Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MONETER DAN PERBANKAN

“ Tingkat Harga “
Dosen Pengajar : Nurwahyuni Syahrir, S.E,M. M

Oleh :

Kelompok 1 (satu)

 Sahrul (C0120301)
 Asraf Juanda (C0120302)
 Hafsah (C0120062)
 Siti Marini Mahardika Putri (C0120061)

Fakultas Ekonomi
Prodi Manajemen
Universitas Sulawesi Barat
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT. Karna tanpa izin-Nya
lah kita bisa menyelesaikan tugas makalah ini, tak lupa pula kita
kirimkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW panutan kita semua. Penulisan makalah yang
berjudul “ Makalah Moneter dan Perbankan “ ini dalam rangka
untuk memenuhi tugas mata kuliah Moneter dan Perbankan. Penulis
Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan dan
kesalahan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan
saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi
perbaikan naskah. Akhirnya , semoga tulisan yang jauh dari
sempurna ini ada manfaatnya.

Tinambung, 16 Maret 2022

Penulis
Pembahasan
a. Tingkat Bunga Sebagai “harga” Uang
Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi (loanable
funds). Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator dalam menentukan
apakah seseorang akan melakukan investasi atau menabung (Boediono,
1994 :76). Apabila dalam suatu perekonomian ada anggota masyarakat yang
menerima pendapatan melebihi apa yang mereka perlukan untuk kebutuhan
konsumsinya, maka kelebihan pendapatan akan dialokasikan atau digunakan
untuk menabung. Penawaran akan loanable funds dibentuk atau diperoleh dari
jumlah seluruh tabungan masyarakat pada periode tertentu. Di lain pihak
dalam periode yang sama anggota masyarakat yang membutuhkan dana untuk
operasi atau perluasan usahanya. Pengertian lain tentang suku bunga adalah
sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertian
tingkat bunga sebagai ”harga” dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar
apabila terjadi ”pertukaran” antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti.
Pengertian dasar dari teori tingkat suku bunga (secara makro) yaitu harga dari
penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Bunga merupakan imbalan
atas ketidaknyamanan karena melepas uang, dengan demikian bunga adalah
harga kredit. Tingkat suku bunga berkaitan dengan peranan waktu di dalam
kegiatan - kegiatan ekonomi. Tingkat suku bunga muncul dari kegemaran
untuk mempunyai uang sekarang.
b. Teori Klasik : Loanable funds dan Keynes
Teori klasik menyatakan bahwa bunga adalah harga dari Loanable funds
(dana investasi) dengan demikian bunga adalah harga yang terjadi di pasar
dan investasi, karena menurut teori klasik bunga adalah “harga” yang
terjadi di pasar investasi. Investasi juga merupakan tujuan dari tingkat
bunga. Semakin tinggi tingkat bunga tingkat bunga kredit, maka keinginan
untuk melakukan investasi juga semakin kecil. Menurut teori Keynes tingkat
bunga merupakan suatu fenomena moneter. Artinya tingkat bunga
ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang (ditentukan di pasar
uang). Keynes dalam teorinya menyebutkan bahwa, tingkat bunga
ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang, menurut teori ini ada
tiga motif, mengapa seseorang bersedia untuk memegang uang tunai, yaitu
motif transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi Boediono dalam Raditya;2007. 
c. Liquidity Preference
Preferensi Likuiditas , dalam ekonomi, premi yang diminta oleh pemegang
kekayaan untuk menukarkan Uang siap pakai atau deposito bank untuk aset
yang aman dan tidak likuid seperti obligasi pemerintah. Seperti yang awalnya
digunakan oleh John Maynard Keynes , preferensi likuiditas mengacu pada
hubungan antara jumlah uang yang ingin dimiliki publik dan tingkat
bunga. Menurut Keynes, masyarakat memegang uang untuk tiga tujuan: untuk
dimiliki untuk transaksi biasa, untuk berjaga-jaga terhadap pengeluaran luar
biasa, dan untuk digunakan untuk tujuan spekulatif. Dia berhipotesis bahwa
jumlah yang dipegang untuk tujuan terakhir akan bervariasi berbanding
terbalik dengan tingkat bunga. Poin paling penting tentang teori Keynes adalah
bahwa, pada tingkat bunga yang sangat rendah, peningkatan
jumlah beredar tidak akan mendorong investasi tambahan, melainkan akan
diserap oleh peningkatan keseimbangan spekulatif masyarakat. Ini akan terjadi
karena tingkat bunga terlalu rendah untuk mendorong pemegang kekayaan
menukar uang mereka dengan bentuk kekayaan yang kurang likuid dan karena
mereka mengharapkan tingkat bunga naik di masa depan.
d. Sintesis Klasik dan Keynesian : IS-LM
Model IS-LM memadukan ide-ide aliran pemikiran klasik dengan Keynes, sering
disebut sintesis klasik- Keynesian atau sintesis Neo klasik- Keynesian. Teori
klasik yang digunakan adalah keyakinan bahwa pasar akan dapat mencapai
kondisi keseimbangan (market ekuilibrium). Teori Keynes yang digunakan
adalah fungsi uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. Jadi dalam analisis IS-
LM, uang tidaklah netral dan seperti pandangan klasik dan pasar akan tetap
mampu mencapai keseimbangan.
 Prinsip umum : keseimbangan umum ekonomi akan tercapai jika pasar
barang- jasa dan pasar uang- modal secara simultan berada dalam
keseimbangan (I= S dan L = M). Secara grafis, hal ini tercapai ketika kurva
IS berpotongan dengan kurva LM (IS = LM).
 Karena alat analisisnya sangat sederhana, kurva IS-LM sampai saat ini
merupakan alat analisis kebijakan ekonomi makro yang penting.
Konsep dasar analisis IS
Keseimbangan pasar barang- jasa tercapai jika :
- Penawaran barang dan jasa ( aggregate Supply) telah sama
dengan permintaannya ( aggregate demand).
- Tingkat tabungan (saving) yang mewakili sisi AS telah sama
dengan investasi (Investment) yang mewakili sisi AD.
Kondisi ini digambarkan oleh sebuah kurva IS (IS curve) di mana Investment =
saving (I = S).
Konsep dasar analisis LM
Keseimbangan pasar uang- modal tercapai jika :
- Permintaan uang ( Liquidity Preference -L ) telah sama dengan
penawaran uang ( Money Supply -M).
Secara grafis kondisi ini digambarkan oleh sebuah kurva yang disebut
kurva LM (curve LM ) di mana permintaan uang (L) = penawaran uang
(M).
e. Tingkat Bunga Nominal
Tingkat suku bunga nominal adalah tingkat suku bunga yang tidak
memperhitungkan nilai inflasi. Suku bunga nominal atau tingkat bunga
nominal (nominal interest rate)  mengacu pada suku bunga sebelum disesuaikan
dengan inflasi. Indikator ini memberitahu kita berapa banyak peminjam harus
membayar di masa depan sebagai imbalan atas pinjaman rupiah hari ini. Istilah
ini juga mengacu pada tingkat bunga surat utang, yang dihitung berdasarkan
persentase dari nilai nominalnya daripada harga pasarnya. Tingkat suku bunga
nominal adalah tingkat yang disepakati oleh kreditur dan debitur.
f. Tingkat Bunga Riil
Tingkat suku bunga riil adalah tingkat suku bunga yang memperhitungkan inflasi,
sehingga perhitungan tingkat suku bunga tersebut lebih mencerminkan cost of
borrowing yang sebenarnya (Mishkin, 2007). Tingkat suku bunga riil yang
memperhitungkan ekspektasi perubahan tingkat harga disebut sebagai ex ante
real interest rate. Sedangkan tingkat suku bunga riil yang memperhitungkan
perubahan tingkat harga aktual disebut sebagai ex post real interest rate.
Tingkat Bunga Riil adalah real interest rote yaitu tingkat bunga dihitung dengan
mengurangkan tingkat inflasi dari tingkat bunga nominal (yang ditetapkan);
tingkat bunga riil merupakan faktor penting untuk membandingkan
penghasilan efektif dari investasi yang berbeda-beda, dengan menghitung nilai
sekarang atau nilai yang akan datang dengan memperkirakan tingkat inflasi
pada masa yang akan datang; obligasi atau sertifikat deposito yang mempunyai
tingkat penghasilan 11% pada saat inflasi sebesar 5% akan mempunyai
pendapatan bersih sebelum pajak sebesar 6%; jika inflasi meningkat lebih dan
5%, nilai investasi akan turun karena pendapatan bunga yang menurun sebagai
akibat kenaikan harga secara umum.

