PRAKTIKUM NUTRISURVEY
Oleh
Nenni Dwi A. Lubis, SP, MSi
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu menjelaskan program nutrisurvey dan mampu menggunakan program
nutrisurvey untuk keperluan di bidang gizi dan kedokteran
Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan program nutrisurvey
2. Mahasiswa mampu mendownload program nutrisurvey
3. Mahasiswa mampu menggunakan/mengoperasikan nutrisurvey
4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan nutrisurvey dalam bidang gizi dan kedokteran.
PENGENALAN NUTRISURVEY
NutriSurvey adalah salah satu software yang biasa digunakan oleh ahli gizi atau ahli
pangan untuk menganalisis kandungan gizi bahan makanan. NutriSurvey 2007 merupakan
versi paling baru dari program ini. Program NutriSurvey memiliki banyak keunggulan,
karena dapat digunakan untuk menganalisis hal-hal berikut :
1. Program untuk menganalisis kandungan zat gizi bahan makanan dan/atau resep
makanan
2. Program untuk menentukan kebutuhan zat gizi individu berdasarkan umur, jenis
kelamin dan aktivitas fisik
3. Program untuk menentukan status gizi berdasarkan umur dan jenis kelamin.
4. Program untuk menyusun kuesioner survei gizi
Dari kotak dialog diatas, klik Next, maka akan muncul kotak dialog Select installation
directory seperti gambar dibawah ini.
Setelah kita pilih lokasi direktori penyimpanan File yang akan di download, klik next sekali
lagi.
Setelah klik next, maka proses instal program NutriSurvey berjalan dan akan muncul
tampilan berikut :
Apabila proses instalasi program sudah komplit, maka akan muncul tampilan seperti ini dan
kita klik oke :
Proses instalasi berhasil apabila secara otomatis akan menampilkan icon NutriSurvey pada
desktop dan icon program aplikasi pada kelompok program. Bila belum, silahkan cek apakah
resolusi desktop komputer anda telah terseting menjadi minimal 800 x 600, bila resolusinya
di bawahnya, sudah pasti proses instalasi gagal .
1. Untuk mendapatkan sofware NutriSurvey versi Indonesia, dapat kita peroleh melalui
www.NutriSurvey.de
2. Selanjutnya kita klik link database, dan kita pilih link Indonesian, untuk di klik.
(pastikan di direktori mana file dalam bentuk ZIP ini kita simpan).
Untuk dapat menggunakan program NutriSurvey , terlebih dahulu harus dipastikan bahwa
komputer sudah terinstal dengan NutriSurvey for windows. Hal ini dapat kita lihat dari
desktop ataupun menu yang terdapat pada program dengan membuka start terlebih dahulu.
Bila di layar komputer sudah muncul icon NutriSurvey, maka klik dengan mause dua kali
pada icon trsebut. Bila di layar komputer belum ada icon NutriSurvey, maka klik START,
pilih FILE PROGRAM dan sorot NutriSurvey kemudian klik dua kali icon NutriSurvey,
maka muncul tampilan berikut :
Selanjutnya klik OK, maka kita siap mengoperasikan program NutriSurvey.
1. Setelah klik Ok, maka akan muncul tampilan NutriSurvey yang Asli (versi Inggris)
seperti ini :
Program NutriSurvey yang asli versi bahasa Inggris kurang mengenali berbagai jenis
makanan/resep masakan di Indonesia sehingga menyulitkan kita untuk dapat menghitung
semua jenis makanan yang dikonsumsi dalam 1 hari. Program NutriSurvey dalam bahasa
Indonesia sudah tersedia dan dapat diunduh secara gratis.
Program NutriSurvey dalam bahasa Indonesia barangkali lebih mudah untuk digunakan oleh
pengguna di Indonesia karena dioperasikan dengan menggunakan bahasa Indonesia,
disamping itu juga dapat mengenali berbagai jenis makanan (DKBM: Daftar Komposisi
Bahan Makanan) di Indonesia. Langkah-langkah memualai program NutriSurvey versi
Indonesia :
1. File NutriSurvey versi Indonesia (indonesia_prog.zip) kita ekstrak
2. File hasil ektrak kita beri nama NutriSurveyIndo
3. Selanjutnya kita klik ganda file NutriSurveyIndo, maka akan muncul tampilan berikut:
4. Selanjutnya kita klik ganda icon NutriSurvey, maka akan muncul tampilan berikut:
5. Selanjutnya kita kilk oke, maka akan muncul tampilan berikut :
Tampilan dan Kegunaan menu utama pada program NutriSurvey antara lain:
1. Menu File : dapat digunakan untuk (membuat file baru, membuka lama, menyimpan
data dll)
2. Menu Edit: digunakan untuk memodifikasi, mengcopy, menghapus, mencari dan
mengganti data, menyisipkan data, mengisi waktu makan dan informasi perhitungan)
Untuk menghitung kebutuhan gizi individu dan status gizi individu diperlukan data lengkap
seperti contoh berikut :
Nama, Jenis kelamin, Usia, Tinggi Badan, BB, dan Aktivitas Fisik
Berikut tampilan menu perhitungan gizi dan anthropometri individu :
4. Menu makanan digunakan untuk mencari jenis makanan berdasarkan kandungan gizinya,
atau memodifikasi database DKBM atau menambah resep baru, tampilannya sebagai
berikut:
Program NutriSurvey dapat digunakan untuk menghitung nilai BMI individu, menghitung
kebutuhan zat gizi secara aktual maupun yang direkomendasikan (sesuai AKG). Sebelum kita
mengoperasikan program NutriSurvey, terlebih dahulu kita harus sudah mempunyai data
athropometri dan riwayat makan dari pasien kita yang meliputi ( nama, JK, umur, BB, TB,
aktivitas fisik dan recall konsumsi/food recall). Adapun langkah-langkah untuk
mengoperasikan program NutriSurvey adalah sebagai berikut :
1) Buka program nutrisurvey.
2) Dari menu utama pilih menu ‘perhitungan’ kemudian kita klik “perhitungan,
anthropometri” sehingga tampak tampilan lembar kerjanya :
Langkah –langkah menghitung BMI, kebutuhan gizi dan asupan gizi pada kasus di atas
dengan menggunakan program NutriSurvey :
1) Buka program nutrisurvey.
2) Dari menu utama pilih ‘menu perhitungan’ selanjutnya kita klik “kebutuhan energi
dan anthropometri” maka muncul lembar kerjanya seperti ini :
3) Pada kolom makanan ketik nama bahan makanan dari hasil recall/record dengan huruf
kecil dan sependek mungkin (misal: nasi)
4) Tekan “enter” sehingga tampak tampilan pilihan bahan makanan (misal: berbagai
jenis nasi)
5) Pilih jenis bahan makanan yang sesuai dari daftar bahan makanan tersebut
6) Tekan “enter” sehingga tampilan daftar bahan makanan tertutup dan bahan makanan
terpilih masuk ke lembar kerja
7) Pada kolom “jumlah” ketik huruf “p”, kemudian tekan “enter” untuk mendapatkan
tampilan berbagai contoh porsi bahan makanan tersebut (misal: 1 porsi nasi = 300 g)
8) Namun, bisa juga langsung ketik jumlah porsinya pada kolom “jumlah” sesuai data
sendiri
9) Masukkan data untuk semua jenis bahan makanan sesuai hasil recall/record sehingga
dihasilkan jumlah asupan zat gizi dari makanan secara total sehari Namun, bila
menginginkan menghitung kandungan siang, malam, dan selingan), maka pisahkan masing2
hidangan dengan judul hidangan (misal: hidangan makan pagi). Berikut ini tampilan
worksheet pada NutriSurvey :
10) Untuk melihat hasil analisis zat gizi secara keseluruhan kita klik icon TA (Total
Analisis), maka akan muncul hasil analisis seperti berikut :
Hasil analisis zat gizi bisa juga ditampilkan dalam bentuk word seperti berikut : dalam
bentuk word
11) Untuk melihat kontribusi masing-masing zat gizi dibandingkan dengan AKG, maka
kita klik icon “%A” (kanan atas) maka akan muncul tampilan berikut:
12) Untuk melihat besarnya asupan zat gizi dalam bentuk diagram, kita pilih menu
perhitungan kemudian kita klik diagram pemenuhan kebutuhan gizi, maka akan
muncul diagram sebagai berikut :
Dari gambar atau diagram di atas kita bisa menjelaskan pada pasien bahwa asupan energi,
protein dan lemak melebihi dari kebutuhan yang dianjurkan/rekomendasikan, sehingga pasien
harus mengubah pola makan dan mengurangi porsi makan dan melakukan diet sesuai dengan
kebutuhan yang direkomendasikan.
