Anda di halaman 1dari 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) DIGITAL


SAAT PANDEMI COVID 19 DI RSUD DR. H. ABDUL
MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2020

(Sidang Tema Judul Proposal Tesis)

OLEH:
DEBY YUNITA
NPM. 19420098

PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2020
A. Latar Belakang Masalah

Pandemi Covid-19 membuat warga harus wajib mengikuti protokol kesehatan.

Warga dianjurankan untuk bekerja di rumah. belajar di rumah dan beraktifitas di

rumah. Apabila tidak ada kepentingan mendesak para warga diharapkan untuk

berada di lingkungan rumah dengan berinteraksi seminimal mungkin.

Pekerja dan siswa diharuskan untuk mulai menguasai pengetahuan informasi

digital. Bagi siswa harus mampu belajar melalui media komunikasi via daring/

online begitupun dengan para pekerja. Pergeseran paradigma dalam upaya

promosi kesehatan menuntut tenaga kesehatan khususnya penyuluh kesehatan

rumah sakit untuk selalu berkembang. Terlebih lagi pada era revolusi industri 4.0

pada masa pandemi Covid-19 mengharuskan penyuluh kesehatan rumah sakit

untuk tidak ketinggalan zaman.

Brosur, leaflet, dan spanduk yang berada di area pelayanan rumah sakit akan

tidak bisa dibaca oleh warga yang #DirumahAja. Pengumpulan orang/warga

dalam beberapa bulan bahkan beberapa tahun kedepan akan dicegah karena

aturan physical distancing. Jadi media daring (online) wajib hukumnya digunakan

oleh penyluluh kesehatan rumah sakit.

Para pimpinan rumah sakit jangan melihat dampak jangka pendek tetapi harus

melihat dampak jangka panjang. Bila melihat jangka pendek memang rumah sakit

saat ini mengalami penurunan jumlah pasien yang begitu signifikan pada masa-

masa pandemi Covid-19. Pada suatu waktu bila vaksin dan obat telah ditemukan,

bisa jadi Pemerintah suatu saat nanti mulai melonggarkan PSBB dan menyatakan

masyarakat harus sudah siap hidup berdampingan dengan virus ini. WHO pun

telah menyatakan virus ini akan tetap ada di muka Bumi. Tinggal tunggu waktu
kapan warga dapat beraktivitas kembali diluar rumah.

Maka yang terjadi Rumah Sakit akan dibanjiri pasien yang datang untuk

mendapatkan layanan pencegahan/prevensi kesehatan selain pasien yang butuh

layanan kuratif/pengobatan. Rumah Sakit yang aktif dimasa pandemi Covid-19

dalam memberikan promosi kesehatan akan mendapatkan peningkatan kunjungan

pasien.

Masyarakat Indonesia pada era revolusi industri cendrung enggan membuka

iklan/jualan digital, tetapi lebih menerima diberikan edukasi yang bermanfaat bagi

dirinya. Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) seperti negara memaksa

manajerial rumah sakit untuk menyediakannya wadahnya (instalasi/unit kerja

fungsional) baik melalui peraturan Perundang-Undangan, Peraturan Menteri dan

Akreditasi Rumah Sakit (SNARS).

Hal tersebut dibunyikan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI no.44 tahun

2018 tentang penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit pada pasal 17

ayat 1,2 dan 3 dimana Rumah Sakit membentuk satu unit kerja fungsional

(instalasi) yang mempunyai tanggung jawab dalam penyelenggaraan PKRS.

Masih adanya anggapan bahwa Promosi Kesehatan hanya buang-buang uang bisa

dibilang keliru. Promosi kesehatan dapat menjadi jalan mengenalkan nama rumah

sakit, logo, alamat, call center dan situs/web rumah sakit. Selain memberi manfaat

bagi masyarakat (edukasi kesehatan) juga mampu menjadi bagian dari soft

selling rumah sakit (Kemenkes, 2020).

Rumah sakit dengan PKRS Digital dapat menginformasi masyarakat jika

mereka mengalami masalah kesehatan dapat mengunjungi rumah sakit. Pada masa

pandemi Covid-19 ini selalu melakukan skrining yang cukup ketat terhadap
adanya potensi infeksi virus corona. Selain itu, PKRS Digital dapat

menginformasikan bahwa Rumah Sakit memastikan area untuk perawatan pasien

Covid-19 juga terpisah dengan pasien umum. Dilengkapi juga dengan ventilasi

dan peralatan medis yang terpisah atau berbeda. Ini akan memberikan rasa

nyaman dan kepercayaan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan rumah sakit.

Karena sakit bila ditunda dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih parah.

