Oleh :
Kelompok 2
Trisya Adisty
Dosen Pembimbing :
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehungga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada Baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan
Komunitas dengan judul “ Keperawatan Bencana II tentang Perawatan Individu dan Komunitas
pada Bencana”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................4
BAB I............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN........................................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................5
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................6
C. TUJUAN...........................................................................................................................6
BAB II..........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...........................................................................................................................7
A. KOMUNITAS UNTUK KESEHATAN...........................................................................7
B. MANAJEMEN BENCANA DAN PARTISIPASI KOMUNITAS...................................7
C. CBDM...............................................................................................................................9
D. PERENCANAAN STRATEGIS.....................................................................................11
E. KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA.........................................................13
BAB III.......................................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................................17
A. KESIMPULAN...............................................................................................................17
B. SARAN...........................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana perawatan individu dan komunitas terhadap bencana ?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui perawatan individu dan komunitas terhadap bencana
BAB II
PEMBAHASAN
Secara luas, komunitas adalah kumpulan orang yang berintekrasi satu sama lain dan
yang kepentingan atau karakteristiknya memberi mereka rasa persatuan dan
kepemilikan. Komunitas merupakan sekelompok orang di area geografis yang
ditentukan dengan tujuan dan sasaran yang sama dan potensi untuk berintekrasi satu
sama lain dalam suasana yang saling melengkapi. Fungsi komunitas nanapun termasuk
pentingnya rasa memiliki dan adanya identitas bersama dalam pemaknaan : nilai,
norma,komunikasi, dan perilaku pendukung anggotanya.
Komunitas memiliki tiga fitur yaitu : lokasi, populasi, dan sistem sosial.
Pertama, lokasi: setiap komunikasi fisik melakukankeberadaannya sehari-hari di lokasi
geografis tertentu. Kesehatan komuntas dipengaruhi oleh lokasi ini, termasuk penetapan
layanan, fitur geografis. Kedua, populasi: terdiri dari agregat khusus, tetapi semua
orang yang berbeda yang hidup dengan batas komunitas. Ketiga, sistem sosial: berbagai
bagian sistem sosial masyarakat yang berintekrasi dan mencakup sistem kesehatan,
sistem keluarga, sistem ekonomi, dan sistem pendidikan.
B. MANAJEMEN BENCANA DAN PARTISIPASI KOMUNITAS
Jadi, banyak dari program manajemen bencana yang bersifat top-down gagal
untuk memenuhi kebutuhan lokal, mengabaikan potensi sumber daya dan kapasitas
lokal, dan mungkin bahkan meningkatkan ketergantungan sekaligus kerentanan
komunitas.
Pandey & Okazaki (2005) menyatakan bahwa elemen penting dari manajamen
bencana yang dilakukann keberlanjutan adalah adanya partisipasi dari komunitas.
Artinya proses ini dilakukan untuk memberikan wewenang lebih luas kepada
komunitas untuk secara kolektif memecahkan berbagai masalah kebencanaan.
Pembagian kewenangan ini dilakukan berdasarkan tingkat keikutsertaan komunitas
dalam suatu program/kegiatan manajemen bencana. Partipasi komunitas ini bertujuan
untuk mencari jawaban atas masalah dengan cara yang lebih baik, dengan memberi
peran kepada komunitas untuk berkontribusi sehingga implementasi kegiatan berjalan
lebih efektif, efeisien, dan berkelanjutan.
C. CBDM
1. Tantangan
2. Pendekatan
3. Partisipasi Masyarakat
D. PERENCANAAN STRATEGIS
Aktivitas masyarakat
Tahap 1: Prevention (Deterrence and carly Merencanakan dan mempersiapkan.
warning) sebelum kejadian terjadi, dengan tujuan
untuk mencegah
Menganalisis kerentanan komunitas dan
melaksanakan kegiatan pencegahan
Mengidentifikasi sumber daya dan
kapasitas komunitas
Menerapkan sistem peringatan
komunitas yang efektif
Stage 2: Preparedness (Continued prevention Melaksanakan pendidikan kebencanaan
and preparation for disaster response) masyarakat
Mengevaluasi dan memperbarui
kebijakan dan prosedur
Mengembangkan perjanjian kerja
Merencanakan pelatihan
Stage 3: Response (Management and Tanggap terhadap kejadian (jangka
mitigation)
pendek dan panjang)
Menilai kerusakan, cedera, atau
kebutuhan komunitas dengan segera
Mengurangi potensi bahaya
Memberikan bantuan dari komunitas dan
menjaga sumber daya lain yang
dibutuhkan
Melibatkan kesehatan masyarakat dan
badan lain untuk pengawasan dan
pengendalian bahaya.
1. Tahap prevention
Masyarakat menyusun rencana terhadap adanya potensi bencana.
2. Tahap preparedness
Kesiapsiagaan individu dan keluarga meliputi pelatihan first aid,
mempersiapkan Emergency Preparedness Kit (tas siaga bencana). mendirikan
tempat pertemuan yang telah ditentukan yang jauh dari rumah, dan membuat
rencana komunikasi dalam keluarga.
3. Tahap respons
Tahap tanggap bencana dimulai segera setelah kejadian bencana terjadi.
Rencana kesiapsiagaan masyarakat yang telah dikembangkan dimulai. Jika bencana
terjadi. orang orang harus tetap tenang dan bersabar, mengikuti nasihat dari pejabat
darurat setempat. dan mendengarkan berita dan instruksi dari radio atau televisi.
Jika ada yang terluka. seseorang harus memberikan pertolongan pertama. mencari
bantuan, dan memeriksa daerah tersebut untuk status bahaya. Masyarakat yang ada
di rumah harus mematikan peralatan yang rusak, mengamankan hewan peliharaan,
menghubungi keluarga lain, dan memeriksa tetangga, terutama orang tua atau orang
cacat.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan
kesiapsiagaan dalam bencana terhadap bencana alam adalah (Hanny, Poli: Franklin,
2019):
1. Mengenali dan mengetahui adanya potensi ancaman bencana yang ada di sekitar
kawasan tempat tinggal.
2. Mengenali dan mengetahui penyebab atau tanda-tanda akan terjadinya bencana.
3. Memahami dan mengetahui tindakan yang harus dipersiapkan dan yang harus
dilakukan sebelum, pada saat, dan sesudah terjadi bencana.
4. Memberikan pendidikan dan pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana bagi
masyarakat terhadap adanya potensi bencana di daerah masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Sebaiknya perlu adanya kerjasama dan memahami masing-masing peran antara
perawat dan masyarakat dalam menghadapi suatu bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan Bencana. Adventina Delima Hutapea, dkk. Yayasan Kita Menulis. 2021
Keperawatan Bencana : Efektivitas Pelatihan Bencana Pre Hospital Gawat Darurat dalam
Peningkatan Efikasi Diri Kelompok Siaga Bencana dan Non Siaga Bencana.
Peran Komunitas Sekolah Terhadap Pengurangan Risiko Bencana Di Yogyakarta Fika Nur
Indriasari1, Prima Daniyati Kusuma2. Jurnal Perawat Indonesia, Volume 4 No 2,
Hal 395-401, Agustus 2020. Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah