Anda di halaman 1dari 6

BAB I.

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Perkotaan selalu berkembang dari waktu ke waktu mengikuti tuntutan jaman.


Perkotaan memiliki sifat yang dinamis, sehingga permasalahan perkotaan akan
muncul seiring dengan perkembangan kota. Penyediaan sarana, prasarana
perkotaan sudah seharusnya dipenuhi baik dari segi kuantitas maupun kualitas
secara memadai. Hal ini dimaksudkan untuk mengimbangi perkembangan kota.
Pasar merupakan salah satu sarana prasarana yang sangat diperlukan untuk
menunjang kegiatan perdagangan dan pemenuh-an kebutuhan bagi masyarakat.

Saat ini Kota Tebing Tinggi terus melakukan perbaikan, perubahan dan
pembangunan di segala bidang. Namun keberadaan pasar tradisional masih
harus ditingkatkan kedudukan, fungsinya sebagai sarana perekonomian
masyarakat. Belakangan ini, seiring dengan meningkat dan majunya
perekonomian secara regional ada kecenderungan masyarakat lebih suka
berbelanja di pasar modern. Hal ini disebabkan karena pendapatan masyarakat
bertambah sehingga meningkat pula gaya atau pola hidup mereka.

Keberadaan pasar modern merupakan salah satu titik lemah pasar tradisional.
Menurut Haryadi Sukandani, Wakil Ketua Umum Bidang Moneter, Fiskal, dan
Kebijakan Publik Kadin Indonesia, lokasi pasar-pasar modern yang menyalahi
aturan menyebabkan ribuan pelaku UMKM di pasar tradisional dan tempat-tempat
lainnya cenderung terpaksa gulung tikar karena kalah bersaing dengan pasar
modern. Dia menambahkan, di seluruh negara-negara di dunia, termasuk Eropa
dan Amerika Serikat, hypermarket tidak diperkenankan berada di tengah kota.
Namun, Indonesia, hipermarket atau supermarket justru banyak di tengah kota.
Menurut survey yang dilakukan AC Nielsen jumlah pasar tradisional di Indonesia
mencapai 1,7 juta atau sekitar 73 persen dari keseluruhan pasar yang ada.
Namun, laju pertumbuhan dari pasar modern jauh lebih tinggi dari pasar
tradisional. Pasar-pasar tradisional dan pasar modern rata-rata mempunyai
spesifikasi barang dagangan yang hampir sama sehingga berpeluang
mengakibatkan terjadi persaingan diantara dua pasar tersebut. Jika dibiarkan
persaingan bebas antara kedua pasar tersebut dapat menggeser keberadaan
pasar tradisional.

Saat ini di Kota Tebing Tinggi sudah memiliki Pasar Tradisional, namun sampai
saat ini, kondisi pasar tradisional kondisi pasarnya cenderung masih kotor,
kumuh, becek, tidak hemat energi karena di siang hari masih menggunakan
lampu penerangan, pengudaraannya kurang baik, pengelolaan limbah yang
kurang baik, pengelolaan sampah yang kurang baik, dampak bagi lingkungan
yang belum diperhatikan, desain bangunan yang belum merepresentasikan
kearifan lokal budaya Kota Tebing Tinggi dan kurang nyaman untuk dikunjungi.

Dalam jangka panjang, kebutuhan pasar tradisional masih perlu ditambah


jumlahnya yang didasarkan kepada bertambahnya jumlah penduduk Kota Tebing
Tinggi. Semakin bertambah penduduk berarti kebutuhan sarana pasar semakin
dibutuhkan. Dengan semakin bertambahnya jumlah pasar, maka pelayanan
kepada masyarakat semakin merata yang pada akhirnya akan memberikan
dampak pertumbuhan ekonomi yang merata di wilayah Kota Tebing Tinggi. Selain
menambah, tentunya juga harus diutamakan revitalisasi terhadap pasar-pasar
tradisional yang sudah ada.

Citra Pasar Tradisional yang kurang baik tersebut sudah semestinya mendapat
perhatian yang cukup besar karena didalamnya terkait dengan hajat hidup orang
banyak. Pembenahan Pasar Tradisional menjadi tempat belanja yang bercitra
positif adalah suatu tantangan yang cukup berat dan harus diupayakan sebagai
rasa tanggung jawab kepada publik. Pembenahan pasar tradisional tentu saja
bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga masyarakat, pengelola pasar dan para
pedagang tradisional untuk bersinergi menghapus kesan negatif tersebut

2
sehingga pasar tradisional dapat tetap eksis di tengah persaingan yang semakin
ketat.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Pemerintah Kota


Tebing Tinggi perlu menyusun dokumen Pemasangan Paving Block Halaman
Pasar Induk Jl. AMD Kota Tebing Tinggi sebagai upaya sistematis untuk
meningkatkan kembali dan menjaga eksistensi pasar tradisional yaitu melalui
program revitalisasi pasar tradisional secara berkelanjutan.

