Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIARE

Diajukan untuk memenuhi Tugas Keperawatan Komunitas Keluarga

Disusun Oleh :

1. Hunain Suci Kamila J230215055


2. Rizki Amin Nur Rahman J230215078
3. Ginanjar Fitriyani J230215056
4. Nur Arsiska Kurniasanti J230215058
5. Bangkit Bayu Pamungkas J230215065
6. Chyntia Marantika Bahri J230215059
7. Amalia Nur Hanifah J230215060
8. Erdiana Isnaini Ferlinda J230215070
9. Langgang Budaya R.E J230215080

PROGRAM PROFESI NERS XXIV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan hanya kepada Allah SWT.


Dzat yang hanya kepadanya kita meminta tolong dan meminta ampunan. Kita
berlindung hanya kepada-Nya dari buruknya jiwa dan kejelekan amal
perbuatan kita. Siapa saja orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, tidak
ada satu pun yang dapat menyesatkannya. Sebaliknya, siapa saja yang telah
disesatkan oleh Allah, tidak ada satu pun yang dapat memberinya petunjuk.
Shalawat serta salam selayaknya kita curahkan kepada baginda rasul,
Muhammad SAW yang telah memberikan kita teladan menuju jalan
kebenaran, jalan kasih sayang, jalan kedamaian, jalan kebahagian dunia
akhirat, dan jalan menuju kepada-Nya, yaitu islam. Shalawat dan salam
semoga tercurah pula kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang
yang meniti jalannya dengan sungguh-sungguh hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, penulis telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan
satuan acara penyuluhan tentang Diare. Dalam menjalani penyusunan ini tidak
sedikit kendala yang penulis hadapi.
Penulis sangat menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan oleh
karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak demi perbaikan makalah ini. Atas bantuan, arahan, dan
motivasi yang senantiasa diberikan selama ini, dengan segala kerendahan hati
penulis menghaturkan segenap ucapan terima kasih
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa satuan acara penyuluhan ini
tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu dengan terbuka penulis
mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun. Harapan penulis
semoga satuan acara penyuluhan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr.
Wb. Surakarta, 18 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
JUDUL..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Tujuan intruksional...........................................................................................
C. Materi................................................................................................................
D. Metode..............................................................................................................
E. Media................................................................................................................
F. Setting tempat...................................................................................................
G. Rencana pelaksanaan........................................................................................
H. Evaluasi.............................................................................................................
I. Daftar Pustaka...................................................................................................
J. Materi................................................................................................................

LAMPIRAN

3
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Pembahasan : Diare


Sasaran : Ibu Balita RW 05 Desa Geneng
Tanggal : 28 Maret 2022
Waktu : 35 menit
Penyuluh : Mahasiswa

A. Latar Belakang
Komunitas merupakan kelompok sosial yang tinggal dalam suatu
tempat yang saling berinteraksi atau berkomunikasi antar satu sama lain.
Komunitas adalah kelompok masyarakat yang tinggal di suatu lokasi atau
tempat yang sama dengan pemerintahan yang sama (Swarjana, 2016).
Kesehatan yang optimal dalam keperawatan komunitas lebih menekankan
pada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai
gangguan kesehatan dan keperawatan dalam upaya-upaya pengobatan dan
perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun
dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit (Harefa & Jelita, 2019).
Anak Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai anak balita
adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun atau biasa digunakan
perhitungan bulan yaitu usia 12-59 bulan, para ahli menggolongkan usia
balita sebagai tahapan perkembangan anak yang cukup rentan terhadap
berbagai serangan penyakit (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan berubahnya bentuk
tinja dengan intensitas buang air besar secara berlebihan lebih dari 3 kali
dalam kurun waktu satu hari (Prawati & Haqi, 2019). Diare adalah
peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair
dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam. Sementara
untuk bayi dan anak-anak, diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >10
g/kg/24 jam, sedangkan ratarata pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10
g/kg/ 24 jam (Yuliastati & Nining, 2016).

