Anda di halaman 1dari 23

KEPERWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN HIV/AIDS

Oleh :

Tesa Aprianti

(1914201302)

Dosen Pembimbing :

Ns. Yaslina M.Kep, Sp. Kom

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

T.A 2020/2021

1
KASUS : TENTANG HIV

Tn . H 45 tahun, dirawat di rumah sakit, dengan diagnosa HIV Saat ini pasien dirawat diruang
infeksi. Hasil pengkajian: pasien mengeluh sesak napas disertai batuk berdahak hingga mengganggu
aktivitas. Pasien bekerja sebagai supir truk dan menyatakan kerap kali bergunta-ganti pasangan. Pasien
merasa menyesal dengan apa yang telah ia lakukan. Sejak pasien dinyatakan menderita HIV  pasien
tidak memberitahukan pada keluarganya bahkan ketika ia dirawat di Rumah sakit di tempat rantaunya,
tidak ada keluarga dan teman yang menjenguk ke RS. Pasien khawatir dengan penyakitnya, pasien
sering bertanya apakah penyakitnya bisa disembuhkan. Selain itu,  pasien khawatir terkait nasib
keluarganya karena ia sudah tidak bisa bekerja lagi, dan jika ia kembali ke kampung halamannya,
keluarganya akan tertular oleh penyakitnya dan menolak kehadirannya. Pasien bercerita dengan
menghindari kontak mata. Sebelumnya pasien mengeluh sering diare dan batuk lebih dari 1 bulan
disertai penurunan berat badan. Pasien mengatakan telah didagnosa HIV dan telah mengkonsumsi obat
ARV selama 7 bulan. Pasien memiliki riwayat konsumsi alkohol namun telah berhenti semenjak
menikah. Pasien juga memiliki riwayat merokok lebih dari 1 bungkus setiap hari namun telah berhenti
semenjak sakit. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama. Tidak ada penyakit
bawaan dalam keluarga klien TD: 130/80mmHg, Nadi : 76x/menit reguler , Suhu : 36, RR: 30 x/
menit. BB: 42,8 kg, TB: 165 cm. Terdapat bercak putih dan sariawan di mulut. Terdapat retraksi
intercosta, ronchi +/+ di apex. Hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh Hb 10.5 g/dl, Ht 30.1%,
Eritrosit 3.67 juta /uL, Leu 10.23 10^3/uL, trombosit 235 ribu/uL, saturasi O2 94.2%, CD4% 22.61%

  Kesan  pemeriksaan rontgen dada: TBC paru aktif disertai limfadenopati perihiller kanan dan
tidak tampak kardiomegali. Kesimpulan pemeriksaan CT scan: meningeal enhancement berlebih di
daerah cisierna basalis, tentorium cerebelli dan fissure interhemisfer  menyokong suatau meningitis
disertai hydrocephalus komunikan.

Pengobatan Ranitidine injeksi 2x1 (IV) 08.00 dan 20.00 Rifampisin 450 gram 1x1 (oral) 06.00
INH 300 gram 1x1 (oral) 06.00 PZN 500 gram 1x1 (oral) 06.00 Etambutol 500 mg 1x1 (oral) 06.00
Vit B6 1x1 (oral) 06.00 ARV 1x1 (oral) 21.00 Dexamethasone 3x1 (IV) 08.00, 16.00, 24.00

2
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Supir
Pendidikan : SD
Alamat : Jakarta
Tanggal Masuk RS : 02 Juli 2021
Diagnosa Medis : HIV

2. Alasan Masuk
Pasien mengeluh sesak napas disertai batuk berdahak hingga mengganggu aktivitas.

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh sesak napas disertai batuk berdahak hingga mengganggu aktivitas. Pasien
bekerja sebagai supir truk dan menyatakan kerap kali bergunta-ganti pasangan.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien mengeluh sering diare dan batuk lebih dari 1 bulan disertai penurunan
berat badan.Pasien mengatakan telah didagnosa HIV dan telah mengkonsumsi obat ARV
selama 7 bulan.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.Tidak ada penyakit
bawaan dalam keluarga klien.

