ABSTRAK
Percobaan mengenai Efek Hall ini bertujuan untuk menentukan konstanta Hall dan
konsentrasi pembawa muatan pada bahan perak dan tungsten. Percobaan ini juga
dimaksudkan untuk mengamati efek Hall, serta hubungan potensial Hall V H dengan arus I
dan potensial V H dengan medan magnet Bz . Peralatan yang digunakan dalam percobaan
yaitu lempengan sampel perak (Ag) dan tungsten, sumber arus konstan 10 A dan 20A, lubang
U_CORE, sepasang lempeng kutub yang dibor, coil 250 lilitan, probe tangensial, multimeter
CA 4010 (15 A), microvoltmeter, dan teslameter. Diperoleh nilai RH rata-rata dari sampel
tungsten dengan arus 15A sebesar 2,190x10-10 m3/C dan untuk arus 20A sebesar 1,993x10-10
m3/C. Pada sampel perak diperoleh nilai RH rata-rata dengan arus 15A sebesar 1,54622x10-10
m3/C dan dengan arus 20A sebesar 1,49375x10-10 m3/C. Didapatkan pula nilai konsentrasi
pembawa muatan rata-rata pada tungsten dengan arus tetap 15A sebesar 2,851×1028 m3/C
dan arus 20A sebesar 3,135×1028 m3/C. Pada perak dengan arus 15A sebesar 4,03744×1028
II Pengolahan Data
II.1Persamaan
Contoh pengolahan data menggunakan sampel data percobaan pertama dengan bahan
tungsten saat I =15 A dan B=0,20 T
1. Konstanta Hall R H
V H ×d
RH=
B×I
Keterangan :
R H =konstanta Hall ( )
m3
C
KSR R H =
| R Hlit −R Hhit
RHlit
×100 %
|
dengan :
−10 m3
Rh tungsten literatur=1,18 ×10
C
3
−11 m
Rh Ag literatur =9 ×10
C
KSR R H =83,62%
4. Kesalahan Relatif konsentrasi pembawa muatan n
KSR n=
| nlit −nhit
nlit |
× 100 %
Keterangan :
28 −3
n tungsten literatur=5,29 ×10 m
28 −3
n Agliteratur =6,6 ×10 m
Syifa Arinal Haq ǀ 140310190001 ǀ A
KSR n=
| ( 5,29 ×1028 ) −( 2,8810 ×1028 )
5,29 ×10
28 |
×100 %
KSR R H =45,54 %
5. Konstanta Hall R H secara Grafis
Besar konstanta R H dapat juga ditentukan secara grafis dari kurva antara V H dan
Bz , dengan R H adalah slope kurva tersebut
( slope x ) d
RH=
Ix
∆V H
slope x=
Bz
slope x juga dapat dilihat dari koefisien di x pada persamaan y=a x+b .
untuk tungsten dengan I=15 A memiliki persamaan y=33.753 x−0.468 , sehingga
:
( 33.753 ) × 10−4 m
RH=
15 A
3
m
R H =0,0002 25
C
II.2Tabel Data Hasil Perhitungan
II.2.1 Tabel Data Hasil Perhitungan pada Percobaan Tungsten
Tabel 2.1 Tabel Data Hasil Perhitungan pada Percobaan Tungsten
TUNGSTEN
V (µV ) Rh n KSR R h KSR n
B(T )
I =15 A I =20 A I =15 A I =20 A I =15 A I =20 A I =15 A I =20 A I =15 A I =20 A
2.88101E+2
0.20 6.5 7.5 2.16667E-10 1.875E-10 3.3292E+28 83.62% 58.90% 45.54% 37.07%
8
3.01886E+2
0.37 11.6 15.0 2.06774E-10 2.00535E-10 3.1128E+28 75.23% 69.94% 42.93% 41.16%
8
2.79823E+2
0.52 17.4 20.2 2.23077E-10 1.94231E-10 3.2138E+28 89.05% 64.60% 47.10% 39.25%