13) Untuk melihat sumbangan zat gizi tertentu dari bahan makanan yang kita konsumsi
dapat dilakukan dengan cara klik menu perhitungan kemudian kita pilih menu”sortir
perhitungan berdasarkan zat gizi”. Kita pilih pada kolom bawah adalah energi, maka
muncul tampilan berikut :
Bila kita ingin melihat sumbangan lemak terbesar dari jenis makanan apa, maka pada
kotak bawah kita ganti dengan fat, maka muncul tampilan berikut :
14) Data yang sudah lengkap dimasukkan dapat disimpan dalam progam NutriSurvey
(file/save atau file/save as) dengan nama file: recall_name (cont. Recall_Indah)
15) Untuk membuka data yang sudah disimpan, dilakukan dalam program NutriSurvey
(file/open)
LATIHAN MANDIRI
1. Masukkan data pribadi masing-masing meliputi nama, JK, BB, TB, aktivitas fisik
serta data anamnesis asupan makanan (food recall) selama 1 x 24 jam
2. Hitunglah nilai BMI, kebutuhan energi dan asupan zat gizi harian
3. Cobalah semua menu yang ada di program NutriSurvey
SELAMAT MENCOBA
Lampiran
Contoh Konversi Bahan Pangan dengan Ukuran Rumah Tangga
Kelompok Pangan Hewani
Kelompok Sayuran
Kelompok Susu dan Minyak
MODUL KETERAMPILAN KLINIK
EDITOR :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
MODUL KETERAMPILAN KLINIK BLOK FAMILY MEDICINE
I. PENDAHULUAN
Salah satu keterampilan klinik yang menjadi kompetensi seorang dokter sesuai dengan
Standar Kompotensi Dokter Indonesia adalah keterampilan klinik yang akan diajarkan pada
blok Family Medicine ini. Adapun keterampilan klinik tersebut adalah :
4. Konseling Keluarga Berencana
5. Prosedur Pemasangan dan Pelepasan Implan (susuk KB)
6. Prosedur Pemasangan dan Pelepasan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
II. TUJUAN
I. PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality Rate (MMR) di Indonesia merupakan
yang tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Saat ini posisi MMR Indonesia
adalah 307 per 100 ribu kelahiran hidup. Itu berarti sekitar 20 ribu perempuan meninggal
setiap tahunnya akibat komplikasi kehamilan. Pada tahun 1988, Program Safe Motherhood
(SM) mulai dikenalkan oleh WHO di Indonesia dengan tujuan utama menurunkan angka
MMR dan Infant Mortality Rate (IMR).
Safe Motherhood (SM) merupakan suatu program pelayanan kesehatan yang diterima
oleh seorang wanita dari semenjak dia lahir serta adanya keleluasaan/kemerdekaan untuk
menentukan kehamilannya. Tujuan dari Safe Motherhood yaitu melindungi hak reproduksi
dan hak azazi manusia dengan cara mengurangi beban kesakitan, kecacatan dan kematian
yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya yang tidak perlu
terjadi.
Empat pilar intervensi safe motherhood adalah (1) Keluarga Berencana, yang
memastikan bahwa setiap orang/pasangan mempunyai akses ke informasi dan pelayanan KB
agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan, jarak kehamilan dan jumlah
anak sehingga diharapkan tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan, (2) Pelayanan
antenatal, untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin, dan memastikan bahwa
komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai (3) Persalinan yang
aman, memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai: pengetahuan,
keterampilan, dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan bersih, serta
memberikan pelayanan nifas kepada ibu dan bayi, dan (4) Pelayanan obstetri esensial yaitu
memastikan bahwa pelayanan obstetri untuk risiko tinggi dan komplikasi tersedia bagi ibu
hamil yang membutuhkan.
Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu pilar Safe Motherhood bertujuan untuk
memastikan bahwa setiap orang/pasangan mempunyai akses terhadap informasi dan
pelayanan KB, agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan, jarak kehamilan
dan jumlah anak.
Dengan demikian diharapkan tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak
termasuk dalam kategori “4 terlalu”, yaitu terlalu muda, terlalu tua untuk kehamilan, terlalu
sering hamil dan terlalu banyak anak.
Situasi di Indonesia, penentuan keikutsertaan dalam KB dipengaruhi oleh suami,
keluarga, budaya dan pengetahuan pasangan suami istri itu sendiri. Pemahaman suami dan
istri yang benar terhadap permasalahan KB ini, akan mempengaruhi keputusan mereka untuk
menjadi akseptor KB serta menentukan pilihan alat kontrasepsi yang sesuai dengan
kebutuhan mereka.
Oleh karena itu kemampuan memberikan Konseling Keluarga Berencana oleh tenaga
kesehatan terutama Dokter Keluarga akan sangat mendukung dan mempengaruhi pemahaman
dan pengambilan keputusan keluarga tentang KB.
Konseling tidak sama dengan motivasi. Pada konseling, terbentuknya sikap dan
perilaku tertentu adalah atas dasar keputusan yang mandiri, sedangkan pada motivasi,
keputusan ditentukan secara sepihak oleh dokter.