3
d. Genogram

Keterangan:

= Laki-laki

=Perempuan

=Pasien

= Meninggal

4
I. DATA AKTIVITAS SEHARI-HARI

N AKTIVITAS DIRUMAH DI RUMAH SAKIT


O
1 Polaa nutrisi dan  Frekuensi makan : 1x1  Frekuensi makan : 3x1
cairan  Intake cairan : 8x1  Intake cairan : 6x1
 Diet : Tidak ada  Diet : Tidak ada
 Makanan dan minuman yang disukai  Makanan dan minuman yang
: Sayuran disukai : Sayuran
 Makanan dan minuman yang tidak  Makanan dan minuman yang tidak
disukai : Tidak ada yang Khusus disukai : Tidak ada yang khusus
 Makanan pantangan  Makanan pantangan
- Napsu makan : Kurang - Napsu makan : Kurang
- Perubahan BB 3 Bln terakhir: - Perubahan BB 3 Bln terakhir:
42,8 kg 42,8 kg
- Keluhan yang - Keluhan yang
dirasakan/kelainan: penurunan dirasakan/kelainan:penurunan
nafsu makan nafsu makan
2 Pola eliminasi a. BAB c. BAB
 Frekuensi : 2x1  Frekuensi : 1x1
 Penggunaan pencahar : Tidak ada  Penggunaan pencahar : Tidak
 Waktu : Pagi dan Malam ada
 Warna : Kuning  Waktu : Malam
 Konsistensi : Cair/Mencret  Warna : Kuning
b. BAK  Konsistensi : Cair/Mencret
 Frekuensi : 6x1  Penggunaan laxan : -
 Warna : Kuning keruh d. BAK
 Bau : Khas  Frekuensi : 5x1
 Output : 1500 cc  Warna : kuning keruh
 Bau : Khas
 Urine Output : 1300 cc
3 POLA TIDUR  Waktu tidur ( jam ): Malam  Waktu tidur ( jam ): Malam
DAN  Lama/hari : 6 jam  Lama/hari : 5 jam
ISTIRAHAT  Kebiasaan pengantar tidur :  Kebiasaan pengantar tidur : Tidak
Tidak ada ada
 Kesulitan dalam hal tidur  Kesulitan dalam hal tidur
[+] Menjelang tidur [+] Menjelang tidur
[+] Sering/mudah terbangun [+] Sering/mudah terbangun
[+] Merasa tidak puas setelah [+] Merasa tidak puas setelah
bangun tidur bangun tidur

5
II. PENGKAJIAN FISIK

Pengkajian Fisik Umum

a. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis


b. Keadaan umum : Pasien tampak lemah, kurus, dan pucat
c. Tanda-tanda vital : TD: 130/80mmHg, Nadi : 76x/menit reguler, Suhu: 36, RR: 30 x/i
d. BB/TB : BB: 42,8 Kg/TB: 165 cm

Pemeriksaan Head to toe


 Kepala
Bentuk : Bentuk bulat, dan ukuran normal
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada keluhan pada bagian kepala pasien
Pusing / sakit kepala : Tidak ada

 Mata
Bentuk : Simetris
Conjunctiva : Anemis
Sclera : Ikterik
Pupil : Isokor, Diameter pupil 3/3

 Hidung
Reaksi alergi : Bentuk dan posisi normal
Sinus :-
Septum : Tidak ada deviasi septum
Perdarahan : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada

 Mulut dan tenggorokan


Gigi geligi : Ada karang gigi/karies
Kesulitan/gangguan bersuara : -
Kesulitan menelan : (+) terdapat bercak putih dan sariawan di mulut.
Keluhan : Kesulitan menelan

 Leher
Kelenjar getah bening , Tyroid : Kelenjar getah bening, tyroid tidak membesar, dapat
diraba.
Kelainan : Tidak ada

 Dada / Penapasan
Terdapatretraksiintercosta,ronchi+/+diapex.
Paru aktifdisertailimfadenopatiperihillerkanandantidaktampakkardiomegali.

 Abdomen
6
Tidakadaasites,palpasihatidanlimpatidakmembesar,adanyeritekan,perkusibunyiredup,bising
usus14X/menit.