8
2.82243E+2
0.63 20.9 24.9 2.21164E-10 1.97619E-10 3.1587E+28 87.43% 67.47% 46.65% 40.29%
8
0.70 23.1 28.0 2.21583E-10 2.01439E-10 2.8171E+28 3.0988E+28 87.78% 70.71% 46.75% 41.42%
2.84381E+2
0.74 24.2 30.0 2.19501E-10 2.04082E-10 3.0587E+28 86.02% 72.95% 46.24% 42.18%
8
2.82385E+2
0.76 25.2 - 2.21053E-10 - - 87.33% - 46.62% -
8
0.79 26.0 - 2.19409E-10 - 2.845E+28 - 85.94% - 46.22% -
2.80899E+2
0.81 27.0 34.0 2.22222E-10 2.09877E-10 2.9742E+28 88.32% 77.86% 46.90% 43.78%
8
Rata-Rata 2.190.E-10 1.993.E-10 2.851.E+28 3.135.E+28 85.64% 68.92% 46.11% 40.73%
Syifa Arinal Haq ǀ 140310190001 ǀ A
II.3Grafik
II.3.1 Grafik Kalibrasi Medan Magnet
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
Arus (A)
II.3.2 Grafik Hubungan Tegangan Hall terhadap Medan Magnet pada Tungsten
I = 15 A Linear (I = 15 A)
I = 20 A Linear (I = 20 A)
Gambar 2.2 Grafik Hubungan Tegangan Hall terhadap Medan Magnet pada
Tungsten
II.3.3 Grafik Hubungan Tegangan Hall terhadap Medan Magnet pada Silver
I = 15 A Linear (I = 15 A)
I = 20 A Linear (I = 20 A)
Gambar 2.3 Grafik Hubungan Tegangan Hall terhadap Medan Magnet pada
Silver
Syifa Arinal Haq ǀ 140310190001 ǀ A
pengambilan data, pada percobaan ini dilakukan dengan mengamati tegangan Hall yang
terukur dengan memberikan variasi arus I x dan medan magnet I B.
Untuk pengkalibrasian medan magnet, dilakukan dengan mengukur arus I B dan medan
magnet (B) dalam keadaan tanpa sampel. Arus yang mengalir pada kumparan divariasikan
dari rentang 0,5 A hingga 9A untuk setiap kenaikan 0,5A. Kalibrasi medan magnet ini
dilakukan dengan mengamati perubahan medan magnet sebagai fungsi arus yang melalui
kumparan untuk mengetahui hubungan antara pemberian arus kumparan terhadap nilai medan
magnet yang dihasilkan. Dari kalibrasi medan magnet, diperoleh data perubahan medan
magnet terhadap pemberian arus setiap kenaikan 0,5 A. dari data tersebut dapat dibuat suatu
grafik yang menyatakan hubungan arus dan medan magnet, dari grafik pada Gambar 2.1
diketahui bahwa medan magnet dan arus memiliki hubungan yang berbanding lurus, artinya
semakin besar arus yang diberikan pada rangkaian dan semakin banyak jumlah lilitan
kumparan, maka medan magnetnya pun akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan
persamaan medan magnet ¿ dan teori yang dinyatakan dalam Hukum Ampere, bahwa medan
magnet yang dihasilkan suatu kumparan berarus listrik bergantung pada besar kuat arus
listrik, banyaknya kumparan dan jari-jari lingkaran kawat, semakin besar arus listrik yang
diberikan, semakin kecil jari-jari lingkaran kawat maka semakin besar gaya medan magnet
pada kawat melingkar.