Greet client, sambut klien secara terbuka dan ramah, tanamkan keyakinan penuh, katakan
juga bahwa tempat pelayanan ini bersifat pribadi dan rahasia, sehingga calon akseptor dapat
mendiskusikannya dengan terbuka. Tanyakan kepada calon akseptor apa yang perlu dibantu
serta jelaskan pelayanan apa saja yang dapat diperolehnya.
Gunakan keterampilan komunikasi non verbal (seperti: tersenyum, salam calon akseptor,
isyarat tangan untuk mempersilahkan duduk).
Tunjukkan rasa empati, turut merasakan dan mengerti apa yang dirasakan oleh calon
akseptor. Contoh bila ibu mengatakan bahwa “Saya menggunakan KB suntikan tapi selama
saya ber-KB saya tidak pernah dapat haid lagi, saya takut”. Anda dapat mengatakan : “Saya
mengerti apa yang ibu khawatirkan”.
Gunakan refleksi balik/paraphrasing, yaitu mengulang apa yang calon akseptor katakan
kepada anda untuk menunjukkan bahwa anda telah mendengar dan membantu calon akseptor
untuk berbicara lebih banyak. Mengulang kalimat calon akseptor jangan seperti membeo
tetapi mengulang makna yang diutarakan calon akseptor. Misalnya, “Tadi ibu mengatakan
akibat ber-KB ibu jadi tidak haid lagi, betul kan”?
Tell client about choice, sebutkan tentang pilihannya, fokuskan perhatian kepada metoda
yang dipilih klien. Tetapi ajukan pula metoda lain. Misalnya, “Sebenarnya ada banyak cara
ber-KB, ada pil, spiral, susuk, ataupun kondom. Dari pilihan itu, yang mana yang telah ibu
ketahui?
Help client make an informed choices, bantu membuat pilihan yang tepat, dorong ia
mengemukakan pendapatnya dan ajukan beberapa pertanyaan! Apakah metoda KB tersebut
memenuhi kriteria medis. Juga apakah suaminya mendukung keputusannya. Jika mungkin
bicarakan dengan keduanya. Tanyakan metoda apa yang calon akseptor putuskan untuk
digunakan.
Explain fully how to use the choosen method, jelaskan cara menggunakan metoda pilihannya
setelah calon akseptor memilih jenis kontrasepsinya, jika diperlukan perlihatkan obat/alat
kontrasepsinya. Jelaskan bagaimana alat/obat kontrasepsi itu digunakan dan bagaimana cara
penggunaannya. Sekali lagi dorong ia berbicara secara terbuka, jawab pula secara terbuka dan
lengkap.
Return visits should be welcomed, kunjungan kembali, bicarakan dan sepakati kapan calon
akseptor kembali untuk melakukan pemeriksaan lanjutan atau permintaan alat kontrasepsi
jika dibutuhkan. Perlu juga mengingatkan calon akseptor untuk kembali apabila terjadi suatu
masalah.
V. RUJUKAN
1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Depkes RI, tahun 2003
2. Info Kesehatan Reproduksi, www.kespro.info
3. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia, 2001-2010
4. Modul Pelatihan Keterampilan Komunikasi Interpersonal/Konseling (KIP/K)
5. Pelatihan Konseling Menyusui Modul WHO
VI. KASUS SIMULASI KONSELING KB
Kasus :
Seorang wanita, umur 35 tahun datang ke praktek dokter keluarga, wanita tersebut
menyatakan keinginannya untuk menggunakan salah satu alat kontrasepsi karena sudah
mempunyai anak 3 orang. Sebelumnya dia pernah menggunakan metode KB pil selama 3
bulan, tapi selama menggunakan alat KB tersebut wanita itu menyatakan kalau dia
mengalami haid secara terus-menerus, biasanya lama haid dialaminya selama 7 hari, sejak
mengkonsumsi pil KB lama haidnya bisa sampai 15 -20 hari, sehingga timbul kekhawatiran
terhadap kondisi tersebut. Sebagai seorang Dokter Keluarga anda harus dapat melakukan
konseling sehingga wanita tersebut pada akhirnya paham tentang berbagai metode
kontrasepsi dan pada akhirnya memilih salah satu metode yang menurutnya yang paling
cocok/sesuai dengan diri.
Pengamatan
LANGKAH-LANGKAH
Ya Tidak
KONSELING KB
G : Greet client
1. Menyapa calon akseptor dengan ramah dan memperkenalkan diri
(bersalaman)
2. Mempersilahkan calon akseptor duduk
3. Menanyakan identitas calon akseptor (nama, umur, pekerjaan, dan alamat)
10. Menanyakan metoda apa yang calon akseptor putuskan untuk digunakan.
- Setelah ibu mendengarkan uraian saya tentang beberapa alat
kontrasepsi beserta efek sampingnya, metode mana yang
mungkin paling sesuai buat ibu?