 Ekstremitas
Edema : (-)
Nyeri /Keterbatasan gerak : (-)
Kekakuan : (-)
Alat bantu yang digunakan : (-)
Kelainan yang ditemukan : (-)

 Kulit
Warna : Sawo matang
Turgor : Normal
Cyanosis : Tidak ada

III. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Data Laboratorium :
Hb 10.5 g/dl
Ht 30.1%
Eritrosit 3.67 juta /uL
Leu 10.23 10^3/uL
trombosit 235 ribu/uL
saturasi O2 94.2%
CD4% 22.61%

2. Hasil Pemeriksaan Diagnostik lain :


- Pemeriksaan rontgen dada: TBC paru aktif disertai limfadenopati perihiller kanandan
tidak tampak kardiomegali.
- Pemeriksaan CT scan: meningeal enhancement berlebih di daerah cisierna basalis,
tentorium cerebelli dan fissure interhemisfer menyokong suatau meningitis disertai
hydrocephalus komunikans.

7
IV. PENGOBATAN

Nama Obat Dosis Route Fungsi

Ranitidine injeksi 2x1 (IV) 08.00 dan 20.00

Rifampisin 450 gram 1x1 (oral) 06.00

INH 300 gram 1x1 (oral) 06.00

PZN 500 gram 1x1 (oral) 06.00

Etambutol 500 mg 1x1 (oral) 06.00

Vit B6 1x1 (oral) 06.00

ARV 1x1 (oral) 21.00

Dexamethasone 3x1 (IV) 08.00, 16.00,


24.00

Kondisi Sosial dan Pekerjaan

1. Dukungan keluarga
- Klien tidak mendapatkan dukungan dari keluarga

2. Dukungan emosional dan sosial


- Klien tidak mendapatkan dukungan dari keluarga besar maupun teman terdekatnya.

3. Kondisi praktikal
- Setelah menderita penyakit ini, klien menjadi susah bergerak dan kesulitan dalam
melakukan pekerjaan, dan memerlukan bantuan dari orang lain.

4. Harapan pasien
- Harapan klien agar bisa sembuh dari penyakit yang dialaminya.
8
5. Tempat untuk perawatan? Rumah sakit, rumah, atau tempat lain?

- Klien hanya menginginkan perawatan diRumah Sakit saja dikarenakan keluarga tidak
ada yang mengetahui jika klien tersebut sakit.

Kondisi Psikologis

Kondisi Spiritual (gunakan format HOPE)

H (Sources of hope/sumber dari harapan

Apa yang memberi klien harapan (ataukekuatan, nyaman, dandamai) padasaatsakit?

→ Tim kesehatan

O (Organised religion/Organisasi agama)

Apakah anda bagian dari organisasi agama atau kepercayaan? Dalam hal apa dan
bagaimana hal tersebut mendukung anda?

→ Tidak ada

P (Personal spirituality & practices / tindak anspiritualitas pribadi)

Bagian apa dalam kepercayaan spiritual anda yang paling bermakna secara pribadi?

→ Tuhan

E (Effect on medical care and end of life issues/ efek dari perawatan dan akhir kehidupan)

Dari hal yang anda sebutkan tadi, apa yang anda harapkan dari kami sebagai tim kesehatan
untukmemfasilitasi kebutuhan klien alami beberapa hari kedepan ini? Bahkan minggu atau bulan ke
depan?

→ Agar kondisinya dapat bisa membaik dari sebelumnya, dan dari tim kesehatan sudah berusaha
membantu klien dalam tahap perawatan yang telah klien jalani.

9
DATA FOKUS

Nama Klien : Tn. H

DS :

- Pasien mengatakan sering diare dan mengalami penurunan berat badan dalam kurun waktu
1bulan.
- Pasien mengatakan sesak napas disertai batuk berdahak
- Pasien mengatakanjika ia kembali ke kampung halamannya, keluarganya akan tertular oleh
penyakitnya dan menolak kehadirannya.

DO :
- Pasien tampak kurus dan terbaring lemah
- Terdapat bercak putih dan sariawan di mulut pasien.
- Tamak terbatasnya komunikasi orang terdekat dengan klien

10
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
1. - Ds : Intake yang kurang, Defisit Nutrisi
Pasien mengatakan sering diare meningkatnya kebutuhan
dan mengalami penurunan berat metabolic, dan
badan dalam kurun waktu 1 menurunnya absorbsi zat
bulan. gizi.

