Anda di halaman 1dari 40

Intro to QGIS Basic Tutorial of

Topographic and Geological Mapping

QGIS 101
QGIS in SM-IAGI UB, October 2rd, 2021.
A Can! By: Mirza Muhammad Yudhistira
Table of contents

01 02 03 04

PETA UNSUR QGIS? PEMBUATAN


Topografi dan Atribut, Data, Kelebihan dan PETA
Geologi Sistem Koordinat kekurangannya? Let’s Practice!
yang digunakan
Dan Unsur Peta (+Step)
01.
Peta Topografi dan Peta
Geologi (serta Unsur Peta)
Peta Topografi

Adalah peta yang menggambarkan


permukaan bumi dengan menyajikan
bentuk landscape bumi dari
ketinggiannya terhadap muka air laut
(yang digambarkan dalam garis
kontur) dan informasi lainnya.

(Busch dkk., 2014)


Kegunaan Peta Topografi
PENENTUAN
Pola Pengaliran (dilihat Pola Kelurusan Sayatan Topografi Sayatan Geologi
dari kontur lembah, (dilihat dari kontur
sebagai tempat lembah atau
berkumpulnya- punggungan bukit)
mengalirnya air)
Peta Geologi
Peta Geologi adalah peta gambaran
mengenai informasi mengenai sebaran
dan jenis serta sifat batuan, umur,
struktur, tektonika dan lain
sebagainya yang behubungan dengan
sumber daya. Peta geologi ialah salah
satu dari bentuk data dan informasi
geologi dari suatu wilayah atau daerah
dengan tingkat kualitas yang
berdasarkan skala.
Unsur Peta (Secara Umum)

a. Judul
b. Skala
c. Arah utara
d. Indeks Peta
e. Sumber dan Pembuat Peta
f. Tahun Pembuatan
g. Legenda
h. Sistem Koordinat
Skala Peta
Perbandingan (rasio) antara jarak dua titik pada peta
dan jarak sesungguhnya kedua titik tersebut di
permukaan bumi atau di lapangan, dan pada satuan
yang sama.

• Skala garis

• Skala angka
Unsur Peta Geologi
a. Judul
a. Legenda (menjelaskan
b. Skala semua simbol dan warna
c. Arah utara yang digunakan)
d. Indeks Peta
+
e. Sumber dan Pembuat Peta
b.
c.
Korelasi stratigrafi
Penampang geologi
d. Garis Kontur Topografi
f. Tahun Pembuatan
e. Nama daerah
g. Legenda
h. Sistem koordinat
Jenis Peta Geologi
Berdasarkan skala :
• Peta geologi pendahuluan (reconnaissance), Peta Geologi Regional
• Skala sangat kecil (< 1:100.000)

• Peta geologi semi detail


• Skala <1: 25.000 – 1: 100.000

• Peta geologi detail


• Skala >1: 25.000
Jenis Peta Geologi
Berdasarkan tujuan :
• Peta Geologi Umum atau keilmuan, menunjukkan informasi geologi
secara umum tanpa adanya tujuan khusus
• Peta Geologi Ekonomi : peta cadangan geologi, peta mineralisasi
• Peta Geologi Teknik : peta gerakan tanah, peta daya dukung tanah
Kaidah Peta Geologi (SNI)
• Simbol dan pola yang tertera pada peta geologi harus tertera pada legenda dan sebaliknya. Bentuk dan
ukurannya harus sama.
• Korelasi satuan peta diwujudkan dalam gambar, dimana formasi atau satuan batuan yang terdapat pada
lembar peta dikelompokkan ke dalam endapan permukaan, batuan sedimen, batuan gunungapi, batuan
malihan, batuan beku atau terobosan dan tektonit.
• Setiap satuan dinyatakan dengan kotak berlambang huruf dan warna dan disusun sesuai dengan
kedudukan stratigrafinya.
• Uraian singkat setiap satuan
• Kotak satuan atau formasi berisi simbol huruf dan warna
• Dibelakang kotak dituliskan nama satuan atau formasi dengan hurup besar
• Dibelakang nama diikuti titik dua (:) dan diuraikan macam batuannya yang dimulai dari yang
paling banyak menguasai. Keterangan berikutnya menerangkan :
- informasi tebal lapisan dan atau runtunan satuan/formasi
- fosil petunjuk, umur dan lingkungan pengendapan
- hubungan antar satuan
- sumberdaya mineral dan energi
- unsur penting yang akan menunjang kelengkapan data
Tata Warna Satuan Peta Geologi (SNI)
Warna dipakai untuk membedakan satuan peta geologi, dipilih berasaskan jenis batuan,
umur satuan
dan satuan geokronologi.
• Warna dasar yang digunakan adalah kuning, magenta (merah) dan sian
(biru) serta gabungannya.
• Warna yang dipilih untuk membedakan satuan batuan sedimen dan endapan
permukaan
sepenuhnya menganut sistem warna berdasarkan jenis dan umur.
• Batuan malihan dibedakan berdasarkan (1) derajat dan fasies serta (2) umur nisbi
batuan pra-malihan dan litologi.
• Warna batuan beku menyatakan susunan kimianya : asam, menengah, basa, dan
ultrabasa. Untuk membedakannya dipilih warna yang berdekatan, dan singkatan
huruf atau menurut kunci warna yang sudah dibakukan.
• Batuan gunungapi yang berlapis dan diketahui umurnya, mengikuti tata warna
untuk batuan sedimen. Perbedaan litologi untuk lahar, breksi gunungapi dan tuf
dinyatakan dengan corak.
Simbol dan Warna
Simbol dan Warna

Aluvium Batulempung Batuserpih Napal

Batulanau Batupasir Batupasir Konglomeratan


konglomeratan

Breksi Batugamping Batugamping Dolomit


pasiran
Simbol dan Warna

Asam Menengah Basa Ultrabasa


Lebih lanjut dapat dilihat pada :
SNI 13-4691-1998

Tuf Lahar Breksi


Gunungapi Lava

Hipabisal
02
Unsur
QGIS Data, Attribut, dan Sistem
Koordinat yang digunakan
Sistem Koordinat
• Koordinat Geografis (WGS 84)
• Koordinat Mercator (UTM)
• Dan Koordinat lainnya

1 derajat kurang lebih 111 km (Bush, 2015)


Sistem Koordinat
• Koordinat Geografis (WGS 84)
• Koordinat Mercator (UTM)
• Dan Koordinat lainnya

1 derajat kurang lebih 111 km (Bush, 2015)


Koordinat UTM (Universal Transverse
Mercator)

(Bush, 2015)
Koordinat UTM (Universal Transverse
Mercator) Indonesia

Zona
UTM
Data pada QGIS
Data pada SIG (Sistem Informasi
Geografis) dapat dibagi menjadi 2:

1. Data Tabular merupakan data


deskriptif yang menyatakan nilai
maupun atribut keterangan dari
data spasial tersebut.

2. Data Spasial merupakan data


yang menggambarkan bentuk atau
kenampakan objek di permukaan
bumi dan memiliki nilai spasial
seperti koordinat (X,Y) maupun
elevasi. Terdiri dari data raster dan
Spasial : Memiliki koordinat
vektor.
Data Raster : Data yang tersusun atas pixel
Data Vektor : Data yang tersusun atas bentuk, dan spasial
Extensi Data yang Digunakan:
Data Tabular:
.csv (bawaan excel, berisi kolom2 data)
.xls/xlxx (excel kolom)

Data Raster:
.jpg, .png, .gif, .tiff., .raw, .psd

Data Vektor:
.shp, .shx, .dbf, .prj, .geojson, .kml (bawaan google earth)

Save project dari QGIS:


- Save Project : .qgz
- Save hasil layout: .qpt
Pengolahan Data GIS:
- Pengolahan Atribut
Dalam pengolahan attribut dapat menambah/mengurangi data pada atrribut,
menambahkan expression pada data (untuk mendapatkan output data baru),
dan penggunaan field calculator (dalam memproses data) dan raster calculator

- New Shapefile Layer


Untuk membuat data vektor baru (point, line, polygon)

- Georeferences
Transformasi koordinat pada data raster yang memiliki koordinat pixel
(scanner) yang disesuaikan dengan koordinat real world.
Dan Pengolahan Data GIS lainnya…
- Analisis Lanslide dengan Penggunaan Field Calculator dan Rasterize
- Interpolasi (Natural Neighbor), (TIN Interpolation), (IDW Interpolation) pada
pemetaan metode geofisika
- Extensive Use of Field Calculator, Raster Calculator, Expression,
Transformation
- Extensive Use of QGIS Plugin (SCP untuk supervised classification, a.k.a
machine learning)
- Pengolahan Citra Satelit
- Animasi Sebaran (Gempa, .csv)
- Dan lain sebagainya
Yang akan dicoba dalam QGIS:
- Mendapatkan data
- Perkenalan QGIS dan memasukkan data (input)
- Ekstrak Kontur, Penentuan Kontur Interval, Kontur Indeks
- Setting Attribut
- Georeferences
- Crop
- Layout
03.
QGIS?
Kelebihan dan Kekurangannya?
Kelebihan dan Kekurangan

KELEBIHAN KEKURANGAN
Aplikasi yang ringan ‘Function Calculator’

Banyak Plugin yang Plugin tidak bisa


cukup membantu digunakan pada Mac
OS
Customable
Phyton
04. LETS PRACTICE! + Step
Pahami step dan cara
Siapkan Hardware Laptop penggunaan, tidak asal klik
dan Mouse

Aplikasi QGIS minimal versi Banyak berlatih


3.10 A Coruna
Link Download Data!!!
#Link Download Peta Geologi
https://petageologiindonesia.online/index.php

#Link Download Peta RBI (Kontur dll)


https://portal.ina-sdi.or.id/downloadaoi/

#Link Download DEM SRTM dan Citra Satelit


https://www.indonesia-geospasial.com/2020/01/download-dem-srtm-30-
meter-se-indonesia.html

https://earthexplorer.usgs.gov/ (harus ada akun usgs)


1. Input Data
- Input data dapat dilakukan pada bar → Add Layer → … (input sesuai jenis
layer)
- Atau dapat dilakukan dengan drag and drop file yang didukung ekstensinya
oleh GIS ke Layers
2. Ekstrak Kontur, Penentuan Kontur Interval dan Kontur Indeks
1. Data dimasukkan kedalam QGIS
2. Layer RBI Kontur dibuka Open Attribute Table
3. Open Field Calculator dibuka
4. Output Field Name Terserah (Saran: Kontur, dan simpan nama tersebut untuk dipanggil lagi di labels filter)
5. Output Field Type (Text (String))
6. Output Field Lenght (20)

- Input: if("VALKNT"%100=0,'Kontur Indeks','Kontur') ---> Muncul preview Nama yang Kontur


Ingat: Kode ini hanya berlaku untuk kontur RBI 25 k (1:25000), berlaku kelipatan perbandingan (bakunya seperti ini)

7. Setelah itu cek di Symbology Categorized, Value nya sesuai nama Open Field Name (Kontur)
8. Symbol diatur ketebalan, warna
9. Satu proses lagi, di labels (ruled based labelling, buat label baru (+), namai terserah)
10. Filter, klik epsilon untuk masukkan bahasa:

- "Kontur" (Nama sesuai OFN) ='Kontur Indeks' ---> Muncul preview 0


11. Terus masukkan bahasa kedua (value, klik epsilon)

- concat("VALKNT",'m') ---> Muncul preview 150 m


12. Kontur dan Kontur Indeks Sudah Terbentuk
3. Setting Attribut
1. Setting Attribute dapat dilakukan apabila ingin menghapus, memfilter, maupun membuat virtual field baru. Atau
dapat digunakan dalam pengolahan data berbasis Tabulasi. Contoh membuat virtual field baru adalah kontur (slide
sebelumnya).

2. Menghapus, memfilter dapat dilakukan dengan cara:


(Select By Expression) Misalkan terdapat .shp Peta Dunia, dan kita ingin mengetahui negara mana yang memiliki
penduduk > 1000000 (1 juta) orang, maka pada Open Attribute Table, bagian Select By Expression, tulis pada
Expression:
“POP_EST” > ‘1000000’
“” = Fungsi Panggil Kolom Attribut
‘’ = Fungsi yang diinginkan (fungsi penentu)
Kemudian Klik Select Features!
POP_EST itu merupakan salah satu kolom pada atribut

(Untuk Filter) Misalkan kita ingin memilih negara Indonesia dan India yang ditampilkan, maka dapat dikerjakan
dengan cara Properties → Sources → di bagian Provide Feature Filter, klik Query Builder, dan ketikkan values:
“SOVEREIGNT” IN (‘Indonesia’, ‘India’)
IN = Negara yang ingin kita munculkan, yang lain dihapus
4. Georeferences
1. Masukkan data raster (.jpg, .png) kedalam layer
2. Klik bar Raster → Georeferencer
3. Pilih file raster yang akan di georeferences
4. Tentukan koordinat (2 atau lebih, umumnya di pojok kiri atas, dan pojok kanan bawah) dan klik koordinat
tersebut, lalu masukkan nilai X Easting dan Y Northing
Karena pakai WGS, maka nilainya lintang bujur, lintang utara +, selatan –
5. Lakukan untuk sisi selanjutnya
6. Start Georeferences, akan muncul bar setting, tentukan proyeksi, pendekatan supervised, dan save file (.tiff)
7. Checklist tampilkan di QGIS
8. Gambar peta geologi telah tergeoreferences.
5. Crop
NB: Pastikan picture telah tergeoreferences dulu! Atau picture dapat dicrop diluar aplikasi QGIS baru dimasukkan
kedalam QGIS untuk digeoreferences!

Crop dari data image (raster) dapat dilakukan dengan :


1. Tutupi area yang ingin dipotong dengan data vector polygon (dapat dibuat sendiri) sebagai mask layer
2. Buat hanya luarannya saja yang tampak garis pembatas
3. Pergi ke tab Raster → Extraction, ada dua pilihan, pilih clip by mask layer
4. Masukkan input layer peta geologi (.jpg) dan mask layer dari vector polygon yang telah dibuat
5. Klik tanda putar balik (Iterate over this layer)
6. Clipped dapat disimpan di file yang diinginkan
7. Hasil crop2 an dapat dilihat pada layar.

NB: Cara yang hampir serupa dapat dilakukan dengan clip raster by extent, pilih clipping extentnya select on
canvas!
6. Layout
1. Siapkan layer MAP yang sudah diproses
2. Klik Project, New Print Layout, dan Namai File Projectnya. (Buat landscape di Layout → Page Setup). Bisa diberi
border, Add shape → Rectangle, dan ubah jadi border di Style
3. Klik Adds a new map untuk menambah peta. Setting peta untuk menambahkan koordinat:
a). Jika WGS 84
- Klik MAP, lalu klik Grids, tambah Grid, Modify Grid
- Grid Type Solid, ESPG WGS 84, Interval Map unit, buat map unit skala (0,01)
- Frame Zebra, Add Coordinate (dan posisi Coordinate bisa diatur)
b). Jika UTM, idem, untuk map unit buat skala 10, 100, 1000, dsb.
4. Klik Adds a new map lagi untuk menambahkan legenda
• Scale diperkecil
• Tambah Overview, MAP Frame ditentukan, Frame Style fill all, Position above map labels
5. Tambah Skala pada tombol scale (scale bar), unit dan tipe dapat dirubah sesuai keinginan
6. Tambah Arah Mata Angin (N) pada tombol panah N (otomatis)
7. Tambah Legenda (Pastikan labels sudah sesuai yang diinginkan). Untuk merubah nama legenda apabila di
labels layer utama belum diubah, klik: unchecklist auto update, lalu ubah dengan mengklik labels
8. Tambah Judul, Tahun Pembuatan, Watermark
9. Peta sudah siap!

NB: Posisi Layers layout dapat diatur pada Items.


Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai