sel kanker Siklus sel terdiri atas: 1. fase G1 (presintesa), pada fase ini sel membentuk RNA, enzim dan protein lain untuk sintesis DNA dalam fase sintesis. 2. Fase kedua adalal fase S (sintesa DNA), pada fase ini terbentuk rantai DNA baru. 3. Fase ketiga adalah G2 (premitotik), pada fase ini terbentuk aRna, enzim dan protein lainnya untuk persiapan fase mitosis berikutnya. 4. Fase terakhir adalah faseM (mitotik), yaitu penbelahan sel induk menjadi dua sel anak baru yang mempunyai struktur genetik sama dengan sel induk 4. Mekanisme prubahan sel normal menjadi sel kanker • Kanker adalah kelainan genetik disebabkan oleh mutasi DNA yang (sebagian besar) terjadi spontan atau diinduksi oleh pengaruh lingkungan. Sebagai tambahan, kanker sering menunjukkan perubahan epigenetik, seperti peningkatan metilasi DNA fokal dan perubahan modifikasi histon, yang mungkin berasal dari mutasi yang didapat pada gen yang mengatur modifikasi tersebut. • Perubahan genetic dan epigenetik ini akan mengubah ekspresi atau fungsi gen kunci yang mengatur proses mendasar pada sel, misalnya pertumbuhan, pertahanan, dan penuaan (senescence). • Perubahan genetik ini dapat bersifat herediter, diturunkan ke sel anak saat pembelahan sel. • Akibatnya, sel yang membawa perubahan ini tunduk pada seleksi Darwin (yang terkuat akan bertahan, konsep ilmiah terpenting yang pernah dikemukakan, walaupun tidak selalu diterima), di mana sel yang mengandung mutasi akan lebih mudah tumbuh dan lebih tahan, yang akan mengalahkan sel lain sehingga akan mendominasi populasi sel. • Karena kemudahan selektif tersebut mengenai sel tunggal yang kemudian akan menjadi tumor, maka semua tumor bersifat klonal (misalnya progeni dari satu sel). • Mutasi yang terakumulasi menyebabkan berbagai sifat berubah yang merupakan ciri khas kanker. Termasuk : • (1) mengatur sendiri sinyal pertumbuhan sehingga pertumbuhan kanker menjadi autonom dan tidak diatur oleh unsur fisiologis; • (2) tidak peka terhadap sinyal penghambat pertumbuhan yang mengatur proliferasi sel non-neoplastik seperti hiperplasia; bertahan pada kondisi yang biasanya menginduksi apoptosis pada sel normal; • (4) kemampuan membelah yang tanpa batas, sehingga sel kanker menjadi imortal; • (5) perkembangan angiogenesis untuk mempertahankan pertumbuhan sel kanker; • (6) kemampuan menginvasi jaringan lokal dan menyebar ke tempat yang jauh; • (7) melakukan program ulang jalur metabolisme khususnya perubahan menjadi glikolisis aerobik walaupun terdapat oksigen berlebihan dan • (8) kemampuan menghindari sistem imun Apakah ada pengaruh hormon ? • Hormon estrogen yang disintesis oleh ovum dapat menjadi pemicu kanker payudara. • Estrogen yang menempel pada sel dengan bakat kanker dapat menyebabkan sel-sel dalam jaringan payudara membelah lebih cepat. Semakin cepat pembelahan, kemungkinan sel tumbuh abnormal dan menjadi kanker semakin besar Sumber • Abbas, A.K., Aster, J.C., dan Kumar, V. 2015. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 9. Jakarta : EGC