- Do :
Pasien tampak kurus dan
terbaring lemah.
2. - Ds : Imunosupresi, malnutrisi Resiko infeksi
Pasien mengatakan sesak napas dan pola hidup yang
disertai batuk berdahak. berisiko.

- Do :
Terdapat bercak putih dan
sariawan di mulut pasien.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit nutrisi berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic,

dan menurunnya absorbsi zat gizi.

2. Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko.

11
FORMAT
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. H Nama Mahasiswa : Tesa Aprianti


Ruang : Infeksi NIM : 1914201302
No. MR :
NO DIAGNOSA SLKI SIKI
KEPERAWATAN
1. Defisit nutrisi b/d - Frekuensi makan Observasi
intake yang membaik. - Identifikasi status nutrisi
kurang, - Nafsu makan - Monitor berat badan
meningkatnya membaik. - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium.
kebetulan
metabolic, dan Terapeutik
menurunya - Berikan makanan tinggi serat untuk
absorbsi zat gizi. mencengah konstipasi.
- Berikan suplemen makanan, jika perlu.

Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu.

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis, pereda nyeri, antirmetik),
jika perlu.
2. Resiko infeksi b/d - Nafsu makan Observasi
imunosupresi, meningkat. - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
malnutrisi dan pola - Kultur sputum sistemik.
hidup yang membaik.
berisiko. Terapeutik
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien.

Edukasi
- Ajarkan etika batuk
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.

12
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
(catatan perkembangan dibuat setiap hari)

Nama klien : Tn. H


Diagnosis medis : HIV
Ruang Rawat : Infeksi

TGL DIGNOSA IMPLEMENTASI JAM EVALUASI PARAF


02 JULI Defisit nutrisi b/d Observasi 09.00 – S : Klien
2021 intake yang - Mengidentifikasi 10.00 mengatakan BAB
kurang, status nutrisi. masih encer /
meningkatnya - Memonitor berat mencret.
kebutuhan badan.
metabolic, dan - Memonitor hasil O : Klien masih
menurunya pemeriksaan tampak lemah.
absorbsi zat gizi. laboratorium.
Terapeutik A : Masih belum
- Memberikan teratasi.
makanan tinggi serat
P : Intervensi
untuk mencengah
dilanjutkan.
konstipasi.
- Memberikan
suplemen makanan,
jika perlu.
Edukasi
- Menganjurkan
posisi duduk, jika
mampu.
- Mengajarkan diet
yang diprogramkan.
Kolaborasi
- Mengkolaborasi
pemberian medikasi
sebelum makan
(mis, pereda nyeri,
antiemetik) , jika
perlu.

02 Juli Resiko infeksi b/d Observasi 09.00- S:


13
2021 imunosupresi, 10.00
malnutrisi dan - Memonitor tanda- Mengatakan masih
pola hidup yang tanda gejala infeksi batuk dan susah
beresiko. lokal dan sistemik. menelan makanan.
Terapeutik O:
- Mencuci tangan Mulut klien
sebelum dan tampak ada bercak
sesudah kontak putih dan sariawan.
dengan pasien dan
lingkungan pasien. A:
Edukasi Masalah belum
- Mengajarkan etika teratasi.
batuk.
- Menganjurkan P : Intervensi
dilanjutkan.
meningkatkan
asupan nutrisi.

14
Komunikasi Terapeutik Pada Klien Menjelang ajal dan palliatif Care
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KOMUNIKASI TERAPETIK

Nama Mahasiswa / NIM : Tesa Aprianti


Hari / Tanggal : 02 Juli 2021
Ruangan : Ruangan Infeksi
Pertemuan ke :1

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien :
DS :
- Pasien mengatakan sering diare dan mengalami penurunan berat badan dalam kurun
waktu 1bulan.
- Pasien mengatakan sesak napas disertai batuk berdahak.
DO :
- Pasien tampak kurus dan terbaring lemah
- Terdapat bercak putih dan sariawan di mulut pasien.

2. Diagnosa Keperawatan :
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan

metabolic, dan menurunnya absorbsi zat gizi.

2. Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang

beresiko.

3. Tujuan khusus :
- Setelah dilakukan intervensi keperawatan defisit nutrisi pada pasien membaik.
- Setelah dilakukan intervensi keperawatan resiko infeksi pada pasien berkurang.

4. Tindakan keperawatan :
Defisit nutrisi b/d intake yang kurang, meningkatnya kebetulan metabolic, dan menurunya
absorbsi zat gizi.
1. Identifikasi status nutrisi
2. Monitor berat badan
3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium.
4. Berikan makanan tinggi serat untuk mencengah konstipasi.
15
5. Berikan suplemen makanan, jika perlu.
6. Anjurkan posisi duduk, jika mampu.
7. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis, pereda nyeri, antirmetik), jika
perlu.

Resiko infeksi b/d imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang berisiko.
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien.
3. Ajarkan etika batuk.
4. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


(sesuaikan dengan diagnosa)
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :

Assalamualaikum pak perkenalkan pak nama saya perawat Tesa, saya bertugas pada pagi hari
ini dari jam 7 sampai jam 2 siang pak. Maaf sebelumnya pak, apakah nama bapak Tn. H

b. Evaluasi / Validasi :

Bagaimana keadaan bapak hari ini ? Apa yang bapak rasakan pada hari ini ? Apakah tidur
bapak hari ini nyenyak pak ?

c. Kontrak
a. Topik

Baik pak, saya kesini untuk melihat perkembangan kesehatan bapak ( dengan
paliatif care)

b. Waktu

Baiklah pak, saya akan melakukan tindakan keperawatan yaitu mengukur TTV
memasangkan oksigen. Pemasangan oksigen dibutuhkan waktu sekitar 25 menit.
Apakah bapak bersedia ?

c. Tempat

“baiklah tempat yang kita lakukan disini ( ruangan infeksi) saja ya pak.

16
2. Fase Kerja :
Baikalah pak, setelah saya mengukur tanda vital bapak terdapat. Tekanan darah:
130/80mmHg, nadi bapak : 76x/menit, suhu: 36ºC.baikalah pak saya akan memasangkan
oksigen kepada bapak ya pak. Bapak jangan khawatir ya pak . bapak jangan lupa berdoa sama
allah semoga penyakit bapak diangkat oleh allah swt.

3. Fase Terminasi :
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif :

(Menanyakanperasaanpasiensetelahinteraksi)
EvaluasiObjektif:
baiklah pak .setelah saya lakukan tindakan kepada bapak. Apakah yang bapak rasakan
pak?

c. Kontrak yang Akan Datang (untuk pertemuan I, dst)


Topik : Melihat bagaimana perkembangan kondisi kesehatan pasien dengan menerapkan paliatif
care.

Waktu : 29 Juli 2021 / 15.00

Tempat : klien mengatakan di sini saja ( ruangan infeksi

17
SKEMA PENILAIAN BERMAIN PERAN

Kriteria 1: Ketajaman analisis


Dimensi 1: kelengkapan informasi
Sangat memuaskan : lengkap dan terstruktur dengan baik
Memuaskan : lengkap dan terstruktur sebagian
Batas : lengkap tapi tidak terstruktur
Kurang memuaskan : kurang lengkap
Dibawah standar : tidak lengkap

Dimensi 2: ketajaman analisis dan sumber rujukan


Sangat memuaskan : analisis dilakukan secara lengkap dan dibuat
berdasarkan rujukan
Memuaskan : melakukan analisis pada beberapa hal dan dibuat berdasarkan
rujukan
Batas : melakukan analisis pada sebagian kecil dan dibuat
berdasarkan rujukan
Kurang memuaskan : melakukan analisis namun tidak mencantumkan rujukan
Dibawah standar : tidak melakukan analisis

Dimensi 3: skenario yang dihasilkan


Sangat memuaskan : tepat, logis, lengkap dan berdasarkan
rujukan Memuaskan : tepat dan logis dan berdasarkan rujukan
Batas : tepat
Kurang memuaskan : Kurang tepat karena menggunakan rujukan yang tidak
tepat Dibawah standar: tidak ada skenario

Kriteria 2: Kreativitas
Dimensi: Penyajian bermain peran
Sangat memuaskan : orisinil, sangat menarik dan dapat membuat orang lain
terinspirasi
Memuaskan : orisinil, walaupun kurang menarik
Batas : cukup menarik dengan desain biasa
Kurang memuaskan : kurang menarik dan desain sering dilihat
Dibawah standar : desain tidak menarik dan asal dibuat