-
E : Explain fully how to use the choosen method
I. PENDAHULUAN
Alat kontasepsi Bawah Kulit (AKBK) dikenal juga sebagai Norplant atau Implan,
semakin lama semakin meningkat pemakainya (akseptor) dengan alasan: pemasangannya
sederhana, efektivitas cukup baik karena angka kegagalan kumulatifnya rendah, dapat
memberikan perlindungan selama 5 tahun, dan kepuasan pemakai karena memerlukan
tindakan lain setelah pemasangan dan tidak memasukkan sesuatu ke dalam vagina serta tidak
mengganggu kebahagiaan dalam hubungan seksual.
Bahan aktif dalam norplant adalah progestasional levonogestrel, yang 18 kali lebih
aktif daripada progesteron. Setiap kaspsul Norplant berukuran kira-kira sebesar batang korek
api dan mengandung ± 36 mg levonogestrel, yang akan dikeluarkan setiap harinya ± 8 mcg.
Mekanisme kerjanya sebagai progestron yang dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga
tidak terjadi ovulasi, mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi sprematozoa, dan
menyebabkan situasi endometrium tidak siap menjadi tempat nidasi.
Dalam pencabutan norplant atau implan, kendala teknis yang paling sering dihadapi
pada umumnya adalah pemasangan sebelumnya yang terlalu dalam, pemasangannya dengan
susunan yang tidak beraturan atau terlalu berjauhan sehingga terkadang dijumpai kesulitan
mencabut.
Waktu
Aktivitas Belajar Mengajar Keterangan
(menit)
20 menit Introduksi pada kelas besar (terdiri dari 45 mahasiswa) Narasumber
tentang pemasangan dan pencabutan implan
10 menit Demonstrasi pada kelas besar oleh nar sumber dengan Narasumber
simulasi pada pantom.
Narasumber memperlihatkan tata cara pemasangan dan
pencabutan implan yang benar
Tahap I.
Cara pemasangan implan.
Tahap II.
Cara pencabutan implan.
20-30 menit Setelah mahasiswa di bagi ke kelas kecil mahasiswa Instruktur dan
melakukan coaching. mahasiswa
Coaching : Mahasiswa melakukan simulasi secara
bergantian dengan dibimbing oleh instruktur / mahasiswa
pada kelas kecil menggunakan lembar pengamatan
V. RUJUKAN
1. Abdul Bari Saifuddin, Biran Affandi, Enriquito R. Lu. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Ed.1, Cet.1 Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2003.
2. PERMENKES No.97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan masa sebelum
hamil, masa hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan
pelayanan kontrsepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.
VI. LEMBAR PENGAMATAN PEMASANGAN IMPLAN
LANGKAH/TUGAS PENGAMATAN
Ya Tidak
PEMASANGAN IMPLAN
I. LANGKAH 1
1. Persiapkan tempat pemasangan dengan larutan antiseptik dan
Persiapan alat :
- kapsul implan
- pisau bedah (scalpel)
- trokar nomor 10
- band aid (plaster handyplast)
- disposible syringe 3 cc
- anastesi lokal (1 % tanpa epinefrin)
- spidol
- pola (template)
- klem bengkok
- kain penutup
Persiapan pasien : mencuci lengan kiri dengan sabun dan air mengalir
serta membilasnya. Pastikan tidak terdapat sisa sabun.
II. LANGKAH 2
2. Menentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm di atas lipatan
siku pada bagian dalam lengan alur antara otot biseps dan triseps.
3. Menggunakan spidol untuk menandai dengan membuat garis
sepanjang 6-8 cm
4. Pemasang implan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
kemudian menggunakan sarung tangan DTT.
5. Lakukan tindakan asepsis dengan povidone iodine pada daerah yang
telah dtentukan secara sirkuler dari arah sentral ke luar.
6. Tutup dengan doek steril yang mempunyai lubang ditengah.
III. LANGKAH 3
7. Setelah memastikan (dari anamnesis) tidak alergi terhadap obat
anestesi, isi alat suntik dengan 2 ml obat anestesi (1% tanpa
epinefrin) dan disuntikkan tepat di bawah kulit sepanjang jalur
tempat
pemasangan. Pemberian anestesi juga dapat dilakukan dengan
semprotan.