Komunikasi dan informasi yang baik berperan penting dalam membina

kepercayaan masyarakat. Untuk itu, perlu dikedepankan muatan edukasi agar

masyarakat mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih terutama terkait

kesehatan. Apalagi saat ini di tengah wabah virus corona (Covid-19) masyarakat

membutuhkan informasi yang baik dan benar agar terhindar dari penularan.

Demikian pula terkait isu-isu kesehatan lainnya, masyarakat harus tahu tentang

pentingnya informasi kesehatan yang benar untuk generasi mendatang.

Berdasarkan latar belakang inilah yang mendorong peneliti, melakukan

penelitian dengan judul: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

DIGITAL SAAT PANDEMI COVID 19 DI RSUD DR. H. ABDUL

MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan suatu permasalahan

dalam pelaksanaan penelitian yaitu: faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digital saat pandemi Covid

19 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020?.


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Promosi

Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digital saat pandemi Covid 19 di RSUD dr. H.

Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)

digital saat pandemi Covid 19 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi

Lampung tahun 2020

b. Mengetahui pengaruh dimensi temporal terhadap pelaksanaan Promosi

Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digital saat pandemi Covid 19 di RSUD dr.

H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

c. Mengetahui pengaruh dimensi ecological terhadap pelaksanaan Promosi

Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digital saat pandemi Covid 19 di RSUD dr.

H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

d. Mengetahui pengaruh dimensi partisipasi terhadap pelaksanaan Promosi

Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digital saat pandemi Covid 19 di RSUD dr.

H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

e. Mengetahui pengaruh dimensi kapabilitas terhadap pelaksanaan Promosi

Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digital saat pandemi Covid 19 di RSUD dr.

H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

f. Mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi pelaksanaan Promosi

Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digital saat pandemi Covid 19 di RSUD dr.

H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020.


D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah:

1. Bagi RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung:

Menjadi masukan untuk pihak manajemen rumah sakit dalam pelaksanaan

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digital saat pandemi Covid 19 sehingga

dokter tersebut dapat bekerja sesuai dengan peraturan rumah sakit dan

melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan etika yang telah ditetapkan.

2. Bagi Program Studi:

Pengembangan Ilmu dan untuk menambah kepustakaan tentang penerapan

manajemen sumber daya manusia rumah sakit dalam pelaksanaan Promosi

Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digital saat pandemi Covid 19 dan dapat menjadi

masukan bagi peneliti selanjutnya

3. Bagi peneliti:

Pengembangan Ilmu dan mendapat tambahan pengetahuan dan praktik dalam

proses penelitian tentang pengaruh pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit

(PKRS) digital saat pandemi Covid 19 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi

Lampung, dan penerapan ilmu yang telah dipelajari selama mengikuti pendidikan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi subjek penelitian yaitu

pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digital saat pandemi Covid

19 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, objek penelitian adalah

pegawai RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, metode penelitian yang

digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, penelitian akan

dilakukan di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dan akan


dilaksanakan setelah proposal disetujui.

F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

1. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Konsep Penelitian

Revolusi industri 4.0, terdapat 4


dimensi perubahan promosi kesehatan: Pelaksanaan Promosi
1. Dimensi temporal Kesehatan Rumah Sakit
2. Dimensi ecological (PKRS) digital saat
3. Dimensi partisipasi pandemi Covid 19
4. Dimensi kapabilitas

2. Kerangka Konsep
Gambar 2.2
Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Dimensi promosi kesehatan: Pelaksanaan Promosi


1. Dimensi temporal Kesehatan Rumah Sakit
2. Dimensi ecological (PKRS) digital saat
3. Dimensi partisipasi pandemi Covid 19
4. Dimensi kapabilitas

G. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

dependen (Y) yaitu pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) digital

saat pandemi Covid 19 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dan

variabel independen (Y) yang terdiri dari dimensi temporal, dimensi ecological,

dimensi partisipasi dan dimensi kapabilitas

H. Metode Penelitian/Rancangan Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012) jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian kuantitatif. Penelitian ini menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari


dengan menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dimana

pengambilan data variabel akibat (dependent) dilakukan terlebih dahulu,

kemudian baru diukur varibel sebab yang telah terjadi pada waktu yang lalu,

misalnya setahun yang lalu, dengan cara menanyakan pada responden.

I. Metode Analisis Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik

masing-masing variabel yang diteliti. Untuk data katagorik dianlisa utuk

mengetahui distribusi frekuensi dan presentase (Notoatmodjo, 2018).

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran hubungan secara

statistik antara variabel independen dengn dependen menggunakan uji Chi-Square

melalui bantuan program komputer (Arikunto, 2010).

3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk melihat variabel independen yang paling

berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis multivariat yang digunakan

adalah regresi logistik model prediksi, dengan tingkat kepercayaan 95%.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT


Rineka Cipta

Burt, 1996, Visionary Leadership: Creating a Compelling Sense of Direction for


Your Organization. San Francisco, CA: Jossey-Bass Publishers.