Kriteria 3a: Daya tarik komunikasi tertulis


Dimensi: Bahasa makalah dan skenario
Sangat memuaskan : bahasa menggugah pembaca untuk mendalami
konsep Memuaskan : bahasa menambah informasi pembaca
Batas : bahasa deskriptif, tidak menambah pengetahuan
Kurang memuaskan : informasi yang disajiakan tidak menarik dan
membingunkan Dibawah standar : tidak ada hasil

Dimensi: kerapikan makalah dan skenario


Sangat memuaskan : menarik dan menggugah semangat membaca
Memuaskan : menarik walaupun tidak menggugah untuk dibaca
Batas : mengikuti aturan penulisan standar
Kurang memuaskan : tidak rapi
18
Dibawah standar : tidak ada hasil

Kriteria 3b: Daya tarik komunikasi lisan


Dimensi: Isi
Sangat memuaskan : memberi inspirasi untuk mendalami
konsep Memuaskan : menambah wawasan
Batas : bahasa deskriptif, tidak menambah pengetahuan
Kurang memuaskan : informasi yang disajikan tidak menambah
wawasan Dibawah standar : informasi yang disampaikan salah

Dimensi: Organisasi
Sangat memuaskan : berurutan dan integratif sehingga pendengar dapat
mengkompilasi dengan baik
Memuaskan : berurutan dan memberikan informasi
Batas : tidak berurutan namun didukung
data Kurang memuaskan : informasi tidak berdasarkan
fakta Dibawah standar: tidak presentasi

Dimensi: Gaya bermain peran


Sangat memuaskan : menggugah semangat pendengar
Memuaskan : membuat pendengar paham, hanya sesekal melihat
catatan Batas : lebih banyak membaca catatan
Kurang memuaskan : selalu membaca catatan
Dibawah standar : tidak presentasi

Bukittinggi,

Pengajar

( )

19
20
FORMAT PENILAIAN RELAKSASI AUTOGENIK

KELOMPOK :……………………………………

TINGKAT :…………………………………….

No Kemampuan Baik (>80) Cukup (60- Kurang


80) (<60)
1 Persiapan alat
2 Mencuci tangan
3 Pelaksanaan
a. Mengatur posisi dalam
keadaan duduk atau
berbaring
b. Bila diinginkan dapat
dilakukan sambil
mendengarkan musik
yang lembut
c. Mengatur lingkungan
setenang dan senyaman
mungkin agar dapat
berkonsentrasi
d. Pilih kata atau kalimat
yang dapat membuat
kita tenang, misalnya
”aku damai disini”,
”aku tenang dan
nyaman”. Jadikan kata-
kata tersebut sebagai
mantra agar dapat
santai.
e. Mengatur posisi
senyaman mungkin

21
f. Tutup mata secara
perlahan-lahan
g. Lemaskan seluruh
anggota tubuh dari
kepala, bahu,
punggung, tangan
sampai dengan kaki
secara perlahan-lahan.
h. Tarik nafas secara
perlahan
i. Pusatkan pikiran pada
kata-kata ”mantra”
tersebut
j. Lakukan secara
berulang kurang lebih
10 menit, bila tiba-tiba
pikiran melayang
upayakan untuk
memusatkan kembali
pada kata-kata
”mantra”.
k. Bila dirasakan sudah
nyaman atau santai,
tetap duduk tenang
dengan mata masih
tetap tertutup untuk
beberapa saat.
l. Langkah terakhir, buka
mata perlahan-lahan
sambil rasakan kondisi
santai.
m. Untuk mencapai hasil
yang paling bagus
dibutuhkan konsentrasi
penuh terhadap kata-
kata ”mantra” yang
dapat membuat rileks.
n. Lakukan prosedur ini 2
-3 kali agar
mendapatkan hasil
yang memuaskan.

22
4 Melakukan evaluasi
5 Membereskan alat

Evaluasi Penilaian
90- 100 :A Nilai Akhir :
80-90 :B Angka :,,,,,,,,,,,,,,,,,,
65-79 :C Huruf :,,,,,,,,,,,,,,,,,,
55-64 :D
<55 :E
Bukittinggi.....................20…
Pembimbing
(……………………….)

Nama anggota kelompok :

23

Anda mungkin juga menyukai