IV. LANGKAH 4
8. Pegang skalpel dengan sudut 45O buat insisi dangkal hanya untuk
sekedar menembus kulit
9. Keluarkan inserter dari kemasannya
10. Meregangkan kulit ditempat pemasangan dan memasukkan jarum
inserter dengan ujung yang tajam menghadap keatas dan pendorong
didalamnya melalui luka insisi tepat di bawah kulit (secara sub
kutan) sampai batas garis kedua jarum inserter
11. Masukkan implan kedalam inserter. Gunakan ibu jari dan telunjuk
atau pinset atau klem untuk mengambil kapsul implan atau bila
diambil dengan tangan pastikan sarung tangan tersebut bebas dari
bedak atau partikel lainnya. Dorong kapsul sampai seluruhnya masuk
ke dalam inserter.
12. Masukkan kembali pendorong sampai menyentuh kapsul implan.
13. Untuk meletakkan kapsul di bawah kulit, angkat jarum inserter ke
atas, sehingga kulit terangkat.
14. Tarik inserter dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk kearah luka
insisi sambil menahan pendorong sampai garis pertama.
V. LANGKAH 5
15. Raba ujung kapsul dengan ari untuk memastikan kapsul sudah keluar
seluruhnya dari trokar.
16. Tanpa mengeluarkan seluruh inserter, putar ujung dari inserter
kearah lateral kanan dan kembalikan keposisi semula untuk
memastikan kapsul pertama bebas. Selanjutnya geser inserter sekitar
15-25 derajat.
17. Lakukan hal yang serupa untuk pemasangan implan berikutnya.
VII. LANGKAH 6
18. Setelah kapsul implan terpasang semuanya, dengan tangan yang lain
secara perlahan tarik jarum keluar dari lengan sambil tetap
mempertahankan penopang inserter di tempatnya.
19. Setelah jarum dan penopang inserter keluar, bersihkan luka insisi
dengan larutan povidone iodine kemudian tutup luka dengan kasa
steril dan plester.
20. Doek steril dilepaskan, beritahu pasien pemasangan implan telah
selesai
21. Sarung tangan dibuka dengan terbalik (sisi dalam berada diluar)
kemudian mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
LANGKAH/TUGAS PENGAMATAN
Ya Tidak
PENCABUTAN IMPLAN
A. Metode Standar
1. Persiapan pasien : mencuci lengan kiri dengan sabun
2. Pemasang implan mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir kemudian menggunakan sarung tangan DTT
I. PENDAHULUAN
Salah satu aspek utama dalam penilaian Program Keluarga Berencana (KB) adalah
kualitas pelayanan yang diberikan. Perbaikan kualitas pelayanan akan memperbesar jumlah
peserta KB yang puas dan pada gilirannya akan meningkatkan prevalensi dan menurunkan
tingkat fertilitas. Kualitas dapat diartikan sebagai suatu kondisi dan atau keadaan dimana
sistem dengan sumber daya, sarana dan dana yang terbatas dapat mencapai sasaran tujuannya
dengan memberikan jasa pelayanan sebaik-baiknya kepada keluarga atau masyarakat,
sehingga pencari jasa pelayanan mendapat perlakuan dan dilayani oleh sistem yang
sedemikian rupa dalam upaya memenuhi kebutuhannnya mencapai kesejahteraan
keluarganya dan yang sesuai serta memenuhi syarat etika, aturan agama dan norma sosial
budaya. Salah satu faktor yang menentukan dalam pelayanan KB yang berkualitas adalah
aspek sumber daya manusia, baik pengelola, pelaksana maupun pemberi pelayanan KB.
Salah satu metode kontrasepsi yang digunakan adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) atau Intra Uterine Device, yang merupakan alat kecil terdiri dari bahan plastik yang
lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan
selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya
adalah spiral. Salah satu jenis AKDR yang paling banyak dipakai adalah : Cu T 380A, yang
dapat dipakai untuk 8 tahun.
Jenis-jenis IUD di Indonesia:
A. Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya
diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek
antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. Salah satu jenis Copper-T yang paling
banyak dipakai adalah: Cu T 380A , yang dapat dipakai untuk 8 tahun.
IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama
minimal 5 tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini
adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.
B. Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini
mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat
tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya
lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.
C. Multi Load
IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya
diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm 2 atau 375 mm2 untuk
menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
D. Lippes Loop
IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S
bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri
dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm
(benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning),
dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan
yang rendah.
Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang
menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
Cara Kerja
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD membuat
sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk
fertilisasi
Efektifitas
IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti
halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T dan Copper T 200 (CuT-
200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8 tahun. Kegagalan rata-rata 0.8
kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.
Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim
(cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih
terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir
haid.
Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara
khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu
setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam
bulan sekali.
Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah :
Belum pernah melahirkan
Adanya perkiraan hamil
Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat
kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya
Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik
Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat
mempengaruhi kavum uteri
Penyakit trofoblas yang ganas
Diketahui menderita TBC pelvik
Kanker alat genital
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Keuntungan
Menurut Dr David Grimes dari Family Health International di Chapel Hill, Carolina
Utara, seperti dikutip News yahoo, dokter sering kali melupakan manfaat IUD dalam
pengobatan endometriosis.
Laporan tersebut diungkapkan dalam pertemuan di The American College of
Obstetricians and Gynecologist, New Orleans. David mengatakan, IUD mampu mengurangi
risiko kanker endometrium hingga 40 persen. Perlindungan terhadap kanker ini setara dengan
menggunakan alat kontrasepsi secara oral.
Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang
AMPUH, paling tidak 10 tahun
Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa
aman terhadap risiko kehamilan
Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui – tidak
mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
Dapat digunakan sampai menopause
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
Membantu mencegah kehamilan ektopik
Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur.
Kerugian
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut
dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah
pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan akan
hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan
untuk memeriksanya ke dokter.
Pada saat pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa
menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:
1. Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing,
muntah-muntah.
2. Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
3. Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat, mengigil, dan
lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
4. Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter jika
anda menemukan gejala-gejala diatas.
Waktu Pemasangan
Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat :
Dalam 10 menit plasenta lahir (post placental)
Dipasang antara 10 menit-48 jam pasca persalinan
6 minggu setelah melahirkan
Setelah terjadinya keguguran (post abortus)
Pada saat haid
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD adalah terjadinya sedikit perdarahan,
bisa juga disertai dengan mules yang biasanya hanya berlangsung tiga hari. Tetapi, jika
perdarahan berlangsung terus-menerus dalam jumlah banyak, pemakaian IUD harus
dihentikan. Pengaruh lainnya terjadi pada perangai haid. Misalnya, pada permulaan haid
darah yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada biasa, kemudian secara mendadak
jumlahnya menjadi banyak selama 1-2 hari. Selanjutnya kembali sedikit selama beberapa
hari. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim (uterine cramp), serta rasa tidak
enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap
IUD yang merupakan benda asing dalam rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini
akan segera teratasi. Selain hal di atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama
pemakaian IUD.
VI. RUJUKAN
1. Abdul Bari Saifuddin, Biran Affandi, Enriquito R. Lu. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Ed.1, Cet.1 Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2003.
2. PERMENKES No.97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan masa sebelum hamil,
masa hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrsepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.
LANGKAH/TUGAS PENGAMATAN
Ya Tidak
I. MENJELASKAN KEPADA PASIEN APA YANG AKAN DILAKUKAN
1. Sampaikan kepada pasien kemungkinan akan merasa sedikit
sakit pada beberapa langkah waktu pemasangan.
2. Pastikan pasien telah mengosongkan kandung kencingnya dan
membasuh daerah genitalia dengan air bersih
3. Pasien dipersiapkan dengan posisi litotomi
II. Persiapan alat-alat :
1. Spekulum
2. Tenakulum gigi 2
3. Gunting
4. Sonde uterus
5. Kassa Steril
6. Mangkuk untuk cairan antiseptik
7. Cairan antiseptik ( mis : Poviodine Iodin )
8. Oval klem
9. Klem lurus
10. IUD Cu T 380A steril
11. Sarung Tangan steril atau DTT
III.PEMERIKSAAN GENITALIA
4. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
5. Lakukan pemeriksaan panggul (VT) untuk menentukan posisi
uterus ( retrofleksi atau antefleksi)
6. Melepaskan sarung tangan
IV. MEMASUKKAN LENGAN AKDR COPPER T 380A
7. Masukkan lengan AKDR copper T 380A di dalam kemasan
sterilnya, dengan cara :
- Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang
- Masukkan pendorong kedalam tabung inserter tanpa
menyentuh benda tidak steril
- Letakkan kemasan pada tempat yang datar
- Selipkan karton pengukuran dibawah lengan AKDR
- Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung
inserter sampai ke pangkal lengan sehingga lengan akan
melipat.
- Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter,
tarik tabung inserter dari bawah lipatan lengan.
- Angkat sedikit tabung inserer, dorong dan putar untuk
memasukkan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut
kedalam tabung inserter.
- Pastikan cincin biru sejajar dengan arah lengan lengan
AKDR, cocokkan batas atas cincin biru dengan ukuran kavum
uteri yang nantinya akan diukur.
- Pastikan ujung pendorong menyentuh ujung AKDR.