1
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan lansia mampu memahami
tentang Diare
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan selama 1x 35 menit, diharapkan lansia
dapat :
a. Menjelaskan Pengertian Diare
b. Menjelaskan Etiologi Diare
c. Menjelaskan Klasifikasi Diare
d. Menjelaskan Manifestasi Klinis Diare
e. Menjelaskan Pemeriksaan Penunjang Diare
f. Menjelaskan PHBS untuk pencegahan Diare
g. Menjelaskan Penatalaksanaan Diare
C. Materi
a. Pengertian Diare
b. Etiologi Diare
c. Klasifikasi Diare
d. Manifestasi Klinis Diare
e. Pemeriksaan Penunjang Diare
f. PHBS untuk pencegahan Diare
g. Penatalaksanaan Diare
D. Metode
1. Ceramah
E. Media
a. Lembar balik
b. Leaflet

2
F. Setting Tempat

Keterangan :

: Ibu Balita RW 5

: Penyuluh (Mahasiswa)

3
G. RENCANA PELAKSANAAN
NO TAHAPAN KEGIATAN ALOKASI METODE MEDIA
KEGIATAN Penyuluh PESERTA WAKTU

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 Pendahuluan 1. Memberi salam Menjawab salam 3’ Ceramah inter Lembar
2. Memperkenalkan diri Menyimak, menjawab aktif, balik
3. Bina Suasana Merespon dan ikut Brainstorming
4. Menyampaikan judul topik yang akan dibahas aktivitas
5. Menguraikan tujuan pembelajaran umum dan Menyimak, menjawab
tujuan pembelajaran khusus Menyimak, menjawab
6. Menyampaikan pokok bahasan dan sub pokok Menyimak dan
bahasan mencatat
2 Penyajian 1. Menjelaskan kepada peserta tentang tujuan dan manfaat Menyimak 25’ Ceramah inter
penyuluhan aktif,
2. Menjelaskan tentang Brainstorming
a. Pengertian Diare Exploring.
b. Etiologi Diare Demonstrasi
c. Klasifikasi Diare Redemonstrasi
d. Manifestasi Klinis Diare
e. Pemeriksaan Penunjang Diare
f. PHBS untuk pencegahan Diare

4
g. Penatalaksanaan Diare
3. Memberi kesempatan bertanya kepada peserta
4. Menjawab pertanyaan peserta
NO TAHAPAN KEGIATAN ALOKASI METODE MEDIA
KEGIATAN Penyuluh PESERTA WAKTU
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3 Evaluasi 1. Menanyakan kembali Pengertian Diare Bertanya & 5’ Exploring
2. Menanyakan kembali Etiologi Diare Menjawab Demonstrasi
3. Menanyakan kembali Klasifikasi Diare
4. Menanyakan kembali Manifestasi Klinis Diare
5. Menanyakan kembali Pemeriksaan penunjang
6. Menanyakan kembali PHBS
7. Menanyakan kembali Penatalaksanaan Diare

4 Penutup 1. Melaksanakan evaluasi pembelajaran secara Menjawab dan 2’ Ceramah inter


umum Menyimak aktif
2. Membuat rangkuman/kesimpulan bersama peserta;
3. Menutup acara dengan ucapan terima kasih dan
apresiasi kepada peserta.

5
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 10 menit
sebelum acara
b. Ibu Balita RW 5 hadir di ruangan minimal 5 menit sebelum acara
2. Evaluasi proses
a. Ibu Balita RW 5 bersedia hadir mengikuti penyuluhan
b. Ibu Balita RW 5 mengikuti kegiatan sampai selesai
c. Ibu Balita RW 5 antusias dan berperan aktif untuk mengikuti
penyuluhan
d. Ibu Balita RW 5 mampu menjelaskan kembali materi
e. Ibu Balita RW 5 merasa senang dan mendapatkan meteri baru saat
mengikuti penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Ibu Balita RW 5 antusias diberikan penyuluhan
H. Daftar Pustaka
Terlampir
I. Materi
Terlampir

