3. Sindrom Nefrotik
Edema merupakan gejala utama, bervariasi dari bentuk ringan sampai berat
(anasarka) dan merupakan gejala satu-satunya yang nampak. Edema mula-mula
nampak pada kelopak mata terutama pada waktu bangun tidur. Edema yang hebat
atau anasarka sering disertai edema pada genitalia eksterna. Selain itu juga edema
anasarka ini dapat menimbulkan diare atau hilangnya nafsu makan karena edema
mukosa usus. Akibat anoreksia dan proteinuria masif, anak dapat menderita PEM.
Hernia umbilikalis, dilatasi vena, prolaps rektum dan sesak napas dapat pula terjadi
akibat edema anasarka ini.
4. Konjungtivitis
Muka bengkak adalah salah satu kondisi tanda bahwa seseorang mengalami
konjungtivitis atau infeksi/radang selaput transparan di mana letaknya ada di kelopak
mata permukaan dalam. Jadi pada kasus ini, area sekitar bagian luar bola matalah
yang mengalami edema. Bahkan pembuluh darah akan lebih nampak sewaktu terkena
radang, padahal letaknya ada di dalam konjungtiva.
5. Sindrom Cushing
Bengkak pada wajah dapat juga disebabkan oleh sindrom Cushing di mana
bengkaknya wajah disebabkan oleh lemak menumpuk. Pada kasus penyakit
ini, lemak bisa secara perlahan terakumulasi pada bagian abdomen, belakang leher
maupun yang lainnya, terkecuali kaki dan lengan. Saat kelenjar adrenal terlalu tinggi
memroduksi hormon kortisol, sindrom Cushing pun terjadi.
7. Angioedema
Angioedema merupakan edema local dengan batas yang jelas yang melibatkan
lapisan kulit yang lebih dalam (jaringan subkutan). Bisa terjadi dimanapun, tetapi
paling sering terjadi pada daerah mulut, kelopak mata dan genitalia. Pada
angioedema tanpa disertai urtikaria terdapat edema subkutan yang cukup besar dan
terasa nyeri yang disebabkan oleh trauma mekanik ringan. Edema ini bisa terjadi
pada jaringan submucosa usus yang dapat memberikan gejala kolik, sedangkan pada
laring menyebabkan gejala sufokasi. Gejala ini dapat menetap sampai beberapa hari
bila tidak dilakukan pengobatan yang memadai.