- AKDR siap diinsersikan ke kavum uteri
V. PEMASANGAN AKDR
8. Menyalakan lampu sorot dan mengarahkannya ke arah vagina
9. Memasang sarung tangan yang baru
10. Desinfeksi vulva dengan larutan antiseptik,
11. Masukkan spekulum secara perlahan
12. Mengusap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik
13. Menggunakan tenakulum untuk menjepit serviks (pada arah jam
11 atau jam 1)
14. Masukkan sonde uterus untuk menentukan kedalaman dan arah
kavum uteri ( dengan teknik tanpa menyentuh/ No Touch
dinding vagina maupun spekulum)
15. Mengatur letak batas atas cincin biru pada tabung inserter
sesuai dengan kedalaman kavum uteri. Hati-hati memasukkan
tabung inserter sampai terasa ada tahanan atau sampai leher
biru menyentuh serviks, buka seluruh kemasan dan keluarkan
tabung inserter dengan posisi AKDR didalam. Hati-hati
pendorong
AKDR jangan sampai jatuh.
16. Pegang tabung inserter dengan leher biru dalam posisi
horizontal (sejajar dengan AKDR). Dengan tangan kiri
melakukan tarikan perlahan pada tenakulum.
17. Masukkan tabung inserter kedalam uterus sampai leher biru
menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan.
18. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik menarik
(withdrawal technique). Tarik keluar tabung inserter
sementara pendorong dipertahankan.
19. Setelah lengan AKDR lepas, dorong secara perlahan-lahan
tabung inserter kedalam kavum uteri sampai leher biru
menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan.
20. Tarik sebagian tabung inserter sampai keluar kavum uteri kira-
kira 5 cm di depan serviks, sementara sebagian benang AKDR
masih berada dalam tabung inserter. Potong benang AKDR
kira-
kira 3 – 4 cm panjangnya dari serviks.
21. Keluarkan tabung inserter dan buang ketempat sampah
terkontaminasi
22. Lepaskan tenaculum dan rendam dalam larutan klorin,
perdarahan di bekas jepitan tenakulum di tekan dengan kain
kassa steril dengan Povidon iodine.
23. Melepaskan spekulum dan rendam dengan larutan klorin.
VI. TINDAKAN PASCA PEMASANGAN
24. Buang bahan-bahan habis pakai yang terkontaminasi sebelum
melepas sarung tangan.
25. Bersihkan permukaan yang terkontaminasi.
26. Lakukan dekontaminasi alat-alat dengan larutan klorin segera
setelah dipakai.
27. Buka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam
larutan klorin.
VII. EDUKASI
28. Mengajarkan pada pasien bagaimana memeriksa benang
AKDR (dengan menggunakan model bila tersedia)
29. Jelaskan kapan kunjungan berikutnya, ingatkan masa pakai dan
informasikan bahwa klien dapat datang setiap saat untuk
berkonsultasi ataupun bila menginginkan AKDR dilepas.
30. Minta pasien menunggu di klinik selama 15 – 30 menit setelah
pemasangan AKDR.
X. DOKUMENTASI
31. Melakukan dokumentasi tentang :
- Pemeriksaan Ginekologi
- Jenis AKDR yang dipasang
- Obat-obatan bila ada diberikan
LANGKAH/TUGAS PENGAMATAN
Ya Tidak
Persiapan pasien: pasien diminta untuk membasuh daerah
genitalianya dengan air bersih
I. LANGKAH 1
1. Menjelaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan dan
persilakan pasien untuk bertanya
II. LANGKAH 2
2. Pastikan pasien sudah mengosongkan kandung kemih dan
mencuci kemaluannya dengan air bersih
3. Pasien dipersiapkan dengan posisi litotomi
4. Mencuci tangan dengan air sabun dan keringkan dengan kain
bersih
5. Pakai sarung tangan steril atau DTT
6. Desinfeksi vulva dengan cairan antiseptik
7. Spekulum dimasukkan secara perlahan
8. Pastikan serviks telah terlihat seluruhnya dan benang AKDR
berada pada OUE
III. LANGKAH 3
9. Mengusap serviks dan vagina dengan larutan antiseptik 2
sampai 3 kali
IV. LANGKAH 4
10. Memberitahukan kepada pasien bahwa sekarang akan
dilakukan pencabutan
11. Meminta pasien untuk tenang dan menarik nafas panjang dan
memberitahukan mungkin timbul rasa sakit tapi itu normal
A. Pencabutan normal
a) Jepit benang di dekat serviks dengan menggunakan klem
lurus atau lengkung yang sudah didesinfeksi tingkat tinggi
atau steril dan tarik benang pelan-pelan, tidak boleh menarik
dengan kuat. AKDR biasanya dapat dicabut dengan mudah.
b) Untuk mencegah benangnya putus, tarik dengan kekuatan
konstan dan cabut AKDR secara perlahan.
c) Bila benang putus saat ditarik tetapi ujung AKDR masih
dapat dilihat maka jepit ujung AKDR tersebut dan tarik
keluar.