6
Lampiran Materi
DIARE
A. Pengertian
Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan berubahnya bentuk
tinja dengan intensitas buang air besar secara berlebihan lebih dari 3 kali
dalam kurun waktu satu hari (Prawati & Haqi, 2019). Diare adalah
peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair
dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam. Sementara untuk
bayi dan anak-anak, diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >10 g/kg/24
jam, sedangkan ratarata pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24
jam (Yuliastati & Nining, 2016).
B. Etiologi
Etiologi pada diare menurut Yuliastati & Nining (2016) adalah sebagai
berikut:
1. Infeksi enteral yaitu adanya infeksi yang terjadi di saluran pencernaan
dimana merupakan penyebab diare pada anak, kuman meliputi infeksi
bakteri, virus, parasite, protozoa, serta jamur dan bakteri.
2. Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain diluar alat
pencernaan seperti pada otitis media, tonsilitis, bronchopneumonia serta
encephalitis dan biasanya banyak terjadi pada anak di bawah usia 2
tahun.
3. Faktor malabsorpsi, dimana malabsorpsi ini biasa terjadi terhadap
karbohidrat seperti disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa),
monosakarida intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa), malabsorpsi
protein dan lemak.
C. Klasifikasi Diare
Klasifikasi diare menurut (Yuliastati & Nining, 2016) adalah sebagai
berikut :
1. Diare Tanpa Dehidrasi
Kehilangan cairan < 5% Berat Badan penderita diare. Tanda-
tandanya:
a. Balita tetap aktif
b. Memiliki keinginan untuk minum seperti biasa
c. Mata tidak cekung
d. Turgor kembali segera
2. Diare Dehidrasi Ringan/Sedang
Kehilangan cairan 5 -10% Berat Badan penderita diare. Tanda-
tandanya:
a. Gelisah atau rewel
b. Mata cekung
c. Ingin minum terus/rasa haus meningkat
d. Turgor kembali lambat
3. Diare Dehidrasi Berat
Kehilangan carian >10% Berat Badan penderita diare. Tanda-
tandanya:
a. Lesu/lunglai, tidak sadar
b. Mata cekung
c. Malas minum
d. Turgor kembali sangat lambat ≥ 2 detik
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis anak diare menurut Wijayaningsih (2013) sebagai
berikut :
1. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu
makan berkurang.
2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur dengan
empedu.
4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi
lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
5. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membrane mukosa kering dan
disertai penurunan berat badan.
6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekanan daran
menurun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun
(apatis, samnolen, sopor, komatus) sebagai akibat hipovokanik.
7. Diueresis berkurang (oliguria sampai anuria).
8. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan
cepat dan dalam.
E. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Nuraarif & Kusuma (2015) pemeriksaan penunjang pada
diagnos medis diare adalah :
1. Pemeriksaan tinja meliputi pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis,
Ph dan kadar gula dalam tinja, dan resistensi feses (colok dubur).
2. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan
keseimbangan asam basa.
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na,K,kalsium dan Prosfat.
F. Pencegahan Diare dengan PHBS
Berikut adalah gambaran jenis-jenis perilaku hidup sehat yang harus
dipahami, diterapkan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar
hidup sehat dan terjaga dari serangan penyakit (Kemensos RI, 2020)
1. Mandi
Perilaku mandi menggunakan sabun mandi dan air bersih dilakukan
minimal 2x sehari pada pagi dan sore hari yang bertujuan untuk :
a. Menjaga kebersihan kulit.
b. Mencegah penyakit kulit/ gatal-gatal.
c. Menghilangkan bau badan.
d. Menghilangkan kuman dan virus.
2. Mencuci rambut
Perilaku mencuci rambut dilakukan 2x seminggu menggunakan
shampo dan air bersih, bertujuan untuk membersihkan rambut dan kulit
kepala dari kotoran dan memberikan rasa segar.
3. Membersihkan hidung
Perilaku membersihkan lubang hidung perlu dilakukan pada setiap
kali mandi guna membuang kotoran yang ada dan melancarkan jalan
udara untuk bernafas. Namun demikian, saat situasi berjangkitnya virus
korona, sebaiknya tidak sembarangan menyentuh atau membersihkan
hidung, mata, mulut dan menyentuh muka dengan tangan yang tidak
yakin bersih. Hal-hal tersebut akan mempermudah masuknya virus ke
dalam tubuh. Tutuplah mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk
atau bersin.
4. Membersihkan telinga
Sama halnya dengan hidung, telinga juga harus di bersihkan saat
mandi. Bersihkan bagian daun telinga ataupun luar telinga. Hindari
mengorek telinga terutama dengan mengunakan benda-benda yang tidak
aman dan tajam seperti penjepet rambut. Jika ada kotoran yang
mengeras, minta banduan dokter untuk membersihkannya. Batasi
penggunaan headset untuk mendengar musik. Berilah waktu telinga Anda
untuk beristirahat. Anda dapat mengikuti aturan 60/60 saat
mendengarkan musik melalui headset. Artinya, batas volume musik
Anda adalah tidak lebih dari 60 persen dan Anda menggunakannya tidak
lebih dari 60 menit sehari.