g. g. Tingkat Bunga Jangka Pendek dan Jangka Panjang.


Misal, saya menghendaki untuk meminjam dari seorang kreditur sesuatu jumlah
tertentu selama 2 bulan maka saya harus membayar bunga sebesar 2% / bulan.
Tetapi apabila saya meminjam uang sejumlah yang sama dari kreditur yang
sama, untuk jangka waktu enam bulan mungkin saya harus membayar sebesar
2,5%/ bulannya. Adanya perbedaan tingkat bunga (per periode) untuk jangka
waktu peminjaman yang berbeda merupakan hal yang sering kita jumpai. Pada
dalam suatu perekonomian kita dapat mendaftar semua tingkat bunga untuk
pinjaman dengan berbagai jangka waktu ( baik itu jangka pendek ataupun
jangka panjang).
h. Teori Paritas Tingkat Bunga
Teori paritas tingkat bunga adalah salah satu teori penting mengenai tingkat
bunga dalam sistem devisa bebas (yaitu apabila penduduk masing- masing
negara bebas memperjual/ belikan devisa). Teori penentuan tingkat bunga
dalam negeri dikaitkan dengan tingkat bunga yang terjadi di liar negeri. Dalam
sistem devisa bebas, tingkat bunga dinegara satu cenderung sama dengan
tingkat bunga dinegara lain, setelah diperhitungkan perkiraan depresiasi mata
uang negara satu dengan negara yang lain.

Anda mungkin juga menyukai