Anda di halaman 1dari 9

JOB SHEET PEMASANGAN KATETER

REFERENSI
1. Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC
2. Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto,
Jakarta.
3. Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.
4. Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.
5. JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5
Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.
6. JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
7. Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta.
EGC.
8. Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and
Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.
9. Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih
bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.
10. Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC

OBJEKTIF PRILAKU SISWA


Peserta didik mampu melakukan Pemasangan kateter menetap sesuai
prosedur secara sistematiks dan benar, setelah membaca setiap langkah yang
terdapat dalam job sheet dan menggunakan peralatan, bahan dan
perlengkapan

DASAR TEORI
DEFINISI
 Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan
 Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk
dan silikon
 Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk
menampung air seni yang berubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh
sepasang ureter dari sepasang ginjal
 Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui
urethra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.
Tujuan
 Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih
 Untuk pengumpulan spesimen urine
 Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih
 Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembedahan
PETUNJUK
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan
2. Baca dan pelajari lembar kerja / job sheet yang sudah disediakan
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya

PEKERJAAN
Alat
1. Set kateter
2. Sarung tangan steril
3. Set bengkok + pinset steril
4. Spuit
5. Alas / perlak alas
6. Handuk kecil + baskom
7. Lampu
8. Duk bolong
9. Perban
10. Urine bag
Bahan
1. Kapas + cairan sublimate
2. Jelly
3. Plester
4. + aqua steril
5. isi air hangat + sabun
Perlengkapan
1. Sampiran
PROSEDUR PELAKSANAAN

NO LANGKAH KERJA GAMBAR

1. Informed consent
Key point:
- Menjelaskan tujuan dan
prosedur tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien.

2. Persiapkan bahan dan alat yang


akan digunakan
Key point:
- Susun alat dan bahan secara
ergometris dan letakkan pada
tempat yang mudah dijangkau.

3. Jaga privacy
Key point:
- Menutup sampiran untuk
menjaga privacy pasien
Me
4. Mencuci tangan
Key point:
- Gunakan sabun dan air
mengalir
- Lepaskan semua perhiasan
dan jam tangan.
- Gunakan standar mencuci
tangan (7 langkah)
- Keringkan dengan handuk
yang bersih

Men
5. Menanggalkan pakaian bagian
bawah
Key point:
- Pakaian bagian bawah klien
dilepas

6. Memasang alas bokong


Key point:
- Memasang selimut mandi,
dan perlak dibawah bokong

Men
7. Mengatur posisi klien
Key point:
- Membantu ibu mengambil
posisi secara semi dorsal
recumber
8. Memakai sarung tangan
Key point:
- Pastikan sarung tangan tidak
robek ataupun tidak dalam
keadaan rusa

9. Meletakkan bengkok diantara


tungkai pasien
Key point :
- Bengkok diletakkan didekat
bokong klien

10. Membersihkan vulva higyene


Key point
- Membersikan daerah
perineum khususnya uretra
- Dengan larutan antiseptic
dengan menggunakan pinset
dan kapas

11. Mengambil kateter kemudian


ujungnya diberi vaselin
Key point
- Ujung kateter diberikan
vaselin/jeli 3-7 cm
- Ambil kateter kemudian olesi
dengan jelly

12. Memasukkan kateter perlahan-


lahan ke dalam uretra
Key point :
- Membantuh pasien untuk
rileks
- Masukkan kateter kedalam
uretra kira-kira 10 cm secara
perlahan-lahan sampai urine
keluar.

13. Menampung urin ke dalam


bengkok atau botol steril bila
diperlukan untuk pemeriksaan

14. Bila urin sudah keluar semua,


masukkan aquades 10-15 cc
(sesuai ukuran kateter)
dihubungkan dengan pipa
penyambung pada urine bag
Key point:
- Masukkan aquades 10-15 cc,
Tarik sedikit kateter. Apabila
pada saat ditarik kateter terasa
tertahan berarti kateter sudah
masuk pada kandung kemih
15. Fiksasi kateter dengan
menggunakan plester pada
paha klien
Key point
- Memberikan plester kesebelah
dalam paha kline

16. Mengikat urin bag pada sisi


tempat tidur
Key point :
- ikat urin bag disisi tempat tidur

17. Melepas sarung


Key point :
- Melepaskan sarung tangan di
larutan klorin 0,5%
18. Pasien dirapihkan kembali
Key point :
- Memasang pakaian bawah
pasien

19. Membereskan alat


Key point
- Perhatikan kelengkapan alat
- Simpan alat yang sudah
digunakan pada tempat
semula

20. Mencuci tangan


Key point
- Lakukan setelah tindakan
dan keringkan
menggunakan handuk
pribadi
- Gunakan teknik mencuci
tangan yang efektif dengan
menerapkan 7 prinsip
mencuci tangan

21. Melakukan dokumentasi


Key point:
- Catat semua tindakan yang
telah dilakukan dan hasil dari
tindakan tersebut.
EVALUASI
1. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mempersiapkan alat dan bahan
yang diperlukan untuk membantu mengambil posisi pada pasien di tempat
tidur secara mandiri
2. Mahasiswa diberikan kesempatan membantu mengambil posisi pada pasien
di tempat tidur secara mandiri pada pantom atau pasien langsung dengan di
observasi oleh dosen menggunakan daftar tilik

Anda mungkin juga menyukai