Pada percobaan dengan sampel tungsten diperoleh besar tegangan Hall V H yang
berbanding lurus dengan nilai medan magnet untuk kedua variasi arus (15 A dan 20 A). Hal
ini dapat dilihat pada grafik hubungan tegangan Hall terhadap medan magnet yang tertera di
Gambar 2.2. Saat medan magnet sebesar 0,20 T, tegangan Hall kedua variasi arus adalah
6,5 V dan 7,5V . Hingga pada medan magnet terakhir yang timbul yaitu 0,81 T, tegangan Hall
kedua variasi arus menjadi 27 V dan 34 V. Namun pada saat B=1,76 T dan 0,79T , tidak
muncul tegangan Hall. Konstanta Hall R H rata-rata yang diperoleh adalah sebesar
−10 −10
2,19 ×10 untuk I =15 A dan 1,993× 10 untuk I =20 A . Konstanta Hall ini cenderung
meningkat seiring naiknya tegangan, ketidaktepatan hasil hanya terjadi pada saat tegangan
Hall tidak muncul. Hubungan yang berbanding lurus ini sudah sesuai dengan teori, di mana
semakin besar sumber arus yang diberikan pada kumparan maka akan menimbulkan medan
magnet yang semakin besar pula. Besar medan magnet tersebut akan mempengaruhi gaya
Lorentz pada pembawa muatan yang sedang bergerak dan pada akhirnya mempengaruhi
besar tegangan Hall yang timbul. Kesesuaian teori ini juga sudah sesuai dengan rumus bahwa
medan magnet yang dihasilkan berbanding lurus dengan tegangan Hall. Meskipun hasil
Syifa Arinal Haq ǀ 140310190001 ǀ A
perhitungan dan grafik sudah menunjukkan hasil yang mendekati teori, namun konstanta Hall
pada percobaan tungsten ini memiliki kesalahan relatif yang sangat besar, yaitu dengan rata-
rata 85,64 %untuk I =15 A dan 68,92 %untuk I =20 A . Untuk konstanta pembawa muatan (n)
rata-rata yang dihasilkan adalah 2,851 ×1028 untuk I =15 A dan 3,135 ×1028 untuk I =20 A ..
Hasil ini pun terbilang sangat jauh dari konsentrasi pembawa muatan literatur yaitu
5,29 ×10 m . Sehingga KSR n nya pun besar, yaitu dengan rata-rata 46,11 % untuk
28 −3
hubungan tersebut, melainkan cenderung fluktuatif. Konsentrasi pembawa muatan serta nilai
konstanta Hall yang fluktuatif ini bisa menjadi salah satu penyebab besarnya nilai KSR.
Selain itu, KSR yang besar juga bisa disebabkan oleh proses kalibrasi yang tidak memenuhi
standar, penempatan sampel uji yang tidak tepat, kabel penghubung probe yang tidak
tersambung dengan baik sehingga arus yang mengalir kurang optimal, kesalahan pengamatan
dan pengambilan data. Selain itu, bisa juga diakibatkan karena nilai yang terbaca pada alat
ukur tidak stabil sehingga nilai yang dicatat tidak akurat.
Selain mengetahui konstanta Hall dan konsentrasi pembawa muatan, percobaan efek Hall
ini juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah pembawa muatan dalam sebuah bahan
konduktor adalah hole atau electron. Sebuah plat sample dengan lebar d, ketika pembawa
arusnya adalah elektron maka muatan akan bergerak dari arus negatif, yaitu dari arah bawah
ke atas, sedangkan, jika pembawa arusnya adalah hole, maka muatan akan bergerak dari arah
berlawanan sehingga potensial tertinggi pada plat untuk kedua kondisi tersebut berlawanan
arah. Berdasarkan salah satu percobaan yang telah dilakukan oleh (Pakpahan, et al., 2015),
percobaan efek Hall pada tungsten memberikan hasil tegangan Hall positif, menunjukkan
bahwa mekanisme sifat konduksi bahan diakibatkan oleh pembawa muatan positif.
Sedangkan percobaan pada perak menunjukkan hal sebaliknya, yaitu diperoleh nilai tegangan
Hall negative sehingga mekanisme konduksi bahan diakibatkan oleh pembawa muatan
negative.
Syifa Arinal Haq ǀ 140310190001 ǀ A
IV Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan nilai konstanta Hall dan
konsentrasi pembawa muatan pada bahan tungsten dan silver dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus yang ada, dan diperoleh :
a. Untuk tungsten:
Konstanta Hall dengan arus tetap 15 A rata-rata sebesar 2,19 ×10−10
Konstanta Hall dengan arus tetap 20 A rata-rata sebesar 1,993 ×10−10
Konsentrasi pembawa muatan dengan arus tetap 15 A rata-rata sebesar 2,851 ×1028
Konsentrasi pembawa muatan dengan arus tetap 20A rata-rata sebesar 3,135 ×1028
b. Untuk silver:
Konstanta Hall dengan arus tetap 15 A rata-rata sebesar 1,54622× 10−10
Konstanta Hall dengan arus tetap 20 A rata-rata sebesar 1,4938 ×10−10
Konsentrasi pembawa muatan dengan arus tetap 15 A rata-rata sebesar
28
4,0374 ×10
Konsentrasi pembawa muatan dengan arus tetap 20A rata-rata sebesar 4,189 × 1028