Oleh :
Tesa Aprianti
(1914201302)
Dosen Pembimbing :
T.A 2020/2021
1
KASUS : TENTANG HIV
Tn . H 45 tahun, dirawat di rumah sakit, dengan diagnosa HIV Saat ini pasien dirawat diruang
infeksi. Hasil pengkajian: pasien mengeluh sesak napas disertai batuk berdahak hingga mengganggu
aktivitas. Pasien bekerja sebagai supir truk dan menyatakan kerap kali bergunta-ganti pasangan. Pasien
merasa menyesal dengan apa yang telah ia lakukan. Sejak pasien dinyatakan menderita HIV pasien
tidak memberitahukan pada keluarganya bahkan ketika ia dirawat di Rumah sakit di tempat rantaunya,
tidak ada keluarga dan teman yang menjenguk ke RS. Pasien khawatir dengan penyakitnya, pasien
sering bertanya apakah penyakitnya bisa disembuhkan. Selain itu, pasien khawatir terkait nasib
keluarganya karena ia sudah tidak bisa bekerja lagi, dan jika ia kembali ke kampung halamannya,
keluarganya akan tertular oleh penyakitnya dan menolak kehadirannya. Pasien bercerita dengan
menghindari kontak mata. Sebelumnya pasien mengeluh sering diare dan batuk lebih dari 1 bulan
disertai penurunan berat badan. Pasien mengatakan telah didagnosa HIV dan telah mengkonsumsi obat
ARV selama 7 bulan. Pasien memiliki riwayat konsumsi alkohol namun telah berhenti semenjak
menikah. Pasien juga memiliki riwayat merokok lebih dari 1 bungkus setiap hari namun telah berhenti
semenjak sakit. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama. Tidak ada penyakit
bawaan dalam keluarga klien TD: 130/80mmHg, Nadi : 76x/menit reguler , Suhu : 36, RR: 30 x/
menit. BB: 42,8 kg, TB: 165 cm. Terdapat bercak putih dan sariawan di mulut. Terdapat retraksi
intercosta, ronchi +/+ di apex. Hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh Hb 10.5 g/dl, Ht 30.1%,
Eritrosit 3.67 juta /uL, Leu 10.23 10^3/uL, trombosit 235 ribu/uL, saturasi O2 94.2%, CD4% 22.61%
Kesan pemeriksaan rontgen dada: TBC paru aktif disertai limfadenopati perihiller kanan dan
tidak tampak kardiomegali. Kesimpulan pemeriksaan CT scan: meningeal enhancement berlebih di
daerah cisierna basalis, tentorium cerebelli dan fissure interhemisfer menyokong suatau meningitis
disertai hydrocephalus komunikan.
Pengobatan Ranitidine injeksi 2x1 (IV) 08.00 dan 20.00 Rifampisin 450 gram 1x1 (oral) 06.00
INH 300 gram 1x1 (oral) 06.00 PZN 500 gram 1x1 (oral) 06.00 Etambutol 500 mg 1x1 (oral) 06.00
Vit B6 1x1 (oral) 06.00 ARV 1x1 (oral) 21.00 Dexamethasone 3x1 (IV) 08.00, 16.00, 24.00
2
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Supir
Pendidikan : SD
Alamat : Jakarta
Tanggal Masuk RS : 02 Juli 2021
Diagnosa Medis : HIV
2. Alasan Masuk
Pasien mengeluh sesak napas disertai batuk berdahak hingga mengganggu aktivitas.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh sesak napas disertai batuk berdahak hingga mengganggu aktivitas. Pasien
bekerja sebagai supir truk dan menyatakan kerap kali bergunta-ganti pasangan.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien mengeluh sering diare dan batuk lebih dari 1 bulan disertai penurunan
berat badan.Pasien mengatakan telah didagnosa HIV dan telah mengkonsumsi obat ARV
selama 7 bulan.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.Tidak ada penyakit
bawaan dalam keluarga klien.
3
d. Genogram
Keterangan:
= Laki-laki
=Perempuan
=Pasien
= Meninggal
4
I. DATA AKTIVITAS SEHARI-HARI
5
II. PENGKAJIAN FISIK
Mata
Bentuk : Simetris
Conjunctiva : Anemis
Sclera : Ikterik
Pupil : Isokor, Diameter pupil 3/3
Hidung
Reaksi alergi : Bentuk dan posisi normal
Sinus :-
Septum : Tidak ada deviasi septum
Perdarahan : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada
Leher
Kelenjar getah bening , Tyroid : Kelenjar getah bening, tyroid tidak membesar, dapat
diraba.