5. Gosok gigi
Perilaku menggosok gigi dilakukan minimal 2 x sehari dengan
memakai pasta gigi/odol yang dilakukan setelah makan dan sebelum
tidur malam. Gosok gigi (Depkes RI, 2007) bertujuan untuk:
a. Menjaga kebersihan gigi dan mulut.
b. Mencegah kerusakan pada gusi dan gigi.
c. Mencegah bau mulut tidak sedap
6. Kesehatan mata
Perilaku membersihkan mata adalah salah satu upaya menjaga
kesehatan mata. Salah satu cara menjaga kesehatan mata adalah
memperhatikan intensitas cahaya pada saat membaca. Intensitas cahaya
harus cukup terang, jarak pembaca dengan buku sepanjang penggaris (30
cm), yang dibaca tidak boleh bergerak/bergoyang
7. Mencuci tangan pakai sabun
Perilaku mencuci tangan dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan
dari kotoran dan kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Kotoran dan
bakteri yang menempel pada tangan dapat menyebabkan bebagai macam
penyakit seperti penyakit diare, kecacingan, dan infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA), kurang gizi, dll.
Kuman dan bakteri yang berasal dari kotoran hewan, manusia,
sampah busuk, dll disebarkan melalui berbagai cara yaitu lalat, debu,
tangan, air, dll. Tangan yang kotor menjadi salah satu media penyebaran
penyakit. Cuci tangan pakai sabun di waktu-waktu penting dapat
mengurangi resiko terkena penyakit diare sebanyak 42-48% dan secara
signifikan dapat mengurangi penyakit pernafasan akut termasuk
mencegah terjakit Virus Corona
Waktu penting yang wajib untuk mencuci tangan pakai sabun:
a. Sebelum makan.
b. Setelah BAK/BAB.
c. Setelah bermain.
d. Sebelum ibu menyusui.
e. Sebelum menyiapkan makanan.
f. Sebelum menyuapi makanan.
g. Kapanpun setelah memegang suatu benda yang tidak diyakini
kebersihannya.
8. Memotong kuku
Perilaku memotong dan membersihkan kuku dilakukan minimal 1x
seminggu dengan tujuan untuk:
a. Mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui sisa kotoran yang
terselip pada kuku dan jari jemari tangan.
b. Mencegah luka akibat garukan kuku. Perlu diperhatikan bahwa tidak
boleh mengorek hidung dengan jari/ kuku tangan yang kotor, tidak
memasukkan jari ke mulut atau menggigiti kuku.
9. Menggunakan alas kaki
Anak-anak terkadang saat bermain tidak meggunakan alas kaki.
Penggunaan alas kaki perlu dilakukan agar:
a. Kaki tidak terluka atau tertusuk benda tajam.
b. Mencegah penyakit, misalnya penyakit cacingan akibat menginjak
kotoran.
10. Kebersihan pakaian
Pakaian anak-anak umumnya dapat dibedakan menjadi 3 jenis
berdasar kegiatan mereka, yaitu pakaian sekolah, pakaian bermain dan
pakaian tidur. Pakaian harus selalu bersih dan diganti setiap hari. Hal ini
bertujuan agar kita terhindar dari penyakit kulit yang disebabkan pakaian
basah atau kotor. Pada saat banyak virus korona begini, pakaian yang
sudah digunakan dari luar sebaiknya langsung dicuci.
11. Makan makanan bergizi seimbang
Gizi seimbang adalah nutrisi dan zat gizi yang disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh, tidak berlebihan juga tidak kekurangan. Makanan gizi
seimbang adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan
gizi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dengan tetap memperhatikan
berbagai prinsip seperti keberagaman jenis makanan, aktifitas tubuh,
berat badan ideal serta faktor usi.
Fungsi dari makanan dalam piramida makanan meliputi:
a. Zat tenaga. Tenaga diperlukan manusia untuk melakukan berbagai
kegiatan sehari-hari. Zat tenaga dihasilkan dari : karbohidrat, lemak
dan protein.
b. Zat Pembangun. Zat pembangun diperlukan untuk membangun dan
mengganti sel-sel atau jaringan didalam tubuh yang telah rusak. Zat
pembangun dihasilkan dari protein.
c. Zat Pengatur. Zat pengatur diperlukan untuk mengatur berbagai
proses kimia dalam proses pencernaan makanan. Prinsip gizi
seimbang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk
menyeimbangkan antara “zat gizi yang masuk dan zat gizi yang
keluar” dengan memantau berat badan secara berkala. Konsumsi
proporsional keragaman
d. Jenis makanan ditunjukkan dengan prinsip piring makanku
G. Penatalaksanaan Diare
1. Penanganan diare dirumah
a. Beri cairan tambahan
b. Ajari ibu cara mencampur oralit dan memberikan oralit, beri ibu 6
bungkus oralit untuk diberikan di rumah
c. Tunjukan kepada ibu beberapa banyak yang harus diberikan oralit/
cairan lain yang harus diberikan setiap kali anak buan air besar
d. Beri tablet zinc selama 10 hari
e. Lanjutkan pemberian makan
f. Kapan harus kembali
2. Pemberian cairan
a. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian
b. Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang
sebagai tambahan
c. Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih
cairan berikut : oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air
matang
3. Indikasi pemberian oralit
a. Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam
kunjungan ini
b. Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah
4. Dosis Oralit yang diberikan
Berikan oralit sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam
UMUR ≤ 4 bulan 4 - < 12 1 - < 2 2 - < 5
bulan tahun tahun
BERAT BADAN < 6 kg 6 - < 10 kg 10 - < 12 kg 12 - 19 kg
JUMLAH (ml) 200 - 400 400 - 700 700 - 900 900 - 1400

Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui.


a. Sampai umur 1 tahun : 50 - 100 ml setiap kali buang air besar
b. Umur 1 sampai 5 tahun : 100 - 200 ml setiap kali buang air besar
c. Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari
pedoman di atas.
d. Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu,
berikan juga 100-200 ml air matang selama periode ini.

5. Cara Memberikan Larutan Oralit


a. Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/mangkuk/gelas
b. Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih
lambat.
c. Lanjutkan ASI selama anak mau.
d. Bila kelopak mata bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan
air masak atau ASI
6. Pemberian Tablet Zinc untuk semua penderita Diare
a. Pastikan semua anak yang menderita Diare mendapat tablet Zinc
sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan .
b. Dosis tablet Zinc (1 tablet = 20 mg)
Berikan dosis tunggal selama 10 hari
1) Umur < 6 bulan : ½ tablet/hari
2) Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet/hari
7. Cara pemberian tablet Zinc :
a. Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet
akan larut ± 30 detik), segera berikan kepada anak.
b. Apabila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian tablet
Zinc, ulangi pemberian dengan cara memberikan potongan lebih
kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu dosis penuh
c. Ingatkan Ibu untuk memberikan tablet Zinc setiap hari selama 10
hari penuh, meskipun diare sudah berhenti
d. Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus,
tetap berikan tablet Zinc segera setelah anak bisa minum atau makan.
8. Pembuatan Larutan Gula Garam
Larutan gula garam merupakan cairan yang terbaik bagi penderita diare
untuk mengganti cairan yang hilang
a. Sediakan 1 sendok teh
b. Sediakan garam seperempat (sepucuk) sendok the
c. Sediakan 1 sendok gula
d. Air masak dimasak 1 gelas 200 ml
Daftar Pustaka
Harefa, & Jelita, E. I. (2019). Peningkatan Perencanaan Asuhan Keperawatan
Komunitas di Rumah Sakit. INA-Rxiv Papers, 1(1), 1–6.
Harianto, H. (2004). Penyuluhan Penggunaan Oralit Untuk Menanggulangi Diare Di
Masyarakat. Majalah Ilmu Kefarmasian, 1(1), 27–33.
https://doi.org/10.7454/psr.v1i1.3367
Indriastuti, D. R., & SE, M. S. (2021). Buku Saku Membangun Kepedulian
Masyarakat Untuk Berperilaku Pola Hidup Bersih Sehat.
http://press.unisri.ac.id/wp-content/uploads/2021/03/A5_buku-saku-PSLKPW-
PHBS-edit_SIAP-CETAK.pdf
Kemenkes RI. (2015). Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( M T B S ). 1–
68. https://id.scribd.com/document/379945418/Bagan-Mtbs-2015-Revisi-Maret-
2018
Kementerian Kesehatan RI. (2018). INFODATIN Situasi Kesehatan Anak Balita di
Indonesia. In Kementerian Kesehatan RI (pp. 1-8).
Kemensos RI. (2020). Perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) penguatan kapabilitas
anak dan keluarga. Penguatan Kapabilitas Anak Dan Keluarga, 1–14.
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi NANDA NIC-NOC Jilid 1.
Yogyakarta: Mediaction
Swarjana I Ketut, 2016, Keperawatan Kesehatan Komunitas, Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Wijayaningsih, K.S. 2013. Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta: CV. Trans Info Media
Yuliastati, & Nining. (2016). Keperawatan Anak. Kementerian Kesehatan RI.
http://marefateadyan.nashriyat.ir/node/150

Anda mungkin juga menyukai