1.2 Maksud dan Tujuan

a. Maksud :
Maksud kegiatan “Pemasangan Paving Block Halaman Pasar Induk Jl.
AMD” di Kota Tebing Tinggi adalah membuat dokumen perencanaan
teknis yang lengkap sehingga ada satu dokumen kegiatan perencanaan
teknis pemasangan paving block pasa bangunan pasar khususnya Pasar
Induk jl. AMD Kota Tebing Tinggi menjadi pedoman dalam pengembangan
dan pembangunan fisik.

b. Tujuan :

Tujuan dari kegiatan “Pemasangan Paving Block Halaman Pasar Induk


Jl. AMD” Kota Tebing Tinggi adalah tercapainya Pembuatan dokumen
tersebut sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan fisik di lapangan
sesuai dengan standard yang berlaku.

1.3 Sasaran

Sasaran yang harus dicapai dengan tersedianya Dokumen Pemasangan Paving


Block Halaman Pasar Induk Jl. AMD kota Tebing Tinggi ini adalah :

 Tersedianya dokumen Pemasangan Paving Block Halaman Pasar Induk Jl.


AMD kota Tebing Tinggi;

 Tersedianya dokumen perencanaan sebagai informasi koordinasi dan


sinkronisasi dengan perencanaan komponen infrastruktur terkait.

3
1.4 Landasan Hukum

Pendekatan legal perlu benar-benar dipersiapkan dengan baik karena pada


dasarnya arah penterjemahan rinci dari Pekerjaan ini adalah pada aspek
Perencanaan. Sekurang-kurangnya aspek pendekatan legal seharusnya sudah
mendukung beberapa peraturan mendasar sebagai berikut :

a. Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5512);

b. UU No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah


(UMKM);
c. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.

d. Peraturan Presiden Nomor 141 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis DAK
Fisik Tahun Anggaran 2019.

e. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan


Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting;

f. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan


Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;

g. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 61/ M-DAG / PER/8/ 2015 tentang


Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan;

h. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 56/ M-DAG/ PER / 9/ 2014 tentang


Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70/ M-DAG /
PER / 12/2013 Tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;

i. Peraturan Menteri PU No. 7/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman


Pengadaan Jasa Konsultan.

j. Peraturan Menteri PU No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis


Pembangunan Gedung Negara.

4
Pendekatan legalitas ini pada dasarnya adalah mengakomodasikan semua
legalitas yang sudah pernah dibuat dan berlaku, khususnya peraturan terkait
bidang Pasar. Karena yang dipakai dasar dalam pendekatan ini adalah aspek
legalitas, maka urutan tingkat kekuatan hukum yang digunakan juga mengikuti
ketentuan legal yang ada. Dalam kaitannya dengan kegiatan, pendekatan ini
digunakan agar apa yang akan disusun tidak melanggar ketentuan yang lebih
tinggi yang sudah ada, dan dapat mengakomodasikan ketentuan transisi jika
diperlukan karena kebijakan detail sebelumnya. Oleh karena itu, kebijakan mulai
dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah (PP), Pengganti Undang-Undang,
PP, Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri, Keputusan
Menteri yang terkait akan diperhatikan dan diakomodasikan dalam kegiatan ini.

5
1.5 Kerangka Berfikir

Pemasangan Paving Block Halaman Pasar Induk Jl. AMD

Latar Belakang

Sebagai penunjang kegiatan perdagangan dan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat


Menurunnya eksistensi pasar tradisional saat ini karena disebabkan adanya pasar modern

Maksud dan Tujuan Sasaran

Maksud dari kegiatan ini adalah membuat dokumen perencanaan Sasaran dari Kegiatan ini antara lain yaitu.
teknis yang lengkap sehingga ada satu dokumen kegiatan Tersedianya dokumen pemasangan paving block halaman
perencanaan teknis pemasangan paving block khususnya di halaman Pasar Induk Jl. AMD kota Tebing Tinggi;
Pasar Induk jl. AMD kota Tebing Tinggi yang menjadi pedoman dalam
pengembangan dan pembangunan fisik. Tersedianya dokumen perencanaan sebagai informasi
Tujuan dari kegaiatan ini adalah tercapainya pembuatan dokumen koordinasi dan sinkronisasi dengan perencanaan
tersebut sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan fisik di komponen infrastruktur terkait.
lapangan sesuai dengan standar yang berlaku.

Data
Analisa
Data -data yang dibutuhkan dalam kegiatan ini terbagi dua Analisa yang dilakukan dalam kegaiatan ini berupa
yaitu; analisa hasil survey kondisi eksisting bangunan dan
1. Data Primer kondisi sekitar eksisting bangunan., dimana analisa ini
Data primer yaitu berupa data - data yang berasal dari anatara lain yaitu analisa sirkulasi, analisa tapak dan
survey lapangan dan hasil diskusi dengan pihak yang analisa lainnya yang dibutuhkan.
terkait
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu berupa data - data berupa data - data
statistik, peraturan dan kebijakan pemerintah dan studi
literatur proyek sejenis.

Desain

Dalam tahapan ini maka hasil dari konsep akan dituangkan


kedalam gambar kerja yang terdiri dari beberapa gambar
anatara lain yaitu:
Denah, tampak, potongan, rencana struktural serta detail -
detail bangunan beserta 3d perspektif lahan bangunan.

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

Anda mungkin juga menyukai