Kelainan : Tidak ada
Dada / Penapasan
Terdapatretraksiintercosta,ronchi+/+diapex.
Paru aktifdisertailimfadenopatiperihillerkanandantidaktampakkardiomegali.
Abdomen
6
Tidakadaasites,palpasihatidanlimpatidakmembesar,adanyeritekan,perkusibunyiredup,bising
usus14X/menit.
Ekstremitas
Edema : (-)
Nyeri /Keterbatasan gerak : (-)
Kekakuan : (-)
Alat bantu yang digunakan : (-)
Kelainan yang ditemukan : (-)
Kulit
Warna : Sawo matang
Turgor : Normal
Cyanosis : Tidak ada
1. Data Laboratorium :
Hb 10.5 g/dl
Ht 30.1%
Eritrosit 3.67 juta /uL
Leu 10.23 10^3/uL
trombosit 235 ribu/uL
saturasi O2 94.2%
CD4% 22.61%
7
IV. PENGOBATAN
1. Dukungan keluarga
- Klien tidak mendapatkan dukungan dari keluarga
3. Kondisi praktikal
- Setelah menderita penyakit ini, klien menjadi susah bergerak dan kesulitan dalam
melakukan pekerjaan, dan memerlukan bantuan dari orang lain.
4. Harapan pasien
- Harapan klien agar bisa sembuh dari penyakit yang dialaminya.
8
5. Tempat untuk perawatan? Rumah sakit, rumah, atau tempat lain?
- Klien hanya menginginkan perawatan diRumah Sakit saja dikarenakan keluarga tidak
ada yang mengetahui jika klien tersebut sakit.
Kondisi Psikologis
→ Tim kesehatan
Apakah anda bagian dari organisasi agama atau kepercayaan? Dalam hal apa dan
bagaimana hal tersebut mendukung anda?
→ Tidak ada
Bagian apa dalam kepercayaan spiritual anda yang paling bermakna secara pribadi?
→ Tuhan
E (Effect on medical care and end of life issues/ efek dari perawatan dan akhir kehidupan)
Dari hal yang anda sebutkan tadi, apa yang anda harapkan dari kami sebagai tim kesehatan
untukmemfasilitasi kebutuhan klien alami beberapa hari kedepan ini? Bahkan minggu atau bulan ke
depan?
→ Agar kondisinya dapat bisa membaik dari sebelumnya, dan dari tim kesehatan sudah berusaha
membantu klien dalam tahap perawatan yang telah klien jalani.
9
DATA FOKUS
DS :
- Pasien mengatakan sering diare dan mengalami penurunan berat badan dalam kurun waktu
1bulan.
- Pasien mengatakan sesak napas disertai batuk berdahak
- Pasien mengatakanjika ia kembali ke kampung halamannya, keluarganya akan tertular oleh
penyakitnya dan menolak kehadirannya.
DO :
- Pasien tampak kurus dan terbaring lemah
- Terdapat bercak putih dan sariawan di mulut pasien.
- Tamak terbatasnya komunikasi orang terdekat dengan klien
10
ANALISA DATA
- Do :
Pasien tampak kurus dan
terbaring lemah.
2. - Ds : Imunosupresi, malnutrisi Resiko infeksi
Pasien mengatakan sesak napas dan pola hidup yang
disertai batuk berdahak. berisiko.
- Do :
Terdapat bercak putih dan
sariawan di mulut pasien.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic,
2. Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko.
11
FORMAT
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis, pereda nyeri, antirmetik),
jika perlu.
2. Resiko infeksi b/d - Nafsu makan Observasi
imunosupresi, meningkat. - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
malnutrisi dan pola - Kultur sputum sistemik.
hidup yang membaik.
berisiko. Terapeutik
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien.
Edukasi
- Ajarkan etika batuk
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.
12
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
(catatan perkembangan dibuat setiap hari)
14
Komunikasi Terapeutik Pada Klien Menjelang ajal dan palliatif Care
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KOMUNIKASI TERAPETIK
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien :
DS :
- Pasien mengatakan sering diare dan mengalami penurunan berat badan dalam kurun
waktu 1bulan.
- Pasien mengatakan sesak napas disertai batuk berdahak.
DO :
- Pasien tampak kurus dan terbaring lemah
- Terdapat bercak putih dan sariawan di mulut pasien.
2. Diagnosa Keperawatan :
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang
beresiko.
3. Tujuan khusus :
- Setelah dilakukan intervensi keperawatan defisit nutrisi pada pasien membaik.
- Setelah dilakukan intervensi keperawatan resiko infeksi pada pasien berkurang.
4. Tindakan keperawatan :
Defisit nutrisi b/d intake yang kurang, meningkatnya kebetulan metabolic, dan menurunya
absorbsi zat gizi.
1. Identifikasi status nutrisi
2. Monitor berat badan
3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium.
4. Berikan makanan tinggi serat untuk mencengah konstipasi.
15
5. Berikan suplemen makanan, jika perlu.
6. Anjurkan posisi duduk, jika mampu.
7. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis, pereda nyeri, antirmetik), jika
perlu.
Resiko infeksi b/d imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang berisiko.
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien.
3. Ajarkan etika batuk.
4. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.
Assalamualaikum pak perkenalkan pak nama saya perawat Tesa, saya bertugas pada pagi hari
ini dari jam 7 sampai jam 2 siang pak. Maaf sebelumnya pak, apakah nama bapak Tn. H
b. Evaluasi / Validasi :
Bagaimana keadaan bapak hari ini ? Apa yang bapak rasakan pada hari ini ? Apakah tidur
bapak hari ini nyenyak pak ?
c. Kontrak
a. Topik
Baik pak, saya kesini untuk melihat perkembangan kesehatan bapak ( dengan
paliatif care)
b. Waktu
Baiklah pak, saya akan melakukan tindakan keperawatan yaitu mengukur TTV
memasangkan oksigen. Pemasangan oksigen dibutuhkan waktu sekitar 25 menit.
Apakah bapak bersedia ?
c. Tempat
“baiklah tempat yang kita lakukan disini ( ruangan infeksi) saja ya pak.
16
2. Fase Kerja :
Baikalah pak, setelah saya mengukur tanda vital bapak terdapat. Tekanan darah:
130/80mmHg, nadi bapak : 76x/menit, suhu: 36ºC.baikalah pak saya akan memasangkan
oksigen kepada bapak ya pak. Bapak jangan khawatir ya pak . bapak jangan lupa berdoa sama
allah semoga penyakit bapak diangkat oleh allah swt.
3. Fase Terminasi :
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif :
(Menanyakanperasaanpasiensetelahinteraksi)
EvaluasiObjektif:
baiklah pak .setelah saya lakukan tindakan kepada bapak. Apakah yang bapak rasakan
pak?
17
SKEMA PENILAIAN BERMAIN PERAN
Kriteria 2: Kreativitas
Dimensi: Penyajian bermain peran
Sangat memuaskan : orisinil, sangat menarik dan dapat membuat orang lain
terinspirasi
Memuaskan : orisinil, walaupun kurang menarik
Batas : cukup menarik dengan desain biasa
Kurang memuaskan : kurang menarik dan desain sering dilihat
Dibawah standar : desain tidak menarik dan asal dibuat
Dimensi: Organisasi
Sangat memuaskan : berurutan dan integratif sehingga pendengar dapat
mengkompilasi dengan baik
Memuaskan : berurutan dan memberikan informasi
Batas : tidak berurutan namun didukung
data Kurang memuaskan : informasi tidak berdasarkan
fakta Dibawah standar: tidak presentasi
Bukittinggi,
Pengajar
( )
19
20
FORMAT PENILAIAN RELAKSASI AUTOGENIK
KELOMPOK :……………………………………
TINGKAT :…………………………………….
21
f. Tutup mata secara
perlahan-lahan
g. Lemaskan seluruh
anggota tubuh dari
kepala, bahu,
punggung, tangan
sampai dengan kaki
secara perlahan-lahan.
h. Tarik nafas secara
perlahan
i. Pusatkan pikiran pada
kata-kata ”mantra”
tersebut
j. Lakukan secara
berulang kurang lebih
10 menit, bila tiba-tiba
pikiran melayang
upayakan untuk
memusatkan kembali
pada kata-kata
”mantra”.
k. Bila dirasakan sudah
nyaman atau santai,
tetap duduk tenang
dengan mata masih
tetap tertutup untuk
beberapa saat.
l. Langkah terakhir, buka
mata perlahan-lahan
sambil rasakan kondisi
santai.
m. Untuk mencapai hasil
yang paling bagus
dibutuhkan konsentrasi
penuh terhadap kata-
kata ”mantra” yang
dapat membuat rileks.
n. Lakukan prosedur ini 2
-3 kali agar
mendapatkan hasil
yang memuaskan.
22
4 Melakukan evaluasi
5 Membereskan alat
Evaluasi Penilaian
90- 100 :A Nilai Akhir :
80-90 :B Angka :,,,,,,,,,,,,,,,,,,
65-79 :C Huruf :,,,,,,,,,,,,,,,,,,
55-64 :D
<55 :E
Bukittinggi.....................20…
Pembimbing
(……………………….)
23