekan
air sampai level tententu. Air kembali di pompa dan digunakan kembali. Secara
singkat prinsip kerjanya adalah transmisi daya. Dengan mengubah energi
potensial air yang jatuh dari tandon 1 menjadi energi mekanik yang kemudian
menghasilkan daya untuk menggerakkan pompa air.

3. Jelaskan bahwa mesin ini dapat digunakan untuk mengairi sawah yang terletak
jauh di atas permukaan sungai.
Jawab : Dengan daya yang dihasilkan dari energi mekanik akibat aliran fluida,
pompa dapat bekerja untuk menghisap dan manaikkan air pada level tertentu.

4. Efisiensi mesin adalah kajian penting dalam setiap produk engineering, Apakah
yang dimaksud dengan efisien mesin? Berilah penjelasan efisiensi mesin dari alat
hydro power yang akan anda operasikan.
Jawab : Efisieni mesin merupakan perbandingan energi yang dihasilkan oleh
sistem dengan besarnya energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan sistem.
Dalam pembangkit hydro power ini digunakan energi potensial. Maka efisiensi
mesin ini dapat terlihat dengan membandingkan debit air yang digunakan untuk
menggerakkan turbin dengan air yang dihasilkan dari pompa. Efisiensi sebuah
mesin merupakan perbandingan energi yang dihasilkan oleh suatu sistem dengan
besarnya energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan sistem. Dalam pembangkit
hydro power ini digunakan energi potensial air, maka efisiensi mesin ini dapat
terlihat dengan membandingkan debit air yang digunakan untuk menggerakkan
turbin dengan air yang dihasilkan dari pompa.Konsep efisiensi menjelaskan
bahwa perbandingan antar energi berguna dengan energi yang masuk secara
alamiah tidak pernah mencapai 100%. Pada motor bakar ada beberapa definisi
dari efisiensi yang menggambarkan kondisi efektifitas mesin bekerja, yaitu:
 Efisiensi termal
 Efisiensi termal indikator
 Efisiensi termal efektif
 Efisiensi mekanik
DAFTAR PUSTAKA
Administration, E. I., 2020. Hydropower explained. [Online]
Available at: https://www.eia.gov/energyexplained/hydropower/
[Diakses 28 Februari 2021].

Nurhadi, 2013. Perancangan Generator. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Octadinda, C., 2017. Rancang Bangun Prototype Pembangkit Listrik Tenaga


Mikrohidro (PLTMH) Turbin Pelton Ditinjau dari Pengaruh Variasi Debit
terhadap Daya yang Dihasilkan. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

Sari, P. & Fasha, R., 2012. Pengaruh Ukuran Diameter Nozzle 7 dan 9 mm Terhadap
Putaran Sudu dan Daya Listrik pada Turbin Pelton. Depok: Universitas
Gunadarma.

Sihombing, E. S., 2009. Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terjun pada
Aliran Sungai. Sumatera Utara: Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik.

Suryawan, I. A. A. A. & Suarda, I. M., 2016. Performasi Turbin Air. Bali: Fakultas
Teknik Universitas Udaya.

Arismunandar, A., 2004. Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik Jilid II : Saluran
Transmisi. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Breeze, P., 2013. Power Generation Technologies. Amsterdam: Elsevier Ltd.

Nasir, A. & Bilal, 2014. Suitable Selection of Components for the Micro Hydro-
Electric Power Plant. Jakarta: Journal Advances in Energy and Power.

Pudjanarsa, Astu & Nursuhud, Djati, 2013. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta: CV
Andi OFFSET.

Anda mungkin juga menyukai