Cormick dan Ilgen, 1997, Human Factors In Engineering and Design, 7 th.ed.,
McGraw-Hill, Inc.

Herzberg, 1996, Work and the Nature of man, Cleaveland, OH: World Publishing
Company

Iswanti, 2015, Dukungan Atasan Dan Teman Sejawat Memengaruhi Ekspektasi


Perawat Dalam Penerapan Jenjang Karir. Jurnal Keperawatan Indonesia,
20 (2), 75.

Judge dan Locke, 1993, Effect of Dysfunctional Thought Processes on Subjective.


Well-Being and Job Satisfaction. Journal of Applied Psychology Vol. 78.
No. 03.

Mahmudah, 2014, Analisis kepuasan konsumen di Jatiroso Catering Service.


Jurnal Bisnis, Manajemen & Perbankan, 1, 102-120.

Notoatmodjo, 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, 2018, Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi, Jakarta:


Rineka Cipta.

Ostrroff, 1997, The Relationship Between Satisfaction, Attitudes, and


Performance An Organizational Level Analysis, Journal Of Applied
Psychology, Vol.77, No.6.

Robbins, 1996, Perilaku Organisasi Edisi ke 7 (Jilid II). Jakarta: Prehallindo


DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS
IMPLEMENTASI PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
(PKRS) DIGITAL DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020

(Sidang Tema Judul Proposal Tesis)

OLEH:
DEBY YUNITA
NPM. 19420098

PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2020
A. Latar Belakang Masalah

Rumah sakit menurut WHO (World Health Organization) merupakan bagian

integral dari fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki kewajiban untuk

menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna mulai dari kuratif, rehabilitatif,

preventif sampai promotif. Upaya promotif seharusnya yang dilakukan rumah

sakit sesuai dengan Permenkes No. 44 tahun 2018 meliputi 5 tingkat pencegahan

konsep dasar kesehatan masyarakat yaitu promosi kesehatan untuk orang yang

sehat, spesific protection, early diagnose and prompt treatment, disability

limitation serta recovery dan rehabilitation.

Manfaat diterapkannya PKRS dengan baik antara lain dapat memberikan dan

menciptakan dampak yang baik terhadap peningkatan literasi, kepuasan dan status

kesehatan pasien, masyarakat sekitar dan staff rumah sakit serta memberikan

pelayanan dengan kualitas yang tinggi serta aman. Selain itu, dapat menurunkan

angka kejadian pasien yang dirawat kembali di rumah sakit (readmission rate).

Sebaliknya jika belum diimplementasikan, masyarakat akan kehilangan

haknya untuk menerima informasi dan edukasi kesehatan yang seimbang dan

bertanggungjawab sesuai amanat Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang

Kesehatan. Perkembangan jaringan PKRS masih berjalan lambat pada negara

negara yang sedang berkembang dan juga tentu ide tentang promosi kesehatan

masih belum dipandang sebagai bagian reformasi sistem kesehatan di negara

tersebut.

Salah satunya dalam pelaksanaan PKRS di Indonesia pada 15 tahun terakhir

terhitung sejak 2010, implementasinya kurang berjalan dengan baik karena belum

terjaga prosesnya sehingga harapan untuk mendapatkan hasil yang optimal belum
terealisasi. Penelitian ini penting dilakukan karena promosi kesehatan rumah sakit

harus diterapkan diseluruh rumah sakit Indonesia yang berjumlah 2.861 rumah

sakit dan menjadi bagian penilaian akreditasi rumah sakit.

Berdasarkan latar belakang inilah yang mendorong peneliti, melakukan

penelitian dengan judul: Determinan Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas

Implementasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Digital Di RSUD dr.

H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020

B. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut maka dapat dirumuskan suatu permasalahan dalam

pelaksanaan penelitian yaitu: Determinan faktor apa saja yang mempengaruhi

efektivitas implementasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Digital Di

RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui determinan faktor yang mempengaruhi efektivitas

implementasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Digital di RSUD dr. H.

Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui efektivitas implementasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit

(PKRS) Digital Di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun

2020.
b. Mengetahui pengaruh dukungan pelaksana terhadap efektivitas implementasi

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Digital di RSUD dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020.

c. Mengetahui pengaruh komitmen pelaksana terhadap efektivitas implementasi

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Digital di RSUD dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020.

d. Mengetahui pengaruh sumber daya manusia terhadap efektivitas implementasi

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Digital di RSUD dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020.

e. Mengetahui pengaruh komunikasi terhadap efektivitas implementasi Promosi

Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Digital di RSUD dr. H. Abdul Moeloek

Provinsi Lampung Tahun 2020.

f. Mengetahui pengaruh sikap pelaksana terhadap efektivitas implementasi

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Digital di RSUD dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020.

g. Mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap efektivitas

implementasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Digital di RSUD dr.

H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah:

1. Manfaat Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi peneliti selanjutnya.


2. Manfaat Bagi Institusi Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak RSUD dr.

H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dalam rangka implementasi Promosi

Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Digital.

3. Manfaat Bagi Peneliti

Bagi peneliti sendiri, penelitian ini dapat menjadi pengalaman yang berharga

dalam memperluas wawasan dan pengetahuan tentang kepuasan pasien dalam

pelayanan kesehatan yang mungkin diperoleh selama proses penelitian

berlangsung.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi subjek penelitian determinan

faktor yang mempengaruhi efektivitas implementasi Promosi Kesehatan Rumah

Sakit (PKRS) Digital di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun

2020, objek penelitian adalah perawat di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi

Lampung, metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan

pendekatan cross sectional, penelitian akan dilakukan di RSUD dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung dan akan dilaksanakan setelah proposal disetujui.


F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

1. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Konsep Penelitian

a. Dukungan pelaksana
Efektivitas
b. Komitmen pelaksana
implementasi Promosi
c. Sumber daya manusia pelaksana
Kesehatan Rumah Sakit
d. Komunikasi pelaksana
(PKRS) Digital
e. Sikap pelaksana

2. Kerangka Konsep
Gambar 2.2
Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

1. Dukungan pelaksana
Efektivitas
2. Komitmen pelaksana
implementasi Promosi
3. Sumber daya manusia pelaksana
Kesehatan Rumah Sakit
4. Komunikasi pelaksana
(PKRS) Digital
5. Sikap pelaksana

G. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

independen (X) yaitu: dukungan pelaksana, komitmen pelaksana, sumber daya

manusia pelaksana, komunikasi pelaksana dan sikap pelaksana. Serta variabel

dependen (Y) yaitu: efektivitas implementasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit

(PKRS) digital

H. Metode Penelitian/Rancangan Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012) jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian kuantitatif. Penelitian ini menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari

dengan menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dimana

pengambilan data variabel akibat (dependent) dilakukan terlebih dahulu,


kemudian baru diukur varibel sebab yang telah terjadi pada waktu yang lalu,

misalnya setahun yang lalu, dengan cara menanyakan pada responden.

I. Metode Analisis Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik

masing-masing variabel yang diteliti. Untuk data katagorik dianlisa utuk

mengetahui distribusi frekuensi dan presentase (Notoatmodjo, 2018).

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran hubungan secara

statistik antara variabel independen dengn dependen menggunakan uji Chi-Square

melalui bantuan program komputer (Arikunto, 2010).

3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk melihat variabel independen yang paling

berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis multivariat yang digunakan

adalah regresi logistik model prediksi, dengan tingkat kepercayaan 95%.


DAFTAR PUSTAKA

Basabih M. Perlukah Keselamatan Pasien Menjadi Indikator Kinerja RS BLU ?


JARSI. 2017;3(2):150–7.

Kementerian Kesehatan. Permenkes No. 44 Tahun 2018 [Internet]. Indonesia;


2018. Available from: http://ejournal.uajy.ac.id/14649/1/JURNAL.pdf

Kementerian Kesehatan. Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di RS dengan


Penguatan Promosi Kesehatan [Internet]. 2016. Available from:
http://www.depkes.go.id/article/print/160

Khowaja AR, Mistry R, Agha A, Karmaliani R. Potential benefits and perceived


need for health promoting hospitals in Pakistan: a healthcare stakeholder‟s
perspective. J Pak Med Assoc [Internet]. 2010 Apr [cited 2019 Feb
19];60(4):274–9. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20
419969

Listiyono RA. Studi Deskriptif Tentang Kuaitas Pelayanan di Rumah Sakit


Umum Dr.Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi Rumah
Sakit Tipe B. Kebijakan dan Manajemene Publik [Internet]. 2015;1(1):2–
7.Available from: http://journal.unair.ac.id/downloadfullpa
perskmp1ad01a2a56full.pdf

Miseviciene I, Zalnieraitiene K. Health promoting hospitals in lithuania: Health


professional support for standards. Health Promot Int. 2013;28(4):512–21

Pangerapan DT, Palandeng OELI, Rattu AJM. Hubungan Antara Mutu Pelayanan
Dengan Kepuasan Pasien di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
GMIM Pancaran Kasih Manado. 2018;2(1):9–18.

Suurorg L, Groene O, Merisalu E, Alop J, Polluste K, Harm T. Health-promoting


hospitals in Estonia: what are they doing differently? Health Promot Int.
2007;22(4):327–36.

Anda mungkin juga menyukai